Wikipedia:Pengantar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pulaubawean (bicara | kontrib)
Biografi Sastrawan Bawean
k Mengubah tingkat pelindungan "Wikipedia:Pengantar": Halaman dengan lalu lintas tinggi ([Sunting=Hanya untuk pengurus] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengurus] (selamanya))
 
(162 revisi perantara oleh 91 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{berkenalan dengan Wikipedia}}
{{jangan hapus baris ini}}
<!--Silakanmembuat menyunting setelah tanda +++++biografi di bawahwikipedia-->
<!-- +++++ -->
<!-- +++++ --> Mochammad Natsir Abrari atau dalam dunia sastra lebih dikenal dengan Sir Baidy Iskak.Sir Baidy Iskak sebagai pengarang daerah yang cukup profesional dan pernah mendapat beberapa penghargaan. Sejak kecil sir Baidy sudah menyukai dunia sastra, utamanya drama dan puisi. Sejak kelas I SMP hingga kelas 2 SMA, Beliau selalu menjuarai pertandingan baca puisi se-Kabupaten Gresik, sehingga menjelang kelas 3 SMA, Beliau sudah tidak diperkenankan mengikuti pertandingan baca puisi lagi.
 
Kemudian, pada tahun 1972, Beliau merantau ke Jakarta. Selama sepuluh tahun di Jakarta Sir Baidy bergelut dengan dunia teater.Pada tahun 1976 memimpin "Teater Bara" di Cilincing Jakarta Utara. Kemudian bergabung dengan "Teater Gelut", dan memimpin "Teater Sunda Kelapa".Terakhir Sir Baidy bersama teaternya "Art Study Club" berhasil menjuarai Festival Teater Remaja di Taman Ismailon.Sir baidy sering menerima penghargaan sastra, khususnya dalam bidang drama, teater, dan puisi. Menurut pengakuan Sekretaris Persatuan Bawean - Singapura Kala itu, Saudari Noorliyati: " Tidak disangka di Pulau kecil macam Bawean ini, ada seorang yang mampu menjerumuskan (mewakili) pemikirannya ke dunia Internasional ".
 
Sir baidy memiliki profesi yang beragam, sebagai sastrawan, budayawan, akademis, kritikus, dan aktifis, dengan segala konsekuensinya.Selain mengarang dan menyutradarai drama, Sir Baidy juga menulis cerpen dan puisi. Puisi sir Baidy sudah ada dalam bentuk budget kecil dengan judul " Seratus Delapan Puluh Derajat ".Sir baidy juga pernah menjadi guru Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP dan SMU Negeri dan Swasta di Bawean, dan pernah mengajar teater di Jakarta. Hingga kini, Sir Baidy masih aktif menulis puisi, cerpen, dan drama, juga sebagai pelatih teater.