Menoro, Sedan, Rembang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k r2.6.4) (bot Menambah: map-bms:Menoro, Sedan, Rembang |
k →top: clean up |
||
(14 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{desa
|peta =
Baris 7 ⟶ 9:
|kecamatan =Sedan
|kode pos =59264
|nama pemimpin =
|luas =
|penduduk =
|kepadatan =
}}
'''Menoro''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Sedan, Rembang|Sedan]], [[Kabupaten Rembang|Rembang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Secara geografis, desa Menoro berbatasan dengan desa Mojokerto, Kecamatan Kragan sebelah timur, sebelah utara berbatasan dengan desa Kendalagung, Kecamatan Kragan, sebelah barat berbatasan dengan desa Jambeyan dan sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kedungringin. sebagian besar wilayahnya merupakan lahan pertanian dan perkebunan (tebu, jati, dll).
100% penduduk desa Menoro menganut agama Islam, dan mereka merupakan penganut agama yang taat. terbagi di dua Pedukuhan (dusun), yaitu Dukuh/dusun Gagak'an dan Dukuh/dusun Damean. Desa Menoro merupakan kawasan santri, terbukti dengan berdirinya dua masjid besar, serta sekitar 70 mushalla. Di Dukuh Gagak'an terdapat Masjid agung Nurul Aziz, masjid kebanggan masyarakat Menoro, dan juga Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi'in, tempat mengaji masyoritas anak-anak, pemuda dan pemudi maupun ibu-ibu Menoro kepada KH. Zuhri Konawi.
Dalam pendidikan, di desa Menoro terdapat dua TK (Taman Kanak-kanak), satu RA (Raudlatul Athfal, setingkat TK), dua MTs (Madrasah Tsanawiyah, setingkat SMP), satu MA (Madrasah Aliyah, setingkat SMA) dan empat Madrasah Diniyah, yaitu lembaga pendidikan non-formal yang mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam.
Mayoritas Masyarakat desa Menoro adalah petani. Meskipun sudah didukung dengan adanya dua "dam" (bendungan) sungai, namun pertanian di desa ini belum cukup untuk diandalkan. Karena pertanian yang bersifat tadah hujan. Sehingga musim kemarau "kekeringan" menjadi kendala bagi para petani setempat. Selain itu, jika musim hujan tiba, desa ini rawan terjadi bencana banjir yang menyebabkan gagal panen.
Selain bertani, sebagian masyarakat yang lain merupakan buruh-buruh di wilayah Rembang sendiri, maupun buruh di perantauan seperti Kalimantan, Surabaya dan kota-kota besar lainnya. Hal ini dikarenakan ada beberapa warga Menoro yang menjalankan bisnis di bidang kontraktor atau pemborong di kota-kota besar, sehingga banyak warga Menoro yang terserap sebagai tenaga kerja "buruh". Nelayan juga merupakan profesi yang digeluti oleh sebagian warga Menoro, karena jarak desa Menoro dengan Laut Jawa hanya 5 KM. Profesi lain yang digeluti oleh masyarakat Menoro adalah sebagai PNS, pengusaha mebel, buruh di perusahaan konveksi dan pedagang, pemulung dan lain-lain.
Saat ini desa Menoro dipimpin oleh H. Jidan Gunorejo sebagai Kepala Desa, yang juga sekaligus sebagai Ketua Paguyuban Kepala Desa Se-Kabupaten Rembang.
{{Sedan, Rembang}}
{{kelurahan-stub}}▼
{{Authority control}}
▲[[map-bms:Menoro, Sedan, Rembang]]
|