Talaga Remis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~cite |
|||
(43 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Coord|6|47|21|S|108|24|58|E|display=title}}
'''{{PAGENAME}}''' adalah salah satu objek wisata alam di [[Kabupaten Kuningan]]. Talaga Remis merupakan sebuah danau yang terletak di kaki gunung Ciremai tepatnya di Desa [[Kaduela, Pasawahan, Kuningan|Kaduela, Kuningan]], Kecamatan [[Mandirancan, Kuningan|Mandirancan]], berjarak ±37
== Etimologi ==▼
▲'''{{PAGENAME}}''' adalah salah satu objek wisata alam di [[Kabupaten Kuningan]]. Talaga Remis merupakan sebuah danau yang terletak di kaki gunung Ciremai tepatnya di Desa [[Kaduela, Pasawahan, Kuningan|Kaduela, Kuningan]], Kecamatan Mandirancan, berjarak ±37 km dari pusat kota [[Kuningan]].<ref name=resmi />
Nama '''Talaga Remis''' mempunyai arti tersendiri, nama ''talaga'' diambil dari kata telaga dalam [[bahasa Sunda]], dan ''remis'' tersebut diambil dari binatang sejenis [[kerang]] bewarna kuning yang banyak hidup di sekitar telaga, binatang tersebut dikenal dengan sebutan [[remis]].<ref name=resmi>
Telaga ini mempunyai ciri khas tersendri, dengan air yang jernih dan dingin. di dalam telaga tersebut terdapat banyak remis (sejenis kerang air tawar). dan remis ini juga sebagai sumber protein yang sangat baik. karena dapat diolah menjadi makanan dan besar sekali manfaatnya bagi kesehatan.
▲==Etimologi==
▲Nama '''Talaga Remis''' mempunyai arti tersendiri, nama ''talaga'' diambil dari kata telaga dalam [[bahasa Sunda]], dan ''remis'' tersebut diambil dari binatang sejenis [[kerang]] bewarna kuning yang banyak hidup di sekitar telaga, binatang tersebut dikenal dengan sebutan [[remis]].<ref name=resmi>[http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/132 Laman resmi Pemprov Jawa Barat]</ref>
== Kondisi alam ==
Hutan wisata Talaga Remis mempunyai luas areal kurang Iebih 13 Ha. Sedangkan luas danaunya 3,25 Ha, yang dikelola oleh Perum Kehutanan [[Kabupaten Kuningan]]. Terdapat 8 telaga yaitu
== Sejarah ==
Menurut cerita yang berkembang secara lisan, asal muasal hutan Wisata Talaga Remis terkait dengan sejarah Kerajaan Cirebon. Sultan yang berkuasa di Cirebon pada waktu itu ialah Sultan Giri Laya. Sang Sultan mempunyai seorang puteri yang cantik jelita, bernama Ratna Pandan Kuning. Ratna Pandan Kuning adalah satu-satunya keturunan Sultan, calon penerus tahta Kesultanan Cirebon. Sang Puteri menarik beberapa kalangan untuk meminangnya, namun beberapa kali pinangan selalu ditolaknya sehingga membuat Sultan kebingungan, apalagi ditengah situasi yang tidak kondusif. Sebenarnya Sultan mempunyai jagoan yang dipersiapkan sebagai calon menantunya yaitu Elang Drajat putra dari Banjar Melati. Dia adalah orang kepercayaan Sultan yang menjadi tameng pertamanya. Sehingga agar tidak terjadi kecemburuan dari orang yang telah meminang Puteri dan setiap orang merasakan keadilan, Sultan Giri Laya mengadakan sayembara percobaan perang. Siapapun yang bisa mengalahkan Elang Drajat, akan dijadikan menantu Sultan Giri Laya atau Dalem Cirebon.▼
▲Menurut
Pada waktu Sultan Cirebon dan keluarganya memindahkan pusat kekuasaanya ke Matangaji, Hingga terkenal dengan sebutan Sultan Matangaji, Daerah kekuasaan Sultan Matangaji meliputi daerah Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Indramayu. Sultan Matangaji setiap tahunnya membayar upeti kepada Sultan Mataram yang bernama Sultan Agung turunan dari Amangkurat II.▼
▲Pada waktu itu Sultan Cirebon
Sementara itu di wilayah lain Elang Sutajaya berniat berangkat menuju Cirebon didampingi pawongan Ki Lurah Bango dengan membawa keris pusaka yang bernama Keris Sekober untuk membantu Pangeran Selingsingan di Pakemitan Gedong Silarandenog. Namun setelah sampai di Keraton Cirebon ternyata keraton sudah dikosongkan. Perjalanan dilanjutkan untuk membabat hutan belantara, hutan Ciliwung Ghoib. Setelah hutan-hutan dibersihkan munculah Ratu Siluman Ratna Gendra Sari, lalu menjelma seorang wanita cantik. Alkisah terjadilah perkawinan antara Ratu Siluman Ratna Gendra Sari dengan Elang Sutajaya. Elang Sutajaya diberi aji-aji atau ilmu kekebalan bernama Upar, sehingga apabila ia mengeluarkan keringat maka keringatnya itu akan menjadi racun. ▼
▲Sementara itu di wilayah lain ada seorang pemuda bernama Elang Sutajaya berniat berangkat menuju [[Cirebon]] didampingi pawongan Ki Lurah Bango dengan membawa keris pusaka yang bernama Keris Sekober untuk membantu Pangeran Selingsingan di Pakemitan Gedong Silarandenog. Namun setelah sampai di Keraton Cirebon ternyata keraton sudah dikosongkan.
Elang Sutajaya akhirnya bertemu dengan Sultan yang kini berada di Matangaji. Pada saat itu Sultan sedang bermusyawarah dengan putrinya dalam mengadakan syaembara. Elang Sutajaya kemudian bertemu dengan Putri Ratna Pandan Kuning, Putri Matangaji tersebut tertarik oleh ketampanan dan kesopanan Elang Sutajaya. Setelah bercakap-cakap dengan Sultan Matangaji, Elang Sutajaya mengemukakan maksudnya untuk bertugas kemit atau juru kunci di Gedong Silaradenok membantu Pangeran Selingsingan. Sepeninggalnya Elang Sutajaya putri Matangaji menangis tiada hentinya. Sultan Matangaji mengerti akan maksud putrinya yang mencintai Elang Sutajaya.
Kemudian Elang Sutajaya datang kembali ke Matangaji, Putri Ratna Pandan Kuning sangat senang dengan kedatangannya dan mengutarakan keinginanya kepada Sultan agar menyetujuinya untuk menikah dengan Elang Sutajaya. Sultan Matangaji tidak keberatan dengan syarat Elang Sutajaya bisa mengalahkan prajurit-prajurit Banjar Melati yang dipimpin oleh Elang Drajat. Spontan saja Elang Sutajaya menyanggupinya hingga terjadilah pertarungan antara Elang Sutajaya dengab prajurit-prajurit banjar Melati. Secepat kilat anak buah Banjar Melati dipatahi oleh Elang Sutajaya, sehingga ratusan prajurit banjar melati menjadi tumbuh-tumbuhan.
Sultan Matangaji bermaksud membatalkan membayar upeti ke kerajaan Mataram, sementara itu Pangeran Purbaya dari Mataram menuju ke [[Cirebon]] bermaksud untuk menagih upeti. Di kaki
Peperangan tiada hentinya, maka Sultan Matangaji memanggil mantunya Elang Sutajaya untuk membantu perang menumpas Pangeran Purabaya.
Elang Sutajaya dalam mencari jejak Pangeran Selingsingan sampai di
Akhirnya Elang Sutajaya bertemu dengan Pangeran Purabaya lalu beradu ilmu kesaktian, Pangeran Purabaya terdesak dan berhasil dikalahkan. Pengeran Purabaya berkata “Wahai Elang Sutajaya tolonglah aku diberi pengampunan, jangan bunuh aku karena aku adalah manusia biasa yang beragama”, Elang Sutajaya menjawabnya “Kamu bukan manusia yang baik, beberapa tahun kamu berperang dengan Pangeran Selingsingan sedangkan kamu manusia yang mengerti sebagai mahluk sosial yang harus hormat menghormati, tolong menolong dan bantu membantu. Itulah arti hidup manusia, bukan untuk saling membunuh". Elang Sutajaya meneruskan petuahnya bahwa sebagai umat beragama tidak boleh membuat kekacauan dan kejahatan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.
Setelah selesai mendengarkan petuah Elang Sutajaya Pangeran Selingsingan menangis tidak ada henti-hentinya dari air matanya hingga menjelmalah menjadi kolam Talaga Remis. Begitupun Pangeran Purabaya menangis dan akhirnya Pangeran Purabaya berubah wujud menjadi seekor Bulus atau kura-kura. Bulus tersebut diberi nama Si Mendung Purbaya. Bentuk bulus atau kura-kura itu mempunyai bentuk lain dari yang lain. <ref> www.visitkuningan.com /[http://www.visitkuningan.com/id/index.php?option=com_content&view=article&id=164:obyek-wisata-talagaremis&catid=57:riwayat-singkat-objek-wisata-di-kab-kuningan/ Sejarah Objek Wisata Kuningan]</ref>▼
▲Setelah selesai mendengarkan petuah Elang Sutajaya Pangeran Selingsingan menangis tidak ada henti-hentinya dari air matanya hingga menjelmalah menjadi kolam Talaga Remis. Begitupun Pangeran Purabaya menangis dan akhirnya Pangeran Purabaya berubah wujud menjadi seekor Bulus atau kura-kura. Bulus tersebut diberi nama Si Mendung Purbaya. Bentuk bulus atau kura-kura itu mempunyai bentuk lain dari yang lain.
== Fasilitas ==
Talaga Remis merupakan perpaduan antara pesona alam pergunungan hutan serta air talaga yang jernih, bening laksana kaca didukung udara pergunungan yang sejuk menantang untuk berwana wisata menguak misteri hutan. Fasilitas yang tersedia adalah perahu motor, sepeda air, saung dan jalan setapak. Ditempat ini dapat pula bersantai dan menikmati jajanan yang tersedia.▼
▲Talaga Remis merupakan perpaduan antara pesona alam pergunungan hutan serta air talaga yang jernih, bening laksana kaca didukung udara pergunungan yang sejuk menantang untuk berwana wisata menguak misteri hutan. Fasilitas yang tersedia adalah perahu motor, sepeda air, saung,
== Aksesibilitas ==
==Pranala luar==▼
* [http://www.talagaremis.com Laman] objek wisata {{PAGENAME}}.▼
Wana wisata ini dapat dicapai dari Kecamatan Mandirancan, Palimanan dan dari Kota Kuningan. Kondisi jalan umumnya beraspal dan baik, dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat, dengan jarak rute perjalanan sebagai berikut:
* [[Palimanan, Cirebon|Palimanan]]–Talaga Remis ± 12 Km.
* [[Mandirancan, Kuningan|Mandirancan]]–Talaga Remis ± 10 Km.
* [[Kuningan]]–Talaga Remis ± 37 Km.
* [[Cirebon]]–Talaga Remis ± 30 Km.
▲== Pranala luar ==
== Rujukan ==
Baris 44 ⟶ 51:
[[Kategori:Tempat wisata di Jawa Barat]]
[[Kategori:Kabupaten Kuningan]]
|