Bahasa Melayu Maluku Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Riswija (bicara | kontrib)
Terlalu pendek
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(293 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{about|bahasa Melayu pasar yang digunakan di sebagian besar wilayah Maluku Utara, khususnya di Ternate|bahasa daerah asli yang dituturkan di Pulau Ternate|Bahasa Ternate}}
{{Infobox Bahasa
{{Infobox language
|name=Bahasa Melayu Maluku Utara (Bahasa Melayu Ternate)
|name=Melayu Maluku Utara
|altname=Bahasa Melayu Ternate
|nativename={{lang|max|''Bahasa Pasar''}}
|states=[[Indonesia]]
|region=[[Maluku Utara]] (Indonesia)
|speakers=500700.000
|date=2001
|familycolor=Austronesia
|ref=e18
|fam2=[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
|familycolor=Kreol
|fam3=[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia Inti|Melayu-Polinesia Inti]]
|fam1= [[Bahasa dagang dan kreol Melayu|Kreol berdasar Melayu]]
|fam4=[[Rumpun bahasa Sunda-Sulawesi|Sunda-Sulawesi]]
|fam2 = [[Bahasa-bahasa Melayu Indonesia Timur|Melayu Indonesia Timur]]
|fam5=[[Rumpun bahasa Melayik|Melayik]]
|fam3 = Melayu Manadoik
|fam6=[[Rumpun bahasa Melaya|Melaya]]
|iso3=max
|fam7=Melayu Lokal
|glotto=nort2828
|iso3=max}}
|glottorefname=North Moluccan Malay
}}
 
'''Bahasa Melayu Maluku Utara''', dikenal juga sebagai '''bahasa Melayu Ternate''', adalah [[Bahasa dagang dan kreol Melayu|bahasa kreol berbasis Melayu]] yang dituturkan di [[Maluku Utara]], yakni di wilayah [[Ternate]], [[Tidore]], [[Morotai]], [[Halmahera]], dan [[Kepulauan Sula]] sebagai [[Basantara|bahasa perantara]]nya mereka. Bahasa ini sering disebut sebagai ''{{lang|max|bahasa Pasar}}'' oleh penuturnya.<ref>{{cite journal|url=https://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/42195|title=Kajian dialektologi diakronis enklave Melayu Bacan, Ternate, dan Sula di Provinsi Maluku Utara|year=2009|first1=Ety|last1=Duwila|first2=Inyo Yos|last2=Fernandez|publisher=[[Universitas Gadjah Mada]]|location=[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], Indonesia|journal=Tesis S2 Linguistik|language=id}}</ref>
'''Bahasa Melayu Maluku Utara''' atau '''Bahasa Melayu Ternate''' adalah suatu dialek [[bahasa]] [[Melayu]] yang dituturkan di hampir seluruh wilayah propinsi [[Maluku Utara]], [[Indonesia]]. Di wilayah Kepulauan Sula, masyarakat di sana biasanya menggunakan [[Bahasa Melayu Sula]] (bahasanya mirip [[Bahasa Melayu Ambon]], tetapi strukturnya masih mengikuti bahasa-bahasa di Maluku Utara), sedangkan di Bacan, Mandioli, dan wilayah di sekitar Bacan menggunakan [[Bahasa Melayu Bacan]], meskipun penuturnya sekarang jumlahnya masih lebih sedikit daripada masyarakat yang menggunakan bahasa Melayu Maluku Utara. Tetapi jika orang Sula dan Bacan bertemu dengan orang Maluku Utara yang lain, mereka akan menggunakan bahasa Melayu Maluku Utara sebagai bahasa persatuan masyarakat Maluku Utara. Oleh sebab itu, Maluku Utara mempunyai tiga bahasa pasaran, tetapi hanya Melayu Maluku Utara yang digunakan sebagai bahasa persatuan.
 
Bahasa Melayu Maluku Utara punya banyak kata yang berasal dari [[bahasa Ternate]], misalnya, ''{{lang|max|ngana}}'' 'kamu', ''{{lang|max|ngoni}}'' 'kalian', ''{{lang|max|bifi}}'' 'semut', dan ''{{lang|max|fuma}}'' 'bodoh', dengan beberapa fitur [[tata bahasa]]nya yang dipengaruhi oleh [[Rumpun bahasa Papua Barat|bahasa-bahasa]] yang ada di Maluku Utara dan sekitarannya.<ref>{{cite book |last=Taylor |first=Paul Michael |chapter=Introduction |chapter-url=http://www.sil.si.edu/DigitalCollections/anthropology/ternate/introduction.pdf |title=F.S.A. de Clercq′s ''Ternate: The Residency and its Sultanate'' |date=1999 |publisher=Smithsonian Institution Libraries |pages=vii }}</ref>
Di Maluku Utara sendiri, namanya dikenal oleh masyarakat di sana sebagai ''Bahasa Pasar''. Nama ini diambil karena bahasa ini adalah percakapan sehari-hari masyarakat Maluku Utara. Bahasa ini mempunyai pengucapan yang cepat dan nadanya yang datar serta intonasinya yang agak kasar (ini sesuai dengan percakapan masyarakat Maluku Utara di pasar), sehingga masyarakat di sebelah barat Indonesia kebanyakan akan tidak mengerti bahasa ini, terkecuali orang-orang yang pernah menetap di Maluku Utara. Bahasa ini juga dikenal sebagai bahasa Melayu Ternate, karena basis bahasa ini terletak di Ternate. Sebagian masyarakat Indonesia salah kaprah dengan menyebut bahasa ini sebagai bahasa Ternate (ada pula yang menyebut bahasa ini sebagai bahasa Maluku), padahal bahasa Ternate sangat berbeda dengan bahasa Melayu Ternate, terkecuali dalam hal struktur bahasanya ada yang relatif sama. Bahkan ada pula yang salah kaprah dengan menyebut bahasa ini sebagai bahasa Manado ([[Bahasa Melayu Manado]]) karena banyak persamaan kata, tetapi dalam hal intonasi, pengucapan, dan nada, kedua bahasa tersebut berbeda.
 
== Kata ganti Fonologi==
Ada beberapa jenis kata ganti di dalam bahasa ini.
=== Kata ganti orang ===
Kata ganti orang dalam bahasa ini hampir sama dengan bahasa Melayu Manado, antara lain:
* ''kita'' (aku), ''saya'' (saya); ''kita'' sering disingkat menjadi ''ta'', sedangkan ''saya'' tidak
* ''ngana'' (kamu); sering disingkat menjadi ''nga'', ini merupakan kata asli bahasa Ternate
* ''torang'' (kami, kita); berasal dari ''kita orang'', sering disingkat ''tong''
* ''ngoni'' (kalian); sering disingkat menjadi ''ngo'', ini merupakan kata asli bahasa Ternate
* ''dia'' (dia)
* ''dorang'' (mereka); berasal dari ''dia orang'', sering disingkat ''dong''
* ''paitua'' (beliau laki-laki)
* ''maitua'' (beliau perempuan)
=== Kata ganti kepemilikan ===
Seperti bahasa Melayu Manado, bahasa ini menggunakan kata ''pe'' untuk menunjukkan kepemilikan. Tetapi aturannya sama dengan bahasa-bahasa Eropa, di mana ''pe'' diletakkan di antara subjek (kata ganti orang) dan objek (kata benda). Susunannya sebagai berikut: ''S'' + ''pe'' + ''O''.
== Kata depan ==
Dalam bahasa ini ada kata depan. Untuk kata depan yang satu ini aturannya lumayan menyimpang dari bahasa Indonesia. Jadi saya akan mengulasnya secara rinci.
=== Penunjuk seseorang berada ===
Untuk menunjukkan tempat di mana seseorang berada, digunakan ''di'' atau ''pe''. Aturannya, untuk menunjukkan nama tempat secara geografis, maka hanya ''di'' yang dapat dipakai. Sedangkan untuk menunjukkan nama pemilik bangunan, maka ''di'' dan ''pe'' dapat dipakai.
Contohnya ada di bawah ini.
* ''Kita ada di (pante) Sulamadaha ni, ngana di mana?''
(Sekarang aku di pantai Sulamadaha, kamu di mana?)
* ''Ngana di mana? Kita ada di Rudi (pe ruma) ni.''
(Kamu di mana? Aku sekarang berada di rumah milik Rudi.)
* ''Ngana ada pe sapa (pe ruma)? Kita cari ngana me tara dapa-dapa dari tadi.''
(Kamu berada di rumah milik siapa? Aku mencarimu tetapi (aku) tak menemukanmu sejak tadi.)
=== Menyatakan menuju ===
Untuk menyatakan menuju ke suatu tempat, maka kata ganti ''ke'', ''di'', atau ''pe'' bisa digunakan, bahkan bisa dihilangkan. Aturannya, untuk menunjukkan nama tempat secara geografis, digunakan ''di'' (terlalu aneh menurut bahasa Indonesia), atau dihilangkan. Untuk menunjukkan nama pemilik bangunan, digunakan ''di'' dan ''pe''. Sedangkan untuk menunjukkan arah, digunakan ''ka'' dan ''di''. ''Di'' hanya bisa digunakan jika sebelumnya ada kata ''pigi''. Sedangkan ''ka'' bisa digunakan secara mandiri atau didahului dengan ''pigi''.
Contohnya ada di bawah ini.
* ''Kalmaring kita ada pigi di Sulamadaha me tara lia ngana.''
(Kemarin aku sempat ke Sulamadaha tetapi aku tidak melihatmu.)
* ''Kita ada pigi Bastiong kong dapa lia ada orang bakulae di muka jalang.''
(Aku melihat perkelahian di depan jalan ketika aku sedang pergi ke Bastiong.)
* ''Torang ada di Yana pe ruma ni, ngana tara iko?''
(Kami sekarang ada di rumah milik Yana, apakah kamu tidak ikut?)
* ''Torang mu pigi pe Sarifa, mu biking tugas deng dia.''
(Kami akan ke rumah milik Sarifa, dalam rangka mengerjakan tugas bersamanya.)
* ''Tong ka dara mari! Ada bola di dara ni.''
(Mari kita (pergi) ke arah gunung! Sekarang ada pertandingan sepak bola di sana.)
* ''Ngana mu pigi deng sapa? Pigi deng kita da, la tong dua pigi kalao sama-sama.''
(Kamu ingin pergi dengan siapa? Pergilah denganku, supaya kita sama-sama pergi ke arah laut.
* ''Kita mu pigi di dara deng tamang me tako tara jadi.''
(Aku ingin pergi ke arah gunung bersama temanku tetapi aku takut (jika sampai rencana ini) tidak jadi.)
 
===Vokal===
{{Incubator|code=max}}
Terdapat lima [[vokal]] dasar dalam inventaris vokal bahasa Melayu Maluku Utara.<ref name="Litamahuputty2012">{{Cite thesis |last=Litamahuputty |first=Bathseba Helena Johanna |title=Ternate Malay: Grammar and Texts |date=2012 |degree=phd |publisher=LOT (Leiden University) |url=https://openaccess.leidenuniv.nl/handle/1887/19945 |isbn=978-94-6093-088-1 |location=Utrecht |hdl=1887/19945 |hdl-access=free |ref=free}}</ref>{{rp|15}}.
 
{{Bahasa daerah di Indonesia}}
{{bahasa-stub}}
{{DEFAULTSORT:Melayu Maluku Utara}}
 
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
[[Kategori:Bahasa Austronesia]]
|+ Vokal bahasa Melayu Maluku Utara
|-
!
! [[Vokal depan|Depan]]
! [[Vokal madya|Madya]]
! [[Vokal belakang|Belakang]]
|-
! [[Vokal tertutup|Tertutup]]
| {{IPAlink|i}}
|
| {{IPAlink|u}}
|-
! [[Vokal tengah|Tengah]]
| {{IPAlink|e̞|e}}
|
| {{IPAlink|o̞|o}}
|-
! [[Vokal terbuka|Terbuka]]
|
| {{IPAlink|ä|a}}
|
|}
 
Vokal {{IPA|/e/}} dan {{IPA|/o/}} sering diucapkan agak lebar sebagai {{IPA|[ɛ]}} dan {{IPA|[ɔ]}}.
 
Vokal [[pepet]] {{IPA|/ə/}} (dinotasikan sebagai ⟨ê⟩ dalam [[Kamus Besar Bahasa Indonesia|KBBI]]) aslinya tak ada dalam inventaris vokal bahasa Melayu Maluku Utara. Biasanya kata turunan Melayu yang mempunyai vokal {{IPA|/ə/}} diubah pengucapannya menjadi vokal lain atau dihilangkan, misalnya, ''{{lang|max|ampa}}'' 'empat', ''{{lang|max|puru}}'' 'perut', ''{{lang|max|dengar}}'' {{IPA|/ˈde.ŋar/}} 'dengar', dan ''{{lang|max|skarang}}'' 'sekarang'.
 
===Konsonan===
Dalam inventaris konsonannya, bahasa Melayu Maluku Utara mempunyai 19 konsonan dasar, termasuk 2 konsonan [[semivokal]].
 
{| class="wikitable" style="text-align:center;"
|+Konsonan Bahasa Melayu Maluku Utara
|-
! colspan="2" |
! [[Konsonan bibir|Bibir]]
! [[Konsonan rongga gigi|Rongga gigi]]
! [[Konsonan langit-langit|Lelangit]]
! [[Konsonan langit-langit belakang|Lelangit belakang]]
! [[Konsonan celah suara|Celah suara]]
|-
! colspan="2" | [[Konsonan sengau|Sengauan]]
| {{IPAlink|m}}
| {{IPAlink|n}}
| {{IPAlink|ɲ}}
| {{IPAlink|ŋ}}
|
|-
! rowspan="2" | [[Konsonan letup|Letupan]] dan [[konsonan gesek|gesekan]]
! {{small|nirsuara}}
| {{IPAlink|p}}
| {{IPAlink|t}}
| {{IPAlink|t͡ʃ}}
| {{IPAlink|k}}
| rowspan="2" | ({{IPA link|ʔ}})
|-
! {{small|bersuara}}
| {{IPAlink|b}}
| {{IPAlink|d}}
| {{IPAlink|d͡ʒ}}
| {{IPAlink|ɡ}}
|-
! colspan="2" | [[Konsonan geser|Geseran]]
| {{IPAlink|f}}
| {{IPAlink|s}}
|
|
| {{IPAlink|h}}
|-
! colspan="2" | [[Konsonan sisi|Sisian]]
|
| {{IPAlink|l}}
|
|
|
|-
! colspan="2" | [[Konsonan getar|Getaran]]
|
| {{IPAlink|r}}
|
|
|
|-
! colspan="2" | [[Semivokal]]
| {{IPAlink|w}}
|
| {{IPAlink|j}}
|
|
|}
 
===Penekanan===
Biasanya, penekanan atau stres dalam bahasa Melayu Maluku Utara terletak di suku kata pra-akhir.
 
{| class=wikitable style=text-align:left
|-
!Contoh
!Transkripsi
|-
| ''{{lang|max|satu}}'' 'satu'
|{{IPA|/ˈsa.tu/}}
|-
| ''{{lang|max|bangka}}'' 'bengkak'
|{{IPA|/ˈbaŋ.ka/}}
|-
| ''{{lang|max|bagitu}}'' 'begitu'
|{{IPA|/baˈɡi.tu/}}
|-
|''{{Lang|tft|tatidor}}'' 'tertidur'
|{{IPA|/taˈti.dɔr/}}
|-
|''{{lang|tft|bacarita}}'' 'bercerita'
|{{IPA|/ba.t͡ʃaˈri.ta/}}
|-
|''{{lang|tft|pambaisap}}'' 'suka merokok'
|{{IPA|/pam.baˈ(ʔ)i.sap/}}
|-
|}
 
Ada juga kata-kata yang penekanannya terletak di akhir suku kata.
 
{| class=wikitable style=text-align:left
|-
!Contoh
!Transkripsi
|-
| ''{{lang|max|balá}}'' 'belah'
|{{IPA|/baˈla/}}
|-
| ''{{lang|max|capát}}'' 'cepat
|{{IPA|/t͡ʃaˈpat/}}
|-
| ''{{lang|max|babakás}}'' 'berbekas'
|{{IPA|/ba.baˈkas/}}
|-
|''{{Lang|tft|bakupoló}}'' 'berpelukan'
|{{IPA|/ba.ku.pɔˈlɔ/}}
|-
|}
 
Terkadang, letak penekanan dapat membedakan arti pada beberapa pasang kata yang vokal dan konsonannya sama.
 
{| class=wikitable style=text-align:left
|-
!Contoh
!Transkripsi
|-
| ''{{lang|max|bagara}}'' 'mengejek' – ''{{lang|max|bagará}}'' 'bergerak'
|{{IPA|/baˈɡa.ra/}} – {{IPA|/ba.ɡaˈra/}}
|-
| ''{{lang|max|barat}}'' 'barat' – ''{{lang|max|barát}}'' 'berat'
|{{IPA|/ˈba.rat/}} – {{IPA|/baˈrat/}}
|-
| ''{{lang|max|pasang}}'' 'pasang' – ''{{lang|max|pasáng}}'' 'pesan'
|{{IPA|/ˈpa.saŋ/}} – {{IPA|/paˈsaŋ/}}
|-
|''{{lang|max|gali}}'' 'gali' - ''{{lang|max|galí}}'' 'geli, jijik'
|{{IPA|/ˈɡa.li/}} – {{IPA|/ɡaˈli/}}
|-
|}
 
==Tata bahasa==
 
===Kata ganti===
 
====Kata ganti orang====
Bahasa Melayu Maluku Utara punya kata ganti orang dengan variasi penuh dan pendeknya, kecuali kata ganti orang ''{{lang|max|saya}}''.<ref name="Litamahuputty2012" />{{rp|142}} Semua kata ganti orang pendeknya biasanya dependen, yaitu bergantung pada kata lain dan tidak dapat berdiri sendiri saja.
 
{| class=wikitable style=text-align:center
|-
! rowspan="2" | !! colspan="2" |Tunggal !! colspan="2" |Jamak
|-
! Penuh !! Pendek !! Penuh !! Pendek
|-
! Pertama
| ''{{lang|max|kita}}'', <br> ''{{lang|max|saya}}'' || ''{{lang|max|ta}}'' || ''{{lang|max|torang, kitorang}}'' || ''{{lang|max|tong}}''
|-
! Kedua
| ''{{lang|max|ngana}}'' || ''{{lang|max|nga}}'' || ''{{lang|max|ngoni}}'' || ''{{lang|max|ngo}}''
|-
! Ketiga
| ''{{lang|max|dia}}'' || ''{{lang|max|de}}'' || ''{{lang|max|dorang}}'' || ''{{lang|max|dong}}''
|}
 
Kata ganti (termasuk bentuk pendeknya) ''{{lang|max|kita}}'' "aku", ''{{lang|max|ngana}}'' "kamu", dan ''{{lang|max|ngoni}}'' "kalian" umumnya hanya dipakai pada situasi yang akrab dan cocok oleh penuturnya.
 
====Kata ganti tunjuk====
 
{| class=wikitable style=text-align:center
|-
!
! Dekat !! Tengah !! Jauh
|-
!Biasa
| ''{{lang|max|ini}}''|| colspan="2" | ''{{lang|max|itu}}''
|-
!Tempat
| ''{{lang|max|sini}}''|| ''{{lang|max|situ}}''|| ''{{lang|max|sana}}''
|-
!Cara/ragam
| ''{{lang|max|bagini}}''|| colspan="2" | ''{{lang|max|bagitu}}''
|}
 
===Kepunyaan===
Kepunyaan, kepemilikan atau [[genitif]] dalam bahasa Melayu Maluku Utara dapat ditandai dengan [[preposisi|kata depan]] ''{{lang|max|pe}}''. Contoh penggunaannya sebagai sebagai berikut:
 
{| class=wikitable style=text-align:left
|-
!Contoh!!Arti
|-
| ''{{lang|max|kita '''pe''' buku}}''
|bukuku, bukunya aku
|-
| ''{{lang|max|maitua '''pe''' pakeang}}''
|pakaiannya si wanita
|-
| ''{{lang|max|de '''pe''' doi}}''
|duitnya, duitnya dia
|-
|''{{Lang|tft|tampa tidor '''pe''' sprei}}''
|seprai tempat tidur
|}
 
Dengan pengecualian pada kata ganti orang, kepunyaan juga dapat ditandai dengan meletakkan subjek pemilik di akhir struktur atau kata (jika tidak memakai penanda genitifnya), misalnya ''{{lang|tft|kaeng meja}}'' 'kain meja'.
 
===Kata kerja===
 
====Kata kerja pasif====
Untuk membentuk kata kerja yang pasif dalam bahasa Melayu Maluku Utara, maka ditambah kata ''{{lang|max|dapa}}'' sebagai penanda pasif. Kata ''{{lang|max|dapa}}'' itu sendiri sebenarnya berarti 'mendapat, menemui'.
 
{| class=wikitable style=text-align:left
|-
!Contoh!!Arti
|-
| ''{{lang|max|'''dapa''' makang}}''
|dimakan
|-
| ''{{lang|max|'''dapa''' lia}}''
|dilihat, terlihat
|-
| ''{{lang|max|'''dapa''' kase}}''
|diberi (dikasih)
|}
 
==Rujukan==
{{reflist}}
 
{{Bahasa daerah di Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Bahasa Melayu Maluku Utara}}
[[Kategori:Rumpun bahasa Austronesia]]
[[Kategori:Bahasa Melayu]]
[[Kategori:Bahasa di Kepulauan Maluku]]
 
 
[[en:North Moluccan Malay]]
{{bahasa-stub}}