Bank Commonwealth: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 3 perubahan terakhir dan mengembalikan revisi 5441791 oleh Luthfi94 |
|||
(59 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
{{Infobox Company
| company_name
| company_logo
| company_type
| industry = [[Jasa keuangan]]
| founder = ▼
| trading_name = Commonwealth Bank
| foundation = [[Jakarta]], [[Indonesia]] (1990)▼
| key_people = [[Tony Costa]] <br /> [[CEO|Presiden Direktur]] ▼
| defunct = 1 September 2024
| shareholders = ▼
| location = Treasury Tower 65th Floor
| revenue = ▼
Lot. 28 SCBD Jl. Jenderal Sudirman Kav 52-54, Jakarta 12190
| net_income = ▼
| homepage = [http://www.commbank.co.id www.commbank.co.id]▼
| owner = [[Bank OCBC NISP|PT Bank OCBC NISP Tbk]]
}}
[[Berkas:Commonwealth Bank.svg|al=Logo Bank Commonwealth (2020-2022)|jmpl|200x200px|Logo Bank Commonwealth (2020-2022)]]
'''PT Bank Commonwealth''' adalah sebuah perusahaan [[perbankan]] di [[Indonesia]] yang pernah berdiri dari tahun 1996 hingga 2024.
== Sejarah ==▼
Cikal-bakal bank ini dapat ditarik ke tahun 1992, ketika sebuah bank terkemuka di [[Australia]], [[Commonwealth Bank|Commonwealth Bank of Australia]] (CBA, Bank Persemakmuran Australia) membuka kantor perwakilannya di Jakarta.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=kkgXAQAAMAAJ&dq=bank+bii+commonwealth+1997&focus=searchwithinvolume&q=BII Indonesia Bank Directory]</ref> Pada tanggal 20 Agustus 1996, bersama dengan Bank Internasional Indonesia (BII, kini [[Bank Maybank Indonesia|Maybank Indonesia]]), bank tersebut mendirikan PT Bank BII Commonwealth.<ref name=pros>[https://www.commbank.co.id/Repository/file/pdf/prospektus-ringkas/Ringkas-Bank-Commonwealth-Bisnis-20-Juli-2020-z-FINAL.pdf Prospektus ringkas Bcomm 2020]</ref> Pada saat itu komposisi kepemilikannya adalah 50%-50% untuk BII dan CBA dengan modal disetor mencapai Rp 150 miliar. Adapun izin operasional bank campuran ini diberikan lewat Keputusan [[Menteri Keuangan Republik Indonesia]] pada 11 Juni 1997<ref>[https://books.google.co.id/books?id=Z_QVAQAAMAAJ&q=dikeluarkan+oleh+Notaris+Sutjipto+SH&dq=dikeluarkan+oleh+Notaris+Sutjipto+SH&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjD5ZrI1Z6IAxWT5DkIHd_KIakQ6AF6BAgHEAI Perbankan Indonesia pasca krisis: analisis, prospek, dan profil]</ref> dan operasionalnya diresmikan di tanggal 29 Oktober 1997, dalam sebuah acara yang dihadiri oleh [[Perdana Menteri Australia]], [[John Howard]] yang saat itu berkunjung ke Indonesia.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=FGkqAAAAMAAJ&dq=yang+juga+preskom+BBC+.+Sementara+dari+pihak+Commonwealth+Bank+of+Australia+...&focus=searchwithinvolume&q=Katz Panji masyarakat, Volume 1]</ref> BII Commonwealth didirikan demi melayani nasabah korporat dari Australia<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=16BLAQAAIAAJ&dq=bank+bii+commonwealth+cater&focus=searchwithinvolume&q=cater Asian Company Handbook]</ref> dengan diklaim mampu menggabungkan kompetensi CBA selama hampir seabad dan kekuatan BII sebagai bank swasta terkemuka saat itu.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=YREMAAAAIAAJ&q=telah+berusia+hampir+90+tahun+,+dengan+pengetahuan+BII+...&dq=telah+berusia+hampir+90+tahun+,+dengan+pengetahuan+BII+...&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiRruWb156IAxVubmwGHRpnGGUQ6AF6BAgIEAI Eksekutif, Masalah 223-228]</ref>
=== Perubahan nama dan ekspansi usaha ===
▲==Sejarah==
BII Commonwealth merupakan bank campuran terakhir yang didirikan (hingga saat ini) di Indonesia. Pendiriannya yang berdekatan dengan jatuhnya Indonesia dalam [[krisis finansial Asia 1997|krisis moneter]] membuat operasionalnya cukup terdampak.<Ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=IJFuAAAAMAAJ&dq=CURRENCY+CRISIS+-+AP+%2C+Sydney+%2C+Oct+9+-+The+Commonwealth+...&focus=searchwithinvolume&q=BIIIndonesia News Service, Masalah 1209-1287]</ref> Meskipun demikian, pihak CBA saat itu tetap menganggap pasar Indonesia cukup potensial untuk digarap, dan sudah menargetkan bisnis ritel untuk dikembangkan oleh BII Commonwealth.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=LJi2AAAAIAAJ&dq=bank+bii+commonwealth+cater&focus=searchwithinvolume&q=retail+banking Asia Today, Volume 16]</ref> Jatuhnya kondisi BII akibat krisis tersebut membuat CBA memutuskan mengakuisisi seluruh saham partnernya tersebut di bank ini pada tahun 1999.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=3MXsAAAAMAAJ&dq=150+miliar+.+%22+Ketika+krisis+%2C+saham+mereka+%28+pihak+BII+%29+50+%25+%2C+nilainya+sekitar+A+%24+12+juta+atau+US+%24+7+juta+...&focus=searchwithinvolume&q=CBA Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 12,Masalah 9-17]</ref> Pada 10 Juli 2000, akuisisi senilai Rp 75,6 miliar tersebut resmi dilakukan,<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=dikXAQAAMAAJ&dq=bii+commonwealth+75.6&focus=searchwithinvolume&q=commowealth Indonesia Bank Directory]</ref> yang diikuti perubahan nama perusahaan pada hari yang sama dari PT Bank BII Commonwealth menjadi PT Bank Commonwealth.<ref name=pros/> Pada saat itu, bank ini mencatatkan aset sebesar Rp 999,11 miliar (naik dari Rp 329,76 miliar pada 1998).<ref name=ekuin>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=pXMPAQAAMAAJ&dq=bank+bii+commonwealth+1997&focus=searchwithinvolume&q=Commonwealth Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 14,Masalah 1-2]</ref>
Adapun nama baru perusahaan ini sebagai Bank Commonwealth mulai diperkenalkan ke publik sejak September 2000. Pada akhir tahun yang sama, Bank Commonwealth meresmikan kantornya yang kedua, yang dilanjutkan kantor pertamanya di luar Jakarta pada Januari 2003 ([[Surabaya]]). Per 29 Desember 2005, bank ini sudah memiliki 16 kantor cabang. Fokusnya kini ada di bisnis ritel, termasuk UMKM dan ''wealth management''.<ref>[https://web.archive.org/web/20070115124855if_/http://www.commbank.co.id:80/files_bhs/tentangkami/FA%20Annual%20Report%202005.pdf Annual Report BComm 2005]</ref> Seiring upaya bank memperkuat bisnis UMKM-nya, Bank Commonwealth pada akhir 2006 menandatangani kesepakatan pembelian sebuah bank yang berpusat di [[Surabaya]], PT [[Bank Arta Niaga Kencana]] Tbk (Bank ANK). Bank yang berdiri sejak tahun 1969 tersebut<ref>[https://finance.detik.com/moneter/d-718567/bank-commonwealth-beli-bank-ank Bank Commonwealth Beli Bank ANK]</ref> memiliki aset Rp 1,19 triliun pada 2005 dan saat itu dikendalikan keluarga Wijaya yang bergerak di bisnis properti. Pada mulanya Commonwealth ditargetkan hanya membeli 57% saham,<ref>[https://www.antaranews.com/berita/50439/cba-beli-saham-bank-arta-niaga-kencana CBA Beli Saham Bank Arta Niaga Kencana]</ref> namun, pasca-finalisasi transaksi pada 26 Juli 2007, CBA tercatat memiiki 95% saham ANK, sisanya masih milik pemegang saham lama.<ref>[https://www.antaranews.com/berita/71554/cba-tuntaskan-akuisisi-bank-ank CBA Tuntaskan Akuisisi Bank ANK]</ref><Ref>[https://www.antaranews.com/berita/71683/manajemen-targetkan-merger-commonwealth-artha-niaga-selesai-nopember Manajemen Targetkan Merger Commonwealth-Artha Niaga Selesai Nopember]</ref> Setelah itu, pada 31 Desember 2007 Bank ANK di[[merger]] dengan Bank Commonwealth, yang dilanjutkan transformasi cabang-cabang ANK ke Commonwealth Bank mulai 2 Januari 2008. Pasca-merger, Bank Commonwealth mencatatkan kenaikan kantor menjadi 53 lokasi dan menargetkan fokus baru di Indonesia Timur.<ref>[http://www.iddaily.net/2008/01/commonwealth-bank-mulai-resmi-mengganti.html#google_vignette Commonwealth Bank Mulai Resmi Mengganti Bank ANK]</ref>
===
Pada tahun 2011, tercatat Commonwealth Bank memiliki sekitar 130.000 nasabah,<ref>[https://keuangan.kontan.co.id/news/commonwealth-targetkan-penambahan-nasabah-hingga-40-1 Commonwealth targetkan penambahan nasabah hingga 40%]</ref> aset Rp 14,8 triliun dengan fokus pasar kalangan menengah ke atas.<ref>[https://economy.okezone.com/read/2010/07/07/320/350478/commonwealth-bank-targetkan-kredit-rp6-1-t Commonwealth Bank Targetkan Kredit Rp6,1 T]</ref> Di Juni pada tahun yang sama Commonwealth Bank merilis aplikasi [[perbankan bergerak]] (''mobile banking'').<ref>[https://keuangan.kontan.co.id/news/commonwealth-bank-luncurkan-mobile-banking-1 Commonwealth Bank luncurkan mobile banking]</ref> Sementara itu, di tahun 2012, bank mencatatkan 91 kantor cabang yang berlokasi di 32 kota besar di Indonesia plus 141 mesin [[ATM]].<ref>[https://web.archive.org/web/20131102055120/http://commbank.co.id/upublic/mod_home/default_content.aspx?code=CBI_sekilas Company Overview]</ref> Meskipun demikian, memasuki pertengahan [[2010-an]], bank ini mulai mengalami kerugian dengan pada 2016 mencatatkan kerugian hingga Rp 436 miliar dan penurunan aset.<Ref>[https://www.commbank.co.id//repository/file/report/66%5E1%5ECOMMBANK_AR_2017_webversion.pdf LapTahunan Commbank 2017]</ref> Dengan hadirnya direktur utama baru bank, Lauren Susilawati pada Februari 2016, Commonwealth Bank mulai melakukan berbagai pembenahan. Bank ini mulai berfokus pada sektor UMKM dan ritel, setelah sebelumnya berfokus di sektor korporat. Produk-produk yang berbasis digital pun diluncurkan, seperti kantor cabang digital; ''kiosk'' TymeBooth (yang kemudian sempat mencapai 100 lokasi); pembukaan rekening dalam waktu 10 menit; kartu debit [[MasterCard]]; kredit tanpa agunan dan ''mobile banking'' TymeDigital, dan lainnya. Di tahun 2020, bank juga memperkenalkan produk CommBank Mobile. Keberhasilan ''refocusing'' tersebut sempat membuat Commonwealth Bank mencatatkan penghargaan seperti ''Bank Service Excellence Monitor Awards'' yang diselenggarakan oleh Marketing Research Indonesia dan [[majalah]] ''[[Infobank]]''. Pada saat yang sama, jumlah kantor cabang bank terus merosot, dari 91 pada 2014 menjadi 38 pada 2019.<ref>[https://www.commbank.co.id//repository/file/report/121-1-20190426-COMMONWEALTH-AR2018-webversion.pdf LapTahunan Commbank 2018]</ref><ref>[https://www.commbank.co.id//repository/file/report/311-1-COMMBANK_2022AR_LORES.pdf LapTahunan Combank 2022]</ref>
=== Penurunan, akuisisi dan merger ===
* Presiden Komisaris : Geoffrey David Cootes▼
Meskipun demikian, kinerja Commonwealth Bank yang memiliki aset Rp 20,37 triliun pada 2021 ini kemudian tidaklah bagus, dengan sempat mencatatkan kerugian beberapa kali pada 2020<ref>[https://finansial.bisnis.com/read/20210731/90/1424253/bank-commonwealth-bukukan-aset-rp2037-triliun-akhir-semester-i2021 Bank Commonwealth Bukukan Aset Rp20,37 Triliun Akhir Semester I/2021]</ref> dan 2023.<Ref>[https://finansial.bisnis.com/read/20220331/90/1517225/bank-commonwealth-bukukan-rugi-bersih-rp145-miliar-pada-2021 Bank Commonwealth Bukukan Rugi Bersih Rp145 Miliar pada 2021]</ref> Penurunan tersebut disebabkan salah satunya oleh [[pandemi COVID-19]] yang menggoyang sektor UMKM, sebagai target penting bank yang memiliki 1,39 juta nasabah ini.<ref>[https://ionanalytics.com/insights/mergermarket/sale-process-for-bank-commonwealth-down-to-two-bidders-bajaj-finance-withdraws/ Sale process for Bank Commonwealth down to two bidders, Bajaj Finance withdraw]</ref> Kondisi yang kurang baik inilah, ditambah keinginan CBA mendapatkan dana segar, membuat mereka memutuskan menjual anak usahanya di Indonesia kepada pemilik baru. Memasuki awal 2023, sejumlah media massa melaporkan berbagai lembaga keuangan internasional berminat membeli PT Bank Commonwealth, seperti [[CIMB]] ([[Malaysia]]), J Trust ([[Jepang]]), [[Cathay Financial Holdings]] ([[Taiwan]]), [[Bajaj Finance]] ([[India]]), dan lainnya dengan harga jual sekitar US$ 400-500 juta.<Ref>[https://finansial.bisnis.com/read/20231105/90/1711270/di-tengah-kabar-akuisisi-oleh-induk-bnga-atau-bcic-bank-commonwealth-catatkan-kerugian-membengkak Di Tengah Kabar Akuisisi oleh Induk BNGA atau BCIC, Bank Commonwealth Catatkan Kerugian Membengkak]</ref><ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20231103151047-17-486216/cimb-j-trust-incar-bank-commonwealth-nilai-akuisisi-segini CIMB & J Trust Incar Bank Commonwealth, Nilai Akuisisi Segini]</ref>
* Komisaris Independen : Jeffrey Turangan▼
* Komisaris Independen : Franciscus Antonius Alijoyo▼
Namun, yang akhirnya keluar sebagai pemenang adalah [[OCBC]] lewat anak usahanya, PT [[Bank OCBC NISP]] Tbk. Pada 16 November 2023, OCBC NISP mengumumkan rencana akuisisinya pada PT Bank Commonwealth dalam transaksi senilai Rp 2,2 triliun. Dalam akuisisi itu OCBC membeli seluruh saham bank ini dari pemegang saham lamanya. Akuisisi tersebut diklaim muncul karena OCBC NISP melihat kesamaan yang saling melengkapi pada produk Commonwealth Bank selama ini, seperti ''wealth management'' dan ''automative joint financing''.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20231116111822-17-489520/tok-ocbc-nisp-caplok-bank-commonwealth-senilai-rp-22-t Tok! OCBC NISP Caplok Bank Commonwealth Senilai Rp 2,2 T]</ref> Transaksi tersebut diselesaikan pada 1 Mei 2024 dan sejak saat itu kedua perusahaan memulai tahapan merger.<Ref>[https://www.commbank.co.id/id/berita/pemberitahuan-proses-penggabungan-merger-bank Pemberitahuan Proses Penggabungan (Merger) Bank Commonwealth dengan OCBC]</ref> Dalam periode ini, nasabah Commonwealth Bank akan mengalami transisi produk perbankan ke produk sejenis dari OCBC. Selanjutnya, di tanggal 2 Agustus 2024, RUPSLB Bank OCBC Indonesia menyetujui rencana penggabungan antara dua bank.<ref>[https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20240802165359-78-1128572/ocbc-nisp-resmi-merger-dengan-bank-commonwealth OCBC NISP Resmi merger dengan BANK Commonwealth]</ref> Sejak 31 Agustus 2024, Commonwealth Bank mengintegrasikan sistem digitalnya dalam OCBC Indonesia, dan efektif per 1 September 2024, operasional PT Bank Commonwealth dileburkan ke dalam PT Bank OCBC NISP Tbk.<ref>[https://www.commbank.co.id/strongertogether/ Informasi Penting Penggabungan Bank Commonwealth dengan OCBC]</ref>
* Presiden Direktur : Tony Costa▼
Sayangnya, proses merger ini sempat menuai kontroversi, mengingat sekitar 1.146 karyawan eks-Bank Commonwealth akan di-[[PHK]] oleh OCBC Indonesia pasca-penggabungan.<ref>[https://keuangan.kontan.co.id/news/ocbc-nisp-akuisisi-99-saham-bank-commonwealth-ribuan-karyawan-terancam-phk OCBC NISP Akuisisi 99% Saham Bank Commonwealth, Ribuan Karyawan Terancam PHK]</ref> Isu yang sempat menuai polemik ini direspon pihak Bank Commonwealth dengan menyebutkan bahwa OCBC Indonesia siap menerima karyawan eks-bank ini setelah dilakukan seleksi tertentu.<ref>[https://money.kompas.com/read/2024/07/24/153900526/bank-commonwealth-sebut-karyawan-yang-kena-phk-berpeluang-gabung-ocbc-nisp- Bank Commonwealth sebut karyawan...]</ref> Menurut [[prospektus]] penggabungan, Bank OCBC Indonesia juga sudah berusaha mengantisipasi kemungkinan larinya nasabah dengan mengkomunikasikan solusi dari bank tersebut secara komprehensif dan berkesinambungan.<ref>[https://keuangan.kontan.co.id/news/manajemen-ocbc-antisipasi-risiko-kehilangan-nasabah-bank-commonwealth-pasca-merger Manajemen OCBC Antisipasi Risiko Kehilangan Nasabah Bank Commonwealth Pasca Merger]</ref>
==Pranala Luar==▼
*[http://www.commbank.co.id/ Situs Resmi]▼
== Komisaris dan direksi (sebelum merger) ==
{{Bank di Indonesia}}▼
* Komisaris Independen: Suwartini
* Direktur Operations, IT & Finance: Tim Delahunty
* Direktur Retail & SME Business: Sukarman Omar
* Direktur Sumber Daya Manusia: Bagus Harimawan
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Bank di Indonesia]]▼
▲{{Bank di Indonesia}}
▲[[Kategori:Bank di Indonesia yang sudah tidak beroperasi]]
|