Wangsa Warmadewa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Naval Scene (bicara | kontrib)
+wkf
 
(48 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Sanur Belankong Pillar.jpg|thumbjmpl|[[Prasasti Blanjong]] adalah suatu bagian dari tugu yang ditemukan di Sanur pada tahun 1932.]]
[[Berkas:Airlangga.jpg|thumbjmpl|Arca [[Airlangga]] dalam perwujudan [[Vishnu]] menunggangi [[Garuda]], ditemukan di [[Candi Belahan]], sekarang disimpan di Museum [[Trowulan]], [[Jawa Timur]].]]
 
'''Wangsa (dinasti) Warmadewa''' adalah keluarga bangsawan yang pernah berkuasa di [[Pulau Bali]].
 
Pendiri dinasti ini adalah [[Sri Kesari Warmadewa]], menurut riwayat lisan turun-temurun, yang berkuasa sejak abad ke-10. Namanya disebut-sebut dalam [[prasasti Blanjong]] di [[Sanur, BadungDenpasar Selatan, Denpasar|Sanur]] dan menjadikannya sebagai raja Bali pertama yang disebut dalam catatan tertulis. Menurut prasasti ini, Sri Kesari adalah penganut [[Buddhisme|Buddha]] Mahayana yang ditugaskan dari Jawa untuk memerintah Bali. Dinasti inilah yang memiliki hubungan dekat dengan penguasa [[Kerajaan Medang]] periode Jawa Timur pada abad ke-10 hingga ke-11.
 
== Raja-raja anggota wangsa Warmadewa ==
<onlyinclude>Berikut adalah raja-raja yang dianggap termasuk dalam wangsa Warmadewa:<ref>{{en}} [http://books.google.com/books?id=Cvxw67f7-8wC&pg=PA24 ''The people of Bali'' Angela Hobart p.24]</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=jSfrShDefd8C&pg=PA48&dq=anak+wungsu&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiuiPOSnqzVAhWMQpQKHaY5CukQuwUINTAC#v=onepage&q=anak%20wungsu&f=false|title=Sejarah 2|publisher=Yudhistira Ghalia Indonesia|isbn=978-979-746-906-1|language=id}}</ref><ref name="tatkala">{{Cite web|date=2020-01-29|title=Tercatat 23 Nama Raja pada Masa Bali Kuno – Siapa Saja Mereka?|url=https://tatkala.co/2020/01/29/tercatat-23-nama-raja-pada-masa-bali-kuno-siapa-saja-mereka/|website=tatkala.co|language=en-US|access-date=2020-10-20}}</ref>
 
* [[Sri Kesari Warmadewa|Śri Kesari Warmadewa]] (ca. 913-914 M), disebutkan dalam [[prasasti Blanjong]] (835 Ç), [[prasasti Panempahan]] dan [[prasasti Malet Gede]] (835 Ç)
* [[Sri Kesari Warmadewa]] (''circa'' 914)
* [[Ugrasena (raja Bali)|Śri Ugrasena]] (ca. 915-942 M). Raja Ugrasena mengeluarkan prasasti-prasastinya tahun 837-864 Ç (915-942 M). Sedikitnya ada sembilan buah prasasti yang dikeluarkan, dan semuanya berbahasa Bali Kuno. Prasasti-prasasti yang dimaksud adalah [[prasasti Srokadan]] (837 Ç), Babahan I (839 Ç), Sembiran AI (844 Ç), Pengotan AI (846 Ç), Batunya AI (855 Ç), Dausa, Pura Bukit Indrakila AI (857 Ç), Serai AI (858 Ç), Dausa, Pura Bukit Indrakila BI (864 Ç), Gobleg, Pura Batur A.
* [[Sang Ratu Ugrasena]] (915 M- 942 M)
<!-- [[Agni Nripati]] (Saka 841-875/ca. 919-953 M) Kemungkinan sama dengan Śri Ugrasena.-->
* [[Sri Tabanendra Warmadewa]] (943 M - 961 M)
* Sang Ratu Sri Haji [[Tabanendra Warmadewa]] (ca. 955-967 M) memerintah bersama dengan permaisurinya yaitu [[Sri Subhadrika Dharmmadewi]] pada kurun waktu 877-889 Ç (955-977 M). Sedikitnya ada 4 prasasti yang memuat nama raja suami-istri tersebut, yakni prasasti Manik Liu AI (877 Ç), Manik Liu BI (877 Ç), Manik Liu C (877 Ç), Kintamani A (889 Ç)
* [[Candra-bhaya-singha-Warmadewa]] (''circa'' 962)- 975 M)
* [[Indrajayasingha Warmadewa]] disebut juga ''Candrabhaya Singha Warmadewa'' (penguasa bersama, Saka 878-896/ca. 956-974 M), pendiri [[Pura Tirta Empul|Tirta Empul]] dan berdasarkan prasasti Manukaya (882 Ç)
* [[Janasadu Warmadewa]] (''ca.'' 975)<ref>''Burials, texts and rituals'' Brigitta Hauser-Schäublin p.45 [http://books.google.com/books?id=K7AcwO4jxFIC&pg=PA45]</ref> ( 975 M -988 M)
* [[Janasadhu Warmadewa]] (ca. 975 M), satu-satunya prasasti atas nama raja tersebut adalah prasasti Sembiran AII (897 Ç).<ref>[http://books.google.com/books?id=K7AcwO4jxFIC&pg=PA45 ''Burials, texts and rituals'' Brigitta Hauser-Schäublin p.45]</ref>
* [[Udayana|Udayana Warmadewa]] (989 M - 910 M)
* [[Śri Wijaya Mahadewi]] (ratu, ca. 983 M), Satu-satunya prasasti menyebut nama raja ini adalah prasasti Gobleg, Pura Desa II (905 Ç)
* [[Dharmawangsa|Dharmawangsa Warmadewa]] (memerintah Medang)
* [[Mahendradatta]] atau Gunapriya Dharmapatni (ratu, sebelum 989-1007 M).{{efn|ia memiliki tiga orang putra, [[Airlangga]] (Raja Medang-Kahuripan), [[Marakata Pangkaja]], dan [[Anak Wungsu]].}} Memerintah bersama [[Udayana|Dharma Udayana Warmadewa]] (ca. 989-1011 M) [suami Gunapriya] Raja suami-istri itu termuat dalam beberapa prasasti, yakni Prasasti Bebetin A I (911 Ç), Serai AII (915 Ç), Buwahan A (916 Ç), Sading A (923 Ç). Dalam prasasti, nama Gunapriyadharmapatni lebih dahulu disebutkan daripada Udayana. Pada tahun 933 Ç, terbit sebuah prasasti atas nama raja Udayana sendiri, tanpa permaisurinya, yakni Prasasti Batur, Pura Abang A (933 Ç).
* [[Airlangga]] (991-1049, penguasa [[Kerajaan Kahuripan]])
* [[Śri Ajñadewi]] atau Çri Adnya Dewi (ratu, ca. 1011-1016 M) yang mengeluarkan prasasti Sembiran AIII (938 Ç)
* [[Anak Wungsu]] (1049- ? )
* [[Airlangga]] (c. 1019-1042; Raja [[Kerajaan Kahuripan|Medang Kahuripan]]) [kakak [[Marakata Pangkaja]] dan [[Anak Wungsu]]]
 
* [[Marakata Pangkaja|Dharmawangsa Wardhana Marakatapangkaja]] atau ''Marakata Pangkaja Sthana Tunggadewa'' atau ''Paduka Haji Sri Dharmawangsawardhana Marakatapangkajasthanottunggadewa''(ca. 1016-1025 M) [anak Dharma Udayana] yang mengeluarkan prasasti-prasasti antara lain Prasasti Batuan (944 Ç), Prasasti Sawan AI (945 Ç), Tengkulak A (945 Ç), Buwahan B (947 Ç).
Terdapat pula "cabang" dari wangsa Warmadewa yang dikenal sebagai wangsa Jaya, dengan dua penguasa: :
* [[Anak Wungsu]] (ca. 971-999 Ç, 1025-1077 M) [adik Airlangga dan Marakata Pangkaja] Raja yang memerintah terlama diantara raja-raja pada jaman Bali Kuno. Ada 31 prasasti dikeluarkannya atau yang dapat diidentifikasikan sebagai prasasti-prasasti yang terbit pada masa pemerintahannya.
* [[Jayasakti]] (memerintah 1146-1151)
* [[Śri Maharaja Walaprabhu]] (antara 1001-1010 Ç, 1079–1088 M) mengeluarkan tiga buah prasasti yaitu Prasasti Babahan II, prasasti Ababi A, prasasti Klandis.
* [[Jayapangus]] (memerintah 1178-81)
* [[Śri Maharaja Sakalendukirana Laksmidhara Wijayottunggadewi]] atau ''Paduka Sri Maharaja Sri Çlendukirana Isana Gunadharmma Lakumidhara Wijayatunggadewi'' (ratu, ca. 1088-1101 M) Gelar ini terbaca dalam prasasti Pengotan BI (1010 Ç) dan Pengotan BII (1023 Ç).
* [[Śri Maharaja Sri Suradhipa]] (ca. 1115-1119) mengeluarkan prasasti-prasasti Gobleg, Pura Desa III (1037 Ç), Angsari B (1041 Ç), Ababi, dan Tengkulak D.
* Setelah berakhirnya masa pemerintahan raja Suradhipa, dimulailah masa pemerintahan "Wangsa Jaya" yang merupakan ''pecahan'' dari wangsa Warmadewa, secara beruntun memerintah di Bali terdapat empat orang raja yang menggunakan unsur Jaya dalam gelarnya, yaitu:
# Paduka [[Śri Jayaśakti|Śri Maharaja Śri Jayaśakti]] tahun 1055-1072 Saka (1133-1150 M)
# Paduka [[Ragajaya|Śri Maharaja Sri Ragajaya]] tahun 1077 Saka (1155 M)
# Paduka [[Jayapangus|Śri Maharaja Jayapangus]] tahun 1099-1103 Saka (1178-1181 M)
# Paduka [[Ekajayalancana|Śri Maharaja Ekajayalancana]] beserta ibunya yaitu [[Arjjaya Dengjaya Ketana|Paduka Sri Maharaja Sri Arjjaya Dengjayaketana]] yang mengeluarkan prasastinya pada tahun 1122 Saka (1200 M).<ref>{{Cite web|url=http://sejarah-puri-pemecutan.blogspot.com/2011/05/sri-suradhipa.html|title=ŚRI SURADHIPA|last=Dawan|first=Lanang|date=Sabtu, 14 Mei 2011|website=PEMECUTAN-BEDULU-MAJAPAHIT|access-date=2019-12-18}}</ref>
* Sri Bhatara Mahaguru [[Dharmottungga Warmadewa]] (1324-1325) adalah raja terakhir yang menggunakan nama Warmadewa.</onlyinclude>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
*Buku “Riwayat Pulau Bali Dari Djaman Ke Djaman”, Disusun oleh: I Made Subaga, Gianyar - Bali
 
=== Catatan ===
[[Kategori:Sejarah Bali]]
<references group="lower-alpha"/>
 
=== Bacaan lain ===
[[en:Warmadewa dynasty]]
*Buku “RiwayatSubaga, I Made. ''"Riwayat Pulau Bali Dari Djaman Ke Djaman”, Disusun oleh: I Made Subaga,''. Gianyar - Bali
* Astra, I Gde Semadi. 1997. ''“Birokrasi Pemerintahan Bali Kuno Abad XII-XIII”''. Disertasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
* Ardika, I Wayan, I Gde Parimartha, A.A Bagus Wirawan. 2013. ''Sejarah Bali: Dari Prasejarah Hingga Modern''. Denpasar: Udayana University Press.
* Goris, Roelof. 1954. ''Prasasti Bali I''. Bandung: N.V. Masa Baru.
* Goris, Roelof. 1954. ''Prasasti Bali II''. Bandung: N.V. Masa Baru.
* Suhadi, Machi. 1979. ''Himpunan Prasasti Bali'' Koleksi [[Roelof Goris|R. Goris]] dan Ketut Ginarsa. Jakarta.
* Tim Peneliti. 2004. ''Himpunan Prasasti-Prasasti Masa Pemerintahan Raja Jaya Pangus''. Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
 
[[Kategori:Sejarah Bali]]