Chrisye: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
lahirnya kan di Jakarta. Ada di biografinya
genre Pop rok, kategorisasi
 
(390 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{pp-semi-indef|small=yes}}
{{Infobox penyanyi indonesia
{{Untuk|film biopik Indonesia tahun 2017|Chrisye (film)}}
|name = Chrisye
{{Infobox person
|image = Chrisye.jpg
| name = Chrisye
|imagesize =
| image = File:Chrisye 2020 stamp of Indonesia.jpg
|caption =
| alt = Perangko Indonesia bergambar Chrisye, 2020
|Background = solo_singer
| caption = Chrisye
|birthdate = {{birth date|1949|9|16}}
| birth_name = Christian Rahadi
|birthplace = [[Jakarta]], {{flag|Indonesia}}
| birth_date = {{birth date|1949|9|16}}
|birthname = Christian Rahadi
| alma_mater = [[Universitas Trisakti]]
|deathdate = {{death date and age|2007|3|30|1949|9|16}}
|deathplace birth_place = [[Jakarta]], {{flag|[[Republik Indonesia}} Serikat]]
| death_date = {{death date and age|2007|3|30|1949|9|16}}
|genre = [[Pop]], [[Progressive Rock]]
| death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|occupation = [[penyanyi]]
| nationality = [[Indonesia]]
|instrument = Bass
| resting_place = [[Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut|TPU Jeruk Purut]], [[Jakarta]]
|yearsactive = [[1967]]–[[2007]]
| other_names = {{hlist|Chrismansyah Rahadi}}
|label = [[Musica Studios]]
| occupation = {{hlist|[[Penyanyi-penulis lagu]]|[[pemeran]]|[[produser rekaman|produser]]}}
|associatedacts =
| years_active = 1966–2007
|influences =
| spouse = {{menikah|Damayanti Noor|1982}}
|influenced =
| children = 4
|spouse = Damayanti Noor
| father = Laurens Rahadi (Lauw Tek Kang)
|partner =
| mother = Hanna Rahadi (Khoe Hiang Eng)
|children = Rizkia Nurannisa <br /> Risti Nurraisa <br /> Rainda Prashatya dan Randa Pramasya (kembar)
| module = {{Infobox musical artist
|parents =
|website embed = yes
| genre = {{flatlist|
|currentmembers =
* [[Pop]]
|pastmembers =
* [[pop rok]]
* [[art rock]]
* [[progressive rock]]
* progressive pop
* [[musik klasik]]
}}
| instrument = {{flatlist|
'''Raden Chrismansyah Rahadi''' (dikenal dengan nama '''Chrisye'''; {{lahirmati|[[Jakarta]] dengan nama '''Christian Rahadi'''|16|9|1949|[[Jakarta]]|30|3|2007}}) adalah seorang penyanyi [[Pop (musik)|pop]] legendaris [[Indonesia]]. Ia memulai karier musiknya ketika bergabung sebagai ''bassist'' dengan ''band'' Gipsy, namanya lalu menjulang lewat lagu "Lilin-lilin Kecil" di sekitar tahun 1977 dan "[[Badai Pasti Berlalu]]", setelah bersolo-karier sebagai penyanyi. Beberapa lagunya yang populer adalah "Ketika Tangan dan Kaki Berkata", "Badai Pasti Berlalu", "Aku Cinta Dia", "Hip Hip Hura", "Nona Lisa", dan "Pergilah Kasih". Ia adalah keturunan campuran [[Tionghoa Indonesia|Tionghoa]] dan [[Suku Jawa|Jawa]], ibunya adalah orang Jawa.
* [[Bernyanyi|Vokal]]
* [[Gitar bass|bass]]
* [[gitar]]
}}
| label ={{hlist|[[Aquarius Musikindo|Aquarius]]|[[Musica Studios]]}}
| associated_acts = {{hlist|[[Guruh Soekarnoputra]]|[[Yockie Suryo Prayogo]]|[[Eros Djarot]]|[[Addie M.S.]]|[[Adjie Soetama]]|[[Younky Soewarno]]|[[Erwin Gutawa]]}}
}}
| signature = [[Berkas:Signature of Chrisye.svg|100px]]
}}
'''H. Chrismansyah Rahadi''' lahir dengan nama '''Christian Rahadi''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|16|9|1949|[[Jakarta]]|30|3|2007}}) yang lebih dikenal dengan nama panggung '''Chrisye''', merupakan seorang [[penyanyi]] dan [[pencipta lagu]] asal [[Indonesia]].
 
Ia dilahirkan di Jakarta dari keluarga [[Tionghoa-Indonesia]], Chrisye menjadi tertarik dengan musik saat masih muda. Waktu masih belajar di [[Sekolah menengah atas|SMA]], Chrisye bermain [[gitar bas]] dalam sebuah band yang ia bentuk bersama kakaknya, Joris. Pada akhir [[dasawarsa]] [[1960-an]] dia menjadi anggota band Sabda Nada (yang kemudian hari berganti nama menjadi [[Gipsy (grup musik)|Gipsy]]). Pada tahun [[1973]], setelah mengambil cuti beberapa lama, dia mengikuti band tersebut ke [[New York]] untuk main musik. Setelah kembali ke Indonesia untuk waktu singkat, dia kembali ke New York dengan band lain, yaitu The Pro's. Sekembali ke Indonesia, pada tahun [[1975]] dia bekerja sama dengan Gipsy dan [[Guruh Soekarnoputra]] untuk merekam album indie ''[[Guruh Gipsy]]''.
== Awal Karier ==
Awal karier Chrisye dimulai pada tahun 1967 saat bergabung dengan keluarga Nasution di Komunitas [[Gank Pegangsaan]]. Bermain sebagai [[bassis]] dan vokalis pada band "Sabda Nada" yang dimodali oleh [[Pontjo Sutowo]]. Sempat dikontrak untuk bermain di [[New York]] selama 2 tahun, sebelum terlibat dalam proyek rekaman Guruh Gipsy. Kemudian diminta oleh [[Prambors]] untuk menyanyikan lagu ''"Lilin Lilin Kecil"'' karya [[James F. Sundah]] dalam [[LCLR 1977|Lomba Cipta Lagu Remaja]], yang meskipun tidak menjadi pemenang namun menjadi lagu yang hits pada masa itu. Hal lain membuat nama Chrisye makin bersinar pada akhir tahun 70-an adalah setelah membuat soundtrack film [[Badai Pasti Berlalu (film tahun 1977)|Badai Pasti Berlalu]] bersama [[Jockie Surjoprajogo]] dan [[Eros Djarot]].
 
Setelah keberhasilan ''Guruh Gipsy'', pada tahun [[1977]] Chrisye menghasilkan 2 karya terbaiknya, yaitu "[[Lilin-Lilin Kecil]]" tulisan [[James F. Sundah]] serta [[album jalur suara]] ''[[Badai Pasti Berlalu (album 1977)|Badai Pasti Berlalu]]''. Sukses kedua karya ini membuat Chrisye direkrut oleh [[Musica Studios]], yang dengan perusahaan rekaman itu dia merilis album solo perdananya, ''[[Sabda Alam]]'', pada tahun [[1978]]. Selama kariernya yang lebih dari 25 tahun dia menghasilkan 20 album solo lain, serta main dalam 1 film: ''[[Seindah Rembulan]]'' ([[1981]]).
== Semangat Kolaborasi ==
Terdapat fenomena yang mencuat pada sosok Chrisye sejak ia tampil sebagai penyanyi solo pada tahun 1977, yaitu bahwa ia selalu tampil dengan semangat kolaborasi bersama-sama dengan musisi lain.
 
Chrisye meninggal di rumahnya di Jakarta pada hari [[Jumat]] tanggal 30 Maret 2007 setelah bertahun-tahun mengidap [[kanker paru-paru]]. Dia meninggalkan seorang istri, [[Gusti Firoza Damayanti Noor]], dan empat anak.{{sfn|Antara 2007, Chrisye Meninggal Dunia}}
Pada 1977-1984 Chrisye melakukan dwitunggal dengan Yockie Soerjoprajogo yang bermula ketika Chrisye diajak Yockie Surjoprajogo untuk membawakan lagu Lilin-lilin Kecil [[James F. Sundah]], salah satu lagu yang menjadi finalis Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors Rasisonia 1977. Kerja sama ini berlanjut saat Eros Djarot membuat album soundtrack film [[Badai Pasti Berlalu]](1977).
 
Dikenal untuk vokalnya yang halus dan gaya panggung yang kaku, Chrisye dianggap salah satu penyanyi Indonesia legendaris. Lima album yang termasuk karyanya dimuat dalam daftar [[150 Album Indonesia Terbaik Versi Majalah Rolling Stone|150 Album Indonesia Terbaik]] oleh majalah musik ''[[Rolling Stone Indonesia]]''. Lima lagunya (dan satu lagi yang dia mendukung) dimuat dalam [[150 Lagu Indonesia Terbaik Versi Majalah Rolling Stone|daftar lagu terbaik]] oleh majalah yang sama pada tahun 2009. Beberapa albumnya [[Sertifikasi penjualan rekaman musik|disertifikasi]] perak atau lebih tinggi. Dia menerima 2 ''lifetime achievement award'', 1 pada tahun 1993 dari [[BASF Awards]] dan 1 lagi pada tahun 2007 dari stasiun televisi [[SCTV]]. Pada tahun 2011, ''Rolling Stone Indonesia'' mencatat Chrisye sebagai musisi Indonesia terbaik nomor 3 sepanjang masa.
Pada 1985 Chrisye memisahkan diri dengan Yockie dan mulai menggamit pemusik yang lebih muda untuk menggarap album [[Sendiri]] (1985) dan [[Aku Cinta Dia]] (1986), yaitu [[Addie MS]] dan [[Raidy Noor]]. Penata musik album selanjutnya seperti [[Hip Hip Hura]] (1986) dan [[Nona Lisa]] (1987) dipercayakan kepada trio RAG (Raidy Noor, [[Adjie Soetama]], dan [[Herman Gelly Effendy]]) serta [[Younky Soewarno]] pada album [[Jumpa Pertama]] (1988) dan [[Pergilah Kasih]] (1989). Di era ini, musik Chrisye digarap lebih fresh dengan aksentuasi pada programming music (musik mesin) yang tengah ngetrend saat itu. Karakter musiknya pun cenderung riang.
 
== Biografi ==
Lalu muncul Erwin Gutawa berlaborasi dengan Chrisye dalam mengolah musik pada 1996-2002. Erwin sendiri banyak membingkai lagu-lagu Chrisye dalam sofistikasi yang lebih memperhatikan akurasi. Erwin banyak memberi peluang untuk memasukkan banyak gestur musik yang sangat berbeda dengan karakter musik Chrisye. Termasuk ketika Erwin menyandingkan Chrisye dengan [[Waldjinah]].
=== Kehidupan awal ===
Chrisye dilahirkan dengan nama Christian Rahadi di Jakarta pada hari Jumat tanggal 16 September 1949 di keluarga Laurens Rahadi (Lauw Tek Kang), seorang [[wirausaha]] keturunan [[Orang Betawi|Betawi]]-Tionghoa, dan Hanna Rahadi (Khoe Hian Eng), seorang [[ibu rumah tangga]] keturunan [[Orang Sunda|Sunda]]-Tionghoa.{{sfn|Endah|2007|pp=24–31}} Dia anak ke-2 dari 3 anak laki-laki yang dipunyai pasangan tersebut;{{sfn|Antara 2007, Chrisye Meninggal Dunia}}{{sfn|Endah|2007|p=221}} saudaranya bernama Joris dan Vicky. Setelah masa kecilnya dihabiskan di Jalan Talang, dekat [[Menteng, Jakarta Pusat]], pada tahun [[1954]] keluarga itu berpindah ke Jalan Pegangsaan (di Menteng).{{sfn|Endah|2007|pp=24–31}}
 
Saat sekolah di SD GIKI, Chrisye berteman dengan anak-anak keluarga Nasution, yang menjadi tetangganya. Ia paling akrab dengan Bamid Gauri yang sering bermain bersama [[bulu tangkis]] dan [[layang-layang]].{{sfn|Endah|2007|pp=36–37}} Pada waktu itu dia juga mulai mendengarkan [[Perekam suara#Piringan Hitam|piringan hitam]] milik ayahnya; dia bernyanyi mengiringi lagu-lagu [[Bing Crosby]], [[Frank Sinatra]], [[Nat King Cole]], dan [[Dean Martin]].{{sfn|Endah|2007|pp=24–31}}{{sfn|Endah|2007|pp=50–52}} Setelah lulus SD, Chrisye bersekolah di SMPK III Diponegoro.{{sfn|Endah|2007|pp=36–37}}
Menyadari akan kekurangannya dalam menulis lirik lagu, Chrisye menjalin kerja sama dengan penulis lirik seperti [[Deddy Dhukun]], [[Eros Djarot]], Rina R.D., [[Tito Soemarsono]], dan [[Bagoes AA]]. Bahkan ia pernah meminta kesediaan penyair religius [[Taufik Ismail]] untuk menulis lirik lagu ''Ketika Kaki dan Tangan Berkata'' yang diinspirasikan dari [[surat Yasin]]. Kolaborasi dalam menulis lirik walhasil membuat lagu-lagu yang dinyanyikan Chrisye menjadi variatif dalam tema. Ada tema romansa, tema religius.
 
Saat Chrisye duduk di bangku SMA PSKD Menteng, [[Beatlemania]] tiba di Indonesia. Ini membuat Chrisye lebih tertarik dengan dunia musik.{{sfn|Endah|2007|pp=50–51}} Menganggapi keinginan Chrisye untuk bermain musik, ayahnya membeli sebuah gitar. Chrisye memilih [[gitar bas]], sebab dia beranggapan bahwa gitar tersebutlah yang paling mudah dipelajari. Chrisye dan Joris belajar bermain musik dengan mengikuti lagu-lagu di radio dan [[piringan hitam]] ayah mereka. Akibatnya, mereka tidak dapat membaca nota musik.{{sfn|Endah|2007|pp=52–53}}{{sfn|Hariyadi, Redana, and Mulyadi 1998, Lebih Jauh dengan Chrisye}} Mereka lama-kelamaan mulai main musik di acara sekolah, dengan Chrisye sebagai vokalisnya.{{sfn|Endah|2007|pp=52–53}} Waktu di SMA, Chrisye diam-diam mulai [[merokok]]. Suatu saat, dia ditangkap kepala sekolah dan disuruh merokok 8 batang secara bersamaan di depan siswa-siswi lain. Di kemudian hari, Chrisye adalah perokok berat.{{sfn|Endah|2007|pp=52–53}}
 
=== Anggota band dan proyek awal (1968–1977) ===
{{Main|Gipsy (grup musik)}}
Pada pertengahan dasawarsa 1960-an, keluarga Nasution membentuk sebuah band; Chrisye dan Joris menonton mereka bermain musik oleh [[Uriah Heep]] dan [[Blood, Sweat & Tears]].{{sfn|Endah|2007|p=58-59}} Pada tahun [[1968]] Chrisye mendaftar di [[Universitas Kristen Indonesia]] (UKI) untuk menjadi insinyur seperti yang dihendaki ayahnya. Akan tetapi, Gauri mengundangnya untuk menjadi anggota band Nasution, Sabda Nada, untuk menggantikan pemain bas mereka yang sedang sakit, Eddi Odek.{{sfn|Hariyadi, Redana, and Mulyadi 1998, Lebih Jauh dengan Chrisye}}{{sfn|Endah|2007|pp=62–66}} Karena puas dengan kemampuannya, Nasution bersaudara meminta Chrisye menjadi anggota tetap. Sabda Nada bermain secara teratur di Mini Disko di Jalan Juanda serta untuk pesta ulang tahun dan pernikahan.{{sfn|Endah|2007|pp=62–66}} Ketika Chrisye diberi kesempatan untuk bernyanyi saat mereka menyanyikan lagu [[Daur ulang (musik)|versi daur ulang]], dia berusaha untuk menggunakan suara yang mirip penyanyi aslinya.{{sfn|Kompas 1993, Chrisye: Menjadi Penyanyi}}
 
Pada tahun 1969 Sabda Nada mengganti nama mereka menjadi [[Gipsy (grup musik)|Gipsy]] supaya terdengar lebih ''macho'' dan seperti band Barat.{{sfn|Antara 2007, Chrisye Meninggal Dunia}}{{sfn|Hariyadi, Redana, and Mulyadi 1998, Lebih Jauh dengan Chrisye}} Jadwal untuk band itu, yang tidak mempunyai [[manajer]], sangat padat karena bermain secara teratur di [[Taman Ismail Marzuki]].{{sfn|Antara 2007, Chrisye Meninggal Dunia}}{{sfn|Endah|2007|pp=66–71}} Akibatnya, Chrisye mengundurkan diri dari UKI; pada tahun [[1970]] dia masuk ke [[Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta|Akademi Pariwisata Trisakti]] karena mengganggap jadwalnya lebih fleksibel.{{sfn|Endah|2007|pp=66–71}}
 
Dua tahun kemudian, Chrisye ditawarkan kesempatan untuk main di [[New York]]. Biarpun dia senang sekali, Chrisye takut untuk menceritakan hal tersebut kepada ayahnya, yang dia merasa tidak akan menyetujui. Akhirnya dia jatuh sakit selama beberapa bulan, sementara Sabda Nada pergi ke New York.{{sfn|Endah|2007|pp=75–80}} Setelah Chrisye membahas kekhawatirannya dengan ibunya dan Joris, ayahnya pun menyetujui agar dia bisa mengundurkan diri dari kuliah dan pergi ke New York. Setelah kesehatannya sudah membaik, pada tengah tahun 1973 dia pergi bersama Pontjo untuk bertemu dengan Gipsy di Amerika Serikat;{{sfn|Endah|2007|pp=81–86}} pada tahun yang sama dia mengundurkan diri dari Trisakti.{{sfn|Hariyadi, Redana, and Mulyadi 1998, Lebih Jauh dengan Chrisye}}
 
Selama di New York, Gipsy memanggung di Ramayana Restaurant,{{sfn|Antara 2007, Chrisye Meninggal Dunia}} yang milik perusahaan minyak [[Pertamina]]. Band itu, yang ditempatkan di suatu apartmen di [[Fifth Avenue]], berada di New York untuk hampir satu tahun. Mereka menyanyikan lagu-lagu Indonesia serta versi daur ulang dari lagu [[Procol Harum]], [[King Crimson]], [[Emerson, Lake & Palmer]], [[Genesis (band)|Genesis]] dan Blood, Sweat & Tears. Biarpun Chrisye merasa frustrasi karena tidak dapat mengekspresikan diri dengan musik orisinal, dia tetap bekerja.{{sfn|Endah|2007|pp=86–96}}
 
Setelah kembali ke Indonesia pada akhir tahun 1973, Gauri memperkenalkan Chrisye dengan penulis lagu [[Guruh Soekarnoputra]], anak dari mantan presiden [[Soekarno]]. Sementara Nasution bersaudara bekerja sama dengan Guruh untuk menyiapkan proyek mereka, Chrisye mulai menciptakan lagu sendiri; karena menciptakan lagu sendiri dia bisa menyadari bahwa dia kesulitan dengan lirik yang mengandung konsonan keras, dan bisa menghindari bunyi tersebut.{{sfn|Endah|2007|pp=96–97}} Tahun berikutnya dia kembali ke New York dengan band lain, The Pro's. Pada pertengahan tahun [[1975]], dengan beberapa minggu tersisa di kontrak kerjanya, orang tuanya menelepon Chrisye dari Jakarta dan memberi tahu kalau saudaranya Vicky meninggal akibat infeksi lambung. Karena tidak dapat kembali langsung ke Jakarta, pikirannya jadi kacau. Saat kembali ke Indonesia, Chrisye tak berhenti-henti menangis dalam pesawat dan menjadi depresi.{{sfn|Endah|2007|pp=97–101}}
 
Setelah beberapa waktu tidak bermain musik, Chrisye dihubungi oleh Nasution bersaudara dan diundang untuk bergabung dengan Gipsy dan Guruh untuk sebuah proyek baru; Guruh juga menawarkan beberapa lagu untuk Chrisye menjadi vokalis utama, dengan lirik ditulis khususnya untuk dia. Setelah mengatasi rasa depresinya, Chrisye mengikuti latihan di rumah Guruh di [[Kebayoran Baru, Jakarta Selatan]]. Mereka main sampai larut malam dan mencampurkan rock ala Barat dengan [[gamelan]] [[Bali]].{{sfn|Antara 2007, Chrisye Meninggal Dunia}}{{sfn|Endah|2007|pp=104–105}} Perekaman terjadi pada pertengahan tahun 1975, dengan hanya empat lagu terselesaikan dalam beberapa bulan pertama. Pada tahun 1977 album ''[[Guruh Gipsy]]'' diluncurkan dan diterima baik oleh para kritikus; ada sebanyak 5.000&nbsp;keping yang diproduksi.{{sfn|Antara 2007, Chrisye Meninggal Dunia}}{{sfn|Endah|2007|pp=109–115}} Berhasilnya ''Guruh Gipsy'' meyakinkan Chrisye bahwa dia dapat menjadi penyanyi tunggal.{{sfn|Endah|2007|pp=114–118}}
 
{{Listen
|filename = Lilin Kecil.ogg
|title = Lilin-Lilin Kecil
|description = Lagu Chrisye paling terkenal, "Lilin-Lilin Kecil" (versi 1977)
|pos = right
}}
Pada akhir tahun 1976 Chrisye dihampiri oleh [[Yockie Suryoprayogo]], seorang pencipta lagu, dan Imran Amir, pemimpin [[Prambors|Radio Prambors]]; mereka meminta agar Chrisye menjadi vokalis untuk [[Lomba Cipta Lagu Remaja]] Prambors. Namun, Chrisye menolak. Beberapa hari kemudian [[Sys NS]], yang pada saat itu bekerja di Prambors, mendekati Chrisye waktu penyanyi itu sedang berbincang dengan Guruh dan [[Eros Djarot]]. Sys menekankan bahwa Chrisye diperlukan untuk lagu "[[Lilin-Lilin Kecil]]" karya [[James F. Sundah]]. Setelah dia mendengar lirik lagu tersebut, Chrisye setuju.{{sfn|Endah|2007|pp=118–119}} Lagu ini direkam di studio Irama Mas di [[Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara|Pluit, Jakarta Utara]]{{sfn|Sartono 2007, Chrisye: Dari Lilin Kecil}} dan dimuat dalam [[LCLR 1977|sebuah album]] dengan pemenang lomba lain; awalnya, "Lilin-Lilin Kecil" dimuat di urutan ke-9, tetapi akhirnya dipindahkan ke urutan pertama supaya lebih laris. Setelah itu, lagu ini menjadi terkenal;{{sfn|Endah|2007|pp=118–119}}{{sfn|Rolling Stone Indonesia 2009, 150 Lagu Indonesia}} album ''LCLR 1977'' menjadi album paling laris tahun itu.{{sfn|Endah|2007|p=124}}
 
Setelah sukses "Lilin-Lilin Kecil", di pertengahan tahun 1977 Pramaqua Records mendekati Chrisye dan menawarkan sebuah album, yaitu ''[[Jurang Pemisah]]''. Bekerja sama dengan Yockie, [[Ian Antono]], dan [[Teddy Sujaya]], Chrisye merekam tujuh lagu untuk album tersebut; Yockie merekam dua lagu lain.{{sfn|Endah|2007|pp=125–129}} Biarpun Chrisye senang dengan hasilnya dan mempunyai harapan tinggi untuk ''Jurang Pemisah'', Pramaqua memutuskan bahwa itu tidak bisa laris dan tidak hendak mempromosikannya sehingga album Chrisye berikutnya, ''[[Badai Pasti Berlalu (album)|Badai Pasti Berlalu]]'', menjadi besar. Setelah itu, Chrisye berusaha untuk membeli semua stok album ''Jurang Pemisah'' dan menghentikan rilisnya, namun tidak berhasil. Album ini tidak laris di pasaran sebab banyak orang beranggapan kalau ini album lanjutan dari ''Badai Pasti Berlalu''.{{sfn|Kompas 1978, Nama dan Peristiwa: Chrisye}} Walaupun rekaman ini sampai pada stasiun radio di seluruh Indonesia, menurut Chrisye penjualannya "hangat-hangat tahi ayam".{{sfn|Endah|2007|pp=125–129}}{{sfn|Kompas 1978, Nama dan Peristiwa: Chrisye}}
 
Pada tahun yang sama, Chrisye dan beberapa artis, termasuk Eros dan Yockie, merekam musik untuk film ''[[Badai Pasti Berlalu (film 1977)|Badai Pasti Berlalu]]'' dalam waktu dua bulan.{{sfn|Endah|2007|pp=132–136}} Setelah musik film tersebut mendapatkan Piala Citra pada [[Festival Film Indonesia]] 1978, Irama Mas mendekati mereka untuk membuat [[album jalur suara]] untuk biaya tetap.{{sfn|Endah|2007|pp=132–136}} Dengan Chrisye dan [[Berlian Hutauruk]] sebagai vokalis, sebuah album jalur suara direkam di Pluit dalam kurung waktu 21&nbsp;hari.{{sfn|Endah|2007|pp=132–136}}{{sfn|Ginting|2009|pp=195–199}} [[Badai Pasti Berlalu (album 1977)|Album yang dihasilkan]] dirilis dengan judul yang sama dengan film, dengan gambar bintang film [[Christine Hakim]] di sampul.{{sfn|Ginting|2009|pp=195–199}} Album ini memuat lagu ciptaan Chrisye yang pertama, "Merepih Alam".{{sfn|Rolling Stone Indonesia 2009, 150 Lagu Indonesia}} Hasil penjualan di awal kurang lancar, tetapi setelah singel-singelnya mulai diputar album ''Badai Pasti Berlalu'' menjadi laris.{{sfn|Endah|2007|pp=140–142}}
 
=== Karier solo awal dan film (1978–1982) ===
[[Berkas:Chrisye, Jakarta Govt website.jpg|jmpl|Chrisye]]
 
Suara Chrisye yang [[tenor]] serta kerjanya di ''Badai Pasti Berlalu'' memicu Amin Widjaja dari [[Musica Studios]] untuk memintanya menjadi artis Musica; Amin sebenarnya sudah lama mengamati Chrisye, sejak dirilisnya ''Guruh Gipsy''. Chrisye setuju, asalkan dia diberikan kebebasan artistik; Amin terpaksa menyetujui syarat tersebut.{{sfn|Endah|2007|pp=140–142}} Chrisye langsung mengerjakan album perdananya dengan Musica pada bulan Mei 1978, yaitu ''[[Sabda Alam]]'' (''Nature's Order''). Dia memilih beberapa lagu karya artis lain dan menulis beberapa lain sendiri, termasuk lagu "Sabda Alam".{{sfn|Kompas 1978, Nama dan Peristiwa: Chrisye}}{{sfn|Endah|2007|pp=142–143}} Dia merekam album itu setelah menguncikan diri dalam studio dengan sound engineer dan penata musik; biarpun Amin hendak melihat kemajuan mereka, Chrisye tidak mengizinkannya masuk.{{sfn|Endah|2007|pp=142–143}} Album yang dihasilkan, yang diilhami oleh ''Badai Pasti Berlalu'' dan menggunakan teknik ''double-recording'' yang dipelopori [[The Beatles]], dirilis pada bulan Agustus.{{sfn|Endah|2007|pp=142–143}}{{sfn|Kompas 1979, Nama dan Peristiwa: Chrisye}} Setelah beberapa lama promosi dengan [[TVRI]] dan stasiun radio, album ini laris; akhirnya lebih dari 400,000 keping terjual.{{sfn|Endah|2007|pp=146–147}}{{sfn|Kompas 1996, Nama dan Peristiwa: Chrisye}}
 
Tahun berikutnya, Chrisye merekam ''[[Percik Pesona]]'' bersama Yockie. Album ini, yang dibuat setelah kematian Amin, termasuk beberapa lagu yang ditulis oleh sahabat Chrisye, Junaidi Salat, serta Yockie dan Guruh. Judul album ini dipilih bersama. Album ini dirilis pada bulan Agustus 1979, gagal dalam mata kritikus dan pasar.{{sfn|Kompas 1979, Nama dan Peristiwa: Chrisye}}{{sfn|Endah|2007|pp=147–148}} Chrisye, setelah diskusi dengan beberapa artis, beranggapan bahwa gagalnya album ini disebabkan miripnya dengan ''Badai Pasti Berlalu''. Akibatnya, setelah beberapa waktu berkontemplasi, dia mulai mencari jenis musik baru.{{sfn|Endah|2007|pp=147–148}} Pada tahun yang sama, dia menjadi anggota juri LCLR Prambors, yang diadakan pada tanggal 5 Mei.{{sfn|Kompas 1979, Finalis LCLR Prambors}}
 
Setelah memutuskan bahwa lagu pop yang romantis, dengan pengaruh ''[[easy listening]]'', yang paling cocok untuk dirinya, Chrisye mulai merintis album berikutnya, ''Puspa Indah''. Semua lagu kecuali satu ditulis oleh Guruh Sukarnoputra; album ini juga memuat lagu berbahasa Inggris "To My Friends on Legian Beach". Dua lagu dari album ini, "Galih dan Ratna" dan "Gita Cinta", digunakan dalam film tahun 1979 ''[[Gita Cinta dari SMA]]'', beserta sekuelnya ''[[Puspa Indah Taman Hati]]''. Dalam film ''Puspa Indah Taman Hati'', Chrisye mendapatkan kameo sebagai penyanyi. Dengan popularitas film tersebut, album ''Puspa Indah'' pun menjadi laris; lagu "Galih dan Ratna" dan "Gita Cinta", yang dijadikan singel, juga diterima dengan hangat.{{sfn|Endah|2007|pp=150–151}}
 
Pada tahun 1981 Chrisye mendapatkan peran dalam [[film Indonesia]] ''[[Seindah Rembulan]]''.{{sfn|Antara 2007, Chrisye Meninggal Dunia}} Biarun awalnya enggan, dia dibujuk Sys NS sehingga akhirnya setuju. Namun, di kemudian hari dia menyesalkan keputusan ini karena beranggapan bahwa produksinya kurang profesional dan sering bertantangan dengan sutradara Syamsul Fuad. Pada tahun yang sama dia menghasilkan ''[[Pantulan Cinta]]'', sebuah kolaborasi dengan Yockie. Setelah album ini gagal di pasaran, Chrisye memutuskan untuk mengambil cuti panjang.{{sfn|Endah|2007|pp=212–215}}
 
=== Pernikahan dan gaya baru (1982–1993) ===
Biarpun disuka para ''[[groupie]]'', Chrisye sampai awal tahun [[1980-an]] jarang berpacaran.{{sfn|Endah|2007|p=215}} Akan tetapi pada awal tahun 1981, dia mulai mendekati sekretaris Guruh Soekarnoputra, yaitu [[Gusti]] Firoza Damayanti Noor (Yanti).{{sfn|Endah|2007|pp=220–221}}{{sfn|Kompas 1982, Nama dan Peristiwa: Chrisye}} Yanti, yang mempunyai keturunan [[Suku Banjar|Banjar]] dan [[Orang Minang|Minang]], juga seorang penyanyi dan berasal dari keluarga musisi; dia sering membahas musik dengan Chrisye saat Chrisye menunggu Guruh, dan mereka juga bertemu saat Chrisye mengunjungi kakaknya, Raidy, yang merupakan salah satu temannya.{{sfn|Hariyadi, Redana, and Mulyadi 1998, Lebih Jauh dengan Chrisye}}{{sfn|Endah|2007|pp=216–217}} Saat Yanti pindah ke [[Bali]] untuk bekerja di hotel bintang lima selama beberapa minggu, Chrisye mengikutinya dan menyatakan bahwa dia siap menikahinya ketika Yanti kembali ke [[Jakarta]]; biarpun itu bukan lamaran resmi, Yanti menerima.{{sfn|Endah|2007|pp=220–221}} Pada tahun 1982 Chrisye masuk [[Islam]], sebab Islam tidak mengizinkan pernikahan antara wanita Muslim dengan pria non-Muslim; Pada hari [[Minggu]] tanggal [[12 Desember]] 1982, Chrisye dan Yanti menikah di suatu acara bergaya adat Padang.{{sfn|Endah|2007|p=224}}
 
Terdorong oleh keadaan finansialnya yang kurang baik, awal tahun 1983 Chrisye mulai menggarap album baru bersama Eros dan Yockie.{{sfn|Kompas 1982, Nama dan Peristiwa: Chrisye}}{{sfn|Endah|2007|pp=226–228}} Aciu Widjaja, yang menjadi pemimpin Musica yang baru, mengusulkan bahwa mereka memerlukan gaya musik yang baru; dengan demikian,Chrisye, Djarot, dan Yockie mencampurkan ''[[art rock]]'' dengan pop romantis, serta menarik ilham dari [[The Police]]. Album yang dihasilkan, ''[[Resesi (album)|Resesi]]'', dirilis pada tahun 1983. Album ini laris di pasar, dengan 350.000 keping terjual dan akhirnya disertifikasi perak; singelnya sendiri, "Lenny", "Hening", dan "Malam Pertama", banyak diputar di radio.{{sfn|Endah|2007|pp=226–228}}
 
Setelah ''Resesi'', Chrisye bekerja sama dengan Eros dan Yockie pada album ''[[Metropolitan (album)|Metropolitan]]'' tahun 1983. Album tersebut, yang dipengaruhi aliran ''[[new wave]]'' dan banyak membahas isu yang dihadapi para pemuda dan pemudi, diterima dengan baik oleh pasar sehingga diberi sertifikasi perak; singel "Selamat Jalan Kekasih" menjadi paling dominen. Pada tahun yang sama, Chrisye dan Yanti mendapatkan anak pertama mereka, Rizkia Nurannissa Chrismansyah. Pada tahun berikutnya, Chrisye, Eros, dan Yockie bekerja sama lagi pada album ''[[Nona]]'', yang memuat berbagai [[kritik sosial]]; album tersebut menghasilkan empat singel dan disertifikasi platinum. Biarpun ''Nona'' diterima baik oleh pasar, Chrisye mengambil keputusan untuk mencari suara baru dan memutuskan hubungan kerja dengan Eros dan Yockie di pertengahan tahun 1984.{{sfn|Sartono 2007, Chrisye: Dari Lilin Kecil}}{{sfn|Endah|2007|pp=228–230}}
 
Tak lama kemudian, Chrisye mendekati [[Addie MS]], seorang musisi muda, dan minta bantuannya untuk album berikutnya. Addie, biarpun merasa bahwa dia kurang bergengsi dibanding Eros dan Yockie, setuju; Addie lalu menyarankan agar mereka menggunakan melodi yang mirip dengan "Lilin-Lilin Kecil" dan ''Badai Pasti Berlalu''. Album yang dihasilkan, ''[[Sendiri (album)|Sendiri]]'', memuat lagu yang ditulis oleh Guruh dan Junaidi Salat serta alat musik seperti [[harpa]], [[obo]], ''[[cor anglais|English horn]]'', dan beberapa alat musik dawai. Album ini, yang melahirkan tiga singel,{{sfn|Endah|2007|pp=234–235}} laris dan mendapatkan penghargaan [[BASF Award]] untuk Chrisye.{{sfn|Endah|2007|p=236}}
 
Pada akhir tahun 1984 Chrisye mendekati pencipta lagu muda lain, Adjie Soetama, yang dia mengajak bekerja sama untuk menyiapkan album berikutnya. Sebab ''beat'' ringan dan melodi ceria sedang populer, mereka menggunakan gaya yang ringan. Perekaman album baru ini, ''[[Aku Cinta Dia]]'', mulai pada tahun 1985; selain Adjie, ada sumbangan lagu dari Guruh dan Dadang S. Manaf.{{sfn|Endah|2007|pp=239–240}} Lagu "Aku Cinta Dia" dipilih sebagai judul album setelah Aciu mendengar mereka bermain bersama dan memutuskan bahwa lagu itu layak dijagokan.{{sfn|Endah|2007|pp=241–244}} Oleh karena album ini memerlukan emosi yang lebih banyak, Chrisye&nbsp;– yang terkenal kaku&nbsp;– kesulitan dengan proses promosi, biarpun istrinya menyiapkan kostum warna-warni dan Alex Hasyim menjadi [[koreografi|koreografer]].{{sfn|Endah|2007|p=246}} Setelah dirilis pada tahun 1986, ''Aku Cinta Dia'' terjualan ratusan ribu keping pada minggu pertama dan akhirnya diberi sertifikasi emas. Di tahun yang sama, Chrisye dan Adjie menghasilkan ''[[Hip Hip Hura]]'', dan suatu kolaborasi lain, ''[[Nona Lisa]]'', yang dirilis pada tahun 1987; kedua album tersebut mempunyai ''beat'' dan irama yang mirip ''Aku Cinta Dia'' dan terjual laris, biarpun tidak selari kolaborasi pertama.{{sfn|Endah|2007|p=247}} Pada [[2 Maret]] 1986 Chrisye dan Yanti mempunyai anak perempuan, Risty Nurraisa.{{sfn|Endah|2007|p=251}}
 
Biarpun tiga album itu laris di pasar, Chrisye dan keluarganya masih dalam keadaan finansial yang sulit, sehingga dua kali mereka harus menjual mobil mereka. Ini membuat Chrisye mempertimbangkan berhenti dari dunia musik, biarpun akhirnya memutuskan untuk lanjut.{{sfn|Endah|2007|p=256}} Pada tahun 1988 merekam ''[[Jumpa Pertama]]'', dan pada tahun berikutnya dia merilis ''[[Pergilah Kasih]]''. Di kemudian hari dia mengenang bahwa kedua album itu mempunyai "sentuhan rasa yang indah."{{sfn|Endah|2007|p=257}} Lagu yang digunakan untuk judul, "Pergilah Kasih", ditulis oleh [[Tito Sumarsono]] dan digunakan untuk video klip Chrisye pertama;{{sfn|Endah|2007|p=257}} video klip perdana ini menjadi klip Indonesia pertama yang ditayangkan di [[MTV Asia Tenggara]].{{sfn|Endah|2007|pp=262–263}}
 
Pada tanggal [[27 Februari]] 1989, Chrisye dan Yanti mendapatkan anak kembar, Randa Pramasha Chrismansyah dan Rayinda Prashatya Chrismansyah. Pada tahun 1992 Chrisye merekam [[daur ulang (musik)|versi daur ulang]] dari lagu [[Koes Plus]] bertajuk "Cintamu T'lah Berlalu", dengan penataan musik oleh Younky; video klip untuk lagu tersebut juga disiarkan di MTV Asia Tenggara dan menjadi video klip Indonesia pertama untuk masuk MTV Amerika.{{sfn|Hariyadi, Redana, and Mulyadi 1998, Lebih Jauh dengan Chrisye}}{{sfn|Kompas 1993, Chrisye: Menjadi Penyanyi}}{{sfn|KS 2007, Mengenang Chrisye: Musisi}}{{sfn|Kompas 1992, Chrisye: Sakit Setiap}} Pada tahun berikutnya, Chrisye bekerja sama dengan Younky lagi untuk merekam ''[[Sendiri Lagi]]'', sebuah proyek yang makan empat bulan untuk perancangan dan empat bulan untuk perekaman;{{sfn|Endah|2007|pp=262–263}}{{sfn|Kompas 1992, Chrisye: Sakit Setiap}} video klip ini pun beredar di MTV Asia Tenggara.{{sfn|Kompas 1993, Chrisye: Menjadi Penyanyi}}
 
=== Konser dan kolaborasi dengan Erwin Gutawa (1994–2004) ===
[[Berkas:Gutawa 2004 1.JPG|jmpl|kiri|Setelah berhasilnya konser Sendiri, Chrisye bekerja sama beberapa kali dengan Erwin Gutawa (foto dari 2004).]]
Biarpun ''Sendiri Lagi'' cukup laris, pada awal dasawarsa 1990-an Chrisye mulai merasa tekanan dari industri musik yang semakin mengutamakan penampilan dan meningkatnya jumlah artis muda.{{sfn|Endah|2007|pp=262–263}} Dia mulai mempertimbangkan meninggalkan dunia musik, sebab "merasa sudah sampai garis ''finish''".{{sfn|Endah|2007|pp=268}} Biarpun Yanti menyatakan bahwa banyak musisi tetap laku sampai umur 60-an, Chrisye memperhatikan bahwa para artis senior sudah mulai dikesampingkan oleh pendatang baru.{{sfn|Endah|2007|pp=268}} Dalam keadaan depresi ini, Chrisye didekati oleh [[Jay Subiyakto]] dan Gauri Nasution, yang menawarkannya sebuah konser tunggal di Plenary Hall [[Jakarta Convention Center]], yang pada saat itu belum pernah mengadakan konser tunggal untuk artis Indonesia. Karena tidak yakin bahwa penggemarnya cukup banyak untuk mengisi hal tersebut, Chrisye mula-mula menolak.{{sfn|Endah|2007|pp=268}}
 
Setelah Chrisye diperkenalkan dengan [[Erwin Gutawa]], yang diangkat untuk mempersiapkan konser, dan beberapa minggu ditekankan oleh Gauri,{{sfn|Endah|2007|pp=272–273}} akhirnya Jay Subiyakto berhasil membujuk Chrisye dengan mengatakan bahwa itu mungkin kesempatan terakhir untuk menyelamatkan kariernya. Karena kekurangan uang, mereka mendekati RCTI untuk meminta sponsor. Akan tetapi, mereka ditolak dan bahkan diejek dengan saran agar mengadakan konser di [[Monumen Nasional]]. Karena tidak bersedia menelantarkan rencana mereka itu, Chrisye, Subiyakto, dan Gutawa mengumpulkan sekelompok artis dan mulai pelatihan. Menjelang hari ulang tahun RCTI yang ke-5, mereka rela menyetujui konser tersebut sebagai bagian dari perayaan mereka. Ribuan tiket yang tersedia terjual habis dalam 1 minggu.{{sfn|Endah|2007|pp=276–277}}
 
Konser Sendiri diadakan pada tanggal [[19 Agustus]] 1994. Chrisye membawakan sejumlah lagu hits serta menyanyikan beberapa duet, termasuk "Malam Pertama" dengan [[Ruth Sahanaya]], di depan orkes penuh yang dipimpin oleh Gutawa.{{sfn|Kompas 1994, Dari 'Resesi' Sampai}} Di kemudian hari, Chrisye mengenang bahwa konser itu, yang diberi julukan Sendiri untuk menunjukkan bahwa konser "100% Indonesia" bisa berhasil, diadakan, para penonton&nbsp;– baik anak-anak maupun dewasa&nbsp;– sudah hafal lirik lagunya, baik yang lama maupun yang baru; menurut Chrisye, hal tersebut membuat dia berasa sangat kecil.{{sfn|Endah|2007|pp=282–283}} Penuh semangat akibat sukses konser itu,{{sfn|Endah|2007|p=289}} Chrisye mengadakan konser lain di [[Kota Surabaya]], [[Kota Surakarta]], dan [[Kota Bandung]], dengan menggunakan konvoi yang terdiri dari 24 truk dan bis untuk transportasi dan mengangkut alat-alat yang dibutuhkan. Tiket konser ini pun terjual habis.{{sfn|Endah|2007|p=294}}
 
Setelah sukses tur Sendiri, Chrisye mulai mempertimbangkan membuat sebuah album yang termasuk lagunya yang paling populer, dengan pemasteran ulang oleh Gutawa memaster. Gutawa setuju untuk membuat sebuah album akustik, dengan syarat bahwa usulan Chrisye, dengan syarat bahwa mereka harus menggunakan sebuah orkes dari Australia. Aciu pun menyetujui hal tersebut, biarpun biayanya diperkirakan mencapai Rp600 juta. Setelah perekaman dasar di Jakarta, Chrisye, Gutawa, dan ''sound engineer'' Dany Lisapali menghabiskan waktu dua minggu di Studio 301 di [[Sydney]] untuk menyelesaikan album itu. Philip Hartl Chamber Orchestra memainkan musik yang diperlukan; ''mixing'' dan ''mastering'' juga dilakukan di Sydney.{{sfn|Kompas 1996, Nama dan Peristiwa: Chrisye}}{{sfn|Endah|2007|pp=300–301}} ''[[Akustichrisye|AkustiChrisye]]'' dirilis pada tahun 1996 dan cukup berhasil di pasaran.{{sfn|Endah|2007|p=304}}
 
Setelah ''AkustiChrisye'', Gutawa menyarankan agar Chrisye mencoba gaya yang baru, dengan lagu yang lebih berat. Mereka lalu mulai bekerja sama untuk merekam ''[[Kala Cinta Menggoda]]'', yang juga menggunakan orkes Australia. Akan tetapi, Chrisye ternyata kesulitan merekam salah satu lagunya, "[[Ketika Tangan dan Kaki Berkata]]", yang diberi lirik yang berdasarkan ayat 65 [[Surah Ya Sin]] oleh penyair [[Taufiq Ismail]]; setiap kali hendak menyanyikan lagu itu, Chrisye mendadak menangis. Akhirnya, satu hari sebelum berangkat ke Australia, dia dapat menyelesaikan lagu tersebut dengan dukungan Yanti.{{sfn|Endah|2007|pp=304–308}} Pada tanggal [[11 Oktober]], Chrisye menyanyikan lagu "Indonesia Perkasa" pada acara pembukaan [[Pesta Olahraga Asia Tenggara 1997]] di Jakarta; lagu tersebut ditulis khusus untuk acara itu.{{sfn|Kompas 2000, PON XV: Pengisi}} Bulan berikutnya, Chrisye meluncurkan ''Kala Cinta Menggoda''.{{sfn|Campbell|1998|p=63}} Video klip untuk lagu "Kala Cinta Menggoda", yang disutradarai [[Dimas Djayadiningrat]], memenangkan MTV Video Music Award for South-East Asia pada tanggal [[10 September]] 1998; Chrisye pergi ke [[Los Angeles]] untuk menerima penghargaan tersebut di Universal Amphitheatre.{{sfn|Hariyadi, Redana, and Mulyadi 1998, Lebih Jauh dengan Chrisye}}
 
Pada tahun 1999, Chrisye mulai mendaur ulang album ''Badai Pasti Berlalu'' atas permintaan Musica, biarpun dia merasa bahwa album asli sudah cukup; untuk album ini pula dia bergabung dengan Gutawa.{{sfn|Endah|2007|p=309}} Album baru itu, yang tetap diberi judul ''[[Badai Pasti Berlalu (album 1999)|Badai Pasti Berlalu]]'', memakan biaya sebanyak Rp800 juta untuk produksi dan promosi; biaya besar tersebut sebagian disebabkan perlunya mencari orkes Australia lain, Victorian Philharmonic Orchestra.{{sfn|Endah|2007|pp=312}}{{sfn|The Jakarta Post 2000, Royalty System in the Country's}} Setelah diluncurkan, album ini pun laris, dengan menjual 350.000 keping dalam beberapa bulan.{{sfn|The Jakarta Post 2000, Royalty System in the Country's}}{{sfn|Ivvaty 2007, Konser "Badai Pasti}} Sebagai promosi untuk album ini, Chrisye mengadakan satu lagi konser di Plenary Hall di Jakarta Convention Centre, yang diberi nama konser Badai; setelah ini, Chrisye mendapatkan banyak tawaran untuk memanggung di berbagai tempat di seluruh Indonesia.{{sfn|Endah|2007|p=313}} Menurut sebuah wawancara dengan ''[[Kompas]]'', pada saat ini Chrisye mulai merasa telah menemukan jalan buntu, sebab dia sudah mencicipi semua jenis musik yang ada.{{sfn|Rakaryan S. 1997, Chrisye: Pintar-Pintar Kitalah}} Namun, dia tetap lanjut dengan kegiatan bernyanyi, termasuk menyanyikan lagu "Indonesia Perkasa" pada acara pembukaan [[Pekan Olahraga Nasional 2000]] pada tanggal 19 Juni 2000 di [[Kabupaten Sidoarjo]], [[Jawa Timur]].{{sfn|Kompas 2000, PON XV: Pengisi}}
 
Pada tahun 2001 Chrisye merilis album ''[[Konser Tur 2001]]'', yang berisi dua lagu baru dan beberapa yang lama. Video klip untuk salah satu lagu, "Setia", menjadi kontroversial karena adanya adegan dengan wanita berpakaian ketat.{{sfn|Gatra 2001, Video Clip Chrisye}} Tak lama kemudian, Chrisye memutuskan untuk mendaur ulang lagu-lagu yang dianggap paling penting sejak kemerdekaan Indonesia, dari dasawarsa [[1940-an]] yang diwakili "Kr. Pasar Gambir & Stambul Anak Jampang" karya [[Ismail Marzuki]] hingga akhir dasawarsa [[1990-an]] yang diwakili lagu "Kangen" karya [[Ahmad Dhani]]; album ini juga termasuk satu lagu yang ditulis khusus untuk album ini oleh Pongky dari [[Jikustik]]{{sfn|Endah|2007|p=313}} serta dua duet dengan [[Sophia Latjuba]]. Album yang dihasilkan, ''[[Dekade (album)|Dekade]]'', dirilis pada tahun 2002; hingga Oktober 2003 lebih dari 350.000 terjual.{{sfn|Kompas 2003, Wajah Lama Energi}} Pada [[15 Desember]] 2002, Chrisye pikut serta dalam konser Bali for the World&nbsp;– Voices of Stars di Kartika Beach Plaza untuk mengumpulkan uang untuk membantu korban [[Bom Bali 2002]]; artis lain termasuk [[Melly Goeslaw]], [[Gigi (band)|Gigi]], [[Slank]], dan [[Superman Is Dead]].{{sfn|Andrianto 2002, Bali for the World}} Pada [[12 Juli]] 2004, Chrisye mengadakan konser ketiga, dengan judul Dekade, di Plenary Hall. Konser ini, yang termasuk lagu-lagu dari album ''Dekade'', termasuk duet dengan Sophia Latjuba dan beberapa penyanyi asli, seperti [[Fariz RM]] dengan "Sakura" dan [[A. Rafiq]] dengan "Pengalaman Pertama"; orkes Gutawa sekali lagi mengiringi konser.{{sfn|Kompas 2003, Sensasi Bulan Sabit}}
 
Chrisye lalu mulai mengerjakan studio album terakhirnya, ''[[Senyawa (album)|Senyawa]]''. Bekerja sama dengan berbagai artis Indonesia lain, termasuk [[Project Pop]], [[Ungu]], dan [[Peterpan (band)|Peterpan]], dia juga menjadi produser album ini, menggantikan Gutawa. Lagu "Bur-Kat", bersama Project Pop, merupakan usaha pertamanya untuk bernyanyi [[rap]].{{sfn|Gatra 2004, Ilmu Baru Chrisye}} Album ini, yang diluncurkan pada bulan November 2004, disambut dengan baik oleh pasar.{{sfn|Endah|2007|p=319}}{{sfn|Musica Studios 2004, Senyawa}} Namun, [[Sony Music Entertainment|Sony Music Entertainment Indonesia]] menolak bahwa ada nama artis mereka di sampul. Oleh karena itu, ''Senyawa'' ditarik kembali, lalu dirilis ulang tanpa nama-nama itu.{{sfn|Gatra 2004, Musica: Kami Lalai}}
 
=== Kanker dan kematian (2005–2007) ===
[[Berkas:Grave of Chrisye, Jeruk Purut.jpg|jmpl|Makam Chrisye di [[Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut|TPU Jeruk Purut]]]]
Pada bulan Juli 2005, Chrisye dibawa ke [[Rumah Sakit Pondok Indah]] karena sesak napas. Setelah 13 hari dirawat, dia dipindahkan ke [[Rumah Sakit Mount Elizabeth]] di [[Singapura]] dan di sana dia dinyatakan mengidap [[kanker paru-paru]].{{sfn|Gatra 2005, Chrisye Idap Kanker}} Biarpun khawatir bahwa dia akan kehilangan rambut panjangnya yang dia anggap sebagai bagian dari citranya,{{sfn|Endah|2008|p=99}} Chrisye tetap menjalani [[kemoterapi]] sebanyak 6 kali, dengan perawatan pertama pada tanggal 2 Agustus 2005.{{sfn|Gatra 2005, Chrisye Idap Kanker}}
 
Kesehatan Chrisye membaik pada tahun 2006{{sfn|Gatra 2007, Kondisi Menurun Chrisye}} dan dia merasa cukup kuat untuk mengikuti wawancara panjang dengan [[Alberthiene Endah]] pada bulan Mei dan November 2006 saat Alberthiene menulis biografinya, ''[[Chrisye: Sebuah Memoar Musikal]]''.{{sfn|Kurniasari 2009, Alberthiene Endah: Life,}} Dia juga menghasilkan dua album kompilasi, ''Chrisye by Request'' dan ''Chrisye Duets'' namun dia merasa kurang sehat untuk menghasilkan lagu baru.{{sfn|Kompas 2006, Nama dan Peristiwa: Album}} Pada awal Februari 2007 kondisi fisiknya kembali memburuk.{{sfn|Gatra 2007, Kondisi Menurun Chrisye}}
 
Pada 30 Maret 2007, Chrisye meninggal pada pukul 4.08 WIB di rumahnya di Cipete, [[Kota Administrasi Jakarta Selatan]]. Dia dikebumikan di [[Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut|TPU Jeruk Purut]] hari itu juga.{{sfn|Antara 2007, Chrisye Dimakamkan di TPU Jeruk}} Ratusan orang menghadiri pemakamannya itu, termasuk Erwin Gutawa, [[Titiek Puspa]], [[Ahmad Albar]], [[Sophia Latjuba]], dan [[Ikang Fawzi]].{{sfn|Gatra 2007, Chrisye Dimakamkan di Tengah}} Pemakaman ini dinodai aksi beberapa [[pencopet]], salah satunya ditangkap tapi lalu dibebaskan.{{sfn|Siahaan 2007, Chrisye Dimakamkan, Pencopet}}
 
Seratus hari setelah meninggalnya Chrisye, Musica mengeluarkan dua album kompilasi. Album ini, dengan judul ''Chrisye in Memoriam – Greatest Hits'' dan ''Chrisye in Memoriam&nbsp;– Everlasting Hits'', termasuk empat belas lagu per keping dari sepanjang kariernya bersama Musica.{{sfn|Kompas 2008, Napak Tilas Chrisye}} Pada tanggal 1 Agustus 2008, singel Chrisye terakhir, "Lirih", yang ditulis oleh Aryono Huboyo Djati, diluncurkan. Lagu tersebut mula-mula dirahasiakan, dan tanggal perekamannya tidak diketahui.{{sfn|Gatra 2008, Lagu Rahasia Chrisye}} Menurut Djati, lagu itu direkam sebagai hiburan. Sebuah video klip yang disutradarai Vicky Sianipar dan termasuk{{Specify}} [[Nazril Irham|Ariel Peterpan]], [[Giring Ganesha]] dari [[Nidji]], dan istri Chrisye, Yanti, lalu dirilis.{{sfn|Djati 2008, Lagu Rahasia Yoyo-Chrisye}}
 
== Gaya ==
Menurut Yockie, salah satu alasan mengapa Chrisye terpilih untuk merekam "Lilin-Lilin Kecil" ialah karena suaranya yang khas, dengan ''[[warnanada|timbre]]'' yang lembut, yang cocok dengan keyboard yang digunakan di lagu tersebut; namun, Yockie merasa bahwa suara Chrisye kehilangan dinamikanya apabila dicampur dengan musik yang lembut, sehingga dia memasukkan nada rock ke album ''Jurang Pemisah''.{{sfn|Sartono 2007, Chrisye: Dari Lilin Kecil}} Erwin Gutawa membandingkan suara Chrisye dengan sehelai kertas kosong, yang dapat diterapkan untuk apa saja.{{sfn|Sartono 2007, Chrisye: Dari Lilin Kecil}}
 
Seorang penulis untuk majalah ''[[Gatra]]'' menyebut gaya manggung Chrisye "kaku", dengan gerakan yang sangat sedikit.{{sfn|Gatra 2005, Nge-Rap Gaya Chrisye}} Chrisye memilih kostumnya sendiri dan terkadang-kadang mencoba desain dan warna baru. Dalam musik video dia lebih suka menggunakan satu jenis baju saja; dia sampai menyatakan kepada ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]'' bahwa dia hanya hendak ganti baju kalau jatuh ke selokan.{{sfn|Hariyadi, Redana, and Mulyadi 1998, Lebih Jauh dengan Chrisye}}
 
== Warisan ==
[[Berkas:Glenn Fredly tribute to Chrisye.jpg|jmpl|kiri|[[Glenn Fredly]] (kiri) dalam suatu acara tribut untuk Chrisye pada Java Jazz Festival 2009 di Jakarta]]
Chrisye sudah disebut penyanyi "legendaris" oleh beberapa jurnalis.{{sfn|Kurniasari 2010, A Lesson from a Musical}}{{sfn|Lopulalan 2009, Warming Up for Java}} Pada tahun 2007, majalah ''[[Rolling Stone Indonesia]]'' memilih ''Badai Pasti Berlalu'' sebagai [[150 Album Indonesia Terbaik Versi Majalah Rolling Stone|album Indonesia terbaik sepanjang masa]]. Tiga album solo Chrisye juga masuk ke daftar tersebut: ''Sabda Alam'' di urutan 51, ''Puspa Indah'' di urutan 57, dan ''Resesi'' di urutan 82. ''Guruh Gipsy'' masuk di urutan kedua.{{sfn|Rolling Stone Indonesia 2007, 150 Album Indonesia}} Ini kemudian diikuti oleh pemilihan lima lagunya ("Lilin-Lilin Kecil" di urutan 13, "Kidung" di urutan 26, "Merpati Putih" di urutan 43, "Anak Jalanan" di urutan 72, dan "Merepih Alam" di urutan 90) sebagai beberapa [[150 Lagu Indonesia Terbaik Versi Majalah Rolling Stone|lagu Indonesia terbaik sepanjang masa]]; lagu Guruh Gipsy "[[Indonesia Maharddhika]]" masuk di urutan 59.{{sfn|Rolling Stone Indonesia 2009, 150 Lagu Indonesia}} Pada tahun 2011 mereka menyebut Chrisye sebagai penyanyi Indonesia terbaik ketiga. Eros Djarot menyebut bahwa Chrisye mempunyai suara yang luar biasa, tetapi sering malu-malu dan malas membahas isu sosial.{{sfn|Rolling Stone Indonesia 2011, The Immortals: 25 Artis}}
 
Menurut data dari [[Asosiasi Industri Rekaman Indonesia]], ''Badai Pasti Berlalu'' tahun 1977 adlah album Indonesia paling laris urutan kedua, dengan sembilan juta keping terjual antara tahun 1977 dan 1993.{{sfn|Ivvaty 2007, Konser "Badai Pasti}} Pada tahun 1990 video musik untuk "Pergilah Kasih" menjadi klip Indonesia pertama yang diputar di MTV Hong Kong; klip untuk "Sendiri Lagi" terpilih sebagai klip Indonesia terbaik sepanjang masa pada acara ''Video Musik Indonesia''.{{sfn|Antara 2007, Chrisye Meninggal Dunia}}
 
Pada tahun banyak artis Indonesia, termasuk [[Vina Panduwinata]], [[Ahmad Albar]], [[D'Cinnamons]], dan [[Sherina Munaf]], membawa 20 lagu Chrisye dalam konser "Chrisye: A Night to Remember" di hotel Ritz Carlton, Jakarta.{{sfn|Damayanti and Windratie 2009, Konser Classical Chrisye}} Konser tersebut juga termasuk testimoni dari anak dan istrinya.{{sfn|Damayanti and Windratie 2009, Konser Classical Chrisye}} Tiket untuk konser tribut tersebut terjual habis.{{sfn|Rolling Stone Indonesia 2009, Classic Chrisye: A Night}}
 
Alberthiene Endah sudah menulis dua biografi Chrisye. Yang pertama, ''Chrisye: Sebuah Memoar Musikal'', diterbitkan pada tahun 2007 dan membahas masa kecil, karier, dan perjuangan melawan kankernya. Yang kedua, ''The Last Words of Chrisye'', dirilis pada tahun 2010 dan membahas masa silam Chrisye.{{sfn|Kurniasari 2010, A Lesson from a Musical}}
 
== Penghargaan ==
Chrisye menerima banyak penghargaan selama kariernya. Pada tahun 1979 dia terpilih sebagai Penyanyi Pria I Kesayangan Angket Siaran ABRI.{{sfn|Kompas 1993, Chrisye: Menjadi Penyanyi}} Album ''Sabda Alam'' dan ''Aku Cinta Dia'' diberi sertifikasi emas, dan ''Hip Hip Hura'', ''Resesi'', ''Metropolitan'', dan ''Sendiri'' disertifikasi perak.{{sfn|Antara 2007, Chrisye Meninggal Dunia}}
 
Chrisye menerima tiga [[BASF Awards]], yang diadakan pembuat [[Pita kaset|kaset]] [[BASF]] sampai pertengahan tahun 1990-an, untuk album paling laris; yang pertama diterima pada tahun 1985 untuk ''Sendiri'', lalu yang kedua pada tahun 1988 untuk ''Jumpa Pertama'' dan yang terakhir pada tahun 1989 untuk ''Pergilah Kasih''.{{sfn|KS 2007, Mengenang Chrisye: Musisi}} Dia juga menerima BASF Lifetime Achievement Award pada tahun 1994 untuk sumbangannya ke dunia musik Indonesia; pada tahun yang sama dia menerima penghargaan sebagai Penyanyi Rekaman Terbaik.{{sfn|Kompas 1994, Nama dan Peristiwa: Chrisye}} Pada tahun 1997 dia menerima penghargaan [[Anugerah Musik Indonesia]] (AMI) untuk Penyanyi Pop Pria Terbaik.{{sfn|Rakaryan S. 1997, Chrisye: Pintar-Pintar Kitalah}} Tahun berikutnya, album ''Kala Cinta Menggoda'' menang sembilan AMI, termasuk Album Termaik; Chrisye sendiri menerima penghargaan sebagai Penyanyi Pop Pria Terbaik, Penyanyi Rekaman Terbaik, dan Perancang Grafis Terbaik (bersama dengan Gauri).{{sfn|Hariyadi 1998, AMI '98, Pesta}} Pada tahun 2007, setelah dia sudah meninggal, dia menerima penghargaan [[SCTV]] Lifetime Achievement Award pertama, yang diterima oleh putrinya Risty.{{sfn|Suryanto 2007, Chrisye Dapat Penghargaan}}
 
== Kehidupan pribadi ==
Aciu Widjaja, yang sekarang menjadi President-Director [[Air Asia]] Indonesia, menyatakan bahwa Chrisye adalah sosok yang sederhana; dia menjelaskan bahwa, pada suatu saat dia, Chrisye, dan beberapa orang lain pergi ke luar negeri, hanyalah Chrisye yang tidak mau belanja pakaian mewah atau mencari restoran kelas dunia; dia justru makan di ''food court'' dan beli baju yang nyaman.{{sfn|Pattisina 2007, Dia Berjingkrak di Balik}} Dalam biografinya, Chrisye mencatat bahwa dia sering makan di warung tenda sampai setelah menikah dan sering bingung ketika orang meremehkan hal tersebut.{{sfn|Endah|2007|p=225}} Guruh mengenang bahwa Chrisye dapat tidur di mana saja saat mereka merancang album, bahkan di bawah piano.{{sfn|Pattisina 2007, Dia Berjingkrak di Balik}}
Tahun [[1982]] Chrisye menikah dengan Damayanti Noor, anggota keluarga [[Noor Bersaudara]]. Ia kemudian memeluk agama [[Islam]] lalu mengganti nama pertamanya menjadi "Chrismansyah". Dari pernikahannya dengan Damayanti Noor, Chrisye memperoleh empat orang anak yakni Rizkia Nurannisa (1983), Risti Nurraisa (1986), dan putra kembar: Rainda Prashatya & Randa Pramasya (1989).
 
Setelah dia menikah dengan Yanti, istrinya itu berhenti karier bernyanyi supaya bisa menjadi ibu rumah tangga. Setelah pasangan itu beranak, kadang-kadang Chrisye tidak dapat menghabiskan waktunya bersama mereka karena terlalu sibuk memanggung atau merekam album; namun, dia berusaha untuk mencuri waktu, bahkan menjemput anak-anak dari sekolah. Pada sebuah wawancara pada tahun 1992, Chrisye menyatakan bahwa anak-anaknya tidak ingin menjadi artis seperti orang tua mereka sebab mereka sudah merasakan tekanan karier itu.{{sfn|Hariyadi, Redana, and Mulyadi 1998, Lebih Jauh dengan Chrisye}}
Tahun [[1995]], Chrisye memperoleh [[BASF Legend Award]] atas pengabdiannya terhadap musik Indonesia selama ini. Pada tahun 2002, ia meluncurkan album [[Dekade (album)|Dekade]] yang berisi rekam ulang sejumlah lagu lama.
 
== Diskografi ==
Pada tanggal [[31 Juli]] [[2005]], Chrisye harus menjalani rawat-inap di rumah sakit di [[Singapura]] karena divonis mengidap penyakit [[kanker]] [[Kanker paru-paru|paru-paru]] stadium akhir. Penyakit [[kanker]] [[Kanker paru-paru|paru-paru]] adalah yang tergolong dalam penyakit kanker yang mematikan. Pada awalnya dalam pemeriksaan di [[Jakarta]], Chrisye disebutkan hanya terkena infeksi paru-paru. Namun ternyata setelah menjalani pemeriksaan yang lebih lanjut di [[Singapura]], tim medis di sana memberikan hasil yang lebih akurat bahwa ternyata penyakit yang diderita oleh Chrisye adalah penyakit kanker paru-paru pada stadium IV (stadium akhir).
{{Main|Diskografi Chrisye|Daftar lagu yang direkam oleh Chrisye}}
Selama kariernya, Chrisye merilis 33 album. Ini termasuk satu dengan [[Gipsy (grup musik)|Gipsy]], 21 album studio, 2 album jalur suara dan sembilan album kompilasi.{{sfn|Antara 2007, Chrisye Dimakamkan di TPU Jeruk}} Semua album solonya setelah ''Sabda Alam'' terjual lebih dari 100.000 keping.{{sfn|Kompas 1992, Chrisye: Sakit Setiap}} Dalam sebuah wawancara dengan ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]'' pada tahun 1992, Chrisye menyatakan bahwa dia jatuh sakit setiap kali merekam album, sebagai akibat tekanan untuk mempromosikan album-album tersebut.{{sfn|Kompas 1992, Chrisye: Sakit Setiap}}
 
Chrisye juga merilis banyak singel,{{sfn|Antara 2007, Chrisye Dimakamkan di TPU Jeruk}} dengan beberapa singel di antaranya dijadikan lagu tema sinetron. "Pengalaman Pertama" digunakan untuk ''Ganteng-Ganteng Kok Monyet'', "Cintaku" dari album ''Badai Pasti Berlalu'' yang sudah di-''remaster'' digunakan untuk ''Gadis Penakluk'', dan "Seperti Yang Kau Minta" digunakan untuk ''Disaksikan Bulan''.{{sfn|Kompas 2004, Musik Pop dan Film}}
[[File:Grave of Chrisye, Jeruk Purut.jpg|thumb|Makam Chrisye di Jeruk Purut]]
Pada tanggal [[30 Maret]] [[2007]], pukul 04.08 [[WIB]], Chrisye meninggal dunia di [[Jakarta]], akibat penyakit [[kanker]] [[Kanker paru-paru|paru-paru]] yang dideritanya. Ia kemudian dimakamkan di TPU Jeruk Purut, [[Jakarta]].
 
Tepat pada hari ulang tahun Chrisye tanggal 16 September 2021, pihak label rekaman [[Musica Studios]] merilis album versi [[Bahasa Inggris]] secara virtual melalui platform distribusi digital. Isi album tersebut terdiri dari 9 lagu kompilasi pilihan populer yang dibuat ulang liriknya dan diterjemahkan ke dalam [[Bahasa Inggris]], serta lagu-lagu tersebut telah melalui tahapan ''remaster''. Lagu populer tersebut di antaranya terdapat lagu ''Puppy Love (Anak Sekolah)'', ''I Love Her (Aku Cinta Dia)'' serta ''Goodbye My Love (Selamat Tinggal Sayang)''.
Pada tanggal [[7 Maret]] [[2009]], Java Jazz menggelar konser bertajuk "''A Tribute to Chrisye''", di mana pada saat itu [[Glenn Fredly]] membawakan lagu yang mengenang sang legendaris dunia musik tanah air kita ini.
 
{{col-float}}
== Album ==
=== '''Album Studio ===Solo'''
* ''[[Sabda Alam (album)|Sabda Alam]]'' (1978)
* [[1977]] - [[Jurang Pemisah]]
* ''[[Percik Pesona]]'' (1979)
* [[1977]] - [[Badai Pasti Berlalu (album)|Badai Pasti Berlalu]]
* ''[[Pantulan Cita]]'' (1981)
* [[1978]] - [[Sabda Alam]]
* ''[[Sendiri (album Chrisye)|Sendiri]]'' (1985)
* [[1979]] - [[Percik Pesona]]
* ''[[Aku Cinta Dia]]'' (1986)
* [[1980]] - [[Puspa Indah]]
* ''[[Hip Hip Hura]]'' (1986)
* [[1981]] - [[Pantulan Cita]]
* ''[[Nona Lisa]]'' (1987)
* [[1983]] - [[Resesi (album)|Resesi]]
* ''[[Jumpa Pertama]]'' (1988)
* [[1984]] - [[Metropolitan (album)|Metropolitan]]
* ''[[Pergilah Kasih]]'' (1991)
* [[1984]] - [[Nona]]
* ''[[Sendiri Lagi]]'' (1993)
* [[1984]] - [[Sendiri (album Chrisye)|Sendiri]]
* ''[[1985]]Kala -Cinta [[AkuMenggoda (album)|Kala Cinta DiaMenggoda]]'' (1997)
* ''[[Senyawa (album)|Senyawa]]'' (2004)
* [[1985]] - [[Hip Hip Hura]]
{{col-float-break}}
* [[1986]] - [[Nona Lisa]]
'''[[Guruh Soekarnoputra]] & [[Gipsy (grup musik)|Gipsy]]'''
* [[1988]] - [[Jumpa Pertama]]
* ''[[Guruh Gipsy]]'' (1977)
* [[1989]] - [[Pergilah Kasih]]
{{col-float-break}}
* [[1993]] - [[Sendiri Lagi]]
'''Bersama [[Yockie Suryo Prayogo]]'''
* [[1997]] - [[Kala Cinta Menggoda]]
* ''[[Jurang Pemisah]]'' (1977)
* [[1999]] - [[Badai Pasti Berlalu (album 1999)|Badai Pasti Berlalu]] (bersama [[Erwin Gutawa]])
{{col-float-break}}
* [[2002]] - [[Dekade (album)|Dekade]]
'''Bersama [[Eros Djarot]]'''
* [[2004]] - [[Senyawa (album)|Senyawa]]<br />
* ''[[Badai Pasti Berlalu (album 1977)|Badai Pasti Berlalu]]'' (1977) {{small|(album ''soundtrack'')}}
{{col-float-break}}
'''Bersama Guruh Soekarnoputra dan Yockie Suryo Prayogo'''
* ''[[Puspa Indah]]'' (1980) {{small|(album ''soundtrack'')}}
{{col-float-break}}
'''Bersama Eros Djarot dan Yockie Suryo Prayogo'''
* ''[[Resesi (album)|Resesi]]'' (1983)
* ''[[Metropolitan (album)|Metropolitan]]'' (1984)
* ''[[Resesi (album)#Album instrumentalia|Instrumental Resesi]]'' (1984) {{small|(album instrumentalia)}}
* ''[[Nona (album)|Nona]]'' (1984)
{{col-float-break}}
'''Album lainnya'''
* ''[[Original Sound & Music Track Film "Puber" & "Ali Topan"]]'' (1978) {{small|(album ''soundtrack'')}}
* ''[[Seindah Rembulan (album)|Seindah Rembulan]]'' (1980) {{small|(album ''soundtrack'')}}
* ''[[Cintamu Telah Berlalu (album mini)|Cintamu Telah Berlalu]]'' (1992) {{small|(album ''extended play'')}}
* ''[[AkustiChrisye]]'' (1996) {{small|(album ''remix'')}}
* ''[[Badai Pasti Berlalu (album 1999)|Badai Pasti Berlalu]]'' (1999) {{small|(album ''remix'')}}
* ''[[Dekade (album)|Dekade]]'' (2002) {{small|(album daur ulang)}}
* ''English Version Album'' (2021) {{small|(album kompilasi berbahasa inggris)}}
{{col-float-end}}
 
=== Album KompilasiKolaborasi ===
* 1977&nbsp;– ''[[LCLR 1977|Lomba Cipta Lagu Remaja 1977]]'' – album kompilasi hasil Lomba Cipta Lagu Remaja [[Prambors]] Rasisonia. Mengisi vokal pada lagu "Lilin - Lilin Kecil", "Angin", dan "Di Malam Sang Sukma Datang"
* [[1994]] - [[The Best Of (album Chrisye)|The Best Of]]
* 1977&nbsp;– ''Musik Santai II'' – album instrumental [[Yockie Suryo Prayogo]]. Mengisi vokal tanpa kata pada lagu "Melati", "Leony", "Sendiri", "''When You're Beautiful''", "Cinta Putih", "Kupu - Kupu Malam" dan "''Woman Song''"
* [[1996]] - [[Akustichrisye]]
* 1978&nbsp;– ''Rafika & Harvey'' – album studio duet [[Rafika Duri]] dan [[Harvey Malaihollo]]. Sebagai pencipta lagu "Langkah Cita"
* [[1999]] - [[Best Cinta]]
* 1979&nbsp;– ''[[Bahtera Asmara]]'' – album studio [[Andi Meriem Mattalatta]]. Sebagai music director, mengisi bass dan akustik gitar pada seluruh lagu
* [[2002]] - [[Konser Tur 2001]]
* 1979&nbsp;– ''[[Musik Saya adalah Saya]]'' – album studio Yockie Suryo Prayogo. Mengisi vokal pada lagu "Musikku Adalah Aku", mengisi bass dan vokal pada lagu "Angin Malam", "Duka Sang Bahaduri" dan "Akhir Sebuah Opera"
* [[2005]] - [[Chrisye By Request]]
* 1979&nbsp;– ''Bingkisan Natal Musica'' – album kompilasi natal yang dinyanyikan oleh artis-artis [[Musica Studios]]. Mengisi vokal pada lagu "Disco Natal", "Malam Kudus" dan "''The Christmas Song''"
* [[2006]] - [[Chrisye Duet By Request]]
* 1980&nbsp;– ''Untukmu Indonesiaku: Pergelaran Karya Cipta Guruh Soekarnoputra Volume 1'' – album kompilasi hasil karya cipta [[Guruh Soekarnoputra]]. Mengisi vokal pada lagu "''To My Friends On Legian Beach''"
* [[2007]] - [[Chrisye Masterpiece Trilogy Limited Edition]]
* 1980&nbsp;– ''[[Selangkah ke Seberang]]'' – album studio [[Fariz Rustam Munaf|Fariz RM]]. Mengisi bass pada lagu "Mega Bhuana"
* 1981&nbsp;– ''Bayang Pesona'' – album studio Harry Sabar. Mengisi bass pada lagu "Bayang Pesona", "Salam Negriku" dan "Muda Merdeka"
* 1981&nbsp; – ''Beri Kesempatan'' – album studio [[Keenan Nasution]]. Mengisi bass pada lagu "Masa Remaja", "Jangan Ulangi", "Masa Remaja (reprise)", "Jaya Wijaya", mengisi vokal dan bass pada lagu "Beri Kesempatan"
* 1981&nbsp;– ''[[LCLR 1981|Lomba Cipta Lagu Remaja 1981]]'' – album kompilasi hasil Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors Rasisonia. Mengisi vokal pada lagu "Nyanyian Cinta Dari Seberang"
* 1982&nbsp;– ''[[Sabda Alam (album)#Album instrumentalia|Sabda Alam]]'' – album instrumental Yockie Suryo Prayogo. ''Backing track'' untuk album ini masih diambil dari sesi rekaman Sabda Alam yang direkam sekitar 1978, namun dengan penambahan penyintesis oleh Yockie menggantikan vokal Chrisye
* 1983&nbsp;– ''42nd Street'' – album studio Keenan Nasution. Mengisi bass pada lagu "Jantung Kota", mengisi bass dan sebagai pencipta lagu "Mengusir Sedih" bersama Harry Sabar
* 1984&nbsp;– ''Cinta Indonesia: Pergelaran Karya Cipta Guruh Soekarnoputra Volume 3'' – album kompilasi hasil karya cipta Guruh Soekarnoputra. Mengisi vokal pada lagu "Seni"
* 1984&nbsp;– ''[[Emansipasi (album)|Emansipasi]]'' – album studio Andi Meriem Mattalatta. Sebagai pencipta lagu "Dilema" bersama [[Eros Djarot]] dan Yockie Suryo Prayogo
* 1985&nbsp;– ''Dulu Lain Sekarang Lain'' – album studio Keenan Nasution. Sebagai pencipta lagu "Petualang Remaja" bersama Harry Sabar
* 1986&nbsp;– ''[[Cinta (album Vina Panduwinata)|Cinta]]'' – album studio [[Vina Panduwinata]]. Sebagai pencipta lagu pada lagu "Cinta" bersama Adjie Soetama. Lagu ini direkam ulang oleh Chrisye untuk album mini ''Cintamu Telah Berlalu''
* 1986&nbsp;– ''[[Aku Tetap Cinta (album Utha Likumahuwa)|Aku Tetap Cinta]]'' – album studio [[Utha Likumahuwa]]. Sebagai pencipta lagu "Malam Ini" bersama Bagoes AA. dan lagu "Kenanganku" bersama Adjie Soetama
* 1987&nbsp;– ''Golkar Pilihanku!'' – album kompilasi persembahan [[Eddy Sud]] dan Artis Safari untuk kampanye [[Partai Golongan Karya|Golkar]] di [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1987|Pemilu 1987]]. Mengisi vokal pada lagu "Aku Cinta Golkar"
* 1987&nbsp;– ''[[Lomba Cipta Lagu Pembangunan 1987]]'' – album kompilasi. Mengisi vokal pada lagu "Doa Anak Negeri"
* 1988&nbsp;– ''[[Kemesraan]]'' – album kompilasi yang dinyanyikan oleh artis-artis Musica Studios. Mengisi vokal pada lagu "Kemesraan" bersama [[Iwan Fals]], [[Betharia Sonata]], Rafika Duri, Itang, [[Jamal Mirdad]], Etrie, dan Nani
* 1988&nbsp;– ''Aku Cinta Padamu'' – album studio [[Itang Yunasz]]. Sebagai pencipta lagu "Oh, Mama" bersama Adjie Soetama
* 1989&nbsp;– ''[[Tak Kuduga]]'' – album studio [[Ruth Sahanaya]]. Sebagai pencipta lagu "Selamanya" bersama Adjie Soetama
* 1990&nbsp;– ''[[Hening]] –'' album kompilasi yang dinyanyikan oleh artis-artis Musica Studios dengan spirit senada melanjutkan sukses album ''Kemesraan''. Mengisi vokal pada lagu "Hening" bersama Rafika Duri dan [[Trio Libels]]
* 1990&nbsp;– ''[[Kidung (album)|Kidung]]'' – album kompilasi yang dinyanyikan oleh artis-artis Musica Studios dengan spirit senada melanjutkan sukses album ''Hening.'' Mengisi vokal pada lagu "Kidung" bersama Rafika Duri dan Trio Libels
* 2001&nbsp;– ''Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia'' – album kompilasi yang diedarkan secara khusus dalam rangka memperingati 100 tahun [[Soekarno|Bung Karno]]. Mengisi vokal pada lagu "Indonesia Perkasa", "Chopin Larung", dan "Terima Kasih Indonesiaku"
* 2005&nbsp;– ''From Us to You'' – album kompilasi hasil karya [[Titiek Puspa]]. Mengisi vokal pada lagu "Marilah Kemari", dan "Hidupku Untuk Cinta"
* 2022&nbsp;– ''[[Andi Meriem Matalatta (album)|Andi Meriem Matalatta]]'' – album studio Andi Meriem Mattalatta. Sebagai pencipta lagu bersama [[Junaedi Salat]] pada lagu "Keram" dan mengisi vokal pada lagu "Peraduan". Walaupun album ini dikerjakan sekitar tahun 1979, namun album ini tidak kunjung dirilis hingga pertengahan April 2022
 
=== SingelFilmografi ===
{| class="wikitable"
* [[1992]] - [[Cintamu Telah Berlalu]]
|-
* [[1990]] - [[Hening]] ''bersama'' [[Rafika Duri]] & [[Trio Libels]]
! Tahun
* [[1990]] - [[Kidung (album)|Kidung]] ''bersama'' [[Rafika Duri]] & [[Trio Libels]]
! Judul
* [[1994]] - [[Kesan Di Matamu]]
! Peran
* [[2008]] - [[Lirih]]
|-
| align=center rowspan=3 | 1980
| ''[[Puspa Indah Taman Hati]]''
| Peran kameo
|-
| ''[[Seindah Rembulan (film)|Seindah Rembulan]]''
| Diri sendiri
|-
| ''[[Untukmu Indonesiaku (film)|Untukmu Indonesiaku]]''
| Diri sendiri
|-
|}
 
== KutipanVideo Klip ==
* Jangan Janji (2000) (Album [[Tu Wa Ga Pat]]) sebagai Cameo
{{wikiquote-id}}
* Dara Manisku-Lirikan Matamu (2002) (Album [[Dekade (album)|Dekade]]) sebagai Cameo
{{cquote|Musik telah menjadi industri. Begitu karya seorang penulis lagu disenangi, begitu ada permintaan, pasti akan di-supply (dipasok). Ini sudah jadi industri, jadi bagaimana cari benefit-keuntungan.}}
Sumber: KOMPAS (http://www.kompas.com/kompas-cetak/0310/19/hiburan/632210.htm)
 
== Penghargaan dan nominasi ==
{{cquote|Saya berusaha melakukan kerja sama dengan para pencipta lagu, juga dengan mereka yang tengah naik daun, sehingga kita tak ketinggalan trend.}}
{| class="wikitable sortable"
Sumber: KOMPAS (http://www.kompas.com/kompas-cetak/0004/16/utama/teta01.htm)
|-
! Tahun
! Penghargaan
! Kategori
! Hasil
|-
| 2005
| [[Anugerah Musik Indonesia 2005|Anugerah Musik Indonesia]]
| ''Lifetime Achievement Award''
| {{won|Penerima}}
|-
|}
 
== PranalaDalam luarbudaya populer ==
* Dalam film ''[[Chrisye (film)|Chrisye]]'' (2017), Chrisye diperankan oleh [[Vino G. Bastian]].
* {{id}} [http://www.chrisye-online.com/main.php Chrisye Online]
 
== Referensi ==
;Catatan kaki
{{Reflist}}
{{Reflist|colwidth=30em}}
 
;Bibliografi
{{Chrisye}}
{{refbegin|colwidth=30em}}
* {{cite journal |publisher=a&e Media |date= Desember 2007 |title=150 Album Indonesia Terbaik Sepanjang Masa |journal=Rolling Stone Indonesia |issue=32 |pages=32, 33, 64, 66, dan 77 |location=Jakarta |ref={{harvid|Rolling Stone Indonesia 2007, 150 Album Indonesia}} }}
* {{cite journal |publisher=a&e Media |date=Desember 2009 |title=150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa |journal=Rolling Stone Indonesia |issue=56 |pages=47, 53, 62, 68, 73, dan 80 |location=Jakarta |url=http://rollingstone.co.id/read/2011/02/08/181928/1563295/1099/150-lagu-indonesia-terbaik-sepanjang-masa |ref={{harvid|Rolling Stone Indonesia 2009, 150 Lagu Indonesia}} |access-date=2012-03-02 |archive-date=2012-03-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120316143825/http://rollingstone.co.id/read/2011/02/08/181928/1563295/1099/150-lagu-indonesia-terbaik-sepanjang-masa |dead-url=yes }}
* {{cite journal |last1=Campbell |first1=Debe |date=1 Agustus 1998 |title=Indonesia |journal=Billboard |publisher=Prometheus Global Media |language=Inggris |url=http://books.google.ca/books?id=8wkEAAAAMBAJ |ref=harv |location=Cincinnati }}
* {{cite book|last1=Endah|first1=Alberthiene|title=Chrisye: Sebuah Memoar Musikal|year=2007|publisher=Gramedia Pustaka Utama|location=Jakarta|isbn=978-979-22-2606-5|ref=harv }}
* {{cite book|last1=Endah|first1=Alberthiene|title=The Last Words of Chrisye|year=2008|publisher=Gramedia Pustaka Utama|location=Jakarta|isbn=978-979-22-5655-0|ref=harv }}
* {{cite book|last1=Ginting|first1=Asrat|title=Musisiku|url=http://books.google.com/books?id=ig3oH5TGv4oC|year=2009|publisher=Republika|location=Jakarta|isbn=978-979-1102-52-0|ref=harv}}
{{refend}}
 
;Sumber berita
{{refbegin|colwidth=30em}}
* {{cite news|work=Kompas|title=Bali for the World - Voices of Stars: Damai di Bali|date=20 Desember 2002|last=Andrianto|first=Teguh|page=42|ref={{Harvid|Andrianto 2002, Bali for the World}} }}
* {{cite news|url=http://gatra.com/2007-04-14/versi_cetak.php?id=103442|title=Chrisye Dikuburkan di Tengah Rintik Hujan|date=30 Maret 2011|archiveurl=https://www.webcitation.org/64G5oMovN?url=http://arsip.gatra.com/2007-04-14/versi_cetak.php?id=103442|work=Gatra|archivedate=2011-12-28|accessdate=28 Desember 2011|ref={{Harvid|Gatra 2007, Chrisye Dimakamkan di Tengah}}|dead-url=no}}
* {{Cite news|url=http://www.antaranews.com/view/?i=1175240993&c=SBH&s=|title=Chrisye Dimakamkan di TPU Jeruk Purut|date=30 Maret 2007|ref={{harvid|Antara 2007, Chrisye Dimakamkan di TPU Jeruk}}|archivedate=2011-12-01|accessdate=1 Desember 2011|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|archiveurl=https://www.webcitation.org/63axg9J4G?url=http://www.antaranews.com/view/?i=1175240993|dead-url=no}}
* {{cite news|url=http://arsip.gatra.com/artikel.php?id=87808|title=Chrisye Idap Kanker Paru|work=Gatra|date=26 Agustus 2005|accessdate=1 Desember 2011|ref={{harvid|Gatra 2005, Chrisye Idap Kanker}}|archiveurl=https://www.webcitation.org/65j6z99J2?url=http://arsip.gatra.com/2012-02-26/artikel.html?id=87808|archivedate=2012-02-25|dead-url=no}}
* {{Cite news|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|title=Chrisye Meninggal Dunia, Dunia Musik Indonesia Berduka|url=http://www.antaranews.com/view/?i=1175218118&c=SBH&s=|date=30 Maret 2007|accessdate=1 Desember 2011|archivedate=2011-12-01|ref={{harvid|Antara 2007, Chrisye Meninggal Dunia}}|archiveurl=https://www.webcitation.org/63awjdukr?url=http://www.antaranews.com/view/?i=1175218118|dead-url=no}}
* {{cite news|title=Chrisye: Menjadi Penyanyi Bukan Pilihan|work=Kompas|date=17 Oktober 1993|page=7|ref={{harvid|Kompas 1993, Chrisye: Menjadi Penyanyi}}}}
* {{cite news|title=Chrisye: Sakit Setiap Berkarya|work=Kompas|date=16 Agustus 1992|page=7|ref={{harvid|Kompas 1992, Chrisye: Sakit Setiap}}}}
* {{cite news|title=Dari 'Resesi' Sampai 'Lilin-Lilin Kecil'|work=Kompas|date=21 Agustus 1994|page=1|ref={{harvid|Kompas 1994, Dari 'Resesi' Sampai}}}}
* {{cite news|last=Djati|first=Aryono Huboyo|url=http://www.gatra.com/2008-08-22/versi_cetak.php?id=117530|title=Lagu Rahasia Yoyo-Chrisye|work=Gatra|date=22 Agustus 2008|archiveurl=https://www.webcitation.org/64GAwMI42?url=http://arsip.gatra.com/2008-08-22/versi_cetak.php?id=117530|archivedate=2011-12-28|accessdate=28 Desember 2011|ref={{harvid|Djati 2008, Lagu Rahasia Yoyo-Chrisye}}|dead-url=no}}
* {{cite news|title=Finalis LCLR Prambors 1979|work=Kompas|date=22 April 1979|page=5|ref={{harvid|Kompas 1979, Finalis LCLR Prambors}}}}
* {{cite news|title=AMI '98, Pesta Chrisye dkk.|work=Kompas|date=23 Oktober 1998|page=15|last1=Hariyadi|first1=Mathias|ref={{harvid|Hariyadi 1998, AMI '98, Pesta}}}}
* {{cite news|title=Lebih Jauh dengan Chrisye|work=Kompas|date=20 September 1998|page=2|last1=Hariyadi|first1=Mathias|last2=Redana|first2=Bre|last3=Mulyadi|first3=Efix|ref={{harvid|Hariyadi, Redana, and Mulyadi 1998, Lebih Jauh dengan Chrisye}}}}
* {{cite news|url=http://www.gatra.com/2005-03-01/versi_cetak.php?id=48483|title=Ilmu Baru Chrisye|work=Gatra|date=29 Oktober 2004|accessdate=28 Desember 2011|archivedate=2011-12-28|archiveurl=https://www.webcitation.org/64G5ZPdnh?url=http://arsip.gatra.com/2005-03-01/versi_cetak.php?id=48483|ref={{harvid|Gatra 2004, Ilmu Baru Chrisye}}|dead-url=no}}
* {{cite news|title=Konser "Badai Pasti Berlalu" yang Mengingatkan|work=Kompas|date=1 April 2007|page=31|last1=Ivvaty|first1=Susi|ref={{harvid|Ivvaty 2007, Konser "Badai Pasti}}}}
* {{cite news|url=http://www.gatra.com/2007-02-25/artikel.php?id=102468|title=Kondisi Menurun Chrisye|work=Gatra|date=25 Februari 2007|accessdate=28 Desember 2011|archivedate=2011-12-28|archiveurl=https://www.webcitation.org/64G4hvvrN?url=http://arsip.gatra.com/2007-02-25/artikel.php?id=102468|ref={{harvid|Gatra 2007, Kondisi Menurun Chrisye}}|dead-url=no}}
* {{cite news|last=KS|first=Theodore|title=Mengenang Chrisye: Musisi Kaya Diskografi |work=Kompas|date=30 April 2007|page=40|ref={{harvid|KS 2007, Mengenang Chrisye: Musisi}}}}
* {{cite news|last=Kurniasari|first=Triwik|url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/11/22/alberthiene-endah-life-she-wrote.html|title=Alberthiene Endah: Life, She wrote|trans-title=Alberthiene Endah: Kehidupan, Dia Tuliskan|language=Inggris|ref={{harvid|Kurniasari 2009, Alberthiene Endah: Life,}}|work=The Jakarta Post|date=22 November 2009|accessdate=1 Desember 2011|archivedate=2011-12-01|archiveurl=https://www.webcitation.org/63azHPz9y?url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/11/22/alberthiene-endah-life-she-wrote.html|dead-url=no}}
* {{cite news|last=Kurniasari|first=Triwik|date=6 Juni 2010|title=A lesson from a musical legend|trans-title=Suatu Pelajaran dari Musisi Legendaris|language=Inggris|url=http://www.thejakartapost.com/news/2010/06/06/a-lesson-a-musical-legend.html|accessdate=1 Desember 2011|archivedate=2011-12-01|ref={{harvid|Kurniasari 2010, A Lesson from a Musical}}|archiveurl=https://www.webcitation.org/63azzC3Mu?url=http://www.thejakartapost.com/news/2010/06/06/a-lesson-a-musical-legend.html|dead-url=no}}
* {{cite news|url=http://arsip.gatra.com/artikel.php?id=117101|title=Lagu Rahasia Chrisye Dirilis|work=Gatra|date=22 Agustus 2008|accessdate=1 Desember 2011|archivedate=2012-02-25|archiveurl=https://www.webcitation.org/65j6uIIjj?url=http://arsip.gatra.com/2012-02-26/artikel.html?id=117101|ref={{harvid|Gatra 2008, Lagu Rahasia Chrisye}}|dead-url=no}}
* {{cite news|last=Lopulalan|first=Benito|url=http://www.thejakartaglobe.com/lifeandtimes/warming-up-for-java-jazz/309170|trans-title=Bersiap untuk Java Jazz|language=Inggris|title=Warming Up for Java Jazz|work=The Jakarta Globe|date=4 Maret 2009|accessdate=28 Desember 2011|archivedate=2011-12-28|archiveurl=https://www.webcitation.org/64GBBZCQn?url=http://www.thejakartaglobe.com/lifeandtimes/warming-up-for-java-jazz/309170|ref={{harvid|Lopulalan 2009, Warming Up for Java}}|dead-url=no}}
* {{cite news|url=http://arsip.gatra.com/2004-12-03/artikel.php?id=49888|title=Musica: Kami Lalai|work=Gatra|date=3 Desember 2004|accessdate=4 Januari 2012|archivedate=2012-01-04|ref={{harvid|Gatra 2004, Musica: Kami Lalai}}|archiveurl=https://www.webcitation.org/64Qo3QhkG?url=http://arsip.gatra.com/2004-12-03/artikel.php?id=49888|dead-url=no}}
* {{cite news|title=Musik Pop dan Film|work=Kompas|date=29 Agustus 2004|page=35|ref={{harvid|Kompas 2004, Musik Pop dan Film}}}}
* {{cite news|title=Nama dan Peristiwa: Album Kompilasi Chrisye|work=Kompas|date=11 September 2006|page=16|ref={{harvid|Kompas 2006, Nama dan Peristiwa: Album}}}}
* {{cite news|title=Nama dan Peristiwa: Chrisye|work=Kompas|date=27 Mei 1978|page=6|ref={{harvid|Kompas 1978, Nama dan Peristiwa: Chrisye}}}}
* {{cite news|title=Nama dan Peristiwa: Chrisye|work=Kompas|date=12 Agustus 1979|page=5|ref={{harvid|Kompas 1979, Nama dan Peristiwa: Chrisye}}}}
* {{cite news|title=Nama dan Peristiwa: Chrisye|work=Kompas|date=12 Desember 1982|page=5|ref={{harvid|Kompas 1982, Nama dan Peristiwa: Chrisye}}}}
* {{cite news|title=Nama dan Peristiwa: Chrisye|work=Kompas|date=31 Juli 1994|page=8|ref={{harvid|Kompas 1994, Nama dan Peristiwa: Chrisye}}}}
* {{cite news|title=Nama dan Peristiwa: Chrisye|work=Kompas|date=7 April 1996|page=8|ref={{harvid|Kompas 1996, Nama dan Peristiwa: Chrisye}}}}
* {{cite news|title=Napak Tilas Chrisye|work=Kompas|date=12 Agustus 2008|page=31|ref={{harvid|Kompas 2008, Napak Tilas Chrisye}}}}
* {{cite news|url=http://gatra.com/2005-03-04/versi_cetak.php?id=53222|title=Nge-Rap Gaya Chrisye|work=Gatra|date=11 Februari 2005|accessdate=28 Desember 2011|archiveurl=https://www.webcitation.org/64GBWUDTo?url=http://arsip.gatra.com/2005-03-04/versi_cetak.php?id=53222|archivedate=2011-12-28|ref={{harvid|Gatra 2005, Nge-Rap Gaya Chrisye}}|dead-url=no}}
* {{cite news|title=Dia Berjingkrak di Balik Panggung|last=Pattisina|first=Edna C.|work=Kompas|date=1 April 2007|page=31|ref={{harvid|Pattisina 2007, Dia Berjingkrak di Balik}}}}
* {{cite news|title=PON XV: Pengisi Acara Pembukaan Guruh Soekarnoputra|work=Kompas|date=20 Juni 2000|page=17|ref={{harvid|Kompas 2000, PON XV: Pengisi}}}}
* {{cite news|last=Rakaryan S.|title=Chrisye: Pintar-Pintar Kitalah|work=Kompas|date=1 Desember 1997|page=1|ref={{harvid|Rakaryan S. 1997, Chrisye: Pintar-Pintar Kitalah}}}}
* {{cite news|url=http://www.thejakartapost.com/news/2000/01/30/royalty-system-country039s-music-industry.html|title=Royalty system in the country's music industry|trans-title=Sistem Royalti dalam Industri Musik Indonesia|language=Inggris|work=The Jakarta Post|date=30 Januari 2000|accessdate=28 Desember 2011|archivedate=2011-12-28|archiveurl=https://www.webcitation.org/64G49rTFL?url=http://www.thejakartapost.com/news/2000/01/30/royalty-system-country039s-music-industry.html|ref={{harvid|The Jakarta Post 2000, Royalty System in the Country's}}|dead-url=no}}
* {{cite news|last=Sartono|first=Frans|title=Chrisye: Dari Lilin Kecil ke Badai|work=Kompas|date=1 April 2007|ref={{harvid|Sartono 2007, Chrisye: Dari Lilin Kecil}} }}
* {{cite news|title=Sensasi Bulan Sabit Chrisye|work=Kompas|date=13 Juli 2003|page=1|ref={{harvid|Kompas 2003, Sensasi Bulan Sabit}}}}
* {{cite news|last=Siahaan|first=Marlina Marianna|url=http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2007/03/30/brk,20070330-96760,id.html|title=Chrisye Dimakamkan, Pencopet Beraksi|work=Tempo|date=30 Maret 2007|archivedate=2011-12-28|archiveurl=https://www.webcitation.org/64G5Ij7l6?url=http://www.tempo.co/read/news/2007/03/30/05796760/Chrisye-Dimakamkan-Pencopet-Beraksi|accessdate=28 Desember 2011|ref={{harvid|Siahaan 2007, Chrisye Dimakamkan, Pencopet}}|dead-url=no}}
* {{Cite news|editor=Suryanto|url=http://www.antaranews.com/view/?i=1180176130&c=SBH&s=|title=Chrisye Dapat Penghargaan Khusus SCTV Awards|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|date=26 Mei 2007|archivedate=2011-12-28|accessdate=28 Desember 2011|archiveurl=https://www.webcitation.org/64GD6YwgU?url=http://www.antaranews.com/view/?i=1180176130|ref={{harvid|Suryanto 2007, Chrisye Dapat Penghargaan}}|dead-url=no}}
* {{cite news|url=http://www.gatra.com/2001-07-05/versi_cetak.php?id=7741|title=Video Clip Chrisye akan Direvisi|work=Gatra|date=4 Juli 2001|archiveurl=https://www.webcitation.org/64G4R4ipk?url=http://arsip.gatra.com/2001-07-05/versi_cetak.php?id=7741|archivedate=2011-12-28|accessdate=28 Desember 2011|ref={{harvid|Gatra 2001, Video Clip Chrisye}}|dead-url=no}}
* {{Cite news|url=http://www.kompas.com/kompas-cetak/0310/19/hiburan/632210.htm|title=Wajah Lama Energi Baru|work=[[Kompas.com]]|date=19 Oktober 2003|accessdate=5 Januari 2012|archivedate=2007-09-29|ref={{harvid|Kompas 2003, Wajah Lama Energi}}|archiveurl=https://web.archive.org/web/20070929135737/http://www.kompas.com/kompas-cetak/0310/19/hiburan/632210.htm|dead-url=no}}
{{refend}}
 
;Sumber internet
{{refbegin|colwidth=30em}}
* {{cite web |url=http://rollingstone.co.id/readfoto/2011/02/09/100247/1566877/1111/2/ |ref={{harvid|Rolling Stone Indonesia 2009, Classic Chrisye: A Night}} |title=Classic Chrisye: A Night to Remember |publisher=a&e Media |work=Rolling Stone Indonesia |date=9 Februari 2011 |accessdate=28 Desember 2011 |archiveurl=https://www.webcitation.org/64GCQ7o2H?url=http://rollingstone.co.id/readfoto/2011/02/09/100247/1566877/1111/2/ |archivedate=2011-12-28 |dead-url=no }}
* {{cite web |last1=Damayanti |first1=Irina |last2=Windratie |url=http://us.showbiz.vivanews.com/news/read/96649-konser_classical_chrisye__a_night_to_remember |title=Konser Classical Chrisye, A Night to Remember |work=Viva News |date=13 Oktober 2009 |accessdate=28 Desember 2011 |archivedate=2011-12-28 |archiveurl=https://www.webcitation.org/64GByukmk?url=http://us.showbiz.vivanews.com/news/read/96649-konser_classical_chrisye__a_night_to_remember |ref={{harvid|Damayanti and Windratie 2009, Konser Classical Chrisye}} |dead-url=no }}
* {{cite web |work=Rolling Stone Indonesia |url=http://rollingstone.co.id/read/2011/02/08/171300/1562799/1099/the-immortals-25-artis-indonesia-terbesar-sepanjang-masa |last=Djarot |first=Erros |authorlink=Eros Djarot |title=The Immortals : 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa |date=8 Februari 2011 |accessdate=1 Desember 2011 |archivedate=2011-12-01 |archiveurl=https://www.webcitation.org/63axCIoG0?url=http://rollingstone.co.id/read/2011/02/08/171300/1562799/1099/the-immortals-25-artis-indonesia-terbesar-sepanjang-masa |publisher=a&e Media |ref={{harvid|Rolling Stone Indonesia 2011, The Immortals: 25 Artis}} |dead-url=no }}
* {{cite web |url=http://www.musica-studios.co.id/?show=albums&cid=8&pages_id=248&detail=1 |title=Senyawa |accessdate=4 Januari 2012 |archiveurl=https://www.webcitation.org/64QnrTx93?url=http://www.musica-studios.co.id/?show=albums |date=September 2004 |archivedate=2012-01-04 |publisher=Musica Studios |ref={{harvid|Musica Studios 2004, Senyawa}} |dead-url=no }}
{{refend}}
 
{{Gipsy}}
{{Chrisye}}
{{authority control}}
{{lifetime|1949|2007|}}
{{featured article}}
 
[[Kategori:PenyanyiChrisye| Indonesia]]
[[Kategori:Penyanyi-penulis lagu]]
[[Kategori:Penulis lagu Indonesia]]
[[Kategori:Penyanyi laki-laki Indonesia]]
[[Kategori:Gitaris Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:TokohMarga JawaLiu]]
[[Kategori:TokohMusisi yang berpindah agama ke IslamSunda]]
[[Kategori:PemenangPemusik BASF AwardJakarta]]
[[Kategori:Tokoh Betawi]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Kristen ke Islam]]
[[Kategori:Pemenang Anugerah Musik Indonesia]]
[[Kategori:Kematian akibat kanker]]
 
[[Kategori:Muslim Tionghoa]]
[[de:Chrisye]]
[[en:Chrisye]]
[[es:Chrisye]]
[[fi:Chrisye]]
[[jv:Chrisye]]
[[nl:Chrisye]]
[[su:Chrisye]]