Institut Studi Arus Informasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k {{rapikan}} |
k Menambah Kategori:Pendirian tahun 1995 di Indonesia menggunakan HotCat |
||
(16 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Institut Studi Arus Informasi''' ('''ISAI''') adalah sebuah [[organisasi non-pemerintah]] di [[Jakarta]], [[Indonesia]]. ISAI didirikan pada Januari 1995, bergerak di bidang kebebasan berekspresi, kebebasan pers dan kebebasan berpikir. ISAI didirikan beberapa wartawan dan ilmuwan, yang prihatin terhadap kebebasan pers di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden [[Soeharto]]. Pendirinya, [[Goenawan Mohamad]], [[Aristides Katoppo]], [[Zulkifli Lubis]], [[Fikri Joefri|Fikri Jufri]], [[Mochtar Pabottingi]], [[Ashadi Siregar]], [[Mohammad Sunjaya]], serta beberapa jurnalis yang lebih muda, yang ikut menggerakkan Aliansi Jurnalis Independen, melakukan perjuangan pers bebas, termasuk [[Toriq Hadad]], [[Stanley]], [[Bina Bektiati]] dan [[Andreas Harsono]].
== Kegiatan ==
Secara legal, ISAI didirikan pada Januari 1995 di Jakarta. Mereka punya beberapa kegiatan seperti penerbitan buku alternatif (disebut "buku cepat"), pengorganisasian diskusi-diskusi soal kebebasan pers di berbagai kota, riset media, penyelenggaraan pelatihan jurnalistik untuk media kampus dan [[organisasi non-pemerintah|ornop]] pro-demokrasi, serta penyelenggaraan '''ISAI Award''' sebuah kompetisi jurnalistik bagi media cetak kampus dan organisasi non-pemerintah.
ISAI didirikan sesudah rezim Presiden Soeharto bredel mingguan Detik, Editor dan Tempo pada Juni 1994. Goenawan Mohamad, pemimpin redaksi [[Tempo (majalah)|Tempo]], mengajak beberapa rekannya mendirikan ISAI. Mereka termasuk Zulkifly Lubis, Ashadi Siregar, Toriq Hadad, Andreas Harsono, Muhammad Sunjaya, Fikri Jufri, Yusril Djalinus dan Moctar Pabottingi. USAID mendukung pendirian ISAI dengan pertama kali memberikan hibah US$300,000 pada 1995-1998. Kegiatan lain yang signifikan adalah penerbitan media alternatif yang memanfaatkan jaringan internet sebagai upaya ''counter-hegemony'' berita-berita yang dimuat di media ''mainstream'' saat itu yang menyuarakan kepentingan penguasa.
== Kantor berita radio ==
{{artikel|Kantor Berita Radio 68H}}
Adanya kebebasan pers sebagai hasil
== Jaringan Islam Liberal ==
▲Adanya kebebasan pers sebagai hasil kongkret Reformasi 1998, serta menyadari pentingnya radio yang selama lebih dari 30 tahun berada di bawah kontrol penguasa Orde Baru, ISAI membangun sebuah unit kerja baru di bidang penyiaran berita radio. KBR-68H (Kantor Berita Radio 68H), yang sampai artikel ini ditulis sudah memiliki anggota jaringan lebih dari 400 stasiun radio swasta di seluruh Indonesia, menyelenggarakan pertukaran berita radio. Dengan didirikannya KBR-68H ini, ISAI berharap tidak ada lagi ketimpangan informasi antara daerah satu dengan daerah yang lain di masa depan. KBR-68 kini memisahkan diri dari ISAI sebagai entitas legal yang bersifat komersial.
{{artikel|Jaringan Islam Liberal}}
Munculnya gejala komunalisme yang kemudian berkedok sebagai kegiatan keagamaan telah mengancam kehidupan berdemokrasi khususnya kebebasan pers, kebebasan berekspresi dan toleransi beragama. Gejala ini mendorong ISAI membentuk unit kerja baru (yang kemudian memisahkan diri dari ISAI karena luasnya kegiatan), yakni [[Jaringan Islam Liberal]].▼
== Sekolah Media Penyiaran ==
▲Munculnya gejala komunalisme yang kemudian berkedok sebagai kegiatan keagamaan telah mengancam kehidupan berdemokrasi khususnya kebebasan pers, kebebasan berekspresi dan toleransi beragama. Gejala ini mendorong ISAI membentuk unit kerja baru (yang kemudian memisahkan diri dari ISAI karena luasnya kegiatan), yakni Jaringan Islam Liberal.
Rendahnya kualitas [[jurnalis]] penyiaran Indonesia, yang umumnya diambil dari para jurnalis cetak, terutama setelah adanya ''booming'' stasiun radio dan televisi baru, mendorong ISAI untuk mendirikan sebuah sekolah di bidang media penyiaran. Atas bantuan finansial [[Uni Eropa]] dan bantuan administratif
== Pranala luar ==
▲Rendahnya kualitas jurnalis penyiaran Indonesia, yang umumnya diambil dari para jurnalis cetak, terutama setelah adanya ''booming'' stasiun radio dan televisi baru, mendorong ISAI untuk mendirikan sebuah sekolah di bidang media penyiaran. Atas bantuan finansial Uni Eropa dan bantuan administratif BAPPENAS dan UNDP serta bantuan teknis dari BBC London, pada awal 2006 didirikanlah ''School for Broadcast Media'' (SBM). Sekolah yang memiliki fasilitas pelatihan sangat modern ini, telah menghasilkan 361 pekerja media penyiaran, baik jurnalis radio, jurnalis televisi, juru-kamera dan editor video.
* {{id}}[http://www.isai.or.id/index.html Situs resmi ISAI] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070302184309/http://www.isai.or.id/index.html |date=2007-03-02 }}
* {{id}}[http://www.isai.or.id/v_siswa.html Situs penerimaan siswa Sekolah Media Penyiaran] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070228130007/http://www.isai.or.id/v_siswa.html |date=2007-02-28 }}
* {{id}}[http://www.kbr68h.com/Utama_All.htm Situs Kantor Berita Radio 68H] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070801052033/http://www.kbr68h.com/Utama_All.htm |date=2007-08-01 }}
* {{id}}[http://islamlib.com/id/ Situs Jaringan Islam Liberal] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070106144009/http://islamlib.com/id/ |date=2007-01-06 }}
[[Kategori:Organisasi di Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1995 di Indonesia]]
|