Tajwid: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kerina yin (bicara | kontrib) →Hukum taawuz dan basmalah: menambah ejaan Bahasa Arab bagi perkataan "taawuz" yang dirujuk dari sini http://quranicstudyonline.blogspot.com/2011/04/taawuz.html |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(107 revisi perantara oleh 73 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Quran}}
[[Berkas:Quran-Mus'haf Al Tajweed.jpg|
'''Tajwīd''' (تجويد) secara [[harfiah]] bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan, <ref>[http://khazanahtajwid.blogspot.com/2008/10/pengertian-tajwid.html Khazanah tajwid]</ref> tajwid berasal dari kata ''Jawwada'' {{resize|150%|(جوّد-يجوّد-تجويدا)}} dalam [[bahasa Arab]]. Dalam ilmu [[Qiraah]], tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci [[al-Quran]] maupun bukan. ▼
Dalam rumpun [[Ilmu Al-Qur'an|ilmu-ilmu Al-Qur'an]], '''tajwid''' ({{lang-ar|تجويد|translit=tajwīd}}) adalah ilmu tentang tata cara mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Ilmu tajwid mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci [[Al-Qur'an]] maupun bukan.
Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah ''makharijul huruf'' (tempat keluar-masuk huruf),<ref>{{Cite web |url=http://www.lembarislam.com/makhorijul-huruf-arab-hijaiyyah/ |title=Makhorijul Huruf Arab Hijaiyyah |access-date=2012-07-20 |archive-date=2012-07-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120724010339/http://www.lembarislam.com/makhorijul-huruf-arab-hijaiyyah/ |dead-url=yes }}</ref> ''shifatul huruf'' (cara pengucapan huruf), ''ahkamul huruf'' (hubungan antar huruf), ''ahkamul maddi wal qasr'' (panjang dan pendek ucapan), ''ahkamul waqaf wal ibtida’'' (memulai dan menghentikan bacaan), dan ''al-Khat al-Utsmani''.
Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat [[
== Definisi ==
▲Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah ''makharijul huruf'' (tempat keluar-masuk huruf), ''shifatul huruf'' (cara pengucapan huruf), ''ahkamul huruf'' (hubungan antar huruf), ''ahkamul maddi wal qasr'' (panjang dan pendek ucapan), ''ahkamul waqaf wal ibtida’'' (memulai dan menghentikan bacaan) dan ''al-Khat al-Utsmani''.
▲
▲Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat [[al-Quran]]. Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah [[fardhu kifayah]] tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca al-Quran adalah [[fardhu ain]] atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang [[mukallaf]] atau dewasa.
== Dalil tentang tajwid ==
Adapun dalil dalil yang mewajibkan membaca
# ada pun dalil yang pertama
# yang kedua dalil as sunah (
# yang ketiga adalah dalil ijma ulama.
== Hukum taawuz dan
Terdapat empat cara membaca
# memutuskan
# menyambungkan basmalah dengan surah tanpa berhenti,
# membaca
# membaca
Terdapat empat cara membaca basmalah di antara dua surat. Tiga daripadanya adalah harus dan satu lagi adalah tidak harus. Yang harus adalah:
Baris 32 ⟶ 36:
Bacaan bagi yang tidak harus pula adalah:
# menghubungkan akhir surat dengan basmalah lalu berhenti. Kemudian, barulah membaca surat yang seterusnya tanpa basmalah. Walau
== Hukum nun mati dan tanwin ==▼
== Hukum mim mati ==
{{main|Hukum mim mati}}
Hukum mim mati adalah salah satu tajwid yang terdapat dalam Al-Qur'an. Hukum ini berlaku jika mim mati bertemu huruf-huruf tertentu.
Hukum mim dan nun [[tasydid]] juga disebut sebagai ''wajibal ghunnah'' ('''<big>ﻭﺍﺟﺐ ﺍﻟﻐﻨﻪ</big>''') yang bermakna bahwa pembaca wajib untuk mendengungkan bacaan. Maka jelaslah yang bacaan bagi kedua-duanya adalah didengungkan. Hukum ini berlaku bagi setiap huruf mim dan nun yang memiliki tanda syadda atau bertasydid ('''<big>ﻡّ</big>''' dan '''<big>نّ</big>''').▼
Contoh: '''<big>ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠِﻨﱠﺔ ﻭَﺍﻟﻨﱠﺎﺱِ</big>'''▼
▲Hukum mim dan nun [[tasydid]] juga disebut sebagai ''wajibal ghunnah'' ('''
== Hukum alif lam ma'rifah ==▼
{{main|Alif Lam}}
Alif lam
'''Alif lam
'''Alif lam
▲'''Alif lam syamsiah''' ialah lam yang diikuti oleh 14 huruf hijaiah seperti: ta' ('''<big>ت</big>'''), tha' ('''<big>ث</big>'''), dal ('''<big>د</big>'''), dzal ('''<big>ذ</big>'''), ra' ('''<big>ر</big>'''), zai ('''<big>ز</big>'''), sin ('''<big>س</big>'''), syin ('''<big>ش</big>'''), sod ('''<big>ص</big>'''), dhod ('''<big>ض</big>'''), tho ('''<big>ط</big>'''), zho ('''<big>ظ</big>'''), lam ('''<big>ل</big>''') dan nun ('''<big>ن</big>'''). Nama ''asy-syamsiah'' diambil dari bahasa Arab ('''<big>ﺍﻟﺸﻤﺴﻴﻪ</big>''') yang artinya adalah matahari. Maka dari itu, cara membaca alif lam ini tidak dibacakan melainkan dileburkan kepada huruf setelahnya.
▲* [[Huruf syamsiah dan qamariah]]
== Hukum idgham ==
{{main|idgham}}
'''Idgham''' ('''
# '''Idgham mutamathilain''' ('''
# '''Idgham mutaqaribain''' ('''
# '''Idgham mutajanisain''' ('''
== Hukum mad ==
Baris 67 ⟶ 70:
'''Mad''' berarti melanjutkan atau melebihkan. Dari segi istilah ulama tajwid dan ahli bacaan, mad bermakna memanjangkan suara dengan lanjutan menurut kedudukan salah satu dari huruf mad. Terdapat dua bagian mad, yaitu mad asli dan mad far'i. Terdapat tiga huruf mad yaitu alif, wau, dan ya' dan huruf tersebut haruslah berbaris mati atau saktah. Panjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan harakat.
== Hukum ra' ==
Hukum ra' adalah hukum bagaimana membunyikan huruf ra' dalam bacaan. Terdapat tiga cara yaitu kasar atau tebal, halus atau tipis, atau harus dikasarkan dan ditipiskan.
▲Hukum ra' adalah hukum bagaimana membunyikan huruf ra' dalam bacaan. Terdapat tiga cara yaitu kasar atau tebal, halus atau tipis, atau harus dikasarkan dan ditipiskan.
▲Bacaan ra' harus dikasarkan apabila:
* Setiap ra' yang berharakat atas atau [[fathah]].
:Contoh: '''
* Setiap ra' yang berbaris mati atau berharakat sukun dan huruf sebelumnya berbaris atas atau fathah.
:Contoh: '''
* Ra' berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah atau kasrah yang bukan asli.
:Contoh: '''
* Ra' berbaris mati dan sebelumnya huruf yang berbaris bawah atau kasrah tetapi ra' tadi berjumpa dengan huruf isti'la'.
:Contoh: '''
Bacaan ra' yang ditipiskan (tarqiq) adalah apabila:
* Setiap ra' yang berbaris bawah atau kasrah.
:Contoh: '''
* Setiap ra' yang sebelumnya terdapat mad ''
:Contoh: '''
* Ra' mati yang sebelumnya juga huruf berbaris bawah atau kasrah tetapi tidak berjumpa dengan huruf isti'la'.
:Contoh: '''
Bacaan ra' yang harus dikasarkan dan ditipiskan adalah apabila setiap ra' yang berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah dan kemudian berjumpa dengan salah satu huruf isti'la'.▼
:Contoh: '''<big>ﻓِﺮْﻕ<big>'''▼
▲Bacaan ra' yang harus
==
{{main|kalkalah}}
'''
*
:Contoh: '''
*
:Contoh: '''
== Makhraj huruf ==
Baris 114:
{{Main|Sifat huruf}}
==
{{main|Wakaf (tajwid)}}
* '''
* '''
* '''
* '''
=== Tanda-tanda
# Tanda mim (
# tanda
# tanda jim (
# tanda
# tanda sad (
# tanda
# tanda qaf (
# tanda sad-lam (
# tanda Qif (
# tanda sin (
# tanda Waqfah (
# tanda
# tanda kaf (
# tanda bertitik tiga (
== Lihat pula ==
Baris 149 ⟶ 148:
* [[Wasal]]
* [[Harakat]]
* [[Huruf syamsiah dan
== Referensi ==
{{reflist}}
"Makhorijul Huruf Arab Hijaiyyah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-24. Diakses tanggal 2012-07-20.
[[Kategori:
[[Kategori:Arab]]
[[Kategori:Abjad Arab]]
|