Perang Dingin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Keenandiant (bicara | kontrib) Membalikkan revisi 26273918 oleh 114.125.247.114 (bicara) Tag: Pembatalan |
||
(451 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Other uses}}
[[Berkas:Reagan and Gorbachev hold discussions.jpg|jmpl|300px|[[Presiden Amerika Serikat|Presiden AS]] [[Ronald Reagan]] dan [[Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet]] [[Mikhail Gorbachev]], pada KTT Pertama di [[Jenewa]], Swiss, 19 November 1985]]'''Perang Dingin''' ({{lang-en|Cold War}}; {{lang-ru|холо́дная война́, kholodnaya voyna}}, 1947–1991) adalah periode ketegangan [[geopolitik]] antara [[Amerika Serikat]] dan [[Uni Soviet]] serta sekutu masing-masing, [[Blok Barat]] dan [[Blok Timur]]. Istilah ''perang dingin'' digunakan karena tidak ada pertempuran berskala besar secara langsung antara kedua [[Negara adikuasa|negara adidaya]] tersebut, tetapi masing-masing mendukung pihak yang berlawanan dalam konflik regional besar yang dikenal sebagai [[perang proksi]]. Konflik ini didasari oleh perjuangan ideologis dan geopolitik untuk mendapatkan pengaruh global dari kedua negara adidaya ini, setelah peran mereka sebagai [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II|Sekutu dalam Perang Dunia II]] yang berujung pada kemenangan melawan [[Jerman Nazi|Nazi Jerman]] dan [[Kekaisaran Jepang]] pada tahun 1945.<ref>{{Cite book|last=Sempa|first=Francis|date=12 July 2017|url=https://books.google.com/books?id=Px4uDwAAQBAJ|title=Geopolitics: From the Cold War to the 21st Century|publisher=Routledge|isbn=978-1-351-51768-3}}</ref> Selain [[perlombaan senjata nuklir]] dan pengerahan militer konvensional, perjuangan untuk mendominasi diekspresikan melalui cara-cara tidak langsung, seperti [[Peperangan psikologis|perang psikologis]], kampanye [[propaganda]], [[spionase]], [[embargo]] yang luas, diplomasi olahraga, dan kompetisi teknologi seperti [[Perlombaan Antariksa]]. Perang Dingin dimulai tak lama setelah berakhirnya [[Perang Dunia II]], mulai mereda secara bertahap dengan [[Perpecahan Tiongkok-Soviet|perpecahan Sino-Soviet]] antara Soviet dan [[Sejarah Republik Rakyat Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]] pada tahun 1961, dan berakhir dengan [[Pembubaran Uni Soviet|runtuhnya Uni Soviet]] pada tahun 1991.
Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat, serta sejumlah negara [[Dunia Pertama]] lainnya yang umumnya [[Demokrasi liberal|demokratis liberal]] tetapi terikat pada jaringan negara-negara [[Dunia Ketiga]] yang sering kali [[Otoritarianisme|otoriter]], yang sebagian besar merupakan bekas jajahan kekuatan Eropa.{{sfn|G. Jones|2014|pp=176–179}}{{efn-ua|[https://www.economist.com/blogs/economist-explains/2013/11/economist-explains-16 "Where did banana republics get their name?" ''The Economist'', 21 November 2013]}} Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet dan [[Partai Komunis Uni Soviet|Partai Komunis]]<nowiki/>nya, yang memiliki pengaruh di seluruh [[Dunia Kedua]] dan juga terkait dengan jaringan negara-negara otoriter. Uni Soviet memiliki [[Ekonomi terencana|ekonomi komando]] dan menerapkan [[Negara komunis|rezim Komunis]] yang serupa di [[Negara suapan|negara-negara satelit]]<nowiki/>nya. [[Keterlibatan Amerika Serikat dalam pergantian rezim|Keterlibatan Amerika Serikat dalam perubahan rezim selama Perang Dingin]] meliputi dukungan terhadap kediktatoran [[Antikomunisme|anti-komunis]] dan [[Politik sayap kanan|sayap kanan]], pemerintahan, dan pemberontakan di seluruh dunia, sementara keterlibatan Soviet dalam perubahan rezim meliputi pendanaan partai-partai sayap kiri, [[perang pembebasan nasional]], dan revolusi di seluruh dunia. Karena hampir semua negara kolonial mengalami [[dekolonisasi]] dan meraih kemerdekaan pada periode 1945-1960, banyak negara yang menjadi medan perang Dunia Ketiga dalam Perang Dingin.
== Asal istilah ==
Pada akhir [[Perang Dunia II]], penulis dan jurnalis Inggris [[George Orwell]] menggunakan istilah ''perang dingin'' sebagai istilah umum dalam esainya yang berjudul "[[You and the Atomic Bomb]]" (Anda dan Bom Atom), yang diterbitkan oleh surat kabar Inggris, ''[[Tribune (majalah)|Tribune]]'', pada tanggal 19 Oktober 1945. Esai tersebut menggambarkan dunia yang hidup di bawah ancaman [[perang nuklir]]. Orwell menulis:
:"Selama empat puluh atau lima puluh tahun terakhir, Mr. [[H. G. Wells]] dan yang lainnya telah memperingatkan kita bahwa manusia akan berada dalam bahaya, menghancurkan dirinya dengan senjatanya sendiri, menyisakan semut atau beberapa kelompok spesies lainnya untuk mengambil alih. Barangsiapa yang telah melihat kehancuran kota-kota di [[Jerman]] akan berpikir bahwa gagasan ini setidaknya masuk akal. Namun, jika melihat dunia secara keseluruhan, peristiwa selama beberapa dekade terakhir tidak menuju ke arah anarki, namun ke arah pemberlakuan kembali perbudakan. Kita mungkin tidak menuju ke arah pengrusakan umum, tapi ke zaman perbudakan kuno yang mengerikan. Teori [[James Burnham]] telah banyak dibahas, namun sebagian kecil orang belum menganggapnya sebagai implikasi ideologi. Jenis pandangan terhadap dunia, jenis keyakinan, dan struktur sosial mungkin akan menguasai negara yang tak terkalahkan dan menegakkannya dalam "perang dingin" permanen dengan tetangganya."<ref>Orwell, "[http://tmh.floonet.net/articles/abombs.html You and the Atomic Bomb]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}", ''Tribune'' October 19, 1945</ref>
Dalam ''The Observer'' edisi 10 Maret 1946, Orwell menulis bahwa "setelah konferensi Moskow Desember lalu, Rusia mulai melakukan 'perang dingin' terhadap [[Britania]] dan [[Imperium Britania|Imperiumnya]]."<ref>Orwell, George, ''The Observer'', March 10, 1946</ref>
Istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketegangan [[geopolitik]] antara [[Uni Soviet]] dan [[negara satelit]]nya dengan Amerika Serikat dan sekutu Eropa Barat-nya pasca-[[Perang Dunia II]] dicetuskan pertama kali oleh [[Bernard Baruch]], seorang ahli keuangan Amerika dan penasihat presiden.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=54}}</ref> Dalam sebuah pidato di [[South Carolina]] pada tanggal 16 April 1947,<ref>{{cite news|first=William|last=Safire|url=http://www.iht.com/articles/2006/10/01/news/edsafire.php|title=Islamofascism Anyone?|work=The New York Times|publisher=[[The New York Times Company]]|date=October 1, 2006|accessdate=December 25, 2008|archiveurl=https://web.archive.org/web/20061022172712/http://www.iht.com/articles/2006/10/01/news/edsafire.php|archivedate=2006-10-22|dead-url=no}}</ref> Baruch menyatakan bahwa: "Janganlah kita tertipu: hari ini kita ada di tengah-tengah perang dingin."<ref>'[http://www.history.com/this-day-in-history/bernard-baruch-coins-the-term-cold-war Bernard Baruch coins the term "Cold War"]', history.com, April 16, 1947. Retrieved on July 2, 2008.</ref> Seorang reporter dan kolumnis surat kabar bernama [[Walter Lippmann]] menjabarkan penjelasan panjang lebar mengenai Perang Dingin dalam bukunya yang berjudul ''The Cold War'', ketika ditanyakan pada tahun 1947 tentang sumber istilah "perang dingin", ia menyebutkan bahwa istilah tersebut merujuk pada istilah Prancis dari tahun 1930-an, ''la guerre froide''.<ref>[[Strobe Talbott]]: ''The Great Experiment: The Story of Ancient Empires, Modern States, and the Quest for a Global Nation'' (2009) p.441 n.3; Lippmann's own book is {{cite book|author=Lippmann, Walter|year=1947|url=http://books.google.com/?id=Ydc3AAAAIAAJ&q=walter+lippmann+cold+war&dq=walter+lippmann+cold+war|title=The Cold War|publisher=Harper|accessdate=September 2, 2008}}</ref>
== Latar belakang ==
{{main|Awal Perang Dingin}}
{{see|Ketakutan Merah|Permainan Besar}}
[[Berkas:American troops in Vladivostok 1918 HD-SN-99-02013.JPEG|jmpl|ka|Pasukan Amerika di [[Vladivostok]], Agustus 1918, selama [[Intervensi Sekutu dalam Perang Saudara Rusia|intervensi Sekutu]] dalam [[Perang Saudara Rusia]].]]
Ada perdebatan di antara para [[sejarawan]] mengenai titik awal dari Perang Dingin. Sebagian besar sejarawan menyatakan bahwa Perang Dingin dimulai segera setelah Perang Dunia II berakhir, yang lainnya berpendapat bahwa Perang Dingin sudah dimulai menjelang akhir [[Perang Dunia I]], meskipun ketegangan antara [[Kekaisaran Rusia]], negara-negara Eropa lainnya, dan Amerika Serikat sudah terjadi sejak pertengahan abad ke-19.<ref name="Gaddis"/> Menurut beberapa sumber, perang dingin terjadi setelah berakhirnya Perang Dunia II yaitu pada tahun 1945, hal itu ditandai dengan merenggangnya hubungan Amerika Serikat dan Uni Soviet.<ref>{{Cite web|title=Asal Usul Istilah Perang Dingin|url=https://historia.id/militer/articles/asal-usul-istilah-perang-dingin-6joeJ|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-08-26}}</ref>
[[Revolusi Oktober|Revolusi Bolshevik]] di [[Rusia]] pada tahun 1917 (diikuti dengan penarikan mundur pasukannya dari Perang Dunia I), mengakibatkan Soviet Rusia terisolasi dari diplomasi internasional.<ref name="lee">{{Harvnb|Lee|1999|p=57}}</ref> Pemimpin [[Vladimir Lenin]] menyatakan bahwa Uni Soviet "dikepung oleh para kapitalis yang bermusuhan", dan ia memandang diplomasi sebagai senjata untuk menjauhkan Soviet dari musuh, dimulai dengan pembentukan [[Komintern]] Soviet, yang menyerukan pergolakan revolusioner di luar Soviet.<ref name="Palmieri34">{{Harvnb|Palmieri|1989|p=62}}</ref>
Pemimpin Soviet [[Joseph Stalin]], yang menganggap [[Uni Soviet]] sebagai sebuah "kepulauan sosialis", menyatakan bahwa Uni Soviet harus memandang "dominasi kapitalis saat ini harus digantikan oleh dominasi sosialis."<ref name="tucker46">{{Harvnb|Tucker|1992|p=46}}</ref> Pada awal 1925, [[Stalin]] menyatakan bahwa ia memandang politik internasional sebagai sebuah dunia bipolar di mana Uni Soviet akan menarik negara-negara lainnya ke arah sosialisme dan negara-negara kapitalis juga akan menarik negara-negara lain ke arah [[kapitalisme]], sementara dunia sedang berada dalam periode "stabilisasi sementara kapitalisme" menjelang keruntuhannya.<ref name="tucker47">{{Harvnb|Tucker|1992|pp=47–8}}</ref>
Berbagai peristiwa menjelang Perang Dunia Kedua menunjukkan adanya saling ketidakpercayaan dan kecurigaan antara kekuatan Barat dan Uni Soviet, terlepas dari filosofi umum Partai [[Bolshevik]] yang dibentuk untuk menentang kapitalisme.<ref name = "Halliday">{{Harvnb|Halliday|2001|p=2e}}</ref> Ada dukungan dari Barat terhadap [[gerakan Putih]] anti-Bolshevik dalam [[Perang Saudara Rusia]],<ref name = "Gaddis">{{Harvnb|Gaddis|1990|p=57}}</ref> pemberian dana oleh Uni Soviet kepada pekerja pemberontak Britania pada tahun 1926 menyebabkan [[Britania Raya]] memutuskan hubungan dengan Uni Soviet,<ref name="tucker74">{{Harvnb|Tucker|1992|p=74}}</ref> deklarasi Stalin tahun 1927 untuk hidup berdampingan secara damai dengan negara-negara kapitalis diurungkan,<ref name="tucker75">{{Harvnb|Tucker|1992|p=75}}</ref> tuduhan adanya konspirasi dalam [[Peradilan Shakhty]] tahun 1928 yang direncanakan oleh Britania dan Prancis memicu kudeta,<ref name="tucker98">{{Harvnb|Tucker|1992|p=98}}</ref> penolakan Amerika untuk mengakui Uni Soviet hingga tahun 1933,<ref name = "LaFeber 1991">{{Harvnb|LaFeber|1991|pp=194–197}}</ref> dan [[Stalinisme]] [[Peradilan Moskow]] untuk kasus [[Pembersihan Besar-Besaran]], serta tuduhan atas adanya spionase dari Britania, Prancis, dan [[Jerman Nazi]] merupakan peristiwa-peristiwa yang melatarbelakangi Perang Dingin.<ref>{{cite book|author=Tim Tzouliadis|title=The Forsaken|year=2008|url=https://archive.org/details/forsakenamerican00tzou|publisher=The Penguin Press|isbn=978-1-59420-168-4}}</ref>
Ketika Tentara Jerman [[Operasi Barbarossa|menginvasi Uni Soviet]] pada bulan Juni 1941, Sekutu mengambil keuntungan dari front baru ini dan memutuskan untuk membantu Uni Soviet. Britania menandatangani persekutuan formal dan Amerika Serikat membentuk kesepakatan informal dengan Soviet. Pada masa perang, Amerika Serikat memfasilitasi Britania dan Soviet lewat program [[Lend-Lease]] nya.<ref>George C. Herring Jr., ''Aid to Russia, 1941–1946: Strategy, Diplomacy, the Origins of the Cold War'' (Columbia University Press, 1973).</ref>
Bagaimanapun juga, Stalin tetap mencurigai kedua negara tersebut dan percaya bahwa Britania dan Amerika Serikat bersekongkol untuk memastikan bahwa Soviet akan menanggung beban terbesar dalam pertempuran menghadapi Jerman Nazi. Menurut pandangannya ini, Sekutu Barat dengan sengaja menunda untuk membuka front anti-Jerman kedua dengan tujuan untuk beraksi di saat-saat terakhir dan kemudian membuat penyelesaian damai. Dengan demikian, persepsi Soviet terhadap Barat menyebabkan munculnya arus ketegangan dan permusuhan dengan pihak [[Sekutu Perang Dunia I|Sekutu]].<ref>{{Harvnb|Gaddis|1990|pp=151–153}}</ref>
== Akhir Perang Dunia II (1945–1947) ==
=== Konferensi pascaperang di Eropa ===
[[Berkas:Yalta summit 1945 with Churchill, Roosevelt, Stalin.jpg|jmpl|ka| "[[Sekutu Perang Dunia II|Tiga Besar]]" di Konferensi Yalta: [[Winston Churchill]], [[Franklin D. Roosevelt]] dan [[Joseph Stalin]], 1945.]]
{{see|Konferensi Teheran|Konferensi Yalta}}
Setelah perang, Sekutu tidak menemui kesepakatan mengenai pembagian dan penetapan perbatasan di Eropa.<ref name="Gaddis13-23">{{Harvnb|Gaddis|2005|pp=13–23}}</ref> Masing-masing pihak memiliki ide-ide yang berbeda mengenai pembentukan dan pemeliharaan keamanan dunia pascaperang.<ref name="Gaddis13-23" /> Sekutu Barat menginginkan sistem keamanan dengan membentuk seluas mungkin pemerintahan demokrasi, yang memungkinkan negara-negara untuk menyelesaikan konflik secara damai melalui [[organisasi internasional]].<ref>{{Harvnb|Gaddis|1990|p=156}}</ref>
Mengingat sejarah invasi yang sering dilakukan terhadap Rusia,<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=7}}</ref> serta besarnya [[Korban Perang Dunia II di Uni Soviet|jumlah korban tewas]] (diperkirakan 27 juta) dan kehancuran Uni Soviet yang berkelanjutan selama Perang Dunia II,<ref>"[http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/4530565.stm Leaders mourn Soviet wartime dead]", BBC News, May 9, 2005. Retrieved on July 2, 2008.</ref> Uni Soviet berusaha untuk meningkatkan keamanan dengan mendominasi urusan dalam negeri negara-negara yang berbatasan dengannya.<ref name="Gaddis13-23" /><ref>{{Harvnb|Gaddis|1990|p=176}}</ref>
Sekutu Barat sendiri juga memiliki perbedaan mengenai visi mereka terhadap keadaan dunia pascaperang. Tujuan Roosevelt - kejayaan militer di Eropa dan Asia, pencapaian supremasi ekonomi global Amerika yang mengalahkan [[Imperium Britania]], dan menciptakan sebuah organisasi perdamaian dunia - lebih bersifat global dibandingkan dengan Churcill, yang visinya berfokus untuk mengamankan kontrol atas [[Laut Tengah]], memastikan keberlangsungan Imperium Britania, dan memerdekakan negara-negara [[Eropa Timur]] untuk menjadikannya sebagai [[Negara penyangga|penyangga]] antara Soviet dan Britania Raya.<ref Name=Plokhy>{{Harvnb|Plokhy|2010|p=}}</ref>
Dalam pandangan Amerika, Stalin dianggap sebagai salah satu sekutu potensial untuk mencapai tujuan mereka, sedangkan dalam pandangan Britania, Stalin dianggap sebagai ancaman terbesar dalam pencapaian agenda mereka. Dengan didudukinya sebagian besar negara-negara Eropa Timur oleh Soviet, Stalin berada pada pihak yang beruntung dan kedua pemimpin Barat saling bersaing untuk memperoleh dukungannya. Perbedaan visi antara Roosevelt dan Churchill menyebabkan kedua belah pihak melakukan negosiasi secara terpisah dengan Stalin. Pada bulan Oktober 1944, Churcill melakukan perjalanan ke [[Moskow]] dan sepakat untuk membagi [[Balkan]] berdasarkan pengaruh masing-masing, dan tidak lama kemudian, di [[Yalta]], Roosevelt juga menandatangani kesepakatan terpisah dengan Stalin mengenai masalah Asia dan menolak untuk mendukung Churcill dalam isu dan Reparasi [[Polandia]].<ref Name=Plokhy/>
[[Berkas:Map-Germany-1945.svg|jmpl|[[Zona pendudukan Sekutu di Jerman]] pascaperang.]]
Negosiasi lebih lanjut antara Soviet dan Sekutu terkait dengan keseimbangan dunia pascaperang berlangsung dalam [[Konferensi Yalta]] pada bulan Februari 1945, meskipun konferensi ini juga gagal mencapai konsesus mengenai kerangka kerja pascaperang di Eropa.<ref name="Gaddis21">{{Harvnb|Gaddis|2005|p=21}}</ref> Pada bulan April 1945, Churcill dan Presiden Amerika Serikat yang baru, [[Harry S. Truman]], sepakat untuk menentang keputusan Soviet yang memberi bantuan kepada [[Komite Polandia untuk Pembebasan Nasional|pemerintahan Lublin]], saingan [[Pemerintahan Polandia di pengasingan]] yang dikontrol oleh Soviet.<ref>{{Harvnb|Zubok|1996|p=94}}</ref>
Setelah [[Akhir Perang Dunia II di Eropa|kemenangan Sekutu]] pada bulan Mei 1945, Soviet secara efektif mulai menduduki Eropa Timur,<ref name="Gaddis21" /> sedangkan pasukan Amerika Serikat dan Sekutu Barat tetap bertahan di [[Eropa Barat]]. Di wilayah Jerman yang diduduki Sekutu, Uni Soviet, Amerika Serikat, Britania Raya dan [[Prancis]] mendirikan [[Pendudukan Sekutu di Jerman|zona pendudukan]] dan membentuk kerangka kerja untuk membagi wilayah-wilayah tersebut menjadi empat zona pendudukan.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=22}}</ref>
[[Konferensi PBB mengenai Organisasi Internasional|Konferensi Sekutu pada tahun 1945]] di [[San Francisco]] menghasilkan keputusan mengenai pendirian organisasi PBB multi-nasional untuk memelihara perdamaian dunia, namun kapasitas penegakannya oleh [[Dewan Keamanan PBB|Dewan Keamanan]] secara efektif dilumpuhkan oleh kemampuan anggotanya untuk menggunakan [[hak veto]].<ref>{{Harvnb|Bourantonis|1996|p=130}}</ref> Oleh sebab itu, PBB pada dasarnya diubah menjadi sebuah forum aktif untuk bertukar retorika polemik, dan Soviet dianggap secara eksklusif sebagai tribun [[propaganda]].<ref>{{Harvnb|Garthoff|1994|p=401}}</ref>
=== Konferensi Potsdam dan kekalahan Jepang ===
[[Berkas:L to R, British Prime Minister Winston Churchill, President Harry S. Truman, and Soviet leader Josef Stalin in the... - NARA - 198958.jpg|jmpl|[[Winston Churchill]], [[Harry S. Truman]] dan [[Joseph Stalin]] di [[Konferensi Potsdam]], 1945.]]
{{see|Konferensi Potsdam|Menyerahnya Jepang}}
Konferensi Potsdam merupakan konferensi terakhir yang dilakukan AS, Britania Raya, dan Rusia dalam PD II yang berlangsung sejak 17 Juli-2 Agustus 1945.<ref>{{Cite web|title=Konferensi Potsdam: Bagi Jatah Pemenang & Lahirnya Perang Dingin|url=https://tirto.id/konferensi-potsdam-bagi-jatah-pemenang-lahirnya-perang-dingin-fU3x|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-08-26}}</ref> Dalam [[Konferensi Potsdam]], yang dimulai pada akhir Juli setelah menyerahnya Jerman, perbedaan serius muncul terkait dengan perkembangan masa depan Jerman dan Eropa Timur.<ref name = "Byrd">{{cite encyclopedia|author=Byrd, Peter|editor=McLean, Iain; McMillan, Alistair|encyclopedia=The concise Oxford dictionary of politics|title=Cold War (entire chapter)|url=http://books.google.com/?id=xLbEHQAACAAJ|accessdate=June 16, 2008|year=2003|publisher=Oxford University Press|isbn=0-19-280276-3|ref=harv}}</ref> Selain itu, jumlah partisipan perang dan perbedaan kebiasaan dijadikan alasan oleh satu sama lainnya untuk mengkonfirmasi kecurigaan mereka mengenai niat bermusuhan dan mempertahankan kubu mereka masing-masing.<ref>Alan Wood, p. 62</ref> Dalam konferensi ini, Truman memberitahu Stalin bahwa Amerika Serikat memiliki senjata baru yang kuat.<ref name="Gaddis25" />
Stalin menyadari bahwa Amerika Serikat sedang mengembangkan [[bom atom]], dan mengingat bahwa sasaran Amerika Serikat mungkin adalah saingan Soviet, yaitu [[Jepang]], maka Stalin menanggapinya dengan tenang. Stalin berkata kalau ia merasa senang atas berita tersebut dan menyatakan harapannya bahwa senjata tersebut akan digunakan untuk melawan Jepang.<ref name="Gaddis25">{{Harvnb|Gaddis|2005|pp=25–26}}</ref> Satu minggu setelah berakhirnya Konferensi Potsdam, Amerika Serikat [[Serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki|membom Hiroshima dan Nagasaki]]. Tak lama setelah serangan, Stalin protes kepada para petinggi Amerika Serikat karena kecilnya bagian [[Pendudukan Sekutu atas Jepang|Jepang yang diduduki Sekutu]] yang ditawarkan oleh Presiden Truman kepada Soviet.<ref>{{Harvnb|LaFeber|2002|p=28}}</ref>
=== Awal Blok Timur ===
{{See|Blok Timur}}
[[Berkas:EasternBloc BorderChange38-48.svg|ka|jmpl|Perubahan wilayah pasca-perang di [[Eropa Timur]] dan pembentukan [[Blok Timur]], yang dijuluki "Tirai Besi".]]
Pada awal Perang Dunia II, Uni Soviet meletakkan dasar bagi terbentuknya [[Blok Timur]] dengan mencaplok langsung beberapa negara seperti [[Republik Sosialis Soviet]], yang awalnya diserahkan kepada Soviet oleh [[Jerman Nazi]] dalam [[Pakta Molotov-Ribbentrop]]. Wilayah ini termasuk Polandia bagian timur (kemudian dipisahkan menjadi [[Wilayah Polandia yang dicaplok oleh Uni Soviet|dua negara Soviet yang berbeda]]),<ref name="wettig20">{{Harvnb|Wettig|2008|p=21}}</ref><ref name="senn">Senn, Alfred Erich, ''Lithuania 1940: revolution from above'', Amsterdam, New York, Rodopi, 2007 ISBN 978-90-420-2225-6</ref> [[Estonia]] (yang kemudian menjadi [[Republik Sosialis Soviet Estonia|RSS Estonia]]),<ref name="stalinswars43">{{Harvnb|Roberts|2006|p=43}}</ref> [[Latvia]] (menjadi [[Republik Sosialis Soviet Latvia|RSS Latvia]]),<ref name="wettig20"/><ref name="senn"/> [[Lithuania]] (menjadi [[Republik Sosialis Soviet Lituania|RSS Lithuania]]),<ref name="wettig20"/><ref name="senn"/> bagian timur [[Finlandia]] (menjadi [[Republik Sosialis Soviet Karelo-Finlandia|RSS Karelo-Finlandia]]), dan [[Rumania]] timur (yang menjadi [[Republik Sosialis Soviet Moldavia|RSS Moldavia]]).<ref name="stalinswars55">{{Harvnb|Roberts|2006|p=55}}</ref><ref name="shirer794">{{Harvnb|Shirer|1990|p=794}}</ref>
Wilayah Eropa Timur yang dibebaskan dari Nazi dan diduduki oleh pasukan Soviet selanjutnya juga ditambahkan ke Blok Timur dengan mengubahnya menjadi [[negara satelit]],<ref name = "Schmitz" /> negara-negara ini di antaranya [[Jerman Timur]],<ref name="wettig96">{{Harvnb|Wettig|2008|pp=96–100}}</ref> [[Republik Rakyat Polandia]], [[Republik Rakyat Bulgaria]], [[Republik Rakyat Hungaria]],<ref name="dijk">van Dijk, Ruud, ''Encyclopedia of the Cold War, Volume 1'', p. 200. Taylor & Francis, 2008. ISBN 0-415-97515-8</ref> [[Republik Sosialis Cekoslowakia]],<ref>{{Harvnb|Grenville|2005|pp=370–71}}</ref> [[Republik Rakyat Romania]], dan [[Republik Rakyat Albania]].<ref name="cook17">{{Harvnb|Cook|2001|p=17}}</ref>
Rezim Soviet yang muncul di negara-negara Blok Timur tidak hanya mengadopsi sistem [[ekonomi komando]] Soviet, tetapi juga mengadopsi metode brutal yang digunakan oleh [[Joseph Stalin]] dan polisi rahasia Soviet untuk menekan oposisi yang nyata dan potensial.<ref name="roht83">{{Harvnb|Roht-Arriaza|1995|p=83}}</ref> Di Asia, [[Tentara Merah]] telah membanjiri [[Manchuria]] pada bulan-bulan terakhir perang, dan melanjutkan untuk menempati sebagian besar wilayah [[Korea]] bagian utara.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=40}}</ref>
Sebagai bagian dari konsolidasi kontrol Stalin atas Blok Timur, [[NKVD]], yang dipimpin oleh [[Lavrentiy Beria]], mengawasi pembentukan sistem polisi rahasia yang bergaya Soviet di Blok Timur untuk membasmi perlawanan anti-komunis.<ref name="Gaddis 2005, p. 34"/> Jika muncul sedikit saja semangat kemerdekaan di negara-negara Blok Timur, mereka yang terlibat akan disingkirkan dari kekuasaan, diadili, dipenjarakan, dan dalam beberapa kasus, dieksekusi.<ref name="Gaddis 2005, p. 100">{{Harvnb|Gaddis|2005|p=100}}</ref>
[[Perdana Menteri Britania Raya]] [[Winston Churchill]] khawatir bahwa jumlah besar pasukan Soviet yang ditempatkan di Eropa pada akhir perang, dan persepsi bahwa pemimpin Soviet Joseph Stalin tidak dapat diandalkan, akan menimbulkan ancaman bagi [[Eropa Barat]].<ref name="Telegraph">Fenton, Ben. "[https://web.archive.org/web/20080528222149/http://www.telegraph.co.uk/htmlContent.jhtml?html=%2Farchive%2F1998%2F10%2F01%2Fnwar101.html The secret strategy to launch attack on Red Army]", telegraph.co.uk, October 1, 1998. Retrieved July 23, 2008.</ref> Pada bulan April-Mei 1945, [[Kementerian Perang Churcill|Kabinet Perang Britania Raya]] mengembangkan sebuah rencana operasi untuk "memaksakan kehendak Amerika Serikat dan Imperium Britania kepada Rusia".<ref>{{cite web | last = British War Cabinet, Joint Planning Staff, Public Record Office, CAB 120/691/109040 / 002 | date = August 11, 1945 | url = http://www.history.neu.edu/PRO2/ | title = Operation Unthinkable: 'Russia: Threat to Western Civilization' | format = online photocopy | publisher = Department of History, Northeastern University | accessdate = June 28, 2008 | archiveurl = https://web.archive.org/web/20080706093010/http://www.history.neu.edu/PRO2/ | archivedate = 2008-07-06 | dead-url = yes }}</ref> Namun rencana ini ditolak oleh [[Kepala Staf Komite]] karena ketidaklayakan sumber daya militer.<ref name="Telegraph" />
=== Persiapan untuk "perang baru" ===
{{See|Artikel X|Tirai Besi}}
Pada bulan Februari 1946, laporan "[[Artikel X|Telegram Panjang]]" [[George F. Kennan]] dari Moskow membantu untuk mengartikulasikan kebijakan pemerintah AS yang semakin intensif dalam melawan Soviet, yang menjadi dasar bagi strategi Amerika Serikat terhadap Uni Soviet selama Perang Dingin.<ref>{{Harvnb|Schecter|2003|pp=152–154}}</ref> Pada bulan September, pihak Soviet merilis telegram [[Nikolai Vasilevich Novikov|Novikov]], yang dikirim oleh duta besar Soviet kepada Amerika Serikat, namun pengiriman telegram ini ditugaskan dan juga ditulis oleh [[Vyacheslav Molotov]], telegram ini menjelaskan bahwa AS "berada dalam cengkeraman monopoli kapitalis yang mengembangkan kemampuan militer dalam rangka mempersiapkan kondisi untuk memenangkan supremasi dunia dalam sebuah perang baru".<ref>{{Harvnb|Kydd|2005|p=107}}</ref>
Pada tanggal 6 September 1946, [[James F. Byrnes]] menyampaikan pidato di Jerman yang menyangkal [[Rencana Morgenthau]] (sebuah proposal untuk memisahkan dan de-industrialisasi di Jerman pasca-perang). Byrnes juga memperingatkan Soviet bahwa AS berniat untuk mempertahankan keberadaan militernya tanpa batas di Eropa.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=30}}</ref> Sebulan kemudian, Byrnes mengakui bahwa pernyataannya ini merupakan "intisari dari program kami untuk memenangkan hati warga Jerman [...] itu adalah pertempuran pikiran antara kami dan Rusia [...]"<ref>{{cite web|url=http://www.daz.org/enJamesFByrnes.html|title=Southern Partnership: James F. Byrnes, Lucius D. Clay and Germany, 1945–1947|first=Curtis F|last=Morgan|accessdate=June 9, 2008|publisher=James F. Byrnes Institute|archive-date=2008-07-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20080705193541/http://www.daz.org/enJamesFByrnes.html|dead-url=yes}}</ref>
Beberapa minggu setelah dirilisnya "Telegram Panjang", mantan Perdana Menteri Britania Winston Churchill menyampaikan istilah terkenalnya, "[[Tirai Besi]]", dalam sebuah pidato di [[Fulton, Missouri]].<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=94}}</ref> Dalam pidato tersebut, Churcill menyerukan agar Inggris-Amerika bersekutu untuk melawan Soviet, yang dituduhnya telah membentangkan sebuah "tirai besi" dari "[[Szczecin|Stettin]] di [[Laut Baltik|Baltik]] hingga ke [[Trieste]] di [[Laut Adriatik|Adriatik]]".<ref name = "Schmitz">{{cite encyclopedia|author=Schmitz, David F.|editor=Whiteclay Chambers, John|encyclopedia=The Oxford Companion to American Military History|title=Cold War (1945–91): Causes [entire chapter]|url=http://books.google.com/books?id=xtMKHgAACAAJ&dq=The+Oxford+Companion+to+American+Military+History|accessdate=June 16, 2008|year=1999|publisher=Oxford University Press|isbn=0-19-507198-0|ref=harv}}{{Pranala mati|date=September 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.winstonchurchill.org/i4a/pages/index.cfm?pageid=711|archiveurl=https://web.archive.org/web/20071015163941/http://winstonchurchill.org/i4a/pages/index.cfm?pageid=711|archivedate=2007-10-15|title=Churchill and...Politics: The True Meaning of the Iron Curtain Speech|author=Harriman, Pamela C.|accessdate=June 22, 2008|publisher=Winston Churchill Centre|date=Winter 1987–1988|dead-url=no}}</ref>
Pada tahun 1952, Stalin [[Nota Stalin|berulang kali mengajukan rencana untuk menyatukan Jerman Timur dan Jerman Barat]] di bawah satu pemerintahan tunggal yang dipilih dalam pemilihan umum yang diawasi oleh [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] jika Jerman yang baru ini terlepas dari aliansi militer Barat, namun usulan ini ditolak oleh kekuatan Barat. Beberapa sumber mempersengketakan kesungguhan usulan ini.<ref>Van Dijk, Rudd. [http://www.wilsoncenter.org/sites/default/files/ACFB54.pdf The 1952 Stalin Note Debate: Myth or Missed Opportunity for German Reunification?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190502194421/http://www.wilsoncenter.org/sites/default/files/ACFB54.pdf |date=2019-05-02 }} Woodrow Wilson International Center for Scholars. Cold War International History Project, Working Paper 14, May 1996.</ref>
== Permulaan Perang Dingin (1947–1953) ==
{{Main|Perang Dingin (1947–1953)}}
=== Kominform dan perpecahan Tito–Stalin ===
{{See|Kominform|Perpecahan Tito–Stalin}}
Pada bulan September 1947, Soviet membentuk [[Kominform]]. Kominform merupakan nama lain dari Biro Informasi Partai Komunis dan Pekerja.<ref>{{Cite web|title=Cominform(Kantor Informasi Partai Buruh Partai Komunis) (Politik) - Mimir Kamus|url=https://mimirbook.com/id/fed4f548d59|website=mimirbook.com|access-date=2020-08-26|archive-date=2021-03-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20210318023505/https://mimirbook.com/id/fed4f548d59|dead-url=yes}}</ref> Kominform adalah forum resmi dari gerakan komunis internasional yang tujuannya adalah untuk menegakkan ortodoksi dalam gerakan komunis internasional dan memperketat kontrol politik atas negara-negara satelit Soviet melalui koordinasi dari pihak komunis di [[Blok Timur]].<ref name="Gaddis32" /> Kominform mengalami kemunduran pada bulan Juni berikutnya setelah [[perpecahan Tito–Stalin]], yang menyebabkan Soviet mengucilkan [[Yugoslavia]]. Yugoslavia tetap menjadi negara komunis, namun mulai mengadopsi posisi [[Gerakan Non-Blok|Non-Blok]].
=== Kontainmen dan Doktrin Truman ===
{{Main|Kontainmen|Doktrin Truman}}
[[Berkas:Cold war europe military alliances map en.png|jmpl|Aliansi militer Eropa.]]
Pada tahun 1947, penasihat Presiden AS [[Harry S. Truman]] mendesak Truman untuk mengambil langkah-langkah segera dalam melawan pengaruh Uni Soviet, mengingat upaya Stalin (ditengah kebingungan dan keruntuhannya pasca-perang) untuk melemahkan Amerika Serikat melalui persaingan yang bisa mendorong kalangan kapitalis agar memicu perang lain.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=27}}</ref> Bulan Februari 1947, pemerintah Britania mengumumkan bahwa mereka tidak sanggup lagi membiayai rezim militer monarki [[Yunani]] dalam [[Perang Saudara Yunani]] untuk melawan pemberontak komunis.
Tanggapan pemerintah Amerika terhadap pengumuman Britania ini adalah bahwa mereka akan mengadopsi kebijakan [[kontainmen]],<ref name="Gaddis28">{{Harvnb|Gaddis|2005|pp=28–29}}</ref> yaitu kebijakan yang bertujuan untuk menghentikan penyebaran [[komunisme]]. Truman menyampaikan pidato yang menyerukan alokasi dana sebesar $ 400 juta untuk memfasilitasi keterlibatan Amerika Serikat dalam perang Yunani dan meluncurkan [[Doktrin Truman]], yang menyatakan bahwa konflik tersebut merupakan kontes antara masyarakat bebas dan rezim totaliter.<ref name="Gaddis28" /> Meskipun kenyataannya para pemberontak komunis mendapat bantuan dari pemimpin Yogoslavia [[Josip Broz Tito]],<ref name="LaFeber 1991" /> AS menuduh bahwa Uni Soviet bersekongkol dengan komunis Yunani untuk melawan royalis dalam upayanya untuk memperluas pengaruh Soviet.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=38}}</ref>
Doktrin Truman menandai awal dari kebijakan pertahanan bipartisan AS dan konsesus kebijakan luar negeri antara [[Partai Republik (Amerika Serikat)|Partai Republik]] dan [[Partai Demokrat (Amerika Serikat)|Demokrat]] yang benar-benar berfokus pada kontainmen (penahanan) dan pencegahan penyebaran komunisme selama dan setelah [[Perang Vietnam]].<ref>{{Harvnb|Hahn|1993|p=6}}</ref><ref>{{Harvnb|Higgs|2006|p=137}}</ref> Partai moderat dan konservatif lainnya di Eropa, serta demokratik sosial, mulai memberikan dukungan penuh tanpa syarat kepada Sekutu Barat,<ref>{{Harvnb|Moschonas|Elliott|2002|p=21}}</ref> sedangkan Komunis Amerika dan Eropa, dengan dibiayai oleh [[KGB]], telibat dalam operasi intelijen,<ref>{{cite book|last=Andrew|first =Christopher|coauthors=Mitrokhin, Vasili|title= The Sword and the Shield: The Mitrokhin Archive and the Secret History of the KGB|url=https://archive.org/details/swordshieldsecre00andr|publisher= Basic Books|year =2000|page =[https://archive.org/details/swordshieldsecre00andr/page/n312 276]}}</ref> operasi ini tetap sesuai dengan aturan Moskow, meskipun perbedaan pendapat di kalangan komunis ini mulai muncul setelah tahun 1956. Kritik lain terkait dengan Doktrin Truman ini berasal dari [[Penentang Perang Vietnam|aktivis anti-Perang Vietnam]], [[CND]] dan gerakan [[pembekuan nuklir]].<ref>{{Harvnb|Crocker|Hampson|Aall|2007|p=55}}</ref>
=== Rencana Marshall dan kudeta Cekoslowakia ===
[[Berkas:Marshall Plan.png|ka|jmpl|Peta era Perang Dingin di Eropa dan Timur Dekat, menunjukkan negara-negara yang menerima bantuan [[Rencana Marshall]]. Kolum merah menunjukkan jumlah relatif bantuan yang diterima per negara.]]
[[Berkas:Cold war europe economic alliances map en.png|jmpl|Aliansi perekonomian Eropa.]]
{{Main|Rencana Marshall|Kudeta Cekoslowakia 1948}}
Pada awal 1947, Britania, Prancis, dan Amerika Serikat tidak berhasil mencapai kesepakatan dengan Uni Soviet mengenai rencana pembangunan kembali perekonomian Jerman, termasuk jumlah rinci tentang penanaman modal industri, barang, dan infrastruktur yang telah dihancurkan oleh Sekutu selama perang.<ref name="miller16">{{Harvnb|Miller|2000|p=16}}</ref> Bulan Juni 1947, sesuai dengan Doktrin Truman, Amerika Serikat mengesahkan program [[Rencana Marshall]], yaitu suatu program bantuan ekonomi bagi semua negara Eropa yang bersedia untuk berpartisipasi, termasuk Uni Soviet.<ref name="miller16"/>
Tujuan dari rencana ini adalah untuk membangun kembali sistem [[demokrasi]] dan perekonomian Eropa dan untuk membatasi pengaruh komunis di Eropa.<ref>{{Harvnb|Gaddis|1990|p=186}}</ref> Rencana ini juga menyatakan bahwa kemakmuran Eropa bergantung pada pemulihan ekonomi Jerman.<ref>{{cite news|url=http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,887417,00.html|title=Pas de Pagaille!|work=[[Time (majalah)|Time]]|date=July 28, 1947|accessdate=May 28, 2008|archive-date=2013-08-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20130828025646/http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,887417,00.html|dead-url=yes}}</ref> Satu bulan kemudian, Truman mengesahkan [[Undang-Undang Keamanan Nasional 1947]], membentuk [[Departemen Pertahanan Amerika Serikat|Departemen Pertahanan]] terpadu, [[Central Intelligence Agency|CIA]], dan [[Badan Keamanan Nasional]] (NSC). Hal ini selanjutnya akan menjadi birokrasi utama kebijakan AS dalam Perang Dingin.<ref name="Karabell" >{{Harvnb|Karabell|1999|p=916}}</ref>
Stalin percaya bahwa integrasi ekonomi dengan [[Dunia Barat|Barat]] akan memungkinkan negara-negara Blok Timur untuk memisahkan diri dari kontrol Soviet, Stalin juga percaya bahwa AS berusaha untuk “membeli” Eropa agar berpihak kepada AS.<ref name="Gaddis32">{{Harvnb|Gaddis|2005|p=32}}</ref> Oleh sebab itu, Stalin melarang negara-negara [[Blok Timur]] menerima bantuan Marshall.<ref name="Gaddis32" /> Alternatif Uni Soviet dalam menandingi Rencana Marshall, yang konon menghabiskan subsidi Soviet dan perdagangan dengan Eropa Timur, adalah dengan membentuk [[Rencana Molotov]] (kemudian dilembagakan pada bulan Januari 1949 dengan nama [[Comecon]]).<ref name = "LaFeber 1991" /> Stalin juga mengkhawatirkan upaya AS untuk merekonstitusi Jerman; visi pasca-perangnya terhadap Jerman tidak mencakup hal ini, karena Soviet enggan mempersenjatai kembali Jerman atau dengan kata lain, takut bahwa hal itu akan menimbulkan ancaman lagi terhadap Uni Soviet.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|pp=105–106}}</ref>
Pada awal 1948, menyusul laporan yang memperkuat "elemen reaksioner" di [[Cekoslowakia]], Soviet [[Kudeta Cekoslowakia 1948|melaksanakan kudeta di Cekoslowakia]], yang merupakan satu-satunya negara Blok Timur yang diijinkan Soviet untuk mempertahankan struktur demokrasinya.<ref name="wettig86">{{Harvnb|Wettig|2008|p=86}}</ref><ref>{{Harvnb|Patterson|1997|p=132}}</ref> Kebrutalan publik dalam kudeta ini mengejutkan negara-negara Barat, perdebatan muncul di Kongres Amerika Serikat, yang ketakutan bahwa perang akan terjadi kembali dalam upaya Soviet untuk menyapu habis seluruh pendukung Rencana Marshall.<ref name="miller19">{{Harvnb|Miller|2000|p=19}}</ref>
Kebijakan kembar Doktrin Truman dan Rencana Marshall menyebabkan miliaran bantuan ekonomi dan militer mengalir untuk [[Eropa Barat]], [[Yunani]], dan [[Turki]]. Dengan bantuan AS, militer Yunani berhasil memenangkan perang saudara.<ref name = "Karabell" /> Partai [[Demokrasi Kristen (Italia)|Demokrasi Kristen]] [[Italia]] juga sukses mengalahkan aliansi [[Partai Komunis Italia|Komunis]]-[[Partai Sosialis Italia|Sosialis]] dalam pemilihan umum tahun 1948.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=162}}</ref> Pada saat yang bersamaan, terjadi peningkatan aktivitas intelijen dan [[spionase]], [[Pembelotan dan emigrasi Blok Timur|pembelotan Blok Timur]], dan pengusiran diplomatik.<ref>{{Harvnb|Cowley|1996|p=157}}</ref>
=== Blokade Berlin ===
[[Berkas:C-47s at Tempelhof Airport Berlin 1948.jpg|jmpl|C-47s melakukan pembongkaran di [[Bandar Udara Internasional Tempelhof|Bandar Udara Tempelhof]] di Berlin selama berlangsungnya Blokade Berlin.]]
{{Main|Blokade Berlin}}
Amerika Serikat dan Britania menggabungkan zona pendudukan mereka di Jerman menjadi “[[Bizone|Bizonia]]” (1 Januari 1947, kemudian menjadi “Trizonia” setelah zona pendudukan Prancis juga digabungkan pada bulan April 1949).<ref name="miller13">{{Harvnb|Miller|2000|p=13}}</ref> Sebagai bagian dari upaya pembangunan kembali perekonomian Jerman, pada awal 1948 perwakilan dari sejumlah negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mengumumkan kesepakatan untuk menggabungkan wilayah pendudukan Jerman Barat menjadi sebuah pemerintahan federal.<ref name="miller18">{{Harvnb|Miller|2000|p=18}}</ref> Selain itu, sesuai dengan Rencana Marshall, mereka memulai kembali industrialisasi dan menata kembali perekonomian Jerman bersama-sama, termasuk pengenalan mata uang baru [[Deutsche Mark]] untuk menggantikan mata uang [[Reichsmark]] lama yang nilainya telah dijatuhkan oleh Soviet.<ref name="miller31">{{Harvnb|Miller|2000|p=31}}</ref>
Tidak lama kemudian, Stalin melembagakan [[Blokade Berlin]] (24 Juni 1948 - 12 Mei 1949), salah satu krisis besar pertama yang terjadi selama Perang Dingin, yang bertujuan untuk memutus akses dan mencegah makanan, bahan, dan perlengkapan lainnya memasuki [[Berlin Barat]].<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=33}}</ref> Amerika Serikat, Britania, Prancis, [[Kanada]], [[Selandia Baru]], [[Australia]], dan beberapa negara lainnya memulai “bantuan udara” besar-besaran untuk memasok Berlin Barat dengan makanan dan perlengkapan lainnya.<ref>{{Harvnb|Miller|2000|pp=65–70}}</ref>
Soviet melancarkan kampanye hubungan publik terhadap perubahan kebijakan di Jerman Barat. Para Komunis di Berlin Timur berupaya untuk mengganggu prosesi pemilihan umum munisipal di Berlin (seperti yang mereka lakukan dalam pemilu 1946),<ref name="miller13"/> yang diselenggarakan pada tanggal 5 Desember 1948 dan menghasilkan 86,3% pemilih sekaligus kemenangan besar bagi partai non-Komunis.<ref>Turner, Henry Ashby, ''The Two Germanies Since 1945: East and West'', Yale University Press, 1987, ISBN 0-300-03865-8, page 29</ref> Hasil ini secara efektif membagi Berlin menjadi dua bagian, yaitu Berlin Timur dan Berlin Barat. 300.000 warga Berlin berunjukrasa dan mendesak agar bantuan udara internasional untuk Berlin tetap dilanjutkan,<ref>Fritsch-Bournazel, Renata, ''Confronting the German Question: Germans on the East-West Divide'', Berg Publishers, 1990, ISBN 0-85496-684-6, page 143</ref> dan pilot US Air Force [[Gail Halvorsen]] kemudian menanggapinya dengan membentuk “[[Blokade Berlin|Operasi Permen]]” untuk memasok permen bagi anak-anak Jerman.<ref name="miller26">{{Harvnb|Miller|2000|p=26}}</ref> Pada bulan Mei 1949, Stalin mundur dan mencabut blokade terhadap Berlin.<ref name="Gaddis 2005, p. 34">{{Harvnb|Gaddis|2005|p=34}}</ref><ref>{{Harvnb|Miller|2000|pp=180–81}}</ref>
=== Awal NATO dan Radio Free Europe ===
{{Main|NATO|Radio Free Europe/Radio Liberty|Penyebaran informasi Blok Timur}}
[[Berkas:Truman signing National Security Act Amendment of 1949.jpg|ka|jmpl| Presiden Truman menandatangani [[Undang-Undang Keamanan Nasional 1947|Amendemen Undang-Undang Keamanan Nasional 1949]] dengan para tamu di [[Oval Office]].]]
Britania, Prancis, Amerika Serikat, Kanada dan delapan negara-negara Eropa Barat menandatangani [[Pakta Pertahanan Atlantik Utara]] pada bulan April 1949 untuk mendirikan [[NATO|North Atlantic Treaty Organization]] (NATO).<ref name="Gaddis 2005, p. 34"/> Pada bulan Agustus, perangkat atom Soviet pertama diledakkan di [[Semipalatinsk]], [[Republik Sosialis Soviet Kazakhstan|RSS Kazakhtan]].<ref name = "LaFeber 1991" /> Setelah Soviet menolak untuk berpartisipasi dalam upaya pembangunan kembali Jerman yang telah ditetapkan oleh negara-negara Eropa Barat pada tahun 1948,<ref name="miller18"/><ref name="turner23">{{Harvnb|Turner|1987|p=23}}</ref> AS, Britania, dan Prancis mempelopori pembentukan [[Jerman Barat]] di tiga zona pendudukan mereka yang digabungkan pada bulan April 1949.<ref name = "Byrd" /><ref>{{cite web|title=Trizonia|publisher=Encyclopædia Britannica|year=2011|accessdate=May 7, 2011|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/606151/Trizonia}}</ref> Soviet kemudian menyikapinya dengan memproklamirkan pendirian [[Jerman Timur|Republik Demokratik Jerman]] di zona pendudukannya di Jerman Timur pada bulan Oktober.<ref name = "Byrd" />
Media massa di [[Blok Timur]] merupakan [[Penyebaran informasi Blok Timur|organ negara]], operasionalnya benar-benar bergantung dan tunduk pada peraturan partai komunis, media televisi dan radio ditetapkan sebagai badan usaha milik negara, sedangkan [[media cetak]] biasanya dimiliki oleh organisasi politik, sebagian besarnya dimiliki oleh partai komunis lokal.<ref name="oneil15">{{cite book|last=O'Neil|first=Patrick|title=Post-communism and the Media in Eastern Europe|publisher=Routledge|year=1997|isbn=0-7146-4765-9|pages=15–25}}</ref> [[Propaganda]] Soviet menggunakan filosofi Marxis untuk menyerang kapitalisme, mengklaim eksploitasi tenaga kerja, dan perang terhadap imperialisme.<ref>James Wood, p. 111</ref>
Seiring dengan diperluasnya siaran [[BBC|British Broadcasting Corporation]] dan [[Voice of America]] ke Eropa Timur,<ref>{{Harvnb|Puddington|2003|p=131}}</ref> upaya propaganda besar-besaran dimulai pada tahun 1949 dengan dibentuknya [[Radio Free Europe/Radio Liberty]], yang didedikasikan untuk memberitakan mengenai era kekacauan dari sistem komunisme di Blok Timur.<ref name="Puddington9" /> Radio Free Europe berusaha untuk mencapai tujuannya dengan melayani pendengar sebagai stasiun radio pengganti, serta menjadi alternatif bagi media dalam negeri yang dikontrol dan didominasi oleh partai.<ref name="Puddington9">{{Harvnb|Puddington|2003|p=9}}</ref> Radio Free Europe Eropa adalah produk dari beberapa arsitek yang paling menonjol dari strategi Perang Dingin awal Amerika, terutama mereka yang percaya bahwa Perang Dingin pada akhirnya akan diperjuangkan lewat jalur politik ketimbang militer, seperti George F. Kennan.<ref name="Puddington7">{{Harvnb|Puddington|2003|p=7}}</ref>
Pembuat kebijakan Amerika, termasuk Kennan dan [[John Foster Dulles]], mengakui bahwa Perang Dingin pada kenyataannya merupakan sebuah perang gagasan.<ref name=Puddington7 /> Amerika Serikat, dibantu oleh [[CIA]], mendanai daftar panjang proyek-proyek untuk melawan daya tarik komunis bagi kalangan intelektual Eropa dan negara-negara berkembang, atau dengan kata lain, mencegah upaya Soviet untuk menyebarkan pengaruh komunisnya.<ref>{{Harvnb|Puddington|2003|p=10}}</ref> CIA diam-diam juga mensponsori kampanye propaganda dalam negeri yang disebut [[Pembasmian untuk Kebebasan]].<ref>{{cite book|last=Cummings|first=Richard H.|title=Radio free Europe's "Crusade for freedom" : rallying Americans behind Cold War broadcasting, 1950-1960|year=2010|publisher=McFarland & Co|location=Jefferson, N.C.|isbn=9780786444106|url=http://books.google.com/books?id=BO78hXsRebkC}}</ref>
Pada awal 1950-an, AS berupaya untuk mempersenjatai kembali Jerman Barat. Pada tahun 1955, AS menjamin keanggotaan penuh Jerman Barat di NATO.<ref name = "Byrd" /> Sebelumnya, bulan Mei 1953, Soviet gagal mencegah upaya penggabungan Jerman Barat ke dalam NATO.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=105}}</ref>
=== Perang Saudara Tiongkok dan SEATO ===
{{See|Perang Saudara Tiongkok| Pakta Pertahanan Asia Tenggara}}
[[Berkas:Mao, Bulganin, Stalin, Ulbricht Tsedenbal.jpeg|jmpl|[[Mao Zedong]] dan [[Joseph Stalin]] di Moskow, Desember 1949 ]]
Pada tahun 1949, Tentara Pembebasan Rakyat [[Mao Zedong]] berhasil menggulingkan Pemerintahan Nasionalis [[Kuomintang]] (KMT) [[Chiang Kai-shek]] yang didukung oleh Amerika Serikat di [[Tiongkok]], dan Uni Soviet kemudian menjalin aliansi dengan [[Republik Rakyat Tiongkok]] yang baru terbentuk.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=39}}</ref> Chiang dan pemerintahan KMT nya mundur ke kepulauan [[Taiwan]]. Karena dihadapkan pada [[Revolusi Tiongkok (1949)|revolusi komunis di Tiongkok]] dan [[Proyek bom atom Soviet|akhir dari monopoli atom]] Amerika Serikat pada tahun 1949, pemerintahan Truman segera memperluas dan meningkatkan kebijakan [[kontainmen]] mereka di Tiongkok.<ref name = "LaFeber 1991" /> Dalam [[NSC-68]], sebuah dokumen rahasia pada tahun 1950,<ref name="Gaddis 2005, p. 164">{{Harvnb|Gaddis|2005|p=164}}</ref> disebutkan bahwa Dewan Keamanan Nasional mengusulkan untuk memperkuat sistem aliansi pro-Barat dan memperbesar pengeluaran pertahanan.<ref name = "LaFeber 1991" />
Amerika Serikat selanjutnya juga mulai memperluas kebijakan kontainmen mereka ke Asia, Afrika, dan [[Amerika Latin]] untuk melawan gerakan nasionalis revolusioner, kebanyakannya dipimpin oleh partai-partai komunis yang dibiayai oleh Soviet dan berjuang dalam menentang dominasi kolonial Eropa di [[Asia Tenggara]] dan wilayah lainnya.<ref name="Gaddis 2005, p. 212">{{Harvnb|Gaddis|2005|p= 212}}</ref> Pada awal 1950-an (periode ini kadang dikenal dengan “[[Pactomania]]”), AS membentuk serangkaian aliansi dengan Jepang, Australia, Selandia Baru, Thailand, dan [[Filipina]] (terutama [[ANZUS]] pada tahun 1951 dan [[Pakta Pertahanan Asia Tenggara|SEATO]] pada tahun 1954). Aliansi ini membuat AS memiliki sejumlah pangkalan militer jangka panjang di negara-negara tersebut.<ref name = "Byrd" />
=== Perang Korea ===
{{Main|Perang Korea}}
[[Berkas:IncheonLandingMcArthur.jpg|jmpl|kiri|Jenderal [[Douglas MacArthur]], Komandan CiC PBB (duduk), mengamati penembakan laut [[Incheon]] dari [[USS Mount McKinley (AGC-7)|USS ''Mt. McKinley'']], 15 September 1950.]]
Salah satu dampak yang signifikan dari kebijakan kontainmen Amerika Serikat adalah pecahnya [[Perang Korea]]. Pada bulan Juni 1950, [[Tentara Rakyat Korea|Tentara Rakyat Korea Utara]] di bawah arahan dari [[Kim Il-Sung]] menginvasi [[Korea Selatan]].<ref name="Stokesbury1990">{{cite book|title= A Short History of the Korean War|url= https://archive.org/details/shorthistoryofko00unse|last=Stokesbury|first= James L|year= 1990|publisher=Harper Perennial|location= New York|isbn= 0-688-09513-5|page=[https://archive.org/details/shorthistoryofko00unse/page/14 14]}}</ref> Joseph Stalin “merencanakan, mempersiapkan, dan memulai” invasi tersebut,<ref>David Dallin, ''Soviet Foreign Policy After Stalin'' (J. B. Lippincott, 1961), p60.</ref> menyusun “rencana [perang] dengan rinci” yang kemudian dikirimkan kepada Korea Utara.<ref>Douglas J. Macdonald, “Communist Bloc Expansion in the Early Cold War,” International Security, Winter 1995-6, p180.</ref><ref>John Lewis Gaddis, ''We Know Now: Rethinking Cold War History'' (Oxford University Press, 1997), p71.</ref><ref>Sergei N. Goncharov, John W. Lewis and Xue Litai, ''Uncertain Partners: Stalin, Mao and the Korean War'' (Stanford University Press, 1993), p213</ref><ref>William Stueck, ''The Korean War: An International History'' (Princeton University Press, 1995), p69.</ref> Untuk mengejutkan Stalin,<ref name = "LaFeber 1991" /> [[Dewan Keamanan PBB]] mendukung dan memfasilitasi pertahanan di Korea Selatan, meskipun Soviet kemudian memboikot sidang sebagai protes karena [[Republik Tiongkok|Taiwan]] yang diberi kursi tetap di dewan, bukannya [[Republik Rakyat Tiongkok|Komunis Tiongkok]].<ref>{{Harvnb|Malkasian|2001|p=16}}</ref> Personel militer gabungan PBB yang terdiri dari Korea Selatan, AS, Britania Raya, Turki, Kanada, Australia, Prancis, Afrika Selatan, Filipina, Belanda, Belgia, Selandia Baru, dan negara-negara lainnya bersatu untuk menghentikan invasi ini.<ref>Fehrenbach, T. R., ''This Kind of War: The Classic Korean War History'', Brasseys, 2001, ISBN 1-57488-334-8, page 305</ref>
Efek lain dari Perang Korea adalah mendorong [[NATO]] untuk mengembangkan struktur militer.<ref>{{Harvnb|Isby|Kamps|1985|pp=13–14}}</ref> Opini publik di negara-negara yang terlibat, seperti Britania, sebagian besar menentang perang ini. Banyak yang ketakutan bahwa perang ini akan meningkat menjadi perang besar dengan Komunis Tiongkok, atau bahkan menjadi [[perang nuklir]]. Pandangan yang berbeda mengenai perang ini sering kali menimbulkan ketegangan dalam [[Hubungan Amerika Serikat–Britania Raya|hubungan Britania–Amerika]]. Karena alasan ini, Britania mengambil langkah cepat untuk meredakan konflik dengan mencetuskan ide mengenai mempersatukan Korea di bawah naungan PBB dan penarikan semua pasukan asing.<ref>{{Cite book
|last = Cotton
|first = James
|title = The Korean war in history
|publisher = Manchester University Press ND
|year = 1989
|page = [https://archive.org/details/koreanwarinhisto0000unse/page/100 100]
|url =https://archive.org/details/koreanwarinhisto0000unse
|id =
|isbn = 0-7190-2984-8}}</ref>
Meskipun Tiongkok dan Korea Utara sudah lelah akibat perang yang berkelanjutan dan siap untuk mengakhirinya pada tahun 1952, Stalin bersikeras bahwa mereka harus terus berjuang, dan [[gencatan senjata]] baru disetujui pada tahun 1953 setelah kematian Stalin.<ref name = "Byrd" /> Pemimpin Korea Utara Kim Il Sung kemudian menciptakan kediktatoran yang sangat terpusat dan brutal di Korea Utara, memberikannya kekuasaan tak terbatas dan menghasilkan sebuah kultus kepribadian yang tak tertembus berdekade-dekade lamanya.<ref>Oberdorfer, Don, ''The Two Koreas: A Contemporary History'', Basic Books, 2001, ISBN 0-465-05162-6, page 10-11</ref><ref>No, Kum-Sok and J. Roger Osterholm, ''A MiG-15 to Freedom: Memoir of the Wartime North Korean Defector who First Delivered the Secret Fighter Jet to the Americans in 1953'', McFarland, 1996, ISBN 0-7864-0210-5</ref> Di Korea Selatan, pemimpin [[Korupsi|korup]] [[Syngman Rhee]] yang mendapat dukungan dari AS menerapkan sistem pemerintahan [[Totalitarianisme|totaliter]].<ref>{{Cite book|last = Hastings|first = Max|title = The Korean War|publisher = Simon & Schuster|year = 1988|location = New York|pages = 89–90|url = http://books.google.com/books?id=wvOMegzEi3AC|id =|isbn = 0-671-66834-X}}</ref> Setelah Rhee digulingkan pada tahun 1960, Korea Selatan jatuh di bawah masa pemerintahan militer yang berlangsung sampai pembentukan kembali sistem multi-partai pada tahun 1987.
== Krisis dan peningkatan (1953-1962) ==
{{Main|Perang Dingin (1953–1962)}}
[[Berkas:1959 NATO and WP troop strengths in Europe.svg|jmpl|Kekuatan tentara NATO dan [[Pakta Warsawa]] di Eropa pada tahun 1959.]]
=== Khrushchev, Eisenhower dan de-Stalinisasi ===
Pada tahun 1953, perubahan dalam kepemimpinan politik di kedua belah pihak turut menggeser dinamika Perang Dingin.<ref name=autogenerated1>Karabell, p. 916</ref> [[Dwight D. Eisenhower]] dilantik sebagai Presiden AS yang baru pada bulan Januari. Selama 18 bulan terakhir pemerintahan Truman, anggaran pertahanan Amerika Serikat telah meningkat empat kali lipat, dan Eisenhower bertekad untuk mengurangi sepertiga dari pengeluaran militer sambil terus berjuang dalam Perang Dingin secara efektif.<ref name = "LaFeber 1991" />
Setelah kematian [[Joseph Stalin]], [[Nikita Khrushchev]] menjadi pemimpin Soviet setelah deposisi dan pengeksekusian [[Lavrentiy Beria]] dan juga menyingkirkan saingannya seperti [[Georgy Malenkov]] dan [[Vyacheslav Molotov]]. Pada tanggal 25 Februari 1956, Khrushchev mengejutkan delegasi dalam Kongres ke-20 [[Partai Komunis Uni Soviet|Partai Komunis Soviet]] dengan mencela kejahatan Stalin.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=107}}</ref> Sebagai bagian dari kampanye [[de-Stalinisasi]], ia menyatakan bahwa satu-satunya cara untuk mereformasi dan menjauh dari kebijakan Stalin adalah dengan mengakui kesalahan yang dilakukannya pada masa lalu.<ref name = "Karabell" />
Pada tanggal 18 November 1956, saat berpidato kepada duta besar Barat dalam sebuah resepsi di kedutaan Polandia di Moskow, Khrushchev mengungkapkan kalimat terkenalnya: "Entah kalian suka atau tidak, sejarah berada di pihak kami. Kami akan mengubur kalian", pernyataannya ini mengejutkan semua tamu yang hadir.<ref>"[http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,867329,00.html We Will Bury You!] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130824033318/http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,867329,00.html |date=2013-08-24 }}", ''[[Time (magazine)|Time magazine]]'', November 26, 1956. Retrieved June 26, 2008.</ref> Khrushchev kemudian mengklaim bahwa ia tidak membicarakan mengenai perang nuklir, melainkan mengenai kemenangan komunisme atas kapitalisme.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=84}}</ref> Tahun 1961, Khrushchev menyatakan: "bahkan jika Uni Soviet berada di belakang Barat, dalam satu dekade kekurangan perumahan akan lenyap, barang-barang konsumsi akan melimpah, dan dalam dua dekade, pembangunan masyarakat komunis di Uni Soviet akan selesai".<ref>{{Harvnb|Tompson|1997|pp=237–239}}</ref>
Sekretaris negara Eisenhower, John Foster Dulles, memprakarsai kebijakan "[[New Look]]" sebagai strategi kontainmen (penahanan) baru, yang menyerukan agar AS lebih mengandalkan senjata nuklir untuk melawan musuh-musuhnya pada masa perang.<ref name = "Karabell" /> Dulles juga menyerukan doktrin "pembalasan besar-besaran" dan menyuruh AS untuk tidak menanggapi setiap agresi Soviet. Sebagai contoh, karena Soviet memiliki keunggulan nuklir, Eisenhower, di bawah ancaman dari Khrushchev, menolak untuk campur tangan dalam [[Krisis Suez]] di [[Timur Tengah]] pada tahun 1956.<ref name = "LaFeber 1991" />
=== Pakta Warsawa dan Revolusi Hungaria ===
{{Main|Pakta Warsawa| Revolusi Hungaria}}
[[Berkas:Location Warsaw Pakt.svg|jmpl|ka|300px|Peta negara-negara [[Pakta Warsawa]].]]
Setelah kematian Stalin pada tahun 1953, ketegangan berlangsung dengan sedikit lebih santai, meskipun situasi di Eropa tetap belum kondusif.<ref name = "Palmowski">{{Harvnb|Palmowski|year=2004}}</ref> Soviet, yang sudah membentuk jaringan perjanjian bantuan timbal balik dalam [[Blok Timur]] pada tahun 1949,<ref>Feldbrugge, p. 818</ref> juga membentuk suatu aliansi formal untuk melengkapinya, yaitu [[Pakta Warsawa]] pada tahun 1955.<ref name = "Byrd" />
[[Revolusi Hungaria]] 1956 terjadi tak lama setelah Khrushchev menghapuskan kekuasaan pemimpin Stalinis Hungaria [[Mátyás Rákosi]].<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/november/4/newsid_2739000/2739039.stm|title=Soviet troops overrun Hungary|publisher=BBC News|date=November 4, 1956|accessdate=June 11, 2008}}</ref> Sebagai tanggapan terhadap pemberontakan,<ref>Video: [http://files.osa.ceu.hu/holdings/selection/rip/4/av/1956-44.html Revolt in Hungary] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090826062919/http://files.osa.ceu.hu/holdings/selection/rip/4/av/1956-44.html |date=2009-08-26 }} Narrator: [[Walter Cronkite]], producer: CBS (1956) – Fonds 306, Audiovisual Materials Relating to the 1956 Hungarian Revolution, OSA Archivum, Budapest, Hungary ID number: HU OSA 306-0-1:40</ref> rezim baru ini secara resmi dibubarkan oleh [[ÁVH|polisi rahasia]], menyatakan niatnya untuk menarik diri dari [[Pakta Warsawa]] dan berjanji untuk menyelenggarakan pemilihan umum yang bebas. Tentara Soviet mulai menyerbu.<ref name=troops>UN General Assembly ''Special Committee on the Problem of Hungary'' (1957) {{PDF|[http://mek.oszk.hu/01200/01274/01274.pdf Chapter IV. E (Logistical deployment of new Soviet troops), para 181 (p. 56)]|1.47 MB}}</ref> Ribuan warga Hungaria ditangkap, dipenjarakan, dideportasi ke Uni Soviet,<ref>{{cite web | title = Report by Soviet Deputy Interior Minister M. N. Holodkov to Interior Minister N. P. Dudorov (15 November 1956) | work = The 1956 Hungarian Revolution, A History in Documents | publisher = George Washington University: The National Security Archive | date = November 4, 2002 | url = http://www.gwu.edu/~nsarchiv/NSAEBB/NSAEBB76/doc8.pdf | format = PDF | accessdate =September 2, 2006}}</ref> dan lebih dari 200.000 warga melarikan diri keluar Hungaria.<ref name="Cseresneyes">{{cite journal| last = Cseresnyés| first = Ferenc| title = The '56 Exodus to Austria| journal = The Hungarian Quarterly| volume = XL| issue = 154| pages = 86–101| publisher = Society of the Hungarian Quarterly| url = http://www.hungarianquarterly.com/no154/086.html| date = Summer 1999| accessdate = October 9, 2006| ref = harv| postscript = .| archive-date = 2004-11-27| archive-url = https://web.archive.org/web/20041127172402/http://www.hungarianquarterly.com/no154/086.html| dead-url = yes}}</ref> Pemimpin Hungaria [[Imre Nagy]] dan yang lainnya dieksekusi setelah diproses dalam sebuah persidangan rahasia.<ref name="BBCJune16">[http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/june/16/ "On This Day June 16, 1989: Hungary reburies fallen hero Imre Nagy"] British Broadcasting Corporation (BBC) reports on Nagy reburial with full honors. Retrieved October 13, 2006.</ref>
Dari 1957 sampai 1961, Khrushchev secara terbuka dan berulang kali mengancam Barat dengan pemusnahan nuklir. Dia mengklaim bahwa kemampuan rudal Soviet jauh lebih unggul daripada Amerika Serikat, dan mampu memusnahkan kota-kota di Amerika atau Eropa. Namun, Khrushchev menolak keyakinan Stalin dalam keniscayaan perang dan menyatakan bahwa tujuan barunya adalah untuk "hidup berdampingan secara damai".<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=70}}</ref> Kebijakan ini berbeda dengan Soviet pada era Stalin, di mana [[perjuangan kelas]] internasional berarti bahwa kedua kubu yang berlawanan berada pada konflik tak terelakkan dengan komunisme yang akan menang melalui [[perang dunia|perang global]]. Sekarang, perdamaian akan memungkinkan kapitalisme untuk menghadapi keruntuhannya sendiri,<ref>{{Harvnb|Perlmutter|1997|p=145}}</ref> dan juga memberikan waktu bagi Soviet untuk meningkatkan kemampuan militer mereka,<ref>{{Harvnb|Njolstad|2004|p=136}}</ref> yang akan tetap bertahan puluhan tahun sampai munculnya era "pemikiran baru" Gorbachev.<ref>Breslauer, p. 72</ref>
Peristiwa di [[Hungaria]] melumpuhkan ideologi partai-partai Komunis dunia, terutama di [[Eropa Barat]], dan terjadi penurunan yang besar dalam jumlah keanggotaan partai. Negara-negara Barat dan komunis merasa kecewa dengan respons brutal Soviet.<ref name=Lendvai196>{{Cite book
|last = Lendvai
|first = Paul
|title = One day that shook the Communist world: the 1956 Hungarian uprising and its legacy
|publisher = Princeton University Press
|year = 2008
|page = [https://archive.org/details/onedaythatshookc0000lend/page/196 196]
|url =https://archive.org/details/onedaythatshookc0000lend
|id =
|isbn = 0-691-13282-8}}</ref> Partai komunis di Barat tidak pernah pulih dari pengaruh Revolusi Hungaria dalam hal keanggotaan partai, fakta yang segera diakui oleh beberapa pihak, seperti politisi [[Yugoslavia]] [[Milovan Djilas]], yang menyatakan bahwa: "luka yang ditorehkan oleh Revolusi Hungaria terhadap komunisme tidak pernah benar-benar sembuh".<ref name=Lendvai196/>
=== Ultimatum Berlin dan integrasi Eropa ===
[[Berkas:Soviet empire 1960.png|jmpl|Wilayah-wilayah di dunia yang berada di bawah pengaruh Soviet setelah [[Revolusi Kuba]] tahun 1959 dan sebelum [[perpecahan Sino-Soviet]] tahun 1961.]]
Selama bulan November 1958, Khrushchev gagal untuk mengubah seluruh [[Berlin]] menjadi "kota yang independen, terdemiliterisasi dan bebas", hal ini membuat Amerika Serikat, Britania, dan Prancis diberi ultimatum enam bulan untuk menarik pasukan mereka dari sektor yang masih diduduki di Berlin Barat, atau Khrushchev akan mengalihkan kendali hak akses Barat ke [[Jerman Timur]]. Khrushchev sebelumnya menjelaskan kepada [[Mao Zedong]] bahwa "Berlin adalah testikelnya Barat. Setiap kali saya ingin membuat Barat menjerit, maka saya akan meremas Berlin."<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=71}}</ref> [[NATO]] secara resmi menolak ultimatum ini pada pertengahan Desember dan Khrushchev menarik kembali ultimatumnya dalam konferensi Jenewa.<ref>Glees, pp. 126–27</ref>
Lebih luas lagi, salah satu ciri dari tahun 1950-an adalah awal dari [[integrasi-Eropa]], yang merupakan produk dari Perang Dingin yang memperomosikan politik, ekonomi, dan militer Truman dan Eisenhower, namun kemudian hal ini dipandang sebagai kebijakan yang ambigu, takut bahwa Eropa yang independen akan melakukan ''[[détente]]'' terpisah dari Uni Soviet, yang bisa digunakan untuk memperburuk perpecahan Barat.<ref>Cameron, p. 156</ref>
=== Persaingan di Dunia Ketiga ===
{{Main|Kudeta Iran 1953|Kudeta Guatemala 1954|Krisis Kongo|Dekolonisasi|Gerakan Non-Blok}}
[[Berkas:1961 CPA 2566.jpg|jmpl|170px|ka|Perangko Soviet tahun 1961 yang menuntut kebebasan bagi negara-negara Afrika.]]
[[Berkas:The Soviet Union 1961 CPA 2576 stamp (The Struggle for the Liberation of Africa. Lumumba ( 1925-1961 ), premier of Congo).jpg|jmpl|lurus|Perangko Soviet tahun 1961 intuk memperingati [[Patrice Lumumba]], perdana menteri [[Republik Kongo]].]]
Gerakan nasionalis di beberapa negara seperti [[Guatemala]], [[Indonesia]] dan [[Indochina]] sering kali bersekutu dengan kelompok komunis, atau yang dianggap oleh Barat dibantu oleh komunis.<ref name = "Karabell" /> Dalam konteks ini, Amerika Serikat dan Uni Soviet semakin meningkatkan persaingan mereka untuk menyebarkan pengaruh dengan cara mencari proksi di [[Dunia Ketiga]], dan ini bertepatan dengan momentum [[dekolonisasi]] pada tahun 1950-an dan awal 1960-an.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|pp=121–124}}</ref> Selain itu, Soviet terus dirugikan oleh kekuatan-kekuatan imperialis.<ref>Edelheit, p. 382</ref> Kedua belah pihak mulai melakukan pengiriman dan penjualan senjata kepada negara-negara Dunia Ketiga untuk mendapatkan pengaruh.<ref>{{cite book|last1 = Towle|first1 = Philip|title = The Oxford History of Modern War|url = https://archive.org/details/oxfordhistoryofm00town|chapter = Cold War|editors = Charles Townshend|publisher = Oxford University Press|year = 2000|location = New York, USA|page = [https://archive.org/details/oxfordhistoryofm00town/page/160 160]|accessdate =August 12, 2011|isbn = 0-19-285373-2}}</ref>
Amerika Serikat memanfaatkan [[Central Intelligence Agency]] (CIA) untuk menyusup ke dalam pergolakan politik di Dunia Ketiga dan juga untuk mendukung sekutu mereka.<ref name = "Karabell" /> Pada tahun 1953, CIA melaksanakan [[Operasi Ajax]], sebuah operasi rahasia yang bertujuan untuk menggulingkan perdana menteri [[Iran]], [[Mohammed Mossadegh]]. Mosadegh yang menganut prinsip [[Gerakan Non-Blok|Non-Blok]] telah menjadi nemesis [[Timur Tengah]] bagi Britania sejak ia menasionalisasi perusahaan minyak [[Anglo-Iranian Oil Company]] milik Britania pada tahun 1951. [[Winston Churchill]] mengatakan kepada AS bahwa Mossadegh "semakin beralih ke komunisme".<ref>Mark J. Gasiorowski and Malcolm Byrne ''Mohammad Mosaddegh and the 1953 Coup in Iran'', Syracuse University Press, May 2004. ISBN 0-8156-3018-2, p. 125.</ref><ref>{{Cite document
|url=http://www.gwu.edu/~nsarchiv/NSAEBB/NSAEBB126/iran521120.pdf
|format=PDF
|title=United States policy regarding the current situation in Iran
|publisher=George Washington University
|date=November 20, 1952
|author=James S. Lay, Jr.
|accessdate=November 7, 2007
|ref=harv}} Statement of policy proposed by the National Security Council</ref><ref>{{Cite document
|url=http://www.gwu.edu/~nsarchiv/NSAEBB/NSAEBB126/iran530320.pdf
|format=PDF
|title=First Progress Report on Paragraph 5-1 of NSC 136/1, "U.S. Policy Regarding the Current Situation in Iran"
|publisher=George Washington University
|author=Walter B. Smith, Undersecretary
|date=March 20, 1953
|accessdate=November 7, 2007
|ref=harv}}</ref><ref>{{Cite document
|url=http://www.gwu.edu/~nsarchiv/NSAEBB/NSAEBB126/iran530300.pdf
|publisher=George Washington University
|title=Measures which the United States Government Might Take in Support of a Successor Government to Mosaddegh
|month=March
|year=1953
|format=PDF
|accessdate=November 7, 2007
|ref=harv}}</ref> [[Shah]] yang pro-Barat, [[Mohammad Reza Pahlavi]], kemudian naik jabatan sebagai monarki [[otokratik]].<ref>{{Cite book|last = Watson|first = Cynthia A.|title = U.S. National Security: A Reference Handbook|publisher = ABL-CLIO|year = 2002|location = Santa Barbara, California|page = 118|url = http://books.google.com/books?id=Nj2monE0y4cC|id =|isbn = 978-1-57607-598-2}}</ref> Kebijakan Shah yang baru ini di antaranya melarang aktivitas partai komunis [[Partai Tudeh|Tudeh]] dan penekanan perbedaan pendapat politik oleh [[SAVAK]], badan keamanan dan intelijen dalam negeri Shah.
Di [[Guatemala]], sebuah [[Kudeta Guatemala 1954|kudeta militer yang didukung CIA]] berhasil menggulingkan presiden sayap kiri [[Jacobo Arbenz Guzmán]] pada tahun 1954.<ref>Stone, ''The Atlantic and Its Enemies'' (2010) pp 199, 256</ref> Pemerintah pasca-Arbenz yang dipimpin oleh [[Carlos Castillo Armas]] mengembalikan semua properti milik AS yang dinasionalisasi, membentuk [[Komite Nasional Pertahanan Melawan Komunisme]], dan mendekritkan Hukum Pidana Pencegahan Terhadap Komunisme atas permintaan Amerika Serikat.<ref>{{Cite book|last = Bulmer-Thomas|first = V.|title = The Political Economy of Central America since 1920|publisher = Cambridge University Press|year = 1987|location = Cambridge|page = 142|url = http://books.google.com/books?id=zHE5AAAAIAAJ|isbn = 978-0-521-34284-1}}</ref>
Presiden Indonesia, [[Soekarno]], yang menganut prinsip-prinsip Non-Blok, dihadapkan pada ancaman besar pada awal tahun 1956, ketika beberapa komandan daerah mulai menuntut otonomi dari [[Jakarta]]. Setelah proses mediasi gagal, Soekarno mengambil tindakan tegas untuk menyingkirkan mereka yang membangkang. Pada bulan Februari 1958, komandan militer di [[Sumatra Tengah]] (Kolonel [[Ahmad Husein]]) dan Sulawesi Utara (Kolonel [[Ventje Sumual]]) mendeklarasikan pembentukan [[Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia]]-[[Permesta]], yang bertujuan untuk menggulingkan rezim Soekarno. Mereka bergabung dengan politisi sipil lainnya dari Partai [[Masyumi]] seperti [[Sjafruddin Prawiranegara]], yang menentang pertumbuhan pengaruh dari [[Partai Komunis Indonesia]]. Karena retorika anti-komunis mereka, pemberontakan mereka mendapat bantuan senjata, dana, dan bantuan lainnya dari CIA. Hal ini terbukti saat pesawat Amerika yang dipiloti oleh [[Allen Lawrence Pope]] tertembak jatuh di [[Ambon]] pada bulan Mei 1958.<ref>{{cite web|url=https://historia.id/militer/articles/pilot-cia-ditembak-jatuh-di-ambon-DrBGL|title=Pilot CIA Ditembak Jatuh di Ambon}}</ref> Pemerintah pusat menanggapinya dengan meluncurkan invasi militer lewat laut dan udara melalui [[Padang]] dan [[Manado]]. Pada akhir 1958, para pemberontak berhasil dikalahkan, dan pemberontak yang tersisa menyerahkan diri pada bulan Agustus 1961.<ref>{{cite book
|last = Roadnight
|first = Andrew
|title = United States Policy towards Indonesia in the Truman and Eisenhower Years
|publisher = Palgrave Macmillan
|year = 2002
|location = New York
|pages =
|url =
|isbn = 0-333-79315-3}}</ref>
Di [[Irak]], [[Abd al-Karim Qasim]] [[Revolusi 14 Juli|menggulingkan]] monarki [[Hashemite]] pada tahun 1958 dan membangun aliansi dengan [[Partai Komunis Irak]] dan Uni Soviet.<ref>{{cite book|author = [[Con Coughlin|Coughlin, Con]]| pages = [https://archive.org/details/saddam00conc/page/25 25]–26|title = Saddam: His Rise and Fall|url = https://archive.org/details/saddam00conc|location =|publisher = [[Harper Perennial]]|year = 2005|isbn = 0-06-050543-5}}</ref> Meskipun [[Partai Ba'ath Sosialis Arab – Wilayah Irak|Partai Ba'ath]] yang anti-komunis adalah faksi dominan dalam kabinet Qasim,<ref>{{cite book|author = [[Con Coughlin|Coughlin, Con]]| pages = [https://archive.org/details/saddam00conc/page/24 24]–25|title = Saddam: His Rise and Fall|url = https://archive.org/details/saddam00conc|location =|publisher = [[Harper Perennial]]|year = 2005|isbn = 0-06-050543-5}}</ref> AS mulai khawatir bahwa pemberontakan mungkin akan menginspirasi "reaksi berantai" di seluruh Timur Tengah.<ref>Lesch, David W. ''The Middle East and the United States Third Edition: A Historical and Political Reassessment''. Boulder: Westview Press, 2003. page 173.</ref> Mesir dan Suriah juga berusaha untuk membunuh Qasim untuk alasan mereka sendiri,<ref>{{cite book|author = [[Con Coughlin|Coughlin, Con]]| page = [https://archive.org/details/saddam00conc/page/27 27]|title = Saddam: His Rise and Fall|url = https://archive.org/details/saddam00conc|location =|publisher = [[Harper Perennial]]|year = 2005|isbn = 0-06-050543-5}}</ref> CIA juga dianggap berperan dalam mengirimkan saputangan beracun kepada Qasim (meskipun masih diperdebatkan).<ref name=Church181>{{Cite book
|chapter = C. Institutionalizing Assassination: the "Executive Action" capability
|title = Alleged Assassination Plots involving Foreign Leaders
|author = Senate Select Committee on Intelligence
|date = 20 November 1975
|url = http://history-matters.com/archive/church/reports/ir/contents.htm
|page = 181
|ref = harv
}}</ref> Setelah serangkaian kudeta, Ba'athist berhasil merebut kekuasaan pada tahun 1968, kemungkinan dengan dukungan dari KGB,<ref>Mauro, Ryan, [http://globalpolitician.com/21610-iraq-syria-wmd "Interview with Ali Ibrahim al-Tikriti,"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121016163428/http://www.globalpolitician.com/21610-iraq-syria-wmd|date=2012-10-16}} ''Global Politician'', 14 February 2006. The former Ba'athist general claims: "The Soviet Union openly supported and backed the [[17 July Revolution|Ba'athist revolution in Iraq]] at the time and I am sure you can find news articles about it in European press agencies and others at the time. I was there helping with the revolution and worked on two occasions with Soviet KGB officials to help train us, much like the United States did with the Taliban during the Soviet campaign in Afghanistan."</ref> meskipun militer Irak juga melakukan kudeta.<ref>{{cite book|author = [[Con Coughlin|Coughlin, Con]]| page = [https://archive.org/details/saddam00conc/page/52 52]|title = Saddam: His Rise and Fall|url = https://archive.org/details/saddam00conc|location =|publisher = [[Harper Perennial]]|year = 2005|isbn = 0-06-050543-5}}</ref>
Di Republik Kongo, yang baru merdeka dari [[Belgia]] pada bulan Juni 1960, CIA menghasut presiden [[Joseph Kasa-Vubu]] untuk memecat Perdana Menteri terpilih [[Patrice Lumumba]] dan membubarkan kabinet Lumumba pada bulan September.<ref name = "Schraeder 1994, 57">{{Cite book|last = Schraeder|first = Peter J.|title = United States Foreign Policy Toward Africa: Incrementalism, Crisis, and Change|publisher = Cambridge University Press|year = 1994|location = Cambridge|page = 57|url = http://books.google.com/books?id=goKxyUia-7UC|id = |isbn = 978-0-521-46677-6}}{{Pranala mati|date=Februari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Dalam [[Krisis Kongo]] yang terjadi setelahnya, CIA mendukung Kolonel [[Mobutu]] dengan cara memobilisasi pasukannya untuk merebut kekuasaan melalui kudeta militer.<ref name = "Schraeder 1994, 57"/>
Di [[Guiana Britania]], kandidat [[Partai Progresif Rakyat]] (PPP) yang berhaluan kiri, [[Cheddi Jagan]], memenangkan posisi ketua menteri dalam pemilihan umum kolonial yang diselenggarakan pada tahun 1953, namun secara cepat dipaksa untuk mengundurkan diri dari jabatannya setelah adanya suspensi dari Britania Raya yang masih memiliki kewenangan terhadap konstitusi negara tersebut.<ref name = "Rose 2002, 167">{{Cite book|last = Rose|first = Euclid A.|title = Dependency and Socialism in the Modern Caribbean: Superpower Intervention in Guyana, Jamaica, and Grenada, 1970–1985|publisher = Lexington Books|year = 2002|location = Lanham|page = 57|url = http://books.google.com/books?id=KkPb3-krfQgC|id =|isbn = 978-0-7391-0448-4}}</ref> Dipermalukan oleh kemenangan telak Jagan yang diduga Marxis, Britania memenjarakan ketua PPP pada tahun 1955 dan merekayasa perpecahan antara Jagan dengan rekan PPP nya.<ref name="Mars & Young 2004, xviii">Mars, Perry & Alma H. Young (2004). [http://books.google.com/books?id=F4lJBFU-k1wC ''Caribbean Labor and Politics: Legacies of Cheddi Jagan and Michael Manley'']. Detroit: Wayne State University Press. p. xviii. ISBN 978-0-8143-3211-5.</ref> Jagan lagi-lagi memenangkan pemilu kolonial pada tahun 1957 dan 1961. Amerika Serikat menekan Britania untuk menunda memberikan kemerdekaan kepada Guiana sampai haluan politik Jagan telah teridentifikasi.<ref>{{Cite book|last = Palmer|first = Colin A.|title = Cheddi Jagan and the Politics of Power: British Guiana's Struggle for Independence|publisher = University of North Carolina Press|year = 2010|location = Chapel Hill|pages = 247–248|url = http://books.google.com/books?id=NHd1sxVg4XwC|id =|isbn = 978-0-8078-3416-9}}</ref>
Karena dilelahkan oleh [[Perang Indochina Pertama|perang gerilya komunis yang menuntut kemerdekaan Vietnam]], Prancis setuju untuk melakukan negosiasi dengan komunis Vietnam. Dalam [[Konferensi Jenewa (1954)|Konferensi Jenewa]], perjanjian damai ditandatangani, dan Vietnam dibagi menjadi [[Vietnam Utara]] yang pro-Soviet dan [[Vietnam Selatan]] yang pro-Barat. Antara tahun 1954 dan 1961, Amerika Serikat mengirimkan bantuan ekonomi dan penasihat militer untuk memperkuat rezim pro-Barat Vietnam Selatan dalam menghalangi upaya komunis yang berniat untuk mengacaukannya.<ref name = "LaFeber 1991"/>
Banyak negara-negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang menolak tekanan untuk memihak salah satu blok. Pada tahun 1955, dalam [[Konferensi Asia-Afrika|Konferensi Bandung]] di Indonesia, puluhan negara Dunia Ketiga memutuskan untuk keluar dari Perang Dingin.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=126}}</ref> [[Dasasila Bandung|Konsesus yang ditetapkan di Bandung]] mencapai puncaknya dengan didirikannya [[Gerakan Non-Blok]] yang bermarkas di [[Belgrade]] pada tahun 1961.<ref name = "Karabell" /> Sementara itu, Khrushchev memperluas kebijakan Moskow dengan menjalin hubungan dengan [[India]] dan negara-negara netral lainnya. Gerakan kemerdekaan di Dunia Ketiga mengubah tatanan dunia pasca-perang menjadi lebih pluralistik dengan diterapkannya [[dekolonisasi]] bagi negara-negara Afrika dan Timur Tengah dan semangat nasionalisme juga meningkat di Asia dan Amerika Latin.<ref name = "LaFeber 1991" />
=== Perpecahan Sino-Soviet dan Perlombaan Angkasa ===
{{Main|Perpecahan Sino-Soviet|Perlombaan Angkasa}}
[[Berkas:Space Race 1957-1975 black text.png|jmpl|ka|Diagram perkembangan [[Perlombaan Angkasa]] pada tahun 1957–1975.]]
Periode setelah 1956 ditandai dengan kemunduran serius bagi Uni Soviet, terutama pecahnya aliansi Tiongkok-Soviet, yang dimulai dengan [[perpecahan Sino-Soviet]]. Mao membela Stalin ketika Khrushchev mengkritiknya setelah kematiannya pada tahun 1956, dan menganggap pemimpin Soviet yang baru sebagai "pemula yang dangkal", Mao juga menuduhnya telah kehilangan sisi revolusioner.<ref name="Gaddis142" /> Sementara itu, Khrushchev, yang merasa terganggu atas sikap Mao yang anti-perang nuklir, menyebut pemimpin Tiongkok sebagai "orang yang gila takhta".<ref>{{cite book|last=Kempe|first=Frederick|title=Berlin 1961|url=https://archive.org/details/berlin1961kenned0000kemp|year=2011|publisher=Penguin Group (USA)|isbn=0-399-15729-8|page=[https://archive.org/details/berlin1961kenned0000kemp/page/42 42]}}</ref>
Setelah hal itu terjadi, Khrushchev melakukan berbagai upaya untuk membangun kembali aliansi dengan Tiongkok, namun Mao menolak setiap usulannya.<ref name="Gaddis142">{{Harvnb|Gaddis|2005|p=142}}</ref> Permusuhan Tiongkok-Soviet ini akhirnya tumpah dalam perang propaganda intra-komunis.<ref>Lüthi, pp. 273–276</ref> Selanjutnya, Soviet mulai berfokus pada persaingan sengit dengan Tiongkok untuk memperebutkan posisi sebagai pemimpin gerakan komunis dunia.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|pp=140–142}}</ref>
Dilatardepani oleh [[senjata nuklir]], Amerika Serikat dan Uni Soviet mulai bersaing untuk membangun persenjataan nuklir dan mengembangkan senjata jangka-panjang yang bisa mereka pergunakan untuk menyerang satu sama lain.<ref name = "Byrd" /> Bulan Agustus 1957, Soviet berhasil meluncurkan [[peluru kendali balistik antar benua]] pertama (ICBM),<ref>Lackey, p. 49</ref> dan pada bulan Oktobernya, Soviet meluncurkan satelit Bumi pertama, [[Program Sputnik|Sputnik]].<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/october/4/newsid_2685000/2685115.stm|title=Sputnik satellite blasts into space|publisher=BBC News|date=October 4, 1957|accessdate=June 11, 2008}}</ref> Peluncuran Sputnik ini menandai dimulainya [[Perlombaan Angkasa]] antara Soviet dan Amerika Serikat. Persaingan ini memuncak dengan [[Program Apollo|pendaratan Apollo di Bulan]], yang dideskripsikan oleh astronaut [[Frank Borman]] sebagai "pertempuran dalam Perang Dingin".<ref>{{cite web| title = To Boldly Go|author=Klesius, Michael|work=Air & Space| url = http://www.airspacemag.com/space-exploration/To-Boldly-Go.html|accessdate=January 7, 2009|date=December 19, 2008}}</ref>
=== Revolusi Kuba dan Invasi Teluk Babi ===
{{Main|Revolusi Kuba| Invasi Teluk Babi}}
[[Berkas:CheyFidel.jpg|jmpl|ka|170px|[[Fidel Castro]] (kanan) dan [[Che Guevara]], 1961.]]
Di [[Kuba]], [[Gerakan 26 Juli]] berhasil merebut kekuasaan pada bulan Januari 1959, menjatuhkan Presiden [[Fulgencio Batista]], yang rezimnya tidak populer dan tidak direstui oleh pemerintahan Eisenhower.<ref>{{Cite book|last = Blumberg|first = Arnold|title = Great Leaders, Great Tyrants?: Contemporary Views of World Rulers Who Made History|publisher = Greenwood Press|year = 1995|location = Westport, Connecticut|url = http://books.google.com/books?id=nofUu5tvJ18C|id =|isbn = 978-0-313-28751-0|pages = 23–24}}</ref>
Hubungan diplomatik antara Kuba dan Amerika Serikat terus berlanjut selama beberapa waktu setelah kejatuhan Batista, namun Presiden Eisenhower sengaja meninggalkan ibu kota untuk menghindari pertemuan dengan pemimpin pemuda revolusioner Kuba [[Fidel Castro]] pada bulan April, dan memerintahkan Wakil Presiden [[Richard Nixon]] untuk mengadakan pertemuan dengan Castro di kediamannya.<ref>{{Cite book|last = Lechuga Hevia|first = Carlos|title = Cuba and the Missile Crisis|publisher = Ocean Press|year = 2001|location = Melbourne, Australia|page = 142|url = http://books.google.com/books?id=aKLrYxcDg2wC|id =|isbn = 978-1-876175-34-4}}</ref> Eisenhower tidak yakin, apakah Castro seorang komunis atau bukan. Eisenhower juga menentang upaya Kuba untuk mengurangi ketergantungan ekonomi mereka pada Amerika Serikat.<ref name = "Smith 1998, 95">{{Cite book|last = Smith|first = Joseph|title = The Cold War 1945–1991|publisher = Blackwell|year = 1998|location = Oxford|page = 95|url = http://books.google.com/books?id=FnnF9NKMJdkC|id =|isbn = 978-0-631-19138-4}}</ref> Kuba mulai melakukan negosiasi pembelian senjata dengan Eropa Timur pada bulan Maret 1960.<ref>{{Harvnb|Dominguez|1989|p=22}}</ref>
Bulan Januari 1961, sesaat sebelum turun dari jabatannya, Eisenhower secara resmi memutuskan hubungan dengan pemerintah Kuba. Pada bulan April 1961, Presiden Amerika yang baru terpilih, [[John F. Kennedy]], dengan bantuan dari [[CIA]], gagal [[Invasi Teluk Babi|menginvasi pulau-pulau]] di Playa Girón dan Playa Larga di [[Provinsi Las Villas]]{{mdash}}kegagalan yang mempermalukan Amerika Serikat di mata dunia.<ref name = "Smith 1998, 95"/> Castro menanggapinya dengan mengadopsi paham [[Marxisme-Leninisme]], dan Soviet berjanji untuk memberikan dukungan lebih lanjut kepada Kuba.<ref name = "Smith 1998, 95"/>
=== Krisis Berlin 1961 ===
{{Main|Krisis Berlin 1961|Tembok Berlin|Pembelotan dan emigrasi Blok Timur}}
[[Berkas:Checkpoint Charlie 1961-10-27.jpg|jmpl|Tank Soviet berhadapan dengan tank Amerika Serikat di [[Checkpoint Charlie]], 27 Oktober, selama berlangsungnya Krisis Berlin 1961]]
[[Krisis Berlin 1961]] adalah insiden besar terakhir yang terjadi dalam masa Perang Dingin terkait dengan status [[Berlin]] dan kondisi Jerman pasca-Perang Dunia II. Pada awal 1950-an, [[Pembelotan dan emigrasi Blok Timur|pendekatan Soviet mengenai kebijakan pembatasan emigrasi]] ditiru oleh sebagian besar negara [[Blok Timur]] lainnya.<ref name="dowty114">{{Harvnb|Dowty|1989|p=114}}</ref> Namun, ratusan ribu warga [[Jerman Timur]] beremigrasi ke [[Jerman Barat]] setiap tahunnya melalui "celah" yang terdapat dalam sistem antara Berlin Timur dan Berlin Barat dan dengan bantuan dari pasukan Sekutu di Jerman Barat.<ref name="harrison99">{{Harvnb|Harrison|2003|p=99}}</ref>
Emigrasi menyebabkan berpindahnya sumber daya manusia yang berpotensi seperti kalangan profesional terdidik dari Jerman Timur ke Jerman Barat, hampir 20% penduduk Jerman Timur telah bermigrasi ke Jerman Barat pada tahun 1961.<ref name="dowty122">{{Harvnb|Dowty|1989|p=122}}</ref> Pada bulan Juni, Uni Soviet mengeluarkan ultimatum baru yang menuntut penarikan pasukan [[Sekutu]] dari Berlin Barat.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=114}}</ref> Permintaan tersebut ditolak, dan pada tanggal 13 Agustus, Jerman Timur mendirikan penghalang kawat berduri yang kemudian konstruksinya diperluas hingga kelak membentuk [[Tembok Berlin]], yang secara efektif menutup "celah" antara kedua wilayah tersebut.<ref name="pearson75">{{Harvnb|Pearson|1998|p=75}}</ref>
=== Krisis Rudal Kuba dan penggulingan Khrushchev ===
{{Main|Proyek Kuba|Krisis Rudal Kuba}}
[[Berkas:P-2H Neptune over Soviet ship Oct 1962.jpg|jmpl|Kapal [[P-2 Neptune|P-2]] milik [[Angkatan Laut Amerika Serikat]] terbang di atas sebuah kapal barang Soviet selama Krisis Rudal Kuba.]]
Setelah [[Invasi Teluk Babi]], Kennedy terus mencari cara untuk menggulingkan [[Fidel Castro|Castro]], Kennedy dan pemerintahannya bereksperimen secara diam-diam dengan memfasilitasi penggulingan pemerintahan [[Kuba]]. Harapan yang signifikan disematkan pada sebuah program rahasia bernama [[Proyek Kuba]], yang dirancang di bawah pemerintahan Kennedy pada tahun 1961.
Pada bulan Februari 1962, Khrushchev mengetahui rencana Amerika terhadap Kuba: "proyek Kuba"{{mdash}}disetujui oleh CIA dan menetapkan penggulingan pemerintah Kuba pada bulan Oktober, kemungkinan melibatkan militer Amerika{{mdash}}dan Kennedy mungkin memerintahkan operasi pembunuhan terhadap Castro.<ref name="Zubok 1994, 158-159">Zubok, Vladislav M. (1994). "Unwrapping the Enigma: What Was Behind the Soviet Challenge in the 1960s?". In Diane B. Kunz (Ed.), ''[http://books.google.com/books?id=SiVTA31wrzEC The Diplomacy of the Crucial Decade: American Foreign Relations During the 1960s]''. New York: Columbia University Press. p. 158-159. ISBN 978-0-231-08177-1.</ref> Sebagai respons, Soviet mempersiapkan pemasangan rudal nuklirnya di Kuba.<ref name = "Zubok 1994, 158-159"/>
Khawatir, Kennedy memutuskan berbagai reaksi untuk menanggapinya, dan akhirnya menanggapi instalasi rudal nuklir Soviet di Kuba dengan melakukan blokade laut dan memberikan ultimatum kepada Soviet. Khrushchev mundur dari konfrontasi, dan Uni Soviet membongkar rudalnya dengan imbalan janji Amerika agar tidak lagi menyerang Kuba.<ref>{{Cite book|last = Jones|first = Howard|title = Crucible of Power: A History of American Foreign Relations from 1945|publisher = Rowman & Littlefield|year = 2009|location = Lanham|page = 122|url = http://books.google.com/books?id=WwEu5Yv9KiUC|id =|isbn = 978-0-7425-6454-1}}</ref>
[[Krisis Rudal Kuba]] (Oktober-November 1962) membawa dunia lebih dekat ke arah [[perang nuklir]] daripada sebelumnya.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=82}}</ref> Lebih lanjut, peristiwa tersebut juga menunjukkan konsep saling meyakinkan akan bahaya kehancuran, bahwa [[negara adidaya]] tidak siap untuk menggunakan senjata nuklir mereka, takut akan adanya kehancuran global total karena saling balas dendam.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=80}}</ref> Dampak dari krisis ini menyebabkan dilakukannya upaya pertama dalam membatasi [[perlombaan senjata nuklir]] dengan pelucutan senjata dan perbaikan hubungan,<ref name = "Palmowski" /> meskipun upaya-upaya untuk mencegah meletusnya perang nuklir telah ditetapkan sejak tahun 1961 melalui [[Sistem Traktat Antarktika|Perjanjian Antartika]].<ref>National Research Council Committee on Antarctic Policy and Science, p. 33</ref>
Tahun 1964, rekan [[Kremlin]] Khrushchev berhasil [[Nikita Khrushchev#Penggulingan|menggulingkannya]], namun tetap mengizinkannya untuk pensiun dengan damai.<ref name="Gaddis119">{{Harvnb|Gaddis|2005|pp=119–120}}</ref> Khrushchev dituduh memerintah dengan kasar dan inkompetensi, dia juga dianggap telah menghancurkan sektor pertanian Soviet dan membawa dunia ke ambang perang nuklir.<ref name="Gaddis119" /> Khrushchev juga dikatakan telah mempermalukan dunia komunis ketika ia meresmikan pembangunan Tembok Berlin, yang dianggap sebagai sebuah penghinaan publik untuk Marxisme-Leninisme.<ref name="Gaddis119" /> Posisi jabatan Nikita Khrushchev digantikan oleh Leonid Brezhnev sebagai pemimpin Partai Komunis dan sementara Alexei Kosygin menduduki kursi Perdana Menteri.
== Konfrontasi di tengah détente (1962–1979) ==
{{Main|Perang Dingin (1962–1979)}}
[[Berkas:1973 NATO and WP troop strengths in Europe.svg|jmpl|Kekuatan pasukan NATO dan Pakta Warsawa di Eropa tahun 1973.]]
[[Berkas:Buzz salutes the U.S. Flag.jpg|ka|jmpl|Amerika Serikat [[Apollo 11|mendarat untuk pertama kalinya di bulan]] pada tahun 1969—puncak dari [[perlombaan angkasa]].]]
[[Berkas:F-4B VF-151 CV-41 TU-95.jpg|ka|jmpl| [[F-4 Phantom II]] milik US Navy menyadap pesawat [[Tupolev Tu-95]] D Soviet pada awal 1970-an.]]
Pada periode 1960-an dan 1970-an, peserta Perang Dingin berjuang untuk menyesuaikan diri dengan pola baru [[hubungan internasional]] yang lebih rumit, dunia tidak lagi dibagi menjadi dua blok besar yang bertentangan.<ref name = "Karabell" /> Dari awal periode pasca-perang, Eropa Barat dan [[Jepang]] dengan cepat pulih dari kehancuran Perang Dunia II dan mulai mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat sepanjang tahun 1950-an dan 1960-an, dengan PDB per kapita yang hampir mendekati Amerika Serikat, sedangkan [[perekonomian Blok Timur]] mengalami stagnasi.<ref name="Karabell" /><ref name="hardt16">{{Harvnb|Hardt|Kaufman|1995|p=16}}</ref>
Sebagai akibat dari [[krisis minyak 1973]], dikombinasikan dengan semakin kuatnya pengaruh [[Dunia Ketiga]] dengan mendirikan organisasi-organisasi seperti [[OPEC|Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak]] (OPEC) dan [[Gerakan Non-Blok]], negara-negara Dunia Ketiga memiliki lebih banyak ruang untuk memproklamirkan kemerdekaan mereka dan semakin menunjukkan bahwa mereka tahan banting terhadap tekanan dari negara adidaya.<ref name="Gaddis 2005, p. 212"/> Sementara itu, [[Uni Soviet|Soviet]] dipaksa untuk mengalihkan perhatiannya pada isu-isu internal seperti permasalahan ekonomi di dalam negeri.<ref name="Karabell" /> Selama periode ini, pemimpin Soviet seperti [[Leonid Brezhnev]] dan [[Alexei Kosygin]] mulai menerapkan pendekatan [[détente]].<ref name = "Karabell" />
=== Pengunduran diri Prancis dari NATO ===
{{Main|NATO#Pengunduran diri Prancis dari NATO}}
Keberlangsungan [[NATO]] sudah menghadapi tantangan pada awal sejarahnya, krisis terjadi selama kepemimpinan [[Charles de Gaulle]] dari [[Prancis]] pada tahun 1958 dan seterusnya. De Gaulle protes mengenai kuatnya peran Amerika Serikat dalam organisasi dan cemburu atas "[[hubungan istimewa]]" antara Amerika Serikat dan Britania Raya. Dalam sebuah memo yang dikirimkan pada Presiden [[Dwight D. Eisenhower]] dan Perdana Menteri [[Harold Macmillan]] pada tanggal 17 September 1958, ia berpendapat untuk membentuk tiga serangkai direktorat yang akan memposisikan Prancis pada kedudukan yang sama dengan Amerika Serikat dan Britania Raya, dan juga perluasan cakupan NATO ke wilayah geografis yang memiliki kepentingan dengan Prancis, seperti [[Aljazair Prancis]], yang pemberontakannya di dukung oleh Prancis.<ref name=deGuaulle>{{Cite book
|last = Menon
|first = Anand
|title = France, NATO, and the limits of independence, 1981–97: the politics of ambivalence
|publisher = Palgrave Macmillan
|year = 2000
|page = 11
|url =
|id =
|isbn = 0-312-22931-3}}</ref>
Karena respons yang diberikan tidak memuaskan, de Gaulle mulai mengembangkan [[penangkal nuklir]] Prancis secara independen dan pada tahun 1966, Prancis mengundurkan diri dari NATO, diikuti dengan pengusiran semua pasukan NATO dari daratan Prancis.<ref>Crawley p.431</ref>
=== Invasi Cekoslowakia ===
{{Main|Musim Semi Praha|Invasi Pakta Warsawa ke Cekoslowakia}}
Pada tahun 1968, periode liberalisasi politik di [[Cekoslowakia]], yang dijuluki dengan [[Musim Semi Praha]], berlangsung dengan berbagai aksi, di antaranya "[[Program Aksi (1968)|Program Aksi]]" liberalisasi, yang menuntut perluasan kebebasan pers, kebebasan berbicara dan kebebasan bergerak, juga penekanan ekonomi pada barang-barang konsumsi, kemungkinan sistem multi partai, membatasi kekuasaan polisi rahasia,<ref>Ello (ed.), Paul (April 1968). Control Committee of the Communist Party of Czechoslovakia, "Action Plan of the Communist Party of Czechoslovakia (Prague, April 1968)" in ''Dubcek’s Blueprint for Freedom: His original documents leading to the invasion of Czechoslovakia.'' William Kimber & Co. 1968, pp 32, 54</ref><ref>{{cite web | last = Von Geldern | first = James | last2 = Siegelbaum | first2 = Lewis| publisher = Soviethistory.org| title = The Soviet-led Intervention in Czechoslovakia| url = http://soviethistory.org/index.php?action=L2&SubjectID=1968czechoslovakia&Year=1968| accessdate =March 7, 2008 }}</ref> dan kemungkinan Cekoslowakia untuk menarik diri dari [[Pakta Warsawa]].<ref name="Gaddis 2005, p. 150">{{Harvnb|Gaddis|2005|p=150}}</ref>
Sebagai jawaban atas aksi Musim Semi Praha, tentara Soviet bersama dengan sebagian besar sekutu Pakta Warsawa mereka, [[Invasi Pakta Warsawa ke Cekoslowakia|menyerbu Cekoslowakia]].<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/august/21/newsid_2781000/2781867.stm|title=Russia brings winter to Prague Spring|publisher=BBC News|date=August 21, 1968|accessdate=June 10, 2008}}</ref> Invasi ini diikuti oleh gelombang emigrasi, sekitar 70.000 warga Ceko dan Slowakia melarikan diri, dan total akhirnya mencapai 300.000 jiwa.<ref>{{cite web | last = Čulík| first = Jan| title = Den, kdy tanky zlikvidovaly české sny Pražského jara| url = http://www.britskelisty.cz/9808/19980821h.html| publisher = Britské Listy| accessdate =January 23, 2008 }}</ref> Invasi ini memicu protes keras dari Yugoslavia, Rumania, Tiongkok, dan juga dari partai-partai komunis di Eropa Barat.<ref name="Gaddis 2005, p. 154">{{Harvnb|Gaddis|2005|p=154}}</ref>
=== Doktrin Brezhnev ===
{{Main|Doktrin Brezhnev}}
[[Berkas:Leonid Brezhnev and Richard Nixon talks in 1973.png|kiri|jmpl|[[Leonid Brezhnev]] dan [[Richard Nixon]] selama kunjungan Brezhnev ke [[Washington]] pada Juni 1973; kunjungan ini adalah permulaan ''détente'' antara Amerika Serikat dan Soviet.]]
Pada bulan September 1968, dalam pidatonya di Kongres Kelima [[Partai Persatuan Pekerja Polandia]], sebulan setelah [[Invasi Pakta Warsawa ke Cekoslowakia|menginvasi Cekoslowakia]], Brezhnev menyampaikan [[Doktrin Brezhnev]]; yang mengklaim bahwa "hak kami untuk melanggar kedaulatan negara manapun jika ada yang berupaya untuk menggantikan Marxisme-Leninisme dengan kapitalisme". Dalam pidatonya, Brezhnev menyatakan:<ref name="Gaddis 2005, p. 150"/>
{{cquote|Ketika kekuatan yang bermusuhan dengan sosialisme mencoba mengubah perkembangan negara sosialis tertentu menjadi kapitalisme, hal tersebut tidak hanya menjadi masalah bagi negara yang bersangkutan, tetapi juga merupakan masalah bersama semua negara sosialis.}}
Doktrin tersebut dilatarbelakangi oleh kegagalan Marxisme-Leninisme dalam meningkatkan kesejahteraan di negara-negara seperti Polandia, [[Hungaria]] dan Jerman Timur, yang mengalami penurunan standar hidup yang kontras dengan kemakmuran Jerman Barat dan negara Eropa Barat lainnya.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=153}}</ref>
=== Krisis di Dunia Ketiga ===
{{See also|Operasi Power Pack|Pembantaian di Indonesia 1965–1966|Perang Vietnam|Kudeta Chili 1973|Operasi Burung Kondor|Perang Enam Hari|Perang Atrisi|Perang Yom Kippur|Perang Ogaden|Perang Saudara Angola|Invasi Indonesia ke Timor Timur}}
[[Berkas:Glassboro-meeting1967.jpg|jmpl|ka|[[Alexei Kosygin]] (kiri) di samping Presiden AS [[Lyndon B. Johnson]] (kanan) dalam [[Konferensi Tingkat Tinggi Glassboro]].]]
[[Berkas:Corpse of Ngô Đình Diệm in the 1963 coup.jpg|jmpl|ka|Mayat Presiden Vietnam Selatan [[Ngo Dinh Diem]].]]
Pada akhir April 1965, Presiden [[Lyndon B. Johnson]] mendaratkan 22.000 tentaranya di [[Republik Dominika]] dan kemudian mendudukinya selama satu tahun melalui invasi yang diberi kode [[Operasi Power Pack]]. Operasi ini dilakukan untuk membendung ancaman menyebarnya revolusi bergaya Kuba di Amerika Latin.<ref name = "LaFeber 1991" /> Pemilihan presiden diselenggarakan pada tahun 1966, yang menghasilkan kemenangan bagi konservatif [[Joaquín Balaguer]]. Meskipun Balaguer mendapat dukungan dari sektor-sektor elit dan kelompok petani, lawan politiknya dari partai PRD, mantan presiden [[Juan Bosch]], tidak aktif berkampanye.<ref name = "Itzigsohn 2000, 41-42">{{Cite book|last = Itzigsohn|first = José|title = Developing Poverty: The State, Labor Market Deregulation, and the Informal Economy in Costa Rica and the Dominican Republic|publisher = Penn State University Press|year = 2000|location = University Park, Pennsylvania|pages = 41–42|url = http://books.google.com/books?id=b7Jo9GtxMEcC|id =|isbn = 978-0-271-02028-0}}</ref> Aktivis PRD dilumpuhkan dengan kekerasan oleh polisi Dominika dan angkatan bersenjata.<ref name = "Itzigsohn 2000, 41-42"/>
<!--
Sebagai bagian dari minoritas Katolik Vietnam, usaha Diệm untuk mengembangkan kebijakan pro-Katolik membangkitkan amarah orang-orang Buddhis Vietnam. Polisi negara sering kali dituduh menyerang orang-orang Buddhis (agama mayoritas negara itu). Para aktivis Buddhis melakukan protes-protes massal dan bahkan penyiksaan diri yang berpuncak dalam beberapa upaya kudeta, dan yang terakhir mengakibatkan kematian Diệm sendiri. Ketika rezim ini membangkitkan sebuah protes yang dilakukan oleh para biarawan Buddhis pada Mei 1963, AS menghentikan bantuannya.
Sejumlah biarawan secara terbuka membakar diri mereka sebagai protes, dan AS semakin merasa terganggu oleh citra publik Diệm yang tidak populer. Diệm dan Madame Nhu mengklaim bahwa pihak Komunis telah menyusup ke dalam kelompok-kelompok Buddhis. Tindakan mereka untuk menghancurkan protes-protes ini sesuai dengan kebijakan anti-komunis yang telah disetujui sebelumnya. Madame Nhu konon merujuk kejadian ini sebagai "barbecue" ("memanggang daging").
Berdasarkan perintah dari Presiden A.S. John F. Kennedy, Henry Cabot Lodge, duta besar Amerika untuk Vietnam Selatan, menolak untuk bertemu dengan Diệm. Setelah mendengar bahwa Angkatan Darat Republik Vietnam sedang merancang kudeta yang dipimpin oleh Jenderal Dương Văn Minh, AS memberikan jaminan-jaminan rahasia kepada para jenderal itu bahwa AS tidak akan ikut campur. Dương Văn Minh dan komplotannya menggulingkan pemerintahan dan menghukum mati Presiden Diệm dan adiknya, Ngô Đình Nhu, pada 2 November 1963. Amerika Serikat secara terbuka mengungkapkan rasa terkejut dan kekecewaannya bahwa Diệm telah dibunuh. Kebetulan, Presiden John F. Kennedy juga dibunuh hanya 20 hari kemudian. Beberapa orang Vietnam percaya bahwa hantu Diemlah yang melakukan pembalasan karena Presiden Kennedy menyetujui kudeta itu.
Ketika Madame Nhu, mengunjungi Amerika Serikat pada waktu itu, setelah mengetahui tentang kudeta tersebut, ia segera menyebut Amerika Serikat sebagai pelakunya. Ia belakangan mengatakan, "Barangsiapa menjadi sekutu Amerika tidak membutuhkan musuh." Madame Nhu lalu meramalkan masa depan yang gelap untuk Vietnam dan bahwa, karena keterlibatannya dalam kudeta itu, masalah-masalah AS di Vietnam baru saja dimulai.
Setelah dibunuhnya Ngô Đình Diệm, AS dapat tetap memengaruhi pemerintahan Vietnam Selatan, membantu pemilihan para pejabat yang mendukung kebijakan-kebijakan AS. Di antara banyak orang yang tahu tentang situasi politik di sekitar kematiannya (1963), pembunuhan Ngô Đình Diệm dianggap sebagai momen politik yang menentukan yang, menurut sebagian orang, pelan-pelan menyebabkan kekalahan Perang Vietnam 12 tahun kemudian (1975), namun, menurut yang lainnya lagi, mencegah Vietnam Selatan direbut pihak komunis 10 tahun lebih awal karena Diệm telah memutuskan untuk menyerah kepada ambisi-ambisi invasi Ho Chi Minh. Akibat dari kuatnya kehadiran Amerika setelah pembunuhan Diệm, terjadilah pergolakan intern di antara para pemimpin Vietnam Selatan, sementara tentara menemukan diri mereka dipaksa untuk memilih antara kepentingan-kepentingan komunis dan kepentingan-kepentingan Amerika. Pembunuhan ini juga memperkuat upaya-upaya Vietnam Utara untuk melukiskan Vietnam Selatan sebagai pendukung kolonisasi.
Pada tanggal 30 September - 1 Oktober 1965, di 2 Kota di Indonesia, PKI (Partai Komunis Indonesia) berusaha membunuh 7 Jenderal Angkatan Darat di Jakarta dan 2 Jenderal di Yogyakarta dengan alasan Kudeta. PKI mendakwa bahwa Jenderal-Jenderal Angkatan Darat yang pro-CIA berusaha menggulingkan Presiden Soekarno.
-->
Di Indonesia, anti-komunis garis keras [[Soeharto|Jenderal Soeharto]] meraih kendali pemerintahan dari pendahulunya, [[Soekarno]], dan kemudian mulai membangun "[[Orde Baru]]". Dari tahun 1965 sampai 1966, militer Indonesia [[Pembantaian di Indonesia 1965–1966|melakukan pembunuhan massal]] terhadap sekitar setengah juta anggota dan simpatisan [[Partai Komunis Indonesia]] serta organisasi-organisasi sayap kiri lainnya.<ref name="Farid 2007">Farid, Hilmar (2007). "Mass Killings and Capitalist Expansion, 1965–1966". In Kuan-Hsing Chen & Chua Beng Huat (Ed.), ''[The Inter-Asia Cultural Studies Reader]''. London: Routledge. pp. 207–222. ISBN 0-415-43134-4.</ref>
Meningkatnya konflik yang sedang berlangsung antara pemimpin [[Vietnam Selatan]] [[Ngô Đình Diệm]] dengan komunis [[Viet Cong|Front Nasional untuk Pembebasan Vietnam Selatan]] (NLF) membuat Johnson mengirimkan 575.000 tentara Amerika ke Asia Tenggara untuk melumpuhkan NLF dan sekutu Vietnam Utara mereka dalam [[Perang Vietnam]], namun kebijakan ini memakan banyak biaya dan melemahkan perekonomian AS, dan pada tahun 1975, krisis ini memuncak dengan kegagalan Amerika Serikat. Dunia memandang peristiwa ini sebagai kekalahan memalukan bagi sebuah negara adidaya yang paling kuat di tangan salah satu negara termiskin dunia.<ref name = "LaFeber 1991" /> Vietnam Utara menerima persetujuan Soviet untuk memulai perang pada tahun 1959. Uni Soviet mengirimkan 15.000 penasihat militer dan bantuan dana sebesar $ 450 juta kepada Vietnam Utara selama perang, sedangkan Tiongkok mengirimkan 320.000 tentara dan bantuan dana senilai $180 juta.<ref>Qiang Zhai, ''China and the Vietnam Wars, 1950-1975'' (University of North Carolina Press, 2000), p135; Gen. Oleg Sarin and Col. Lev Dvoretsky, ''Alien Wars: The Soviet Union’s Aggressions Against the World, 1919 to 1989'' (Presidio Press, 1996), pp93-4.</ref>
Di [[Chili]], kandidat [[Partai Sosialis Chili|Partai Sosialis]] [[Salvador Allende]] memenangkan pemilihan presiden tahun 1970, menjadi [[Marxis]] terpilih demokratis pertama yang menjadi presiden di negara-negara Amerika.<ref name="BBC Allende Profile 2003">{{cite news|title = Profile of Salvador Allende|date = September 8, 2003|publisher=BBC|agency = [[BBC]]|url = http://news.bbc.co.uk/2/hi/americas/3089846.stm|accessdate =January 25, 2011 }}</ref> Jenderal [[Augusto Pinochet]] melakukan [[Kudeta Chili 1973|kudeta terhadap pemerintahan]] pada tanggal 11 September 1973 dan dengan cepat mengambilalih semua kekuasaan politik menjadi kediktatoran militer, tindakannya ini direstui oleh AS. Reformasi Allende ekonomi diurungkan dan lawan sayap kiri tewas atau ditahan di kamp-kamp interniran di bawah arahan dari [[Dirección de Inteligencia Nacional]] (DINA).
[[Berkas:Henry Kissinger.png|jmpl|kiri|[[Henry Kissinger]], [[Penasihat Keamanan Nasional (Amerika Serikat)|Penasihat Keamanan Nasional]] dan [[Sekretaris Negara Amerika Serikat]] pada masa pemerintahan Presiden Nixon dan Ford, merupakan salah satu tokoh kunci dalam Perang Dingin (1969-1977).]]
Sementara itu, [[Operasi Burung Kondor]] di Amerika Selatan{{mdash}}yang digunakan oleh para diktator di [[Argentina]], [[Brasil]], [[Bolivia]], Chili, [[Uruguay]], dan [[Paraguay]] untuk menekan perbedaan pendapat dengan sayap kiri{{mdash}}juga mendapat dukungan dari Amerika Serikat, dan (kadang-kadang akurat) diperkirakan juga terdapat Kuba atau Soviet di belakang gerakan oposisi tersebut.<ref>McSherry, p. /ref> Sebagai respon, Soviet mempersiapkan pemasangan rudal nuklirnya di Kuba.13</ref>
Amerika Serikat juga tidak senang saat [[Jamaika]] mulai menjalin hubungan yang lebih erat dengan pemerintah Kuba setelah pemilihan [[Michael Manley]] pada tahun 1972.<ref name="Mars & Young 2004, xvi">Mars, Perry & Alma H. Young (2004). [http://books.google.com/books?id=F4lJBFU-k1wC ''Caribbean Labor and Politics: Legacies of Cheddi Jagan and Michael Manley'']. Detroit: Wayne State University Press. p. xvi. ISBN 978-0-8143-3211-5.</ref> Amerika Serikat meresponnya dengan mendanai lawan-lawan politik Manley, mendorong pemberontakan dalam tubuh [[tentara Jamaika]], dan menyewa tentara bayaran untuk menentang pemerintahan Manley.<ref name="Mars & Young 2004, xviii"/> Kekerasan pun terjadi.
Situasi di [[Timur Tengah]] terus menjadi sumber persengketaan. [[Mesir]], yang menerima banyak bantuan senjata dan bantuan ekonomi dari Uni Soviet, adalah klien Soviet yang merepotkan. Dengan terpaksa, Uni Soviet berkewajiban untuk membantu Mesir dalam [[Perang Enam Hari]] (dengan mengirimkan penasihat militer dan teknisi) dan [[Perang Atrisi]] (dengan mengirimkan pilot dan pesawat) untuk melawan [[Israel]] yang pro-Barat.<ref>Stone, p. 230</ref> Di samping pembelotan Mesir, dari yang sebelumnya pro-Soviet menjadi pro-Amerika pada tahun 1972 (dibawah kepemimpinan [[Anwar El Sadat]]),<ref name="Grenville & Wasserstein 1987, 701">Grenville, J.A.S. & Bernard Wasserstein (1987). ''[http://books.google.com/books?id=RYyyAAAAIAAJ Treaties of the Twentieth Century: A History and Guide with Texts]'', Volume 2. London and New York: Methuen. ISBN 978-0-416-38080-4.</ref> rumor mengenai intervensi Soviet dalam [[Perang Yom Kippur]] pada tahun 1973 menyebabkan terjadinya pengiriman tentara Amerika besar-besaran dan mengancam akan menghancurkan ''détente''.<ref>Kumaraswamy, p. 127</ref> Meskipun pada era pra-Sadat Mesir merupakan penerima bantuan terbesar Soviet di Timur Tengah, Soviet juga sukses menjalin hubungan erat dengan komunis di [[Yaman Selatan]], serta pemerintahan nasionalis [[Aljazair]] dan [[Irak]].<ref name = "Grenville & Wasserstein 1987, 701"/> Soviet secara langsung memihak dan membantu [[Palestina]] dalam menghadapi [[Konflik Israel-Palestina|konflik dengan Israel]], termasuk dukungan untuk [[Yasser Arafat]] dan [[Organisasi Pembebasan Palestina]].<ref>Friedman, p. 330</ref> Dari tahun 1973-1975, CIA berkolusi dengan pemerintah [[Iran]] untuk membiayai dan mempersenjatai pemberontak [[Kurdi]] dalam [[Perang Irak–Kurdi Kedua]] dengan tujuan untuk melumpuhkan pemimpin Irak [[Ahmed Hassan al-Bakr]]. Saat Iran dan Irak menandatangani [[Perjanjian Aljazair (1975)|Perjanjian Aljazair]] pada tahun 1975, dukungan untuk Iran pun juga turut berhenti.<ref name="The Ugly Truth About Gerald Ford">Hitchens, Christopher, [http://www.slate.com/id/2156400 "The Ugly Truth About Gerald Ford"], ''Slate,'' December 29, 2006.</ref>
[[Berkas:Marine da nang.jpg|jmpl|170px|Seorang tentara Amerika dalam [[Perang Vietnam]], 3 Agustus 1965.]]
Di Afrika, militer [[Somalia]] yang dipimpin oleh [[Mohamed Siad Barre]] melakukan kudeta tak berdarah pada tahun 1969 dan mendirikan [[Republik Demokratik Somalia]] yang berpaham sosialis. Uni Soviet berjanji untuk mendukung Somalia. Empat tahun kemudian, Kaisar Ethiopia [[Haile Selassie]] yang pro-Amerika digulingkan dalam kudeta tahun 1974 oleh kelompok [[Derg]], sebuah kelompok militer radikal pro-Soviet yang dipimpin oleh [[Mengistu Haile Mariam]]. Mariem menjalin hubungan dengan Kuba dan Soviet.<ref name = "Erlich 2008, 84-86">{{Cite book|last = Erlich|first = Reese|title = Dateline Havana: The Real Story of U.S. Policy and the Future of Cuba|publisher = PoliPoint Press|year = 2008|location = Sausalito, California|pages = 84–86|url = http://books.google.com/books?id=7q3ibcq_vxQC|id =|isbn = 978-0-9815769-7-8}}</ref> Saat [[Perang Ogaden|peperangan antara Somalia dan Ethiopia pecah pada tahun 1977-1978]], Barre kehilangan dukungan Soviet dan kemudian bersekutu dengan Amerika Serikat. Tentara Kuba juga berperan dalam perang ini dengan memihak Ethiopia.<ref name = "Erlich 2008, 84-86"/>
[[Revolusi Anyelir]] di [[Portugis]] pada tahun 1974 yang melawan keotoriteran ''[[Estado Novo (Portugal)|Estado Novo]]'' membuat Portugis kembali ke sistem multi-partai dan sekaligus memfasilitasi kemerdekaan koloni Portugis di [[Angola]] dan [[Timor Timur]]. Di Afrika, pemberontak Angola mengobarkan [[Perang Kemerdekaan Angola|perang kemerdekaan multi-faksi menentang kekuasaan Portugis]] sejak tahun 1961, setelah perang ini usai, [[Perang Saudara Angola|perang dua dasawarsa]] menggantikan perang anti-kolonial, yang ditandai dengan peperangan antara komunis [[Gerakan Rakyat Pembebasan Angola]] (MPLA), yang didukung oleh Kuba dan Soviet, dengan [[Front Pembebasan Nasional Angola]] (FNLA), yang didukung oleh Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, dan pemerintahan Mobutu di [[Zaire]]. AS, [[Apartheid di Afrika Selatan|pemerintahan apartheid Afrika Selatan]], dan beberapa negara Afrika lainnya juga mendukung faksi ketiga, [[Uni Nasional untuk Kemerdekaan Penuh Angola]] (UNITA). Tanpa berkonsultasi dengan Soviet, Kuba mengirimkan tentaranya untuk berjuang bersama MPLA.<ref name = "Erlich 2008, 84-86"/> Pemerintah apartheid Afrika Selatan juga mengirimkan tentara untuk membantu UNITA, namun MPLA berada di atas tangan karena didukung oleh Kuba dan Soviet.<ref name = "Erlich 2008, 84-86"/>
Di Asia Tenggara, koloni [[Timor Timur]] secara sepihak memproklamasikan kemerdekaannya dari Portugis di bawah sayap kiri [[Fretilin]] pada bulan November 1975. Dengan dukungan dari Australia dan Amerika Serikat, [[Soeharto]] [[Invasi Indonesia ke Timor Timur|menginvasi Timor Timur]] pada bulan Desember{{mdash}}yang memulai [[Pendudukan Indonesia di Timor Timur|pendudukan Indonesia di Timor Timur selama seperempat abad]].<ref>{{Cite book|last = Doyle|first = Randall Jordan|title = America and China: Asia-Pacific Rim Hegemony in the Twenty-First Century|publisher = Lexington Books|year = 2007|location = Lanham|page = 119|url = http://books.google.com/books?id=Z_W7u44IjK8C|id =|isbn = 978-0-7391-1702-6}}</ref>
Selama [[Perang Vietnam]], Vietnam Utara menginvasi dan menduduki sebagian Kamboja untuk digunakan sebagai pangkalan militer, yang juga berperan dalam memicu pecahnya [[Perang Saudara Kamboja]] antara pemerintah pro-Amerika [[Lon Nol]] dan pemberontak [[Maoist]] [[Khmer Merah]]. Dokumen yang ditemukan dari arsip Soviet mengungkapkan bahwa invasi Vietnam Utara ke Kamboja pada tahun 1970 dilaksanakan atas permintaan dari Khmer Merah setelah bernegosiasi dengan [[Nuon Chea]].<ref>Dmitry Mosyakov, "The Khmer Rouge and the Vietnamese Communists: A History of Their Relations as Told in the Soviet Archives," in Susan E. Cook, ed., ''Genocide in Cambodia and Rwanda'' (Yale Genocide Studies Program Monograph Series No. 1, 2004), p54ff. Can be accessed at: www.yale.edu/gsp/publications/Mosyakov.doc "In April–May 1970, many North Vietnamese forces entered Cambodia in response to the call for help addressed to Vietnam not by Pol Pot, but by his deputy Nuon Chea. Nguyen Co Thach recalls: “Nuon Chea has asked for help and we have liberated five provinces of Cambodia in ten days.”"</ref> AS dan Vietnam Selatan menanggapinya dengan melancarkan [[Operasi Menu|kampanye pengeboman]] dan [[Kampanye Kamboja|serangan darat]], efek dari operasi ini masih diperdebatkan oleh para sejarawan.<ref>Chandler, David 2000, ''Brother Number One: A Political Biography of Pol Pot'', Revised Edition, Chiang Mai, Thailand: Silkworm Books, pp. 96-7.</ref> Di bawah kepemimpinan [[Pol Pot]], Khmer Merah membantai 1-3 juta, dari 8,4 juta total penduduk Kamboja, di [[ladang pembantaian]].<ref name="Heuveline, Patrick 2001">Heuveline, Patrick (2001). "The Demographic Analysis of Mortality in Cambodia." In Forced Migration and Mortality, eds. Holly E. Reed and Charles B. Keely. Washington, D.C.: National Academy Press. Heuveline suggests that a range of 1.17-3.42 million people were killed.</ref><ref name="Marek Sliwinski 1995">Marek Sliwinski, Le Génocide Khmer Rouge: Une Analyse Démographique (L'Harmattan, 1995).</ref><ref name="Banister, Judith 1993">Banister, Judith, and Paige Johnson (1993). "After the Nightmare: The Population of Cambodia." In Genocide and Democracy in Cambodia: The Khmer Rouge, the United Nations and the International Community, ed. Ben Kiernan. New Haven, Conn.: Yale University Southeast Asia Studies.</ref> Sosiolog [[Martin Shaw (sosiolog)|Martin Shaw]] menggambarkan kekejaman ini sebagai "[[genosida]] paling murni dari era Perang Dingin".<ref>''Theory of the Global State: Globality as Unfinished Revolution'' by [[Martin Shaw (sosiolog)|Martin Shaw]], [[Cambridge University Press]], 2000, pp 141, ISBN 978-0-521-59730-2</ref> Vietnam menggulingkan Pol Pot pada tahun 1979 dan membentuk pemerintah boneka di bawah pimpinan [[Heng Samrin]].
=== Perbaikan hubungan Tiongkok-Amerika ===
{{Main|Kunjungan Nixon ke Tiongkok tahun 1972}}
Sebagai akibat dari [[perpecahan Sino-Soviet]], ketegangan yang berlangsung di sepanjang perbatasan Tiongkok-Soviet [[Konflik perbatasan Sino–Soviet|mencapai puncaknya]] pada tahun 1969, dan Presiden Amerika Serikat [[Richard Nixon]] memutuskan untuk memanfaatkan konflik tersebut sebagai alat untuk menggeser keseimbangan kekuasaan ke arah Barat dalam Perang Dingin.<ref>Dallek, Robert (2007), p. 144.</ref> Tiongkok juga berusaha meningkatkan hubungan dengan Amerika Serikat dalam upayanya untuk mengambil keuntungan dari Soviet.
Pada bulan Februari 1972, Nixon mengumumkan pemulihan hubungan dengan Tiongkok.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|pp=149–152}}</ref> Ia melakukan kunjungan ke [[Beijing]] dan bertemu dengan [[Mao Zedong]] dan [[Zhou Enlai]]. Pada saat itu, sumber daya nuklir Uni Soviet telah setara dengan Amerika Serikat, [[Perang Vietnam]] juga telah melemahkan pengaruh Amerika di [[Dunia Ketiga]] dan mendinginkan hubungannya dengan Eropa Barat.<ref>Buchanan, pp. 168–169</ref> Meskipun konflik tak langsung antara dua adidaya dalam Perang Dingin terus berlanjut sampai akhir 1960-an dan awal 1970-an, ketegangan perlahan-lahan mulai mereda.<ref name = "Palmowski" />
=== Nixon, Brezhnev, dan détente ===
{{Main|Perundingan Pembatasan Senjata Strategis|Perjanjian Helsinki|Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa}}
[[Berkas:Carter Brezhnev sign SALT II.jpg|jmpl|ka|[[Leonid Brezhnev]] dan [[Jimmy Carter]] menandatangani traktat SALT II, 18 Juni 1979 di [[Wina]]]]
Setelah kunjungannya ke Tiongkok, Nixon bertemu dengan para pemimpin Soviet, termasuk Brezhnev di Moskow.<ref name="bbc-nb">{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/may/22/newsid_4373000/4373149.stm|title=President Nixon arrives in Moscow|publisher=BBC News|date=May 22, 1972|accessdate=June 10, 2008}}</ref> [[Perundingan pembatasan senjata strategis|Perundingan Pembatasan Senjata Strategis]] (SALT) antara kedua belah pihak menghasilkan dua kesepakatan mengenai pengawasan penggunaan senjata, yaitu [[SALT I]], pakta pembatasan senjata komprehensif pertama yang ditandatangani oleh kedua negara adidaya,<ref>{{cite web|url=http://www.nixonlibrary.gov/thelife/apolitician/thepresident/index.php|title=The President|accessdate=March 27, 2009|publisher=Richard Nixon Presidential Library|archive-date=2017-10-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20171012100741/https://www.nixonlibrary.gov/thelife/apolitician/thepresident/index.php|dead-url=yes}}</ref> dan [[Traktat Peluru Kendali Anti-Balistik]], yang mengatur mengenai pembatasan sistem peluru kendali anti-balistik yang digunakan untuk mempertahankan wilayah terhadap senjata nuklir yang dibawa misil. Ini bertujuan untuk membatasi pengembangan peluru kendali anti-balistik dan rudal nuklir berbiaya mahal.<ref name = "Karabell" />
Nixon dan Brezhnev mengumumkan era baru "hidup berdampingan secara damai" dan membangun pendekatan hubungan baru yang disebut ''[[détente]]'' (peredaan ketegangan) antara dua negara adidaya. Sementara itu, Brezhnev berusaha untuk memperbaiki kembali perekonomian Soviet yang mengalami penurunan akibat besarnya pengeluaran militer.<ref name = "LaFeber 1991" /> Antara tahun 1972 dan 1974, kedua belah pihak juga sepakat untuk memperkuat hubungan ekonomi mereka,<ref name = "LaFeber 1991" /> di antaranya dengan melakukan perjanjian dalam rangka peningkatan aktivitas perdagangan. Sebagai hasil dari perundingan mereka, ''détente'' menggantikan era permusuhan dari Perang Dingin dan kedua negara bisa hidup secara berdampingan.<ref name="bbc-nb"/>
Sementara itu, perkembangan hubungan AS dan Soviet juga bertepatan dengan "[[Ostpolitik]]" Kanselir Jerman Barat [[Willy Brandt]].<ref name="Gaddis 2005, p. 154"/> Perjanjian lainnya yang disahkan untuk menstabilkan situasi di Eropa adalah [[Perjanjian Helsinki]], yang ditandatangani dalam [[Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa|Konferensi Keamanan dan Kerjasama di Eropa]] pada tahun 1975.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=188}}</ref>
<!--
'''[[Korean Air Lines Penerbangan 902]]''' merupakan [[pesawat]] [[Boeing 707]] yang menerbangi jalur [[Paris]]-[[Anchorage]]-[[Seoul]]. Pada [[20 April]] [[1978]], Namun tragisnya, Radar [[Uni Soviet]] pun mengira bahwa [[Pesawat]] [[Korean Air Lines Penerbangan 902]] adalah [[Pesawat]] Mata-Mata [[Amerika Serikat]]. Kemudian [[Uni Soviet]] mengirim [[Pesawat Tempur]] [[Sukhoi Su-15]] untuk menembakin dan mencegat [[Pesawat]] tersebut. Setelah [[Pesawat]] [[Korean Air Lines Penerbangan 902]] ditembak jatuh oleh Sukhoi Su-15 milik Uni Soviet, Kecelakaan ini menewaskan 2 orang penumpang dan 107 penumpang selamat di danau beku.-->
=== Memburuknya hubungan pada akhir 1970-an ===
Pada tahun 1970-an, KGB, yang dikepalai oleh [[Yuri Andropov]], terus menekan kritikus-kritikus terkenal yang mengkritik kepemimpinan Soviet seperti [[Aleksandr Solzhenitsyn]] dan [[Andrei Sakharov]].<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=186}}</ref> Selama periode ''détente'' ini, konflik tak langsung antara kedua negara adidaya masih terus terjadi di Dunia Ketiga, khususnya dalam krisis politik di Timur Tengah, Chili, Ethiopia, dan Angola.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=178}}</ref>
Presiden [[Jimmy Carter]] berusaha untuk menetapkan pembatasan perlombaan persenjataan lebih lanjut dengan mengesahkan [[Perundingan Pembatasan Senjata Strategis|SALT II]] pada tahun 1979,<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/june/18/newsid_4508000/4508409.stm|title=Leaders agree arms reduction treaty|publisher=BBC News|date=June 18, 2008|accessdate=June 10, 2008}}</ref> namun upayanya ini dirusak oleh peristiwa lainnya pada tahun itu, yaitu [[Revolusi Iran]] yang didukung oleh [[KGB]],<ref>Christopher Andrew and Vasili Mitrokhin, ''The KGB and the World: The Mitrokhin Archive II'' (Penguin, 2006), pp41, 120-1.</ref> [[Revolusi Nikaragua]] untuk menggulingkan rezim pro-AS, dan yang paling membuat AS berang; intervensi Soviet dalam [[Perang Afganistan]] pada bulan Desember.<ref name = "LaFeber 1991" />
== "Perang Dingin Kedua" (1979-1985) ==
{{Main| Perang Dingin (1979–1985)}}
Istilah "Perang Dingin Kedua" merujuk pada periode peningkatan kembali ketegangan Perang Dingin dan konflik antara kedua belah pihak pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. Ketegangan sangat meningkat antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dan masing-masingnya menjadi lebih ter-militeristik.<ref name = "Halliday" /> Diggins mengungkapkan: "Reagan mengerahkan segalanya untuk berjuang dalam 'Perang Dingin Kedua' dengan mendukung kontra-pemberontakan di Dunia Ketiga."<ref>{{cite book|author=John P. Diggins|title=Ronald Reagan: Fate, Freedom, And the Making of History|url=http://books.google.com/books?id=N-bQtjYcy0AC&pg=PA267|year=2007|publisher=W. W. Norton|page=267}}</ref> Sementara Cox menyatakan: "Intensitas 'Perang Dingin Kedua' sehebat durasinya yang singkat."<ref>{{cite book|author=Michael Cox|title=Beyond the Cold War: Superpowers at the Crossroads|url=http://books.google.com/books?id=cUsOYWpQZbAC&pg=PR18|year=1990|publisher=University Press of America|page=18}}</ref>
=== Perang Soviet-Afganistan ===
{{Main|Perang Saudara Afganistan|Perang Soviet-Afganistan}}
[[Berkas:Reagan sitting with people from the Afghanistan-Pakistan region in February 1983.jpg|jmpl|Presiden Reagan menunjukkan dukungannya dalam pertemuan dengan para pemimpin [[Mujahidin|Mujahidin Afganistan]] di [[Gedung Putih]], 1983.]]
[[Berkas:Evstafiev-spetsnaz-prepare-for-mission.jpg|jmpl|kiri|Tentara Soviet di [[Afganistan]].]]
Pada bulan April 1978, [[Partai Demokrasi Rakyat Afganistan]] (PDPA) yang berhaluan komunis merebut kekuasaan atas [[Afganistan]] melalui [[Revolusi Saur]]. Dalam hitungan bulan, penentang pemerintahan komunis melancarkan pemberontakan di Afganistan timur, yang dengan cepat berkembang menjadi [[Perang Saudara Afganistan|perang saudara]] antara gerilyawan [[mujahidin]] melawan tentara pemerintah. Pemerintah [[Pakistan]] memfasilitasi para pemberontak dengan pusat-pusat pelatihan rahasia, sedangkan Uni Soviet mengirim ribuan penasihat militer untuk mendukung pemerintahan PDPA.<ref>{{Harvnb|Hussain|2005|pp=108-109}}</ref> Sementara itu, meningkatnya gesekan antara faksi-faksi yang bersaing di PDPA{{ndash}}faksi [[Khalq]] yang dominan dan [[Parcham]] yang lebih moderat {{ndash}} menyebabkan pemberhentian anggota kabinet dan penangkapan perwira militer Parchami dengan dalih kudeta terhadap Parchami. Pada pertengahan 1979, Amerika Serikat memulai sebuah program rahasia untuk membantu mujahidin.<ref>{{Harvnb|Meher|2004|pp=68-69, 94}}</ref>
Bulan September 1979, Presiden Khalqist [[Nur Muhammad Taraki]] dibunuh dalam sebuah kudeta PDPA yang diatur oleh rekannya sesama anggota Khalq bernama [[Hafizullah Amin]], yang kemudian menjadi presiden. Amin dibunuh oleh pasukan khusus Soviet pada bulan Desember 1979. Setelah kematiannya, sebuah pemerintahan yang diorganisir oleh Soviet, di bawah pimpinan [[Babrak Karmal]], mengisi kekosongan kekuasaan. Pasukan Soviet dikerahkan untuk menstabilkan Afganistan di bawah pemerintahan Karmal, yang telah menjadi boneka Soviet. Akibatnya, Soviet terlibat langsung dalam apa yang kemudian menjadi perang domestik di Afganistan.<ref>{{Harvnb|Kalinovsky|2011|pp=25-28}}</ref>
Carter menanggapi intervensi Soviet di Afganistan dengan cara menarik kembali perjanjian SALT II dari [[Senat Amerika Serikat|Senat]], melakukan embargo dalam pengiriman gandum dan barang-barang teknologi pada Uni Soviet, serta meningkatkan pengeluaran militer. Amerika Serikat juga melakukan pemboikotan terhadap [[Olimpiade Musim Panas 1980|Olimpiade Moskow 1980]]. Carter menyatakan bahwa tindakan Soviet merupakan "ancaman yang paling serius terhadap perdamaian selama Perang Dingin Kedua".<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=211}}</ref>
=== Reagan dan Thatcher ===
{{Main| Doktrin Reagan}}
[[Berkas:Reagan-Thatcher cabinet talks.jpg|jmpl|ka|alt=Thatcher adalah satu-satunya wanita di ruangan ini, dan selusin pria dalam setelan duduk di sekitar meja oval. Regan dan Thatcher duduk berlawanan satu sama lain di tengah-tengah meja panjang. Ruangan ini dihiasi dengan cat warna putih, dengan tirai, sebuah lampu emas dan potret Lincoln.|Kabinet [[Margaret Thatcher|Thatcher]] bertemu dengan Kabinet [[Ronald Reagan|Reagan]] di Gedung Putih, 1981.]]
Pada bulan Januari 1977, empat tahun sebelum menjadi presiden, [[Ronald Reagan]] mengungkapkan dalam percakapannya dengan [[Richard V. Allen]], mengenai harapan dasarnya terkait dengan Perang Dingin: "Ide saya mengenai kebijakan Amerika terhadap Uni Soviet sederhana, dan beberapa orang akan menyebutnya sangat sederhana, yaitu: Kita menang dan mereka kalah. Bagaimana menurut Anda?".<ref>{{cite web |last=Allen |first=Richard V. |url=http://www.hoover.org/publications/hoover-digest/article/7398 |title=The Man Who Won the Cold War |publisher=Hoover.org |accessdate=November 3, 2011 |archive-date=2013-12-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131228111238/http://www.hoover.org/publications/hoover-digest/article/7398 |dead-url=yes }}</ref> Tahun 1980, Ronald Reagan mengalahkan [[Jimmy Carter]] dalam [[Pemilihan umum Presiden Amerika Serikat 1980|pemilu presiden 1980]]. Setelah kemenangannya, ia bersumpah akan meningkatkan anggaran militer dan menghadapi Soviet di manapun.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=189}}</ref> Baik Reagan maupun [[Perdana Menteri Britania Raya]] yang baru, [[Margaret Thatcher]], sama-sama mengecam Uni Soviet dan ideologinya. Reagan menyebut Uni Soviet sebagai sebuah "kekaisaran jahat" dan meramalkan bahwa [[komunisme]] akan hancur menjadi "tumpukan abu sejarah".<ref name="Gaddis 2005, p. 197">{{Harvnb|Gaddis|2005|p=197}}</ref>
Meskipun sentimen anti-Amerika di Iran setelah [[Revolusi Iran]] meningkat, pemerintahan Reagan tetap mengulurkan tangan kepada pemerintah anti-komunis [[Ayatollah Khomeini]] dalam upayanya untuk merekrut teokrasi bagi Amerika pada tahun 1980-an. Direktur CIA [[William J. Casey|William Casey]] menggambarkan pemerintahan Khomeini sebagai pemerintahan yang "goyah dan [mungkin] dalam pergerakan ke arah kebenaran... AS hampir tidak memiliki kartu untuk dimainkan; sementara Uni Soviet memiliki banyak kartu."<ref name="Fawaz 1999, 72">Gerges, Fawaz A. (1999). [http://books.google.com/books?id=w-l6M4pOnUkC America and Political Islam: Clash of Cultures or Clash of Interests?]''. Cambridge: Cambridge University Press. p. 72. ISBN 978-0-521-63957-6.''</ref> Salah satu metode yang dilakukan Amerika untuk mendukung Iran adalah dengan penjualan senjata secara rahasia. Pada tahun 1983, CIA merilis daftar panjang komunis Iran dan aktivis sayap kiri lainnya yang dicurigai bekerja dalam pemerintahan Khomeini.<ref name="Beinin & Stork 1997, 11-12">Beinin, Joel & Joe Stork (1997). "On the Modernity, Historical Specificity, and International Context of Political Islam". In Joel Beinin & Joe Stork (Eds.), ''[http://books.google.com/books?id=6H7tYLVwVFkC Political Islam: Essays from the Middle East Report]''. Berkeley: University of California Press. p. 11. ISBN 978-0-520-20448-5.</ref> Sebuah komisi khusus kemudian melaporkan bahwa daftar itu disusun untuk mengambil "langkah-langkah, termasuk eksekusi massal, untuk mengeliminasi semua infrastruktur pro-Soviet di Iran."<ref name = "Beinin & Stork 1997, 11-12"/>
Pada awal 1985, prinsip anti-komunis Reagan telah berkembang menjadi sikap yang dikenal sebagai [[Doktrin Reagan]]{{mdash}}yang mana, selain penahanan, juga dirumuskan hak tambahan untuk menumbangkan pemerintahan komunis yang ada.<ref name="Graebner, Burns & Siracusa 2008, 76">Graebner Norman A., Richard Dean Burns & Joseph M. Siracusa (2008). ''[http://books.google.com/books?id=r71u_AgE7iYC Reagan, Bush, Gorbachev: Revisiting the End of the Cold War].'' Westport, Connecticut: Greenwood Press. p. 76. ISBN 978-0-313-35241-6.</ref> Selain melanjutkan kebijakan Carter yang mendukung penentang Islam dalam melawan Soviet dan PDPA di Afganistan, CIA juga berusaha melemahkan Uni Soviet dengan cara mempromosikan [[politik Islam]] di wilayah [[Asia Tengah Soviet]] yang mayoritas beragama Islam.<ref name="Singh 1995, 130">Singh, Bilveer (1995). "Jemaah Islamiyah". In Wilson John & Swati Parashar (Eds.) ''[http://books.google.com/books?id=cAE-bxSXayMC Terrorism in Southeast Asia: Implications for South Asia]''. Singapore and Delhi: ORF-Pearson-Longman. p. 130. ISBN 978-81-297-0998-1.</ref> Di samping itu, CIA mendorong ISI yang anti-komunis di Pakistan agar bersedia melatih Muslim dari seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam [[jihad]] melawan Uni Soviet.<ref name = "Singh 1995, 130"/>
=== Gerakan solidaritas dan darurat militer di Polandia ===
{{main|Solidarność|Darurat militer di Polandia}}
Kunjungan [[Paus Yohanes Paulus II]] ke negara kelahirannya, [[Polandia]], pada tahun 1979 telah mendorong kebangkitan spiritual dan nasionalis yang memicu lahirnya [[Solidarność|gerakan solidaritas dan semangat anti-komunisme]]. Hal ini diperkirakan merupakan penyebab dilakukannya [[Percobaan pembunuhan terhadap Paus Yohanes Paulus II|upaya pembunuhan]] terhadap Paus Yohanes Paulus II dua tahun kemudian.<ref>Henze, p. 171</ref>
Pada bulan Desember 1981, [[Wojciech Jaruzelski]] bereaksi terhadap krisis di Polandia dengan memberlakukan masa [[darurat militer]]. Untuk menanggapinya, Reagan memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Polandia.<ref name="Gaddis219" /> [[Mikhail Suslov]], ideolog top di Kremlin, menyarankan agar pemimpin Soviet tidak campur tangan jika Polandia jatuh di bawah kendali gerakan Solidaritas, karena takut hal itu akan menimbulkan sanksi ekonomi yang lebih berat lagi, yang berarti akan menjadi malapetaka bagi perekonomian Soviet.<ref name="Gaddis219">{{Harvnb|Gaddis|2005|pp=219–222}}</ref>
=== Isu ekonomi dan militer Soviet dan AS ===
{{See|Era stagnasi|Strategi Inisiatif Pertahanan|RSD-10 Pioneer|MGM-31 Pershing|Kematian Leonid Brezhnev|Yuri Andropov|Konstantin Chernenko}}
[[Berkas:US and USSR nuclear stockpiles.svg|jmpl|ka|Perbandingan stok senjata nuklir AS dan Soviet/Rusia, 1945–2006]]
[[Berkas:SDIO Delta Star.jpg|jmpl|lurus|Delta 183 diluncurkan, membawa sensor eksperimen [[Strategi Inisiatif Pertahanan]] "Delta Star".]]
Moskow telah membangun sumber daya militer yang menghabiskan 25 persen dari produk nasional bruto Uni Soviet, dengan mengorbankan barang-barang konsumsi dan investasi di sektor sipil.<ref name="LaFeber 2002, p. 332">{{Harvnb|LaFeber|2002|p=332}}</ref> Pengeluaran Soviet untuk [[perlombaan senjata]] dan kompetisi Perang Dingin lainnya semakin diperparah oleh masalah struktural dalam sistem perekonomian Soviet,<ref>{{cite book|last1 = Towle|first1 = Philip|title = The Oxford History of Modern War|page = 159}}</ref> yang mengalami [[Era Stagnasi|stagnasi ekonomi selama satu dekade]] dalam tahun-tahun terakhir pemerintahan Brezhnev.
[[Berkas:Olympic boycotts 1976 1980 1984.PNG|jmpl|kiri|300px|Pemboikotan [[Olimpiade Musim Panas 1980|Olimpiade Moskow 1980]] (biru) dan [[Olimpiade Musim Panas 1984|Olimpiade Los Angeles 1984]] (merah).]]
Investasi Soviet dalam sektor pertahanan tidak didorong oleh kepentingan militer, namun sebagian besar untuk mendukung kepentingan partai-partai besar dan birokrasi negara, yang bergantung pada sektor militer untuk mendukung kekuasaan dan hak istimewa mereka.<ref>{{Harvnb|LaFeber|2002|p=335}}</ref> [[Militer Uni Soviet]] merupakan militer terbesar di dunia dalam hal jumlah dan jenis senjata, jumlah tentara, dan jumlah pangkalan militer yang mereka miliki.<ref name = "Odom">{{Harvnb|Odom|2000|p=1}}</ref> Namun, keuntungan kuantitatif yang dipegang oleh militer Soviet sering kali dirahasiakan keberadaannya, sehingga Blok Timur secara dramatis tertinggal oleh Barat.<ref>{{Harvnb|LaFeber|2002|p=340}}</ref>
[[Berkas:USSR stamp S.Smith 1985 5k.jpg|jmpl|lurus|Setelah seorang anak Amerika berusia sepuluh tahun bernama [[Samantha Smith]] mengirimkan surat kepada [[Yuri Andropov]], yang mengungkapkan ketakutannya atas perang nuklir, Andropov mengundang Smith ke Uni Soviet.]]
Pada awal 1980-an, Uni Soviet telah membangun persenjataan dan pasukan militer yang melebihi Amerika Serikat. Segera setelah Soviet menginvasi Afganistan, Presiden Carter memulai pembangunan besar-besaran militer Amerika Serikat. Upaya ini semakin diintensifkan oleh pemerintahan Reagan, yang meningkatkan pengeluaran [[militer]] dari 5,3 persen/total GNP pada tahun 1981 menjadi 6,5 persen pada tahun 1986,<ref>{{Cite book
|last = Carliner
|first = Geoffrey
|coauthors = Alberto Alesina
|title = Politics and economics in the eighties: edited by Alberto Alesina and Geoffrey Carliner
|publisher = University of Chicago Press
|year = 1991
|page = 6
|url =
|id =
|isbn = 0-226-01281-6}}</ref> jumlah anggaran militer terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat.<ref>{{cite news|work=The Boston Globe|publisher=Encyclopedia.com|accessdate=June 21, 2008|date=March 29, 2006|title=Caspar W. Weinberger, 88; Architect of Massive Pentagon Buildup|url=http://www.encyclopedia.com/doc/1P2-7946374.html|author=Feeney, Mark|archive-date=2009-08-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20090817163633/http://www.encyclopedia.com/doc/1P2-7946374.html|dead-url=yes}}</ref>
Ketegangan terus meningkat pada awal 1980-an ketika Reagan mengaktifkan kembali program [[B-1 Lancer]] yang sebelumnya dibatalkan oleh pemerintahan Carter, memproduksi [[LGM-118 Peacekeeper]],<ref>{{cite web|url=http://www.fas.org/nuke/guide/usa/icbm/lgm-118.htm|title=LGM-118A Peacekeeper|accessdate=April 10, 2007|date=August 15, 2000|publisher=Federation of American Scientists}}</ref> menginstal rudal jelajah AS di Eropa, dan mengumumkan program eksperimental [[Strategi Inisiatif Pertahanan]], yang dijuluki "Star Wars" oleh media, yaitu program pertahanan untuk menembak jatuh rudal musuh di tengah-tengah penerbangannya.<ref name="ShieldSpace?">Lakoff, p. 263</ref>
Dilatarbelakangi oleh meningkatnya ketegangan antara Soviet dan Amerika Serikat, serta dipasangnya [[rudal balistik]] [[RSD-10 Pioneer]] milik Soviet yang mengarah ke [[Eropa Barat]], NATO memutuskan{{ndash}}di bawah dorongan dari Presiden Carter{{ndash}}untuk menginstal rudal jelajah dan [[MGM-31 Pershing]] milik Amerika Serikat di Eropa, terutama di [[Jerman Barat]].<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=202}}</ref> Rudal-rudal ini ditempatkan dengan jarak mencolok, hanya berjarak 10 menit dari [[Moskow]].<ref>Garthoff, p. 88</ref>
Setelah pembangunan militer Reagan selesai, Soviet tidak menanggapinya dengan mengembangkan sumber daya militernya lebih besar lagi karena pengeluaran militer Soviet sudah sangat besar.<ref>{{cite news|url=http://www.theatlantic.com/past/politics/foreign/reagrus.htm|title=Reagan and the Russians|date=February 1994|work=The Atlantic|author=Lebow, Richard Ned and Janice Gross Stein|accessdate=May 28, 2010|archive-date=2016-12-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20161204074049/http://www.theatlantic.com/past/politics/foreign/reagrus.htm|dead-url=yes}}</ref> Besarnya anggaran militer Soviet mengakibatkan tidak efisiennya pembangunan dalam sektor [[manufaktur]] dan pertanian, yang akhirnya menjadi beban berat bagi [[Perekonomian Uni Soviet|perekonomian Soviet]].<ref name="Gaidar, Yegor"/> Di saat yang bersamaan, produksi minyak di [[Arab Saudi]] meningkat,<ref>{{cite web|url=http://www.iet.ru/files/persona/gaidar/un_en.htm|title=Public Expectations and Trust towards the Government: Post-Revolution Stabilization and its Discontents|accessdate=March 15, 2008|author=Gaidar, Yegor|publisher=The Institute for the Economy in Transition|archive-date=2011-10-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20111001191948/http://www.iet.ru/files/persona/gaidar/un_en.htm|dead-url=yes}}</ref> bahkan produksi minyak di negara-negara non-[[OPEC]] juga meningkat pada periode tersebut, termasuk Soviet.<ref name="EIA">"[http://www.eia.doe.gov/emeu/international/contents.html Official Energy Statistics of the US Government]", EIA — International Energy Data and Analysis. Retrieved on July 4, 2008.</ref> Perkembangan ini memberikan kontribusi terhadap fenomena [[banjir minyak 1980-an]] yang mempengaruhi Uni Soviet. Minyak mulai menjadi sumber utama pendapatan ekspor Soviet.<ref name="LaFeber 2002, p. 332"/><ref name="Gaidar, Yegor"/> Namun, permasalahan [[perekonomian komando]],<ref name="hardt1">{{Harvnb|Hardt|Kaufman|1995|p=1}}</ref> turunnya harga minyak, dan pengeluaran militer yang tetap besar secara bertahap membawa perekonomian Soviet menuju stagnasi.<ref name="Gaidar, Yegor">Gaidar 2007 pp. 190–205</ref>
Pada tanggal 1 September 1983, Uni Soviet menembak jatuh [[Korean Air Penerbangan 007]], pesawat [[Boeing 747]] yang mengangkut 269 penumpang, termasuk anggota Kongres [[Larry McDonald]]. Pesawat itu ditembak karena melanggar wilayah udara Soviet dengan melewati pantai barat [[Sakhalin|Pulau Sakhalin]], di dekat [[Pulau Moneron]] —tindakan yang oleh Reagan dianggap sebagai "pembantaian". Tindakan Soviet ini semakin meningkatkan dukungan bagi AS supaya segera menerjukan militernya.<ref name="DoernerFive">{{cite news|url=http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,926169-5,00.html|title=Atrocity in the skies|work=Time|date=September 12, 1983|accessdate=June 8, 2008|first1=Strobe|last1=Talbott|first2=Jerry|last2=Hannifin|first3=Ed|last3=Magnuson|first4=William R.|last4=Doerner|first5=Joseph J.|last5=Kane|archive-date=2008-06-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20080612215754/http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,926169-5,00.html|dead-url=yes}}</ref> NATO mengadakan latihan militer [[Able Archer 83]] pada bulan November 1983, yang merupakan simulasi peluncuran nuklir secara nyata. Peristiwa ini disebut-sebut sebagai saat yang paling berbahaya bagi dunia sejak [[Krisis Rudal Kuba]] pada tahun 1962. Setelah pemimpin Soviet memahami maksud dari latihan militer tersebut, maka diputuskan bahwa perang nuklir semakin dekat.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=228}}</ref>
Ketidaksetujuan publik AS mengenai campur tangan AS dalam konflik negara lain sudah berlangsung sejak akhir [[Perang Vietnam]].<ref name="LaFeber323">{{Harvnb|LaFeber|2002|p=323}}</ref> Pemerintahan Reagan menekankan taktik [[kontra-pemberontakan]] dan penyelesaian cepat dalam mencampuri konflik asing.<ref name="LaFeber323" /> Pada tahun 1983, pemerintahan Reagan ikut campur tangan dalam [[Perang Saudara Lebanon]], menginvasi [[Grenada]], membom [[Libya]], dan mendukung gerakan [[Contras]] di Amerika Tengah{{ndash}}paramiliter anti-komunis yang berusaha menggulingkan pemerintahan pro-Soviet [[Sandinista]] di [[Nikaragua]].<ref name="Gaddis 2005, p. 212"/> Intervensi Reagan terhadap Grenada dan Libya mendapat dukungan dari publik AS, namun dukungannya pada Contra [[Skandal Iran Contra|mengundang kontroversi]].<ref name = "Reagan">{{cite book|author=Reagan, Ronald|editor=Foner, Eric; Garraty, John Arthur|title=The Reader's companion to American history|url=http://books.google.com/?id=KrWDw-_devcC|accessdate=June 16, 2008|year=1991|publisher=Houghton Mifflin Books|isbn=0-395-51372-3}}</ref>
Sementara itu, Soviet sendiri mengeluarkan biaya tinggi dalam memfasilitasi intervensi mereka terhadap asing. Meskipun Brezhnev meyakini pada tahun 1979 bahwa [[Perang Soviet-Afganistan]] akan berlangsung singkat, gerilyawan [[Muslim]], yang dibantu oleh AS dan negara-negara lainnya, mengobarkan perlawanan sengit terhadap invasi tersebut.<ref name="LaFeber314">{{Harvnb|LaFeber|2002|p=314}}</ref> Kremlin mengirimkan hampir 100.000 tentara untuk mendukung rezim boneka di Afganistan, yang dijuluki oleh para pengamat luar dengan "perang 'Vietnam'-nya Soviet".<ref name="LaFeber314" /> Namun, dampak perang Afganistan ini jauh lebih parah bagi Soviet ketimbang dampak Perang Vietnam bagi Amerika Serikat, karena konflik ini juga bertepatan dengan periode kekacauan dan krisis internal dalam birokrasi dan perekonomian Soviet.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=292}}</ref>
Seorang pejabat senior di [[Departemen Luar Negeri Amerika Serikat|Departemen Luar Negeri AS]] memprediksikan pada awal 1980-an, ia menyatakan bahwa "invasi yang mengakibatkan krisis dalam negeri bagi Soviet... mungkin itu adalah hukum termodinamika [[entropi]]... yang terjebak dengan sistem Soviet, yang sekarang tampaknya lebih banyak mengeluarkan energi untuk menjaga keseimbangannya ketimbang untuk memperbaikinya. Kita bisa melihat periode kebangkitan asing pada saat mengalami keruntuhan internal".<ref name=" Dobrynin">{{Harvnb|Dobrynin|2001|pp=438–439}}</ref><ref>{{Harvnb|Maynes|1980|pp=1–2}}</ref>
== Tahun-tahun terakhir (1985–1991) ==
[[Berkas:Reagan and Gorbachev signing.jpg|jmpl|ka|[[Mikhail Gorbachev]] dan Ronald Reagan menandatangani [[Traktat INF]] di Gedung Putih, 1987]]
=== Reformasi Gorbachev ===
{{See|Mikhail Gorbachev|perestroika|glasnost}}
Setelah tanggal [[11 Maret 1985]], [[Mikhail Gorbachev]] menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet yang kelima untuk menggantikan [[Konstantin Chernenko]] yang sudah wafat.
Pada saat [[Mikhail Gorbachev]], yang relatif masih muda, menjadi [[Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet|Sekretaris Jenderal]] pada tahun 1985,<ref name="Gaddis 2005, p. 197" /> perekonomian Soviet sedang stagnan dan mengalami penurunan tajam dalam penerimaan mata uang asing akibat turunnya harga minyak dunia pada tahun 1980-an.<ref name="LaFeber331" /> Masalah ini memaksa Gorbachev untuk mengambil langkah-langkah guna membangkitkan kembali keterpurukan Soviet.<ref name="LaFeber331">{{Harvnb|LaFeber|2002|pp=331–333}}</ref>
Gorbachev menyatakan bahwa untuk membangkitkan kembali Soviet, diperlukan perubahan struktural yang mendalam. Pada bulan Juni 1987, Gorbachev mengumumkan agenda reformasinya yang disebut ''[[perestroika]]'' atau restrukturisasi.<ref name="Gaddis231">{{Harvnb|Gaddis|2005|pp=231–233}}</ref> Perestroika memungkinkan lebih efektifnya sistem [[kuota produksi]], kepemilikan swasta atas bisnis dan juga membuka jalan bagi [[investor]] asing. Langkah ini dimaksudkan untuk mengarahkan sumber daya negara dari pembiayaan militer yang mahal untuk menunjang Perang Dingin ke pengembangan sektor sipil yang lebih produktif.<ref name="Gaddis231" />
Meskipun muncul skeptisisme dari negara-negara Barat, pemimpin Soviet yang baru ini terbukti berkomitmen untuk memperbaiki kondisi perekonomian Soviet yang buruk, bukannya melanjutkan perlombaan senjata dengan Barat.<ref name="Palmowski" /><ref name="LaFeber2002">{{Harvnb|LaFeber|2002|pp=300–340}}</ref> Untuk melawan penentang reformasinya yang berasal dari internal partai, Gorbachev secara bersamaan memperkenalkan ''[[glasnost]]'', atau keterbukaan. Kebijakan ini memungkinkan meningkatnya kebebasan [[pers]] dan transparansi lembaga-lembaga negara.<ref>{{Harvnb|Gibbs|1999|p=7}}</ref> ''Glasnost'' dimaksudkan untuk mengurangi [[korupsi]] dalam tubuh [[Partai Komunis Uni Soviet|Partai Komunis]] dan memoderasi penyalahgunaan kekuasaan di [[Komite Sentral]].<ref>{{Harvnb|Gibbs|1999|p=33}}</ref> ''Glasnost'' juga memungkinkan meningkatnya kontak antara warga Soviet dan [[Dunia Barat]], khususnya dengan Amerika Serikat, yang memberikan kontribusi bagi peningkatan ''[[détente]]'' antara kedua negara.<ref>{{Harvnb|Gibbs|1999|p=61}}</ref>
=== Perbaikan hubungan ===
{{See|Konferensi Tingkat Tinggi Reykjavík|Traktat INF|START I}}
Menanggapi [[Konsesi (politik)|konsesi politik]] dan militer [[Kremlin]] yang baru, Reagan setuju untuk mengadakan kembali perundingan dengan Soviet terkait dengan isu-isu ekonomi dan perlombaan senjata.<ref name="Gaddis229">{{Harvnb|Gaddis|2005|pp=229–230}}</ref> Perundingan pertama diadakan pada bulan November 1985 di [[Jenewa|Jenewa, Swiss]].<ref name="Gaddis229" /> Dalam perundingan tersebut, kedua pemimpin negara, disertai oleh seorang penerjemah, sepakat untuk mengurangi persenjataan nuklir di masing-masing negara sebesar 50 persen.<ref>[http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/november/21/newsid_2549000/2549897.stm 1985: "Superpowers aim for 'safer world'"], BBC News, November 21, 1985. Retrieved on July 4, 2008.</ref> Perundingan kedua, [[Konferensi Tingkat Tinggi Reykjavík]], diselenggarakan di [[Islandia]]. Perundingan tersebut berjalan lancar hingga pembicaraan bergeser ke arah Strategi Inisiatif Pertahanan Reagan yang ingin dieliminasi oleh Gorbachev, namun Reagan menolaknya.<ref>{{cite news|url=http://query.nytimes.com/gst/fullpage.html?res=940DE0DA1F3BF93AA15756C0A96E948260|title=Toward the Summit; Previous Reagan-Gorbachev Summits|work=The New York Times|accessdate=June 21, 2008|date=May 29, 1988}}</ref> Negosiasi akhirnya gagal, namun dalam perundingan ketiga pada tahun 1987, kedua belah pihak berhasil menghasilkan terobosan dengan ditandatanganinya [[Traktat Angkatan Nuklir Jangka Menengah]] (INF). Traktat ini menghapuskan keberadaan semua senjata nuklir, rudal balistik, dan rudal jelajah di kedua belah pihak dengan jarak antara 500 dan 5.500 kilometer beserta infrastrukturnya.<ref name="fas">{{cite web|url=http://www.fas.org/nuke/control/inf/index.html|title=Intermediate-Range Nuclear Forces|accessdate=June 21, 2008|publisher=Federation of American Scientists}}</ref>
Ketegangan antara Timur dengan Barat mereda dengan cepat pada pertengahan 1980-an. Tahun 1989, bertempat di Moskow, Gorbachev dan pengganti Reagan, [[George H. W. Bush]], menandatangani perjanjian [[START I]], yang mengakhiri perlombaan senjata antar kedua negara.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=255}}</ref> Selama tahun-tahun berikutnya, Soviet dihadapkan pada keruntuhan perekonomian yang diakibatkan oleh turunnya harga minyak dunia dan besarnya pembiayaan militer.<ref name="Shearman76"/> Selain itu, penempatan militer di negara sekutunya diakui tidak relevan lagi bagi Soviet, dan pada tahun 1987, Soviet [[Doktrin Sinatra|secara resmi mengumumkan]] kalau ia tidak akan ikut campur lagi dalam urusan dalam negeri negara-negara sekutunya di [[Eropa Timur]].<ref name="Gaddis248">{{Harvnb|Gaddis|2005|p=248}}</ref>
Tahun 1989, pasukan Soviet mundur dari Afganistan,<ref name="Gaddis 2005, pp. 235–236">{{Harvnb|Gaddis|2005|pp=235–236}}</ref> dan setahun kemudian Gorbachev menyetujui [[reunifikasi Jerman]],<ref name="Shearman76">{{Harvnb|Shearman|1995|p=76}}</ref> satu-satunya alternatif untuk menanggapi [[Protes Tiananmen Square 1989|skenario Tianmen]].<ref>{{Harvnb|Shearman|1995|p=74}}</ref> Ketika [[Tembok Berlin]] runtuh, konsep "[[Common European Home]]" yang dicetuskan oleh Gorbachev mulai terbentuk.<ref>{{cite web| url=http://www.ena.lu/?doc=11160| title=Address given by Mikhail Gorbachev to the Council of Europe| publisher=[[European NAvigator|Centre Virtuel de la Connaissance sur l'Europe]]| date=July 6, 1989| accessdate=February 11, 2007| archive-date=2007-09-27| archive-url=https://web.archive.org/web/20070927220033/http://www.ena.lu/?doc=11160| dead-url=yes}}</ref>
Pada tanggal 3 Desember 1989, dalam [[Konferensi Tingkat Tinggi Malta]], Gorbachev dan [[George H. W. Bush]] secara resmi menyatakan bahwa Perang Dingin sudah berakhir.<ref>[http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/december/3/newsid_4119000/4119950.stm Malta summit ends Cold War], BBC News, December 3, 1989. Retrieved June 11, 2008.</ref> Setahun kemudian, dua negara tersebut bermitra dalam [[Perang Teluk]] melawan Irak.<ref>Goodby, p. 26</ref>
=== Goyahnya sistem Soviet ===
{{see|Perekonomian Uni Soviet|Revolusi 1989|Jalur Baltik}}
[[Berkas:West and East Germans at the Brandenburg Gate in 1989.jpg|jmpl|ka|Runtuhnya [[Tembok Berlin]] pada tahun 1989.]]
Pada tahun 1989, sistem aliansi Soviet berada di ambang keruntuhan. Akibat hilangnya dukungan militer dari Soviet, satu-persatu para pemimpin negara-negara komunis [[Pakta Warsawa]] juga kehilangan kekuasaan.<ref name="Gaddis 2005, pp. 235–236"/> Di Uni Soviet sendiri, kebijakan ''glasnost'' melemahkan ikatan yang selama ini menyatukan Soviet.<ref name="Gaddis248" /> Bulan Februari 1990, dengan semakin memuncaknya isu [[pembubaran Uni Soviet]], para pemimpin [[Partai Komunis Uni Soviet|Partai Komunis]] terpaksa menyerahkan tampuk kekuasaannya yang telah bertahan selama 73 tahun.<ref>{{Harvnb|Sakwa|1999|p=460}}</ref>
Pada saat yang sama, isu kemerdekaan yang dipicu oleh ''glasnost'' semakin mendorong negara-negara Soviet untuk memisahkan diri dari Moskow. [[Negara-negara Baltik]] mulai menarik diri dari Soviet sepenuhnya.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=253}}</ref> [[Revolusi 1989|Gelombang revolusi damai 1989]] yang melanda [[Eropa Tengah]] dan Eropa Timur meruntuhkan kedigjayaan komunisme Soviet di negara-negara seperti Polandia, Hungaria, Cekoslowakia dan Bulgaria.<ref>{{Harvnb|Lefeber|Fitzmaurice|Vierdag|1991|p=221}}</ref> Rumania menjadi satu-satunya negara Blok Timur yang menggulingkan kekuasaan komunis secara keras dengan mengeksekusi kepala negaranya.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=247}}</ref>
=== Pembubaran Uni Soviet ===
{{See|January 1991 events in Latvia|Upaya kudeta di Soviet 1991|Sejarah Uni Soviet (1982–1991)|Pembubaran Uni Soviet}}
[[Berkas:CIS-Map 2.png|ka|jmpl|[[Persemakmuran Negara-Negara Merdeka]], akhir resmi dari [[Uni Soviet]]]]
Sikap permisif Gorbachev terhadap Eropa Timur awalnya tidak meluas ke wilayah Soviet, bahkan Bush, yang berjuang untuk mempertahankan hubungan persahabatan dengan Soviet, mengutuk pembunuhan pada bulan Januari 1991 di [[Peristiwa Januari 1991 di Latvia|Latvia]] dan [[Peristiwa Januari|Lituania]]. Bush memperingatkan bahwa hubungan ekonomi akan dibekukan jika kekerasan terus terjadi.<ref>Goldgeier, p. 27</ref> Uni Soviet secara fatal dilemahkan oleh [[Upaya kudeta di Soviet 1991|kudeta yang gagal]] pada tahun 1991 dan meningkatnya jumlah [[Republik Uni Soviet|republikan Soviet]], khususnya di [[Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia|Rusia]], yang mengancam akan memisahkan diri dari Uni Soviet. [[Persemakmuran Negara-Negara Merdeka]], yang didirikan pada tanggal 21 Desember 1991, dipandang sebagai entitas penerus Uni Soviet, namun, menurut para pemimpin Rusia, tujuannya adalah untuk "memungkinkan perpisahan secara beradab" antara republik-republik Soviet dan juga sebanding dengan kelonggaran konfederasi.<ref>[http://rferl.org/featuresarticle/2006/12/14b6b499-9eb2-4dee-b96c-784ec918969a.html Soviet Leaders Recall ‘Inevitable’ Breakup Of Soviet Union], [[Radio Free Europe/Radio Liberty]], December 8, 2006. Retrieved May 20, 2008.</ref> Uni Soviet secara resmi [[Pembubaran Uni Soviet|dibubarkan]] pada tanggal 25 Desember 1991.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|pp=256–257}}</ref>
== Dampak ==
{{Main|Dampak Perang Dingin}}
[[Berkas:Nato-csto.svg|jmpl|ka|600px|[[NATO]]/[[Persemakmuran Negara-Negara Merdeka|CSTO]]]]
[[Berkas:North Atlantic Treaty Organization (orthographic projection).svg|jmpl|ka|[[NATO]] telah [[Perluasan NATO|memperluas cakupannya]] ke negara-negara bekas [[Pakta Warsawa]] dan bekas Uni Soviet sejak berakhirnya Perang Dingin.]]
Setelah Perang Dingin, [[Rusia]] sebagai ahli waris utama Uni Soviet memotong pengeluaran militer secara drastis. Restrukturisasi ekonomi menyebabkan jutaan warga di seluruh Uni Soviet menganggur.<ref name = "Aslund">Åslund, p. 49</ref> Sedangkan reformasi kapitalis mengakibatkan terjadinya resesi parah, lebih parah daripada yang dialami oleh AS dan Jerman selama [[Depresi Besar]].<ref name = "Nolan">Nolan, pp. 17–18</ref>
Setelah berakhir, Perang Dingin masih terus mempengaruhi dunia.<ref name = "Halliday" /> Setelah pembubaran [[Uni Soviet]], dunia pasca-Perang Dingin secara luas dianggap sebagai dunia yang [[Unipolaritas|unipolar]], menyisakan [[Amerika Serikat]] sebagai satu-satunya [[negara adidaya]] di dunia.<ref>[http://news.bbc.co.uk/2/hi/americas/country_profiles/1217752.stm Country profile: United States of America]. [[BBC News]]. Retrieved March 11, 2007</ref><ref>Nye, p. 157</ref><ref>{{Harvnb|Blum|2006|p=87}}</ref> Perang Dingin juga membantu mendefenisikan peran politik Amerika Serikat di dunia pasca-[[Perang Dunia II]]: pada tahun 1989 AS menjalin kerjasama militer dengan 50 negara dan memiliki 526.000<ref name=Frontline>{{cite web
| title = U.S. Military Deployment 1969 to the present
| publisher = http://www.pbs.org
| date = October 26, 2004
| url = http://www.pbs.org/wgbh/pages/frontline/shows/pentagon/maps/5.html
| accessdate =November 30, 2010 }}</ref> tentara di luar negeri yang tersebar di puluhan negara, dengan 326.000 terdapat di Eropa (dua pertiganya di Jerman Barat),<ref>{{Cite book
|last = Duke
|first = Simón
|title = United States military forces and installations in Europe
|publisher = Oxford University Press
|year = 1989
|page = [https://archive.org/details/grocerywarningsy00adam/page/n181 175]
|url =https://archive.org/details/grocerywarningsy00adam
|id =
|isbn = 0-19-829132-9}}</ref> dan sekitar 130.000 terdapat di Asia (terutama di Jepang dan Korea Selatan).<ref name=Frontline/> Perang Dingin juga menandai puncak pengembangan industri-militer, terutama di Amerika Serikat, dan pendanaan militer secara besar-besaran.<ref name = "Calhoun">{{cite encyclopedia|author=Calhoun, Craig|encyclopedia=Dictionary of the Social Sciences|title=Cold War (entire chapter)|url=http://books.google.com/books?id=SvSZHgAACAAJ&dq=Dictionary+of+the+Social+Sciences|accessdate=June 16, 2008|year=2002|publisher=Oxford University Press|isbn=0-19-512371-9|ref=harv}}{{Pranala mati|date=September 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Pengembangan industri militer ini memiliki dampak besar terhadap negara yang bersangkutan; membantu membentuk kehidupan kemasyarakatan, kebijakan, dan hubungan luar negeri negara tersebut.<ref>{{Cite book
|last = Pavelec
|first = Sterling Michael
|title = The Military-Industrial Complex and American Society
|publisher = ABC-CLIO
|year = 2009
|pages = xv–xvi
|url =
|id =
|isbn = 1-59884-187-4}}</ref>
Pengeluaran militer Amerika Serikat selama berlangsungnya Perang Dingin diperkirakan sekitar $ 8 triliun, sedangkan hampir 100.000 orang Amerika kehilangan nyawa mereka dalam [[Perang Korea]] dan [[Perang Vietnam]].<ref>{{Harvnb|LaFeber|2002|p=1}}</ref> Sulit untuk memperkirakan jumlah korban dan kerugian dari pihak Soviet, namun jika dilihat dari komparasi produk nasional bruto mereka, maka biaya keuangan yang dikeluarkan oleh Soviet selama Perang Dingin jauh lebih besar daripada yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=213}}</ref>
Selain hilangnya nyawa warga sipil oleh para tentara tak berseragam, jutaan jiwa juga tewas dalam [[perang proksi]] antar kedua negara adidaya di berbagai belahan dunia, terutama di Asia Tenggara.<ref>{{Harvnb|Gaddis|2005|p=266}}</ref> Sebagian besar perang proksi dan bantuan untuk konflik-konflik lokal turut berakhir seiring dengan usainya Perang Dingin. Perang antar-negara, perang etnis, perang revolusi, serta jumlah pengungsi menurun tajam pada tahun-tahun pasca-Perang Dingin.<ref name = "Marshall">[http://www.systemicpeace.org/PC2005.pdf Monty G. Marshall and Ted Gurr, ''Peace and Conflict 2005''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080624210152/http://www.systemicpeace.org/PC2005.pdf |date=2008-06-24 }} (PDF), Center for Systemic Peace (2006). Retrieved June 14, 2008.</ref>
Di sisi lain, konflik-konflik antar-negara di [[Dunia Ketiga]] tidak sepenuhnya terhapus pasca-Perang Dingin. Ketegangan ekonomi dan sosial yang dulu dimanfaatkan sebagai "bahan bakar" Perang Dingin terus berlangsung di [[Dunia Ketiga]].<ref name="Halliday" /> Kegagalan kontrol negara di sejumlah wilayah yang dulunya dikuasai oleh pemerintah komunis telah menghasilkan konflik sipil dan etnis baru, terutama di negara-negara bekas [[Yugoslavia]].<ref name = "Halliday" /> Berakhirnya Perang Dingin telah menghantarkan Eropa Timur pada era pertumbuhan ekonomi dan peningkatan jumlah negara [[demokrasi liberal]], sedangkan di bagian lain dunia, seperti di Afganistan, kemerdekaan diikuti dengan [[negara gagal|kegagalan negara]].<ref name = "Halliday" />
== Historiografi ==
{{Main| Historiografi Perang Dingin}}
Setelah istilah "Perang Dingin" dipopulerkan untuk merujuk pada ketegangan antara AS-Soviet pasca-Perang Dunia II, penafsiran terhadap asal usul konflik telah menjadi sumber perdebatan di kalangan [[sejarawan]], ilmuwan politik, dan jurnalis.<ref name = "Nashel">{{cite encyclopedia|author=Nashel, Jonathan|editor=Whiteclay Chambers, John|encyclopedia=The Oxford Companion to American Military History|title=Cold War (1945–91): Changing Interpretations (entire chapter)|url=http://books.google.com/books?id=xtMKHgAACAAJ&dq=The+Oxford+Companion+to+American+Military+History|accessdate=June 16, 2008|year=1999|publisher=Oxford University Press|isbn=0-19-507198-0|ref=harv}}{{Pranala mati|date=September 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Secara khusus, sejarawan tidak sepakat mengenai siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan hubungan Soviet-AS setelah Perang Dunia II, dan apakah konflik antara dua adidaya tersebut tak terelakkan atau bisa dihindari.<ref name="Brinkley">Brinkley, pp. 798–799</ref> Para sejarawan juga tidak sepakat mengenai apa defenisi persisnya Perang Dingin itu, apa-apa saja yang menjadi sumber-sumber konfliknya, dan bagaimana untuk menguraikan pola aksi dan reaksi antara kedua belah pihak.<ref name = "Halliday" />
Meskipun penjelasan tentang asal usul dari konflik Perang Dingin dalam diskusi akademik berlangsung dengan kompleks dan beragam, beberapa sekolah umum menetapkan pemikiran pada subjek yang dapat diidentifikasi. Sejarawan umumnya berpendapat bahwa terdapat tiga pendekatan yang berbeda untuk mempelajari Perang Dingin, yaitu: pendekatan "ortodoks", "revisionisme", dan "pasca-revisionisme".<ref name = "Calhoun" />
Pendekatan "ortodoks" menyatakan bahwa Uni Soviet dan ekspansinya ke Eropa Timur lah yang memicu berkobarnya Perang Dingin.<ref name = "Calhoun" /> Kalangan "revisionis" menganggap bahwa Amerika Serikat bertanggung jawab atas kerusakan perdamaian pasca-Perang Dunia II karena berupaya untuk mengkonfrontasi dan mengisolasi Uni Soviet sebelum akhir Perang Dunia II.<ref name = "Calhoun" /> Sedangkan "pasca-revisionis" memandang Perang Dingin sebagai peristiwa yang lebih bernuansa, dan berusaha untuk lebih menyeimbangkan mengenai siapa pihak yang bertanggung jawab dalam Perang Dingin.<ref name = "Calhoun" /> Kebanyakan [[historiografi]] mengenai Perang Dingin menggunakan dua atau keseluruhan pendekatan ini.<ref name = "Byrd" />
== Lihat juga ==
{{div col|colwidth=25em}}
* [[Permainan Besar]]
* [[Imperialisme Amerika Serikat]]
* [[Kanada dalam Perang Dingin]]
* [[Perang dingin (istilah umum)]]
* [[Perang Dingin (serial TV)|''Perang Dingin'' (serial TV)]]
* [[Kebudayaan selama Perang Dingin]]
* [[Konferensi Sungai Donau 1948]]
* [[Daftar konferensi Uni Soviet-Amerika Serikat]]
* [[McCarthyisme]]
* [[Intervensi luar negeri Amerika Serikat]]
* [[Ekspansi ekonomi pasca-Perang Dunia II]]
* [[Kekaisaran Soviet]]
* [[Garis waktu kejadian dalam Perang Dingin]]
* [[Eksperimen manusia yang tidak etis di Amerika Serikat]]
* [[Perang Dunia III]]
* [[:Kategori:Perang Dingin]]
{{div col end}}
== Catatan kaki ==
{{reflist|colwidth=30em}}
== Referensi dan bacaan lanjutan ==
{{Main|Daftar sumber primer dan sekunder Perang Dingin}}
{{refbegin|colwidth=30em}}
* {{cite book|last=Applebaum|first=Anne|title=Iron Curtain: The Crushing of Eastern Europe, 1944-1956|url=https://archive.org/details/ironcurtaincrush00appl_0|publisher=Doubleday|year=2012|isbn=0-385-51569-3}}
* Davis, Simon, and Joseph Smith. ''The A to Z of the Cold War'' (Scarecrow, 2005), encyclopedia focused on military aspects
* {{cite book|last=Dominguez|first = Jorge I.|title= To Make a World Safe for Revolution: Cuba's Foreign Policy|publisher= Harvard University Press|year=1989|isbn=0-674-89325-0}}
* {{cite book|last=Friedman|first = Norman|title= The Fifty-Year War: Conflict and Strategy in the Cold War|url=https://archive.org/details/fiftyyearwarconf0000frie|publisher= Naval Institute Press|year=2007|isbn=1-59114-287-3}}
* {{Cite book|title=Russia, the Soviet Union and the United States. An Interpretative History|url=https://archive.org/details/russiasovietunio00gadd|last=Gaddis|first=John Lewis|year=1990|publisher=McGraw-Hill|isbn=0-07-557258-3|ref=harv|postscript=.}}
* {{cite book|title=We Now Know: Rethinking Cold War History|url=https://archive.org/details/wenowknowrethink0000gadd|author=[[John Lewis Gaddis|Gaddis, John Lewis]]|year=1997|publisher=Oxford University Press|isbn=0-19-878070-2}}
* {{Cite book|title=The Cold War: A New History|url=https://archive.org/details/coldwarnewhistor00gadd|last=Gaddis|first=John Lewis|year=2005|publisher=Penguin Press|isbn=1-59420-062-9|ref=harv|postscript=.}}
* {{Cite book|last=Garthoff|first=Raymond|title=Détente and Confrontation: American-Soviet Relations from Nixon to Reagan|year=1994|publisher=Brookings Institution Press|isbn=0-8157-3041-1|ref=harv|postscript=.}}
* Haslam, Jonathan. ''Russia's Cold War: From the October Revolution to the Fall of the Wall'' (Yale University Press; 2011) 512 pages
* Hoffman, David E. ''The Dead Hand: The Untold Story of the Cold War Arms Race and Its Dangerous Legacy'' (2010)
* {{cite book|last=Hussain|first =Rizwan|title= Pakistan And The Emergence Of Islamic Militancy In Afghanistan|url=https://archive.org/details/pakistanemergenc0000huss|publisher= Ashgate Publishing|year=2005|isbn=0-7546-4434-0}}
* Judge, Edward H. ''The Cold War: A Global History With Documents'' (2012)
* {{cite book|last=Kalinovsky|first =Artemy M.|title= A Long Goodbye: The Soviet Withdrawal from Afghanistan|publisher= Harvard University Press|year=2011|isbn=978-0-674-05866-8}}
* {{cite book|last=LaFeber|first=Walter|title= America, Russia, and the Cold War, 1945–2002|publisher= McGraw-Hill|year=2002|isbn=0-07-284903-7|ref=harv|postscript=.}}
* {{Cite book|last=Leffler|first = Melvyn|title= A Preponderance of Power: National Security, the Truman Administration, and the Cold War|url=https://archive.org/details/preponderanceofp0000leff|publisher= Stanford University Press|year=1992|isbn=0-8047-2218-8|ref=harv|postscript=.}}
* Leffler, Melvyn P. and Odd Arne Westad, eds. ''The Cambridge History of the Cold War'' (3 vol, 2010) 2000pp; new essays by leading scholars
* {{Cite book|last=Lewkowicz|first = Nicolas|title= The German Question and the International Order, 1943–48|publisher= Palgrave Macmillan|year=2010|isbn=978-0-230-24812-0|ref=harv|postscript=.}}
* {{cite book|author=[[Geir Lundestad|Lundestad, Geir]]|title=East, West, North, South: Major Developments in International Politics since 1945|year=2005|publisher=Oxford University Press|isbn=1-4129-0748-9}}
* {{cite book|last=Lüthi|first =Lorenz M|title= The Sino-Soviet split: Cold War in the communist world|publisher= Princeton University Press|year=2008|isbn=0-691-13590-8}}
* {{cite book|last=McMahon|first=Robert|title=The Cold War: A Very Short Introduction|publisher=Oxford University Press|isbn=0-19-280178-3|year=2003}}
* {{cite book|last=Meher|first =Jagmohan|title= America's Afghanistan War: The Success that Failed|publisher= Gyan Books|year=2004|isbn=81-7835-262-1}}
* {{cite book|last=Lüthi|first =Lorenz M|title= The Sino-Soviet split: Cold War in the communist world|publisher= Princeton University Press|year=2008|isbn=0-691-13590-8}}
* {{Cite book|last=Malkasian|first=Carter|title= The Korean War: Essential Histories|url=https://archive.org/details/koreanwar0000malk|publisher= Osprey Publishing|year=2001|isbn=1-84176-282-2|ref=harv|postscript=.}}
* Mastny, Vojtech. ''The Cold War and Soviet insecurity: the Stalin years'' (1996) [http://quod.lib.umich.edu/cgi/t/text/text-idx?c=acls;cc=acls;view=toc;idno=heb00281.0001.001 online edition]
* {{Cite book|title=Russian Image on the Western Screen: Trends, Stereotypes, Myths, Illusions|last=Fedorov|first=Alexander|year=2011|publisher=Lambert Academic Publishing,|isbn=978-3-8433-9330-0}}
* {{Cite book|last=Miller|first=Roger Gene|title=To Save a City: The Berlin Airlift, 1948–1949|url=https://archive.org/details/tosavecityberlin0000mill_b0n4|publisher=Texas A&M University Press|year=2000|isbn=0-89096-967-1|ref=harv|postscript=.}}
* {{Cite book|last=Njolstad|first=Olav|title= The Last Decade of the Cold War|publisher= Routledge|year=2004|isbn=0-7146-8371-X|ref=harv|postscript=.}}
* {{cite book|last=Nolan|first=Peter|title=China's Rise, Russia's Fall|year=1995|publisher=St. Martin's Press|isbn=0-312-12714-6}}
* {{Cite book|last=Pearson|first=Raymond|title=The Rise and Fall of the Soviet Empire|publisher=Macmillan|year=1998|isbn=0-312-17407-1|ref=harv|postscript=.}}
* {{cite book|last=Porter|first=Bruce|coauthors=Karsh, Efraim|title=The USSR in Third World Conflicts: Soviet Arms and Diplomacy in Local Wars|url=https://archive.org/details/ussrinthirdworld0000port|publisher=Cambridge University Press|year=1984|isbn=0-521-31064-4}}
* {{Cite book|last=Puddington|first=Arch|title= Broadcasting Freedom: The Cold War Triumph of Radio Free Europe and Radio Liberty|publisher= University Press of Kentucky|year= 2003|isbn=0-8131-9045-2|ref=harv|postscript=.}}
* {{Cite book|last=Roberts|first=Geoffrey|title=Stalin's Wars: From World War to Cold War, 1939–1953|url=https://archive.org/details/stalinswarsfromw0000robe|publisher=Yale University Press|year=2006|isbn=0-300-11204-1|ref=harv|postscript=.}}
* {{cite book|last=Stone|first=Norman|title=The Atlantic and Its Enemies: A History of the Cold War|url=https://archive.org/details/atlanticitsenemi0000ston_z5m0|publisher=Basic Books Press|year=2010|isbn=0-465-02043-7}}
* {{Cite book|last=Taubman|first=William|title=Khrushchev: The Man and His Era|year=2004|publisher=W. W. Norton & Company|isbn=0-393-32484-2|ref=harv|postscript=.}}; Pulitzer Prize
* Tucker, Spencer, ed. ''Encyclopedia of the Cold War: A Political, Social, and Military History'' (5 vol. 2008), world coverage
* Walker, Martin. ''The Cold War: A History'' (1995), British perspective
* {{Cite book|last=Wettig|first=Gerhard|title=Stalin and the Cold War in Europe|publisher=Rowman & Littlefield|year=2008|isbn=0-7425-5542-9|ref=harv|postscript=.}}
* {{Cite book|last=Zubok|first=Vladislav|coauthors=Pleshakov, Constantine|title=Inside the Kremlin's Cold War: From Stalin to Khrushchev|url=https://archive.org/details/insidekremlinsco00zubo|publisher=Harvard University Press|year=1996|isbn=0-674-45531-2|ref=harv|postscript=.}}
* Zubok, Vladislav M. ''A Failed Empire: The Soviet Union in the Cold War from Stalin to Gorbachev'' (2008)
=== Historiografi dan memori ===
* Hopkins, Michael F. "Continuing Debate and New Approaches in Cold War History," ''Historical Journal,'' Dec 2007, Vol. 50 Issue 4, pp 913–934,
* Isaac, Joel, and Duncan Bell, eds. ''Uncertain Empire: American History and the Idea of the Cold War'' (2012) [http://www.amazon.com/Uncertain-Empire-American-History-Idea/dp/0199826145/ excerpt and text search]
* Johnston, Gordon. "Revisiting the cultural Cold War," ''Social History,'' Aug 2010, Vol. 35 Issue 3, pp 290–307
* Nuti, Leopoldo, et al., eds. ''Europe and the End of the Cold War: A Reappraisal'' (2012) [http://www.amazon.com/Europe-End-Cold-War-ebook/dp/B008VSEJBO/ excerpt and text search]
* Wiener, Jon. ''How We Forgot the Cold War: A Historical Journey across America'' (2012) [http://www.amazon.com/How-Forgot-Cold-War-Historical/dp/0520271416/ excerpt and text search]
=== Sumber primer ===
* {{cite book|author=[[Christopher Andrew (historian)|Andrew, Christopher]]|coauthors=[[Vasili Mitrokhin|Mitrokhin, Vasili]]|title= The Sword and the Shield: The Mitrokhin Archive and the Secret History of the KGB|publisher= Basic Books|year=2000|isbn=0-585-41828-4}}
* {{Cite book|last=Dobrynin|first=Anatoly|title=In Confidence: Moscow's Ambassador to Six Cold War Presidents|url=https://archive.org/details/inconfidencemosc0000dobr_d2k5|publisher=University of Washington Press|year=2001|isbn=0-295-98081-8|ref=harv|postscript=.}}
* Hanhimaki, Jussi and Odd Arne Westad, eds. ''The Cold War: A History in Documents and Eyewitness Accounts'' (Oxford University Press, 2003). ISBN 0-19-927280-8.
* {{cite book|author=Sakwa, Richard|title= The rise and fall of the Soviet Union, 1917–1991|url=https://archive.org/details/risefallofsoviet0000sakw|publisher=Routledge|year=1999|isbn=0-415-12290-2|ref=harv|postscript=.}}
* {{cite book|author=Cardona, Luis|title= Cold War KFA|publisher=Routledge|year=2007|ref=harv|postscript=.|unused_data=Barcelona, Spain}}
* [http://www.jfklibrary.org/Events-and-Awards/Forums.aspx?f=2009 "Presidency in the Nuclear Age"], conference and forum at the [[John F. Kennedy Presidential Library and Museum|JFK Library]], Boston, October 12, 2009. Four panels: "The Race to Build the Bomb and the Decision to Use It", "Cuban Missile Crisis and the First Nuclear Test Ban Treaty", "The Cold War and the Nuclear Arms Race", and "Nuclear Weapons, Terrorism, and the Presidency". ( [http://www.jfklibrary.org/Events-and-Awards/~/media/assets/Education%20and%20Public%20Programs/Forum%20Transcripts/Cold%20War%20and%20Nuclear%20Arms%20Race.pdf transcript of "The Cold War and the Nuclear Arms Race"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130117035929/http://www.jfklibrary.org/Events-and-Awards/~/media/assets/Education%20and%20Public%20Programs/Forum%20Transcripts/Cold%20War%20and%20Nuclear%20Arms%20Race.pdf |date=2013-01-17 }})
{{refend}}
== Pranala luar ==
{{Sister project links|Perang Dingin}}
;Arsip
* [http://www.osaarchivum.org/guide/ Open Society Archives, Budapest (Hungary), one of the biggest history of communism and cold war archives in the world] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110511130424/http://www.osaarchivum.org/guide/ |date=2011-05-11 }}
* [http://www.cybertrn.demon.co.uk/ An archive of UK civil defence material] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081222065026/http://www.cybertrn.demon.co.uk/ |date=2008-12-22 }}
* [http://repository.library.georgetown.edu/handle/10822/552679 Post-Cold War World Economy] from the [http://repository.library.georgetown.edu/handle/10822/552494 Dean Peter Krogh Foreign Affairs Digital Archives]
* [http://www.conelrad.com/ CONELRAD Cold War Pop Culture Site]
* [http://www.cbc.ca/archives/categories/war-conflict/cold-war/cold-war-culture-the-nuclear-fear-of-the-1950s-and-1960s/topic---cold-war-culture-the-nuclear-fear-of-the-1950s-and-1960s.html CBC Digital Archives{{spaced ndash}}Cold War Culture: The Nuclear Fear of the 1950s and 1960s]
* [http://www.wilsoncenter.org/program/cold-war-international-history-project The Cold War International History Project (CWIHP)]
* [http://coldwarfiles.org/ The Cold War Files]
* [http://www.cnn.com/SPECIALS/cold.war/ CNN Cold War Knowledge Bank] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081217154418/http://www.cnn.com/SPECIALS/cold.war/ |date=2008-12-17 }} comparison of articles on Cold War topics in the Western and the Soviet press between 1945 and 1991
* [http://community.theblackvault.com/articles/entry/The-CAESAR-POLO-and-ESAU-Papers- The CAESAR, POLO, and ESAU Papers] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090710182023/http://community.theblackvault.com/articles/entry/The-CAESAR-POLO-and-ESAU-Papers- |date=2009-07-10 }}–This collection of declassified analytic monographs and reference aids, designated within the Central Intelligence Agency (CIA) Directorate of Intelligence (DI) as the CAESAR, ESAU, and POLO series, highlights the CIA's efforts from the 1950s through the mid-1970s to pursue in-depth research on Soviet and Chinese internal politics and Sino-Soviet relations. The documents reflect the views of seasoned analysts who had followed closely their special areas of research and whose views were shaped in often heated debate.
* [http://eisenhower.archives.gov/research/online_documents/aerial_intelligence.html Documents available online regarding aerial intelligence during the Cold War, Dwight D. Eisenhower Presidential Library] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130215215917/http://eisenhower.archives.gov/research/online_documents/aerial_intelligence.html |date=2013-02-15 }}
;Bibliografi
* [http://alsos.wlu.edu/qsearch.aspx?browse=issues/Arms+Race Annotated bibliography for the arms race from the Alsos Digital Library] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060203121815/http://alsos.wlu.edu/qsearch.aspx?browse=issues%2FArms+Race |date=2006-02-03 }}
;Berita
* [http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/themes/world_politics/cold_war/default.stm Video and audio news reports from during the cold war]
;Sumber edukasional
* [http://www.nps.gov/history/NR/twhp/wwwlps/lessons/128mimi/ ''Minuteman Missile National Historic Site: Protecting a Legacy of the Cold War'', a National Park Service Teaching with Historic Places (TwHP) lesson plan]
{{Perang Dingin}}
{{Topik Amerika Serikat}}
{{Uni Soviet bawah}}
{{komunisme bawah}}
[[Kategori:Perang Dingin| ]]
[[Kategori:Konflik global]]
[[Kategori:Masa bersejarah]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Amerika Serikat]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Uni Soviet]]
[[Kategori:Abad ke-20]]
[[Kategori:Hubungan internasional]]
|