Kota Kotamobagu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 111.94.177.184 (bicara) ke revisi terakhir oleh OrangKalideres
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(233 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
{{Dati2
|settlement_type = Kota
| nama=Kota Kotamobagu
|nama = Kota Kotamobagu
| propinsi=[[Sulawesi Utara]]
|provinsi = [[Sulawesi Utara]]
| luas=- km²
|foto = PemandanganKotamobaguBarat.jpg
| penduduk=107459
|caption = Kotamobagu dilihat dari Puncak Passi
| penduduktahun=(2010)<ref>[http://sulut.bps.go.id/penduduk.php Badan Pusat Statistik - Provinsi Sulawesi Utara]</ref>
|motto = Kinalang - Paloko<br/>{{small|{{lang icon|Mongondow}} Musyawarah - Sepakat}}
| kepadatan=-
|lambang = Lambang_Kota_Kotamobagu.png
| kecamatan=4
|peta = Lokasi Sulawesi Utara Kota Kotamobagu.svg
| kelurahan=-
|koordinat = {{Coord|0.735874|124.306343}}
| kodearea=0434
|dasar hukum = UU Nomor 4 Tahun 2007<ref>{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|last=|first=|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=22 April 2021|archive-date=2019-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| motto=Mototompiaan Mototabian bo Mototanoban
|tanggal = 23 Mei 2007
| lambang=-
|kecamatan = 4
| peta=[[Berkas:Lokasi Sulawesi Utara Kota Kotamobagu.svg|300px]]
|kelurahan = 33
| koordinat=-
|nama_walikota = [[Abdullah Mokoginta (ASN)|Abdullah Mokoginta]] (Pj.)
| dau = Rp. 223.190.065.000,-
|nama_wakil_walikota = ''lowong''
| dauref =(2011)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2011/bulan/02/tanggal/17/id/590/|title=Perpres No. 6 Tahun 2011|date=2011-02-17|accessdate=2011-05-23}}</ref>
|sekretaris daerah = Sofyan Mokoginta
| dasar hukum=Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2007
|luas = 184,33
| tanggal=[[2 Januari]] [[2007]]
|penduduk = 121189
| kepala daerah=[[Walikota]]
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
| nama kepala daerah= Drs. Hi. Djelantik Mokodompit
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
| web =http://www.kotamobagukota.go.id/
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|84,25% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 15,22% [[Kekristenan|Kristen]]
** 14,08% [[Protestan]]
** 1,14% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,39% [[Hindu]] |0,14% [[Agama Buddha|Buddha]]<ref name="MOBAGU2020"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Mongondow|Mongondow]], [[Bahasa Minahasa|Minahasa]]
|IPM = {{increase}} 76,01 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00726a">&nbsp;tinggi&nbsp;</span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://sulut.bps.go.id/indicator/26/1810/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-kabupaten-kota-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=[Metode Baru] Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.sulut.bps.go.id|accessdate=27 Maret 2024}}</ref>
|dau = Rp 398.564.954.000,00- ([[2020]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=22 Januari 2021}}</ref>
|semboyan = ''Mototompiaan, mototabian, bo mototanoban''<br/>{{small|{{lang icon|Mongondow}} Saling memperbaiki, saling mengasihi, dan saling mengingat}}
|kodearea = 0434
|nomor_polisi = DB xxxx K
|web = {{url|kotamobagukota.go.id}}
}}
 
'''Kota Kotamobagu''' adalah [[kota]] di [[provinsi]] [[Sulawesi Utara]], [[Indonesia]]. Kota ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun [[2007]] pada tanggal [[2 Januari]] [[2007]]. Kota kotamobagu sebelumnya berstatus sebagai [[Ibu kota|ibukota]] [[Kabupaten Bolaang Mongondow]] yang kemudian dipindahkan ke [[Lolak, Bolaang Mongondow|Lolak]]. Jumlah [[penduduk]] Kotamogabu pada pertengahan tahun [[2024]] sebanyak 121.189 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=31 Agustus 2024|format=Visual}}</ref><ref name="MOBAGU2020">{{cite web|url=https://kotamobagukota.bps.go.id/publication/2020/02/28/5e1c17f3067f599cd263911e/kota-kotamobagu-dalam-angka-2020--penyediaan-data-untuk-perencanaan-pembangunan.html|last=|first=|title=Kota Kotamobagu Dalam Angka 2020|website=www.kotamobagukota.bps.go.id|accessdate=23 April 2020|archive-date=2020-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20201115070258/https://kotamobagukota.bps.go.id/publication/2020/02/28/5e1c17f3067f599cd263911e/kota-kotamobagu-dalam-angka-2020--penyediaan-data-untuk-perencanaan-pembangunan.html|dead-url=no}}</ref> Mayoritas suku yang ada di kota ini adalah suku [[Suku Mongondow|Mongondow]].
'''Kota Kotamobagu''' adalah sebuah [[kota]] di provinsi [[Sulawesi Utara]], [[Indonesia]]. Kota ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2007 pada tanggal [[2 Januari]] [[2007]]. Jumlah penduduknya sebanyak 97.993 jiwa.
 
== Sejarah ==
Kota Kotamobagu merupakan hasil pemekaran dari [[Kabupaten Bolaang Mongondow]] yang bertujuan untuk memajukan [[daerah]], membangun kesejahteraan rakyat, memudahkan pelayanan, dan memobilisasi pembangunan bagi terciptanya kesejahteraan serta kemakmuran [[rakyat]] totabuan. [[Desa Bolaang]] terletak di tepi pantai utara yang pada [[abad 17]] sampai akhir [[abad 19]] menjadi tempat kedudukan istana raja, sedangkan [[desa Mongondow]] terletak sekitar 2 &nbsp;km selatan [[Kotamobagu]]. Nama Bolaang berasal dari kata "bolango" atau "balangon" yang berarti laut. Bolaang atau golaang dapat pula berarti menjadi terang atau terbuka dan tidak gelap, sedangkan Mongondow dari kata ‘momondow’ yang berarti berseru tanda kemenangan.{{cn}}
 
Penduduk asli wilayah [[Kabupaten Bolaang Mongondow|Bolaang Mongondow]] berasal dari keturunan [[Gumalangit]] dan [[Tendeduata]] serta [[Tumotoibokol]] dan [[Tumotoibokat]], yang awalnya tinggal di gunung Komasaan (Bintauna). Pada abad ke 8-9, mereka menyebar ke timur di tudu in Lombagin, Buntalo, Pondoli', [[Ginolantungan]] sampai ke pedalaman tudu in Passi, tudu in Lolayan, tudu in Sia', tudu in Bumbungon, Mahag, Siniow dan lain-lain.
 
Setiap kelompok keluarga dari satu keturunan dipimpin oleh seorang [[Bogani]] (laki-laki atau perempuan) yang dipilih dari anggota kelompok dengan persyaratan: memiliki kemampuan fisik (kuat), berani, bijaksana, cerdas, serta mempunyai tanggung jawab terhadap kesejahteraan kelompok dan keselamatan dari gangguan musuh. [[Mokodoludut]] adalah punu’ Molantud yang diangkat berdasarkan kesepakatan seluruh bogani. Mokodoludut tercatat sebagai raja (datu yang pertama). Sejak Tompunu’on pertama sampai ketujuh, keadaan masyarakat semakin maju dengan adanya pengaruh luar (bangsa asing).
Daerah pedalaman sering disebut dengan ‘rata Mongondow’. Dengan bersatunya seluruh kelompok masyarakat yang tersebar, baik yang yang berdiam di pesisir pantai maupun yang berada di pedalaman Mongondow di bawah pemerintahan Raja Tadohe, maka daerah ini dinamakan Bolaang Mongondow.
 
Setiap kelompok keluarga dari satu keturunan dipimpin oleh seorang Bogani (laki-laki atau perempuan) yang dipilih dari anggota kelompok dengan persyaratan : memiliki kemampuan fisik (kuat), berani, bijaksana, cerdas, serta mempunyai tanggung jawab terhadap kesejahteraan kelompok dan keselamatan dari gangguan musuh. Mokodoludut adalah punu’ Molantud yang diangkat berdasarkan kesepakatan seluruh bogani. Mokodoludut tercatat sebagai raja (datu yang pertama). Sejak Tompunu’on pertama sampai ketujuh, keadaan masyarakat semakin maju dengan adanya pengaruh luar (bangsa asing). Perubahan total mulai terlihat sejak Tadohe menjadi Tompunu’on, akibat pengaruh pedagang [[Belanda]] diubah istilah Tompunu’on menjadi Datu (Raja). [[Tadohe]] dikenal seorang Datu yang cakap, sistem bercocok tanam diatur dengan mulai dikenalnya padi, jagung dan kelapa yang dibawa bangsa [[Spanyol]] pada masa pemerintahan Mokoagow[[Mokodompit]] (ayah Tadohe). Tadohe melakukan penggolongan dalam masyarakat, yaitu pemerintahan (Kinalang) dan rakyat (Paloko’). Paloko’ harus patuh dan menunjang tugas Kinalang, sedangkan Kinalang mengangkat tingkat penghidupan Paloko’ melalui pembangunan di segala bidang, sedangkan kepala desa dipilih oleh rakyat.
 
Tadohe berhasil mempersatukan seluruh rakyat yang hidup berkelompok dengan boganinya masing-masing, dan dibentuk sistem pemerintahan baru. Seluruh kelompok keluarga dari Bolaang, Mongondow (Passi dan Lolayan), Kotabunan, Dumoga, disatukan menjadi Bolaang Mongondow. Di masa ini mulai dikenal mata uang real, doit, sebagai alat perdagangan. Pada zaman pemerintahan raja [[Corenelius Manoppo]], raja ke-16 (1832), agama Islam masuk daerah [[Bolaang Mongondow]] melalui [[Gorontalo]] yang dibawa oleh [[Syarif Aloewi]] yang kawin dengan putri raja tahun [[1866]]. Karena keluarga raja memeluk agama Islam, maka agama itu dianggap sebagai agama raja, sehingga sebagian besar penduduk memeluk agama Islam dan turut memengaruhi perkembangan kebudayaan dalam beberapa segi kehidupan masyarakat. Sekitar tahun 1867 seluruh penduduk Bolaang Mongondow sudah menjadi satu dalam bahasa, adat dan kebiasaan yang sama (menurut N.P Wilken dan J.A.Schwarz). Pada tanggal 1 Januari 1901, Belanda dibawa pimpinan Controleur Anton Cornelius Veenhuizen bersama pasukannya secara paksa bahkan kekerasan berusaha masuk Bolaang Mongondow melalui Minahasa, setelah usaha mereka melalui laut tidak berhasil dan ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Riedel Manuel Manoppo dengan kedudukan istana raja di desa Bolaang. Raja Riedel Manuel Manoppo tidak mau menerima campur tangan pemerintahan oleh Belanda, maka Belanda melantik Datu Cornelis Manoppo menjadi raja dan mendirikan komalig (istana raja) di Kotobangon pada tahun 1901. Pada tahun 1904, dilakukan perhitungan penduduk Bolaang Mongondow dan berjumlah 41.417 jiwa.{{cn}}
 
Pada tanggal [[1 Januari 1901]], [[Belanda]] dibawa pimpinan [[Controleur Anton Cornelius Veenhuizen]] bersama pasukannya secara paksa bahkan kekerasan berusaha masuk [[Bolaang Mongondow]] melalui [[Minahasa]], setelah usaha mereka melalui laut tidak berhasil dan ini terjadi pada masa pemerintahan [[Raja Riedel Manuel Manoppo]] dengan kedudukan istana raja di [[desa Bolaang]]. [[Raja Riedel Manuel Manoppo]] tidak mau menerima campur tangan pemerintahan oleh Belanda, maka Belanda melantik [[Datu Cornelis Manoppo]] menjadi raja dan mendirikan komalig (istana raja) di [[Kotobangon]] pada tahun [[1901]]. Pada tahun [[1904]], dilakukan perhitungan penduduk [[Bolaang Mongondow]] dan berjumlah [[41.417]] jiwa.
Pada tahun 1906, melalui kerja sama dan kesepakatan dengan raja Bolaang Mongondow, W. Dunnebier mengusahakan pembukaan Sekolah Rakyat dengan tiga kelas yang dikelola oleh zending di beberapa desa; yakni : desa Nanasi, Nonapan, Mariri Lama, Kotobangon, Moyag, Pontodon, Pasi, Popo Mongondow, Otam, Motoboi Besar, Kopandakan, Poyowa Kecil dan Pobundayan dengan total murid sebanyak 1.605 orang, sedangkan pengajarnya didatangkan dari Minahasa. Pada tahun 1937 dibuka di Kotamobagu sebuah sekolah Gubernemen, yaitu Vervolg School (sekolah sambungan) kelas 4 dan 5 yang menampung lepasan sekolah rakyat 3 tahun.
 
Pada tahun [[1906]], melalui kerja sama dan kesepakatan dengan raja [[Bolaang Mongondow]], [[W. Dunnebier]] mengusahakan pembukaan [[Sekolah Rakyat]] dengan tiga kelas yang dikelola oleh [[zending]] di beberapa desa; yakni: desa Nanasi, Nonapan, Mariri Lama, Kotobangon, Moyag, Pontodon, Pasi, Popo Mongondow, Otam, Motoboi Besar, Kopandakan, Poyowa Kecil dan Pobundayan dengan total murid sebanyak 1.605 orang, sedangkan pengajarnya didatangkan dari Minahasa. Pada tahun [[1937]] dibuka di [[Kotamobagu]] sebuah sekolah [[Gubernemen]], yaitu [[Vervolg School]] (sekolah sambungan) kelas 4 dan 5 yang menampung lepasan sekolah rakyat 3 tahun.
Ibukota Bolaang Mongondow sebelumnya terletak disalah satu tempat di kaki gunung Sia’ dekat Popo Mongondow dengan nama Kotabaru. Karena tempat itu kurang strategis sebagai tempat kedudukan controleur, maka diusahakan pemindahan ke Kotamobagu dan peresmiannya diadakan pada bulan April 1911 oleh Controleur F. Junius yang bertugas tahun 1910-1915. Pada tahun 1911 didirikan sebuah rumah sakit di ibukota yang baru Kotamobagu. Rakyat mulai mengenal pengobatan modern, namun ada juga yang masih mempertahankan dan melestarikan pengobatan tradisional melalui tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat dan sampai sekarang dibudayakan secara konvensional.
 
Ibu kota [[Bolaang Mongondow]] sebelumnya terletak disalah satu tempat di kaki gunung Sia’ dekat Popo Mongondow dengan nama [[Kotabaru]]. Karena tempat itu kurang strategis sebagai tempat kedudukan controleur, maka diusahakan pemindahan ke [[Kotamobagu]] dan peresmiannya diadakan pada bulan [[April 1911]] oleh [[Controleur F. Junius]] yang bertugas tahun [[1910-1915]]. Pada tahun [[1911]] didirikan sebuah rumah sakit di ibu kota yang baru [[Kotamobagu]]. Rakyat mulai mengenal pengobatan modern, namun ada juga yang masih mempertahankan dan melestarikan pengobatan tradisional melalui tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat dan sampai sekarang dibudayakan secara konvensional.
Sejak semula, masyarakat Bolaang Mongondow mengenal tiga macam cara kehidupan bergotong royong yang masih terpelihara dan dilestarikan terus sampai sekarang ini, yaitu : Pogogutat (potolu adi’), Tonggolipu’, Posad (mokidulu). Tujuan kehidupan bergotong royong ini sama, namun cara pelaksanaaannya agak berbeda. Penduduk pedalaman yang memerlukan garam atau hasil hutan, akan meninggalkan desanya masuk hutan mencari damar atau ke pesisir pantai memasak garam (modapug) dan mencari ikan. Dalam mencari rezeki itu, sering mereka tinggal agak lama di pesisir, maka disamping masak garam mereka juga membuka kebun. Tanah yang mereka tempati itulah yang disebut Totabuan yang dapat diartikan sebagai tempat mencari nafkah. Bila ada tamu yang bertandang pada masa kerajaan, biasanya disuguhi sirih pinang, tamu pria atau wanita terutama orang tua. Sirih pinang diletakkan dalam kabela' (dari kebiasaan ini diciptakan tari kabela sebagai tari penjemput tamu). Tamu terhormat terutama pejabat di jemput dengan upacara adat. Tarian Kabela sampai saat ini tetap lestari di bumi Totabuan. Tarian yang ada di Bolaang Mongondow cukup beragam diantaranya tarian tradisional yang terdiri dari Tari Tayo, Tari Joke', Tari Mosau, Tari Rongko atau Tari Ragai, Tari Tuitan; juga tarian kreasi baru seperti Tari Kabela, Tari Kalibombang, Tari Pomamaan, Tari Monugal, Tari Mokoyut, Tari Kikoyog dan Tari Mokosambe. Upacara monibi terakhir diadakan pada tahun 1939 di desa Kotobangon (tempat kedudukan istana raja) dan di desa Matali (tempat pemakaman raja dan keturunannya). Transmigran ke Bolaang Mongondow pertama kali datang pada tahun 1963 dengan jumlah 1.549 jiwa (349 KK) & ditempatkan di Desa Werdhi Agung. Para transmigran berikutnya ditempatkan di desa Kembang Mertha (1964), Mopuya (1972/1975), Mopugad (1973/1975), Tumokang (1971/1972), Sangkub (1981/1982), Onggunai (1983/1984), Torosik (1983/1984) dan Pusian/Serasi 1992/1993). lengkapnya lihat hal. 90. Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, Bolaang Mongondow menjadi bagian wilayah Propinsi Sulawesi yang berpusat di Makassar, kemudian tahun 1953 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1953 Sulawesi Utara dijadikan sebagai daerah otonom tingkat I. Bolaang Mongondow dipisahkan menjadi daerah otonom tingkat II mulai tanggal 23 Maret 1954, sejak saat itu Bolaang mongondow resmi menjadi daerah otonom yang berhak mengatur rumah tangganya sendiri berdasarkan PP No.24 Tahun 1954. Atas dasar itulah, mengapa setiap tanggal 23 Maret seluruh rakyat Bolaang Mongondow selalu merayakannya sebagai HUT [[Kabupaten Bolaang Mongondow]].
 
Sejak semula, masyarakat [[Bolaang Mongondow]] mengenal tiga macam cara kehidupan [[bergotong royong]] yang masih terpelihara dan dilestarikan terus sampai sekarang ini, yaitu: Pogogutat (potolu adi’), Tonggolipu’, Posad (mokidulu). Tujuan kehidupan ber[[gotong royong]] ini sama, namun cara pelaksanaaannya agak berbeda. Penduduk pedalaman yang memerlukan [[garam]] atau [[hasil hutan]], akan meninggalkan desanya masuk hutan mencari [[damar]] atau ke pesisir pantai memasak garam (modapug) dan mencari ikan.
== Kecamatan ==
 
Dalam mencari rezeki itu, sering mereka tinggal agak lama di [[pesisir]], maka disamping masak garam mereka juga membuka kebun. Tanah yang mereka tempati itulah yang disebut [[Totabuan]] yang dapat diartikan sebagai tempat mencari nafkah. Bila ada tamu yang bertandang pada masa kerajaan, biasanya disuguhi sirih pinang, tamu pria atau wanita terutama orang tua. Sirih pinang diletakkan dalam kabela' (dari kebiasaan ini diciptakan tari kabela sebagai tari penjemput tamu). Tamu terhormat terutama pejabat di jemput dengan upacara adat.{{cn}}
Wilayah Kota Kotamobagu dibagi menjadi 4 kecamatan, yaitu:
* Kotamobagu Utara terdiri atas:
# Kelurahan Biga
# Kelurahan Upai
# Kelurahan Genggulang
# Desa Bilalang 1
# Desa Bilalang 2
# Desa Pontodon
# Desa Sia
# Desa Pontodon Timur
# desa wangga
 
Tarian Kabela sampai saat ini tetap lestari di bumi Totabuan. Tarian yang ada di Bolaang Mongondow cukup beragam di antaranya tarian tradisional yang terdiri dari Tari Tayo, Tari Joke', Tari Mosau, Tari Rongko atau Tari Ragai, Tari Tuitan; juga tarian kreasi baru seperti Tari Kabela, Tari Kalibombang, Tari Pomamaan, Tari Monugal, Tari Mokoyut, Tari Kikoyog dan Tari Mokosambe.
* Kotamobagu Timur terdiri atas:
# Kelurahan Kotobangon
# Kelurahan Tumubui
# Kelurahan Sinindian
# Kelurahan Matali
# Kelurahan Motoboi Besar
# Kelurahan Kobo Besar
# Desa Moyag
# Desa Kobo Kecil
# Desa Moyag Tampoan
# Desa Moyag Tudulan
 
Upacara monibi terakhir diadakan pada tahun 1939 di desa Kotobangon (tempat kedudukan istana raja) dan di desa Matali (tempat pemakaman raja dan keturunannya). Transmigran ke Bolaang Mongondow pertama kali datang pada tahun 1963 dengan jumlah 1.549 jiwa (349 KK) & ditempatkan di Desa Werdhi Agung. Para transmigran berikutnya ditempatkan di desa Kembang Mertha (1964), Mopuya (1972/1975), Mopugad (1973/1975), Tumokang (1971/1972), Sangkub (1981/1982), Onggunai (1983/1984), Torosik (1983/1984) dan Pusian/Serasi 1992/1993).
* Kotamobagu Selatan terdiri atas:
# Kelurahan Motoboi Kecil
# Kelurahan Mongondow
# Kelurahan Pobundayan
# Desa Poyowa Besar 1
# Desa Poyowa Besar 2
# Desa Tabang
# Desa Bungko
# Desa Kopandakan 1
# Desa Poyowa Kecil
 
Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, Bolaang Mongondow menjadi bagian wilayah Provinsi Sulawesi yang berpusat di Makassar, kemudian tahun 1953 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1953 Sulawesi Utara dijadikan sebagai daerah otonom tingkat I.
* Kotamobagu Barat terdiri atas:
# Kelurahan Mongkonai
# Kelurahan [[Molinow]]
# Kelurahan Mogolaing
# Kelurahan Gogagoman
# Kelurahan Kotamobagu
# Kelurahan Mongkonai Barat
 
Bolaang Mongondow dipisahkan menjadi daerah otonom tingkat II mulai tanggal 23 Maret 1954, sejak saat itu Bolaang mongondow resmi menjadi daerah otonom yang berhak mengatur rumah tangganya sendiri berdasarkan PP No.24 Tahun 1954. Atas dasar itulah, mengapa setiap tanggal 23 Maret seluruh rakyat Bolaang Mongondow selalu merayakannya sebagai HUT [[Kabupaten Bolaang Mongondow]].
==== Media ====
 
* [http://www.kotamobagu.com Kotamobagu]
== Geografis ==
Secara geografis terletak di antara 0° [[Lintang Utara]] dan membentang dari Barat ke Timur di antara 123° – 124° [[Bujur Timur]],
 
=== Luas Wilayah ===
Kota Kotamobagu mencakup wilayah daratan dan kepulauan yang memiliki daratan seluas 184.33&nbsp;km<sup>2</sup>.
 
=== Topografi ===
Kota Kotamobagu terletak di ketinggian antara 180 - 130 meter di atas permukaan laut ([[dpl]]). Posisi Kota Kotamobagu berada di sebuah [[lembah]] yang dikelilingi [[pegunungan]] dan dilewati beberapa [[sungai]], antara lain sungai [[Bonodon]], sungai [[Yoyak]], dan sungai [[Kelurahan Motoboi Besar, Kotamobagu Timur, Kotamobagu|Motoboi Besar]] di [[Kotamobagu Timur, Kotamobagu|Kotamobagu Timur]]; sungai [[Yantaton]] dan sungai [[Kope']] di [[Kotamobagu Selatan, Kotamobagu|Kotamobagu Selatan]]; sungai [[Kelurahan Mongkonai, Kotamobagu Barat, Kotamobagu|Kelurahan Mongkonai]] dan sungai [[Ongkaw Mongondow]] di [[Kotamobagu Barat]]; sungai [[Bilalang]], sungai [[Toko]] dan sungai [[Kelurahan Kotobangon, Kotamobagu Timur, Kotamobagu|Kotobangon]] di [[Kotamobagu Utara, Kotamobagu|Kotamobagu Utara]].
 
=== Batas Wilayah ===
Batas Wilayah Kota Kotamobagu antara lain:
{{Batas_USBT
|utara = [[Kecamatan Bilalang]], Kabupaten [[Bolaang Mongondow]]
|selatan = [[Kecamatan Lolayan]], Kabupaten [[Bolaang Mongondow]]
|barat = [[Kecamatan Passi Barat]], Kabupaten [[Bolaang Mongondow]]
|timur = [[Kecamatan Modayag]], Kabupaten [[Bolaang Mongondow Timur]]
|tenggara= [[Kecamatan Modayag]], Kabupaten [[Bolaang Mongondow Timur]]
}}
 
== Pemerintahan ==
=== Wali Kota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Kotamobagu}}
 
{|class="wikitable" style="text-align:center;"
|-
! No
! colspan=2|Wali Kota
! Mulai menjabat
! Akhir menjabat
! Wakil Wali Kota
|-
|*
|[[Berkas:Asripan Nani.jpg|100px]]
|[[Asripan Nani]]<br><small>(Penjabat)
|25 September 2023
|12 Agustus 2024
|''Lowong''
|-
|*
|[[Berkas:Abdullah M.jpg|100px]]
|[[Abdullah Mokoginta (ASN)|Abdullah Mokoginta]]<br><small>(Penjabat)
|12 Agustus 2024
|''Petahana''
|''Lowong''
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kotamobagu}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kotamobagu}}
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Kotamobagu}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Kotamobagu}}
 
== Demografi ==
Pada tahun [[2019]]. total jumlah penduduk Kota Kotamobagu adalah 125.835 jiwa dengan penduduk laki-laki sebanyak 63.976 jiwa atau 50,84% dan penduduk perempuan sebanyak 53.379 atau 49,15% dari total jumlah penduduk.<ref>{{Cite web|title=Badan Pusat Statistik Kota Kotamobagu|url=https://kotamobagukota.bps.go.id/publication/2020/02/28/5e1c17f3067f599cd263911e/kota-kotamobagu-dalam-angka-2020--penyediaan-data-untuk-perencanaan-pembangunan.html|website=kotamobagukota.bps.go.id|access-date=2021-11-01|archive-date=2022-03-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20220319060721/https://kotamobagukota.bps.go.id/publication/2020/02/28/5e1c17f3067f599cd263911e/kota-kotamobagu-dalam-angka-2020--penyediaan-data-untuk-perencanaan-pembangunan.html|dead-url=no}}</ref>
 
=== Tenaga Kerja ===
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada tahun [[2009]] 58,39%, tahun [[2010]] 61,82%, tahun [[2011]] 67,02%, tahun [[2012]] 65,07%. Tahun [[2012]], dari total 78.434 penduduk Kota Kotamobagu yang berada dalam kelompok usia kerja 15 tahun ke atas, sebanyak 65,07% merupakan angkatan kerja. Dari jumlah angkatan kerja tersebut 90,58% berstatus bekerja, sedangkan sekitar 9,42% menganggur.
 
== Pendidikan ==
Untuk [[SD]] tahun 2011 berjumlah 74 gedung sekolah, murid sebanyak 13.365 orang. Untuk [[SLTP]] tahun 2011 berjumlah 16 gedung sekolah, murid sebanyak 7.035 orang. Untuk [[SLTA]] tahun 2011 berjumlah 21 gedung sekolah, murid sebanyak 8.514 orang. Perguruan tinggi saat ini ada 9 yang ada di Kotamobagu, yakni Universitas Dumoga Kotamobagu, Akademi Keperawatan Kotamobagu, Akademi Kebidanan Bunda Kotamobagu, STMIK Multicom Kotamobagu, STIE Widya Darma Kotamobagu, STIKES Graha Medika Kotamobagu, IAI Muhammadiyah Kotamobagu, STT Kotamobagu dan Institut Agama Islam IAI Kotamobagu, dengan jumlah program studi sebanyak 21 dan jumlah mahasiswa sekitar 3000.{{cn}}
 
== Kesehatan ==
=== Rumah Sakit ===
{{utama|Daftar rumah sakit di Kota Kotamobagu}}
 
== Ekonomi ==
=== Pertanian ===
Pertanian tanaman pangan dengan luas panen terbesar di Kota Kotamobagu adalah [[tanaman]] [[Padi]] dengan luas lahan panen sekitar 56,68% dari total luas panen tanaman pangan di Kotamobagu, atau sekitar 8.094 Ha. Diikuti [[tanaman]] [[jagung]] dengan luas panen seitar 5.572 Ha.{{cn}}
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://kotamobagukota.bps.go.id/index.php/daerah-dalam-angka/kotamobagu-dalam-angka Situs resmi BPS Kota Kotamobagu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140116133149/http://kotamobagukota.bps.go.id/index.php/daerah-dalam-angka/kotamobagu-dalam-angka |date=2014-01-16 }}
{{Kota Kotamobagu}}
{{Sulawesi Utara}}
{{Indo-geo-stub}}
 
[[Kategori:IbuKota kotaKotamobagu| kabupaten di Sulawesi Utara]]
[[Kategori:Kota di Sulawesi Utara]]
[[Kategori:Kota di Indonesia]]
[[Kategori:Kota Kotamobagu]]
 
[[en:Kotamobagu]]
[[jv:Kutha Kotamobagu]]
[[ms:Kota Kotamobagu]]
[[pl:Kotamobagu]]
[[sv:Kotamobagu]]