Bisnis Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di masa +pada masa)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k (via JWB)
 
(77 revisi perantara oleh 41 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{naratif}}
{{Infobox newspaper
| name = Bisnis Indonesia
| logo = Bisnis Indonesia logo.svg
| image =
| caption =
| motto = Navigasi Bisnis Tepercaya
| type = [[Surat kabar]] harian
| owners = [[Bisnis Indonesia Group]]
| founder = [[Sukamdani Sahid Gitosardjono]]<br />[[Ciputra|Ir. Ciputra]]<br />[[Anthony Salim]]<br />[[Eric Samola|Eric F.H. Samola]]
| publisher = PT Jurnalindo Aksara Grafika
| firstdate = {{start date and age|1985|12|14}}
| country = [[Indonesia]]
| based =
| political =
| foundation = 14 Desember 1985
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| headquarters = Wisma Bisnis Indonesia<br />Jalan K.H. Mas Mansyur Kav. 12A<br />[[Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat|Karet Tengsin]], [[Tanah Abang]]<br />[[Jakarta Pusat]]
| circulation =
| sister newspapers = [[Solo Pos]]<br />[[Harian Jogja]]<br />[[Indonesia Shang Bao]]<br />[[Monitor Depok]]
| sister channel = Bisnis Indonesia Group of Media (BIG Media)
| ISSN =
| oclc =
| website = [http://www.bisnis.com www.bisnis.com]
| free =
| dirinteractive =
}}
'''Bisnis Indonesia''' adalah [[suratSurat kabar hariandaring|surat kabar]] harian dengan segmentasi pemberitaan [[bisnis]] dan [[ekonomi]] [[bahasa Indonesia|berbahasa Indonesia]] yang diterbitkan di [[Jakarta]], [[Indonesia]], sejak [[14 Desember]] [[1985]].
''Bisnis Indonesia'' diterbitkan oleh PT Jurnalindo Aksara Grafika (PT JAG) yang merupakan kongsi bisnis empat pengusaha [[Sukamdani Sahid Gitosardjono]] ([[Sahid Group]]), [[Ciputra|Ir. Ciputra]] ([[Ciputra Group]]), [[Anthony Salim]] ([[Salim Group]]), dan [[Eric Samola|Eric F.H. Samola]]. Pemimpin Redaksi saat ini adalah [[Maria Yuliana Benyamin yang menggantikan Hery Trianto. Sejumlah nama yang pernah jadi pemimpin redaksi antara lain Arief Budisusilo dan Ahmad Djauhar]]. denganPosisi Wakil Pemred [[Ariefsaat Budisusilo]]ini dipegang Fahmi Achmad dan Rahayuningsih.
 
Awalnya, koran ini''Bisnis Indonesia'' berkantor di bekas bengkel reparasi mesin jahit Singer di Jalan Kramat V/5 Nomor 8 [[Kenari, Senen, Jakarta Pusat.|Kenari]], Koran[[Senen, yangJakarta fokus pada berita bisnisPusat|Senen]], ekonomi,[[Jakarta danPusat]]. umumBisnis iniIndonesia meroket berkat ''booming'' yang melanda lantai [[Bursa Efek Jakarta]] pada tahun 1987 dan akibat maraknya industri perbankan sebagai hasil penerapan kebijakan Paket Oktober (Pakto) 1988.
'[[Berkas:Logo_cetak.gif|thumb|Logo Bisnis Indonesia.]]
'''Bisnis Indonesia''' adalah [[surat kabar harian]] dengan segmentasi pemberitaan [[bisnis]] dan [[ekonomi]] [[bahasa Indonesia|berbahasa Indonesia]] yang diterbitkan di [[Jakarta]], [[Indonesia]], sejak [[14 Desember]] [[1985]].
''Bisnis Indonesia'' diterbitkan oleh PT Jurnalindo Aksara Grafika (PT JAG) yang merupakan kongsi bisnis empat pengusaha [[Sukamdani Sahid Gitosardjono]] ([[Sahid Group]]), [[Ciputra]] ([[Ciputra Group]]), [[Anthony Salim]] ([[Salim Group]]), dan Eric Samola. Pemimpin Redaksi saat ini adalah [[Ahmad Djauhar]] dengan Wakil Pemred [[Arief Budisusilo]].
 
Pertumbuhan yang baik tersebut membuat koran''Bisnis iniIndonesia'' mampu membangun gedung sendiri dan kantor pun pindah ke Wisma Bisnis Indonesia (WBI) di [[Jalan LetjenLetnan Jenderal S. Parman Kav(Jakarta)|Jalan Letjen Siswondo Parman]] Kavling. 12A [[Slipi, Palmerah, Jakarta Barat|Slipi]], [[Palmerah, Jakarta Barat|Palmerah]], [[Jakarta Barat]], pada akhirbulan [[Desember]] [[1990]]. Namun kemacetan luar biasa di lokasi tersebut dan perhitungan bisnis pada masa depan membuat koranBisnis iniIndonesia kembali pindah ke wilayah Segitiga Emas [[Sudirman, Jakarta|Sudirman]].
Awalnya, koran ini berkantor di bekas bengkel reparasi mesin jahit Singer di Jalan Kramat V/8, Jakarta Pusat. Koran yang fokus pada berita bisnis, ekonomi, dan umum ini meroket berkat ''booming'' yang melanda lantai [[Bursa Efek Jakarta]] pada tahun 1987 dan akibat maraknya industri perbankan sebagai hasil penerapan kebijakan Paket Oktober (Pakto) 1988.
 
MulaiSejak tanggal 1 Januari 2005 kegiatan operasional ''Bisnis Indonesia'' berpusat di Lantai 5-8 Wisma Bisnis Indonesia (WBI) lantaidi 5-8,Jalan JalanKiai KHHaji Mas Mansyur No.Nomor 12A, [[Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat|Karet Tengsin]], [[Tanah Abang, Jakarta Pusat|Tanah Abang]], [[Jakarta Pusat]]. Saat ini, ''Bisnis Indonesia'' memiliki kantor perwakilan di sejumlah kota di Indonesia yakni di [[Medan]], [[Pekanbaru]], Batam[[Palembang]], [[Bandung]], [[Semarang]], [[Solo]], [[Surabaya]], [[Denpasar]], [[Balikpapan,]] dan [[Makassar]].
Pertumbuhan yang baik tersebut membuat koran ini mampu membangun gedung sendiri dan kantor pun pindah ke Wisma Bisnis Indonesia (WBI) di Jalan Letjen S. Parman Kav. 12A Slipi, [[Jakarta Barat]], pada akhir [[1990]]. Namun kemacetan luar biasa di lokasi tersebut dan perhitungan bisnis pada masa depan membuat koran ini kembali pindah ke wilayah Segitiga Emas [[Sudirman, Jakarta|Sudirman]].
 
Mulai 1 Januari 2005 kegiatan operasional ''Bisnis Indonesia'' berpusat di Wisma Bisnis Indonesia (WBI) lantai 5-8, Jalan KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Jakarta Pusat. Saat ini, ''Bisnis Indonesia'' memiliki kantor perwakilan di sejumlah kota di Indonesia yakni di Medan, Pekanbaru, Batam, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.
 
Sebagai lembaga pemberitaan, ''Bisnis Indonesia'' juga menjadi pemasok tetap beberapa lembaga pemberitaan internasional seperti ''[[NewsNet Asia]]'' (yang menerjemahkan berita ''Bisnis'' ke dalam bahasa Jepang, ''[[Factiva]]'' (usaha patungan ''[[Dow Jones]]'' dan ''[[Reuters]]''), dan ''[[ISI Emerging Markets]]'' (dari kelompok usaha Euromoney Institutional Investor Group Co.), ''[[Xinhua]]'' (kantor berita China), dan ''[[Bloomberg]]'' (kantor berita berbasis di New York, AS).
 
 
== Anak penerbitan ==
Pada tahun 1992, koran''Bisnis iniIndonesia'' melahirkanmendirikan majalah berita ekonomi (MBE) berbahasa Inggris, ''Indonesia Business Weekly'' (IBW) yang kemudian ditutup.
 
Pada tanggal 19 September 1997, di bawah payung PT Aksara SoloposSolo Pos, lahir Harian Umum ''[[SoloposSolo Pos]]'' yang hanya dalam tempo satu tahun bisa mencapai [[titik impas]]. Pada ulang tahunnya yang kedelapanke-8, SoloposSolo Pos yang berkantor di Griya SoloposSolo Pos, Jl.Jalan AdisuciptoAdisutjipto Nomor. 190 dari [[Karangasem, Laweyan, Surakarta|kelurahan Karangasem]], [[Laweyan, Surakarta|kecamatan Laweyan]], [[kota Solo]], 57145[[provinsi Jawa Tengah]], itu sudah menjadi kelompok usaha tersendiri dengan membawahi unit usaha percetakan koran PT Solo Grafika Utama, Radio ''SoloposSolo Pos 103.00 FM'', dan Tabloid Olah Raga ''Arena''.
 
Tiga tahun berikutnya, tepatnya pada tanggal 17 April 2000, melalui PT Aksara Warta Mandarin, lahir harian berbahasa Mandarin ''[[Indonesia Shang Bao]]''. Namun, karena satu dan lain hal, terutama masalah teknis, dua tahun kemudian sebagian besar kepemilikan saham ini beralih ke mitra usaha [[Sjamsul Nursalim]] dari kelompok Gajah Tunggal.
 
Pada tanggal 20 Mei 2009, ''Bisnis Indonesia'' meluncurkan lagi koran baru ''[[Harian Jogja]]'' yang tampil dengan format, corak, maupun pendekatan yang sama sekali baru, untuk melayani kebutuhan informasi warga di wilayah daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Ciri pokok yang melandasi koranHarian baruJogja, yang oleh warga DIY lebih dikenal sebagai ''Harjo'' itu adalah pada perwajahan yang segar dan ceria serta modern. Sedangkan dari sisi konten juga lebih menonjolkan ciri jurnalisme partisipatif konstruktif, bukan sekadar memberitakan content, melainkan dengan context.
Tak lama berselang, ''Bisnis Indonesia'' kembali melahirkan koran komunitas ''[[Monitor Depok]]'' yang kini menjadi kebanggaan warga Depok dan sekitarnya, Tabloid ''[[Tren Digital]]'' yang mengupas seluk-beluk peranti digital, dengan penonjolan topik bahasan telepon seluler, serta Tabloid ''[[Bisnis Uang]]'' yang merupakan panduan bagi individu maupun keluarga dalam perencanaan keuangan.
 
Pada 20 Mei 2009, ''Bisnis Indonesia'' meluncurkan lagi koran baru ''[[Harian Jogja]]'' yang tampil dengan format, corak, maupun pendekatan yang sama sekali baru, untuk melayani kebutuhan informasi warga di wilayah daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Ciri pokok yang melandasi koran baru, yang oleh warga DIY lebih dikenal sebagai ''Harjo'' itu adalah pada perwajahan yang segar dan ceria serta modern. Sedangkan dari sisi konten juga lebih menonjolkan ciri jurnalisme partisipatif konstruktif, bukan sekadar memberitakan content, melainkan dengan context.
Dengan demikian, warga Jogja, yang dalam waktu relatif singkat cukup mengenalnya itu, memperoleh wawasan baru, pemahaman baru atas sebuah informasi publik yang sedang terjadi.
Warga DIY dan sekitarnya memberi nama panggilan akrab ''Pakdhe Harjo'', tapitetapi ada pula yang memanggil ''Mbah Harjo'', ''Kang Harjo'', dan banyak lagi atribusi yang pada intinya menyatakan keakraban mereka kepada koran bersemboyan: ''Berbudaya. Membangun Kemandirian'' itu.
 
== Perubahan tampilan ==
Sejak 14 Agustus 2002, ada yang berubah dari penampilan harian''Bisnis iniIndonesia''. Jumlah halaman diperbanyak, diterbitkan menjadi tiga bagian/seksi.
 
Seksi pertama berisi masalah makro ekonomi, perdagangan, jasa, dan bisnis menengah-kecil. Seksi kedua mengulas seputar pergerakan pasar modal, bisnis keuangan, dan perdagangan komoditas. Sementara bagian ketiga membahas perkembangan bisnis teknologi informasi, manufaktur, agribisnis, dan berbagai informasi bisnis dari sektor riil.
 
Tampilan ini kembali berubah pada 1 Agustus 2005. Selain format koran makin ''compact'', dicantumkan pula nama reporter penulis berita beserta alamat ''email'' si penulis berita. Pencantuman identitas secara lebih gamblang ini menandai semangat keterbukaan di kalangan pelaku pers di negeri ini. Bahkan, pencatuman ''e-mail''alamat surat elektronik ini merupakan yang pertama di Indonesia. Terobosan ini menyebabkan interaksi antara penulis berita dan pembaca semakin meningkat.
 
Pada 14 Desember 2013, ''Bisnis Indonesia'' kembali berubah tampilan, kali ini sekaligus berubah logo dan ''tagline''. Jika semula tagline Bisnis Indonesia adalah "Referensi Bisnis Tepercaya", sejak 14 Desember 2013 berubah menjadi "Navigasi Bisnis Tepercaya".
 
== Profil pembaca ''Bisnis Indonesia'' ==
* 92,.4% PelangganCustomers
* 78,7% Berjenis kelamin pria
* 79,4% Dalam usia produktif (25-44 tahun)
* 67,5% Berpendidikan tinggi (54% berpendidikan Sarjana dan 13,5% Pasca Sarjana)
* 51,9% Kalangan pengambil keputusan
* 78,0% Bekerja di perusahaan swasta dan ritel<ref>Nielsen Media Research</ref>
''Sumber:'' Nielsen Media Research.
 
== Edisi elektronikReferensi ==
{{reflist}}
''Bisnis Indonesia'' juga dapat diakses secara ''online'' di [[www.bisnis.com]] dengan layanan format digital edisi cetak serta ''breaking news''. Selain itu, bagi pembaca setia ''Bisnis'' yang sedang menempuh perjalanan ke berbagai kota besar seluruh dunia, harian ini juga dapat diperoleh di Satellite Newspaper Kiosk yang dapat dijumpai di bandara maupun hotel-hotel ternama.
 
Situs [[www.bisnis.com]] diluncurkan pertama kali pada September 1996 dengan hanya menyajikan format digital dari cetak Harian ''Bisnis Indonesia''. Kala itu, layanan tersebut semata-mata untuk melayani para pelanggan ''Bisnis'' yang berada di luar jangkauan edisi cetak, termasuk mereka yang berada di seluruh planet Bumi ini. Selain itu, situs tersebut juga disertai beberapa fitur yang tidak ditemukan dalam edisi cetak, misalnya pusat akses data yang ketika itu diberi nama Pusat Informasi Bisnis Indonesia (PIBI) yang kini bernama Pusata Data dan Analisa Bisnis (PDAB).
Seiring dengan kian berkembangnya lingkup pekerjaan Divisi PDAB, maka dibentuklah subinduk Bisnis Indonesia Intelligence Unit (BIIU) yang selain memayungi PDAB juga membawahi unit riset dan Pustaka Bisnis Indonesia.
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [httpofficial|https://www.bisnis.com Situs resmi]}}
 
[[enKategori:Bisnis Indonesia Group]]
[[Kategori:Surat kabar nasional Indonesia]]
 
[[en:Bisnis Indonesia]]
[[ms:Bisnis Indonesia]]