Jalaksana, Jalaksana, Kuningan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Referensi: clean up |
|||
(16 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
== <code><big>DESKRIPSI SINGKAT</big></code> ==
{{desa
|
|
|
|
|
|
<!--|
|
|
|
|
}}
Desa Jalaksana secara administrasi merupakan salah satu desa dalam wilayah kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan, dengan batas – batas wilayahnya yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Sadamantra, sebelah selatan berbatasan dengan Desa KalapaGunung dan Desa Kramatmulya, sebelah barat berbatasan dengan Desa Babakan Mulya, sebelah timur berbatasan dengan Desa Nanggerang. Luas wilayah seluruhnya adalah 139,879 Ha, dan berada pada ketinggian 500 DPL dengan iklim tropis dan secara administratif terdiri dari 4RW dan 21RT yang dibagi menjadi 4 Dusun."https://desa-jalaksana.kuningankab.go.id/
== Sejarah ==
Pada zaman dahulu kala yang bertahta di Cirebon adalah Gusti Sulta Matang aji, karena kebaikan dan kebijaksanaannya beliau sangat dicintai oleh seluruh rakyat bawahannya.
Sultan ketika prameswari beliau mengandung, dan gusti sultan berniat untuk mengadakan selamatan waktu itu juga diumumkan ketiap-tiap pelosok pendukuhan (Pedusunan) bahwa Gusti Sultan akan mengadakan upacara selamatan. Ketiap daerah dianjurkan agar membaktikan daging kidang untuk selamatan tersebut.
Terkisahlah bahwa utusan dari tiap-tiap daerah tiba dengan membawa daging kidang sebagaimana yang ditetapkan oleh gusti Sultan.
Tiba-tiba beliau terharu dengan penuh kegembiraan karena dilihatnya antara sekian banyak utusan ada seorang membaktikan seekor kidang masih hidup, beliau mendekati seorang utusan itu dan bertanya siapa namamu ? dari mana ? dan untuk siapa kidang itu ?maka dijawablah oleh utusan itu ” Saya bernama Ki Guludug ” dari pulau pinggan dan kidang ini akan saya baktikan kepada Gusti ”
Mendengar Jawaban itu Gusti Sultan tambah gembira dan memutuskan bahwa ki Guludug diganti namanya jadi Wannataka.demikian pula sebagai tanda terlaksananya maksud beliau desa pulau pinggan diganti dengan ''Laksana.''
Pada suatu hari Gusti Sultan Matang aji mengadakan kunjungan ke desa Laksana dengan diiringi oleh rombongan para jawara dari Cirebon, rombongan tiba disuatu tempat dekat desa Laksana yang sekarang tempoat itu dinamakan ''Pajawan.''
Kesenangan beliau dalam kunjungannya adalah menyambung Ayam dan setelah 40 hari Ayam Gusti Sultan yang bernama ayam Jalak tidak ada yang mengalahkan.
Selesai menyambung Ayam maka Gusti Sultan mengumpulkan tua-tua Desa Laksana sebanyak 21 orang untuk bermusyawarah disuatu tempat yang sekarang tempat itu dinamakan Tarikolot, dalam pertemuan itu beliau memutuskan bahwa dengan kemenangan Ayam Jalak tersebut sebagai peringatan maka desa Laksana diganti lagi menjadi JALAKSANA."https://desa-jalaksana.kuningankab.go.id/
== Pemerintahan ==
Jalaksana dilihat dari statusnya sebagai sebuah desa maka dipimpin oleh seorang kepala desa atau lebih dikenal dengan sebutan (Kuwu). Jalaksana terdiri dari 4 kampung/blok dan 21 RT.
=== Batas Wilayah ===
Baris 25 ⟶ 39:
# Di sebelah utara berbatasan dengan desa Sadamantra
# Di sebelah selatan berbatasan dengan desa
# Di sebelah barat berbatasan dengan desa Manis Kidul
# Di sebelah timur berbatasan dengan desa
=== Geografis ===
Keadaan iklim desa Jalaksana dipengaruhi oleh iklim tropis dan angin muson, dengan temperatur bulanan berkisar antara 18 °
=== Ekonomi ===
Sebagian besar penduduk Jalaksana berprofesi sebagai petani, sisanya adalah PNS, pegawai swasta, buruh tani, buruh bangunan dan pedagang. Perekonomian
=== Demografi ===
Baris 42 ⟶ 56:
== Akses Transportasi ==
Untuk mencapai desa Jalaksana dari pusat kota [[Kuningan]] tidaklah sulit. Jaraknya dari kota Kuningan kurang lebih 12
== Referensi ==
* {{id}} [http://www.kuningankab.go.id/ Pemerintah Kabupaten Kuningan]
{{Jalaksana, Kuningan}}
{{Authority control}}
{{Kelurahan-stub}}▼
▲{{Kelurahan-stub}}
|