Globalisasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan terakhir (oleh 112.215.66.65) dan mengembalikan revisi 5360487 oleh Aldo samulo |
Templat kutipan - parameter baru. DOI:10.2307/4140814 |
||
(321 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Globalization sidebar}}
'''Globalisasi''' adalah proses integrasi internasional yang terjadi dikarenakan oleh pertukaran [[pandangan dunia]], [[produk]], pemikiran, dan aspek-aspek [[kebudayaan]] lainnya.<ref name=GCSP>Al-Rodhan, R.F. Nayef and Gérard Stoudmann. (2006). [https://web.archive.org/web/20091128001215/http://www.sustainablehistory.com/articles/definitions-of-globalization.pdf Definitions of Globalization: A Comprehensive Overview and a Proposed Definition.]</ref><ref name="Albrow">Albrow, Martin and Elizabeth King (eds.) (1990). ''Globalization, Knowledge and Society ''London: Sage. ISBN 978-0-8039-8324-3 p. 8. "...all those processes by which the peoples of the world are incorporated into a single world society."</ref>
Salah satu sebab globalisasi adalah kecendrungan segala sesuatu nya berpengaruh terhadap perekonomian dunia<ref name=":0">{{Cite book|last=Purbasari|first=Ratih|date=2016|url=http://repository.ut.ac.id/3844/|title=Bisnis Internasional|location=Jakarta|publisher=Universitas Terbuka|volume=2|pages=1–43|language=en}}</ref>. Era globalisasi saat ini sangat jelas menunjukkan hubungan atau keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia<ref name=":0" />. Kemajuan infrastruktur [[transportasi]] dan [[telekomunikasi]], termasuk kemunculan [[telegraf]] dan [[Internet]], merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (''interdependensi'') aktivitas ekonomi dan budaya.<ref name="Stever_1972">Stever, H. Guyford (1972). "Science, Systems, and Society." ''Journal of Cybernetics'', 2(3):1–3. {{doi|10.1080/01969727208542909}}</ref>
Meski sejumlah pihak menyatakan bahwa globalisasi berawal di [[modernitas|era modern]], beberapa pakar yang lainnya melacak sejarah globalisasi sampai sebelum zaman Eropa dan pelayaran ke [[Dunia Baru]]. Ada pula pakar yang mencatat terjadinya globalisasi pada milenium ketiga sebelum Masehi.<ref name=GL-H-09/><ref name=GL-H-10>{{cite web|title=''Globalization and Global History'' (p.127)|url=http://58.192.114.227/humanities/sociology/htmledit/uploadfile/system/20110522/20110522005012939.pdf|accessdate=3 July 2012}}{{Pranala mati|date=Januari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan budaya dunia berlangsung sangat cepat.
Istilah '''globalisasi''' makin sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980-an dan lebih sering lagi sejak pertengahan 1990-an.<ref>{{Cite web |url=http://books.google.com/ngrams/graph?content=globalization&year_start=1900&year_end=2008&corpus=15&smoothing=3&share= |title=Google Books Ngram Viewer: Globalization |access-date=2014-05-23 |archive-date=2023-08-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230806174404/https://books.google.com/ngrams/graph?content=globalization&year_start=1900&year_end=2008&corpus=15&smoothing=3&share= |dead-url=no }}</ref> Pada tahun 2000, [[Dana Moneter Internasional]] (IMF) mengidentifikasi empat aspek dasar globalisasi: [[perdagangan]] dan transaksi, pergerakan modal dan [[investasi]], [[migrasi manusia|migrasi]] dan perpindahan manusia, dan pembebasan ilmu [[pengetahuan]].<ref name="12th April 2000: IMF Publications">International Monetary Fund . (2000). "Globalization: Threats or Opportunity." [http://www.imf.org/external/np/exr/ib/2000/041200to.htm 12th April 2000: IMF Publications.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170818185451/http://www.imf.org/external/np/exr/ib/2000/041200to.htm |date=2017-08-18 }}</ref> Selain itu, tantangan-tantangan lingkungan seperti [[perubahan iklim]], [[polusi air]] dan [[polusi udara|udara]] lintas perbatasan, dan [[pemancingan berlebihan]] dari lautan juga ada hubungannya dengan globalisasi.<ref name="Bridges2002">{{cite journal|last=Bridges|first=G.|title=Grounding Globalization: The Prospects and Perils of Linking Economic Processes of Globalization to Environmental Outcomes|url=https://archive.org/details/sim_economic-geography_2002-07_78_3/page/361|journal=Economic Geography|year=2002|volume=78|pages=361–386|doi=10.2307/4140814|issue=3|ref=harv |issn=0013-0095}}</ref> Proses globalisasi memengaruhi dan dipengaruhi oleh [[bisnis]] dan tata [[tenaga kerja|kerja]], [[ekonomi]], sumber daya [[masyarakat|sosial]]-[[budaya]], dan [[lingkungan alam]].
== Pengenalan ==
[[Berkas:Silk route.jpg|jmpl|250px|upright=1.2|Rentang [[Jalur Sutra]] dan rute [[perdagangan rempah]] milik [[Kesultanan Utsmaniyah]] pada masa penjelajahan tahun 1453]]
Manusia telah berinteraksi dalam kisaran jarak jauh selama ribuan tahun. Sebagai contohnya adalah [[Jalur Sutra]] darat yang menghubungkan [[Asia]], [[Afrika]], dan [[Eropa]] dan menyebabkan banyak perubahan pada peradaban bangsa-bangsa di "[[Dunia Lama]]". Pemikiran, agama, bahasa, kesenian, dan aspek budaya lainnya menyebar dan bercampur ketika negara-negara bertukar barang dan ide.
Perpindahan manusia, barang, dan ide secara global meluas pada abad-abad selanjutnya. Pada abad ke-15 dan 16, bangsa [[Eropa]] membuat rintisan terpenting dalam penjelajahan samudra, salah satunya adalah pelayaran transatlantik ke "[[Dunia Baru]]" yang disebut [[Amerika]]. Pada awal abad ke-19, perkembangan bentuk transportasi baru (seperti [[kapal uap]] dan rel kereta) dan [[telekomunikasi]] yang menyusutkan ruang dan waktu memungkinan terjadinya interaksi global dengan sangat cepat.<ref name="When Did Globalization Begin">O'Rourke, Kevin H. and Jeffrey G. Williamson. (2000). "When Did Globalization Begin?" [http://www.nber.org/papers/w7632 NBER Working Paper No. 7632.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141017212656/http://www.nber.org/papers/w7632 |date=2014-10-17 }}</ref> Pada abad ke-20, kendaraan darat, angkutan intermodal, dan [[maskapai penerbangan]] membuat transportasi semakin cepat. Penemuan telekomunikasi elektronik, seperti [[telepon genggam]] dan [[Internet]], membuat miliaran orang bisa saling terhubung dengan berbagai cara pada tahun 2010.
[[Berkas:1901 Eastern Telegraph cables.png|jmpl|250px|275px|Peta kabel [[telegraf]] bawah laut milik [[Cable & Wireless Worldwide|Eastern Telegraph Company]] tahun 1901. Inilah contoh globalisasi [[teknologi]] modern pada awal abad ke-20.]]
[[Berkas:Nieuwe haarmode KLM stewardessen, Bestanddeelnr 911-3376.jpg|jmpl|250px|Anefo 911-3376 Nieuwe haarmode|jmpl|250px|Awak pesawat pada era "[[Jet set]]" sekitar tahun 1960.]]
=== Etimologi dan penggunaan ===
Istilah 'globalisasi' diambil dari kata ''globalize'' yang merujuk pada kemunculan jaringan sistem sosial dan ekonomi berskala internasional.<ref>{{cite web|title=Globalization|url=http://www.etymonline.com/index.php?term=globalization|publisher=Online Etymology Dictionary|accessdate=7 July 2012|archive-date=2013-11-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20131109071040/http://www.etymonline.com/index.php?term=globalization|dead-url=no}}</ref> Istilah ini pertama kali digunakan sebagai kata benda dalam sebuah tulisan berjudul ''Towards New Education''; kata 'globalisasi' di sini menunjukkan pandangan pengalaman manusia secara menyeluruh di bidang pendidikan.<ref name=oed>{{cite web|title=Globalization|work=Oxford English Dictionary Online|url=http://dictionary.oed.com/cgi/entry/50297775?single=1&query_type=word&queryword=Globalization&first=1&max_to_show=10|date=September 2009|accessdate=5 November 2010}}</ref> Istilah serupa, ''corporate giants'' (raksasa perusahaan), dicetuskan oleh [[Charles Taze Russell]] pada tahun 1897<ref>{{cite web |url=http://www.pastor-russell.com/volumes/V4/Study_07.html |title=''The Battle of Armageddon'', October 1897 pages 365–370 |publisher=Pastor-russell.com |accessdate=31 July 2010 |archive-date=2009-01-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090105192022/http://www.pastor-russell.com/volumes/V4/Study_07.html |dead-url=yes }}</ref> untuk menyebut perusahaan-perusahaan besar nasional pada waktu itu. Tahun 1960-an, kedua istilah tadi mulai dijadikan sinonim oleh para ekonom dan ilmuwan sosial lainnya. Ekonom ''Theodore Levitt'' diakui secara luas sebagai pencipta istilah kata 'globalisasi' melalui artikelnya yang berjudul "Globalization of Markets". Artikel ini terbit di [[Harvard Business Review]] edisi Mei–Juni 1983. Namun, kata 'globalisasi' sebelumnya sudah banyak digunakan (setidaknya sejak 1944) dan dipakai oleh beberapa pengamat sejak 1981.<ref>{{cite web | url=http://www.nytimes.com/2006/07/06/business/06levitt.html?_r=1& | title=Theodore Levitt, 81, Who Coined the Term 'Globalization', Is Dead | date=6 July 2006 | accessdate=23 April 2014 | author=Feder, Barnaby J. | archive-date=2023-04-25 | archive-url=https://web.archive.org/web/20230425151436/https://www.nytimes.com/2006/07/06/business/06levitt.html?_r=1& | dead-url=no }}</ref> Levitt bisa dianggap sebagai orang yang memopulerkan kata ini dan memperkenalkannya ke kalangan pebisnis utama pada paruh akhir 1980-an. Sejak dirumuskan, konsep globalisasi telah menginspirasi sejumlah definisi dan interpretasi, mulai dari cakupan perdagangan dan imperium besar di [[Asia]] dan [[Samudra Hindia|Samudra India]] pada abad ke-15 sampai seterusnya.<ref>Hopkins, A.G. (ed.). (2004). ''Globalization in World History.'' London: Norton, pp. 4–8. ISBN 978-0-393-97942-8</ref><ref name="Bakari13">{{cite journal|last=Bakari|first=Mohamed El-Kamel|title=Globalization and Sustainable Development: False Twins?|journal=New Global Studies|volume=7|issue=3|pages=23–56|issn=1940-0004}}</ref>
Karena konsep ini begitu rumit, banyak proyek penelitian, artikel, dan diskusi yang tetap berfokus pada aspek tunggal globalisasi.<ref name=GCSP/>
[[Roland Robertson]], dosen sosiologi Universitas Aberdeen, salah satu penulis pertama di bidang globalisasi, mendefinisikan globalisasi pada tahun 1992 sebagai:
{{quote|...pemadatan dunia dan pemerkayaan kesadaran dunia secara keseluruhan.<ref>{{cite book|last=Robertson|first=Roland|title=Globalization : social theory and global culture|url=https://archive.org/details/globalizationsoc0000robe|year=1992|publisher=Sage|location=London|isbn=0803981872|edition=Reprint.}}</ref>}}
Sosiolog ''Martin Albrow'' dan Elizabeth King mendefinisikan globalisasi sebagai:
{{quote|...semua proses yang menyatukan penduduk dunia menjadi satu masyarakat dunia yang tunggal.<ref name=Albrow>p. 8.</ref>}}
Di ''The Consequences of Modernity'', [[Anthony Giddens]] memakai definisi berikut:
{{quote|Globalisasi dapat diartikan sebagai intensifikasi hubungan sosial dunia yang menghubungkan tempat-tempat jauh sehingga peristiwa di suatu tempat dapat dipengaruhi oleh peristiwa yang terjadi di tempat lain sekian kilometer jauhnya dan sebaliknya.<ref>Giddens, Anthony. (1991). ''The Consequences of Modernity'' Cambridge: Polity Press. p. 64. ISBN 978-0-7456-0923-2</ref>}}
Di ''Global Transformations'', [[David Held]] dan lainnya mendefinisikan globalisasi sebagai:
{{quote|Meski dalam artian paling sederhananya globalisasi mengacu pada pelebaran, pendalaman, dan pemercepatan interkoneksi global, definisi semacam itu perlu dijelaskan lebih jauh lagi. ... Globalisasi dapat ditempatkan di dalam satu kontinuum bersama lokal, nasional, dan regional. Di satu ujung kontinuum, terdapat hubungan dan jaringan sosial dan ekonomi yang berbasis lokal dan/atau nasional; di ujung lain, terdapat hubungan dan jaringan sosial dan ekonomi yang menguat pada skala interaksi regional dan global. Globalisasi dapat merujuk pada proses perubahan ruang-waktu yang menopang transformasi susunan kehidupan manusia dengan menghubungkan sekaligus memperluas aktivitas manusia melintasi wilayah dan benua. Tanpa melihat kaitan keruangan seperti itu, istilah ini takkan bisa dirumuskan secara jelas atau runtun. ... Definisi globalisasi yang tepat harus bisa mencakup elemen-elemen berikut: jangkauan, intensitas, kecepatan, dan pengaruh.<ref>Held, David, et al. (1999). ''Global Transformations'' Cambridge: Polity Press. ISBN 978-0-7456-1498-4</ref>}}
Dalam buku ''The Race to the Top: The Real Story of Globalization'', jurnalis Swedia [[Thomas Larsson (jurnalis)|Thomas Larsson]] menyatakan bahwa globalisasi adalah:
{{quote|...proses penyusutan dunia sehingga jarak semakin pendek dan segala hal terasa semakin dekat. Globalisasi mengacu pada semakin mudahnya interaksi antara seseorang di satu tempat dengan orang lain di belahan dunia yang lain.<ref>Larsson, Thomas. (2001). ''The Race to the Top: The Real Story of Globalization'' Washington, D.C.: Cato Institute. p. 9. ISBN 978-1-930865-15-0</ref>}}
Jurnalis [[Thomas L. Friedman]] memopulerkan kata [[The World Is Flat|"flat world"]] (dunia datar). Ia berpendapat bahwa [[perdagangan global]], [[outsourcing]], [[rantai suplai]], dan kekuatan politik telah mengubah dunia lebih baik atau buruk secara permanen. Ia menegaskan bahwa globalisasi berlangsung semakin cepat dan pengaruhnya terhadap organisasi dan praktik bisnis akan terus berkembang.<ref>Friedman, Thomas L. "The Dell Theory of Conflict Prevention". ''Emerging: A Reader.'' Ed. Barclay Barrios. Boston: Bedford, St. Martins, 2008. 49</ref>
Ekonom [[Takis Fotopoulos]] mendefinisikan "globalisasi ekonomi" sebagai pembebasan dan deregulasi pasar komoditas, modal, dan tenaga kerja yang berujung pada globalisasi [[neoliberal]] masa kini. Ia memakai istilah "globalisasi politik" untuk menyebut kemunculan kaum elit transnasional dan hilangnya [[negara bangsa]]. "[[Globalisasi budaya]]" digunakan untuk menyebut homogenisasi budaya dunia. Istialh lainnya adalah "globalisasi [[ideologi]]", "globalisasi [[teknologi]]", dan "globalisasi [[sosial]]".<ref>Fotopoulos, Takis. (2001). "Globalization, the reformist Left and the Anti-Globalization 'Movement.'" [http://www.inclusivedemocracy.org/dn/vol7/takis_globalisation.htm ''Democracy & Nature: The International Journal of Inclusive Democracy'', 7:(2) (July 2001).] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090426000403/http://www.inclusivedemocracy.org/dn/vol7/takis_globalisation.htm |date=2009-04-26 }}</ref>
[[Manfred Steger]], dosen [[studi global]] dan ketua riset di [[Global Cities Institute]] di [[RMIT University]], mengidentifikasi empat [[dimensi globalisasi]] empiris utama: ekonomi, politik, budaya, dan ekologi, ditambah dimensi kelima (ideologi) yang melintasi empat dimensi lainnya. Menurut Steger, dimensi ideologi dipenuhi oleh serangkaian norma, klaim, kepercayaan, dan penjelasan tentang fenomena itu sendiri.<ref>{{cite book|last=Steger|first=Manfred|title=Globalization: A Very Short Introduction|url=https://archive.org/details/nlsiu.337.22.ste.23092|year=2009|publisher=Oxford University Press|location=New York|isbn=978-0-19-955226-9|page=[https://archive.org/details/nlsiu.337.22.ste.23092/page/11 11]}}</ref>
Pada tahun 2000, [[International Monetary Fund]] (IMF) mengidentifikasi empat aspek dasar globalisasi: [[perdagangan]] dan [[transaksi keuangan|transaksi]], pergerakan [[modal (ekonomi)|modal]] dan [[investasi]], [[migrasi manusia|migrasi]] dan perpindahan manusia, dan pembebasan ilmu [[pengetahuan]].<ref name="12th April 2000: IMF Publications"/> Di sektor perdagangan dan transaksi, negara-negara berkembang telah meningkatkan pangsa perdagangan dunianya dari 19 persen tahun 1971 menjadi 29 persen pada tahun 1999. Akan tetapi, ada perbedaan besar di sejumlah kawasan. Misalnya, [[negara industri baru]] (NIE) di Asia berhasil, sedangkan seluruh negara di Afrika gagal. Barang yang diekspor negara merupakan indikator kesuksesan yang penting. Ekspor barang pabrikan meningkat dan didominasi oleh negara-negara maju dan NIE. Ekspor komoditas seperti makanan dan bahan mentah biasanya berasal dari negara-negara berkembang. Pangsa total ekspor komoditas menurun seiring waktu.
Dari sini, pergerakan modal dan investasi dapat dipandang sebagai aspek dasar globalisasi yang lain. Arus modal swasta ke negara-negara berkembang naik sepanjang 1990-an, menggantikan "bantuan" atau "bantuan pembangunan" yang berkurang setelah awal 1980-an. [[Investasi langsung asing]] (FDI) menjadi kategori paling penting. Investasi portofolio dan kredit bank meningkat namun semakin volatil dan akhirnya anjlok akibat krisis keuangan akhir 1990-an. Antara 1965–90, jumlah tenaga kerja yang bermigrasi bertambah dua kali lipat. Sebagian besar migrasi terjadi antara negara berkembang dna [[negara kurang maju]] (LDC).<ref name =Saggi2002>Saggi, Kamal (2002). "Trade, Foreign Direct Investment, and International Technology Transfer: A Survey." ''World Bank Research Observer'', 17 (2): 191–235. {{DOI|10.1093/wbro/17.2.191}}</ref>
[[Paul James (akademisi)|Paul James]], Direktur [[United Nations Global Compact]] Cities Programme, berpendapat bahwa empat bentuk globalisasi yang berbeda juga bisa dibedakan sehingga melengkapi dan melintasi semua [[dimensi globalisasi]].<ref>{{Cite journal | year=2005 | author=Paul James | title=‘Arguing Globalizations: Propositions Towards an Investigation of Global Formation’ | url=http://www.academia.edu/5246805/Arguing_Globalizations_Propositions_Towards_an_Investigation_of_Global_Formation | journal=Globalizations | volume=vol. 2 | issue=no. 2 | pages=193–209. | access-date=2014-05-27 | archive-date=2023-04-25 | archive-url=https://web.archive.org/web/20230425111423/https://www.academia.edu/5246805/Arguing_Globalizations_Propositions_Towards_an_Investigation_of_Global_Formation | dead-url=no }} {{Cite journal | year= 2013 | author= Manfred B. Steger and Paul James | title= ‘Levels of Subjective Globalization: Ideologies, Imaginaries, Ontologies’ | url= http://www.academia.edu/4311113/Levels_of_Subjective_Globalization_Ideologies_Imaginaries_Ontologies | journal= Perspectives on Global Development and Technology | volume= vol. 12 | issue= no. 1–2 | access-date= 2014-05-27 | archive-date= 2023-04-24 | archive-url= https://web.archive.org/web/20230424071443/https://www.academia.edu/4311113/Levels_of_Subjective_Globalization_Ideologies_Imaginaries_Ontologies | dead-url= no }}</ref> Menurut James, bentuk globalisasi dominan yang tertua adalah globalisasi berwujud, yaitu perpindahan manusia. Bentuk dominan tertua kedua adalah globalisasi lembaga, yaitu sirkulasi agen dari berbagai institusi, organisasi, dan badan, termasuk agen-agen [[imperialisme|imperial]]. Bentuk ketiganya, globalisasi objek, merupakan pergerakan komoditas dan objek tukar lainnya. Perpindahan ide, gambar, ilmu pengetahuan, dan informasi di dunia disebut globalisasi tak berwujud, dan saat ini globalisasi tak berwujud merupakan bentuk yang paling dominan. James berpendapat bahwa pengelompokkan semacam ini memungkinkan kita memahami bahwa bentuk globalisasi yang paling berwujud seperti perpindahan pengungsi dan migran justru semakin dibatasi, sedangkan bentuk yang paling tak berwujud seperti sirkulasi instrumen keuangan semakin tidak dibatasi.<ref>Paul James, 'Faces of globalization and the borders of states: From asylum seekers to citizens', ''Citizenship Studies'', 2014, Vol. 18, No. 2, 208–223.</ref>
== Pengertian ==
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata ''global'', yang maknanya ialah ''universal''. Achmad Suparman menyatakan ''Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah''. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara [[adikuasa]], sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan [[ekonomi]] dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti [[budaya]] dan [[agama]]. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
* ''Internasionalisasi'': Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
* ''Liberalisasi'': Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
* ''Universalisasi'': Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
* ''Westernisasi'': Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
* ''Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas'': Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.<ref>[http://search.warwick.ac.uk/search/redirect.html?u=http://wrap.warwick.ac.uk/2010/1/WRAP_Scholte_wp10902.pdf What is Globalization? The Definitional Issue-Again]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
==
{{main|Sejarah globalisasi}}
{{See also|Garis waktu perdagangan global}}
Ada [[penyebab dekat dan mutlak|penyebab jauh dan dekat]] yang dapat ditemukan pada faktor-faktor sejarah yang memengaruhi globalisasi. Globalisasi berskala besar dimulai pada abad ke-19.<ref name="When Did Globalization Begin"/>
=== Kuno ===
[[Berkas:Colonisation2.gif|350px|ka|jmpl|250px|Peta animasi yang menunjukkan perkembangan [[imperium kolonial]] sejak 1492 sampai sekarang.]]
{{Main|Globalisasi kuno}}
[[Globalisasi kuno]] dipandang sebagai suatu fase dalam [[sejarah globalisasi]] yang mengacu pada peristiwa dan perkembangan globalisasi sejak masa peradaban terawal sampai kira-kira tahun 1600-an. Istilah ini dipakai untuk menyebut hubungan antara masyarakat dan negara dan cara keduanya dibentuk oleh persebaran ide dan norma sosial baik di tingkat lokal maupun regional.<ref name="M 45">{{cite book|last=Martell|first=Luke|title=The Sociology of Globalization|url=https://archive.org/details/sociologyofgloba0000mart|year=2010|publisher=Policy Press.}}</ref>
Dalam skema ini, ada tiga penyebab yang dipaparkan sebagai pemicu globalisasi. Penyebab pertama adalah pemikiran Timur yang berarti bahwa negara-negara Barat telah mengadaptasi dan menerapkan prinsip-prinsip yang dipelajari dari Timur.<ref name="M 45"/> Tanpa ide tradisional dari Timur, globalisasi Barat tidak akan terjadi sebagaimana mestinya. Penyebab kedua adalah jarak; interaksi antarnegara belum berskala global dan masih berada di seputaran Asia, Afrika Utara, Timur Tengah, dan sebagian Eropa.<ref name="M 45"/> Pada globalisasi awal, negara masih sulit berinteraksi dengan negara lain yang letaknya jauh. Kemajuan teknologi kemudian memungkinkan negara mengetahui keberadaan negara lain yang letaknya jauh, dan fase globalisasi yang baru pun terjadi. Penyebab ketiga adalah [[saling ketergantungan]], kestabilan, dan regularitas. Jika suatu negara tidak bergantung dengan negara lain, tidak ada cara lain bagi negara tersebut untuk memengaruhi dan dipengaruhi oleh negara lain. Inilah salah satu penggerak utama di balik hubungan dan perdagangan global. Tanpa keduanya, globalisasi tidak akan berjalan seperti yang sudah-sudah dan negara akan tetap bergantung pada produksi dan sumber dayanya sendiri supaya bisa terus berdiri. Sejumlah pakar berpendapat bahwa globalisasi kuno tidak berjalan seperti globalisasi modern karena negara-negara waktu itu tidak saling bergantung seperti sekarang.<ref name="M 45"/>
Ada pula sifat multipolar dalam globalisasi kuno yang melibatkan partisipasi aktif bangsa non-Eropa. Karena globalisasi kuno sudah ada sebelum [[Pembelahan Besar]] abad ke-19, masa ketika [[Eropa Barat]] memiliki produksi industri dan hasil ekonomi yang lebih maju ketimbang kawasan lain di dunia, globalisasi kuno menjadi fenomena yang tidak hanya digerakkan oleh [[Eropa]] tetapi juga oleh wilayah [[Dunia Lama]] yang ekonominya sudah maju seperti [[Gujarat]], [[Bengal]], pesisir Tiongkok, dan [[Jepang]].<ref>{{cite book|last=[[Hans Köchler|Kochler]]|first=Hans|title=Globality versus Democracy: The Changing Nature of International Relations in the Era of Globalization|year=2000|publisher=International Progress Organization|location=Vienna|page=35}}</ref>
[[Berkas:NanbanCarrack.jpg|jmpl|250px|ka|[[Karak]] Portugal di [[Nagasaki]], [[perdagangan Nanban|seni Nanban]] Jepang abad ke-17]]
[[Ekonom]] dan [[sosiolog]] historis [[bangsa Jerman|Jerman]] [[Andre Gunder Frank]] berpendapat bahwa globalisasi diawali oleh munculnya hubungan dagang antara [[Sumer]] dan [[Peradaban Lembah Indus]] pada [[milenium ketiga]] [[Sebelum Masehi|SM]]. Globalisasi kuno ini terjadi pada [[peradaban Helenistik|Zaman Helenistik]], zaman ketika pusat-pusat kota komersial membentuk poros budaya [[bangsa Yunani|Yunani]] yang merentang dari [[India]] sampai [[Spanyol]], termasuk [[Alexandria]] dan kota-kota [[Alexander Agung|era Alexander]] lainnya. Sejak itu, posisi geografis Yunani dan [[impor]] gandum memaksa bangsa Yunani melakukan perdagangan lewat laut. Perdagangan di Yunani kuno sangat tidak dibatasi, dan negara hanya mengendalikan suplai gandum.<ref name="GL-H-09">Frank, Andre Gunder. (1998). ''ReOrient: Global economy in the Asian age.'' Berkeley: University of California Press. ISBN 978-0-520-21474-3</ref>
[[Berkas:New World Domesticated plants.JPG|jmpl|250px|Tanaman asli [[Dunia Baru]] yang [[Pertukaran Columbus|tersebar ke seluruh dunia]]: Jagung, tomat, kentang, [[vanila]], karet, [[biji kakao|kakao]], tembakau]]
=== Modern Awal ===
{{Main|Proto-globalisasi}}
Globalisasi [[modern awal]] atau proto-globalisasi mencakup periode [[sejarah globalisasi]] antara 1600 dan 1800. Konsep proto-globalisasi pertama kali diperkenalkan oleh sejarawan [[A. G. Hopkins]] dan [[Christopher Bayly]]. Istilah ini berarti fase peningkatan hubungan dagang dan pertukaran budaya yang menjadi ciri khas periode sebelum munculnya globalisasi modern pada akhir abad ke-19.<ref>Hopkins, A.G., ed., 2003. Globalization in World History. New York City, NY: Norton. ISBN 0-393-97942-3 pp. 4–5, 7</ref> Fase globalisasi ini dicirikan oleh bangkitnya imperium maritim Eropa pada abad ke-16 dan 17. Imperium pertama yang muncul adalah [[Imperium Portugal|Portugal]] dan [[Imperium Spanyol|Spanyol]], yang diikuti [[Imperium Belanda|Belanda]] dan [[Imperium Britania|Britania]]. Pada abad ke-17, perdagangan dunia berkembang lebih jauh ketika [[perusahaan kerajaan]] (''chartered company'') seperti [[British East India Company]] (didirikan tahun 1600) dan [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] (didirikan tahun 1602, sering dianggap sebagai [[perusahaan multinasional pertama]] yang membuka sahamnya) didirikan.<ref>Chaudhuri, K.N. (1965\1999). ''The English East India Company: The Study of an Early Joint-stock Company 1600–1640 (Vol. 4).'' London: Routledge/Thoemmes Press.</ref>
Globalisasi modern awal berbeda dengan globalisasi modern dalam hal tujuan ekspansionisme, cara mengelola perdagangan global, dan tingkat pertukaran informasi. Periode ini ditandai oleh banyaknya perjanjian dagang seperti yang dilakukan [[East India Company]], peralihan [[hegemoni]] ke Eropa Barat, terjadinya konflik berskala besar antara negara besar seperti Perang Tiga Puluh Tahun, dan munculnya komoditas baru seperti [[perdagangan budak]]. [[Perdagangan Segitiga]] memungkinan Eropa mendapatkan keuntungan dari sumber daya - sumber daya di dunia barat. Perpindahan hewan, tanaman, dan wabah penyakit yang dikaitkan dengan konsep [[Pertukaran Columbus]] oleh [[Alfred Crosby]] juga memainkan peran penting dalam proses ini. Perdagangan dan komunikasi modern awal melibatkan banyak kelompok masyarakat, termasuk pedagang [[Eropa]], [[Muslim]], [[India]], [[Asia Tenggara]], dan [[Tiongkok]], terutama di kawasan [[Samudra Hindia]].
[[Berkas:Marshall's flax-mill, Holbeck, Leeds - interior - c.1800.jpg|jmpl|250px|[[Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia|Britania Raya]] pada abad ke-19 menjadi kekuatan super ekonomi pertama di dunia berkat teknologi pabriknya yang superior dan sistem transportasi global yang maju seperti [[kapal uap]] dan rel kereta api.]]
=== Modern ===
{{Main|Sejarah globalisasi}}
Sepanjang abad ke-19, globalisasi mulai mendekati bentuknya yang modern akibat [[revolusi industri]]. Industrialisasi memungkinkan [[standardisasi]] produksi barang-barang rumah tangga menggunakan ekonomi skala, sedangkan pertumbuhan penduduk yang cepat menciptakan permintaan barang yang stabil. Pada abad ke-19, [[kapal uap]] sangat menghemat biaya transportasi internasional dan [[rel kereta]] menjadikan transportasi darat lebih murah. Revolusi transportasi terjadi antara 1820 dan 1850.<ref name="When Did Globalization Begin"/> Jumlah negara yang ikut dalam perdagangan internasional semakin banyak.<ref name="When Did Globalization Begin"/> Globalisasi pada masa ini sangat dipengaruhi oleh [[imperialisme]] abad ke-19 seperti yang terjadi di [[Scramble for Africa|Afrika]] dan [[imperialisme Barat di Asia|Asia]]. Penemuan [[kontainer kapal]] tahun 1956 turut memajukan globalisasi perdagangan.<ref>{{cite web|url=http://press.princeton.edu/chapters/s9383.html|title=Sample Chapter for Levinson, M.: The Box: How the Shipping Container Made the World Smaller and the World Economy Bigger.|last=Levinson|first=Marc|work=[[The Box: How the Shipping Container Made the World Smaller and the World Economy Bigger]]|publisher=Princeton University Press|accessdate=17 February 2013|archive-date=2013-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20130122131825/http://press.princeton.edu/chapters/s9383.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite news|url=http://www.smh.com.au/news/business/how-the-invention-of-a-box-changed-our-world/2006/06/11/1149964409162.html%0A|title=How the invention of a box changed our world – Business – smh.com.au|last=Gittins|first=Ross|work=[[The Sydney Morning Herald]]|accessdate=17 February 2013|date=12 June 2006|archive-date=2015-11-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20151114190140/http://www.smh.com.au/news/business/how-the-invention-of-a-box-changed-our-world/2006/06/11/1149964409162.html%0A|dead-url=yes}}</ref>
Setelah Perang Dunia Kedua, para politikus berhasil mewujudkan [[konferensi Bretton Woods]], perjanjian yang disepakati negara-negara besar untuk menyusun kebijakan moneter internasional, perdagangan dan keuangan, dan pembentukan sejumlah lembaga internasional yang bertujuan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, pembebasan perdagangan secara bertahap, dan penyederhanaan dan pengurangan batasan perdagangan. Awalnya, [[General Agreement on Tariffs and Trade]] (GATT) mengeluarkan beberapa perjanjian untuk menghapus batasan perdagangan. GATT kemudian digantikan oleh [[Organisasi Perdagangan Dunia]] (WTO) untuk mengelola sistem perdagangan. Ekspor nyaris berlipat dari 8,5% total produk bruto dunia tahun 1970 menjadi 16,2% tahun 2001.<ref>{{cite web | url = http://www.globalpolicy.org/socecon/trade/tables/exports2.htm | title = World Exports as Percentage of Gross World Product | publisher=[[Global Policy Forum]] | archiveurl = https://web.archive.org/web/20080712023541/http://www.globalpolicy.org/socecon/trade/tables/exports2.htm | archivedate = 12 July 2008 | accessdate =11 November 2009}}</ref></s> Pemanfaatan perjanjian global untuk memajukan perdagangan terhambat oleh gagalnya [[putaran Doha|putaran negosiasi Doha]]. Banyak negara yang beralih ke perjanjian bilateral atau perjanjian multilateral yang lebih kecil, misalnya [[Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Serikat–Korea Selatan]] 2011.
Sejak 1970-an, penerbangan semakin terjangkau bagi kelas menengah di negara-negara berkembang. Kebijakan [[langit terbuka]] dan [[maskapai bertarif rendah]] ikut mendorong persaingan pasar. Pada tahun 1990-an, pertumbuhan jaringan komunikasi bertarif rendah memangkas biaya komunikasi antarnegara. Banyak hal yang bisa dilakukan melalui komputer tanpa memedulikan lokasinya seperti akuntansi, pengembangan perangkat lunak, dan desain rekayasa.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan kebudayaan dunia tumbuh sangat cepat. Pertumbuhan ini melambat sejak 1910-an sampai seterusnya akibat Perang Dunia dan [[Perang Dingin]],<ref>{{Cite web |url=http://srliebel.files.wordpress.com/2009/08/wolf-fa-2001.pdf |title=Wolf, Martin (2001). "Will the nation-state survive globalization?" ''Foreign Affairs'', 80(1). |access-date=2014-05-31 |archive-date=2013-11-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131101143614/http://srliebel.files.wordpress.com/2009/08/wolf-fa-2001.pdf |dead-url=yes }}</ref> tetapi berhasil melaju lagi sejak kebijakan [[neoliberal]] dirintis tahun 1980-an dan [[perestroika]] serta [[reformasi ekonomi Tiongkok]] [[Deng Xiaoping]] membawa paham kapitalisme barat ke Blok Timur lama.<ref>Ritzer, George (2011). ''Globalization: The Essentials.'' NY: John Wiley & Sons.</ref> Pada awal 2000-an, sebagian besar negara maju mengalami [[resesi akhir 2000-an|Resesi Besar]],<ref>{{Cite news|url = http://www.forbes.com/2009/01/14/global-recession-2009-oped-cx_nr_0115roubini.html|title = A Global Breakdown Of The Recession In 2009|author = Roubini, Nouriel|date = 15 January 2009|work = Forbes|authorlink = Nouriel Roubini|access-date = 2014-05-31|archive-date = 2010-11-25|archive-url = https://web.archive.org/web/20101125084837/http://www.forbes.com/2009/01/14/global-recession-2009-oped-cx_nr_0115roubini.html|dead-url = no}}</ref> sehingga memperlambat proses globalisasi untuk sementara.<ref>Faiola, Anthony. (2009). "A Global Retreat As Economies Dry Up." [http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2009/03/04/AR2009030404221.html ''The Washington Post'', 5 March 2009.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230415055546/https://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2009/03/04/AR2009030404221.html |date=2023-04-15 }}</ref><ref>Gjelten, Tom. (2009). "Economic Crisis Poses Threat To Global Stability." [http://www.npr.org/templates/story/story.php?storyId=100781975 NPR, 18 February 2009.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230520141552/https://www.npr.org/templates/story/story.php?storyId=100781975 |date=2023-05-20 }}</ref><ref>Lodge, George C. (1995). ''Managing Globalization in the Age of Interdependence''. Golden Books Center: Kuala Lumpur. p.2.</ref>
Perdagangan dan globalisasi telah berevolusi jauh pada masa kini. Masyarakat yang terglobalisasi memiliki serangkaian pendorong dan faktor yang terus mendekatkan manusia, kebudayaan, pasar, kepercayaan, dan aktivitasnya.<ref>Sorrells, Kathryn. (2012). ''Intercultural Communication Globalization and Social Justice''. Thousand Oaks: Sage Pubs. ISBN 978-1-4129-2744-4</ref>
== Karakteristik Globalisasi ==
# [[Berkas:Antena Parabola di Indonesia.jpg|jmpl|Penggunaan [[antena parabola]] pada TV memungkinkan seseorang merasakan banyak hal dari budaya lain, karena parabola tidak hanya menyediakan saluran dalam negeri saja melainkan juga dari luar negeri.]] Perubahan konsep ruang serta waktu. Perkembangan barang-barang seperti [[telepon genggam]], [[televisi satelit]], dan [[internet]] membuat komunikasi global terjadi dengan cepat. Pergerakan massa, seperti [[pariwisata]] , membuat kita dapat merasakan banyak hal dari bermacam-macam budaya di dunia.
# Pasar dan produksi [[ekonomi]] di negara-negara yang berbeda menjadikan masing-masing saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perekonomian, pembagian pekerjaan yang baru secara internasional, meningkatnya pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi dunia seperti ''[[World Trade Organization]]'' (WTO).
# Peningkatan interaksi kultural lewat perkembangan media massa (contohnya televisi, [[film]] , musik, serta transmisi berita dan olahraga internasional). Saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalamai gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang beraneka ragam dari berbagai budaya, misalnya fashion, literatur, dan makanan.
# Meningkatnya masalah bersama, misalnya dalam aspek lingkungan, ekonomi, perdagangan obat terlarang internasional, kesehatan, dan terorisme.<ref>{{Cite book|last=Maryati, Kun,|url=https://www.worldcat.org/oclc/958874412|title=Sosiologi : Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA. 3, [Schülerband] Kelas XII|location=Jakarta|isbn=978-602-254-135-6|edition=Kurikulum 2013, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah|others=Suryawati, Juju,|oclc=958874412|access-date=2020-11-20|archive-date=2023-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230806174409/https://www.worldcat.org/title/958874412|dead-url=no}},hlm. 56-57: pada TV memungkinkan seseorang merasakan banyak hal dari budaya lain, karena parabola tidak hanya menyediakan saluran dalam negeri saja melainkan juga dari luar negeri.</ref>
#
== Teori ==
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoretis yang dapat dilihat, yaitu:
* Para '''globalis''' percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan [[pranata sosial|lembaga]] di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan [[kebudayaan]] lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
::* Para '''globalis positif''' dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
Baris 39 ⟶ 118:
* Para '''tradisionalis''' tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa [[kapitalisme]] telah menjadi sebuah fenomena [[internasional]] selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau [[evolusi]], dari produksi dan perdagangan kapital.
* Para '''transformasionalis''' berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoretis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "''seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung''". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
== Aspek ==
[[Berkas:Global Competitiveness Index 2008-2009.svg|jmpl|250px|ka|[[Indeks Ketersaingan Global]] (2008–2009): [[ketersaingan]] (''competitiveness'') adalah hal utama yang menentukan kesejahteraan negara-bangsa di lingkungan internasional]]
=== Organisasi bisnis global ===
{{Main|Bisnis internasional}}
Seiring kemajuan [[transportasi]] dan komunikasi, bisnis internasional tumbuh pesat setelah awal abad ke-20. Bisnis internasional mencakup semua transaksi komersial ([[perusahaan swasta|swasta]], [[penjualan]], [[investasi]], [[logistik]], dan transportasi) yang terjadi antara dua [[wilayah]], [[negara]], dan [[bangsa]] atau lebih di luar batas politiknya. [[Diversifikasi internasional]] ini disesuaikan dengan kinerja dan [[inovasi]], namun biasanya kinerja meningkat dan inovasi menurun.<ref>{{cite journal
| last1 = Hitt | first1 = Michael A.
| author1-link =
| last2 = Hoskisson | first2 = Robert E.
| author2-link =
| last3 = Kim | first3 = Hicheon
| author3-link =
| title = International Diversification: Effects on Innovation and Firm Performance in Product-Diversified Firms
| url = https://archive.org/details/sim_academy-of-management-journal_1997-08_40_4/page/767 | journal = The Academy of Management Journal
| volume = 40
| issue = 4
| pages = 767–798
| publisher = Sage Publications
| location = New York, NY
| date = August 1997
| year = 1997
| issn = 00014273
| doi = 10.2307/256948
| mr =
| zbl =
| jstor = 256948 }}</ref> Biasanya perusahaan-perusahaan swasta melakukan [[transaksi keuangan|transaksi]] untuk mendapatkan [[laba (akuntansi)|laba]].<ref>Daniels, J., Radebaugh, L., Sullivan, D. (2007). International Business: environment and operations, 11th edition. Prentice Hall. ISBN 0-13-186942-6</ref> Transaksi bisnis semacam ini melibatkan sumber daya ekonomi seperti [[modal]], [[sumber daya alam]], dan [[sumber daya manusia]] untuk produksi barang fisik dan jasa internasional seperti [[keuangan]], [[perbankan]], [[asuransi]], [[konstruksi]], dan aktivitas [[produksi (ekonomi)|produksi]] lainnya.<ref>[[Rakesh Mohan Joshi|Joshi, Rakesh Mohan]], (2009) ''International Business''. Oxford University Press, ISBN 0-19-568909-7</ref>
Kerja sama bisnis internasional membuahkan [[perusahaan multinasional]], yaitu perusahaan yang memiliki pendekatan global terhadap pasar dan produksi atau perusahaan yang beroperasi di lebih dari satu negara. Sebuah perusahaan multinasional bisa juga disebut perusahaan transnasional. Perusahaan multinasional terkenal mencakup perusahaan [[makanan cepat saji]] seperti [[McDonald's]] dan [[Yum Brands]], produsen kendaraan seperti [[General Motors Corporation|General Motors]], [[Ford Motor Company]], dan [[Toyota]], produsen elektronika konsumen seperti [[Samsung]], [[LG]], dan [[Sony]], dan perusahaan energi seperti [[ExxonMobil]], [[Royal Dutch Shell|Shell]], dan [[BP]]. Sebagian besar perusahaan besar beroperasi di beberapa pasar nasional.
Perusahaan atau bisnis umumnya berpendapat bahwa kelangsungan di pasar global yang baru mengharuskan mereka untuk mencari [[barang (ekonomi)|barang]], [[jasa (ekonomi)|jasa]], [[tenaga kerja manual|tenaga kerja]], dan material dari luar negeri supaya produk dan teknologinya bisa terus diperbarui agar dapat bertahan di tengah-tengah persaingan yang memanas.<ref>{{cite journal |last= Hitt |first= Michael A. |author2= Laszlo Tihanyi |author3= Toyah Miller |author4= Brian L. Connelly |title= International Diversification: Antecedents, Outcomes, and Moderators |journal= Journal of Management |volume= 32(6) |year= 2006 |pages= 831–867 |url= http://jom.sagepub.com/content/32/6/831.full.pdf |jstor= |doi= 10.1177/0149206306293575 |issue= 6 |access-date= 2014-05-31 |archive-date= 2014-02-11 |archive-url= https://web.archive.org/web/20140211142351/http://jom.sagepub.com/content/32/6/831.full.pdf |dead-url= yes }}</ref> Menurut laporan terkini dari McKinsey Global Institute, arus barang, jasa, dan keuangan mencapai $26 triliun pada tahun 2012 atau 36 persen dari PDB global. Jumlah tersebut 1,5 kali lebih banyak ketimbang tahun 1990.<ref>{{Cite web |url=http://www.mckinsey.com/insights/globalization/global_flows_in_a_digital_age |title=Salinan arsip |access-date=2014-05-31 |archive-date=2016-01-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160123152624/http://www.mckinsey.com/insights/globalization/global_flows_in_a_digital_age |dead-url=yes }}</ref>
==== Perdagangan internasional ====
{{Main|Perdagangan internasional}}
[[Berkas:1 singapore city skyline dusk panorama 2011.jpg|jmpl|250px|kiri|alt=Singapore skyline|[[Singapura]], negara teratas di [[Global Enabling Trade Report|Enabling Trade Index]], menerima globalisasi dan menjadi negara yang sangat maju]]
[[Perdagangan internasional]] adalah pertukaran modal, barang, dan jasa melintasi [[perbatasan internasional|perbatasan]] atau wilayah internasional.<ref>{{Cite web |url=http://dictionary.reference.com/browse/trade |title=dictionary.reference.com |access-date=2014-05-31 |archive-date=2006-12-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20061208141706/http://dictionary.reference.com/browse/trade |dead-url=no }}</ref> Di kebanyakan negara, perdagangan internasional menduduki pangsa besar dalam [[produk domestik bruto]] (PDB). [[Industrialisasi]], [[transportasi]] maju, [[perusahaan multinasional]], [[offshoring]], dan [[outsourcing]] sama-sama memberi dampak besar terhadap perdagangan global. Pertumbuhan perdagangan internasional adalah komponen dasar dari globalisasi.
[[Keuntungan absolut|Keuntungan perdagangan absolut]] muncul ketika negara-negara dapat memproduksi suatu komoditas dengan biaya lebih rendah per unit ketimbang mitra dagangnya. Dengan logika yang sama, negara tersebut harus mengimpor komoditas yang memiliki kerugian absolut.<ref name="ingham">{{cite book|title= International economics: a European focus|last= Ingham|first= Barbara|authorlink= |year= 2004|publisher= Savvas Learning Company|location= |isbn= 0-273-65507-8|page= 336|url= http://books.google.com/?id=zIaS9R7HUGIC&printsec=frontcover#PPT37,M1|access-date= 2014-05-31|archive-date= 2023-08-06|archive-url= https://web.archive.org/web/20230806174407/https://books.google.com/books?id=zIaS9R7HUGIC&printsec=frontcover&hl=en#PPT37,M1|dead-url= no}}</ref> Meski ada kemungkinan [[untung dagang]] dari keuntungan absolut, [[keuntungan komparatif]], yaitu kemampuan menawarkan barang dan jasa dengan [[biaya marjinal]] dan [[biaya kesempatan]] yang lebih rendah, memperluas batas kemungkinan pertukaran yang sama-sama menguntungkan. Di lingkungan bisnis yang terglobalisasi, perusahaan berpikir bahwa keuntungan komparatif yang ditawarkan perdagangan internasional merupakan hal yang penting agar bisa terus bersaing.
===== Perjanjian dagang, blok ekonomi, dan zona perdagangan khusus =====
[[Berkas:Globalization-5.png|jmpl|250px|300px|[[Produk domestik bruto]] per kapita dalam dolar AS tahun 2011 per kapita, disesuaikan dengan inflasi dan [[paritas kemampuan beli]] (skala log) dari tahun 1860 sampai 2011. Lingkaran populasi: Amerika Serikat (kuning), Britania Raya (oranye), Jepang (merah), Tiongkok (merah), dan India (biru).<ref>Grafik: [http://www.gapminder.org/world/#$majorMode=chart$is;shi=t;ly=2003;lb=f;il=t;fs=11;al=30;stl=t;st=t;nsl=t;se=t$wst;tts=C$ts;sp=10;ti=2011$zpv;v=1$inc_x;mmid=XCOORDS;iid=ti;by=ind$inc_y;mmid=YCOORDS;iid=phAwcNAVuyj1jiMAkmq1iMg;by=ind$inc_s;uniValue=8.21;iid=phAwcNAVuyj0XOoBL_n5tAQ;by=ind$inc_c;uniValue=255;gid=CATID0;by=grp$map_x;scale=lin;dataMin=1864;dataMax=2082$map_y;scale=log;dataMin=236;dataMax=141476$map_s;sma=49;smi=2.65$cd;bd=0$inds=i110_l001800dRaJ;i238_l001800eAbq;i239_l001800eSaC;i101_d001800dzao;i44_d001800duar Gapminder.org]</ref>]]
Penetapan kawasan perdagangan bebas menjadi sesuatu yang harus dilakukan pemerintahan era modern untuk melakukan perjanjian dagang dengan entitas asing dan multinasional.<ref>{{cite book
|last =Bhagwati
|first =Jagdish N.
|last2 = Panagariya
|first2 = Arvind
|title = The economics of preferential trade agreements
|publisher =AEI Press
|year = 1996
|location =
|page = 168
|language =
|url =
|doi =
|id =
|isbn = 978-0844739694
|mr =
|zbl =
|jfm = }}</ref>
[[Zona Ekonomi Khusus]] (''Special Economic Zone''; SEZ) adalah kawasan geografis hukum ekonomi dan hukum lainnya lebih condong ke pasar bebas daripada hukum nasional negara tersebut. Hukum nasional bisa ditangguhkan di dalam zona khusus ini. Kategori SEZ mencakup berbagai macam zona, termasuk [[Zona Perdagangan Bebas]] (FTZ), Zona Pemrosesan Ekspor (EPZ), [[zona ekonomi bebas|Zona Bebas]] (FZ), [[kawasan industri]] (IE), [[pelabuhan bebas]], Zona Perusahaan Kota, dan lain-lain. Biasanya, tujuan zona ini adalah meningkatkan [[investasi langsung asing]] oleh investor asing, terutama [[bisnis internasional]] atau [[perusahaan multinasional]] (MNC). Zona ini adalah wilayah khusus yang pajak perusahaannya sangat rendah atau bahkan ditiadakan sama sekali untuk mendorong aktivitas ekonomi. Pelabuhan bebas sejak dulu memiliki peraturan cukai yang menguntungkan, misalnya pelabuhan bebas [[Trieste]]. Seringkali pelabuhan bebas ini merupakan bagian dari zona ekonomi bebas.
FTZ adalah tempat barang didatangkan, ditangani, diproduksi atau disesuaikan, dan diekspor kembali tanpa campur tangan otoritas bea cukai. Ketika barang sudah pindah ke tangan konsumen di dalam negara di luar FTZ, barulah barang tersebut tunduk pada [[peraturan cukai]] yang ada. Zona perdagangan bebas ditetapkan di sekitar pelabuhan besar, bandara internasional, dan perbatasan nasional, tempat-tempat dengan keuntungan dagang secara geografis.<ref>[http://www.britannica.com/EBchecked/topic/218417/free-trade-zone] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150501080540/http://www.britannica.com/EBchecked/topic/218417/free-trade-zone|date=2015-05-01}} Definition of Free Trade Zone-Source-Britannica</ref> It is a region where a group of countries has agreed to reduce or eliminate trade barriers.<ref>{{cite book
|author = Savvas Learning Company
|author2 = Steven M. Sheffrin
|title = Economics
|publisher = Savvas Learning Company
|year = 2003
|location = Upper Saddle River, New Jersey 07458
|page = 454
|url = https://www.savvas.com/index.cfm?locator=PS3jRm
|doi =
|id =
|isbn = 0-13-063085-3
|access-date = 2014-05-31
|archive-date = 2016-12-20
|archive-url = https://web.archive.org/web/20161220014709/https://www.savvas.com/index.cfm?locator=PS3jRm
|dead-url = yes
}}</ref>
[[Berkas:Jakarta Welcome ASEAN Delegates Billboard.jpg|jmpl|250px|lurus|kiri|Papan iklan di Jakarta yang menyambut delegasi KTT [[ASEAN]] 2011.]]
[[Kawasan perdagangan bebas]] adalah [[blok dagang]] yang negara-negara anggotanya telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas yang menghapus [[tarif]], [[kuota impor]], dan preferensi pada sebagian besar (jika tidak semua) barang dan jasa yang diperdagangkan antarnegara. Jika penduduknya bebas berpindah antarnegara, selain kawasan perdagangan bebas, kawasan ini juga bisa dianggap sebagai [[perbatasan terbuka]]. [[Uni Eropa]], yang beranggotakan 27 negara, menyediakan kawasan perdagangan bebas dan perbatasan terbuka.
[[Zona Industri Khusus]] (''Qualified Industrial Zone''; QIZ) adalah kawasan industri yang menaungi operasi pabrik di [[Yordania]] dan [[Mesir]]. QIZ adalah zona perdagangan bebas khusus yang didirikan bekerja sama dengan [[Israel]] untuk memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas antara Amerika Serikat dan [[israel]]. Di bawah perjanjian dagang dengan Yordania seperti yang ditetapkan Amerika Serikat, barang-barang yang diproduksi di QIZ bisa langsung masuk ke pasar AS tanpa [[tarif]] datau [[kuota impor]] jika memenuhi syarat tertentu. Untuk mendapat status tersebut, barang yang dihasilkan di zona ini harus mengandung sedikit sumbangan atau input dari Israel. Selain itu, nilai minimum sebesar 35% harus ditambahkan ke produk akhirnya. QIZ adalah ide pebisnis Yordania Omar Salah, dan QIZ pertama ditetapkan oleh [[Kongres Amerika Serikat]] pada tahun 1997.
[[Asia Pasifik]] disebut-sebut sebagai "kawasan dagang paling terintegrasi di muka Bumi" karena perdagangan intraregionalnya mencakup sekitar 50-60% dari total impor dan ekspor Asia Pasifik.<ref>{{Cite web |url=http://www.theaustralian.com.au/business/economics/asia-pacific-leads-in-integrated-trade/story-e6frg926-1226119214899 |title=Asia-Pacific leads world in integration of trade |access-date=2014-05-31 |archive-date=2015-01-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150105124712/http://www.theaustralian.com.au/business/economics/asia-pacific-leads-in-integrated-trade/story-e6frg926-1226119214899 |dead-url=no }}</ref>
Asia Pasifik juga memiliki perdagangan ekstraregional. Ekspor barang konsumen seperti televisi, [[radio]], sepeda, dan tekstil ke Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang turut mendorong ekspansi ekonomi.<ref>Vogel, Ezra F. 1991. ''The Four Little Dragons: The Spread of Industrialization in East Asia.'' Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press.</ref>
[[Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN]]<ref>{{Cite web |url=http://www.aseansec.org/4920.htm |title=AFTA & FTAs (ASEAN Secretariat) |access-date=2014-05-31 |archive-date=2013-06-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130604121337/http://www.aseansec.org/4920.htm |dead-url=yes }}</ref> adalah perjanjian [[blok dagang]] [[Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara]] (ASEAN) yang mendukung produsen lokal di semua negara ASEAN. Perjanjian AFTA ditandatangani pada 28 Januari 1992 di Singapura. Ketika perjanjian AFTA ditandatangani, ASEAN masih beranggotakan enam negara, yaitu [[Brunei]], [[Indonesia]], [[Malaysia]], [[Filipina]], [[Singapura]], dan [[Thailand]]. [[Vietnam]] bergabung tahun 1995, [[Laos]] dan [[Myanmar]] tahun 1997 dan [[Kamboja]] tahun 1999.
==== Surga pajak ====
[[Berkas:German GDP in tax havens.png|jmpl|250px|Aset Jerman di surga pajak jika dibandingkan dengan total PDB Jerman.<ref>Shafik Hebous (2011) [http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1934164 "Money at the Docks of Tax Havens: A Guide"], CESifo Working Paper Series No. 3587, p. 9</ref> "7 Besar"-nya adalah Hong Kong, Irlandia, Lebanon, Liberia, Panama, Singapura, dan Swiss.]]
{{Main|Surga pajak}}
Surga pajak adalah negara atau daerah yang menurunkan [[pajak]] atau bahkan meniadakannya sama sekali. Daerah seperti ini dimanfaatkan sejumlah perusahaan untuk upaya [[penghindaran pajak dan pengelakan pajak]].<ref name="ssrn">Dharmapala, Dhammika und Hines Jr., James R. (2006) [http://ssrn.com/abstract=952721 Which Countries Become Tax Havens?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200508230643/https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=952721 |date=2020-05-08 }}</ref> Pihak perorangan maupun perusahaan menganggap surga pajak cocok untuk mendirikan [[perusahaan terselubung|anak perusahaan terselubung]] atau pindah ke wilayah yang nilai pajaknya rendah atau tidak ada sama sekali. Keberadaan surga pajak menciptakan situasi [[persaingan pajak]] di kalangan pemerintahan. Beberapa [[yurisdiksi]] sengaja menjadikan wilayahnya surga bagi kategori pajak tertentu dan kategori penduduk dan perusahaan tertentu.<ref>Moran Harari, Markus Meinzer and Richard Murphy (October 2012) [http://www.taxjustice.net/cms/upload/pdf/FSI2012_BanksBig4.pdf "Financial Secrecy, Banks and the Big 4 Firms of Accountants"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171017195324/http://www.taxjustice.net/cms/upload/pdf/FSI2012_BanksBig4.pdf |date=2017-10-17 }} ''Tax Justice Network''</ref> Negara yang [[kedaulatan|berdaulat]] atau memiliki pemerintahan sendiri di bawah [[hukum internasional]] secara teori memiliki kekuasaan tak terbatas untuk menerapkan hukum pajak di wilayahnya, kecuali dibatasi oleh perjanjian internasional sebelumnya. Fitur utama surga pajak adalah hukum dan peraturannya dapat digunakan untuk menghindari atau mengelak dari hukum atau peraturan yurisdiksi lain.<ref>{{cite web |url=http://www.taxjustice.net/cms/upload/pdf/Identifying_Tax_Havens_Jul_07.pdf |title=The Truth About Tax Havens – retrieved 28 December 2007 |format=PDF |accessdate=2011-03-22 |archive-date=2023-06-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230604085545/https://www.taxjustice.net/cms/upload/pdf/Identifying_Tax_Havens_Jul_07.pdf |dead-url=no }}</ref> Dalam laporan pemanfaatan surga pajak oleh perusahaan Amerika Serikat bulan Desember 2008,<ref>{{cite web|url=http://www.gao.gov/products/GAO-09-157|title=''International Taxation: Large U.S. Corporations and Federal Contractors with Subsidiaries in Jurisdictions Listed as Tax Havens or Financial Privacy Jurisdictions'' GAO:GAO-09-157|publisher=[[Government Accountability Office]]|date=December 18, 2008|accessdate=2009-01-21|archive-date=2023-04-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20230428221455/https://www.gao.gov/products/gao-09-157|dead-url=no}}</ref> U.S. [[Government Accountability Office]] tidak mampu menetapkan definisi surga pajak yang pas, tetapi mencantumkan kriteria tertentu yang menguatkan keberadaannya: pajak tidak ada atau sedikit; tidak adanya pertukaran informasi pajak yang efektif dengan otoritas pajak asing; tidak adanya transparansi daam pelaksanaan peraturan legislatif, hukum, atau administratif; tidak adanya persyaratan untuk pendirian cabang; dan promosi diri sebagai [[pusat keuangan lepas pantai]].
Laporan [[Tax Justice Network]] tahun 2012 memperkirakan bahwa antara US$21 triliun dan $32 triliun [[pelindung pajak|dilindungi]] dari pajak di sejumlah surga pajak rahasia di dunia. Apabila kekayaan sebanyak itu mendapat bunga 3% per tahunnya dan [[laba modal]]nya dipajaki sebesar 30%, pendapatan pajak bisa mencapai $190 miliar sampai $280 miliar, lebih banyak dibandingkan pelindung pajak manapun.<ref name=tjn12>Tax Justice Network (July 22, 2012) [http://www.taxjustice.net/cms/upload/pdf/The_Price_of_Offshore_Revisited_Presser_120722.pdf "Revealed: Global super-rich has at least $21 trillion hidden in secret tax havens"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181230194959/http://www.taxjustice.net/cms/upload/pdf/The_Price_of_Offshore_Revisited_Presser_120722.pdf |date=2018-12-30 }}</ref> Jika aset lepas pantai rahasia ikut dihitung, beberapa negara pengutang bisa dianggap sebagai negara kreditur.<ref name=cbc12>Canadian Broadcasting Co. (July 22, 2012) [http://www.cbc.ca/news/world/story/2012/07/22/tax-havens.html "Wealthy hiding $21 trillion in tax havens, report says"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130909103433/http://www.cbc.ca/news/world/story/2012/07/22/tax-havens.html |date=2013-09-09 }}</ref> Akan tetapi, direktur kebijakan pajak [[Chartered Institute of Taxation]] mengaku skeptis dengan keakuratan jumlah tersebut.<ref>John Whiting, tax policy director at the UK's [[Chartered Institute of Taxation]] commented "There clearly are some significant amounts hidden away, but if it really is that size what is being done with it all?" and "If the suggestion is that such amounts are actively hidden and never accessed, that seems odd – not least in terms of what the tax authorities are doing. In fact, the US, UK and German authorities are doing a lot", and noting that if the figures were accurate "you would expect the havens to be more conspicuously wealthy than they are". However, he also admitted that "I cannot disprove the figures at all, but they do seem staggering" {{cite news|date=2012-07-22|title=Tax havens: Super-rich 'hiding' at least $21tn|url=http://www.bbc.co.uk/news/business-18944097|dead-url=no|work=BBC News|archive-url=https://web.archive.org/web/20190417045750/https://www.bbc.co.uk/news/business-18944097|archive-date=2019-04-17|accessdate=2012-10-03}}</ref> [[Daniel J. Mitchell]] dari [[Cato Institute]] mengatakan bahwa laporan tersebut, saat menghitung pendapatan pajak yang hilang, berasumsi bahwa 100% uang yang disimpan di luar negeri merupakan upaya pengelakan pajak.<ref>{{cite web|url=http://thesovereigninvestor.com/2012/07/30/fighting-anti-tax-haven-demagoguery-on-cnn/|title=Fighting Anti-Tax Haven Demagoguery on CNN|date=2012-07-30|accessdate=2012-10-03|archive-date=2013-12-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20131227214302/http://thesovereigninvestor.com/2012/07/30/fighting-anti-tax-haven-demagoguery-on-cnn/|dead-url=no}}</ref>
Surga pajak menuai kritik karena sering berakhir dengan menumpuknya uang kas yang menganggur (''idle cash'')<ref>[http://www.reuters.com/article/2012/07/16/us-column-dcjohnston-idlecash-idUSBRE86F0GK20120716 "Idle cash piles up: David Cay Johnston"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140419185234/http://www.reuters.com/article/2012/07/16/us-column-dcjohnston-idlecash-idUSBRE86F0GK20120716 |date=2014-04-19 }} ''Reuters'', July 16, 2013</ref> yang mahal dan tidak efisien untuk [[repatriasi]] perusahaan.<ref>[http://levin.senate.gov/download/repatriating-offshore-funds "Repatriating Offshore Funds"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141206001150/http://levin.senate.gov/download/repatriating-offshore-funds |date=2014-12-06 }} ''U.S. Senate Committee on Homeland Security and Governmental Affairs, Permanent Subcommittee on Investigations'', October 11, 2011</ref> Keuntungan [[pelindung pajak]] menciptakan [[insiden pajak]] yang merugikan masyarakat miskin.<ref>[http://uspirgedfund.org/sites/pirg/files/reports/Picking_Up_the_Tab_USP.pdf "Picking Up the Tab"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211031185645/https://uspirgedfund.org/sites/pirg/files/reports/Picking_Up_the_Tab_USP.pdf |date=2021-10-31 }} ''U.S. Public Interest Research Group'', April 2012</ref> Banyak surga pajak yang dianggap memiliki koneksi dengan pelaku "penipuan, pencucian uang, dan terorisme."<ref>[http://www.nytimes.com/2012/05/06/opinion/sunday/these-islands-arent-just-a-shelter-from-taxes.html "These Islands Aren’t Just a Shelter From Taxes"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230512154343/https://www.nytimes.com/2012/05/06/opinion/sunday/these-islands-arent-just-a-shelter-from-taxes.html |date=2023-05-12 }} ''New York Times'', May 5, 2012</ref> Walaupun banyak invetigasi penyalahgunaan surga pajak ilegal, jumlah pelaku yang dipidanakan tidak banyak.<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=UC1GzbOeB1Y "Super Rich Tax Cheats"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230421020257/https://www.youtube.com/watch?v=UC1GzbOeB1Y |date=2023-04-21 }} ''American News Project'', January 8, 2009</ref><ref>[http://www.mirror.co.uk/news/uk-news/super-rich-tax-dodgers-given-immunity-1413719 "'A green light to tax evasion': Super-rich tax dodgers given immunity from prosecution"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230425133214/https://www.mirror.co.uk/news/uk-news/super-rich-tax-dodgers-given-immunity-1413719 |date=2023-04-25 }} ''Daily Mirror'', November 3, 2012</ref> [[Pelobian]] terkait surga pajak dan [[harga transfer]] juga dikritik.<ref>[http://taxjustice.blogspot.com/2012/04/if-you-want-to-know-whos-really-keeping.html "If you want to know who’s really keeping billions in poverty, then the answer is the partners in the Big 4 firms of accountants"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230425133215/http://taxjustice.blogspot.com/2012/04/if-you-want-to-know-whos-really-keeping.html |date=2023-04-25 }} ''Tax Justice Network'', April 5, 2012</ref> Pandangan para [[akuntan]] terhadap kepantasan surga pajak telah berubah,<ref>[http://www.accountancyage.com/debate/4/tax-avoidance-fair-or-foul "Tax avoidance: fair or foul?"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130527162225/http://www.accountancyage.com/debate/4/tax-avoidance-fair-or-foul |date=2013-05-27 }} ''Accountancy Age Debates'', January 14, 2013</ref> begitu pula pandangan para nasabah perusahaan,<ref>[http://www.guardian.co.uk/technology/2013/jan/29/google-tax-chairman "Google will not oppose clampdown on tax avoidance, chairman says"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130426225128/http://www.guardian.co.uk/technology/2013/jan/29/google-tax-chairman |date=2013-04-26 }} ''Guardian'', January 28, 2013</ref> pemerintahan,<ref>[http://www.newstatesman.com/blogs/voices/2012/06/tax-avoidance-isnt-left-or-right-issue-its-cancer-eating-our-democracy "Tax avoidance isn't a left or right issue, it's a cancer eating our democracy"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210612174516/https://www.newstatesman.com/blogs/voices/2012/06/tax-avoidance-isnt-left-or-right-issue-its-cancer-eating-our-democracy |date=2021-06-12 }} ''New Statesman'', June 21, 2012</ref><ref>[http://www.ipsnews.net/2012/10/helsinki-boycotts-tax-havens/ "Helsinki Boycotts Tax Havens"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230528024343/https://www.ipsnews.net/2012/10/helsinki-boycotts-tax-havens/ |date=2023-05-28 }}, ''Inter Press Service'', October 6, 2012</ref> dan politikus,<ref>[http://www.telegraph.co.uk/news/politics/david-cameron/9779983/David-Cameron-Tax-avoiding-foreign-firms-like-Starbucks-and-Amazon-lack-moral-scruples.html "David Cameron: Tax avoiding foreign firms like Starbucks and Amazon lack 'moral scruples'"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230612143639/https://www.telegraph.co.uk/news/politics/david-cameron/9779983/David-Cameron-Tax-avoiding-foreign-firms-like-Starbucks-and-Amazon-lack-moral-scruples.html |date=2023-06-12 }} ''The Telegraph'', January 4, 2013</ref><ref>[http://www.reuters.com/article/2013/02/13/us-g20-tax-germany-merkel-idUSBRE91C1G020130213 "Germany's Merkel calls for G8 fight against tax havens"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141116132459/http://www.reuters.com/article/2013/02/13/us-g20-tax-germany-merkel-idUSBRE91C1G020130213 |date=2014-11-16 }} ''Reuters'', February 13, 2013</ref> meskipun pemanfaatan surga pajak oleh perusahaan [[Fortune 500]]<ref>[http://ctj.org/ctjreports/2012/10/which_fortune_500_companies_are_sheltering_income_in_overseas_tax_havens.php "Which Fortune 500 Companies Are Sheltering Income in Overseas Tax Havens?"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130424214154/http://ctj.org/ctjreports/2012/10/which_fortune_500_companies_are_sheltering_income_in_overseas_tax_havens.php |date=2013-04-24 }} ''Citizens for Tax Justice'', October 17, 2012</ref> dan lainnya masih lazim.<ref>[http://www.networkingseminars.com/speakers/ "Speaker Biographies"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130509211510/http://www.networkingseminars.com/speakers/ |date=2013-05-09 }} ''Networking Seminars'', February 2013</ref> Rencana reformasi yang berpusat pada firma akuntansi yang masuk dalam [[Empat Besar (firma audit)|Empat Besar]] terus didorong.<ref>[http://www.guardian.co.uk/commentisfree/2012/dec/10/end-tax-scams-by-hitting-big-four "Britain could end these tax scams by hitting the big four"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130201035408/http://www.guardian.co.uk/commentisfree/2012/dec/10/end-tax-scams-by-hitting-big-four |date=2013-02-01 }} ''The Guardian'', December 10, 2012</ref> Beberapa pemerintahan tampaknya menggunakan [[spyware]] komputer untuk mengungkap neraca keuangan sejumlah perusahaan.<ref>[http://www.theatlantic.com/international/archive/2012/08/did-the-bounds-of-cyber-war-just-expand-to-banks-and-neutral-states/261230/ "Did the Bounds of Cyber War Just Expand to Banks and Neutral States?"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230512152836/https://www.theatlantic.com/international/archive/2012/08/did-the-bounds-of-cyber-war-just-expand-to-banks-and-neutral-states/261230/ |date=2023-05-12 }} ''The Atlantic'', August 17, 2012</ref>
==== Pariwisata internasional ====
{{Main|Pariwisata}}
[[Pariwisata]] adalah [[perjalanan]] untuk keperluan [[rekreasi]], [[liburan]], atau [[bisnis]]. [[Organisasi Pariwisata Dunia]] mendefinisikan wisatawan sebagai orang-orang yang "bepergian ke dan menetap di tempat-tempat selain lingkungan sekitar mereka selama tidak lebih dari satu tahun untuk keperluan liburan, bisnis, dan lain-lain".<ref>{{cite web|year=1995|url=http://pub.unwto.org/WebRoot/Store/Shops/Infoshop/Products/1034/1034-1.pdf|title=UNWTO technical manual: Collection of Tourism Expenditure Statistics|page=14|publisher=World Tourism Organization|accessdate=26 March 2009|archive-date=2010-09-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20100922120940/http://pub.unwto.org/WebRoot/Store/Shops/Infoshop/Products/1034/1034-1.pdf|dead-url=yes}}</ref> Ada bermacam bentuk pariwisata seperti [[wisata pertanian]], [[wisata kelahiran]], [[wisata kuliner]], [[wisata budaya]], [[wisata lingkungan]], [[wisata ekstrem]], [[wisata geografi]], [[wisata sejarah]], [[wisata LGBT]], [[wisata medis]], [[wisata laut]], [[wisata budaya pop]], [[wisata agama]], [[wisata kumuh]], [[wisata perang]], dan [[wisata kehidupan liar]].
Globalisasi membuat pariwisata sebagai aktivitas liburan global yang populer. [[Organisasi Kesehatan Dunia]] memperkirakan bahwa saat ini juga ada sekitar 500.000 orang di dalam pesawat terbang di seluruh dunia.<ref>[http://www.guardian.co.uk/world/feedarticle/8477508 Swine flu prompts EU warning on travel to US] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101215092648/http://www.guardian.co.uk/world/feedarticle/8477508 |date=2010-12-15 }}. ''The Guardian.'' 28 April 2009.</ref>
[[Berkas:boarding.easyjet.a319.arp.jpg|jmpl|250px|Penerbangan modern memudahkan manusia bepergian jarak jauh.]]
Akibat [[resesi akhir 2000-an]], [[perilaku perjalanan|permintaan perjalanan]] internasional turun drastis sejak paruh akhir 2008 sampai akhir 2009. Setelah meningkat sebanyak 5% pada paruh pertama 2008, pertumbuhan kedatangan wisatawan internasional mulai menurun pada paruh akhir 2008 dan persentase kenaikan untuk tahun itu turun menjadi 2%, berbeda dengan 7% pada tahun 2007.<ref>{{cite journal|url=http://www.unwto.org/facts/eng/pdf/barometer/UNWTO_Barom09_1_en.pdf|title=International tourism challenged by deteriorating global economy|publisher=[[World Tourism Organization]]|journal=UNWTO World Tourism Barometer|date=January 2009|volume=7|issue=1|accessdate=17 November 2011|ref=harv|archive-date=2013-10-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20131017212434/http://www2.unwto.org/facts/eng/pdf/barometer/UNWTO_Barom09_1_en.pdf|dead-url=yes}}</ref> Tren negatif ini semakin parah pada tahun 2009 karena merebaknya wabah [[pandemi flu 2009|virus influenza H1N1]] sehingga jumlah kedatangan wisatawan internasional turun 4,2% pada tahun 2009 menjadi 880 juta orang, dan pendapatan pariwisata internasional turun 5,7%.<ref name=WTOaugust10>{{cite journal|url=http://www.unwto.org/facts/eng/pdf/barometer/UNWTO_Barom10_update_august_en.pdf|title=UNWTO World Tourism Barometer Interim Update|journal=UNWTO World Tourism Barometer|publisher=[[World Tourism Organization]]|date=August 2010|accessdate=17 November 2011|ref=harv|archive-date=2013-10-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20131017203915/http://www2.unwto.org/facts/eng/pdf/barometer/UNWTO_Barom10_update_august_en.pdf|dead-url=yes}}</ref> Salah satu pengecualian bagi perjalanan bebas adalah perjalanan dari [[Amerika Serikat]] ke [[Kanada]] dan [[Meksiko]] yang memiliki perbatasan semi-terbuka. Berdasarkan hukum Amerika Serikat, perjalanan ke negara-negara tersebut saat ini memerlukan [[paspor]].<ref>{{Cite web |url=http://www.dhs.gov/crossing-us-borders |title=Crossing U.S. Borders. US Department of Homeland Security. |access-date=2014-05-31 |archive-date=2015-01-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150114035136/http://www.dhs.gov/crossing-us-borders |dead-url=no }}</ref>
Pada tahun 2010, jumlah uang yang berputar di bidang pariwisata internasional mencapai [[US$]]919 miliar, naik 6,5% sejak 2009, berkat peningkatan [[nilai riil versus nominal (ekonomi)|nilai riil]] sebesar 4,7%.<ref>{{cite journal|title=UNWTO World Tourism Barometer June 2009|url=http://mkt.unwto.org/sites/all/files/pdf/unwto_pisa_2011_1.pdf|date=June 2011|publisher=World Tourism Organization|journal=UNWTO World Tourism Barometer|volume=7|issue=2|accessdate=3 August 2009|ref=harv|archiveurl=https://web.archive.org/web/20111119091058/http://mkt.unwto.org/sites/all/files/pdf/unwto_pisa_2011_1.pdf|archivedate=2011-11-19|dead-url=no}}</ref> Tahun 2010, terdapat 940 juta kedatangan wisatawan internasional di seluruh dunia.<ref name="WTO2011Highlights">{{cite journal|url=http://mkt.unwto.org/sites/all/files/docpdf/unwtohighlights11enlr.pdf|title=2011 Highlights|journal=UNWTO World Tourism Highlights|accessdate=9 January 2012|publisher=UNWTO|date=June 2011|ref=harv|archiveurl=https://web.archive.org/web/20120113021355/http://mkt.unwto.org/sites/all/files/docpdf/unwtohighlights11enlr.pdf|archivedate=2012-01-13|dead-url=yes}}</ref>
==== Olahraga internasional ====
[[Berkas:Wheelchair basketball at the 2008 Summer Paralympics.jpg|jmpl|250px|ka|alt=wheelchair basketball|Tim basket kursi roda di [[Paralimpiade Musim Panas 2008]]]]
{{Main|Olimpiade|Daftar kejuaraan dunia}}
Ajang olahraga internasional modern bisa menjadi peristiwa besar yang memengaruhi aspek politik, ekonomi, dan budaya negara-negara di seluruh dunia. Dalam hal [[politik dan olahraga]], olahraga dapat memengaruhi negara, identitasnya, dan dunia.
[[Olimpiade]] kuno merupakan serangkaian kompetisi yang diadakan antara perwakilan beberapa [[negara kota]] dan kerajaan dari [[Yunani Kuno]]. Kegiatan ini menampilkan pertandingan atletik, pertarungan, dan balap kereta kuda. Saat Olimpiade berlangsung, semua peperangan antara negara kota yang berpartisipasi ditunda sampai Olimpiade selesai.<ref>{{cite book|last=Swaddling|first=Judith|title=The Ancient Olympic Games|publisher=University of Texas Press|location=Austin|year=2000|edition=2|page=54|isbn=0-292-70373-2|oclc=10759486|url=http://books.google.com/?id=2-HQMnDiLqIC&printsec=frontcover#PPA54,M1|accessdate=6 June 2009|archive-date=2023-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230806174405/https://books.google.com/books?id=2-HQMnDiLqIC&printsec=frontcover&hl=en#PPA54,M1|dead-url=no}}</ref> Asal usul Olimpiade dipenuhi misteri dan legenda.<ref>Young (2004), p. 12</ref> Sepanjang abad ke-19, Olimpiade menjadi kegiatan global yang populer.
Meski sejumlah ekonom skeptis dengan manfaat ekonomi penyelenggaraan Olimpiade sambil menekankan bahwa "kegiatan mega" seperti ini memakan biaya besar, penyelenggaraan Olimpiade (atau pencalonannya saja) dapat meningkatkan nilai ekspor negara penyelenggara, karena negara penyelenggara atau kandidat memberi tanda-tanda keterbukaan perdagangan saat mencalonkan diri sebagai penyelenggara Olimpiade.<ref>Rose, A. K., & Spiegel, M. M. (2011). The Olympic Effect*. ''The Economic Journal,'' 121(553), 652–677.</ref> Selain itu, ada penelitian yang menunjukkan bahwa penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas memberi efek positif yang kuat terhadap [[filantropi#Penggunaan modern|sumbangan filantropis perusahaan]] yang berkantor pusat di kota penyelenggara sehingga menguntungkan sektor nirlaba lokal. Efek positif ini mulai muncul pada tahun-tahun menjelang Olimpiade dan dapat bertahan beberapa tahun sesudahnya, tetapi tidak permanen. Temuan ini memperlihatkan bahwa penyelenggaraan Olimpiade mampu menciptakan kesempatan bagi pemerintah kota untuk memengaruhi perusahaan setempat agar menguntungkan sektor nirlaba lokal dan masyarakat sipil.<ref>[http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=2028982 Tilcsik, A. and Marquis, C. 2013. “Punctuated Generosity: How Mega-events and Natural Disasters Affect Corporate Philanthropy in U.S. Communities.” ''Administrative Science Quarterly'', 58(1): 111–148.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170213134235/https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=2028982 |date=2017-02-13 }}.</ref> Olimpiade juga memberi efek negatif terhadap masyarakat di kota penyelenggara. Misalnya, Centre on Housing Rights and Evictions melaporkan bahwa persiapan Olimpiade membuat lebih dari dua juta orang terusir dari tempat tinggalnya selama dua dasawarsa terakhir dan merugikan masyarakat miskin.<ref>Glynn, M. A. (2008). "Configuring the field of play: how hosting the Olympic Games impacts civic community." ''Journal of Management Studies'', 45(6), 1117–1146.</ref>
Globalisasi terus meningkatkan persaingan internasional di bidang olahraga. [[Piala Dunia FIFA]] merupakan pesta olahraga yang paling banyak ditonton di dunia. Sekitar 700 juta orang menyaksikan pertandingan final [[Piala Dunia FIFA 2010]] di [[Afrika Selatan]].<ref>{{Cite news|title=700 million to watch World Cup Final|work=The Spy Report|publisher=Media Spy|date=12 July 2010|url=http://www.mediaspy.org/report/2010/07/12/700-million-to-watch-world-cup-final/|accessdate=12 July 2010|archiveurl= https://web.archive.org/web/20100715052728/http://www.mediaspy.org/report/2010/07/12/700-million-to-watch-world-cup-final/|archivedate= 15 July 2010 <!--DASHBot-->|deadurl= no}}</ref>
Menurut peelitian A.T. Kearney tahun 2011 terhadap tim, liga, dan federasi olahraga, industri olahraga global bernilai antara €350 miliar dan €450 miliar ([[US$]]480-$620 miliar).<ref>{{Cite web |url=http://www.atkearney.com/paper/-/asset_publisher/dVxv4Hz2h8bS/content/the-sports-market/10192 |title=''The Sports Market'' (2011). A.T. Kearney. |access-date=2014-05-31 |archive-date=2016-06-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160601052320/https://www.atkearney.com/paper/-/asset_publisher/dVxv4Hz2h8bS/content/the-sports-market/10192 |dead-url=yes }}</ref> Semuanya mencakup konstruksi infrastruktur, perlengkapan olahraga, produk berlisensi, dan pertandingan olahraga langsung.
==== Perdagangan internasional ilegal ====
{{Main|Pasar gelap|Kejahatan terorganisasi transnasional}}
[[Berkas:Waterberg Nashorn2.jpg|jmpl|250px|Pasar gelap [[tanduk badak]] membuat populasi badak dunia menyusut sebanyak lebih dari 90 persen selama 40 tahun terakhir.<ref>"[http://articles.latimes.com/2012/sep/16/local/la-me-rhino-smugglers-20120916 Father and son plead guilty in rhino horn smuggling]". ''Los Angeles Times''. September 16, 2012.</ref>]]
"[[Pasar gelap]]" dan [[kejahatan terorganisasi]] biasanya beroperasi di tataran transnasional dengan total penjualan global senilai hampir [[US$]]2 triliun per tahun.<ref name="havocscope">{{cite web |url=http://www.havocscope.com/indexes/ |title=Black Market Products Index |work=Havocscope |postscript=. (Calculated by adding up the various black market activities that are currently being monitored [http://www.havocscope.com/products/ranking/]) |accessdate=2013-01-10 |archive-date=2010-01-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100115180129/http://www.havocscope.com/indexes/ |dead-url=yes }}</ref>
===== Perdagangan obat-obatan =====
Pada tahun 2010, United Nations Office on Drugs and Crime ([[UNODC]]) melaporkan bahwa perdagangan obat-obatan terlarang global menghasilkan lebih dari [[US$]]320 miliar per tahun.<ref>{{cite web |url=http://www.un.org/News/Press/docs/2009/gashc3947.doc.htm |title=UN.org |publisher=United Nations |accessdate=31 July 2010 |archive-date=2014-03-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140309182331/http://www.un.org/News/Press/docs/2009/gashc3947.doc.htm |dead-url=yes }}</ref> PBB memperkirakan bahwa di seluruh dunia terdapat lebih dari 50 pengguna rutin heroin, kokain, dan obat sintetis.<ref>"[http://news.bbc.co.uk/hi/english/static/in_depth/world/2000/drugs_trade/default.stm Drug Trade] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211222071147/http://news.bbc.co.uk/hi/english/static/in_depth/world/2000/drugs_trade/default.stm |date=2021-12-22 }}". BBC News.</ref> Perdagangan [[spesies terancam]] internasional menempati posisi kedua di bawah perdagangan obat-obatan dalam "industri" penyelundupan.<ref>"[http://www.sfgate.com/cgi-bin/article.cgi?f=/c/a/2007/11/11/TR10T8RBN.DTL Will traditional Chinese medicine mean the end of the wild tiger?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090201170930/http://www.sfgate.com/cgi-bin/article.cgi?f=%2Fc%2Fa%2F2007%2F11%2F11%2FTR10T8RBN.DTL |date=2009-02-01 }}". San Francisco Chronicle. 11 November 2007.</ref> [[Obat tradisional Tiongkok#Produk hewani|Obat tradisional Tiongkok]] biasanya membutuhkan bahan dari semua bagian tumbuhan, daun, batang, bunga, akar, serta bahan dari hewan dan mineral. Penggunaan bagian tubuh spesies terancam (seperti [[kuda laut]], tanduk [[badak]], tanduk [[antelope saiga]], dan tulang dan cakar [[harimau]]) menciptakan [[pasar gelap]] pemburu yang memburu hewan-hewan terlarang.<ref>"[http://www.reuters.com/article/environmentNews/idUSTRE58G4XQ20090917 India says Chinese medicine fuels tiger poaching] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230424035536/https://www.reuters.com/article/environmentNews/idUSTRE58G4XQ20090917 |date=2023-04-24 }}". Reuters. 17 September 2009.</ref><ref>"[http://www.newscientist.com/channel/life/endangered-species/dn3376 Rhino rescue plan decimates Asian antelopes] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080517124015/http://www.newscientist.com/channel/life/endangered-species/dn3376 |date=2008-05-17 }}". New Scientist. 12 February 2003.</ref>
===== Perdagangan dan penyelundupan manusia =====
{{Main|Perdagangan manusia}}
[[Berkas:USFK Prostitution Warning.jpg|jmpl|250px|Poster peringatan [[Prostitusi untuk militer A.S. di Korea Selatan|prostitusi dan perdagangan manusia di Korea Selatan untuk prajurit G.I.]] yang diterbitkan United States Forces Korea.]]
[[Perdagangan manusia]] adalah aktivitas yang menjadikan manusia sebagai barang yang diperdagangkan, biasanya untuk keperluan [[perbudakan seks]], [[tenaga kerja paksa]], atau pengambilan organ atau jaringan tubuh,<ref>{{cite web |url=http://www.coe.int/t/dghl/monitoring/trafficking/docs/news/organtrafficking_study.pdf |title=Human trafficking for organs, tissue removal |format=PDF |accessdate=2012-12-30 |archive-date=2018-12-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181224231816/https://www.coe.int/en/web/anti-human-trafficking |dead-url=no }}</ref><ref>{{cite web |url=http://fightslaverynow.org/why-fight-there-are-27-million-reasons/otherformsoftrafficking/organ-removal/ |title=Human trafficking for organs/tissue removal |publisher=Fightslaverynow.org |accessdate=2012-12-30 |archive-date=2018-12-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181224231819/https://fightslaverynow.org/why-fight-there-are-27-million-reasons/otherformsoftrafficking/organ-removal/ |dead-url=no }}</ref> termasuk pengganti kehamilan (''surrogacy'') dan pengangkatan sel telur.<ref>{{cite web |url=http://www.councilforresponsiblegenetics.org/genewatch/GeneWatchPage.aspx?pageId=313 |title=Human trafficking for ova removal or surrogacy |publisher=Councilforresponsiblegenetics.org |date=2004-03-31 |accessdate=2012-12-30 |archive-date=2018-12-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181224231821/http://www.councilforresponsiblegenetics.org/genewatch/GeneWatchPage.aspx?pageId=313%20 |dead-url=yes }}</ref> Perdagangan manusia adalah industri bernilai tinggi dan salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat yang nilainya mencapai [[US$]]32 miliar per tahun. Sebagai perbandingan, semua perdagangan ilegal internasional pada tahun 2010 bernilai sekitar [[US$]]650 miliar.<ref>{{cite web|last=Haken|first=Jeremy|title=Transnational Crime In The Developing World|url=http://www.gfintegrity.org/storage/gfip/documents/reports/transcrime/gfi_transnational_crime_web.pdf|publisher=Global Financial Integrity|accessdate=25 June 2011|archive-date=2015-04-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20150418003627/http://www.gfintegrity.org/storage/gfip/documents/reports/transcrime/gfi_transnational_crime_web.pdf|dead-url=yes}}</ref> Perdagangan manusia merupakan masalah global yang muncul akibat kesulitan ekonomi, budaya, hukum, dan kebijakan imigrasi.<ref>{{cite book|last=Sorrells|first=Kathryn|title=Intercultural Communication: Globalization and Social Justice|url=https://archive.org/details/interculturalcom0000sorr|year=2013|publisher=Sage|location=Los Angeles|isbn=978-1-4129-2744-4|page=[https://archive.org/details/interculturalcom0000sorr/page/101 101]}}</ref> Tahun 2004, total pendapatan tahunan perdagangan manusia diperkirakan antara [[US$]]5 miliar dan $9 miliar.<ref>{{cite web |url=http://www.unece.org/press/pr2004/04gen_n03e.htm |title=Economic Roots of Trafficking in the UNECE Region – Regional Prep. Meeting for Beijing |publisher=Unece.org |date=15 December 2004 |accessdate=2011-03-22 |archive-date=2011-04-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110429184757/http://www.unece.org/press/pr2004/04gen_n03e.htm |dead-url=no }}</ref> Tahun 2005, Patrick Belser dari [[ILO]] memperkirakan laba global tahunan dari perdagangan manusia mencapai [[US$]]31,6 miliar.<ref>{{cite web|url=http://digitalcommons.ilr.cornell.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1016&context=forcedlabor|title=Forced Labor and Human Trafficking: Estimating the Profits|publisher=Cornell University ILR School|date=2005-03-01|accessdate=2011-06-25|archive-date=2017-01-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20170106222418/http://digitalcommons.ilr.cornell.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1016&context=forcedlabor|dead-url=no}}</ref> Tahun 2008, [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] memperkirakan hampir 2,5 juta orang dari 127 negara diperdagangkan ke 137 negara di seluruh dunia.<ref>{{cite web |url=http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=25524&Cr=trafficking&Cr1 |title=UN-backed container exhibit spotlights plight of sex trafficking victims |publisher=Un.org |date=2008-02-06 |accessdate=2011-06-25 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304094224/http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=25524&Cr=trafficking&Cr1 |dead-url=no }}</ref>
Perdagangan manusia berbeda dengan [[penyelundupan manusia]]. Dalam penyelundupan manusia, orang yang diselundupkan dengan sukarela meminta atau mempekerjakan seseorang, biasa disebut penyelundup, untuk memindahkan mereka secara diam-diam dari satu tempat ke tempat lain. Biasanya penyelundupan jenis ini melibatkan pemindahan dari satu negara ke negara yang pernah menolak masuk pihak terselundup di perbatasan internasional. Tidak ada penipuan saat perjanjian awal antara pihak penyelundup dan terselundup. Setelah masuk ke negara tujuan dan tiba di tempat akhir, orang yang diselundupkan biasanya bebas untuk mencari jalannya sendiri. Menurut [[International Centre for Migration Policy Development]] (ICMPD), penyelundupan manusia adalah kejahatan terhadap negara karena melanggar hukum imigrasi dan tidak menganggap pelanggaran hak-hak migran yang diselundupkan sebagai tindak kejahatan. Perdagangan manusia adalah kejahatan terhadap korbannya karena melanggar hak-hak korban melalui paksaan dan eksploitasi.<ref>{{cite web |url=http://www.anti-trafficking.net/differencebetweensmugglingand.html |title=Difference between Smuggling and Trafficking |publisher=Anti-trafficking.net |accessdate=2012-12-30 |archive-date=2013-02-21 |archive-url=https://archive.today/20130221065500/http://www.anti-trafficking.net/differencebetweensmugglingand.html |dead-url=yes }}</ref>
=== Globalisasi ekonomi ===
{{Main|Globalisasi ekonomi}}
[[Berkas:Shanghai-pudong night.jpg|jmpl|kiri|250px|[[Shanghai]] menjadi simbol ledakan ekonomi [[Tiongkok]] yang baru. Pada tahun 2011, Tiongkok memiliki 960.000 jutawan.<ref>"[http://articles.economictimes.indiatimes.com/2011-04-13/news/29413775_1_chinese-millionaires-yuan-chinese-economy China close to have $1 million millionaires]". ''[[The Economic Times]]''. 13 April 2011.</ref>]]
Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi negara-negara di dunia berkat percepatan pergerakan barang, jasa, teknologi, dan modal [[lintas perbatasan]].<ref name="Joshi, Rakesh Mohan 2009">Joshi, Rakesh Mohan, (2009) International Business, Oxford University Press, New Delhi and New York ISBN 0-19-568909-7.</ref> Jika globalisasi bisnis terpusat pada penghapusan peraturan perdagangan internasional semisal tarif, pajak, dan beban lainnya yang menghambat perdagangan global, globalisasi ekonomi adalah proses peningkatan [[integrasi ekonomi]] antar negara yang berujung pada munculnya pasar global dan pasar dunia tunggal.<ref>Riley, T: "Year 12 Economics", page 9. Tim Riley Publications, 2005</ref> Tergantung paradigmanya, globalisasi ekonomi bisa dipandang sebagai fenomena positif atau negatif. Globalisasi ekonomi terdiri dari globalisasi [[produksi (ekonomi)|produksi]], [[pasar]], [[kebersaingan|persaingan]], teknologi, dan perusahaan dan industri.<ref name="Joshi, Rakesh Mohan 2009"/> Tren globalisasi saat ini dapat dianggap hasil dari integrasi [[negara maju]] dengan [[negara berkembang|negara yang kurang maju]] melalui [[investasi langsung asing]], pengurangan [[batasan perdagangan]], [[reformasi ekonomi]], dan [[imigrasi]].
Tahun 1944, 44 negara menghadiri [[Konferensi Bretton Woods]] untuk menstabilkan mata uang dunia dan menetapkan kredit untuk perdagangan internasional pada era pasca Perang Dunia II. Tatanan ekonomi internasional yang direncanakan oleh konferensi ini menjadi pemicu tatanan ekonomi neoliberal yang digunakan hari ini. Konferensi ini juga menubuhkan beberapa organisasi yang penting bagi terbentuknya [[ekonomi dunia|ekonomi global]] dan [[sistem keuangan global]], seperti [[Bank Dunia]], [[Dana Moneter Internasional]], dan [[Organisasi Perdagangan Dunia]].
Misalnya, [[reformasi ekonomi Tiongkok]] menghadapkan [[Tiongkok]] pada arus globalisasi tahun 1980-an. Para ahli menemukan bahwa Tiongkok berhasil mencapai tingkat keterbukaan yang sulit ditemukan di negara-negara besar dan padat lainnya. Persaingan barang asing menyentuh hampir semua sektor ekonomi Tiongkok. Investasi asing turut membantu meningkatkan kualitas produk dan pengetahuan dan standar, terutama di bidang industri berat. Pengalaman Tiongkok menguatkan klaim bahwa globalisasi ikut menambah kekayaan negara miskin.<ref name="Loren 13">{{harvnb|Brandt|2008|p=13}}</ref>
Pada 2005–2007, [[Pelabuhan Shanghai]] menyandang gelar [[pelabuhan tersibuk di dunia]].<ref>{{cite web | title =World Port Rankings 2005 | publisher =American Association of Port Authorities | year =2005 | url =http://www.infoplease.com/business/world-port-ranking-2005.html | accessdate =15 September 2009 | archive-date =2012-05-20 | archive-url =https://web.archive.org/web/20120520202106/http://www.infoplease.com/business/world-port-ranking-2005.html | dead-url =no }}</ref><ref>{{cite web | title =World Port Rankings 2006 | publisher =American Association of Port Authorities | year =2006 | url =http://www.infoplease.com/business/world-port-ranking.html | accessdate =15 September 2009 | archive-date =2012-05-21 | archive-url =https://web.archive.org/web/20120521002930/http://www.infoplease.com/business/world-port-ranking.html | dead-url =no }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://aapa.files.cms-plus.com/Statistics/WORLD%20PORT%20RANKINGS%2020081.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2014-06-17 |archive-date=2012-12-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121202024733/http://aapa.files.cms-plus.com/Statistics/WORLD%20PORT%20RANKINGS%2020081.pdf |dead-url=no }}</ref><ref>China has grown into the world's second largest economy, its resilience apparent in its relative economic stability during the 2008 global financial meltdown. Indeed, this sustained economic growth may be observed in many East Asian and Asia-Pacific economies, indicating that the 21st century's economic growth will be driven by Asian economies.</ref>
Contoh lainnya, [[liberalisasi ekonomi di India]] dan [[Ekonomi India|reformasi ekonominya]] dimulai pada tahun 1991. Per 2009, sekitar 300 juta orang, setara dengan jumlah penduduk Amerika Serikat, telah keluar dari [[Kemiskinan di India|jeratan kemiskinan]].<ref>{{cite web|url=http://www.reason.com/blog/show/131810.html|title=What Slumdog Millionaire can teach Americans about economic stimulus|year=2008|author=Nick Gillespie|publisher=Reason|access-date=2014-06-17|archive-date=2009-06-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20090613102213/http://reason.com/blog/show/131810.html|dead-url=yes}}</ref>
Di [[India]], [[alihdaya proses bisnis]] disebut-sebut sebagai "mesin pembangunan utama India sampai beberapa dasawarsa selanjutnya yang banyak berkontribusi pada pertumbuhan PDB, penambahan lapangan pekerjaan, dan pemberantasan kemiskinan".<ref name="Kuruvilla 2008 39–72">{{cite journal|last=Kuruvilla|coauthors=Ranganathan|title=ECONOMIC DEVELOPMENT STRATEGIES AND MACRO- AND MICRO-LEVEL HUMAN RESOURCE POLICIES: THE CASE OF INDIA'S "OUTSOURCING" INDUSTRY|url=https://archive.org/details/sim_industrial-labor-relations-review_2008-10_62_1/page/39|journal=Industrial & Labor Relations Review|date=October 2008|volume=62|issue=1|pages=39–72|ref=harv}}</ref><ref>{{cite news|url=http://www.economist.com/node/15777592?story_id=E1_TVSSSVJN|accessdate=16 April 2011|title=Outsourcing to Africa: The world economy calls | The Economist|date=16 April 2011|archive-date=2011-05-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20110511114732/http://www.economist.com/node/15777592?story_id=E1_TVSSSVJN|dead-url=no}}</ref>
{{-}}
[[Berkas:US corporate profits and business investment.png|jmpl|250px|Merah: Laba perusahaan A.S. setelah dikurangi pajak. Biru: Investasi bisnis non-penduduk A.S. Keduanya diwakili oleh pangsa PDB tahun 1989–2012. [[Konsentrasi kekayaan]] laba perusahaan di [[surga pajak]] karena [[penghindaran pajak]] akibat penerapan kebijakan pengetatan bisa menghambat investasi sehingga memperlambat laju pertumbuhan.<ref>[http://www.lem.sssup.it/WPLem/documents/fazzari2.pdf "Aggregate Demand, Instability and Growth"] ''Review of Keynesian Economics'', January 2013 (see also [http://slackwire.blogspot.com/2013/02/aggregate-demand-in-long-run.html this review] of the paper)</ref>]]
==== Sistem keuangan global ====
{{Main|Sistem keuangan global}}
Pada awal abad ke-21, kerangka kerja perjanjian hukum, institusi, dan [[agen (ekonomi)|pelaku ekonomi]] formal dan informal dunia bersama-sama membantu arus [[modal keuangan]] internasional untuk keperluan [[investasi]] dan [[keuangan perdagangan|pendanaan perdagangan]]. Sistem keuangan global ini muncul saat terjadinya gelombang [[globalisasi ekonomi]] modern pertama yang ditandai dengan pendirian [[bank sentral]], [[perjanjian]] [[multilateralisme|multilateral]], dan [[organisasi antarpemerintah]] yang bertujuan memperbaiki [[transparansi (pasar)|transparansi]], [[regulasi keuangan|regulasi]], dan keefektifan pasar internasional.<ref name="Cassis 2006">{{Cite book|title = Capitals of Capital: A History of International Financial Centres, 1780-2005|url = https://archive.org/details/capitalsofcapita0000cass|author = Cassis, Youssef|year = 2006|publisher = Cambridge University Press|location = Cambridge, UK|isbn = 978-0-511-33522-8}}</ref> [[Ekonomi dunia]] semakin [[integrasi keuangan|terintegrasi secara finansial]] sepanjang abad ke-20 seiring terjadinya liberalisasi modal dan deregulasi sektor keuangan di setiap negara. Setelah terekspos dengna arus modal yang volatil, serangkaian [[krisis keuangan]] di Eropa, Asia, dan Amerika Latin turut berpengaruh pada negara-negara lain. Pada awal abad ke-21, berbagai lembaga keuangan tumbuh besar dengan jaringan aktivitas ekonomi yang lebih canggih dan terhubung. Ketika Amerika Serikat mengalami krisis keuangan pada awal abad tersebut, krisis tersebut merambat dengan cepat ke negara-negara lain. Krisis ini dikenal sebagai [[krisis keuangan 2007–08|krisis keuangan global]] dan diakui sebagai pemicu [[Resesi Besar]] di seluruh dunia.
===== Pengetatan =====
{{Main|Pengetatan}}
Pemerintah kadang menjalankan kebijakan pengetatan atau austeritas untuk mengurangi [[defisit anggaran pemerintah|defisit anggaran]] saat ekonomi melesu. Kebijakan ini meliputi pemotongan belanja, kenaikan pajak, atau campuran keduanya.<ref name="ft_lexicon">{{cite web|url=http://lexicon.ft.com/Term?term=austerity-measure|title=Austerity measure|work=[[Financial Times]] Lexicon|accessdate=1 March 2013|archive-date=2013-03-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20130322221836/http://lexicon.ft.com/Term?term=austerity-measure|dead-url=yes}}</ref><ref name="Traynor">{{cite news|url=http://www.guardian.co.uk/business/2010/jun/11/europe-deficit-crisis-austerity-budgets|title=Austerity Europe: who faces the cuts|last=Traynor|first=Ian|author2=Katie Allen|date=11 June 2010|publisher=Guardian News|accessdate=29 September 2010|location=London|archive-date=2013-04-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20130403130731/http://www.guardian.co.uk/business/2010/jun/11/europe-deficit-crisis-austerity-budgets|dead-url=no}}</ref><ref name="Wesbury">{{cite news|url=http://www.forbes.com/2010/07/26/government-spending-taxes-opinions-columnists-brian-wesbury-robert-stein.html|title=Government Austerity: The Good, Bad And Ugly|last=Wesbury|first=Brian S.|author2=Robert Stein|date=26 July 2010|work=Forbes|accessdate=29 September 2010|archiveurl=https://web.archive.org/web/20100929125657/http://www.forbes.com/2010/07/26/government-spending-taxes-opinions-columnists-brian-wesbury-robert-stein.html|archivedate=2010-09-29|deadurl=no}}</ref> Kebijakan pengetatan menunjukkan [[likuiditas]] pemerintah terhadap [[kreditur]]nya dan [[badan penilai kredit]] dengan cara menyetarakan pendapatan fiskal dengan belanja.
Efek pengetatan dari segi ekonomi belum jelas karena definisinya yang luas dan tidak spesifik, contoh [[eksperimen alamiah]]nya yang sedikit dari dulu, serta kemungkinan bercampur dengan efek peristiwa lain yang cenderung mendahului pengetatan seperti [[resesi]] dan [[krisis keuangan]]. Dalam [[makroekonomi]], pengurangan belanja pemerintah akan meningkatkan jumlah pengangguran. Hal ini pula meningkatkan [[jaring pengaman sosial|belanja jaring pengaman]] dan mengurangi pendapatan pajak sampai batas tertentu. Belanja pemerintah turut berkontribusi pada [[produk domestik bruto]] (PDB) sehingga [[rasio utang-ke-PDB]] yang menandakan likuiditas bisa jadi tidak segera membaik. [[Belanja defisit]] jangka pendek berkontribusi pada pertumbuhan PDB saat konsumen dan bisnis tidak mau atau tidak mampu belanja.<ref>{{cite news|url=http://www.nytimes.com/2012/04/16/opinion/krugman-europes-economic-suicide.html|title=Europe's Economic Suicide|last=Krugman|first=Paul|work=The New York Times|date=15 April 2012|access-date=2014-06-17|archive-date=2023-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20230409010353/https://www.nytimes.com/2012/04/16/opinion/krugman-europes-economic-suicide.html|dead-url=no}}</ref> Menurut teori [[kontraksi fiskal ekspansioner]] (EFC), pengurangan belanja pemerintahan secara besar-besaran dapat mengubah ekspektasi pajak dan belanja pemerintah masa depan sehingga mendorong konsumsi swasta dan perluasan ekonomi secara menyeluruh.<ref><nowiki>{{cite web </nowiki>[http://www.economics.harvard.edu/faculty/ardagna/files/Economic_Policy_1998_b.pdf]<nowiki>, Tales of Fiscal Adjustments, Alberto Alesina & Silvia Ardagna}}</nowiki></ref> Sejak 2011, [[Dana Moneter Internasional]] mengeluarkan peringatan terhadap upaya pengetatan yang dijalankan tanpa memperhatikan dasar-dasar ekonomi<ref>Luc Eyraud and Anke Weber. (2013) [http://www.imf.org/external/pubs/ft/wp/2013/wp1367.pdf "The Challenge of Debt Reduction during Fiscal Consolidation"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230410011027/https://www.imf.org/external/pubs/ft/wp/2013/wp1367.pdf |date=2023-04-10 }} ''IMF Working Paper Series'' No. WP/13/67 (International Monetary Fund)</ref><ref>Brad Plumer (October 12, 2012) [http://www.washingtonpost.com/blogs/ezra-klein/wp/2012/10/12/imf-austerity-is-much-worse-for-the-economy-than-we-thought/ "IMF: Austerity is much worse for the economy than we thought"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150611015502/http://www.washingtonpost.com/blogs/ezra-klein/wp/2012/10/12/imf-austerity-is-much-worse-for-the-economy-than-we-thought/ |date=2015-06-11 }} ''Washington Post''</ref><ref>Andrew Berg and Jonathan Ostry. (2011) [http://www.imf.org/external/pubs/ft/sdn/2011/sdn1108.pdf “Inequality and Unsustainable Growth: Two Sides of the Same Coin”] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190521151102/https://www.imf.org/external/pubs/ft/sdn/2011/sdn1108.pdf |date=2019-05-21 }} ''IMF Staff Discussion Note'' No. SDN/11/08 (International Monetary Fund)</ref> dan banyak pengkritik yang mengatakan bahwa upaya pengetatan sering kali salah diarahkan dan berbahaya bagi ekonomi negara saat dijalankan.<ref>Paul Krugman (March 10, 2013) [http://krugman.blogs.nytimes.com/2013/03/10/the-imf-on-the-austerity-trap/ "The IMF on the Austerity Trap"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211129144625/https://krugman.blogs.nytimes.com/2013/03/10/the-imf-on-the-austerity-trap/ |date=2021-11-29 }} ''New York Times''</ref><ref>Barry Eichengreen and Kevin H O’Rourke (23 October 2012) [http://www.voxeu.org/article/gauging-multiplier-lessons-history "Gauging the multiplier: Lessons from history"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210928035258/https://voxeu.org/article/gauging-multiplier-lessons-history |date=2021-09-28 }} ''VoxEU.org''</ref><ref>Paul Krugman (March 9, 2013) [http://krugman.blogs.nytimes.com/2013/03/09/the-english-prisoner/ "The English Prisoner"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220511124850/https://krugman.blogs.nytimes.com/2013/03/09/the-english-prisoner/ |date=2022-05-11 }} ''New York Times''</ref>
==== Pelarian modal ====
{{Main|Pelarian modal|Krisis likuiditas}}
{{See also|Sendatan mendadak (ekonomi)|Ekspor pajak|Penghentian modal|Arus keuangan ilegal}}
Pelarian modal terjadi ketika aset atau uang mengalir keluar dari suatu negara dengan cepat karena negara tersebut baru menaikkan tingkat [[pajak]], [[tarif]], [[upah tenaga kerja]], atau kondisi keuangan lainnya yang dianggap merugikan seperti [[macet (keuangan|kemacetan]] [[utang pemeirntah]] yang mengganggu para [[investor]]. Pelarian modal kadang mengakibatkan hilangnya [[kekayaan]] dengan sangat cepat dan biasanya diiringi oleh turunnya [[nilai tukar]] negara yang terdampak dengan tajam, lantas memicu [[depresiasi]] nilai [[pasar valuta asing|tukar mata uang]] atau [[devaluasi]] paksa dengan [[nilai tukar tetap]]. Peristiwa ini bisa sangat merugikan jika modalnya dimiliki oleh warga negara terdampak, karena bukan hanya warganya yang dibebani oleh hilangnya kepercayaan pada ekonomi dan devaluasi mata uangnya, tetapi juga aset mereka kehilangan banyak nilai [[nilai riil versus nominal (ekonomi)|nominalnya]]. Ini pun mengakibatkan penurunan tajam [[daya beli]] aset negara tersebut dan kenaikan harga barang [[impor]].
[[Berkas:Argentina trade chart.svg|jmpl|kiri|250px|[[Krisis ekonomi Argentina]] tahun 2001 mengakibatkan devaluasi mata uang dan pelarian modal yang kemudian menurunkan jumlah impor.]]
Pelarian modal dapat menyebabkan krisis likuiditas di negara terdampak yang mengalami arus modal keluar, negara yang mengalami kehilangan aset investor karena dilikuidasi, dan negara yang terlibat di [[perdagangan internasional]] seperti perkapalan dan keuangan. Penelitian tahun 2008 yang diterbitkan oleh [[Global Financial Integrity]] memperkirakan pelarian modal atau [[arus keuangan ilegal]] dari negara berkembang mencapai "sekitar [[US$]]850 miliar sampai $1 triliun per tahun."<ref>{{Cite web |url=http://www.gfintegrity.org/storage/gfip/executive%20-%20final%20version%201-5-09.pdf |title=Illicit Financial Flows From Developing Countries: 2002–2006, Dev Kar and Devon Cartwright-Smith, 2008 |access-date=2014-06-17 |archive-date=2016-10-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161019175719/http://www.gfintegrity.org/storage/gfip/executive%20-%20final%20version%201-5-09.pdf |dead-url=yes }}</ref> Pelaku pasar yang membutuhkan [[uang tunai]] kesulitan mencari rekan dagang potensial untuk dijadikan target penjualan [[aset]]nya. Ini bisa jadi merupakan konsekuensi partisipasi pasar yang rendah atau pengurangan uang tunai oleh [[pelaku pasar keuangan]]. Pemilik aset pun lantas terpaksa menjual aset-asetnya dengan harga di bawah harga dasar jangka panjang. Para peminjam biasanya menghadapi biaya pinjaman yang lebih tinggi dan persayratan [[kolateral (keuangan)|kolateral]], berbeda dengan masa-masa ketika likuiditas masih masuk akal. [[Utang tanpa jaminan]] hampir sulit diperoleh. Saat terjadi krisis likuiditas, [[pasar peminjaman antarbank]] tidak berjalan mulus.
Pelarian modal juga memengaruhi negara maju. Artikel tahun 2009 di ''[[The Times]]'' melaporkan bahwa ratusan pemberi pinjaman dan pengusaha kaya belakangan ini keluar dari [[Britania Raya]] karena pemerintahnya menaikkan pajak. Mereka pindah ke tempat-tempat yang pajaknya rendah seperti [[Jersey]], [[Guernsey]], [[Pulau Man]], dan [[Kepulauan Virgin Britania]].<ref>[http://www.timesonline.co.uk/tol/news/politics/article6954613.ece Hundreds of bosses flee UK over 50% tax] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110914044202/http://www.timesonline.co.uk/tol/news/politics/article6954613.ece |date=2011-09-14 }}, The Times, December 13, 2009</ref> Bulan Mei 2012, skala pelarian modal dari [[Yunani]] pasca [[pemilihan umum legislatif Yunani Mei 2012|pemilu legislatif "tanpa hasil"]] diperkirakan mencapai €4 miliar per minggu.<ref>{{Cite web |url=http://www.telegraph.co.uk/finance/financialcrisis/9270884/Debt-crisis-Greek-euro-exit-looms-closer-as-banks-crumble.html |title=Greek Euro exit looms closer as banks crumble |access-date=2014-06-17 |archive-date=2023-05-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230512152838/https://www.telegraph.co.uk/finance/financialcrisis/9270884/Debt-crisis-Greek-euro-exit-looms-closer-as-banks-crumble.html |dead-url=no }}</ref> Pada akhir bulan itu, [[Bank of Spain|Bank Sentral Spanyol]] mengungkapkan bahwa arus modal senilai €97 miliar keluar dari [[ekonomi Spanyol]] pada kuartal pertama 2012.<ref>{{Cite web |url=http://anotherangryvoice.blogspot.com.es/2012/06/spain-capital-flight-100bn-ecb-inertia.html |title=€100 billion in Spanish capital flight and ECB inertia |access-date=2014-06-17 |archive-date=2017-11-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171105023936/http://anotherangryvoice.blogspot.com.es/2012/06/spain-capital-flight-100bn-ecb-inertia.html |dead-url=no }}</ref>
==== Ukuran globalisasi ====
===== Indeks =====
{{Main|Indeks Globalisasi}}
Pengukuran globalisasi ekonomi berfokus pada berbagai variabel seperti [[perdagangan]], [[Investasi Langsung Asing]] (FDI), [[investasi portofolio]], dan [[pendapatan]]. Indeks-indeks baru justru berusaha mengukur globalisasi dengan variabel yang lebih umum seperti aspek politik, sosial, budaya, dan lingkungan.<ref>Vujakovic, Petra. (2010). "How to Measure Globalization? A New Globalization Index (NGI)." ''Atlantic Economic Journal'',
38(2): 237. {{doi|10.1007/s11293-010-9217-3}}</ref>
Salah satu indeks globalisasi adalah KOF Index. KOF Index mengukur tiga dimensi utama globalisasi, yaitu ekonomi, sosial, dan politik.<ref>{{Cite web |url=http://globalization.kof.ethz.ch/media/filer_public/2013/03/25/rankings_2013.pdf |title=KOF Detailed country rankings, 2013 |access-date=2014-06-17 |archive-date=2013-12-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131228125902/http://globalization.kof.ethz.ch/media/filer_public/2013/03/25/rankings_2013.pdf |dead-url=no }}</ref> Another is the [[A.T. Kearney]] / [[Foreign Policy|Foreign Policy Magazine]] Globalization Index.<ref>[https://web.archive.org/web/20061017025556/http://www.atkearney.com/shared_res/pdf/Globalization-Index_FP_Nov-Dec-06_S.pdf October 16, 2006]. Data for the year 2006. No longer published.</ref>
{|
| width="50%" |
{| class="wikitable sortable" style="margin-left:auto;margin-right:auto"
|+ <br />Indeks Globalisasi KOF 2013
|-
! Peringkat !! Negara
|-
|1||{{flagcountry|Belgia}}
|-
|2||{{flagcountry|Irlandia}}
|-
|3||{{flagcountry|Belanda}}
|-
|4||{{flagcountry|Austria}}
|-
|5||{{flagcountry|Singapura}}
|-
|6||{{flagcountry|Denmark}}
|-
|7||{{flagcountry|Swedia}}
|-
|8||{{flagcountry|Portugal}}
|-
|9||{{flagcountry|Hungaria}}
|-
|10||{{flagcountry|Swiss}}
|}
| width="5%" |
| width="50%" |
{| class="wikitable sortable"
|+ Indeks Globalisasi<br />A.T. Kearney / Foreign Policy Magazine 2006
|-
!Peringkat || Negara
|-
|1|| {{flagcountry|Singapura}}
|-
|2||{{flagcountry|Swiss}}
|-
|3||{{flagcountry|Amerika Serikat}}
|-
|4||{{flag|Irlandia}}
|-
|5||{{flagcountry|Denmark}}
|-
|6||{{flagcountry|Kanada}}
|-
|7||{{flagcountry|Belanda}}
|-
|8||{{flagcountry|Australia}}
|-
|9||{{flagcountry|Austria}}
|-
|10||{{flagcountry|Swedia}}
|}
|}
===== Kebijakan perdagangan bebas =====
{{Main|Global Enabling Trade Report}}
[[Global Enabling Trade Report|Enabling Trade Index]] mengukur faktor, kebijakan, dan jasa yang membantu perdagangan barang lintas perbatasan sampai kota tujuan. Indeks ini terdiri dari empat sub-indeks, yakni akses pasar, kepengurusan perbatasan, sarana transportasi dan komunikasi, dan lingkungan bisnis. 20 negara teratas dalam indeks versi tahun 2010 adalah:<ref>{{cite web | url= http://www.weforum.org/pdf/GETR10/GETR10-Overall-Rankings.pdf | title= Rankings: Global Enabling Trade Report 2010 | author= World Economic Forum | access-date= 2014-06-17 | archive-date= 2018-12-25 | archive-url= https://web.archive.org/web/20181225212053/https://www.weforum.org/pdf/GETR10/GETR10-Overall-Rankings.pdf%20 | dead-url= yes }}</ref>
{{columns-list|2|
# {{SIN}} - 6,06
# {{flag|Hong Kong}} - 5,70
# {{DEN}} - 5,41
# {{SWE}} - 5,41
# {{SUI}} - 5,37
# {{NZL}} - 5,33
# {{NOR}} - 5,32
# {{CAN}} - 5,29
# {{LUX}} - 5,28
# {{NED}} - 5,26
# {{ISL}} - 5,26
# {{FIN}} - 5,25
# {{GER}} - 5,20
# {{flag|Austria}} - 5,17
# {{AUS}} - 5,13
# {{UAE}} - 5,12
# {{UK}} - 5,06
# {{CHI}} - 5,06
# {{USA}} - 5,03
# {{FRA}} - 5,02
}}
=== Globalisasi sosial-budaya ===
[[Berkas:Shakira Rio 03.jpg|jmpl|250px|lurus|ka|[[Shakira]], penulis-pengarang multibahasa asal Kolombia, mengadakan konser di luar negara asalnya.]]
==== Budaya ====
{{Main|Globalisasi budaya}}
[[Globalisasi budaya]] telah meningkatkan kontak lintas budaya namun diiringi dengan berkurangnya keunikan komunitas yang dulunya terisolasi. Misalnya, [[sushi]] dapat ditemukan di Jerman dan Jepang, tetapi di sisi lain popularitas Euro-Disney melampaui popularitas kota Paris sehingga bisa saja mengurangi permintaan roti Prancis yang autentik.<ref>{{cite journal |url=http://www.cato.org/pubs/policy_report/v25n3/globalization.pdf |title=Globalization and Culture |last1=Cowen |first1=Tyler |last2=Barber |first2=Benjamin |journal=Cato Policy Report |date=May–June 2003 |accessdate=November 2011 |ref=harv |archive-date=2012-11-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121119144402/http://www.cato.org/pubs/policy_report/v25n3/globalization.pdf |dead-url=yes }}</ref><ref>Nadeem, S (2009) [http://nadeem.commons.gc.cuny.edu/files/2010/04/CS_Nadeem.pdf Macaulay's (Cyber) Children: The Cultural Politics of Outsourcing in India] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100620105537/http://nadeem.commons.gc.cuny.edu/files/2010/04/CS_Nadeem.pdf |date=2010-06-20 }}. Cultural Sociology</ref><ref>Hacker, Violaine (2011), "Building Medias Industry while promoting a community of values in the globalization: from quixotic choices to pragmatic boon for EU Citizens", Politické Védy-Journal of Political Science, Slowakia</ref> Kontribusi globalisasi pada pengasingan seseorang dari tradisinya masih tergolong rendah daripada dampak modernitas itu sendiri seperti yang dikatakan [[eksistensialis]] [[Jean-Paul Sartre]] dan [[Albert Camus]]. Globalisasi telah memperluas kesempatan memperoleh rekreasi melalui penyebaran budaya pop lewat Internet dan televisi satelit.
Agama adalah salah satu elemen budaya pertama yang mengglobal; ada yang disebarkan melalui paksa, migrasi, [[evangelisme|evangelis]], imperialis, dan pedagang. [[Kristen]], [[Islam]], [[Buddhisme]], dan sekte-sekte terbaru seperti [[Mormonisme]] sudah memengaruhi kebudayaan endemik di tempat-tempat yang jauh dari tempat asalnya.<ref>McAlister, Elizabeth. 2005.
"[http://wesscholar.wesleyan.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1038&context=div2facpubs Globalization and the Religious Production of Space.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140506002954/http://wesscholar.wesleyan.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1038&context=div2facpubs |date=2014-05-06 }}" Journal for the Scientific Study of Religion, Vol. 44, No 3, September 2005, 249–255.</ref>
[[Berkas:McDonald's National Route Sekime Store 20050421.jpg|jmpl|250px|kiri|alt=Japanese McDonald's|McDonald's di [[Osaka]], [[Jepang]], mengilustrasikan [[McDonaldisasi]] masyarakat global]]
Conversi mengklaim pada tahun 2010 bahwa globalisasi lebih didorong oleh arus aktivitas budaya dan ekonomi dari Amerika Serikat yang lebih dikenal sebagai [[Amerikanisasi]]<ref>{{Cite web |url=http://easyweb.easynet.co.uk/conversi/agora |title=Americanization |access-date=2014-06-20 |archive-date=2015-12-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151201085344/http://easyweb.easynet.co.uk/conversi/agora |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://criticalglobalisation.com/Issue3/36_59_LIMITS_CULTURAL_GLOBALISATION_JCGS3.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2014-06-20 |archive-date=2011-05-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110511045505/http://criticalglobalisation.com/Issue3/36_59_LIMITS_CULTURAL_GLOBALISATION_JCGS3.pdf |dead-url=no }}</ref> atau [[Westernisasi]]. Misalnya, dua gerai makanan dan minuman global tersukses di dunia adalah perusahaan asal Amerika Serikat, [[McDonald's]] dan [[Starbucks]]. Keduanya sering dijadikan contoh globalisasi karena masing-masing memiliki lebih dari 32.000<ref>{{cite web|url=http://www.sec.gov/Archives/edgar/data/63908/000119312511046701/d10k.htm|title=2010 Form 10-K, McDonald's Corporation|publisher=United States Securities and Exchange Commission|accessdate=3 March 2011|archive-date=2023-05-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230530135945/http://www.sec.gov/Archives/edgar/data/63908/000119312511046701/d10k.htm|dead-url=no}}</ref> dan 18.000 gerai di seluruh dunia per tahun 2008.<ref>Steger, Manfred.''[http://books.google.com/books?id=1ExsTX8z4j8C&lpg=PP1&dq=globalization&pg=PA90#v=onepage&q&f=false Globalization] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230806174406/https://books.google.com/books?id=1ExsTX8z4j8C&lpg=PP1&dq=globalization&pg=PA90&hl=en#v=onepage&q&f=false |date=2023-08-06 }}''. New York: Sterling Publishing, 2009.</ref>
Istilah globalisasi bermakna transformasi. Tradisi kebudayaan seperti musik tradisional bisa saja lenyap atau berubah menjadi gabungan tradisi. Globalisasi mampu menciptakan keadaan darurat demi melestarikan warisan musik. Para pengarsip berusaha mengoleksi, merekam, atau menulis repertoar sebelum melodinya mengalami asimilasi atau penyesuaian. Musisi lokal berjuang mendapatkan [[keautentikan seni|keautentikan]] dan melestarikan tradisi musik daerah. Globalisasi dapat membuat para pementas atau seniman mengabaikan instrumen musik tradisional. Genre gabungan yang baru bisa menjadi bahan penelitian yang menarik.<ref>Clayton, Thomas. 2004. "Competing Conceptions of Globalization" Revisited: Relocating the Tension between World-Systems Analysis and Globalization Analysis. In: Comparative Education Review, vol. 48, no. 3, pp. 274–294.</ref>
Globalisasi mendorong fenomena [[Musik Dunia]] dengan mengizinkan musik yang direkam di suatu tempat untuk mencapai pendengar di dunia Barat yang hendak mencari ide dan suara baru. Contohnya, banyak musisi Barat yang telah mengadopsi inovasi yang berasal dari kebudayaan lain.<ref>Throsby, David. (2002.) "The music industry in the new millennium: Global and Local Perspectives." [http://portal.unesco.org/culture/en/files/25428/11066604353The_Music_Industry_in_the_new_Millenium.pdf/The+Music+Industry+in+the+new+Millenium.pdf Paper prepared for The Global Alliance for Cultural Diversity Division of Arts and Cultural Enterprise UNESCO, Paris.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110812233223/http://portal.unesco.org/culture/en/files/25428/11066604353The_Music_Industry_in_the_new_Millenium.pdf/The+Music+Industry+in+the+new+Millenium.pdf |date=2011-08-12 }}</ref>
Istilah "Musik Dunia" awalnya ditujukan pada musik etnis. Sekarang, globalisasi memperluas cakupan istilah ini hingga sub-genre [[genre hibrid|hibrid]] seperti ''World fusion'', ''Global fusion'', ''Ethnic fusion''<ref>{{cite web |url=http://www.allmusic.com/explore/style/ethnic-fusion-d224 |title=Ethnic fusion Music |publisher=Allmusic |accessdate= |archive-date=2012-04-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120429235433/http://www.allmusic.com/explore/style/ethnic-fusion-d224 |dead-url=no }}</ref> and [[Worldbeat]]<ref>{{cite web |url=http://www.allmusic.com/explore/style/worldbeat-d248 |title=Worldbeat |publisher=Allmusic |accessdate= |archive-date=2012-05-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120503101554/http://www.allmusic.com/explore/style/worldbeat-d248 |dead-url=no }}</ref><ref>{{cite web |url=http://worldmusic.nationalgeographic.com/view/page.basic/genre/content.genre/world_fusion_800/en_US#contents_top |title=World Fusion Music |publisher=worldmusic.nationalgeographic.com |accessdate= |archive-date=2012-03-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120314022819/http://worldmusic.nationalgeographic.com/view/page.basic/genre/content.genre/world_fusion_800/en_US#contents_top |dead-url=yes }}</ref>
[[Berkas:Coca-Cola does Chinese New Year.jpg|jmpl|250px|ka|Gerai [[Coca-Cola]] di luar pusat perbelanjaan [[Grand Gateway Shanghai|Grand Gateway 66]] di [[Xujiahui]], [[Shanghai]]]]
Musik juga tersebar keluar dari dunia Barat. Musik pop Anglo-Amerika menyebar ke seluruh dunia melalui [[MTV]]. Teori dependensi menjelaskan bahwa dunia adalah sistem internasional yang terpadu. Dari sudut pandang musik, ini berarti kehilangan identitas musik daerah.<ref>Wallerstein, Immanuel. 2004. World-Systems Analysis. An Introduction. London: Duke University Press, pp. 23–59.</ref>
Bourdieu mengatakan bahwa persepsi konsumsi bisa dipandang sebagai identifikasi diri dan pembentukan identitas. Dari sisi musik, ini artinya setiap manusia memiliki identitas musiknya sendiri berdasarkan kesukaan dan selera. Kesukaan dan selera ini sangat dipengaruhi oleh kebudayaan karena kebudayaan adalah fakto paling mendasar yang membentuk keinginan dan perilaku seseorang. Konsep kebudayaan lokal sekarang berubah akibat globalisasi. Selain itu, globalisasi turut meningkatkan interdependensi faktor pribadi, politik, budaya, dan ekonomi.<ref>Beard, David and Keneth Gloag. 2005. Musicology: The Key Concepts. London and New York: Routledge.</ref>
Laporan UNESCO tahun 2005<ref>{{cite web |url=http://www.uis.unesco.org/template/pdf/cscl/IntlFlows_EN.pdf |title=International Flows of Selected Goods and Services |format=PDF |accessdate=31 July 2010 |archive-date=2010-07-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100705155924/http://www.uis.unesco.org/template/pdf/cscl/IntlFlows_EN.pdf |dead-url=yes }}</ref> menunjukkan bahwa pertukaran budaya makin sering terjadi dari kawasan Asia Timur, namun negara-negara Barat masih eksportir budaya terbesar. Pada tahun 2002, Tiongkok merupakan eksportir budaya terbesar di dunia setelah Britania Raya dan Amerika Serikat. Antara tahun 1994 dan 2002, pangsa ekspor budaya Amerika Utara dan Uni Eropa menurun, sementara ekspor budaya Asia naik melampaui Amerika Utara. Fakta lainnya yang terkait adalah populasi dan luas Asia lebih besar berkali-kali lipat daripada Amerika Utara. Amerikanisasi berhubungan dengan masa-masa tingginya pengaruh politik tinggi Amerika Serikat dan pertumbuhan toko, pasar, dan barang Amerika Serikat yang diekspor ke negara lain.
Globalisasi, sebagia fenomena yang beragam, berkaitan dengan dunia politik multilateral serta perkembangan pasar dan benda budaya antarnegara. Pengalaman yang dialami India mengungkapkan [[pluralisme budaya|jamaknya]] pengaruh globalisasi budaya.<ref>Ghosh, Biswajit (2011). [http://jds.sagepub.com/content/27/2/153.abstract "Cultural Changes and Challenges in the Era of Globalisation] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131020000039/http://jds.sagepub.com/content/27/2/153.abstract |date=2013-10-20 }}." ''Journal of Developing Societies'', SAGE Publications, 27(2): 153–175.</ref>
===== Multilingualisme dan lingua franca =====
{{Main|Multilingualisme|Lingua franca|Daftar lingua franca}}
Penutur [[Multilingualisme|multibahasa]] melampaui jumlah penutur [[monobahasa]] di dunia.<ref>{{Cite web |url=http://www.cal.org/resources/Digest/digestglobal.html |title=A Global Perspective on Bilingualism and Bilingual Education (1999), G. Richard Tucker, Carnegie Mellon University |access-date=2014-06-20 |archive-date=2012-08-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120822104004/http://www.cal.org/resources/Digest/digestglobal.html |dead-url=yes }}</ref> Saat ini, kebanyakan orang di dunia bisa menuturkan lebih dari satu bahasa.<ref>{{Cite web |url=http://www.cal.org/resources/Digest/digestglobal.html |title=''A Global Perspective on Bilingualism and Bilingual Education'' (1999), G. Richard Tucker, Carnegie Mellon University |access-date=2014-06-20 |archive-date=2012-08-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120822104004/http://www.cal.org/resources/Digest/digestglobal.html |dead-url=yes }}</ref> [[Kontak bahasa]] terjadi ketika dua bahasa/[[varietas (linguistik)|varietas]] atau lebih saling beinteraksi. Kontak bahasa terjadi dalam berbagai fenomena, termasuk [[konvergensi bahasa]], [[kata pinjaman|peminjaman kata]], dan [[releksifikasi]]. Hasil kontak yang paling lazim adalah [[pidgin]], [[bahasa kreol|kreol]], [[ganti kode]], dan [[bahasa campuran]].
Multilingualisme mencuat sebagai fenomena sosial yang diatur oleh kebutuhan globalisasi dan keterbukaan budaya.<ref>{{cite web |url=http://multilingualism.org/multilingualism/the-importance-of-multilingualism |title=The importance of multilingualism |publisher=multilingualism.org |accessdate=16 September 2010 |archive-date=2010-08-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100828122216/http://multilingualism.org/multilingualism/the-importance-of-multilingualism |dead-url=no }}</ref> Berkat kemudahan akses informasi yang difasilitasi Internet, umat manusia semakin sering terekspos dengan bahasa asing, lantas memicu perlunya penguasaan beberapa bahasa.
[[Lingua franca]] adalah bahasa yang secara sistematis dipakai untuk berkomunikasi antar orang-orang yang [[bahasa ibu]]nya tidak sama, biasanya memakai bahasa ketiga yang berbeda dengan bahasa ibu dua orang tersebut.<ref>Viacheslav A. Chirikba, "The problem of the Caucasian Sprachbund" in Pieter Muysken, ed., ''From Linguistic Areas to Areal Linguistics'', 2008, p. 31. ISBN 90-272-3100-1</ref> Saat ini, [[bahasa kedua]] yang paling populer adalah bahasa Inggris. Sekitar 3,5 miliar orang lumayan paham dengan bahasa tersebut.<ref>{{cite news
|url=http://www.guardian.co.uk/science/2011/nov/27/translation-creating-global-language
|title=From the Bible to the latest Swedish thriller: 2011 is the year of the translator
|first=Robert
|last=McCrum
|publisher=The Observer
|date=26 November 2011
|accessdate=November 2011
|location=London
|archive-date=2012-01-03
|archive-url=https://web.archive.org/web/20120103053010/http://www.guardian.co.uk/science/2011/nov/27/translation-creating-global-language
|dead-url=no
}}</ref>
Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling dominan di Internet.<ref>{{cite web |url=http://anthro.palomar.edu/language/language_1.htm |title=Anthro.palomar.edu |publisher=Anthro.palomar.edu |date=27 July 2009 |accessdate=31 July 2010 |archive-date=2011-07-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110726183602/http://anthro.palomar.edu/language/language_1.htm |dead-url=yes }}</ref>
Sekitar 35% surat, teleks, dan kawat di dunia ditulis dalam bahasa Inggris; sekitar 40% program radio dunia disiarkan dalam bahasa Inggris.<ref>Swain, Samarak. (2011). ''Social Issues of India''. Nrew Dheli: New Vishal Publications. ISBN 978-1-257-09454-7.</ref>
Meski penutur multibahasa sering dijumpai, jumlah bahasa yang dituturkan secara global terus berkurang. [[Daftar bahasa menurut jumlah penutur asli|20 bahasa terbesar]] yang penuturnya lebih dari 50 juta orang dituturkan oleh 50% penduduk dunia, sedangkan sisanya dituturkan di daerah-daerah kecil. Kebanyakan bahasa memiliki kurang dari 10.000 penutur.<ref name="Handbook">{{cite book|editor-first=Peter K|editor-last=Austin|editor2-first=Julia|editor2-last=Sallabank|chapter=Introduction|title=Cambridge Handbook of Endangered Languages|first=Peter K|last=Austin|first2=Julia|last2=Sallabank|year=2011|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-88215-6}}</ref> Bahasa yang kurang tersebar ini sejak dulu terlindungi oleh lokasi geografisnya yang tertutup. Sekarang, penutur bahasa daerah dan minoritas makin sulit bersaing dengan penutur bahasa dominan sehinga bahasa-bahasa tersebut dianggap [[bahasa terancam]]. Jumlah total bahasa di dunia tepatnya tidak diketahui dan perkiraannya bermacam-macam tergantung faktornya. Perkiraan saat ini berada di antara 6.000 dan 7.000 bahasa<ref>{{cite web|title=Moseley, Christopher (ed.). 2010. Atlas of the World’s Languages in Danger, 3rd edn. Paris, UNESCO Publishing. Online version:|url=http://www.unesco.org/culture/en/endangeredlanguages/atlas/|year=2010|accessdate=17 May 2013|publisher=UNESCO.org|archive-date=2023-06-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20230618060312/http://www.unesco.org/culture/en/endangeredlanguages/atlas/|dead-url=no}}</ref> dan sekitar 50–90% di antaranya akan punah pada tahun 2100.<ref name="Handbook"/>
==== Politik ====
{{Main|Politik global}}
[[Berkas:The United Nations Secretariat Building.jpg|jmpl|250px|lurus|lurus|[[Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa]] di [[New York City]].]]
Secara umum, globalisasi pada akhirnya akan mengurangi keistimewaan [[negara bangsa]]. Lembaga [[supranasional]] seperti [[Uni Eropa]], [[WTO]], [[G8]], atau [[Mahkamah Internasional]] menggantikan atau memperluas fungsi negara untuk memfasilitasi perjanjian internasional.<ref name="Scholte, 2005">{{cite book|last=Scholte|first=Jan-Aart|title=Globalization: A Critical Introduction|chapter=Chapter 6: Globalization and Governance|year=2005|publisher=Palgrave}}</ref> Sejumlah pengamat menyebut globalisasi sebagai penyebab turunnya kekuatan Amerika Serikat, salah satunya akibat defisit perdagangan AS yang tinggi. Hal ini memicu perpindahan kekuatan global ke negara-negara Asia seperti Tiongkok yang memiliki kekuatan pasar dan berhasil meraih level pertumbuhan yang luar biasa. Per 2011, ekonomi Tiongkok diperkirakan akan mengalahkan Amerika Serikat pada tahun 2025.<ref name="PWC, 2011">{{cite web|last=PriceWaterhouseCoopers|title=Beyond the BRICs|url=http://www.pwc.co.uk/eng/publications/beyond_the_brics.html|access-date=2014-06-20|archive-date=2011-10-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20111008064348/http://www.pwc.co.uk/eng/publications/beyond_the_brics.html|dead-url=yes}}</ref>
[[Organisasi nonpemerintah]] terus memengaruhi kebijakan publik melintasi batas negara, termasuk di bidang [[humanitarianisme|bantuan kemanusiaan]] dan [[pembangunan internasional|pembangunan negara]].<ref name="globall">Pawel Zaleski ''Global Non-governmental Administrative System: Geosociology of the Third Sector'', [in:] Gawin, Dariusz & Glinski, Piotr [ed.]: "Civil Society in the Making", IFiS Publishers, Warszawa 2006</ref> Organisasi amal dengan misi global juga selangkah di depan di bidang kemanusiaan. Badan amal seperti [[Bill and Melinda Gates Foundation]], [[Accion International]], Acumen Fund (sekarang [[Acumen Fund|Acumen]]), dan [[Echoing Green]] menggabungkan [[model bisnis]] dengan [[filantropi]] yang kemudian melahirkan organisasi bisnis seperti [[Global Philanthropy Group]] dan asosiasi filantropi baru seperti [[Global Philanthropy Forum]]. Proyek-proyek Bill and Melinda Gates Foundation mencakup komitmen senilai ratusan miliar dolar untuk mendanai imunisasi di beberapa negara miskin yang pertumbuhannya cepat,<ref>{{Cite web |url=http://www.gatesfoundation.org/What-We-Do/Global-Development/Vaccine-Delivery |title=''Vaccine delivery strategy overview''. |access-date=2014-06-20 |archive-date=2013-05-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130531050637/http://www.gatesfoundation.org/What-We-Do/Global-Development/Vaccine-Delivery |dead-url=yes }}</ref> serta ratusan juta dolar untuk mendanai program sosialisasi menabung bagi orang-orang miskin.<ref>{{cite news|url=http://www.bloomberg.com/apps/news|work=Bloomberg|title=Gates Foundation to Promote Savings by World's Poor, WSJ Says|date=2008-07-31|access-date=2014-06-20|archive-date=2020-11-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20201109033631/https://www.bloomberg.com/apps/news|dead-url=no}}</ref> [[Hudson Institute]] memperkirakan bahwa total aliran dana dari filantropis swasta ke negara-negara berkembang mencapai [[US$]]59 miliar pada tahun 2010.<ref>{{Cite web |url=http://www.hudson.org/files/publications/2012IndexofGlobalPhilanthropyandRemittances.pdf |title=''The Index of Global Philanthropy and Remittances 2012''. Hudson Institute Center for Global Prosperity. |access-date=2012-04-17 |archive-date=2012-04-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120417054159/http://www.hudson.org/files/publications/2012IndexofGlobalPhilanthropyandRemittances.pdf |dead-url=no }}</ref>
Menanggapi globalisasi, sejumlah negara mulai menganut kebijakan [[isolasionisme]]. Misalnya, pemerintah [[Korea Utara]] mempersulit orang asing untuk memasuki negaranya dan sangat mengawasi aktivitas mereka seandainya dibolehkan masuk. Para pekerja sosial diperiksa secara menyeluruh dan tidak diizinkan mengunjungi tempat-tempat yang dilarang pemerintah. Warga Korea Utara tidak bisa seenaknya keluar dari negara itu.<ref name=nkr>{{cite web |url=http://www.northkoreanrefugees.com/2008-exodus.htm |title=North Korean Refugees NGO |publisher=Northkoreanrefugees.com |date=20 October 2008 |accessdate=23 August 2010 |archive-date=2010-06-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100618135156/http://www.northkoreanrefugees.com/2008-exodus.htm |dead-url=no }}</ref><ref name=unhcr>{{cite web |author=United Nations High Commissioner for Refugees |url=http://www.unhcr.org/refworld/country,,,,PRK,4562d8cf2,487ca236c0,0.html |title=UNHCR Freedom in the World 2008 – North Korea |publisher=Unhcr.org |date=2 July 2008 |accessdate=23 August 2010 |archive-date=2012-10-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121018022844/http://www.unhcr.org/refworld/country%2C%2C%2C%2CPRK%2C4562d8cf2%2C487ca236c0%2C0.html |dead-url=yes }}</ref>
===== Media dan opini publik =====
{{Main|Media (komunikasi)|Opini publik}}
Penelitian tahun 2005 oleh Peer Fiss dan Paul Hirsch menemukan peningkatan jumlah artikel negatif terhadap globalisasi pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun 1998, artikel negatif mengalahkan artikel positif dengan perbandingan dua banding satu.<ref name="Fiss 2005">Fiss, Peer and Hirsch, Pal: "The Discourse of Globalization: Framing and Sensemaking of an Emerging Concept. American Sociological Review, February 2005. vol. 70 no 1: 29–52.</ref> Pada tahun 2008, Greg Ip mengklaim bahwa kenaikan jumlah penolakan terhadap globalisasi ini diakibatkan oleh nafsu ekonomi pribadi.<ref name=ip08>Greg Ip: "The Declining Value Of Your College Degree", ''[[Wall Street Journal]]''. 17 July 2008.</ref> Jumlah artikel koran yang cenderung negatif bertambah dari 10% total artikel koran tahun 1991 menjadi 55% pada tahun 1999. Peningkatan ini terjadi pada masa ketika jumlah total artikel mengenai globalisasi nyaris berlipat ganda.<ref name="Fiss 2005"/>
Sejumlah jajak pendapat internasional menunjukkan bahwa penduduk negara berkembang cenderung lebih menyukai globalisasi.<ref>"Africans and Asians Tend to View Globalization Favorably. Europeans and Americans are More Skeptical". World Public Opinion.org. 7 November 2006.</ref> BBC menemukan bahwa semakin banyak masyarakat negara berkembang yang menganggap globalisasi berjalan terlalu cepat. Di beberapa negara seperti Meksiko, Amerika Tengah, Indonesia, Brasil, dan Kenya, mayoritas masyarakatnya justru merasa globalisasi berjalan terlalu lambat.<ref name=bbc08/>
Philip Gordon mengatakan bahwa, "[per 2004] mayoritas warga Eropa percaya bahwa globalisasi dapat memperkaya hidup mereka, dan percaya bahwa Uni Eropa dapat membantu mereka memanfaatkan keuntungan globalisasi sekaligus melindungi mereka dari dampak negatifnya."<ref>Gordon, Philip. 2004. "Globalization: Europe's Wary Embrace". ''Yale Global'', 1 November 2004. http://yaleglobal.yale.edu/content/globalization-europes-wary-embrace {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110629191739/http://yaleglobal.yale.edu/content/globalization-europes-wary-embrace |date=2011-06-29 }}</ref> Penolakan lebih banyak berasal dari kalangan sosialis, grup lingkungan, dan nasionalis.
Penduduk UE tampak tidak merasa terancam oleh globalisasi pada 2004. Pasar pekerjaan UE lebih stabil dan kecil sekali kemungkinan pemotongan upah/tunjangan bagi para pekerjanya. Anggaran sosial di Uni Eropa lebih tinggi daripada Amerika Serikat.<ref>Gordon, Philip. 2004. "Globalization: Europe's Wary Embrace". Yale Global, 1 November 2004. http://yaleglobal.yale.edu/content/globalization-europes-wary-embrace {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110629191739/http://yaleglobal.yale.edu/content/globalization-europes-wary-embrace |date=2011-06-29 }}</ref> Dalam jajak pendapat di Denmark tahun 2007, 76% responden menjawab bahwa globalisasi adalah sesuatu yang bagus.<ref>Time Magazine: [http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,1684528,00.html Why Denmark Loves Globalisation] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130824161708/http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,1684528,00.html |date=2013-08-24 }}</ref>
Fiss, ''et al.'', menyurvei opini publik Amerika Serikat tahun 1993. Survei mereka menunjukkan bahwa pada tahun 1993 lebih dari 40% responden tidak kenal dengan konsep globalisasi. Ketika survei ini dilakukan lagi tahun 1998, 89% responden memiliki pandangan yang terbelah terhadap globalisasi, ada yang baik dan ada yang buruk. Pada saat yang sama, diskursus tentang globalisasi bermula di komunitas keuangan sebelum beralih ke perdebatan panas antara pendukung dan penentang dari kalangan pelajar dan pekerja. Polarisasi pendapat meningkat secara dramatis setelah WTO dibentuk tahun 1995; peristiwa ini dan unjuk rasa selanjutnya memunculkan pergerakan anti-globalisasi yang lebih besar.<ref name="Fiss 2005"/>
Awalnya, pekerja berpendidikan tinggi berkemungkinan besar untuk mendukung globalisasi. Pekerja kurang berpendidikan, yang lebih layak bersaing dengan imigran dan pekerja di negara berkembang, cenderung menentang globalisasi. Situasi berubah pasca [[krisis keuangan 2007–2010|krisis keuangan 2007]]. Menurut jajak pendapat tahun 1997, 58% lulusan universitas mengatakan bahwa globalisasi bagus bagi Amerika Serikat. Pada 2008, hanya 33% lulusan universitas yang berkata seperti itu. Responden yang pendidikan terakhirnya SMA juga menentang globalisasi.<ref name=ip08/>
Menurut Takenaka Heizo dan Chida Ryokichi, pada 1998 ada persepsi di Jepang bahwa ekonomi mereka "kecil dan rapuh". Jepang memang minim sumber daya dan menggunakan aktivitas ekspor untuk membeli bahan mentah. Kegelisahan atas posisi mereka ini memunculkan istilah-istilah seperti 'internasionalisasi' dan 'globalisasi' ke percakapan sehari-hari. Namun tradisi Jepang dari dulu mengutamakan pemenuhan kebutuhan diri semampunya, terutama dalam hal pertanian.<ref>Takenaka Heizo and Chida Ryokichi. 1998. "Japan," ''Domestic Adjustments to Globalization''; (ed, Charles E. Morrison and Hadi Soesastro), Tokyo: Japan center for International Exchange, 1998, pp. 76–102.</ref>
Keadaan bisa saja berubah pasca krisis keuangan 2007. [[BBC]] World Public Poll yang dilakukan tahun 2008 saat krisis terjadi menunjukkan bahwa penolakan globalisasi di negara-negara maju terus meningkat. Jajak pendapat BBC bertanya apakah globalisasi ''tumbuh terlalu cepat'' atau tidak. Jawaban positif lebih banyak di Prancis, Spanyol, Jepang, Korea Selatan, dan Jerman. Tren penolakan di negara-negara ini tampaknya lebih kuat daripada di Amerika Serikat. Jajak pendapat tersebut juga mengaitkan kecenderungan anggapan bahwa globalisasi berjalan terlalu cepat dengan persepsi bahwa kerentanan ekonomi dan kesenjangan sosial terus meningkat.<ref name=bbc08>"Widespread Unease about Economy and Globalization". ''BBC World Service Pol''l. http://www.worldpublicopinion.org/pipa/pdf/feb08/BBCEcon_Feb08_rpt.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140903173226/http://www.worldpublicopinion.org/pipa/pdf/feb08/BBCEcon_Feb08_rpt.pdf |date=2014-09-03 }}</ref>
Banyak pihak di negara berkembang memandang globalisasi sebagai penggerak positif yang mengangkat mereka dari jeratan kemiskinan.<ref name="bhagwati"/> Pihak penentang globalisasi biasanya menggabungkna permasalahan lingkungan dengan nasionalisme. Mereka menganggap pemerintah sebagai agen [[neo-kolonialisme]] yang tunduk kepada [[perusahaan multinasional]].<ref name="visuality.org">Shoa S. Rajgopal. 2002. Reclaiming Democracy, the Anti-globalization Movement in South Asia". Feminist review 70, 2002. http://visuality.org/globalization/wmst250_readings/the_antiglobalization_mvmnt.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110514074310/http://visuality.org/globalization/wmst250_readings/the_antiglobalization_mvmnt.pdf |date=2011-05-14 }}</ref> Kritik semacam ini berasal dari kelas menengah. [[Brookings Institute]] berpendapat bahwa kritik muncul karena kelas menengah melihat kelompok masyarakat berpendapatan rendah yang mobilitas sosialnya ke atas mengancam keamanan ekonomi mereka.<ref>Carol Graham "Winners and Losers: Perspectives on Globalization from the Emerging Market Economies" Brookings. Saturday 1 January 2011 http://www.brookings.edu/articles/2001/fall_globaleconomics_graham.aspx {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110511180832/http://www.brookings.edu/articles/2001/fall_globaleconomics_graham.aspx |date=2011-05-11 }}</ref>
Meski banyak kritikus menyalahkan globalisasi atas [[pemerasan kelas menengah|menurunna kelas menengah]] di negara-negara maju, kelas menengah justru tumbuh cepat di negara-negara berkembang.<ref>John Parker, Burgeoning bourgeoisie, A special report on the new middle classes in emerging markets. The Economist .12 February 2009. http://www.economist.com/node/13063298?story_id=13063298&source=hptextfeature {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170809032947/http://www.economist.com/node/13063298?story_id=13063298&source=hptextfeature |date=2017-08-09 }}</ref> Disertai urbanisasi, pertumbuhan kelas menengah semakin memperlebar celah kemakmuran antara kota dan desa.<ref>"Globalization and the Rural-Urban Divide". IATRC Summer Symposium, 30 June – 2 July 2008.http://aede.osu.edu/programs/anderson/trade/Seoul_Symposium_Report.pdf</ref> Tahun 2002, 70% penduduk India tinggal di pedesaan dan bergantung pada sumber daya alam untuk aktivitas sehari-hari.<ref name="visuality.org"/> Akibatnya, organisasi masyarakat di pedesaan sering merasa keberatan dengan proses globalisasi.<ref>Shoa S. Rajgopal. 2002. Reclaiming Democracy, the Anti-globalization Movement in South Asia". ''Feminist review'' 70, 2002. http://visuality.org/globalization/wmst250_readings/the_antiglobalization_mvmnt.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110514074310/http://visuality.org/globalization/wmst250_readings/the_antiglobalization_mvmnt.pdf |date=2011-05-14 }}</ref>
Organisasi nirlaba [[Reporters Without Borders]] setiap tahunnya merilis [[Indeks Kebebasan Pers]], yaitu peringkat negara-negara di dunia berdasarkan catatan [[kebebasan pers]] pada tahun sebelumnya. Indeks ini mencerminkan tingkat kebebasan yang dinikmati [[jurnalis]], kantor berita, dan [[netizen]] di setiap negara, serta upaya pemerintah untuk menghormati dan menjamin kebebasan ini.
==== Internet ====
[[Berkas:InternetPenetrationWorldMap.svg|jmpl|250px|350px|[[Pemanfaatan Internet global]]: Persentase penduduk yang terhubung ke Internet tahun 2012<ref name=ITU-IndividualsUsingTheInternet>[http://www.itu.int/en/ITU-D/Statistics/Documents/statistics/2013/Individuals_Internet_2000-2012.xls "Percentage of Individuals using the Internet 2000-2012"], International Telecommunications Union (Geneva), June 2013, retrieved 22 June 2013</ref>]]
{{Main|Pemanfaatan Internet global}}
{{See also|Daftar negara menurut jumlah pengguna Internet}}
[[Internet]] adalah produk globalisasi sekaligus penggerak (katalis) yang menghubungkan para pengguna komputer di seluruh dunia. Sejak 2000 sampai 2009, jumlah pengguna Internet di seluruh dunia naik dari 394 juta orang menjadi 1,858 miliar.<ref>[http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/ Internet users graphs] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110806072316/http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/ |date=2011-08-06 }}, Market Information and Statistics, International Telecommunications Union</ref> Pada tahun 2010, 22 persen penduduk dunia memiliki akses ke perangkat komputer dengan jumlah entri pencarian [[Google]] sebanyak 1 miliar per hari, 300 juta pengunjung blog, dan 2 miliar video ditonton setiap harinya di YouTube.<ref>{{Cite news |url=http://www.antaranews.com/en/news/71940/google-earth-demonstrates-how-technology-benefits-ris-civil-society-govt |title=Google Earth demonstrates how technology benefits RI`s civil society, govt |publisher=Antara News |date=26 May 2011 |accessdate=13 June 2012 |work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]] |editor-last=Radja |editor-first=Aditia Maruli |archive-date=2012-10-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121029074528/http://www.antaranews.com/en/news/71940/google-earth-demonstrates-how-technology-benefits-ris-civil-society-govt |dead-url=no }}</ref> Menurut lembaga penelitian [[International Data Corporation|IDC]], ukuran perdagangan elektronik dunia secara keseluruhan, termasuk transaksi bisnis-bisnis dan bisnis-konsumen global, mendekati [[US$]]16 triliun pada tahun 2013. [[IDate]], lembaga penelitian lainnya, memperkirakan pasar produk dan jasa digital global bernilai [[US$]]4,4 triliun pada tahun 2013. Laporan [[Oxford Economics]] menambahkan kedua jumlah tersebut untuk mematok ukuran [[ekonomi digital]] secara keseluruhan di angka $20,4 triliun, setara dengan kira-kira 13,8% dari aktivitas penjualan dunia.<ref>[http://www.myclouddoor.com/web/documents/The%20New%20Digital%20Economy.pdf "The New Digital Economy: How it will transform business"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140706101452/http://www.myclouddoor.com/web/documents/The%20New%20Digital%20Economy.pdf |date=2014-07-06 }}, Oxford Economics, 2 July 2011</ref>
Walaupun banyak pihak mengklaim [[perdagangan elektronik|perdagangan Internet]] membawa keuntungan ekonomi, ada pula bukti bahwa beberapa elemen Internet seperti peta dan jasa berbasis lokasi bisa mendorong [[kesenjangan ekonomi]] dan [[celah digital]].<ref>{{cite web | title=How the Internet Reinforces Inequality in the Real World | work=The Atlantic | author=Badger, Emily | date=6 February 2013 | accessdate=2013-02-13 | url=http://www.theatlanticcities.com/technology/2013/02/how-internet-reinforces-inequality-real-world/4602/ | archive-date=2013-02-11 | archive-url=https://web.archive.org/web/20130211095334/http://www.theatlanticcities.com/technology/2013/02/how-internet-reinforces-inequality-real-world/4602/ | dead-url=yes }}</ref> Perdagangan elektronik mungkin ikut bertanggung jawab atas [[konsolidasi (bisnis)|konsolidasi]] dan lenyapnya bisnis rumah tangga (''[[mom and pop]]'', ''[[brick and mortar]]'') sehingga terjadi peningkatan [[kesenjangan pendapatan]].<ref>[http://www.zdnet.com/e-commerce-will-make-the-shopping-mall-a-retail-wasteland-7000009960/ "E-commerce will make the shopping mall a retail wasteland"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130219011301/http://www.zdnet.com/e-commerce-will-make-the-shopping-mall-a-retail-wasteland-7000009960/ |date=2013-02-19 }} ''ZDNet'', January 17, 2013</ref><ref>[http://www.comscore.com/Insights/Press_Releases/2012/12/Free_Shipping_Day_Promotion_Spurs_Late-Season_Online_Spending_Surge "‘Free Shipping Day’ Promotion Spurs Late-Season Online Spending Surge, Improving Season-to-Date Growth Rate to 16 Percent vs. Year Ago"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130128191411/http://www.comscore.com/Insights/Press_Releases/2012/12/Free_Shipping_Day_Promotion_Spurs_Late-Season_Online_Spending_Surge |date=2013-01-28 }} ''Comscore'', December 23, 2012</ref><ref>[http://www.theatlanticcities.com/jobs-and-economy/2012/12/death-american-shopping-mall/4252/ "The Death of the American Shopping Mall"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130215044619/http://www.theatlanticcities.com/jobs-and-economy/2012/12/death-american-shopping-mall/4252/ |date=2013-02-15 }} ''The Atlantic – Cities'', December 26, 2012</ref>
[[Komunitas daring]] adalah [[komunitas virtual]] yang eksis di Internet, dan anggota-anggotanya dapat membuatnya eksis dengan ambil bagian dalam ritual keanggotaan. Perubahan sosio-teknis yang besar bisa jadi diakibatkan oleh [[jejaring sosial]] Internet.<ref>[[Ilkka Tuomi|Tuomi, Ilkka]] "Internet, Innovation and Open Source: Actors in the Network" 2000 ''[[First Monday (journal)|First Monday]]''</ref>
==== Pertumbuhan penduduk ====
{{Main|Penduduk dunia|Kelebihan penduduk manusia}}
Penduduk dunia terus mengalami [[pertumbuhan penduduk|pertumbuhan]] sejak akhir [[Kelaparan Besar 1315–1317|Kelaparan Besar]] dan [[Wabah Hitam]] tahun 1350 pada angka 370 juta.<ref>Jean-Noël Biraben, 1980, "An Essay Concerning Mankind's Evolution", Population, Selected Papers, Vol. 4, pp. 1–13. Original paper in French: (b) Jean-Noël Biraben, 1979, "Essai sur l'évolution du nombre des hommes", Population, Vol. 34 (no. 1), pp. 13–25.
</ref> Tingkat pertumbuhan tertinggi – penduduk dunia bertambah di atas 1,8% per tahun – sempat terjadi pada 1950-an dan agak lama pada 1960-an dan 1970-an. Tingkat pertumbuhan memuncak di level 2,2% pada tahun 1963, dan turun sampai 1,1% pada tahun 2011. Total kelahiran tahunan sedang tinggi-tingginya pada akhir 1980-an atau sekitar 138 juta jiwa.<ref>UN World Population Prospects, the 2010 Revision: [https://web.archive.org/web/20120104174839/http://esa.un.org/unpd/wpp/Excel-Data/DB01_Period_Indicators/WPP2010_DB1_F04_BIRTHS_BOTH_SEXES.XLS] (686 million births from 1985–1990).</ref> Tingkat kelahiran ini diperkirakan bertahan di level tahun 2011 sebanyak 134 juta jiwa. Tingkat kematian mencapai 56 juta jiwa per tahun dan diperkirakan naik menjadi 80 juta jiwa per tahun pada 2040.<ref>{{cite web |url=http://www.census.gov/population/international/data/idb/region.php?N=%20Region%20Results%20&T=7&A=aggregate&RT=0&Y=2011,2012,2013,2014,2015,2016,2017,2018,2019,2020,2021,2022,2023,2024,2025,2026,2027,2028,2029,2030,2031,2032,2033,2034,2035,2036,2037,2038,2039,2040&R=1&C= |title=World Population estimates by the US Census Bureau |access-date=2014-06-20 |archive-date=2012-04-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120427065628/http://www.census.gov/population/international/data/idb/region.php?N=%20Region%20Results%20&T=7&A=aggregate&RT=0&Y=2011,2012,2013,2014,2015,2016,2017,2018,2019,2020,2021,2022,2023,2024,2025,2026,2027,2028,2029,2030,2031,2032,2033,2034,2035,2036,2037,2038,2039,2040&R=1&C= |dead-url=no }}</ref> Proyeksi terkini menunjukkan adanya kenaikan jumlah penduduk (namun tingkat pertumbuhannya turun perlahan) dan populasi dunia diperkirakan mencapai 7,5 dan 10.5 miliar tahun 2050.<ref name=WorldOMeterSite>{{cite web |url=http://www.worldometers.info/world-population/ |title=World Population Clock – Worldometers |publisher=Worldometers.info |accessdate=12 April 2012 |archive-date=2021-02-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210206045137/https://www.worldometers.info/world-population/ |dead-url=no }}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.census.gov/ipc/www/idb/worldpopinfo.php |title=International Data Base (IDB) – World Population |publisher=Census.gov |date=28 June 2010 |accessdate=1 August 2010 |archive-date=2010-07-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100707175239/http://www.census.gov/ipc/www/idb/worldpopinfo.php |dead-url=no }}</ref>
Kepala [[International Food Policy Research Institute]], menyatakan pada tahun 2008 bahwa perubahan pola makan secara bertahap di kalangan orang kaya baru adalah faktor terpenting yang mendorong [[krisis harga pangan dunia 2007–2008|kenaikan harga pangan dunia]].<ref>von Braun, "High and Rising Food Prices", 2008, p 5, slide 14</ref> Sejak 1950 sampai 1984, seiring terjadinya transformasi pertanian di seluruh dunia melalui [[Revolusi Hijau]], produksi gandum naik lebih dari 250%.<ref>{{cite journal |author=Kindall, Henery W & Pimentel, David |title=Constraints on the Expansion of the Global Food Supply |journal=Ambio. |volume=23 |issue=3 |date=May 1994 |url=http://dieoff.org/page36.htm |ref=harv |access-date=2014-06-20 |archive-date=2018-10-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181011060735/http://dieoff.org/page36.htm |dead-url=yes }}</ref> [[Populasi dunia]] bertambah 4 miliar jiwa sejak awal Revolusi Hijau. Tanpa Revolusi Hijau, akan terjadi [[kelaparan]] dan [[malagizi]] yang lebih besar daripada yang didokumentasikan PBB saat ini; sekitar 850 juta orang menderita malagizi kronis tahun 2005).<ref>"[http://news.bbc.co.uk/2/hi/in_depth/6496585.stm The limits of a Green Revolution?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110728055441/http://news.bbc.co.uk/2/hi/in_depth/6496585.stm |date=2011-07-28 }}". BBC News. 29 March 2007.</ref><ref>"[http://www.guardian.co.uk/environment/2008/feb/26/food.unitednations Feed the world? We are fighting a losing battle, UN admits] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090122224002/http://www.guardian.co.uk/environment/2008/feb/26/food.unitednations |date=2009-01-22 }}". The Guardian. 26 February 2008.</ref> Muncul kekhawatiran mengenai naiknya tingkat erosi tanah karena semakin banyak lahan digarap menggunakan peralatan mekanik, pupuk kimia, dan alat lainnya.<ref>"{{cite web|url=http://www.ucpress.edu/book.php?isbn=9780520248700|title=Dirt: the erosion of civilizations|author=David R. Montgomery|date=May 2007|access-date=2014-06-20|archive-date=2015-02-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20150221050200/http://www.ucpress.edu/book.php?isbn=9780520248700|dead-url=no}}"</ref><ref>{{Cite web |url=http://phys.org/news95954293.html |title=Salinan arsip |access-date=2014-06-20 |archive-date=2015-03-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150320053143/http://phys.org/news95954293.html |dead-url=no }}</ref><ref>[http://www.sciencedaily.com/releases/2009/09/090902112105.htm" Humans Causing Erosion Comparable To World’s Largest Rivers And Glaciers, Study Finds|date= September 7, 2009|ref=University of British Columbia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230425151439/https://www.sciencedaily.com/releases/2009/09/090902112105.htm |date=2023-04-25 }}"</ref> Dengan berlipatnya konsumsi makanan laut oleh manusia dalam 30 tahun terakhir yang menyusutkan tambak dan menghancurkan ekosistem laut, manusia perlu menyadari untuk menciptakan suplai makanan laut yang berkelanjutan.<ref>{{cite journal|author=Jacquet J. L & D. Pauly|title=The rise of seafood awareness campaigns in an era of collapsing fisheries|journal=Marine Policy|year=2007|volume=31|pages=308–313 |doi=10.1016/j.marpol.2006.09.003|issue=3|ref=harv}}</ref>
Pertumbuhan penduduk, berkurangnya sumber energi, kelangkaan pangan akan menghasilkan "badai sempurna" pada tahun 2030 menurut kepala ilmuwan pemerintah Britania Raya, John Beddington. Beddington mencatat bahwa cadangan pangan dunia berada di titik terendah dalam 50 tahun terakhir dan dunia akan memerlukan energi, pangan, dan air 50% lebih banyak pada 2030..<ref>"[http://www.guardian.co.uk/science/2009/mar/18/perfect-storm-john-beddington-energy-food-climate World faces 'perfect storm' of problems by 2030, chief scientist to warn] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130623063138/http://www.guardian.co.uk/science/2009/mar/18/perfect-storm-john-beddington-energy-food-climate |date=2013-06-23 }}". The Guardian. 18 March 2009.</ref><ref>"[http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/7951838.stm Global crisis 'to strike by 2030'] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161115024509/http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/7951838.stm |date=2016-11-15 }}". BBC News. 19 March 2009.</ref> Kondisi pembalakan hutan dan erosi tanah di kawasan Sahel di selatan Sahara sangat parah.<ref>"{{cite journal|author=Vierich, HID & Stoop,Willem|title=Changes in West African Savanna agriculture in response to growing population and continuing low rainfall|journal=Agriculture, Ecosystems & Environment|volume=31|issue=2|date=June 1990|url=http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/016788099090214X|access-date=2014-06-20|archive-date=2018-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20181115220547/https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/016788099090214X|dead-url=no}}"</ref>
Dunia harus menghasilkan makanan 70% lebih banyak pada 2050 untuk memberi makan sekitar 2,3 miliar jiwa tambahan dan memenuhi permintaan seiring naiknya pendapatan, menurut [[Organisasi Pangan dan Pertanian]] (FAO) PBB .<ref>"[http://www.finfacts.ie/irishfinancenews/article_1017966.shtml Global food production will have to increase 70% for additional 2.3 billion people by 2050] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160310205117/http://www.finfacts.ie/irishfinancenews/article_1017966.shtml |date=2016-03-10 }}". Finfacts.com. 24 September 2009.</ref> Sejumlah peneliti sosial telah memperingatkan adanya kemungkinan bahwa peradaban global akan mengalami periode kontraksi dan re-lokalisasi ekonomi akibat berkurangnya bahan bakar fosil dan naiknya krisis transportasi dan produksi makanan.<ref>Tainter, JA 1996. Complexity, Problem Solving, and Sustainable Societies. In Costanza, R, Segura,O & Martinez-Alier, J (eds) Getting Down to Earth: Practical Applications of Ecological Economics. Washington, D.C.: Island Press:61–76.</ref><ref>Pimentel, D & Pimentel, M 2008. Food, Energy, and Society. 3rd edition. Boca Raton, Florida: CRC Press:137–159.</ref><ref>Catton, WR Jr 1980. Overshoot: The Ecological Basis of Revolutionary Change. Urbana: University of Illinois Press.</ref> Helga Vierich memprediksi kembalinya aktivitas ekonomi lokal berkelanjutan seperti [[pemburu-pengumpul]], [[hortikultura]], dan [[pastoralisme]].<ref>Helga Vierich "Before farming and after globalization: the future of hunter-gatherers may be brighter than you think", In Before Farming 2008/4 article 4(1). See also discussion at: [http://www.waspress.co.uk/journals/beforefarming/journal_20084/editorial/index.php Waspress.co.uk] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140629055434/http://www.waspress.co.uk/journals/beforefarming/journal_20084/editorial/index.php |date=2014-06-29 }}</ref>
===== Urbanisasi =====
{{Main|Urbanisasi|Megakota}}
Pertumbuhan penduduk sepanjang masa industrialisasi cepat dan globalisasi abad ke-20 diiringi dengan bertambahnya urbanisasi di seluruh dunia. Tahun 2011, mayoritas penduduk dunia tinggal di [[kawasan perkotaan]] industri yang dikelilingi pabrik dan kantor bisnis, bukan lagi kawasan [[pedesaan]] tradisional yang didominasi pertanian.<ref>{{cite book|url=http://www.prb.org/Publications/Datasheets/2013/2013-world-population-data-sheet.aspx|title=2013 World Population Data Sheet|publisher=Population Reference Bureau|year=2013|access-date=2014-06-20|archive-date=2014-06-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20140626064130/http://www.prb.org/Publications/Datasheets/2013/2013-world-population-data-sheet.aspx|dead-url=yes}}</ref> Beberapa kota mulai muncul sebagai [[kota global]] dan dianggap sebagai pusat aktivitas ekonomi penting dunia. Megakota, yaitu kota yang dihuni lebih dari 10 juta orang, bertambah jumlahnya dari 3 kota pada tahun 1973 menjadi 24 pada tahun 2013. Jumlah tersebut diperkirakan bertambah menjadi 27 kota pada 2025.<ref>{{cite book|title=The Real Population Bomb|url=https://archive.org/details/realpopulationbo0000liot|publisher=Potomac Books|author=Liotta, P.H and James F. Miskel|year=2012|pages=264|isbn=9781597975513}}</ref>
==== Kesehatan ====
Kesehatan global merupakan [[kesehatan]] penduduk dalam konteks global yang mencakup sudut pandang dan kekhawatiran negara-negara.<ref>The World Health Organization and the Transition From "International" to "Global" Public Health. Brown et al., AJPH: Jan 2006, Vol 96, No 1. http://www.ajph.org/cgi/reprint/96/1/62 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090801125051/http://www.ajph.org/cgi/reprint/96/1/62 |date=2009-08-01 }}</ref> Permasalahan kesehatan yang melintasi perbatasan negara atau memiliki pengaruh poliitk dan ekonomi secara global terus ditekankan.<ref>{{cite book|last = Global Health Initiative|first = |authorlink = |title = Why Global Health Matters|publisher = FamiliesUSA|year = 2008|location = Washington, DC|url = http://www.familiesusa.org/issues/global-health/matters/|access-date = 2014-06-20|archive-date = 2011-03-08|archive-url = https://web.archive.org/web/20110308223639/http://www.familiesusa.org/issues/global-health/matters/|dead-url = yes}}</ref> Kesehatan global didefinisikan sebagai 'bidang studi, penelitian, dan praktik yang prioritasnya adalah memperbaiki kesehatan dan mencapai kesetaraan [[kesehatan untuk semua]] orang di dunia'.<ref name=Koplan>Koplan JP, Bond TC, Merson MH, et al.; Consortium of Universities for Global Health Executive Board. Towards a common definition of global health. Lancet. 2009;373:1993–1995.</ref> Lantas kesehatan global berkutat dengan perbaikan kesehatan dunia, pengurangan kesenjangan, dan perlindungan dari ancaman global yang tidak peduli dengan perbatasan negara.<ref>Macfarlane SB, Jacobs M, Kaaya EE. In the name of global health: trends in academic institutions. J Public Health Policy. 29(4):383–401. 2008</ref> [[Global Mental Health]] merupakan salah satu penerapan prinsip tersebut di ranah [[kesehatan mental]].<ref name=Patel>Patel V, Prince M. Global mental health – a new global health field comes of age. JAMA. 2010;303:1976–1977.</ref>
[[Berkas:CDC fever screening station at Taoyuan Airport 20070401a.jpg|jmpl|250px|kiri|Pos periksa [[SARS]] di terminal kedatangan internasional Bandara Internasional Taoyuan Taiwan]]
[[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO) merupakan lembaga kesehatan utama di tingkat internasional. Lembaga penting lainnya yang turut mengurus aktivitas kesehatan global adalah [[UNICEF]], [[World Food Programme]] (WFP), [[United Nations University]] International Institute for Global Health, dan [[Bank Dunia]]. Inisiatif besar untuk memperbaiki kesehatan global diresmikan dengan nama Deklarasi Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa dan [[Tujuan Pembangunan Milenium]].<ref>{{cite web |url=http://www.un.org/millenniumgoals/ |title=Climate change deal reached in Durban |publisher=Un.org |accessdate=13 June 2012 |archive-date=2007-05-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070504153515/http://www.un.org/millenniumgoals/ |dead-url=no }}</ref>
Perjalanan internasional ikut menyebarkan [[penyakit menular]] yang mematikan.<ref>Dr. Daulaire. ''Globalization and Health''. http://econpapers.repec.org/article/paldevelp/v_3a42_3ay_3a1999_3ai_3a4_3ap_3a22-24.htm {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230425031820/https://econpapers.repec.org/article/paldevelp/v_3a42_3ay_3a1999_3ai_3a4_3ap_3a22-24.htm |date=2023-04-25 }}</ref> Moda transportasi modern memungkinkan orang dan barang dalam jumlah besar bepergian keliling dunia secara lebih cepat, tetapi mereka juga membuka celah bagi perpindahan vektor penyakit lintas benua.<ref>{{cite web |url=http://www.nap.edu/books/0309100984/html/22.html |title=The Impact of Globalization on Infectious Disease Emergence and Control: Exploring the Consequences and Opportunities, Workshop Summary – Forum on Microbial Threats |publisher=Nap.edu |date=1 June 2003 |accessdate=31 July 2010 |archive-date=2020-10-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201008231653/https://www.nap.edu/read/11588/chapter/1 |dead-url=yes }}</ref> Salah satunya adalah [[AIDS/HIV]].<ref>"[http://www.latimes.com/news/science/la-sci-aids30oct30,0,1617683.story?coll=la The virus from Africa reached the U.S. by way of Haiti, a genetic study shows] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071228100308/http://www.latimes.com/news/science/la-sci-aids30oct30,0,1617683.story?coll=la |date=2007-12-28 }}". [[Los Angeles Times]]. 30 October 2007.</ref> Akibat imigrasi, sekitar 500.000 orang di Amerika Serikat diyakini menderita [[penyakit Chagas]].<ref>"[http://www.healthcentral.com/ency/408/001372.html Chagas disease] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141107040254/http://www.healthcentral.com/ency/408/001372.html |date=2014-11-07 }}", HealthCentral.com.</ref> Pada tahun 2006, kadar [[tuberkulosis]] (TB) di kalangan penduduk Amerika Serikat kelahiran luar negeri 9,5 kali lipat lebih besar daripada penduduk kelahiran A.S.<ref>"[http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/mm5611a2.htm Trends in Tuberculosis Incidence – United States, 2006] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230425151436/https://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/mm5611a2.htm |date=2023-04-25 }}". CDC.gov. 23 March 2007 / 56(11);245–250.</ref> Berawal di Asia, Wabah Hitam menewaskan sedikitnya sepertiga penduduk Eropa pada abad ke-14.<ref>Stéphane Barry and Norbert Gualde, in ''[[L'Histoire]]'' n° 310, June 2006, pp.45–46, say "between one-third and two-thirds"; Robert Gottfried (1983). "Black Death" in ''[[Dictionary of the Middle Ages]]'', volume 2, pp.257–67, says "between 25 and 45 percent".</ref> Kehancuran yang lebih parah dialami oleh penduduk asli benua Amerika setelah kedatangan pendatang Eropa "[[Dunia Baru]]" seperti [[Aztec]], [[peradaban Maya|Maya]], dan [[Inca]] tewas akibat penyakit [[cacar]] yang menyebar melalui proses [[kolonisasi Eropa]].
{{-}}
=== Lingkungan alam global ===
{{Main|Lingkungan alam|Sumber daya alam|Modal alam}}
{{See also|Ekologi manusia|Sistem manusia–lingkungan ganda}}
Lingkungan alam mencakup semua makhluk [[kehidupan|hidup]] dan benda tak hidup yang terbentuk secara [[alam]]iah di [[Bumi]] atau suatu wilayah. Lingkungan alam adalah lingkungan yang meliputi interaksi seluruh spesies makhluk hidup.<ref>{{cite journal |last=Johnson |first=D. L. |first2=S. H. |last2=Ambrose |first3=T. J. |last3=Bassett |first4=M. L. |last4=Bowen |first5=D. E. |last5=Crummey |first6=J. S. |last6=Isaacson |first7=D. N. |last7=Johnson |first8=P. |last8=Lamb |first9=M. |last9=Saul |first10=A. E. |last10=Winter-Nelson |year=1997 |title=Meanings of Environmental Terms |journal=Journal of Environmental Quality |volume=26 |issue=3 |pages=581–589 |doi=10.2134/jeq1997.00472425002600030002x }}</ref> Lingkungan alam berbeda dengan [[lingkungan bangun]] yang terdiri dari daerah dan komponen yang sangat dipengaruhi aktivitas manusia. Sulit untuk menemukan lingkungan yang benar-benar alami. Kealamiahan (''naturalness'') bervariasi dalam satu kontinuum, mulai dari 100% alami sampai 0% alami. Kita bisa mempertimbangkan berbagai aspek atau komponen lingkungan, lalu mengamati bahwa tingkat kealamiahannya tidak seragam.<ref>{{cite book|first=Donald|last=Symons|title=The Evolution of Human Sexuality|url=https://archive.org/details/evolutionofhuman00dona|page=[https://archive.org/details/evolutionofhuman00dona/page/31 31]|publisher=Oxford University Press|year=1979|location=New York|isbn=0-19-502535-0 }}</ref> Meski begitu, di dunia ini sudah tercipta [[sistem gabungan manusia–lingkungan]].
[[Berkas:Global Warming Map.jpg|jmpl|kiri|250px|Peta plot yang dibuat berdasarkan data [[NASA]] GISS Surface Temperature Analysis (GISTEMP).]]
Ancaman manusia terhadap lingkungan alam, seperti [[perubahan iklim]], [[polusi]] air dan udara lintas perbatasan, [[pemancingan berlebih]] di lautan, dan penyebaran [[spesies invasif]], membutuhkan solusi transnasional dan global. Karena pabrik-pabrik di negara berkembang meningkatkan produksi global dan kurang diatur oleh regulasi lingkungan, terjadi penambahan polusi air dan udara di seluruh dunia.<ref name="Hoekstra and Chapagain (2008)">Globalization of Water: Sharing the Planet's Freshwater resources|url=http://eu.wiley.com/WileyCDA/WileyTitle/productCd-1405163356.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140820030636/http://eu.wiley.com/WileyCDA/WileyTitle/productCd-1405163356.html |date=2014-08-20 }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://news.sciencemag.org/2012/02/agriculture-sucking-fresh-water-dry?ref=hp |title=Salinan arsip |access-date=2014-06-22 |archive-date=2016-01-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160102020627/http://news.sciencemag.org/2012/02/agriculture-sucking-fresh-water-dry?ref=hp |dead-url=no }}</ref>
Laporan ''[[State of the World (seri buku)|State of the World]]'' tahun 2006 mencantumkan bahwa pertumbuhan ekonomi India dan Tiongkok yang tinggi tidak berkelanjutan. Laporan tersebut menyatakan, "Kapasitas ekologi dunia tidak cukup untuk memuaskan keinginan Tiongkok, India, Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat serta keinginan seluruh dunia secara berkelanjutan."<ref name="bbc">"[http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/4604556.stm Booming nations 'threaten Earth'] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190511025625/http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/4604556.stm |date=2019-05-11 }}" BBC News. 12 January 2006.</ref> Dalam artikel berita tahun 2006, [[BBC]] melaporkan, "...apabila Tiongkok dan India mengonsumsi sumber daya per kapita yang sama seperti Amerika Serikat atau Jepang pada 2030, seisi planet Bumi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mereka semua."<ref name="bbc"/> Dalam jangka panjang, efek ini dapat mengakibatkan bertambahnya konflik perebutan sumber daya alam<ref>"[http://www.globalissues.org/EnvIssues/Population/Result.asp Effects of Over-Consumption and Increasing Populations] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080608020547/http://www.globalissues.org/EnvIssues/Population/Result.asp |date=2008-06-08 }}". 26 September 2001. Retrieved on 19 June 2007</ref> dan [[bencana Malthus]]. Investasi langsung internasional di negara berkembang akan memunculkan "[[race to the bottom]]" karena negara-negara tersebut berlomba-lomba melonggarkan hukum perlindungan lingkungan dan sumber daya alamnya untuk menarik modal asing.<ref name="Bridges2002"/><ref>{{cite journal|last=Revesz|first=R.L|title=Federalism and Environmental Regulation: A Normative Critique. The New Federalism: Can the States Be Trusted?|year=1997|publisher=Hoover Institution Press|location= Stanford, CA|pages=97–127|ref=harv}}</ref> Kebalikan teori ini bisa pula terjadi seandainya negara maju mempertahankan aktivitas ramah lingkungan dan membebankan tanggung jawabnya pada negara target investasinya, lantas menciptakan fenomena "race to the top".<ref name="Bridges2002" />
[[Berkas:NASAburningbrazil.jpg|jmpl|250px|Hutan terbakar di [[Brasil]]. Pembalakan hutan untuk mendirikan [[peternakan]] adalah penyebab utama deforestasi di [[Amazon Brasil]] sejak pertengahan 1960-an. [[Kacang kedelai]] merupakan salah satu kontributor deforestasi terbesar di Amazon Brasil.<ref>"[http://news.bbc.co.uk/2/hi/americas/7206165.stm Brazil Amazon deforestation soars]". BBC News. 24 January 2008.</ref>]]
Waktu yang perlu dilalui dalam perjalanan lintas benua dan negara semakin menyusut karena globalisasi, sehingga negara-negara berkembang dan maju perlu mencari cara baru untuk menyelesaikan masalah dalam skala global, bukan regional lagi.
Agencies like the United Nations now must be the global regulators of pollution, whereas before, regional governance was enough.<ref>{{cite web|title=Global Environmental Governance|url=http://www.csa.com/discoveryguides/ern/05aug/overview.php|work=Discovery Guides|publisher=ProQuest|accessdate=December 24, 2012|archive-date=2014-07-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20140702220216/http://www.csa.com/discoveryguides/ern/05aug/overview.php|dead-url=yes}}</ref> Serangkaian tindakan telah diambil oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengawasi dan mengurangi polutan atmosfer melalui [[Protokol Kyoto]], [[Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Inisiatif Udara Bersih PBB]], dan penelitian polusi udara dan kebijakan publik.<ref>{{cite web|title=United Nations Air Pollution and Public Policy|url=http://esa.un.org/techcoop/flagship.asp?Code=CPR97008|work=United Nations Technical Co-operation|publisher=United Nations|accessdate=December 24, 2012|archive-date=2013-05-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20130529162552/http://esa.un.org/techcoop/flagship.asp?Code=CPR97008|dead-url=yes}}</ref> Lalu lintas, produksi, dan konsumsi dunia mengakibatkan peningkatan jumlah polutan udara secara global. Belahan Bumi utara adalah penghasil karbon monoksida dan sulfur dioksida terbesar.<ref>{{cite journal|last=Almqvist|first=E.|title=Ambio|year=2002|volume=3|pages=161–176.|ref=harv}}</ref>
Perubahan modal alam mulai mengikis pemikiran ekonomi di salah satu bidang utama globalisasi ekonomi: [[tenaga kerja global|pembagian tenaga kerja internasional]] dan produksi yang berbasis pada rantai persediaan global.<ref name="Curtis 2009 427–434">{{cite journal|last=Curtis|first=Fred|title=Peak Globalization: Climate Change, oil depletion, and global trade|journal=Ecological Economics|date=December 2009|volume=69|issue=2|pages=427–434|doi=10.1016/j.ecolecon.2009.08.020}}</ref> [[Batas keplanetan]] untuk sejumlah sumber daya alam strategis telah dicapai, dan sumber daya lainnya hampir mencapai batasnya. Seiring waktu, puncak minyak dan perubahan iklim akan menyebabkan "puncak globalisasi" yang dapat dilihat dari berkurangnya ton-mil barang yang diangkut lintas lautan dan benua. keunggulan komparatif rantai persediaan global akan dipatahkan oleh kenaikan biaya transportasi dan penundaan saat barang transit.<ref name="Curtis 2009 427–434"/>
Tiongkok dan India meningkatkan konsumsi [[bahan bakar fosil]] mereka setelah ekonominya beralih dari [[pertanian subsisten]] ke industri dan urbanisasi.<ref>[http://news.bbc.co.uk/2/hi/business/7387203.stm Oil price 'may hit $200 a barrel'] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090411231928/http://news.bbc.co.uk/2/hi/business/7387203.stm |date=2009-04-11 }}, BBC News</ref><ref>"[http://www.nytimes.com/2008/04/21/opinion/21krugman.html Running Out of Planet to Exploit] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230425031819/https://www.nytimes.com/2008/04/21/opinion/21krugman.html |date=2023-04-25 }}". The New York Times. 21 April 2008.</ref> Konsumsi minyak Tiongkok naik 8% setiap tahun antara 2002 dan 2006, bertambah dua kali lipat sejak 1996–2006.<ref>{{cite web
|url=http://www.eia.doe.gov/emeu/international/oilconsumption.html
|title=International Petroleum (Oil) Consumption Data
|publisher=U.S. Energy Information Administration
|accessdate=20 December 2007
|archive-date=2007-12-12
|archive-url=https://web.archive.org/web/20071212204424/http://www.eia.doe.gov/emeu/international/oilconsumption.html
|dead-url=no
}}</ref> Tahun 2007, [[Tiongkok]] mengalahkan Amerika Serikat sebagai produsen emisi [[karbon dioksida|{{chem|CO|2}}]] terbesar di dunia.<ref>"[http://www.guardian.co.uk/environment/2007/jun/19/china.usnews China overtakes US as world's biggest CO<sub>2</sub> emitter] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130724190620/http://www.guardian.co.uk/environment/2007/jun/19/china.usnews |date=2013-07-24 }}". Guardian.co.uk. 19 June 2007.</ref>
Hanya 1 persen dari 560 juta penduduk kota di Tiongkok (per 2007) yang menghirup udara bersih sesuai standar [[Uni Eropa]]. Ini artinya negara-negara maju bisa "mengalihdayakan" sebagian polusi konsumsinya ke negara yang punya banyak industri penghasil polusi.
Masyarakat memanfaatkan sumber daya hutan untuk menapai tingkat pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Dari dulu, hutan di negara-negara berkembang awal mengalami "[[transisi hutan]]", yaitu periode deforestasi dan reforestasi ketika masyarakat di sekitarnya semakin maju, terindustrialisasi, dan memindahkan produksi sumber daya alam primernya ke negara lain melalui impor. Untuk negara di [[teori sistem dunia#Negara pinggiran|pinggir]] sistem global, tidak ada negara yang bisa dijadikan tempat pemindahan produksi SDA, dan degradasi hutan akan berlangsung tanpa henti. Transisi hutan memberi pengaruh besar terhadap hidrologi, perubahan iklim, dan keragaman hayati suatu wilayah melalui penurunan kualitas air serta penumpukan gas rumah kaca melalui reboisasi hutan baru menjadi hutan generasi kedua dan ketiga.<ref>{{cite journal|author=Rudel,R.L. & Coomes, O.T|title=Forest transitions: towards a global understanding of land use change|year=2005|volume=15|pages=23–31.|ref=harv}}</ref><ref name="MeyfroidtLambin2011">Meyfroidt, P., Lambin, E.F. 2011. Global Forest Transition: Prospects for an End to Deforestation. ''Annual Review of Environment and Resources 36: 343–371</ref> Sumber utama [[deforestasi]] adalah [[industri perkayuan]] yang didominasi oleh Tiongkok dan Jepang.<ref>"[http://news.mongabay.com/2006/0710-itto.html Japan depletes Borneo's rainforests; China remains largest log importer] {{Webarchive|url=https://archive.today/20120529015556/http://news.mongabay.com/2006/0710-itto.html |date=2012-05-29 }}"</ref> Pasar minyak palem global mengakibatkan deforestasi parah di Asia Tenggara sehingga banyak spesies hewan yang terancam keberlangsungannya, seperti badak, harimau, dan orangutan.<ref>{{Cite web |url=http://ran.org/indonesia%E2%80%99s-rainforests-biodiversity-and-endangered-species/ |title=Salinan arsip |access-date=2021-03-24 |archive-date=2014-03-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140325032440/http://ran.org/indonesia%E2%80%99s-rainforests-biodiversity-and-endangered-species |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://wwf.panda.org/about_our_earth/about_forests/deforestation/forest_conversion_agriculture/orang_utans_palm_oil/ |title=Salinan arsip |access-date=2014-06-22 |archive-date=2015-04-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150422034412/http://wwf.panda.org/about_our_earth/about_forests/deforestation/forest_conversion_agriculture/orang_utans_palm_oil/ |dead-url=no }}</ref>
Tanpa daur ulang, [[seng]] akan habis terpakai pada tahun 2037, [[indium]] dan [[hafnium]] akan habis tahun 2017, dan [[terbium]] habis pada tahun 2012.<ref>[http://www.newscientist.com/article/mg19426051.200-earths-natural-wealth-an-audit.html?page=1 Earth's natural wealth: an audit] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110511141720/http://www.newscientist.com/article/mg19426051.200-earths-natural-wealth-an-audit.html?page=1 |date=2011-05-11 }}. [[New Scientist]]. 23 May 2007.</ref> Fenomena "puncak" lainnya, seperti [[puncak minyak]], [[puncak batubara]], [[puncak gas]], [[puncak air]], dan [[puncak gandum]], ikut memengaruhi ketersediaan dan [[keberlangsungan]] modal alam.
Pada tahun 2003, 29% [[tambak]] laut terbuka terancam gagal.<ref>"[http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/6108414.stm 'Only 50 years left' for sea fish] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201206062224/http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/6108414.stm |date=2020-12-06 }}", BBC News. 2 November 2006.</ref> Jurnal ''[[Science (jurnal)|Science]]'' merilis sebuah penelitian empat tahun pada November 2006 yang memprediksi bahwa dengan frekuensi saat ini, dunia akan kehabisan makanan laut liar pada tahun 2048.<ref>{{cite news
|author=Juliet Eilperin
|url=http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/11/02/AR2006110200913.html
|title=Seafood Population Depleted by 2048, Study Finds
|work=The Washington Post
|date=2 November 2006
|access-date=2014-06-22
|archive-date=2023-03-18
|archive-url=https://web.archive.org/web/20230318103754/https://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/11/02/AR2006110200913.html
|dead-url=no
}}</ref> Sebaliknya, globalisasi menciptakan pasar global untuk [[budi daya perairan|budi daya ikan dan makanan laut]] yang pada tahun 2009 menyediakan 38% persediaan dunia dan mampu mengurangi pemancingan berlebih.<ref>{{cite web|last=FAO|title=The State of World Fisheries and Aquaculture|url=http://www.fao.org/docrep/013/i1820e/i1820e.pdf|publisher=[[FAO]]|accessdate=November 2011|archive-date=2011-09-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20110915222055/http://www.fao.org/docrep/013/i1820e/i1820e.pdf|dead-url=no}}</ref>
Perdagangan barang global bergantung pada transportasi barang yang andal dan murah dalam rantai persediaan yang rumit dan jauh.<ref name="Curtis 2009 427–434"/> Pemanasan global dan puncak minyak menghambat globalisasi karena memiliki dampak atas biaya transportasi dan pergerakan barang. Karena melawan pola geografis keunggulan komparatif dengan biaya transportasi yang tinggi, perubahan iklim dan puncak minyak dapat mengakibatkan puncak globalisasi. Setelah puncak globalisasi, volume ekspor akan menurun berdasarkan ton-mil barang yang diangkut.<ref>{{cite book|last=Held|first=David|title=Global Transformations|year=1999|publisher=Polity Press|location=Cambridge}}</ref>
=== Tenaga kerja global ===
{{Main|Tenaga kerja global|Pembagian tenaga kerja internasional baru}}
Tenaga kerja global mengacu pada kelompok pekerja internasional, termasuk mereka yang [[pekerjaan|dipekerjakan]] oleh [[perusahaan multinasional]] dan terhubung melalui sistem [[jaringan komputer|jaringan]] dan [[produksi (ekonomi)|produksi]] global, [[pekerja asing|pekerja imigran]], [[pekerja migran]] transien, pekerja [[telekomuter]], dan mereka yang terlibat dalam [[pekerjaan berorientasi ekspor]] atau [[tenaga kerja kontingen|pekerjaan kontingen]] serta [[pekerjaan keras]]. Per 2012, kelompok tenaga kerja global mencakup kira-kira 3 miliar orang, dan 200 juta di antaranya [[pengangguran|menganggur]].<ref name="ILO1">{{cite book|url=http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---dgreports/---dcomm/---publ/documents/publication/wcms_202326.pdf|title=World of work report 2013: Repairing the economic and social fabric|publisher=International Labour Organisation, International Institute for Labour Studies|author=Torres, Raymond (ed.)|year=2013|location=Geneva|isbn=978-9292510183|access-date=2014-06-23|archive-date=2023-07-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230722114603/http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---dgreports/---dcomm/---publ/documents/publication/wcms_202326.pdf|dead-url=no}}</ref>
Tenaga kerja global atau tenaga kerja internasional mencerminkan pembagian tenaga kerja internasional baru yang sudah muncul sejak akhir 1970-an pasca gelombang globalisasi yang lain. aktor ekonomi global yang mendorong bangkitnya perusahaan multinasional, yaitu perpindahan [[barang (ekonomi)|barang]], [[sektor ekonomi tersier|jasa]], [[teknologi]], dan [[modal (ekonomi)|modal]] lintas perbatasan, terus mengubah cara pandang kita tentang tenaga kerja dan strukturnya saat ini. Berangkat dari proses sosial yang mendorong [[standardisasi]] dan [[industrialisasi]], [[masyarakat pasca-industri]] di dunia Barat ditopang oleh industrialisasi di belahan dunia lain, terutama di Asia. Ketika industrialisasi berlangsung di seluruh dunia dan banyak kebudayaan beralih dari praktik kerja [[masyarakat tradisional|tradisional]], cara [[majikan]] (''employer'') memandang dan memanfaatkan tenaga kerja ikut berubah.
Tenaga kerja global bersifat kompetitif dan disebut-sebut sebagai "perang pencarian bakat."<ref>Marin, Dalia and Theirry Verdier (2012). Globalization and the empowerment of talent. ''Journal of International Economics'' 86(2): 209–223.</ref> Persaingan ini sebagian disebabkan oleh teknologi komunikasi yang membantu berbagai perusahaan mendapatkan status multinasional. Teknologi komunikasi juga memungkinkan perusahaan mencari pekerja tanpa perlu membatasi pencariannya secara lokal; proses seperti ini disebut [[arbitrase tenaga kerja global]]. Salah satu contoh perang pencarian bakat adalah pengangkatan kepala eksekutif asing di markas perusahaan loka.<ref name="Arp, F., Hutchings, K., & Smith, W.A. (2013). Foreign executives in local organisations: An exploration of differences to other types of expatriates. Journal of Global Mobility: The Home of Expatriate Management Research, 1(3), 312–335; {{ISSN|2049-8799}}; DOI:10.1108/JGM-01-2013-0006">{{Cite web|last=Arp|first=Frithjof|title=Foreign executives in local organisations: An exploration of differences to other types of expatriates.|url=http://dx.doi.org/10.1108/JGM-01-2013-0006|publisher=Journal of Global Mobility: The Home of Expatriate Management Research, 1(3), 312–335; DOI:10.1108/JGM-01-2013-0006|accessdate=26 November 2013|archive-date=2023-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230806174406/https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/JGM-01-2013-0006/full/html|dead-url=no}}</ref><ref name="Foreign Executives in Local Organisations">{{Cite web|last=Arp|first=Frithjof|year=2011|title=Foreign Executives in Local Organisations|url=http://feloresearch.info/further-reading/|publisher=FELOresearch.info|accessdate=26 Nov 2013|archive-date=2023-02-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230205204550/https://feloresearch.info/further-reading/|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Arp|first=Frithjof|date=2013-08|title=Typologies: What Types of Foreign Executives are Appointed by Local Organisations and What Types of Organisations Appoint Them?|url=http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/239700221302700302|journal=German Journal of Human Resource Management: Zeitschrift für Personalforschung|language=en|volume=27|issue=3|pages=167–194|doi=10.1177/239700221302700302|issn=2397-0022|access-date=2022-04-21|archive-date=2023-04-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230425031820/https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/239700221302700302|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Arp|first=Frithjof|last2=Hutchings|first2=Kate|last3=A. Smith|first3=Wendy|date=2013-11-29|title=Foreign executives in local organisations: An exploration of differences to other types of expatriates|url=https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/JGM-01-2013-0006/full/html|journal=Journal of Global Mobility|language=en|volume=1|issue=3|pages=312–335|doi=10.1108/JGM-01-2013-0006|issn=2049-8799|access-date=2022-04-21|archive-date=2023-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230806174406/https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/JGM-01-2013-0006/full/html|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Arp|first=Frithjof|date=2014-11|title=Emerging Giants, Aspiring Multinationals, and Foreign Executives: Leapfrogging, Capability Building, and Competing with Developed Country Multinationals|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/hrm.21610|journal=Human Resource Management|language=en|volume=53|issue=6|pages=851–876|doi=10.1002/hrm.21610|access-date=2022-04-21|archive-date=2023-04-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20230421020257/https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/hrm.21610|dead-url=no}}</ref>
Meski begitu, pekerja produksi dan jasa di negara-negara maju gagal bersaing secara langsung dengan pekerja berupah rendah di negara-negara berkembang.<ref name="ReferenceA">Reich, Robert. (1992). ''The Work of the Nations, Preparing Ourselves for 21st century Capitalism''. Toronto: Alfred A. Knopf,</ref> Negara yang menerapkan upah rendah mendapatkan elemen kerja bernilai tambah rendah yang sebelumnya ada di negara maju, sedangkan pekerjaan bernilai tingginya masih bertahan. Misalnya, jumlah total orang yang bekerja di pabrik di Amerika Serikat berkurang, namun nilai tambah per pekerjanya meningkat.<ref>{{cite news|url=http://www.economist.com/node/18484080|accessdate=16 April 2011|title=Economics focus: Cash machines | The Economist|date=16 April 2011|archive-date=2017-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20170713190131/http://www.economist.com/node/18484080|dead-url=no}}</ref>
Ada banyak contoh perpindahan tenaga kerja ke negara berkembang. Dua contoh di antaranya bisa ditemukan di Tiongkok dan Afrika Selatan. Kesuksesan Tiongkok membuat jumlah lapangan pekerjaan di negara berkembang lainnya dan negara-negara Barat berkurang drastis.<ref>"[http://www.reuters.com/article/idUSN238294820100323 China trade blamed for 2.4 mln lost US jobs-report] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230425151436/https://www.reuters.com/article/idUSN238294820100323 |date=2023-04-25 }}". Reuters. 23 March 2010.</ref> Sejak 2000 hingga 2007, Amerika Serikat kehilangan 3,2 juta lapangan pekerjaan manufaktur (pabrik).<ref>"[http://www.usatoday.com/money/economy/2007-04-20-4155011268_x.htm Factory jobs: 3 million lost since 2000] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120314204351/http://www.usatoday.com/money/economy/2007-04-20-4155011268_x.htm |date=2012-03-14 }}". USATODAY.com. 20 April 2007.</ref> Pada tanggal 26 April 2005, ''[[Asia Times Online]]'' menulis bahwa, "Di raksasa regional [[Afrika Selatan]], sekitar 300.000 pekerja tekstil kehilangan pekerjaannya dalam dua tahun terakhir karena masuknya barang-barang buatan Tiongkok [ke Afrika Selatan]."<ref>"[http://www.atimes.com/atimes/Global_Economy/GD26Dj01.html Asia strips Africa's textile industry] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050425165247/http://www.atimes.com/atimes/Global_Economy/GD26Dj01.html|date=2005-04-25}}". ''[[Asia Times Online]]''. 26 April 2005</ref>
Pada tahun 2012, menurut Eurostat, tingkat pengangguran Eropa mencetak rekor tertinggi sebesar 11,8%, artinya 18,8 juta orang tidak memiliki pekerjaan dan jumlah pengangguran muda mencapai tingkat tertinggi.<ref>{{cite web|last=Zaw|first=HayMann|title=Unemployment in Europe: get the figures for every country|url=http://www.theguardian.com/news/datablog/2012/oct/31/europe-unemployment-rate-by-country-eurozone|work=Student|publisher=The Gurdian|accessdate=1 September 2013|archive-date=2023-04-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20230426031852/https://www.theguardian.com/news/datablog/2012/oct/31/europe-unemployment-rate-by-country-eurozone|dead-url=no}}</ref> Tingkat pengangguran muda pada awal 2013 di Spanyol naik 56%, sedangkan di Yunani naik 62,5%.<ref>{{cite web|last=Thompson|first=Derek|title=Europe's Record Youth Unemployment: The Scariest Graph in the World Just Got Scarier|url=http://www.theatlantic.com/business/archive/2013/05/europes-record-youth-unemployment-the-scariest-graph-in-the-world-just-got-scarier/276423|publisher=The Atlantic|access-date=2014-06-23|archive-date=2023-06-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230608225544/https://www.theatlantic.com/business/archive/2013/05/europes-record-youth-unemployment-the-scariest-graph-in-the-world-just-got-scarier/276423/|dead-url=no}}</ref> Penelitian menunjukkan bahwa kaum pemuda di Eropa khawatir dengan masa depan mereka.<ref>{{cite web|last=Zaw|first=HayMann|title=Young people 'worried about unemployment'|url=http://www.bbc.co.uk/schoolreport/21885919|publisher=BBC|accessdate=1 September 2013|archive-date=2023-05-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20230511161852/https://www.bbc.co.uk/schoolreport/21885919|dead-url=no}}</ref>
Ekonom pemenang Hadiah Nobel, Michael Spence, menulis bahwa, "Perubahan ekonomi global besar-besaran sejak Perang Dunia II memberi efek yang sangat positif. Ratusan juta orang di negara berkembang keluar dari jeratan kemiskinan, dan jutaan lainnya akan menyusul pada masa depan. Ekonomi global akan terus tumbuh, sedikitnya tiga kali lipat dalam kurun 30 tahun selanjutnya. Keuntungan seseorang bukanlah kerugian orang lain; pertumbuhan global itu sama sekali bukan masalah menang atau kalah. Namun, globalisasi masih merugikan sejumlah kelompok masyarakat di berbagai negara, termasuk negara maju.”<ref>{{cite web|last=Zaw|first=HayMann|title=Globalization and Unemployment|url=http://www.foreignaffairs.com/articles/67874/michael-spence/globalization-and-unemployment|publisher=The Council On Foreign Affairs|accessdate=1 September 2013|archive-date=2015-04-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20150424041510/http://www.foreignaffairs.com/articles/67874/michael-spence/globalization-and-unemployment|dead-url=no}}</ref>
Tidak semua orang bersikap optimis mengenai kelanjutan pertumbuhan ekonomi pada masa depan. Agustinus Karlo Lumban Raja, kepala Departemen Inisiatif Lingkungan dan Kebijakan Sawit Watch, mengatakan bahwa, "Penyebaran dan intensifikasi konflik sosial horizontal atas batas tanah adat membuktikan bahwa suku Malind terancam. Tanah adat mereka menjadi target pembangunan oleh sektor swasta tanpa adanya musyawarah dengan berbagai klan dan suku yang mengklaim tanah tersebut.”"<ref>{{Cite web |url=http://ens-newswire.com/2013/09/03/starvation-poverty-follow-indigenous-land-sales-in-indonesia |title=Salinan arsip |access-date=2014-06-23 |archive-date=2014-07-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140705210027/http://ens-newswire.com/2013/09/03/starvation-poverty-follow-indigenous-land-sales-in-indonesia/ |dead-url=yes }}</ref>
==== Perpindahan internasional ====
{{Main|Perpindahan manusia|Pekerja asing|Daftar negara menurut tingkat migrasi bruto}}
Banyak negara yang memiliki semacam [[program pekerja tamu]] yang kebijakannya sama seperti yang ada di A.S. yang mengizinkan perusahaan A.S. untuk mempekerjakan warga non-A.S. selama tiga tahun, lalu [[deportasi|mendeportasi]] mereka seandainya belum mengajukan permohonan [[Kartu Penduduk Permanen Amerika Serikat|kartu hijau]]. Per 2009, lebih dari 1.000.000 pekerja tamu menetap di Amerika Serikat. Program terbesarnya, [[visa H-1B]], melibatkan 650.000 pekerja di Amerika Serikat,<ref>{{cite web|last=North|first=David|title=Estimating the Size of the H-1B Population in the U.S.|url=http://www.cis.org/estimating-h1b-population-2-11|publisher=Center for Immigration Studies|access-date=2014-06-23|archive-date=2017-07-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20170701035328/http://cis.org/estimating-h1b-population-2-11|dead-url=no}}</ref> dan program terbesar keduanya, [[visa L-1]], melibatkan 350.000 pekerja.<ref>{{cite web|last=Hira|first=Ron|title=Bridge to Immigration or Cheap Temporary Labor?|url=http://epi.3cdn.net/60b75ba377ebc081b5_hem6b5qjc.pdf|publisher=Economic Policy Institute|access-date=2014-06-23|archive-date=2013-05-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20130531000429/http://epi.3cdn.net/60b75ba377ebc081b5_hem6b5qjc.pdf|dead-url=yes}}</ref> Ada lagi jenis [[visa Amerika Serikat]] yang diberlakukan untuk pekerja tamu, seperti [[visa H-2A]] yang mengizinkan petani memperkerjakan pekerja tamu dengan jumlah tak terbatas. Amerika Serikat menjalankan program pekerja tamu Meksiko pada 1942–1964 dengan nama [[Program Bracero]].
Sebuah artikel di ''[[The New Republic]]'' mengkritik program pekerja tamu dengan menyamakan mereka dengan [[warga kelas dua]] yang tidak akan mampu mendapatkan kewarganegaraan dan mendapatkan hak yang lebih sedikit daripada warga Amerika Serikat.<ref>{{Cite web |url=http://www.tnr.com/article/thats-hospitality |title=The New Republic. ''That's Hospitality'' April 17, 2006 |access-date=2014-06-23 |archive-date=2023-08-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230806175016/https://newrepublic.com/article/65389/thats-hospitality |dead-url=no }}</ref>
Perpindahan pekerja berpendidikan dan terampil disebut [[pengurasan otak]]. Misalnya, Amerika Serikat mempersilakan para perawat dari seluruh dunia untuk bekerja di sana.<ref>Arends-Kuenning, Mary. (2006). The Balance of Care: Trends in the Wages and Employment of Immigrant Nurses in the US between 1990 and 2000. ''Globalizations'' 3(3): 333–48. See also: [http://cgs.illinois.edu/content/culture-and-globalization Culture and Globalization: Center for Global Studies at the University of Illinois] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130214142354/http://cgs.illinois.edu/content/culture-and-globalization |date=2013-02-14 }}</ref> Pengurasan otak dari Eropa ke Amerika Serikat berarti bahwa sekitar 400.000 mahasiswa lulusan jurusan iptek di Eropa sekarang tinggal di Amerika Serikat, dan kebanyakan di antaranya tidak berencana pulang ke Eropa.<ref>{{cite news|first= Jeff|last= Chu|title= How To Plug Europe's Brain Drain|url= http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,574849-1,00.html|work= Time magazine|date= 11 January 2004|id= |ref= harv|postscript= <!--DASHBot-->{{inconsistent citations}}|access-date= 2014-06-23|archive-date= 2013-05-20|archive-url= https://web.archive.org/web/20130520185203/http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,574849-1,00.html|dead-url= yes}}</ref> Hampir 14 juta imigran datang ke Amerika Serikat sejak tahun 2000 sampai 2010.<ref>"[http://news.yahoo.com/immigrant-population-record-40-million-2010-100108933.html Immigrant Population at Record 40 Million in 2010]". Yahoo! News. 6 October 2011.</ref>
Imigran di Amerika Serikat bersama keturunannya mendirikan lebih dari 40 persen perusahaan di daftar [[Fortune 500]] versi 2010. Mereka mendirikan tujuh dari sepuluh perusahaan paling bernilai di dunia.<ref>[http://www.nyc.gov/html/om/pdf/2011/partnership_for_a_new_american_economy_fortune_500.pdf The "New American" Fortune 500] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230528102717/https://www.nyc.gov/html/om/pdf/2011/partnership_for_a_new_american_economy_fortune_500.pdf |date=2023-05-28 }}. The partnership for a new American economy. June 2011</ref>
[[Pengurasan otak terbalik]] adalah perpindahan [[modal manusia]] dari negara yang lebih maju ke negara yang kurang maju. Ini dianggap sebagai hasil yang masuk akal dari strategi menabung dan mengasah kemampuan yang dilakukan migran di luar negeri agar mereka bisa memanfaatkannya di negara asalnya.<ref>Stark, O & Bloom, D.E. (1985). The new economics of labor migration. The American Economic Review. 75(2) p.173–178.[http://www.jstor.org/stable/1805591] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230425151439/https://www.jstor.org/stable/1805591|date=2023-04-25}}</ref>
Pengurasan otak terbalik bisa terjadi ketika ilmuwan, teknisi, atau kaum intelektual lainnya pindah ke negara maju untuk belajar di universitasnya, melakukan penelitian, atau mencari pengalaman kerja di bidang-bidang yang mungkin dibatasi di negara asalnya. Para profesinoal ini kemudian pulang ke negara asalnya setelah beberapa tahun mencari pengalaman untuk merintis bisnis, mengajar di perguruan tinggi, atau bekerja untuk perusahaan multinasional di negara asalnya.<ref name="Nature-Feb09">{{cite journal |last=Cyranoski |first=David |date=19 February 2009 |journal=[[Nature (journal)|Nature]] |volume=457 |issue=7232 |pages=953–5 |quote=High-temperature superconductor specialist Hong Ding had several attractive offers last year. But neither Boston University in Massachusetts, where he had been for a decade, nor any other institution could match the deal he was offered at the Institute of Physics in Beijing. "It is a matter of time before the United States becomes alarmed by this rapid '''reverse of the brain drain'''," says Ding. Dessau, who tried and failed to recruit Ding, says that "10 years ago it would have been unheard of [for a Chinese person to turn down a position in the United States]. But I wouldn't be surprised if the trend continues." |doi=10.1038/457953a |pmid=19225494 |title=Materials science: China's crystal cache |url=https://archive.org/details/sim_nature-uk_2009-02-19_457_7232/page/953 |ref=harv}}</ref>
[[Remitansi]] adalah [[transfer kawat|transfer uang]] dari seorang [[pekerja migran|pekerja asing]] ke negara asalnya. Remitansi memainkan peran penting dalam ekonomi beberapa negara serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan kelangsungan hidup masyarakat yang kurang mampu. Menurut perkiraan [[Bank Dunia]], total remitansi tahun 2009 mencapai [[US$]]414 miliar, [[US$]]316 miliar di antaranya mengalir ke negara-negara berkembang dan melibatkan 192 juta [[pekerja migran]].<ref name="go.worldbank.org">{{cite web |url=http://go.worldbank.org/NPD63OTRR0 |title=Payment Systems and Remittances – Remittance Market Outlook |publisher=Go.worldbank.org |date=30 March 2009 |accessdate=13 June 2012 |archive-date=2013-04-16 |archive-url=https://archive.today/20130416060705/http://go.worldbank.org/NPD63OTRR0 |dead-url=yes }}</ref> Bagi sejumlah negara, nilai remitansi bisa mewakili sepertiga PDB-nya.<ref name="go.worldbank.org"/> Karena penerima remitansi memiliki kemungkinan besar untuk memiliki rekening bank, remitansi memberi jalan bagi pengirim dan penerima untuk memanfaatkan layanan keuangan. Inilah aspek penting remitansi yang bertujuan mempromosikan pembangunan ekonomi. Negara yang memiliki persentase remitansi besar di [[PDB]]-nya didominasi negara-negara kecil seperti [[Tajikistan]] (45%), [[Moldova]] (38%), dan [[Honduras]] (25%).<ref>[http://peoplemove.worldbank.org/en/content/remittance-flows-to-developing-countries Remittance flows to developing countries are estimated to exceed $300 billion in 2008] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090223020016/http://peoplemove.worldbank.org/en/content/remittance-flows-to-developing-countries |date=2009-02-23 }}. 18 February 2009.</ref>
[[International Organization for Migration|IOM]] menyebutkan terdapat lebih dari 200 juta migran di seluruh dunia pada tahun 2008,<ref>"[http://www.migrationinformation.org/Feature/display.cfm?id=733&feed=rss Migration in the Asia-Pacific Region] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110727083352/http://www.migrationinformation.org/Feature/display.cfm?id=733&feed=rss |date=2011-07-27 }}". Stephen Castles, University of Oxford. Mark J. Miller, University of Delaware. July 2009.</ref> termasuk yang melalui [[imigrasi ilegal]].<ref>"[http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/3568329.stm Guinea: Unstoppable exodus] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230428174413/http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/3568329.stm |date=2023-04-28 }}", BBC News, 18 May 2004.</ref><ref>"[http://www.foxnews.com/wires/2008Dec02/0,4670,EUWorldMigrationReport,00.html Rich world needs more foreign workers: report] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081218070615/http://www.foxnews.com/wires/2008Dec02/0,4670,EUWorldMigrationReport,00.html |date=2008-12-18 }}". FOXNews.com, 2 December 2008</ref> Arus remitansi ke negara berkembang mencapai [[US$]]328 miliar pada tahun 2008 dan diperkirakan mencapai [[US$]]515 miliar pada tahun 2015.<ref>"[http://econ.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/EXTDEC/EXTDECPROSPECTS/0,,contentMDK:21121930~menuPK:3145470~pagePK:64165401~piPK:64165026~theSitePK:476883,00.html Migration and Remittances] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140811224605/http://econ.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/EXTDEC/EXTDECPROSPECTS/0,,contentMDK:21121930~menuPK:3145470~pagePK:64165401~piPK:64165026~theSitePK:476883,00.html |date=2014-08-11 }}". The World Bank.</ref>
[[Pernikahan transnasional]] adalah [[pernikahan]] antar dua orang dari negara yang berbeda. Berbagai permasalahan muncul dalam pernikahan beda negara, termasuk masalah [[kewarganegaraan]] dan budaya yang menambah kerumitan dan tantangan pada hubungan suami-istri. Di era globalisasi, ketika orang-orang punya jaringan kenalan dan tempat di seluruh dunia dan tidak terpaku pada satu tempat lagi, semakin banyak orang yang menikah tanpa melihat batas negara. Penikahan transnasional adalah produk sampingan pergerakan dan perpindahan manusia.
== Dukungan dan tentangan ==
Reaksi terhadap proses yang memengaruhi globalisasi terus bermunculan dan beragam seiring waktu berjalan. Perbedaan [[filosofi]]s mengenai kerugian dan keuntungan proses semacam itu melahirkan berbagai [[ideologi]] dan [[gerakan sosial]]. Pendukung [[pertumbuhan ekonomi|pertumbuhan]], [[perluasan ekonomi|perluasan]], dan [[pembangunan ekonomi]] umumnya memandang proses globalisasi dalah sesuatu yang diinginkan atau diperlukan demi kesejahteraan [[masyarakat|umat manusia]].<ref name=Sen1970>Sen, Amartya K. (1970). ''Collective choice and social welfare.'' San Francisco, CA: Holden-Day.</ref> Penentangnya melihat satu atau beberapa proses globalisasi sebagai sesuatu yang merusak kesejahteraan sosial di tingkat global maupun lokal;<ref name=Sen1970 /> mereka mempertanyakan [[keberlanjutan]] [[keberlanjutan sosial|sosial]] atau [[keberlanjutan alam|alamiah]] dari perluasan ekonomi jangka panjang yang berjalan terus-menerus, [[kesenjangan struktur]] sosial yang diakibatkan oleh proses-proses tersebut, serta [[etnosentrisme]] [[kolonialisme|kolonial]], [[imperialisme|imperialistik]], atau [[hegemoni]]k, [[asimilasi budaya]], dan [[apropriasi budaya]] yang mendasari proses tersebut.
Seperti yang dikatakan [[Noam Chomsky]]:
{{quote|Sistem [[propaganda]] yang ada saat ini membuat kata "globalisasi" merujuk pada versi tertentu integrasi ekonomi internasional yang mereka inginkan, yang mengutamakan hak-hak investor dan pemberi pinjaman, sedangkan hak-hak masyarakat hanyalah sampingan semata. Mengenai penggunaan kata ini, pihak-pihak yang mendukung bentuk lain dari integrasi internasional yang mengutamakan hak-hak asasi manusia menjadi kaum "anti-globalis". Ini propaganda vulgar, layaknya istilah "anti-Soviet" yang digunakan oleh para penguasa kejam untuk menyebut para pengkritiknya. Istilah itu tidak hanya vulgar, tapi bodoh. Mari kita ambil contoh [[Forum Sosial Dunia]] (WSF) yang disebut "anti-globalisasi" dalam sistem propaganda yang kebetulan mencakup media, masyarakat berpendidikan, dan lain-lain dengan pengecualian tertentu. WSF adalah contoh paradigma globalisasi. WSF adalah perkumpulan manusia dalam jumlah besar dari seluruh dunia, dari setiap bidang kehidupan yang kita tahu, berbeda dengan kaum elit berjumlah kecil yang bertemu di [[Forum Ekonomi Dunia]] dan disebut "pro-globalisasi" oleh sistem propaganda.<ref>{{Cite web |url=http://www.zcommunications.org/chomsky-interview-by-noam-chomsky |title=''Noam Chomsky Interview.'' Znet 7 May 2002 |access-date=2014-06-24 |archive-date=2013-06-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130610074600/http://www.zcommunications.org/chomsky-interview-by-noam-chomsky |dead-url=no }}</ref>}}
=== Pendukung ===
Umumnya, pebisnis korporat, terutama di sektor [[keuangan]], melihat globalisasi sebagai pendorong positif di dunia. Banyak [[ekonom]] mengutip statistik yang tampaknya mendukung dampak positif tersebut. Misalnya, pertumbuhan [[produk domestik bruto]] (PDB) per kapita di negara-negara global pasca-1980 naik dari 1,4 persen per tahun pada 1960-an dan 2,9 persen per tahun pada 1970-an menjadi 3,5 persen pada 1980-an dan 5,0 persen pada 1990-an. Percepatan pertbumuhan ini sangat luar biasa karena negara-negara kaya mengalami penurunan pertumbuhan yang stabil dari 4,7 persen pada 1960-an ke 2,2 persen pada 1990-an. Selain itu, negara berkembang non-global seolah menderita lebih parah ketimbang para pengglobal (''globalizer''). Tingkat pertumbuhan tahunan negara-negara tersebut jatuh dari 3,3 persen sepanjang 1970-an menjadi hanya 1,4 persen sepanjang 1990-an. Pertumbuhan cepat di kalangan pengglobal ini bukan hanya disebabkan oleh kuatnya ekonomi Tiongkok dan India tahun 1980-an dan 1990-an – 18 dari 24 negara pengglobal mengalami kenaikan pertumbuhan, banyak di antaranya lumayan tinggi.<ref name="DDollar">{{cite web|last=Dollar, David|first=Kraay, Aart|title=Trade, Growth, and Poverty|url=http://www.imf.org/external/pubs/ft/fandd/2001/09/dollar.htm|work=Finance and Development|publisher=International Monetary Fund|accessdate=6 June 2011|archive-date=2012-01-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20120111124849/http://www.imf.org/external/pubs/ft/fandd/2001/09/dollar.htm|dead-url=no}}</ref>
==== Liberalisme ekonomi dan perdagangan bebas ====
{{Main|Liberalisme ekonomi|Neoliberalisme}}
[[Berkas:20041120-1 bushchinamtg-1-515h.jpg|jmpl|250px|[[George W. Bush]] dan [[Hu Jintao]] bertemu saat menghadiri KTT [[Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik|APEC]] di Santiago de Chile, 2004]]
Kaum [[liberal ekonomi]] dan [[neoliberalisme|neoliberal]] umumnya berpendapat bahwa tingkat [[kebebasan ekonomi]] dan politik yang lebih luas dalam bentuk [[perdagangan bebas]] di negara maju merupakan harga mati, sehingga menghasilkan kekayaan material yang lebih banyak. Globalisasi dipandang sebagai proses penyebaran [[kebebasan]] dan [[kapitalisme]] yang menguntungkan.<ref name="The End of Poverty">{{cite book|last = Sachs|first = Jeffrey|year = 2005|title = The End of Poverty|url = https://archive.org/details/endofpovertyecon00sach|publisher=The Penguin Press|location = New York, New York|isbn = 1-59420-045-9}}</ref> [[Jagdish Bhagwati]], mantan penasihat globalisasi untuk PBB, mengatakan bahwa meskipun jelas sekali masalah yang dihasilkan pembangunan yang terlalu cepat, globalisasi adalah dorongan positif yang mengangkat sebuah negara dari garis kemiskinan dengan memulai siklus ekonomi disertai pertumbuhan ekonomi yang cepat.<ref name="bhagwati">{{cite book|last = Bhagwati|first = Jagdish|title = In Defense of Globalization|publisher=Oxford University Press|year = 2004|location = Oxford, New York|url =https://archive.org/details/indefenseofgloba00bhag|id =|isbn = }}</ref> Ekonom [[Paul Krugman]] adalah pendukung globalisasi dan perdagangan bebas garis keras lainnya yang hampir selalu tidak setuju dengan sebagian besar kritikus globalisasi. Ia berpendapat bahwa para kritikus tadi kurang memiliki pengetahuan dasar soal [[keunggulan komparatif]] dan manfaatnya di dunia modern.<ref>Conversi, Daniele (2009) '[http://easyweb.easynet.co.uk/conversi/Globalization.pdf Globalization, ethnic conflict and nationalism] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110607191631/http://easyweb.easynet.co.uk/conversi/Globalization.pdf|date=2011-06-07}}', in B. Turner (ed.) Handbook of Globalization Studies. London: Routledge/ Taylor & Francis; Barkawi, Tarak (2005) Globalization and War. Rowman & Littlefield; Smith, Dennis (2006) Gobalization: The Hidden Agenda. Cambridge: Polity Press. See also Barber, Benjamin R., [[Jihad vs. McWorld]]. Ballantine Books, 1996</ref>
Arus migran ke negara-negara yang ekonominya maju diklaim berhasil menciptakan penyatuan upah global. Penelitian IMG menunjukkan adanya kemungkinan transfer keterampilan ke negara berkembang setelah upah di negara tersebut naik.<ref name="12th April 2000: IMF Publications"/> Pembebasan pengetahuan juga merupakan aspek integral dari globalisasi. Inovasi teknologi (atau transfer teknologi) dirancang supaya lebih menguntungkan bagi negara berkembang dan negara kurang berkembang, contohnya dalam hal penggunaan [[telepon genggam]].<ref name="Saggi2002" />
Pertumbuhan ekonomi cepat mulai terjadi di Asia setelah Asia menerapkan kebijakan ekonomi berbasis [[orientasi pasar]] yang mengutamakan [[hak kepemilikan]] swasta, perusahaan bebas, dan persaingan. Lebih spesifik lagi, di negara-negara berkembang Asia Timur, [[PDB]] per kapita naik 5,9% per tahun sejak 1975 sampai 2001 (menurut [[Human Development Report]] 2003<ref>{{cite web|year=2003|url=http://hdr.undp.org/en/media/hdr03_complete.pdf|title=Human Development Report 2003|publisher=UNDP|accessdate=2013-04-06|archive-date=2013-04-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20130418072827/http://hdr.undp.org/en/media/hdr03_complete.pdf|dead-url=no}}</ref> yang dirilis UNDP). Jurnalis ekonomi Britania Raya, [[Martin Wolf]], mengatakan bahwa pendapatan negara-negara berkembang miskin, yang jumlah penduduknya mewakili lebih dari separuh populasi dunia, tumbuh lebih cepat ketimbang negara-negara kaya yang pertumbuhannya relatif stabil, lantas mengurangi kesenjangan internasional dan kemiskinan.
Perubahan demografi tertentu di negara berkembang setelah [[liberalisasi ekonomi]] dan integrasi internasional aktif menghasilkan peningkatan kesejahteraan umum dan berkurangnya kesenjangan. Menurut Wolf, di semua negara berkembang, harapan hidup naik empat bulan setiap tahunnya sejak 1970, dan kematian bayi berkurang dari 107 per 1.000 bayi pada tahun 1970 menjadi 58 per 1.000 pada tahun 2000 berkat perbaikan [[standar hidup]] dan kondisi kesehatan. Selain itu, tingkat melek huruf dewasa di negara berkembang naik 53% pada tahun 1970 menjadi 74% pada tahun 1998, dan tingkat buta huruf yang lebih rendah di kalangan pemuda menandakan bahwa jumlah penduduk buta huruf akan terus berkurang seiring waktu. Turunnya [[tingkat kelahiran]] di seluruh negara berkembang dari 4,1 kelahiran per wanita tahun 1980 hingga 2,8 kelahiran per wanita tahun 2000 menandakan adanya kenaikan tingkat pengetahuan wanita mengenai kelahiran serta pengawasan anak melalui perhatian orang tua.<ref name = "Incensed about Inequality in 'Why Globalization Works'">{{cite web|url= http://yalepress.yale.edu/yupbooks/book.asp?isbn=9780300107777|title= Why Globalization Works|publisher= [[Yale University Press]]|author= Martin Wolf|year= 2004|accessdate= 2013-04-06|archive-date= 2013-05-10|archive-url= https://web.archive.org/web/20130510120230/http://yalepress.yale.edu/yupbooks/book.asp?isbn=9780300107777|dead-url= no}}</ref> Konsekuensinya, orang tua yang lebih sejahtera dan berpendidikan yang anak-anaknya sedikit memutuskan untuk menjauhkan mereka dari kerja dini supaya mereka bisa berkesempatan menuntut ilmu di sekolah; keputusan ini turut menyelesaikan masalah [[tenaga kerja anak]]. Walaupun seolah ada [[distribusi pendapatan]] yang tidak setara di negara-negara berkembang, pertumbuhan dan pembangunan ekonominya memberi standar hidup yang lebih tinggi dan kesejahteraan bagi semua orang.
[[Berkas:Berg Ostry 2011 Chart 4.gif|jmpl|250px|kiri|Dari faktor-faktor yang memengaruhi durasi [[pertumbuhan ekonomi]] di negara maju dan berkembang, [[kesenjangan ekonomi|kesenjangan pendapatan]] memberi dampak yang lebih menguntungkan ketimbang keterbukaan perdagangan, lembaga politik besar, dan investasi asing.<ref name=BergOstryEE>{{Cite journal |last= Berg |first= Andrew G. |last2= Ostry |first2= Jonathan D. |year= 2011 |title= Equality and Efficiency |journal= Finance and Development |volume= 48 |issue= 3 |publisher= International Monetary Fund |url= http://www.imf.org/external/pubs/ft/fandd/2011/09/berg.htm |accessdate= September 10, 2012}}</ref>]]
==== Demokrasi global ====
{{Main|Globalisasi demokratis}}
Globalisasi demokrasi adalah gerakan yang memperjuangkan sistem [[demokrasi]] global yang akan memberi warga dunia hak suara di lembaga politik. Demokrasi global akan melintasi negara-bangsa, oligopoli perusahaan, [[lembaga swadaya masyarakat]] ideologis, aliran politik, dan magia. Salah seorang pendukung yang paling lantang adalah pemikir politik asal [[Britania Raya]], [[David Held]]. Pendukung globalisasi demokrasi berpendapat bahwa perluasan dan pembangunan ekonomi harus dijadikan tahap pertama pelaksanaan globalisasi demokrasi, kemudian diikuti tahap pembangunan [[ekonomi politik internasional|lembaga politik global]]. [[Francesco Stipo]], Direktur United States Association of the [[Club of Rome]], mendukung agar semua negara bersatu membentuk [[pemerintahan dunia]]. Ia berpendapat bahwa pemerintahan dunia "mencerminkan keseimbangan politik dan ekonomi negara-negara di dunia. Konfederasi dunia tidak akan melampaui kewenangan pemerintahan masing-masing negara, melainkan menjadi pelengkap, karena pemerintah negara dan dunia memiliki kekuasaan di dalam lingkup kompetensinya".<ref>{{cite web |url=http://www.usacor.org/archive/index.html |title=USACOR.org |publisher=USACOR.org |date=28 July 2009 |accessdate=31 July 2010 |archive-date=2010-05-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100520180352/http://www.usacor.org/archive/index.html |dead-url=yes }}</ref> Mantan [[Senat Kanada|Senator Kanada]] [[Douglas Roche]], [[Order of Canada|O.C.]], melihat globalisasi sebagai sesuatu yang tak dapat dihindari dan mendukung pembentukan institusi-institusi seperti [[Majelis Parlementer Perserikatan Bangsa-Bangsa]] yang [[pemilihan langsung|dipilih langsung]] untuk mengawasi badan internasional yang anggotanya tidak masuk melalui pemilihan langsung.<ref>{{cite web|last=Roche|first=Douglas|title=The Case for a United Nations Parliamentary Assembly|url=http://www.wfm-igp.org/site/files/Roche_UN_Parliamentary_Assembly_2002.pdf|publisher=The World Federalist Movement–Institute for Global Policy|accessdate=28 May 2012|archiveurl=https://web.archive.org/web/20130531054746/http://www.wfm-igp.org/site/files/Roche_UN_Parliamentary_Assembly_2002.pdf|archivedate=2013-05-31|dead-url=yes}}</ref>
==== Kerja sama internasional ====
Kerja sama militer pernah terjadi pada masa lalu. Salah satu contohnya adalah kerja sama keamanan antara Amerika Serikat dan bekas Uni Soviet setelah Perang Dingin yang berhasil membuat komunitas internasional tercengang. Pengendalian senjata dan perjanjian pelucutan senjata, termasuk Strategic Arms Reduction Treaty (lihat [[START I]], [[START II]], [[START III]], dan [[New START]]) dan pembentukan Kemitraan Perdamaian [[NATO]], Dewan NATO Rusia, Kemitraan Global [[G8]] Melawan Penyebaran Senjata dan Bahan Penghancur Massal, merintis serangkaian inisiatif pengendalian senjata dan denuklirisasi yang konkret. Kerja sama A.S.–Rusia diperkuat oleh perjanjian anti-terorisme yang disahkan pasca 9/11.<ref name="globalpolicyjournal1">{{cite web |url=http://www.globalpolicyjournal.com/brookings-audit/international-cooperation-stepping-stone-world-government |title=International cooperation as a stepping-stone to a world government | Global Policy Journal – Practitioner, Academic, Global Governance, International Law, Economics, Security, Institutions, Comment & Opinion, Media, Events, Journal |publisher=Global Policy Journal |accessdate=2013-06-15 |archive-date=2013-12-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131203072547/http://www.globalpolicyjournal.com/brookings-audit/international-cooperation-stepping-stone-world-government |dead-url=no }}</ref>
Salah satu kerja sama lingkungan tersukses yang pernah terjadi adalah perjanjian pengurangan klorofluorokarbon (CFC) sesuai [[Protokol Montreal]] untuk mengurangi penipisan ozon. Perdebatan terkini seputar energi nuklir dan pembangkit listrik tenaga batu bara menghasilkan satu konsensus lagi soal tindakan yang perlu diambil setiap negara. Selain itu, pencapaian besar di Mahkamah Internasional dapat dipelajari melalui studi pembangunan.<ref name="globalpolicyjournal1"/>
==== Kewarganegaraan global ====
[[Berkas:Reach Toronto.jpg|ka|jmpl|250px|''Monument to Multiculturalism'' karya Francesco Perilli di [[Toronto]], [[Canada]]. Empat patung serupa dipasang di [[Buffalo City Local Municipality|Buffalo City]], [[Afrika Selatan]]; [[Changchun]], [[Tiongkok]]; [[Sarajevo]], [[Bosnia]]; dan [[Sydney]], [[Australia]]]]
{{Main|Kewarganegaraan global|Multikulturalisme}}
{{See also|Penduduk global}}
Kewarganegaraan global memaparkan bahwa [[kewarganegaraan]] dapat dipahami dalam skala global sebagai [[kontrak sosial]] antara [[penduduk global]] pada era interdependensi dan interaksi. Para pengusung konsep ini mendefinisikannya sebagai pemikiran bahwa kita punya hak dan tanggung jawab tertentu terhadap satu sama lain atas dasar wujud kita sebagai manusia di Bumi.<ref name = case>{{Cite journal| last = Altinay| first = Hakan| title = The Case for Global Civics| journal = Global Economy and Development at Brookings| year = 2010| url = http://www.brookings.edu/papers/2010/03_global_civics_altinay.aspx| access-date = 2014-06-24| archive-date = 2010-06-03| archive-url = https://web.archive.org/web/20100603104201/http://www.brookings.edu/papers/2010/03_global_civics_altinay.aspx| dead-url = no}}</ref> [[Penduduk dunia]] memiliki beberapa makna sejenis, dan kadang-kadang merujuk pada seseorang yang tidak setuju dengan pembagian [[geopolitik]] tradisional yang berasla dari [[kependudukan]] nasional. Kemunculan sentimen ini bisa dilacak hingga zaman [[Sokrates]]. Plutarkhus mengutip bahwa Sokrates pernah berkat: "Aku bukan warga Athena, bukan warga Yunani, melainkan warga dunia."<ref>{{Cite web |url=http://www.worldcitizens.org.au/ |title=WORLD CITIZENS AUSTRALIA |access-date=2014-06-24 |archive-date=2018-08-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180803215210/http://worldcitizens.org.au/ |dead-url=no }}</ref> Di dunia yang semakin saling tergantung, warga dunia membutuhkan pemandu atau kompas untuk membentuk pola pikirnya dan menciptakan kesadaran bersama dan rasa tanggung jawab global atas isu-isu seperti masalah lingkungan dan [[proliferasi nuklir]].<ref name = feasible>{{cite journal| last = Altinay| first = Hakan| title = A Global Civics: Necessary? Feasible?| journal = Global Policy| date = June 2010| url = http://www.globalpolicyjournal.com/articles/international-law-and-human-rights/global-civics-necessary-feasible| access-date = 2014-06-24| archive-date = 2012-09-26| archive-url = https://web.archive.org/web/20120926193551/http://www.globalpolicyjournal.com/articles/international-law-and-human-rights/global-civics-necessary-feasible| dead-url = no}}</ref>
[[Kosmopolitanisme]] adalah usulan bahwa semua suku bangsa merupakan satu [[komunitas]] tunggal dengan [[moralitas]] yang sama. Seseorang yang menganut ide kosmopolitanisme dalam bentuk apapun disebut kosmopolitan atau kosmopolit.<ref>{{cite web|title=Cosmopolitan|url=http://dictionary.reference.com/browse/cosmopolitan?s=t|work=Dictionary.com|accessdate=7 April 2012|archive-date=2016-01-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20160102020627/http://dictionary.reference.com/browse/cosmopolitan?s=t|dead-url=no}}</ref> Masyarakat kosmopolitan bisa diwujudkan atas dasar moralitas inklusif, hubungan ekonomi bersama, atau struktur politik yang mencakup berbagai negara. Masyarakat kosmopolitan adalah masyarakat yang setiap individunya berasal dari tempat yang berbeda (e.g. negara-bangsa) dan berhubungan atas dasar saling menghargai. Misalnya, [[Kwame Anthony Appiah]] menunjukkan adanya kemungkinan masyarakat kosmopolitan yang para individunya datang dari berbagai latar belakang (fisik, ekonomi, dll.) dan menciptakan hubungan atas dasar saling menghargai meski berbeda kepercayaan (agama, politik, dll.).<ref>Kwame Anthony Appiah, "Cosmopolitan Patriots," Critical Inquiry 23, no. 3 (Spring, 1997): 617–639.</ref>
Filsuf Kanada [[Marshall McLuhan]] memopulerkan istilah ''[[Desa global (istilah)|Desa Global]]'' pada 1962.<ref>Marshall McLuhan and Bruce R. Powers (17 September 1992) The Global Village: Transformations in World Life and Media in the 21st century . Oxford University Press: 17 September 1992</ref> Pandangannya menyebutkan bahwa globalisasi akan menciptakan dunia ketika semua negara semakin terintegrasi dan sadar akan kepentingan bersama dan kemanusiaan.<ref>Chapman, Roger. ''Culture wars: an encyclopedia of issues, viewpoints, and voices, Volume 1.'' 2009: M.E.Sharp</ref>
=== Kritik ===
{{Main|Kritik terhadap globalisasi}}
Kritik terhadap globalisasi biasanya berawal dari diskusi seputar dampak proses globalisasi pada planet Bumi dan manusia. Para pengkritik mempertanyakan patokan ukur tradisional seperti PDB dan beralih ke patokan lain seperti [[koefisien Gini]] <ref>{{Cite web |url=http://web.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/TOPICS/EXTPOVERTY/EXTPA/0,,contentMDK:20238991~menuPK:492138~pagePK:148956~piPK:216618~theSitePK:430367,00.html |title=''Measuring Inequality.'' The World Bank. |access-date=2014-06-29 |archive-date=2013-06-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130622034007/http://web.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/TOPICS/EXTPOVERTY/EXTPA/0,,contentMDK:20238991%7EmenuPK:492138%7EpagePK:148956%7EpiPK:216618%7EtheSitePK:430367,00.html |dead-url=no }}</ref> atau [[Happy Planet Index]],<ref>{{cite web |url=http://www.happyplanetindex.org/ |title=The Happy Planet Index |publisher=Neweconomics.org |accessdate=2 June 2013 |archive-date=2009-09-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090926174209/http://www.happyplanetindex.org/ |dead-url=no }}</ref> serta menyebut bahwa "berbagai konsekuensi fatal yang saling berkaitan–disintegrasi sosial, kegagalan demokrasi, kerusakan lingkungan yang cepat dan meluas, penyebaran penyakit baru, bertambahnya kemiskinan dan pengasingan"<ref name="The Hidden Connections">{{cite book|last = Capra|first = Fritjof|year = 2002|title = The Hidden Connections|url = https://archive.org/details/hiddenconnection00capr_0|publisher=Random House|location = New York, New York|isbn = 0-385-49471-8}}</ref> adalah konsekuensi globalisasi yang tak disengaja.
[[Berkas:Gini Coefficient World CIA Report 2009-1.png|jmpl|350px|kiri|Perbandingan kesetaraan pendapatan nasional di seluruh dunia berdasarkan [[koefisien Gini]], 2009]]
Kritik berdatangan dari kalangan perkumpulan gereja, kelompok pembebasan nasional, [[serikat pekerja]], intelektual, seniman, [[proteksionis]], [[anarkisme|anarkis]], pendukung [[lokalisme (politik)|relokalisasi]] (e.g., konsumsi barang lokal), dan lain-lain. Ada kritikus yang [[reformisme|reformis]] (mendukung kapitalisme yang lebih moderat), dan ada pula yang revolusioner (mendukung peralihan kekuasaan dari swasta ke publik) atau [[reaksioner]] (publik ke swasta).
Sejumlah kritikus berpendapat bahwa globalisasi merusak keragaman budaya. Ketika kebudayaan negara pendominasi diperkenalkan ke negara penerima melalui globalisasi, kebudayaan asing itu bisa mengancam keragaman budaya lokal. Ada juga yang berpendapat bahwa globalisasi akan mengakibatkan [[westernisasi]] atau [[Amerikanisasi]] kebudayaan, suatu fenomena ketika konsep budaya negara-negara Barat yang lebih maju dari segi ekonomi dan politik menyebar dan mengancam kebudayaan lokal.
Beberapa penentang melihat globalisasi sebagai pengutamaan kepentingan kaum [[korporatisme|korporatis]].<ref>{{cite news
|first = Laurence
|last = Lee
|title = WTO blamed for India grain suicides
|url = http://english.aljazeera.net/NR/exeres/2ED53A8B-1058-49CF-B9FF-3D96639456D1.htm
|publisher = Al Jazeera
|date = 17 May 2007
|accessdate = 17 May 2007
|archive-date = 2007-05-19
|archive-url = https://web.archive.org/web/20070519082251/http://english.aljazeera.net/NR/exeres/2ED53A8B-1058-49CF-B9FF-3D96639456D1.htm
|dead-url = no
}}</ref> Mereka juga mengklaim bahwa bertambahnya otonomi dan kekuatan [[entitas perusahaan]] turut membentuk kebijakan pollitik negara.<ref name="The Corporation">{{cite book|last = Bakan|first = Joel|authorlink =Joel Bakan|year = 2004|title = The Corporation|publisher=Simon & Schuster|location = New York, New York|isbn = 0-7432-4744-2}}</ref><ref name="Confessions of an Economic Hit Man">{{cite book|last = Perkins|first = John|authorlink = John Perkins (author)|year = 2004|title = Confessions of an Economic Hit Man|url = https://archive.org/details/confessionsofec000perk|publisher=Berrett-Koehler|location = San Francisco, California|isbn = 1-57675-301-8}}</ref> Mereka mendukung institusi global dan kebijakan-kebijakan yang menurutnya mampu menyelesaikan permasalahan moral kelas bawah dan pekerja serta masalah lingkungan.<ref>{{cite web |url=http://www.forumsocialmundial.org.br/index.php?cd_language=2&id_menu= |title=Fórum Social Mundial |publisher=Forumsocialmundial.org.br |accessdate=31 July 2010 |archive-date=2008-09-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080918063356/http://www.forumsocialmundial.org.br/index.php?cd_language=2&id_menu= |dead-url=yes }}</ref> Pendapat ekonomi yang dilontarkan para teoriwan [[perdagangna adil]] mengklaim bahwa perdagangan bebas tak terbatas menguntungkan pihak-pihak yang memiliki [[keunggulan finansial]] yang lebih tinggi (i.e., orang kaya) dan mengorbankan orang miskin.<ref>{{Cite web |url=http://www.epi.org/publication/webfeatures_viewpoints_nafta_legacy_at10/ |title=NAFTA at 10, Jeff Faux, Economic Policy Institute, D.C. |access-date=2014-06-29 |archive-date=2012-06-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120630061101/http://www.epi.org/publication/webfeatures_viewpoints_nafta_legacy_at10/ |dead-url=no }}</ref>
Para kritikus berpendapat bahwa globalisasi menyebabkan:
* '''Negara-negara miskin merugi''': Perdagangan bebas memang mendorong terjadinya globalisasi di semua negara, tetapi beberapa negara mencoba melindungi pemasok dalam negerinya. Ekspor utama negara miskin biasanya [[produk pertanian]]. Negara besar biasanya memberi subsidi untuk [[subsidi pertanian|petani]] (e.g. [[Common Agricultural Policy]] Uni Eropa) sehingga menurunkan harga hasil tani asing di pasaran.<ref name="Hurst E. Charles P.41">Hurst E. Charles. Social Inequality: Forms, Causes, and consequences, 6th ed. P.41</ref> Joseph Stiglitz berpendapat bahwa negara-negara yang mengelola sendiri ekonominya mendapatkan banyak manfaat dari globalisasi, sedangkan negara-negara yang ekonominya dikelola oleh lembaga internasional seperti IMF kurang mendapatkan manfaat dari globalisasi.<ref>{{cite book|last=Lechner|first=Frank|title=The Globalization Reader|year=2011|publisher=Wiley-Blackwell; 4th ed.|isbn=978-0470655634}}</ref>
* '''Perpindahan ke [[alihdaya]]''': Globalisasi memungkinkan perusahaan memindahkan lapangan pekerjaan produksi dan jasa dari daerah berupah tinggi, sehingga menciptakan kesempatan ekonomi dengan upah dan tunjangan pekerja yang bersaing.<ref name="Kuruvilla 2008 39–72"/>
[[Berkas:May Day Immigration March LA60.jpg|jmpl|lurus|250px|Unjuk rasa hak amnesti imigran pada [[Hari Pekerja Internasional|Hari Buruh]] tahun 2006 di [[Los Angeles]]]]
* '''[[Serikat pekerja]] lemah''': Surplus tenaga kerja murah ditambah kenaikan jumlah perusahaan yang menjalani transisi memperlemah serikat pekerja di daerah berupah tinggi. Serikat pekerja kehilangan keefektifannya dan pekerja kehilangan antusiasmenya untuk bergabung karena jumlah anggota serikat terus berkurang.<ref name="Hurst E. Charles P.41"/>
* '''Peningkatan eksploitasi [[tenaga kerja anak]]''': Negara yang kurang melindungi anak-anak rentan disusupi perusahaan terselubung dan geng kriminal yang ingin mengeksploitasi mereka. Contoh pekerjaan yang dipaksakan kepada anak-anak adalah pertambangan, pembongkaran kapal, dan perkebunan, namun ada pula penyelundupan, budak seks, kerja paksa, prostitusi, dan pornografi.<ref name="Edmonds_Pavcni">{{cite journal
| last = Pavcnik
| first = Nina
|date=September 2005
| title = Child Labor in the Global Economy
| journal=Journal of Economic Perspectives
| volume = 19
| issue = 1
| pages = 199–220
| doi = 10.1257/0895330053147895
| last2 = Pavcnik
| first2 = Nina
| ref = harv
}}</ref>
[[Helena Norberg-Hodge]], direktur dan pendiri ISEC, mengkritik globalisasi dari berbagai sisi. Dalam bukunya, ''[[Ancient Futures: Learning from Ladakh|Ancient Futures]]'', Norberg-Hodge mengklaim bahwa "keseimbangan lingkungan dan keselarasan sosial yang bertahan selama sekian abad terancam oleh tekanan pembangunan dan globalisasi." Ia juga mengkritik standardisasi dan rasionalisasi globalisasi, as it does not always yield the expected growth outcomes. Walaupun globalisasi berlangsung dengan tahap-tahap yang sama di hampir semua negara, para pakar seperti Hodge mengatakan bahwa globalisasi tidak efektif bagi negara-negara tertentu. Globalisasi justru memundurkan sejumlah negara dan tidak membangun sama sekali.<ref>{{cite book|last=Norberg-Hodge|first=Helena|title=Ancient futures : learning from Ladakh|url=https://archive.org/details/ancientfuturesle00norbrich|year=1992|publisher=Sierra Club Books|location=San Francisco|isbn=0871566435|edition=Sierra Club Books pbk.}}</ref>
==== Gerakan anti-globalisasi ====
{{Main|Gerakan anti-globalisasi}}
Anti-globalisasi, atau kontra-globalisasi,<ref>[[Jacques Derrida]] (May 2004) ''[http://mondediplo.com/2004/11/06derrida Enlightenment past and to come] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170719035915/http://mondediplo.com/2004/11/06derrida|date=2017-07-19}}'', speech at the party for 50 years of ''[[Le Monde diplomatique]]''</ref> terdiri dari sejumlah kritik terhadap globalisasi, namun umumnya kritis terhadap globalisasi [[kapitalisme korporat]].<ref>Morris, Douglas "Globalization and Media Democracy: The Case of Indymedia", ''Shaping the Network Society'', [[MIT Press]] 2003. Courtesy link to (pre-publication version) [http://www3.fis.utoronto.ca/research/iprp/c3n/CI/DMorris.htm FIS.utoronto.ca] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090304030415/http://www3.fis.utoronto.ca/research/iprp/c3n/CI/DMorris.htm |date=2009-03-04 }}</ref> Gerakan ini juga lebih sering disebut sebagai gerakan [[alter-globalisasi]], gerakan anti-globalis, gerakan [[aktivisme anti-perusahaan|anti-globalisasi perusahaan]],<ref name=Juris>{{cite book|last = Juris|first = Jeffrey S.|title =Networking Futures: The Movements against Corporate Globalization|url = https://archive.org/details/networkingfuture0000juri|publisher = Duke University Press|location = Durham|year = 2008|page = [https://archive.org/details/networkingfuture0000juri/page/2 2]|isbn = 978-0-8223-4269-4}}</ref> atau gerakan melawan globalisasi [[neoliberal]]. Gerakan anti-globalisasi bisa disebut meliputi ideologi-ideologi yang ada di "gerakan" lainnya, yaitu penolakan terhadap integrasi pasar modal, keadilan sosial dan kesenjangan, anti-konsumerisme, anti-pemerintahan global, dan penolakan pencinta lingkungan. Setiap ideologi tersebut dapat disertakan dalam gerakan anti-globalisasi, tetapi pada umumnya gerakan ini mengerahkan segala upayanya pada prinsip-prinsip utama ini. Gerakan anti-globalisasi dianggap sebagai gerakan sosial yang baru dan modern, karena isu-isu yang diperjuangkannya cocok dengan zaman modern. Akan tetapi, peristiwa yang membakar semangat gerakan ini sudah ada sejak zaman perlawanan terhadap kolonialisme Eropa dan imperialisme Amerika Serikat 500 tahun yang lalu.<ref name="stwr.org">Engler, M. (2007, May 30). The Anti-Globalization Movement Defined — STWR – Share The World's Resources. Share The World’s Resources — STWR. Retrieved March 14, 2013, from http://www.stwr.org/the-un-people-politics/the-anti-globalization-movement-defined.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150924111242/http://www.stwr.org/the-un-people-politics/the-anti-globalization-movement-defined.html |date=2015-09-24 }}</ref> Ini mengacu pada benua Afrika yang dikolonisasi dan diperas sumber daya alamnya oleh bangsa Eropa pada abad ke-19. Gerakan anti-globalisasi juga sangat terkait dengan mobilisasi anti-Perang Vietnam antara 1960 dan 1970, serta protes internasional terhadap penyesuaian struktur di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Sosiolog Britania [[Paul Hirst|Paul Q. Hirst]] dan ekonom politik Grahame F. Thompson mengatakan bahwa istilah ini masih kabur;<ref>Thompson, Grahame F. and Paul Q. Hirst. (2002). The Future of Globalisation." In ''Cooperation and Conflict'', 37(3): 247–265. {{doi|10.1177/0010836702037003671}} [http://cac.sagepub.com/cgi/content/short/37/3/247 CAC.sagepub.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100225153755/http://cac.sagepub.com/cgi/content/short/37/3/247 |date=2010-02-25 }}</ref> aktivitas "gerakan anti-globalisasi" mencakup upaya-upaya untuk menunjukkan kedaulatan, mempraktikkan pembuatan keputusan demokratis lokal, atau membatasi pergerakan orang, barang, dan ideologi kapitalis, terutama deregulasi [[pasar bebas]], secara internasional. Pengarang dan aktivis sosial Kanada [[Naomi Klein]] berpendapat bahwa istilah ini bisa berarti satu [[gerakan sosial]] atau beberapa gerakan sosial seperti nasionalisme dan sosialisme.<ref>{{cite book|title=No Logo: No Space, No Choice, No Jobs|url=https://archive.org/details/nologonospacenoc00klei|first=Naomi|last=Klein|publisher=Picador|date=6 April 2002|isbn= 0-312-42143-5}}</ref> Bruce Podobnik, sosiolog di Lewis and Clark College, menyatakan bahwa, "mayoritas kelompok yang berpartisipasi dalam protes semacam ini mendapatkan dukungan internasional, dan mereka biasanya menuntut globalisasi yang memperbaiki perwakilan demokratis, hak asasi manusia, dan egalitarianisme."<ref>Podobnik, Bruce, ''Resistance to Globalization: Cycles and Evolutions in the Globalization Protest Movement'', p. 2.</ref> Ekonom [[Joseph Stiglitz]] dan Andrew Charlton menulis:
{{quote|Gerakan anti-globalisasi menolak aspek-aspek globalisasi yang mereka anggap negatif. Istilah 'anti-globalisasi' sendiri adalah sebuah kesalahan, karena kelompok yang mewakili banyak kepentingan dan isu dan orang-orang yang terlibat dalam gerakan anti-globalisasi justru mendukung hubungan yang lebih erat antara masyarakat dan kebudayaan dunia melalui, misalnya, bantuan, bantuan pengungsi, dan isu lingkungan global.<ref>Stiglitz, Joseph & Charlton ''Fair Trade for All: How Trade Can Promote Development''. 2005 p. 54 n. 23</ref>}}
Umumnya, penentang globalisasi di negara-negara maju berasal dari kelas menengah dan berpendidikan tinggi. Ini berbeda jauh dengan penentang globalisasi di negara-negara berkembang. Gerakan anti-globalisasi di negara berkembang lebih berhasil menarik perhatian jutaan pekerja dan petani.<ref>Marable, Manning. (2006.) "Globalization and Racialization." [http://www.greens.org/s-r/39/39-06.html ''Synthesis/Regeneration'', 39 (Winter).] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230421020259/http://www.greens.org/s-r/39/39-06.html |date=2023-04-21 }}</ref>
Para pendukung gerakan ini sadar dengan ketidaksetaraan kekuasaan dan sikap menghargai dalam perdagangan internasional antara negara maju dan kurang maju.<ref>Staggenborg, S. (2011). Social movements (Rev. ed.). New York: Oxford University Press.</ref> Aktivis yang mendukung gerakan anti-globalisasi menentang masalah yang bermacam-macam. Ada beberapa dimensi globalisasi, yaitu ekonomi, politik, budaya, lingkungan, dan ideologi. Subkelompoknya yang banyak mencakup anggota serikat pekerja, environmentalis, anarkis, aktivis hak lahan dan hak pribumi, organisasi HAM dan pembangunan berkelanjutan, penentang swastanisasi, dan aktivis anti-pabrik peras (''sweatshop'').<ref name="stwr.org"/>
===== Taktik gerakan =====
D.A. Snow et al. mengatakan bahwa [[gerakan anti-globalisasi]] merupakan contoh [[gerakan sosial baru]]. Gerakan jenis ini menggunakan taktik yang unik dan memanfaatkan sumber daya yang tidak pernah digunakan oleh gerakan sosial lain.<ref>Snow, D. A., Soule, S. A., & Kriesi, H. (2004). The Blackwell companion to social movements. Malden, MA: Blackwell Pub..</ref> Para pelakunya berpartisipasi dalam hal-hal seperti taktik disruptif (mengganggu), misalnya ''flash mob'' untuk menarik perhatian sekitar dan menyebarkan informasi soal efek globalisasi. Ada pula penyebaran informasi tentang gerakan sosial melalui media sosial, dan getok tular tentang LSM, organisasi, dan gerakan yang bekerja untuk meringangkan efek globalisasi. Situs-situs web seperti [[Twitter]] dan [[Facebook]] menjadi alat yang berguna bagi masyarakat untuk mengetahui peristiwa-peristiwa di dunia, unjuk rasa atau taktik yang sedang berlangsung, serta aktivitas LSM yang membantu negara-negara miskin.
Salah satu taktik gerakan ini yang paling terkenal adalah [[Battle of Seattle (1999)|Battle of Seattle]] tahun 1999, yaitu unjuk rasa menolak Rapat Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia ke-3.<ref name="stwr.org"/> Protes atau unjuk rasa ini bisa disebut sebagai perkumpulan orang-orang akar rumput yang memiliki tujuan dalam gerakan anti-globalisasi yang berunju krasa melawan kekuasaan korporat di WTO. Di seluruh dunia, gerakan sosial baru melakukan protes di luar gedung pertemuan WTO, International Monetary Fund (IMF), Bank Dunia, Forum Ekonomi Dunia, dan Group of Eight (G8).<ref name="stwr.org"/> Dalam unjuk rasa di Seattle, para pesertanya menggunakan taktik kreatif dan kekerasan untuk menggalang kesadaran atas permasalahan globalisasi. Battle of Seattle masih merupakan salah satu protes gerakan sosial terpenting dalam 20 tahun terakhir.
==== Penolakan integrasi pasar modal ====
{{Main|Gerakan anti-kapitalis}}
[[Berkas:Worldbank protest jakarta.jpg|jmpl|250px|Pengunjuk rasa Bank Dunia, [[Jakarta]], [[Indonesia]].]]
Pasar modal memiliki kaitan dengan pengumpulan dan investasi uang di berbagai badan usaha. Eratnya integrasi [[pasar keuangan]] antarnegara menciptakan pasar modal global atau pasar dunia tunggal. Dalam jangka panjang, pergerakan modal antarnegara akan menguntungkan para pemilik modal; dalam jangka pendek, pemilik dan pekerja di sektor-sektor tertentu di negara pengekspor modal dibebani karena harus menyesuaikan dengan pergerakan modal yang semakin banyak.<ref>Frieden, Jeffry A. (1991). "Invested Interests: The Politics of National Economic Policies in a World of Global Finance." ''International Organization'', 45(4): 425-451. [http://www.jstor.org/stable/2706944 Published by: The MIT Press.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230425105921/https://www.jstor.org/stable/2706944 |date=2023-04-25 }}</ref> Cukup wajar apabila kondisi seperti ini berujung pada perpecahan politik saat membicarakan dorongan atau peningkatan integrasi pasar modal internasional.
Para penentang integrasi pasar modal atas dasar [[hak asasi manusia]] merasa terganggu oleh berbagai pelanggaran yang dirasa diotaki oleh lembaga-lembaga global dan internasional yang katanya mempromosikan [[neoliberalisme]] tanpa mematuhi standar etik. Ini bisa disebut "kapitalisme korporat", yaitu organisasi-organisasi berorientasi uang seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional, dan perusahaan multinasional yang populer dan kompetitif seperti Nike dan lain-lain. Target yang paling lazim bagi pengunjuk rasa adalah [[Bank Dunia]] (WB), [[Dana Moneter Internasional]] (IMF), [[Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi]] (OECD), dan [[Organisasi Perdagangan Dunia]] (WTO), dan perjanjian [[perdagangan bebas]] seperti [[North American Free Trade Agreement]] (NAFTA), [[Free Trade Area of the Americas]] (FTAA), [[Multilateral Agreement on Investment]] (MAI), dan [[General Agreement on Trade in Services]] (GATS). Karena ada celah ekonomi antara negara kaya dan miskin, para pendukung gerakan ini mengklaim "perdagangan bebas" tanpa peraturan yang melindungi negara kurang modal hanya akan memperkuat kekuatan negara-negara maju (sering disebut "Utara", berlawanan dengan "Selatan" untuk menyebut dunia berkembang). Beberapa perusahaan Utara yang kuat telah menerapkan kebijakan seperti swastanisasi industri publik dan pengurangan tarif. Aksi ini justru memunculkan banyak pabrik peras (''sweatshop'') di negara berkembang yang upahnya kecil dan tidak adil dan kondisinya tidak aman bagi kesehatan dan psikologi pekerja. Negara-negara Utara mendapatkan manfaatnya dengan membeli barang yang harganya lebih murah. Sayangnya, produksi barang murah ini merugikan orang-orang miskin dan komunitasnya atau negaranya secara keseluruhan. Saat ini, perdagangan adil telah diberlakukan untuk membangun kembali ekonomi negara-negara dunia ketiga dengan membayar karyawan produsen barang ekspor dengan pantas sesuai kinerjanya.<ref>Lemay, J. (2005). Anti-globalization movements and the collective identity of organizations: The tribulations of a fair trade association. Anthropologie Et Societes, 29(3), 39-58. Retrieved from http://search.proquest.com/docview/60041247?accountid=14701 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170912154900/https://search.proquest.com/docview/60041247?accountid=14701 |date=2017-09-12 }}</ref>
==== Keadilan dan kesenjangan global ====
{{Main|Gerakan keadilan global}}
[[Berkas:Global Digital Divide1.png|jmpl|250px|[[Celah digital global]]: Komputer per 100 jiwa]]
Gerakan keadilan global adalah perkumpulan individu dan kelompok—biasa disebut "[[gerakan pergerakan]]"—yang menuntut adanya aturan [[perdagangan adil]] dan melihat badan integrasi ekonomi global saat ini sebagai suatu masalah.<ref>Tom Mertes, "A Movement of Movements", New York: Verso, 2004</ref> Gerakan ini sering dicap sebagai gerakan anti-globalisasi oleh media arus utama. Anggota gerakan ini sering membantah bahwa mereka [[anti-globalisasi]] serta menegaskan bahwa mereka mendukung globalisasi komunikasi dan manusia dan hanya menentang ekspansi kekuasaan perusahaan secara global.<ref>della Porta, D. 2005. "The Social Bases of the Global Justice Movement: Some Theoretical Reflections and Empirical Evidence from the First European Social Forum." Civil Society and Social Movements Programme Paper No. 21.Geneva: UNRISD (United Nations Research Institute for Social Development).</ref> Gerakan ini didasarkan pada ide [[keadilan sosial]] yang menginginkan terbentuknya masyarakat atau lembaga berdasarkan prinsip [[kesetaraan sosial|kesetaraan]] dan [[solidaritas]], nilai hak asasi manusia, dan martabat setiap manusia.<ref name="autogenerated2006">Education and Social Justice By J. Zajda, S. Majhanovich, V. Rust, 2006, ISBN 1-4020-4721-5</ref><ref name="autogenerated2005">Nursing ethics: across the curriculum and into practice By Janie B. Butts, Karen Rich, Jones and Bartlett Publishers 2005, ISBN 978-0-7637-4735-0</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.legislature.mi.gov/documents/mcl/pdf/mcl-act-135-of-2004.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2014-06-29 |archive-date=2013-12-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131203011611/http://www.legislature.mi.gov/documents/mcl/pdf/mcl-act-135-of-2004.pdf |dead-url=no }}</ref> [[Kesenjangan struktural|Kesenjangan sosial]] di dalam dan antar negara, termasuk [[celah digital global]], adalah fokus utama gerakan ini. Banyak lembaga swadaya masyarakat dibentuk untuk memerangi kesenjangan yang terjadi di Amerika Latin, Afrika, dan Asia. Beberapa [[lembaga swadaya masyarakat]] yang terkenal adalah [[War Child]], [[Red Cross]], [[Free The Children]], dan [[CARE International]]. Mereka biasanya bekerja sama memperbaiki kehidupan masyarakat di dunia ketiga dengan membangun sekolah, memperbaiki infrastruktur, memasok air bersih, membeli perlengkapan dan persediaan untuk rumah sakit, dan bantuan lainnya.
[[Berkas:Occupy Wall Street Washington Square Park 2011 Shankbone.JPG|jmpl|250px|Rapat terbuka [[gerakan Occupy]] di [[Washington Square Park]], [[New York City]], 8 Oktober 2011]]
===== Kesenjangan =====
{{Main|Kesenjangan ekonomi|Kesenjangan internasional}}
Pesatnya [[perdagangan internasional]] dengan [[larangan masuk]] yang tinggi, [[konsolidasi (bisnis)|konsolidasi]] perusahaan, surga pajak dan cara [[penghindaran pajak]] lainnya, dan [[korupsi politik]] telah meningkatkan [[kesenjangan pendapatan]] dan [[pemusatan kekayaan]]: distribusi [[aset]] (kekayaan) ekonomi dan [[pendapatan]] yang semakin tidak merata di antara penduduk dunia, [[kesenjangan internasional|negara]], dan individu. Kesenjangan ekonomi bervariasi antara masyarakat, periode sejarah, struktur atau sistem ekonomi (misalnya [[kapitalisme]] atau [[sosialisme]]), peperangan yang sedang berlangsung atau selesai, [[celah upah gender|gender]], dan kemampuan individu untuk menghasilkan [[kekayaan]].<ref>Wojciech Kopczuk, Emmanuel Saez, and Jae Song find that “most of the increase in the variance of (log) annual earnings is due to increases in the variance of (log) permanent earnings with modest increases in the variance of transitory (log) earnings.” Thus, in fact, the increase in earnings inequality is in lifetime income. Furthermore, they find that it remains difficult for someone to move up the earnings distribution (though they do find upward mobility for women in their lifetime). See their “Earnings Inequality and Mobility in the United States: Evidence from Social Security Data since 1937,” Quarterly Journal of Economics 125, no. 1 (2010): 91– 128.</ref> Ada berbagai [[indeks (ekonomi)|indeks]] numerik untuk mengukur kesenjangan ekonomi. Indeks yang paling terkenal adalah [[koefisien Gini]], namun selain itu ada juga [[ukuran kesenjangan pendapatan|beberapa metode lain]].
Kesenjangan ekonomi memengaruhi [[ekuitas (ekonomi)|ekuitas]], [[kesetaraan pengeluaran]], dan [[kesetaraan kesempatan]]. Walaupun pemikiran lama menganggap kesenjangan ekonomi diperlukan dan membawa manfaat,<ref>[http://www.stlouisfed.org/publications/itv/articles/?id=1920 U.S. Income Inequality: It’s Not So Bad] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130420033148/http://www.stlouisfed.org/publications/itv/articles/?id=1920 |date=2013-04-20 }} By Thomas A. Garrett| Federal Reserve Bank of St. Louis| Spring 2010</ref> kesenjangan ekonomi belakangan ini lebih sering dianggap sebagai masalah sosial.<ref name="Spirit Level">{{cite book|title=[[The Spirit Level: Why More Equal Societies Almost Always Do Better]]|last=Wilkinson|first=Richard|authorlink=|author2=Pickett, Kate|year=2009|publisher=Allen Lane|location=|isbn=978-1-84614-039-6|page=352}}</ref> Penelitian-penelitian awal yang menunjukkan bahwa kesetaraan lebih besar menghambat [[pertumbuhan ekonomi]] terbukti salah karena tidak mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan bagi kesenjangan untuk menghambat pertumbuhan.<ref name=BanerjeeDuflo>{{Cite journal |last= Banerjee |first= Abhijit V. |first2= Esther |last2= Duflo |year= 2003 |title= Inequality And Growth: What Can The Data Say? |journal= Journal of Economic Growth |volume= 8 |issue= 3 |pages= 267–99 |doi= 10.1023/A:1026205114860 |url= http://economics.mit.edu/files/753 |accessdate= September 25, 2012 |archive-date= 2021-02-24 |archive-url= https://web.archive.org/web/20210224123452/http://economics.mit.edu/files/753 |dead-url= yes }}</ref> Kenyataannya, salah satu penentu pertumbuhan ekonomi tetap yang paling jelas dan penting adalah tingkat kesenjangan pendapatan.<ref name=BergOstryEE/>
[[Kesenjangan internasional]] adalah kesenjangan yang terjadi antarnegara. [[Kesenjangan ekonomi]] antara negara kaya dan miskin sangat besar. Menurut Laporan Pembangunan Manusia [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] tahun 2004, PDB per kapita di negara yang pembangunan manusianya tinggi, sedang, dan rendah (klasifikasi menurut [[Indeks Pembangunan Manusia PBB]]) masing-masing 24.806, 4.269, dan 1.184 PPP$ ([[keseimbangan kemampuan berbelanja]] dalam [[dolar Amerika Serikat]]).<ref>{{Cite web |url=http://hdr.undp.org/en/reports/global/hdr2004/ |title=''Cultural Liberty in Today’s Diverse World.'' UN Human Development Report, 2004. |access-date=2014-06-29 |archive-date=2022-04-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220429175957/https://hdr.undp.org/en/reports/global/hdr2004/ |dead-url=no }}</ref>
===== Kesenjangan gender di angkatan kerja global =====
{{Main|Kesenjangan gender}}
Wanita sering terlibat dalam [[pekerjaan keras]], termasuk [[pekerjaan berorientasi ekspor]]. Serangkaian bukti menunjukkan bahwa meski globalisasi memperluas akses pekerjaan bagi wanita, tujuan jangka panjang globalisasi berupa perubahan kesenjangan gender masih tak tercapai dan tampaknya tidak akan bisa dicapai tanpa pengaturan modal serta reorientasi dan perluasan peran negara dalam mendanai kepentingan masyarakat dan menyediakan jaring pengaman sosial.<ref>{{Cite journal | last1 = Seguino | first1 = Stephanie | last2 = Grown | first2 = Caren | author-link1 = Stephanie Seguino | title = Gender equity and globalization: macroeconomic policy for developing countries | journal = Journal of International Development | volume = 18 | issue = 8 | pages = 1081–1104 | publisher = Wiley | doi = 10.1002/jid.1295 | date = November 2006 | url = http://dx.doi.org/10.1002/jid.1295 | ref = harv | postscript = . | access-date = 2014-06-29 | archive-date = 2023-08-06 | archive-url = https://web.archive.org/web/20230806174936/https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/jid.1295 | dead-url = no }} [http://siteresources.worldbank.org/INTGENDER/Resources/Seguino_GrownGenderEquityandGlobalizationJID.pdf Pdf version - via the World Bank.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130605144218/http://siteresources.worldbank.org/INTGENDER/Resources/Seguino_GrownGenderEquityandGlobalizationJID.pdf |date=2013-06-05 }}</ref>
==== Anti-konsumerisme ====
{{Main|Anti-konsumerisme}}
Anti-konsumerisme adalah gerakan sosial-politik yang menentang penyetaraan kebahagiaan pribadi dengan konsumsi dan pembelian barang kepemilikan. Istilah "konsumerisme" pertama kali digunakan tahun 1915 untuk menyebut "dukungan terhadap hak dan kepentingan konsumen", namun istilah "[[konsumerisme]]" di sini mengacu pada makna yang dicetuskan tahun 1960, yaitu "pemerolehan barang konsumsi". Kekhawatiran atas perlakuan konsumen melahirkan aktivisme yang lumayan besar serta penyertaan [[pendidikan konsumen]] ke [[kurikulum]] sekolah.
Aktivisme anti-konsumeris sejalan dengan aktivisme lingkungan, anti-globalisasi, dan aktivisme hak asasi hewan yang sama-sama mengutuk perusahaan modern atau organisasi yang mengejar kepentingan ekonomi saja. Salah satu variasi topik ini adalah aktivisme yang dilakukan kaum poskonsumen. Kaum poskonsumen lebih menekankan pada kehidupan pasca-konsumerisme adiktif.
Belakangan ini semakin banyak buku dan film yang memperkenalkan [[ideologi]] [[aktivisme anti-perusahaan|anti-perusahaan]] kepada masyarakat, seperti buku ''[[No Logo]]'' karya Naomi Klein dan film ''[[The Corporation (film)|The Corporation]]'' & ''[[Surplus (film)|Surplus]]''.
Penolakan terhadap [[materialisme ekonomi]] berasal dari dua sumber utama, [[agama]] dan [[aktivisme sosial]]. Beberapa agama mengajarkan bahwa materialisme mengganggu hubungan antara manusia dan [[keagungan|Tuhan]] dan materialisme adalah gaya hidup yang [[imoralitas|tidak bermoral]]. Para aktivis sosial percaya bahwa materialisme ada kaitannya dengan [[toko gedung besar|barang ritel global]] dan [[konvergensi pemasok]], [[perang]], ketamakan, [[anomi]], [[kejahatan]], kerusakan lingkungan, serta [[malaise]] dan ketidakpuasan sosial secara umum.
==== Anti-pemerintahan global ====
{{Main|Pemerintahan global}}
Sejak 1930-an, muncul penolakan terhadap ide pemerintahan dunia sebagaimana yang diusung oleh sejumlah organisasi seperti World Federalist Movement (WFM).<ref>{{Cite web |url=http://www.wfm-igp.org/site/about |title=''About us''. World Federalist Movement - Institute for Global Policy. |access-date=2014-06-29 |archive-date=2014-02-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140201210223/http://www.wfm-igp.org/site/about |dead-url=no }}</ref> Para penentang pemerintahan global biasanya beropini atas dasar ide tersebut kurang cocok, opresif, dan tidak perlu.<ref>Kennedy, Paul. (2006.) ''The Parliament of Man: The Past, Present, and Future of the United Nations.'' New York: Harper Collins. ISBN 978-0-375-50165-4</ref> Umumnya, para penentang khawatir dengan pemusatan kekuasaan atau kekayaan yang dimiliki pemerintahan seperti itu. Alasan keagamaan juga diangkat; pemerintahan global dipandang sebagai [[Antikristus]] atau perwujudannya (lihat [[Tatanan Dunia Baru (teori konspirasi)]]). Alasan semacam ini sudah ada sejak zaman pendirian [[Liga Bangsa-Bangsa]] dan [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]].
==== Penolakan pencinta lingkungan ====
[[Berkas:Madagascar highland plateau.jpg|jmpl|250px|[[Deforestasi]] Plato Dataran Tinggi [[Madagaskar]] mengakibatkan [[siltasi]] besar-besaran dan aliran [[sungai]] barat yang tidak stabil.]]
{{Main|Environmentalisme}}
{{See also|Pemanasan global|Perubahan iklim|Deforestasi}}
[[Environmentalisme]] adalah pemikiran, ideologi, dan gerakan sosial bercakupan luas<ref>{{cite web |url=http://www-formal.stanford.edu/jmc/progress/ideology.html |title=Ideology and Sustainability |publisher=Formal.stanford.edu |accessdate=13 June 2012 |archive-date=2012-02-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120204042425/http://www-formal.stanford.edu/jmc/progress/ideology.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{cite web |author=Ronald Bailey from the February 2002 issue |url=http://reason.com/archives/2002/02/01/debunking-green-myths |title=Debunking Green Myths |publisher=Reason.com |accessdate=13 June 2012 |archive-date=2012-07-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120710221038/http://reason.com/archives/2002/02/01/debunking-green-myths |dead-url=no }}</ref><ref>Donald Gibson. Environmentalism: Ideology and Power. Nova Science Pub Inc. 2003</ref> yang memperhatikan masalah [[gerakan pelestarian|pelestarian]] lingkungan dan perbaikan kesehatan [[lingkungan (biofisik)|lingkungan]], apalagi ketika menyangkut makhluk hidup non-manusia. Environmentalisme menuntut perlindungan, pengembalian, dan perbaikan lingkungan alam agar hubungan antara manusia dan [[lingkungan alami]]nya seimbang. Keseimbangan ini masih kontroversial dan ada banyak cara untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan. Environmentalisme dan masalah lingkungan sering diwakili atau digambarkan oleh warna [[hijau]],<ref name="Light, Dark and Bright Green Environmentalism">{{cite web |url=http://www.greendaily.com/2009/04/23/light-dark-and-bright-green-environmentalism/ |title=Light, Dark and Bright Green Environmentalism |accessdate=2 November 2009 |author=Cat Lincoln |date=Spring 2009 |publisher=Green Daily |archive-date=2009-04-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090425173005/http://www.greendaily.com/2009/04/23/light-dark-and-bright-green-environmentalism/ |dead-url=yes }}</ref> tetapi kaitan warna ini dimanfaatkan oleh industri pemasaran sebagai taktik utama dalam [[pencucian hijau]] (''greenwashing''). Masalah lingkungan yang menyangkut globalisasi meliputi [[pemanasan global]], [[perubahan iklim]], [[krisis air]] dan [[pasokan air]] dunia, ketidaksetaraan [[konsumsi energi]] dan [[konservasi energi]], [[polusi udara]] transnasional dan polusi [[lautan dunia]], [[kelebihan penduduk]], [[keberlanjutan]] [[habitat]] dunia, [[deforestasi]], [[keragaman hayati]], dan [[kepunahan spesies]].
Masalah lainnya adalah "[[apartheid lingkungan]]"<ref>Bigs, Shannon. (2011). [http://www.globalexchange.org/blogs/peopletopeople/2011/12/14/is-the-un-promoting-environmental-apartheid-news-from-the-durban-climate-talks-and-why-you-should-care/ "Is the UN Promoting Environmental Apartheid? News from the Durban Climate Talks and Why You Should Care." ''People-to-People Blog''.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170523122656/http://www.globalexchange.org/blogs/peopletopeople/2011/12/14/is-the-un-promoting-environmental-apartheid-news-from-the-durban-climate-talks-and-why-you-should-care/ |date=2017-05-23 }}</ref> yang mengklaim bahwa sumber daya dan kekayaan masyarakat dinikmati oleh minoritas kecil ras atau kelas yang sangat terlindungi. Mayoritas penduduk pun tidak berkesempatan mengakses sumber daya yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Pada masa pra-Rio, negara-negara Utara-lah yang banyak berkontribusi pada kerusakan lingkungan. Globalisasi menata ulang struktur kendali atas sumber daya sampai-sampai SDA yang dimiliki negara miskin diambil alih oleh negara kaya dan polusi yang dihasilkan negara kaya dilimpahkan ke negara miskin.<ref>Low, Nicholas. (2002). ''Global Ethics and Environment''. Routledge Science. ISBN 978-0-415-19735-9.</ref> Contohnya, 90 persen [[emisi karbon dioksida]] dari dulu berasal dari negara maju. Negara maju menghasilkan 90 persen limbah berbahaya dunia setiap tahunnya. Perdagangan bebas global telah mengglobalkan penghancuran lingkungan dengan pola asimetris. Beberapa pihak berpendapat bahwa ekonomi dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan Utara dan mereka terus mengeruk sumber daya negara miskin untuk keperluan aktivias globalnya, sedangkan negara-negara Selatan-lah yang menerima beban lingkungan dari ekonomi global ini. Globalisasi lantas memicu terjadinya apartheid lingkungan.<ref>Lechner, Frank J., and John Boli. 2012. ''The Globalization Reader'', 4th ed. Wiley-Blackwell. ISBN 978-0-470-65563-4.</ref>
Permasalahan terkait ialah [[hipotesis surga polusi]] yang menyatakan bahwa ketika negara maju besar ingin mendirikan pabrik atau kantor di luar negeri, mereka akan mencari opsi sumber daya dan tenaga kerja termurah yang memiliki akses lahan dan material yang dibutuhkan (lihat ''[[race to the bottom]]'').<ref name="Unmaskingthe">{{cite journal|last=Levinson|first=Arik|author2=M. Scott Taylor|title=Unmasking the Pollution Haven Effect|url=https://archive.org/details/sim_international-economic-review_2008-02_49_1/page/223|journal=[[International Economic Review]]|year=2008|volume=49|issue=1|pages=223–54|doi=10.1111/j.1468-2354.2008.00478.x}}</ref> Aktivitas ini biasanya mengabaikan praktik-praktik ramah lingkungan. Negara berkembang yang sumber daya dan tenaga kerjanya murah cenderung memiliki [[hukum lingkungan|peraturan lingkungan]] yang longgar. Sebaliknya, negara yang peraturan lingkungannya ketat dirasa semakin tidak cocok bagi perusahaan karena butuh biaya banyak untuk memenuhi standar lingkungan tersebut. Karena itu, perusahaan yang memutuskan berinvestasi secara fisik di luar negeri akan pindah ke negara yang [[standar lingkungan]]nya rendah atau penegakan hukumnya lemah.
== Jurnal utama ==
{{main|Daftar jurnal tentang globalisasi}}
Jurnal-jurnal akademik utama yang mempelajari globalisasi:
* ''[[Antipode (jurnal)|Antipode]]''
* ''[[Development and Change]]''
* ''[[Economic Geography (jurnal)|Economic Geography]]''
* ''[[Globalization and Health]]''
* [http://www.glocalismjournal.net ''Glocalism: Journal of Culture, Politics and Innovation<nowiki></nowiki>''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230529190317/http://glocalismjournal.net/ |date=2023-05-29 }}
* ''[[Journal of World-Systems Research]]''
* ''[[World Development (jurnal)|World Development]]''
== Lihat pula ==
{{library resources box|onlinebooks=yes}}
{{Portal|Globalisasi}}
{{div col|3}}
* [[Anti-globalisasi]]
* [[Deglobalisasi]]
* [[Deklarasi Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa|Deklarasi Milenium PBB]]
* [[Desa global]]
* [[Dimensi globalisasi]]
* [[Ekonomi Ungu]]
* [[Garis besar globalisasi]]
* [[Globalisasi budaya]]
* [[Globalisme]]
* [[Interdependensi]]
* [[Kebersamaan global]]
* [[Kemaslahatan umum global]]
* [[Kependudukan global]]
* [[Kewarganegaraan transnasional]]
* [[Konsensus Washington]]
* [[Kosmopolitanisme]]
* [[Kreolisasi]]
* [[Kritik pembangunan]]
* [[Misi peradaban]]
* [[Mundialisasi]]
* [[Pembagi Utara-Selatan]]
* [[Peralihan Besar]]
* [[Perfilman transnasional]]
* [[Pertukaran Columbus]]
* [[Posmodernisme]]
* [[Rumpun bahasa Inggris dunia]]
* [[Strategi Lisbon]]
* [[Studi global]]
* [[Tatanan Dunia Baru (teori konspirasi)|Tatanan Dunia Baru]]
* [[Teknokapitalisme]]
* [[Timur Tengah dan globalisasi]]
* [[Triadisasi]]
* ''[[Vermeer's Hat: The Seventeenth Century and the Dawn of the Global World|Vermeer's Hat]]''
* [[Warga dunia]]
* [[Zaman Jet]]
{{div col end}}
== Referensi ==
{{Reflist|colwidth=33em}}
== Bacaan lanjutan ==
{{refbegin|33em}}
* {{cite book|last = [[Nicola Acocella|Acocella, Nicola]]|first = |title = Economic policy in the age of globalisation|publisher = [[Cambridge University Press]]|year = 2005|location = |url = http://books.google.com/?id=vbfoISnmoTMC|id = |isbn = 0-521-54038-0|access-date = 2014-05-23|archive-date = 2023-08-06|archive-url = https://web.archive.org/web/20230806174908/https://books.google.com/books?id=vbfoISnmoTMC&hl=en|dead-url = no}}
* {{cite book|last = Barbara|first = Christopher|title = International legal personality: Panacea or pandemonium? Theorizing about the individual and the state in the era of globalization|publisher = [[Verlag Dr. Müller]]|year = 2008|location = Saarbrücken|url = http://www.amazon.com/International-legal-personality-pandemonium-globalization/dp/3639115147/|id = |isbn = 3-639-11514-7|access-date = 2014-05-23|archive-date = 2022-06-18|archive-url = https://web.archive.org/web/20220618090102/http://www.amazon.com/International-legal-personality-pandemonium-globalization/dp/3639115147/|dead-url = no}}
* {{cite book|last = von Braun|first = Joachim|author2 = Eugenio Diaz-Bonilla|title = Globalization of Food and Agriculture and the Poor|publisher = Oxford University Press|year = 2007|location = Oxford|url = http://www.ifpri.org/PUBS/otherpubs/globalpoor.asp|id = |isbn = 978-0-19-569528-1|access-date = 2014-05-23|archive-date = 2023-07-28|archive-url = https://web.archive.org/web/20230728230220/http://www.ifpri.org/PUBS/otherpubs/globalpoor.asp|dead-url = no}}
* Carpenter, John. "Puritan Missions as Globalization," ''[[Fides et Historia]]''. 31:2, 1999 pp. 103–123.
* {{Cite book|last=Chanda|first=Nayan|authorlink=Nayan Chanda|title=Bound Together: How Traders, Preachers, Warriors and Adventurers Shaped Globalization|url=https://archive.org/details/boundtogetherhow00chan|publisher=Yale University Press, New Haven|year=2007|isbn=978-0-300-11201-6}}
* {{cite book|title=Profit Over People: Neoliberalism & Global Order|publisher=Seven Stories Press|author=Chomsky, Noam and Robert W. McChesney|year=2011|isbn=978-1888363821}}
* {{cite book|last = Fernando|first = Salvetti (ed.)|title = "Glocal" Working. Living and Working across the World with Cultural Intelligence|publisher = Franco Angeli|year = 2010|location = Milan|url = http://www.cultural-intelligence.info|id = |isbn = 978-88-568-2733-0|access-date = 2021-05-02|archive-date = 2018-04-20|archive-url = https://web.archive.org/web/20180420161433/http://cultural-intelligence.info/|dead-url = yes}}
* {{cite book|last = Glyn|first = Andrew|authorlink = Andrew Glyn|title = Capitalism Unleashed: Finance, Globalization, and Welfare|year = 2006|publisher = Oxford University Press|location = Oxford|url = http://www.oup.com/us/catalog/general/subject/Economics/International/?view=usa&ci=9780199226795|isbn = 0-19-922679-2|access-date = 2014-05-23|archive-date = 2010-12-26|archive-url = https://web.archive.org/web/20101226155428/http://www.oup.com/us/catalog/general/subject/Economics/International/?view=usa&ci=9780199226795|dead-url = yes}}
* {{Cite book|last= James|first= Paul|authorlink= Paul James (academic)|title= Globalism, Nationalism, Tribalism: Bringing Theory Back In|url= http://www.academia.edu/1642214/Globalism_Nationalism_Tribalism_Bringing_Theory_Back_In_author_Sage_Publications_London_2006|year= 2006|publisher= Sage Publications|location= London|access-date= 2014-05-23|archive-date= 2020-01-23|archive-url= https://web.archive.org/web/20200123033214/https://www.academia.edu/1642214/Globalism_Nationalism_Tribalism_Bringing_Theory_Back_In_2006_|dead-url= no}}
* Jones, Andrew (2010) ''Globalization. Key Thinkers.'' Cambridge: Polity Press, John Wiley & Sons. ISBN 0-7456-4322-1
* {{cite book|last = Kitching|first = Gavin|authorlink = Gavin Kitching|title = Seeking Social Justice through Globalization. Escaping a Nationalist Perspective|publisher = Penn State Press|year = 2001|url = http://www.gavinkitching.com/africa_3.htm|isbn = 0-271-02162-4|access-date = 2014-05-23|archive-date = 2007-11-28|archive-url = https://web.archive.org/web/20071128130328/http://www.gavinkitching.com/africa_3.htm|dead-url = yes}}
* {{cite book|title=[[The Shock Doctrine: The Rise of Disaster Capitalism]]|publisher=Picador|author=Klein, Naomi|authorlink = Naomi Klein|year=2008|isbn=978-0312427993}}
* {{cite book|last = Kohler|first = Gernot|coauthors = Emilio José Chaves (eds.)|title = Globalization: Critical Perspectives|year = 2003|publisher = Hauppauge, New York: Nova Science Publishers|isbn = 1-59033-346-2|url = http://www.novapublishers.com/|access-date = 2014-05-23|archive-date = 2007-07-11|archive-url = https://web.archive.org/web/20070711194934/http://www.novapublishers.com/|dead-url = no}} With contributions by [[Samir Amin]], [[Christopher Chase-Dunn]], [[Andre Gunder Frank]], [[Immanuel Wallerstein]]
* {{cite book|last = [[Jerry Mander|Mander, Jerry]]|coauthors = [[Edward Goldsmith]]|title = The case against the global economy: and for a turn toward the local|publisher = [[Sierra Club Books]]|year = 1996|location = San Francisco|url = https://archive.org/details/caseagainstgloba00mand|id = |isbn = 0-87156-865-9}}
* {{cite book|last = Moore|first = Karl|authorlink = Karl Moore (academic)|author2 = David Charles Lewis|title = Origins of Globalization|publisher = Routledge|year = 2009|location = New York|url = http://www.routledge.com/books/details/9780415805988/|isbn = 978-0-415-80598-8|access-date = 2014-05-23|archive-date = 2014-11-07|archive-url = https://web.archive.org/web/20141107011300/http://www.routledge.com/books/details/9780415805988/|dead-url = no}}
* {{cite book|last = Murray|first = Warwick E.|title = Geographies of Globalization|url = https://archive.org/details/geographiesofglo0000murr|publisher=Routledge|year = 2006|location = New York|isbn = 0-415-31799-1 }}
* {{cite encyclopedia |last= Norberg |first= Johan |authorlink= Johan Norberg |editor-first= Ronald |editor-last= Hamowy |editor-link= Ronald Hamowy |encyclopedia= The Encyclopedia of Libertarianism |title= Globalization |url= http://books.google.com/books?id=yxNgXs3TkJYC |accessdate= |edition= |year= 2008 |publisher= [[SAGE Publications|SAGE]]; [[Cato Institute]] |location= Thousand Oaks, CA |id= |isbn= 978-1-4129-6580-4 |oclc= 750831024 |lccn= 2008009151 |pages= 207–8 |quote= |ref= }}
* {{cite book|last = Neumann|first = Iver B.|author2 = Ole Jacob Sending|title = Governing the Global Polity: Practice, Mentality, Rationality|publisher = University of Michigan Press|year = 2010|location = Ann Arbor|url = http://www.press.umich.edu/titleDetailDesc.do?id=371804|isbn = 978-0-472-07093-0|access-date = 2014-05-23|archive-date = 2012-09-14|archive-url = https://web.archive.org/web/20120914035757/http://www.press.umich.edu/titleDetailDesc.do?id=371804|dead-url = no}}
* {{cite book|last = Osterhammel|first = Jürgen|authorlink = Jürgen Osterhammel|author2 = Niels P. Petersson|title = Globalization: A Short History|publisher = Princeton University Press|year = 2005|location = Princeton, New Jersey|url = http://www.amazon.com/Globalization-Short-History-Jurgen-Osterhammel/dp/0691121656/|id = |isbn = 0-691-12165-6|access-date = 2014-05-23|archive-date = 2012-01-07|archive-url = https://web.archive.org/web/20120107090909/http://www.amazon.com/Globalization-Short-History-Jurgen-Osterhammel/dp/0691121656|dead-url = no}}
* Panitch, Leo and Sam Gindin (2012). ''The Making of Global Capitalism: the Political Economy of American Empire''. London: Verso. ISBN 978-1-84467-742-9
* {{cite book|last = Pfister|first = Ulrich|authorlink = |title = Globalization|year = 2012|publisher = [[Institute of European History]],|location = Mainz|url = http://nbn-resolving.de/urn:nbn:de:0159-2012060507|isbn = |access-date = 2014-05-23|archive-date = 2023-07-28|archive-url = https://web.archive.org/web/20230728230202/https://d-nb.info/1043606203/34|dead-url = no}}
* {{cite book|author=Reinsdorf, Marshall and Matthew J. Slaughter|title=International Trade in Services and Intangibles in the Era of Globalization|year=2009|isbn=978-0-226-70959-8|publisher=The University of Chicago Press|location=Chicago}}
* {{cite journal | url=http://www.scientificpapers.org/economics/globalization-measurement-notes-on-common-globalization-indexes/ | title=Globalization Measurement: Notes on Common Globalization Indexes | author=Samimi, Parisa, Guan Choo Lim and Abdul Aziz Buang | journal=Knowledge Management, Economics and Information Technology | date=December 2011 | volume=1 | issue=7 | access-date=2014-05-23 | archive-date=2023-04-25 | archive-url=https://web.archive.org/web/20230425135855/http://www.scientificpapers.org/economics/globalization-measurement-notes-on-common-globalization-indexes/ | dead-url=no }}
* {{cite book|last = Sen|first = Amartya|authorlink = Amartya Sen|title = [[Development as Freedom]]|publisher=Oxford University Press|year = 1999|location = Oxford, New York|url =|id =|isbn = 0375406190 }}
* {{cite book|last = Sirkin|first = Harold L|coauthors = James W. Hemerling and Arindam K. Bhattacharya|title = Globality: Competing with Everyone from Everywhere for Everything|publisher = Business Plus|year = 2008|location = New York|page = 292|url = http://www.bcg.com/globality|id = |isbn = 0-446-17829-2|access-date = 2014-05-23|archive-date = 2008-09-23|archive-url = https://web.archive.org/web/20080923010617/http://www.bcg.com/globality|dead-url = yes}}
* {{cite book|last = Smith|first = Charles|authorlink = Charles Emrys Smith|title = International Trade and Globalisation, 3rd edition|publisher = Anforme|year = 2007|location = Stocksfield|url = https://archive.org/details/internationaltra0000smit_k3f7|id = |isbn = 1-905504-10-1}}
* {{cite book|last = Steger|first = Manfred|title = Globalism: the new market ideology|publisher = Rowman & Littlefield Publishers|year = 2002|location = Lanham, Maryland|url = https://archive.org/details/globalismnewmark0000steg|id = |isbn = 0-7425-0072-1}}
* {{cite book|last = Stiglitz|first = Joseph E.|authorlink = Joseph E. Stiglitz|title = [[Globalization and Its Discontents]]|publisher=W.W. Norton|year = 2002|location = New York|url =|id =|isbn = 0-393-32439-7 }}
* {{cite book|last = Stiglitz|first = Joseph E.|authorlink = Joseph E. Stiglitz|title = [[Making Globalization Work]]|publisher=W.W. Norton|year = 2006|location = New York|url =|id =|isbn = 0-393-06122-1 }}
* {{cite book|last = Tausch|first = Arno|title = Multicultural Europe: Effects of the Global Lisbon Process|publisher = Nova Science Publishers|year = 2008|location = Hauppauge, New York|url = https://archive.org/details/multiculturaleur0000taus|id = |isbn = 978-1-60456-806-6}}
* {{cite book|last = Osle|first = Rafael Domingo|title = The New Global Law|publisher=Cambridge University Press|year = 2010|location = Cambridge|url =|id =|isbn = 9780521193870 }}
* {{cite book|last = Wolf|first = Martin|authorlink = Martin Wolf|title = Why Globalization Works|publisher = Yale University Press|year = 2004|location = New Haven|url = https://archive.org/details/whyglobalization00wolf|id = |isbn = 978-0-300-10252-9}}
* Sparks, C. (2007). Globalization, development and the mass media. Los Angeles: SAGE.
* {{cite book|last= Maryati|first= Kun|authorlink=|coauthors=Juju Suryawati|title=Sosiologi 3 Untuk SMA dan MA Kelas XII|year= 2007|publisher= Esis/Erlangga|location= Jakarta|id= ISBN 979-734-529-7 }} {{id icon}}
{{refend}}
== Pranala luar ==
{{Commons}}
{{wikiquote}}
{{Wiktionary|globalisation|globalization}}
{{Library resources box
|by=no
|onlinebooks=no
|others=no
|about=yes
|label=globalisation}}
* [http://www.polity.co.uk/global/whatisglobalization.asp Comprehensive discussion of the term at the Site Global Transformations] {{Webarchive|url=http://arquivo.pt/wayback/20091012141330/http://www.polity.co.uk/global/whatisglobalization.asp |date=2009-10-12 }}
* [http://www.sociology.emory.edu/globalization/ Globalization Website (Emory University) Links, Debates, Glossary etc.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111026043416/http://www.sociology.emory.edu/globalization/ |date=2011-10-26 }}
* [http://news.bbc.co.uk/1/hi/in_depth/business/2007/globalisation/default.stm BBC News Special Report – "Globalisation"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090111211311/http://news.bbc.co.uk/1/hi/in_depth/business/2007/globalisation/default.stm |date=2009-01-11 }}
* {{Guardiantopic|world/globalisation}}
* [http://www.ecologyandsociety.org/vol12/iss1/art24/main.html "Resilience, Panarchy, and World-Systems Analysis"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070928195159/http://www.ecologyandsociety.org/vol12/iss1/art24/main.html |date=2007-09-28 }}, from the ''[[Ecology and Society]]'' Journal
* [http://plato.stanford.edu/entries/globalization/ "Globalization" ''Stanford Encyclopedia of Philosophy''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100709135751/http://plato.stanford.edu/entries/globalization/ |date=2010-07-09 }} Analysis of the idea and its history.
* [http://www.princeton.edu/~mapglobe/HTML/home.html Mapping Globaliztion, Pinceton University] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230421020258/http://www.princeton.edu/~mapglobe/HTML/home.html |date=2023-04-21 }}
* [http://stats.oecd.org/Index.aspx?DataSetCode=AFA_CALC_IN3 OECD Globalization statistics] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230720114519/https://stats.oecd.org/Index.aspx?DataSetCode=AFA_CALC_IN3 |date=2023-07-20 }}
* [http://www.thecanadianencyclopedia.com/articles/globalization "Globalization"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130612052640/http://www.thecanadianencyclopedia.com/articles/globalization |date=2013-06-12 }}, from ''[[The Canadian Encyclopedia]]''
* [http://yaleglobal.yale.edu YaleGlobal Online] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210620031555/https://yaleglobal.yale.edu/ |date=2021-06-20 }}
* [http://www.dw.de/program/global-3000/s-11487-9798/ Global 3000] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150621004002/http://www.dw.de/program/global-3000/s-11487-9798 |date=2015-06-21 }} Globalization Program by Deutsche Welle-TV
* [http://www.goldmercury.org/global-intelligence/ Global Governance Centre for Sustainable Globalisation. Monitors and rates the meta trends, challenges and events driving globalisation and sustainability.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150423214042/http://www.goldmercury.org/global-intelligence/ |date=2015-04-23 }}
{{Globalisasi|state=expanded}}
{{Perdagangan|state=collapsed}}
{{Aspek kapitalisme}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Globalisasi| ]]
[[Kategori:Teori sejarah]]
[[Kategori:Evolusi sosial-budaya]]
[[Kategori:Geografi ekonomi]]
[[Kategori:Geografi budaya]]
[[Kategori:Perdagangan internasional]]
[[Kategori:Kapitalisme]]
|