Mesiu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RV Tag: Menghapus pengalihan pranala ke halaman disambiguasi |
|||
(40 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Pyrodex powder ffg.jpg|
'''
| last =
| first =
Baris 9:
| date =
| url =http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?vnomor=9&mnorutisi=3
| accessdate =
| archive-date =2008-10-26
| archive-url =https://web.archive.org/web/20081026042021/http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?vnomor=9&mnorutisi=3
| dead-url =yes
}}</ref> Ledakan yang dihasilkannya membuat gelombang subsonik, bukan gelombang supersonik seperti yang dihasilkan oleh [[bahan peledak kuat]]. Pergerakan [[gas]] yang dihasilkan oleh ledakan mesiu menghasilkan [[tekanan]] yang cukup untuk menembakkan [[peluru]], tetapi tidak akan menghancurkan [[laras]].
== Sejarah ==
[[Berkas:
Militer [[Cina]] mendengar tentang bahan peledak ini sehingga banyak di buatkan senjata (rocket dan meriam) dan senjata ledak (Granat dan Bom) untuk melawan [[Kekaisaran Mongol]] ketika Kekaisaran Mongol berusaha untuk menghancurkan dan merebut benteng kota di perbatasan [[Cina]] Utara. Setelah Kekaisaran Mongol menguasai Cina dan mendirikan Dinasti Yuan, mereka menggunakan teknologi mesiu [[Cina]] saat mencoba menginvasi Jepang. Selain itu mereka menggunakannya sebagai bahan bakar roket.
Pada abad ke-13, mesiu mulai dikenal oleh Eropa, Konstantinopel, dan Jepang melalui perdagangan [[Jalur sutera|jalur sutra]]. Pada tahun 1280, Al-Hasan Ar-Rammah dari [[Suriah Kristen|Suriah]] menulis ''Book of Fighting on Horseback and with War Engines'' yang memperkenalkan sebuah [[roket]] yang disebutnya sebagai "panah Tiongkok". Satu dekade setelahnya, bangsa Arab menggunakan mesiu ini untuk kepentingan militer saat menginvasi kota Baza, [[Spanyol]]. Setahun setelahnya, tahun 1326, [[Firenze|Florence]], [[Italia]] memerintahkan pembuatan meriam dan bolanya. Dari Italia ini kemudian penyebarannya di Eropa meluas hingga pada tahun 1350-an, penggunaan mesiu di medan perang sangatlah umum.<ref>{{Cite web|url=http://www.silk-road.com/artl/gun.shtml|title=Gun and Gunpower|last=Lee|first=Silkroad Foundation, Adela C.Y.|website=www.silk-road.com|access-date=2017-09-25}}</ref>
Di Asia Tenggara, [[invasi Mongol ke Jawa]] pada 1293 membawa teknologi mesiu ke kepulauan [[Nusantara]] dalam bentuk meriam (Bahasa China: 炮 — ''Pào'').<ref name="Schlegel">Schlegel, Gustaaf (1902). "On the Invention and Use of Fire-Arms and Gunpowder in China, Prior to the Arrival of European". ''T'oung Pao''. 3: 1–11.</ref>{{Rp|1–2}}<ref>Lombard, Denys (1990). ''Le carrefour javanais. Essai d'histoire globale (The Javanese Crossroads: Towards a Global History) Vol. 2''. Paris: Editions de l'Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales. Page 178.</ref><ref name=":32">{{Cite book|last=Partington|first=J. R.|date=1999|url=https://books.google.com/books?id=fNZBSqd2cToC&q=java&pg=PA224|title=A History of Greek Fire and Gunpowder|publisher=JHU Press|isbn=978-0-8018-5954-0|language=en}}</ref>{{Rp|244-245}}<ref name=":112">Reid, Anthony (1993). ''Southeast Asia in the Age of Commerce, 1450-1680. Volume Two: Expansion and Crisis''. New Haven and London: Yale University Press.</ref>{{Rp|220}} Meskipun pengetahuan membuat senjata berbasis mesiu telah diketahui setelah invasi Mongol ke Jawa yang gagal, dan pendahulu senjata api, [[Meriam tangan|meriam galah]] ([[bedil tombak]]), dicatat sebagai digunakan oleh Jawa pada tahun 1413,<ref>Mayers (1876). "Chinese explorations of the Indian Ocean during the fifteenth century". ''The China Review''. '''IV''': p. 178.</ref><ref name=":72">{{Cite journal|last=Manguin|first=Pierre-Yves|date=1976|title=L'Artillerie legere nousantarienne: A propos de six canons conserves dans des collections portugaises|url=|journal=Arts Asiatiques|volume=32|pages=233-268|via=}}</ref>{{Rp|245}} pengetahuan membuat senjata api sejati datang jauh kemudian, setelah pertengahan abad ke-15. Ia dibawa oleh negara-negara Islam di Asia Barat, kemungkinan besar oleh orang [[Bangsa Arab|Arab]]. Tahun pengenalan yang tepat tidak diketahui, tetapi dapat dengan aman disimpulkan tidak lebih awal dari tahun 1460.<ref name=":22">{{Cite book|title=A Descriptive Dictionary of the Indian Islands and Adjacent Countries|last=Crawfurd|first=John|publisher=Bradbury and Evans|year=1856|isbn=|location=|pages=}}</ref>{{Rp|23}} Sebelum kedatangan Portugis di Asia Tenggara, penduduk asli sudah memiliki senjata api primitif, yaitu [[arquebus Jawa]].<ref name=":02">{{Cite book|title=South Vietnamese Notes|last=Tiaoyuan|first=Li|publisher=Guangju Book Office|year=1969}}</ref><ref name=":8">{{Cite book|last=调元 (Tiaoyuan)|first=李 (Li)|year=1777|url=https://ctext.org/wiki.pl?if=en&chapter=902098&remap=gb|title=南越笔记 (South Vietnamese Notes)|pages=268–269|via=Chinese Text Project}}</ref> Pengaruh Portugis terhadap persenjataan lokal, khususnya setelah [[Penaklukan Melaka (1511)|penaklukan Malaka]] (1511), menghasilkan senjata api [[matchlock]] tradisi campuran jenis baru, yaitu [[istinggar]].<ref name=":3">Andaya, L. Y. 1999. Interaction with the outside world and adaptation in Southeast Asian society 1500–1800. In ''The Cambridge history of southeast Asia''. ed. Nicholas Tarling. Cambridge: Cambridge University Press, 345–401.</ref><ref name="Hasbullah-2013">{{Cite journal|last=Hasbullah|first=Wan Mohd Dasuki Wan|date=September 2013|title=Teknologi Istinggar Beberapa Ciri Fizikal dalam Aplikasi Teknikalnya|journal=International Journal of the Malay World and Civilisation (IMAN)|volume=1|pages=51–59}}</ref>{{Rp|53}}
Pemanenan [[saltpeter]] dicatat oleh para pelancong Belanda dan Jerman sebagai hal yang biasa bahkan di desa-desa terkecil dan dikumpulkan dari proses dekomposisi bukit-bukit kotoran besar yang secara khusus ditumpuk untuk tujuan tersebut. Hukuman Belanda karena memiliki mesiu yang tidak diizinkan tampaknya adalah amputasi.<ref name="Raffles-2010">{{cite book|last1=Raffles|first1=Thomas Stamford|date=2010|url=https://archive.org/details/historyofjavavol0000raff/page/180/mode/2up?q=powder|title=A History of Java Volume 1|location=Cambridge|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-19-580347-1|edition=[Repr.].|orig-date=1817}}</ref>{{Rp|180-181}} Kepemilikan dan pembuatan mesiu kemudian dilarang oleh penjajah kolonial Belanda.<ref name="Dipanegara, P. B. R 198122">Dipanegara, P.B.R. Carey, ''Babad Dipanagara: an account of the outbreak of the Java war, 1825–30 : the Surakarta court version of the Babad Dipanagara with translations into English and Indonesian'' volume 9: Council of the M.B.R.A.S. by Art Printing Works: 1981.</ref> Menurut kolonel McKenzie yang dikutip dalam buku Sir Thomas Stamford Raffles, ''The History of Java'' (1817), belerang paling murni dipasok dari [[Kawah Ijen|kawah dari gunung dekat selat Bali]].<ref name="Raffles-2010" />{{Rp|180-181}}
==Lihat pula==
* [[Bahan peledak]]
* [[TNT]]
* [[HMX]]
* [[RDX]]
* [[PETN]]
* [[Bubuk aluminium]]
* [[Amonium pikrat]]
* [[Nitrogliserin]]
* [[Dinamit]]
* [[Hulu ledak]]
* [[Detonator]]
* [[Murang proksimitas]]
* [[Ranjau darat]]
* [[Ranjau laut]]
* [[Termit]]
* [[Bahan energetik]]
* [[Granat tangan]]
* [[Bom]]
* [[Peledak biner]]
* [[Peluru artileri]]
* [[Amunisi berpandu presisi]]
* [[Peluru penembus zirah]]
* [[Hulu ledak anti-tank berdaya ledak tinggi]], high-explosive anti-tank (HEAT)
* [[Daftar bahan peledak yang digunakan selama Perang Dunia II]]
* [[Tabel kecepatan ledakan bahan peledak]]
== Referensi ==
Baris 29 ⟶ 67:
== Lihat pula ==
* [[Bubuk tak berasap]]
== Pranala luar ==
* [http://www.silk-road.com/artl/gun.shtml Sejarah singkat
* [http://encarta.msn.com/encyclopedia_761569333/Gunpowder.html Entri Encarta mengenai
{{Authority control}}
[[Kategori:Bahan pendorong]]
[[Kategori:Bahan bakar padat]]
[[
[[Kategori:Penemuan Tionghoa]]
|