Laut: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun); kosmetik perubahan |
Mengganti WOA05_GLODAP_del_pH_AYool.png dengan Estimated_change_in_annual_mean_sea_surface_pH_from_1770s-1990s_(GLODAP).png (berkas dipindahkan oleh [[commons:User:Commo |
||
(535 revisi perantara oleh 74 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
{{
[[Berkas:
[[Berkas:Singapore from above.jpg|jmpl|upright=1.35|Laut berpengaruh bagi pembangunan dan perdagangan [[manusia]] seperti di [[Singapura]], [[entrepôt|kota pelabuhan]] tersibuk di dunia.]]
'''Laut''' atau '''segara'''<ref>{{Kamus|segara}}</ref> adalah sebuah [[perairan]] [[air laut|asin]] besar yang dikelilingi secara menyeluruh atau sebagian oleh [[daratan]].<ref name=NGSencycl>{{cite web | author = National Geographic | date=2011-09-27| title = Sea | url = http://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/sea/ | publisher = National Geographic | accessdate=2017-01-07}}</ref><ref name = Karleskint09>{{cite book | author = Karleskint, G. | year = 2009 | title = Introduction to Marine Biology | url = https://books.google.com/?id=0JkKOFIj5pgC&pg=PA47 | page = 47 | location = Boston | publisher = Cengage Learning | isbn = 9780495561972 | accessdate =2017-01-07}}</ref>{{efn|Catatan: ini adalah sebuah definisi umum yang secara konseptual ada pada sumber-sumber dari teknis, bahan ajar, hingga kamus (kamus menjadi standar penggunaan oleh orang pada umumnya). Baca lebih lanjut pada isi utama artikel dan catatan kaki lainnya mengenai arti lengkap dari istilah ini.}} Dalam arti yang lebih luas, "'''laut'''" adalah sistem perairan [[samudra]] [[air asin|berair asin]] yang saling terhubung di [[Bumi]] yang dianggap sebagai satu [[Samudra Dunia|samudra global]] atau sebagai beberapa samudra utama. Laut memengaruhi [[klimatologi|iklim Bumi]] dan memiliki peran penting dalam [[#Siklus air|siklus air]], [[#Siklus karbon|siklus karbon]], dan [[#Alga dan tumbuhan|siklus nitrogen]]. Meskipun [[laut]] telah [[#Navigasi dan penjelajahan|dijelajahi]] dan [[#Navigasi dan penjelajahan|diarungi]] sejak zaman [[prasejarah]], kajian ilmiah modern terhadap laut yaitu [[#Ilmu fisik|oseanografi]] baru dimulai pada masa [[ekspedisi Challenger|ekspedisi HMS ''Challenger'']] dari [[Britania Raya]] pada tahun 1870-an.<ref>{{cite web|author=Bishop, T., et al.|url=http://oceanexplorer.noaa.gov/explorations/03mountains/background/challenger/challenger.html |title=Then and Now: The HMS ''Challenger'' Expedition and the 'Mountains in the Sea' Expedition|website=Ocean Explorer|publisher=National Oceanic and Atmospheric Administration|accessdate=2018-09-04}}</ref> Laut pada umumnya dibagi menjadi [[Samudra#Pembagian samudra|lima samudra besar]] yang meliputi empat samudra yang diakui [[Organisasi Hidrografi Internasional]]<ref name="ihorg">{{cite book|author=Organisasi Hidrografi Internasional|url=http://www.iho.int/iho_pubs/standard/S-23/S-23_Ed3_1953_EN.pdf|title=Limits of Oceans and Seas (Special Publication №28)|edition=ke-3|year=1953|accessdate=2010-02-07|archive-date=2011-10-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20111008191433/http://www.iho.int/iho_pubs/standard/S-23/S-23_Ed3_1953_EN.pdf|dead-url=yes}}</ref> ([[Samudra Atlantik]], [[Samudra Pasifik|Pasifik]], [[Samudra Hindia|Hindia]], dan [[Samudra Arktik|Arktik]]) dan [[Samudra Selatan]].<ref name="oed">''[[Oxford English Dictionary]]'', 1st ed. "sea, ''n.''" Oxford University Press 1911.</ref>
Akibat [[pergeseran benua]], saat ini [[Belahan Bumi Utara]] memiliki rasio antara luas daratan dan laut yang lebih seimbang (sekitar 2:3) daripada [[Belahan Bumi Selatan]] yang nyaris keseluruhan merupakan samudra (1:4,7).<ref name=reddyornot>{{cite book|last=Reddy|first=M. P. M. |year=2001|url=https://books.google.com/books?id=2NC3JmKI7mYC&lpg=PA112 |title=Descriptive Physical Oceanography |page=112|publisher=A.A. Balkema|location=Leiden|isbn=90-5410-706-5}}</ref> Kadar [[#Air laut|salinitas]] di samudra lepas secara umum bernilai sekitar 3,5%, tetapi variasi dapat ditemukan di perairan yang lebih dikelilingi daratan, di dekat muara sungai besar, atau di kedalaman besar. Sekitar 85% dari zat yang terlarut di lautan lepas adalah [[garam meja|natrium klorida]]. Perbedaan salinitas dan suhu di antara wilayah-wilayah laut menimbulkan [[arus termohalin]]. Pengaruh [[#ombak|ombak]], yang dihasilkan oleh angin dan oleh [[#pasang laut|pasang surut laut]], menimbulkan [[#Arus|arus permukaan]]. Arah aliran arus diatur oleh daratan di [[#Pesisir|permukaan]] dan [[#Cekungan|bawah laut]] serta oleh [[efek Coriolis]] akibat [[rotasi Bumi]].
Perubahan ketinggian permukaan laut pada masa lalu meninggalkan [[landas benua]], yaitu wilayah dangkal di laut yang dekat dengan darat. Wilayah yang kaya akan nutrien ini dihuni oleh [[#Kehidupan laut|kehidupan]] yang menjadi sumber [[#Makanan|makanan]] bagi manusia seperti [[ikan]], [[mamalia laut|mamalia]], [[krustasea]], [[moluska]], dan [[rumput laut]], baik yang [[pemancingan|ditangkap dari alam liar]] maupun yang [[akuakultur|dikembangkan dalam tambak]]. Keanekaragaman hayati laut yang paling beragam berada di wilayah [[terumbu karang]] tropis. Dahulu, [[perburuan paus]] di laut lepas [[sejarah perburuan paus|umum dilakukan]], tetapi jumlah [[Paus (mamalia)|paus]] yang kian menurun memicu [[Konvensi Regulasi Perburuan Paus Internasional|upaya konservasi dari berbagai negara]] yang menghasilkan sebuah [[Komisi Perburuan Paus Internasional#Moratorium 1982|moratorium]] terhadap perburuan paus komersial. Kehidupan di laut juga dapat ditemukan di [[zona hadal|kedalaman]] yang jauh dari [[zona epipelagik|jangkauan sinar matahari]]. [[Ekstremofil|Ekosistem di laut dalam]] didukung oleh keterdapatan nutrien dari [[ventilasi hidrotermal|celah-celah hidrotermal]]. Kehidupan di Bumi [[Abiogenesis|kemungkinan bermula]] dari sana dan mikrob air umumnya dianggap sebagai pemicu [[Peristiwa Oksigenasi Besar|peristiwa peningkatan oksigen]] zaman dahulu di [[atmosfer Bumi]]. Baik [[Sejarah evolusi tumbuhan|tumbuhan]] maupun [[Hewan#Asal-usul evolusi|hewan]] mula-mula [[evolusi|berevolusi]] di laut.
Laut juga menjadi unsur penting bagi aktivitas [[#Perdagangan|perdagangan]], [[#Perjalanan|transportasi]], dan [[#Industri penyarian|industri]] manusia serta sebagai [[#Pembangkit listrik|sumber tenaga pembangkit listrik]]. Hal-hal tersebut membuat laut diperhitungkan dalam strategi [[#Perang|peperangan]]. Di sisi lain, laut juga dapat menjadi sumber ancaman bencana seperti [[#Tsunami|tsunami]] dan [[siklon tropis]]. Pengaruh-pengaruh tersebut menjadikan laut sebagai aspek penting dalam [[#Dalam kebudayaan|kebudayaan manusia]]. Mulai dari berbagai [[dewa laut|dewa-dewa laut]] yang dapat ditemukan di berbagai kebudayaan, [[Odisseia|puisi epos]] karya penulis Yunani Kuno yaitu [[Homeros]], atau [[penguburan di laut|penguburan manusia di laut]] hingga perubahan yang ditimbulkan oleh [[Pertukaran Kolumbia|Pertukaran Kolumbus]], [[seni kelautan]] hiperealis, dan musik yang terinspirasi dari laut seperti "[[Scheherazade (Rimsky-Korsakov)|Laut dan Kapal Sinbad]]" karya [[Nikolai Rimsky-Korsakov]]. Laut juga menjadi tempat [[#Waktu luang|kegiatan-kegiatan waktu luang]] manusia seperti [[renang manusia|berenang]], [[selam scuba|menyelam]], [[selancar]], dan [[berlayar (olahraga)|berlayar]]. Akan tetapi, [[pertumbuhan penduduk]], [[industrialisasi]], dan [[pertanian intensif]] kini menimbulkan [[#Polusi laut|polusi laut]]. [[Karbon dioksida]] di atmosfer yang makin meningkat jumlahnya menurunkan nilai [[pH]] laut melalui proses [[#Pengasaman|pengasaman samudra]]. [[Pemancingan berlebihan]] juga menjadi masalah bagi laut yang merupakan [[Tragedi kepemilikan bersama|kepemilikan bersama]].
[[Berkas:World ocean map.gif|jmpl|Sistem saling terhubung dari samudra-samudra dunia dan berbagai pembagian mereka.]]
Dalam artian yang lebih luas, "laut" adalah sistem saling terhubung dari samudra-samudra di Bumi, termasuk [[Samudra Atlantik]], [[Samudra Pasifik|Pasifik]], [[Samudra Hindia|Hindia]], [[Samudra Selatan|Selatan]], dan [[Samudra Arktik|Arktik]].<ref>{{cite web|url=http://www.merriam-webster.com/dictionary/sea |title=Sea |publisher=Merriam-webster.com |accessdate=13 Maret 2013}}</ref> Namun, istilah "laut" juga sering kali memiliki cakupan yang lebih sempit, seperti [[Laut Utara]] atau [[Laut Jawa]]. Berdasarkan definisi ini, tidak ada perbedaan khusus antara laut dan samudra selain ukuran laut yang lebih kecil dan biasanya dibatasi oleh wilayah daratan luas.<ref name="oceanservice.noaa">{{cite web | author = NOS Staff | date = 2014-03-25| title = What's the Difference between an Ocean and a Sea? | work = Ocean Facts | via = OceanService.NOAA.gov | url = http://oceanservice.noaa.gov/facts/oceanorsea.html | access-date = 2017-01-07| publisher = National Ocean Service (NOS), National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA)}}</ref> [[Laut Sargasso]], yang batasnya ditentukan dari empat arah arus [[Pusaran Atlantik Utara]], dikecualikan dari definisi ini.<ref name=Stow>{{cite book | ref=Stow | title=Encyclopedia of the Oceans | location = Oxford| publisher=Oxford University Press | authorlink=Dorrik Stow|author=Stow, Dorrik A.V. | date=2004 | isbn=0198606877 | url = https://books.google.com/books?isbn=0198606877 | access-date = 2017-01-07}}</ref>{{rp|90}} Laut umumnya lebih besar ketimbang [[danau]] dan berisi [[air asin]]. Meskipun definisi ukuran dan pembatasan oleh wilayah daratan merupakan definisi yang umum dipakai, tidak ada definisi teknis yang resmi untuk istilah ''laut'' yang dipakai oleh oseanografer.{{efn|Satu definisi menyatakan bahwa laut adalah bagian dari samudra, meskipun sekarang [[Organisasi Hidrografi Internasional]] mendefinisikan batas-batas samudra dunia dengan menggunakan perairan yang tidak termasuk wilayah laut<ref name=ihorg/> sehingga pada dasarnya definisi ditentukan hanya dari kebiasaan tanpa mematok ketentuan khusus.<ref>{{cite book|author=American Society of Civil Engineers |year=1994|url=https://books.google.com/books?id=jPVxSDzVRP0C&pg=PA365 |title=The Glossary of the Mapping Sciences|page=365|publisher=ASCE Publication|isbn=0-7844-7570-9}}</ref> Definisi yang digunakan dalam bahan ajar, dengan mempertimbangkan antara pengertian teknis dan sehari-hari, umumnya menyatakan bahwa "laut" adalah istilah untuk perairan asin yang "terkunci daratan", dengan pengecualian kemudian harus dibuat untuk laut yang dibatasi oleh arus samudra seperti [[Laut Sargasso]].<ref name=NGSencycl/><ref name = Karleskint09/> Definisi ketiga menyatakan bahwa laut harus memiliki bagian dasar yang terbentuk dari [[#Cekungan|kerak samudra]]. Definisi ini dapat meliputi [[Laut Kaspia]] yang sebagiannya merupakan samudra pada zaman dahulu.<ref>{{cite book|last=Conforti|first=B. |year=2005 |url=https://books.google.com/?id=tLcin2NyJQgC&pg=PA237 |title=The Italian Yearbook of International Law Vol. 14|page=237|publisher=Martinus Nijhoff|isbn=978-90-04-15027-0}}</ref>}} Dalam [[hukum internasional]], [[Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut]] (UNCLOS) menyatakan bahwa semua samudra adalah laut ({{lang-en|the sea}}).<ref>{{cite book|last=Vukas|first=B.|year=2004|url=https://books.google.com/books?id=sbqBvQy04XwC&pg=PA271 |title=The Law of the Sea: Selected Writings|page= 271|publisher= Martinus Nijhoff|isbn=978-90-04-13863-6}}</ref>{{efn|Konvensi UNCLOS tidak mencakup [[Laut Kaspia]] yang sebagai gantinya disebut "danau internasional" dalam ranah [[hukum internasional|hukum]].<ref>{{cite book | url = https://books.google.com/books?id=uxmInSrE9vQC&pg=PA74| title = The Politics of Caspian Oil | isbn = 978-0-333-73973-0 | author1 = Gokay | first1 = B. | date = 2001 | page=74 |publisher=Palgrave Macmillan }}</ref>}}
{{anchor|Oseanografi}}
== Ilmu fisik ==
{{Utama|Oseanografi|Oseanografi fisik}}
[[Berkas:Apollo17WorldReversed.jpg|jmpl|kiri|Foto "[[Kelereng Biru]]" dalam orientasi aslinya, menampilkan wilayah pertemuan antara [[Samudra Hindia]] dan [[Samudra Atlantik]] di [[Tanjung Harapan]].]]
[[Bumi]] adalah satu-satunya [[planet]] yang diketahui memiliki lautan [[air]] cair di permukaannya,<ref name=Stow/>{{rp|22}} meskipun planet lain seperti [[Mars]] juga diketahui memiliki [[tudung es Mars|tudung es]] dan [[planet serupa Bumi|planet-planet serupa]] [[planet luar tata surya|di luar tata surya]] dapat memiliki samudra.<ref>{{cite web|last=Ravilious|first=K. |date=2009-04-21 |url=http://news.nationalgeographic.com/news/2009/04/090421-most-earthlike-planet.html |deadurl=y|archiveurl=https://web.archive.org/web/20160312112534/http://news.nationalgeographic.com/news/2009/04/090421-most-earthlike-planet.html |archivedate=2016-03-12 |title=Most Earthlike Planet Yet Found May Have Liquid Oceans |publisher=National Geographic}}</ref> Masih tidak jelas [[asal muasal air di Bumi|dari mana air di Bumi berasal]], tetapi dilihat dari [[ruang angkasa]], planet Bumi tampak seperti sebuah "[[Kelereng Biru|kelereng biru]]" dari berbagai bentukannya—samudra, lapisan es, dan awan.<ref>{{cite web |url=http://visibleearth.nasa.gov/view.php?id=57723 |title=NASA Visible Earth: The Blue Marble|author=[[National Aeronautics and Space Administration]]|publisher=National Aeronautics and Space Administration|accessdate=2018-09-11}}</ref> Laut di Bumi memiliki volume sebesar 1.335.000.000 kilometer kubik yang mencakup [[persebaran air di Bumi|sekitar 96,5% dari seluruh air di Bumi]] yang diketahui<ref name=USGSwater>{{cite web|author=United States Geological Survey|date=2016-12-02|url=https://water.usgs.gov/edu/earthhowmuch.html|title=How much water is there on Earth, from the USGS Water Science School|accessdate=2018-09-11}}</ref><ref>{{cite book|last=Frederick|first=John E.|year=2008|title=Principles of Atmospheric Science |pages=80|publisher=Jones and Bartlett}}</ref>{{efn|Penelitian terhadap mineral [[ringwoodit]] hidrat yang timbul dari [[letusan gunung berapi]] menunjukkan bahwa [[zona transisi mantel|zona transisi]] antara [[mantel bawah|mantel Bumi bagian bawah]] dan [[mantel atas|atas]] mengandung air yang jumlahnya setara<ref>{{cite web|last=Oskin|first=B. |date=2014-03-12|url=http://www.scientificamerican.com/article/rare-diamond-confirms-that-earths-mantle-holds-an-oceans-worth-of-water/ |title=Rare Diamond Confirms that Earth's Mantle Holds an Ocean's Worth of Water |publisher=[[Scientific American]]|accessdate=2018-09-11}}</ref> hingga tiga kali lipat<ref>{{Cite journal | doi = 10.1126/science.1253358| title = Dehydration melting at the top of the lower mantle| journal = Science| volume = 344| issue = 6189| pages = 1265–68| year = 2014| last1 = Schmandt | first1 = B.| last2 = Jacobsen | first2 = S. D.| last3 = Becker | first3 = T. W.| last4 = Liu | first4 = Z.| last5 = Dueker | first5 = K. G.|bibcode = 2014Sci...344.1265S }}</ref> dari seluruh air di samudra di permukaan. Eksperimen yang mereka ulang kondisi mantel Bumi bawah juga menunjukkan bahwa masih banyak air yang dapat ditemukan yang jumlahnya dapat mencapai lima kali lipat dari yang terdapat di samudra-samudra dunia.<ref>{{Cite journal | doi = 10.1126/science.1065998| title = Water in Earth's Lower Mantle| journal = Science| volume = 295| issue = 5561| pages = 1885–87| year = 2002| last1 = Murakami | first1 = M.|bibcode = 2002Sci...295.1885M }}</ref>}} dan meliputi lebih dari 70% permukaan Bumi.<ref name=Stow />{{rp|7}} Sementara itu, 1,74% air di Bumi dapat ditemukan dalam bentuk beku di es laut [[Samudra Arktik]], lapisan es [[Antarktika]] dan [[Samudra Selatan|laut-laut di sekitarnya]], serta berbagai [[gletser]] dan endapan es di permukaan di seluruh dunia. Air sisanya (sekitar 1,72%) tersedia sebagai [[air tanah]] atau di tahapan-tahapan [[#Siklus air|siklus air]], yang terdiri dari [[air tawar]] di [[danau]], [[sungai]], dan pada [[air hujan]] dan [[uap air]] di [[atmosfer Bumi|udara]] dan [[awan]].<ref name=USGSwater/> Sastrawan Inggris, [[Arthur C. Clarke]], menyebut bahwa "Bumi" (bahasa Inggris: ''[[:wikt:en:earth|earth]]'') lebih pantas disebut sebagai "Samudra".<ref name=Stow />{{rp|7}}
[[Hidrologi]] merupakan [[ilmu|kajian ilmiah]] terhadap [[air]] dan [[#Siklus air|siklus air]] di Bumi. [[Hidrodinamika]] mengkaji [[fisika]] pada air yang bergerak. Ilmu yang mempelajari laut secara khusus adalah [[oseanografi]] yang mengkaji kondisi [[#Air laut|air laut]], [[#Gelombang|gelombang]], [[#Pasang surut|pasang surut]], [[#Arus|arus]], [[#Pesisir|pesisir]], [[#Cekungan|dasar laut]], dan mengkaji [[#Kehidupan laut|kehidupan laut]].<ref>{{Cite journal | doi = 10.2307/1785367| jstor = 1785367| title = The Seas: Our Knowledge of Life in the Sea and How It is Gained| url = https://archive.org/details/sim_geographical-journal_1929-06_73_6/page/571| journal = The Geographical Journal| volume = 73| issue = 6| page = 571| year = 1929| last1 = b. | first1 = R. N. R.| last2 = Russell | first2 = F. S.| authorlink2 = Frederick Stratten Russell|last3 = Yonge | first3 = C. M.}}</ref> Cabang ilmu yang mengkaji gaya yang terjadi di laut beserta gerakannya adalah [[oseanografi fisik]].<ref>{{cite web|last=Stewart|first=R. H.|year=2008|url=http://oceanworld.tamu.edu/resources/ocng_textbook/PDF_files/book.pdf |title=Introduction To Physical Oceanography |pages=2–3|publisher=[[Texas A & M University]]}}</ref> [[Biologi laut]] (oseanografi biologi) mengkaji [[#Tumbuhan|tumbuhan]], [[#Hewan|hewan]] dan organisme lain yang hidup di dalam [[#Habitat|ekosistem laut]]. [[Oseanografi kimia]] yang mengkaji interaksi [[unsur kimia|unsur]] dan [[molekul]] dalam samudra terutama pada peran samudra dalam [[#Siklus karbon|siklus karbon]] dan peran [[karbon dioksida]] dalam [[#Asidifikasi|peningkatan keasaman]] air laut saat ini. [[Geografi fisik|Geografi]] laut dan maritim mengkaji bentuk laut. [[Geologi laut]] (oseanografi geologi) mempelajari [[pergeseran benua]], [[Bumi|komposisi]] dan [[struktur Bumi]], serta [[sedimentasi]], [[vulkanisme]], dan [[seismologi]] di laut.<ref name=Jenkins>{{cite book|last=Monkhouse|first= F.J. |year=1975|title=Principles of Physical Geography |pages=327–328|publisher=Hodder & Stoughton|isbn=978-0-340-04944-0}}</ref>
{{anchor|Air|air|Air asin|air asin|Air laut|air laut|Air garam|air garam}}
=== Air laut ===
{{Main|Air laut}}
[[Berkas:Aquarius_spacecraft_first_global_salinity_map_Aug-Sep_2011.jpg|jmpl|kiri|200px|Peta yang menggambarkan variasi tingkat keasinan (salinitas) di dunia. Merah = 40‰, ungu = 30‰]]
{| class="wikitable" style="float:right;"
|+ Zat terlarut dalam air laut (salinitas 3,5%)<ref name=Millero/>
! Zat !! Kadar (‰) !! % dari total garam
|-
| [[Klorida]] || 19,3 || 55
|-
| [[Natrium]] || 10,8 || 30,6
|-
| [[Sulfat]] || 2,7 || 7,7
|-
| [[Magnesium]] || 1,3 || 3,7
|-
| [[Kalsium]] || 0,41 || 1,2
|-
| [[Kalium]] || 0,40 || 1,1
|-
| [[Bikarbonat]] || 0,10 || 0,4
|-
| [[Bromida]] || 0,07 || 0,2
|-
| [[Karbonat]] || 0,01 || 0,05
|-
| [[Stronsium]] || 0,01 || 0,04
|-
| [[Borat]] || 0,01 || 0,01
|-
| [[Fluorida]] || 0,001 || <0,01
|-
| Zat larut lainnya || <0,001 || <0,01
|}
Air di laut diduga berasal dari [[gunung berapi]] di Bumi, mulai dari 4 miliar tahun yang lalu melalui proses pengeluaran gas dari lelehan batuan.<ref name=Stow/>{{rp|24–25}} Beberapa penelitian lain menyebutkan bahwa sebagian besar air di Bumi dapat berasal dari [[komet]].<ref>{{cite web | url=http://www.nature.com/news/2011/111005/full/news.2011.579.html | title=Comets take pole position as water bearers | work=Nature | date=5 Oktober 2011 | accessdate=10 September 2013 | author=Cowen, R.}}</ref> Ciri khas utama air laut adalah sifatnya yang asin. Walaupun tingkat keasinannya (salinitas) dapat beragam, sekitar 90% air di samudra memiliki 34─35 g [[Larutan berair|zat padat yang terlarut]] per [[liter]], sehingga menghasilkan tingkat salinitas sebesar 3,4─3,5%.<ref>{{cite book|last=Pond|first=S. |year=1978 |title=Introductory Dynamic Oceanography |url=https://archive.org/details/introductorydyna0000pond|publisher=Pergamon Pres |page=[https://archive.org/details/introductorydyna0000pond/page/5 5]|isbn=0750624965}}</ref> Agar dapat lebih mudah mendeskripsikan perbedaan-perbedaan yang kecil, salinitas umumnya dinyatakan dalam satuan permil (‰) atau perseribu (''part per thousand'', ppt). Salinitas permukaan air laut di Belahan Bumi Utara pada umumnya mendekati angka 34‰, sementara di Belahan Bumi Selatan mencapai 35‰.<ref name=reddyornot/> Salinitas di [[Laut Tengah]] sedikit lebih tinggi daripada laut pada umumnya yaitu senilai 38‰.<ref>{{Cite news|url=https://www.sciencelearn.org.nz/resources/686-ocean-salinity|title=Ocean salinity|work=Science Learning Hub|access-date=2017-07-02|language=en}}</ref> Sementara itu, di [[Laut Merah]] bagian utara, salinitas bahkan dapat mencapai 41‰.<ref>{{Cite journal|url = https://link.springer.com/article/10.1023%2FA%3A1009059827435|title = The salinity of hypersaline brines: Concepts and misconceptions|last = Anati|first = D. A.|date = 1999|journal = International Journal of Salt Lake Research|volume = 8|pages = 55|doi = 10.1023/A:1009059827435 |access-date = 3 Februari 2016}}</ref> Komposisi zat larut di dalam samudra relatif stabil.<ref name=Millero>{{Cite journal | last1 = Millero | first1 = F. J. | last2 = Feistel | first2 = R. | last3 = Wright | first3 = D. G. | last4 = McDougall | first4 = T. J. | title = The composition of Standard Seawater and the definition of the Reference-Composition Salinity Scale | doi = 10.1016/j.dsr.2007.10.001 | journal = Deep-Sea Research Part I: Oceanographic Research Papers | volume = 55 | pages = 50–72 | year = 2008 | ref=harv|bibcode = 2008DSRI...55...50M }}</ref><ref>{{cite web|last=Swenson |first=H. |url=http://www.palomar.edu/oceanography/salty_ocean.htm |archiveurl=https://web.archive.org/web/20010418010043/http://www.palomar.edu/oceanography/salty_ocean.htm |archivedate=2001-04-18 |title=Why is the Ocean Salty? |publisher=US Geological Survey}}</ref> [[Natrium]] dan [[klorida]], yang merupakan unsur pembentuk [[garam meja|garam biasa]], mencakup sekitar 85% dari zat padat yang terlarut dalam air laut. Terdapat pula [[ion|ion-ion]] logam seperti [[magnesium]], [[kalsium]], dan ion-[[ion negatif]] seperti [[sulfat]], [[karbonat]], dan [[bromida]]. Air laut terlalu asin untuk diminum oleh manusia dan [[ginjal]] manusia tidak mampu mengeluarkan [[urin]] yang seasin air laut.<ref name="noaaaa">{{cite web|url=http://oceanservice.noaa.gov/facts/drinksw.html |title=Drinking Seawater Can Be Deadly to Humans |publisher=NOAA |date=2013-01-11 |accessdate=2013-09-16}}</ref>
Walaupun jumlah garam di samudra relatif konstan selama jutaan tahun, beberapa faktor dapat mempengaruhi perubahan salinitas air laut.<ref name="setalleyduauang"/> Faktor yang dapat meningkatkan salinitas adalah [[evaporasi]] dan pembentukan [[es laut]] (karena saat es terbentuk, garam yang terlarut tidak akan ikut beku sehingga bercampur dengan air laut di sekitar es) dapat meningkatkan salinitas sementara faktor yang dapat menurunkan salinitas adalah [[presipitasi]], pelelehan es, serta [[air tawar]] yang masuk dari [[sungai]] dan [[limpasan permukaan]] (''runoff'').<ref name="setalleyduauang">{{cite book|last=Talley|first=L. D. |editor1-last= MacCracken |editor1-first= M. C.|editor2-last= Perry|editor2-first= J. S.| chapter=Salinity Patterns in the Ocean |publisher=John Wiley & Sons|year=2002 |pages=629-630|title=Encyclopedia of Global Environmental Change, Volume 1, The Earth System: Physical and Chemical Dimensions of Global Environmental Change|isbn=0-471-97796-9}}</ref> Sebagai contoh, air di [[Laut Baltik]] memiliki tingkat keasinan yang sangat rendah hingga dapat tergolong sebagai [[air payau]] karena ada banyak sungai yang mengalir ke laut ini.<ref>{{cite journal |last1=Feistel|first1=R. |author2=et al. |title=Density and Absolute Salinity of the Baltic Sea 2006–2009|journal=Ocean Science |volume=6|year=2010|page=3-24}}</ref> Sementara itu, air [[Laut Merah]] memiliki salinitas yang tinggi akibat tingkat evaporasinya yang juga tinggi.<ref>{{cite book|last=Talley|first=Lynne D |publisher=Elsevier|year=2011|pages=381|edition=6|title=Descriptive Physical Oceanography: An Introduction|isbn=978-0-7506-4552-2}}</ref>
[[Berkas:WOA09 sea-surf TMP AYool.png|jmpl|kiri|Rata-rata [[suhu]] di permukaan laut pada tahun 2009, dari −2 °C (nila muda) sampai 30 °C (merah muda).]]
[[Suhu]] laut bergantung pada tingkat [[radiasi matahari]] yang diterima. Di wilayah tropis, Matahari hampir berada tepat di [[zenit]], sehingga suhu di permukaan laut dapat naik hingga lebih dari 30 °C. Sementara itu, di dekat wilayah kutub, suhu permukaan berada dalam keseimbangan dengan es laut yaitu sekitar -2 °C. Perbedaan suhu tersebut menjadi faktor yang mendorong sirkulasi arus air di samudra. Arus hangat di permukaan mengalami pendinginan seiring pergerakannya menjauhi wilayah tropis. Peristiwa ini membuat air menjadi lebih padat dan bergerak turun ke bawah samudra. Sementara itu, air dingin dari arus laut dalam bergerak ke wilayah khatulistiwa, dengan didorong oleh perubahan suhu dan kepadatan air, sehingga [[upwelling|naik kembali ke permukaan]]. Air di laut dalam memiliki suhu sekitar -2 °C hingga 5 °C di seluruh dunia.<ref>{{cite web|last=Gordon |first=A. |year=2004 |url=http://eesc.columbia.edu/courses/ees/climate/lectures/o_circ.html |title=Ocean Circulation |work=The Climate System |publisher=Columbia University}}</ref>
[[Berkas:WOA09 sea-surf O2 AYool.png|jmpl|Rata-rata tingkat [[saturasi oksigen|oksigen]] di permukaan laut pada tahun 2009, dari 0,15 (nila muda) hingga 0,45 (merah muda) [[mol (kimia)|mol]] [[oksigen|O₂]] per [[meter kubik]].]]
Air laut dengan salinitas 35‰ memiliki titik beku sekitar −1,8 °C.<ref>{{cite web |url=http://www.waterencyclopedia.com/Re-St/Sea-Water-Freezing-of.html |title=Sea Water, Freezing of|publisher=Water Encyclopedia|accessdate=12 Oktober 2013}}</ref> Jika suhunya sudah cukup rendah, [[kristal es]] akan terbentuk di permukaan. Kristal-kristal ini akan pecah menjadi kepingan-kepingan kecil dan membentuk [[suspensi]] yang dikenal dengan sebutan ''[[frazil]]''. Jika laut sedang tenang, frazil akan membeku menjadi lembaran-lembaran es tipis yang disebut ''[[nilas]]'', yang akan menjadi semakin tebal jika es-es baru terbentuk di bawahnya. Di lautan yang tidak tenang, kristal-kristal frazil dapat saling bergabung menjadi piringan-piringan datar yang disebut "panekuk". Piringan-piringan ini nantinya akan bersatu dan membentuk ''drift ice''. Saat membeku, air garam dan udara dapat terperangkap di antara kristal-kristal es. Sementara itu, nilas dapat memiliki salinitas sebesar 12─15 ‰. [[Es laut]] berusia satu tahun dapat memiliki salinitas yang lebih rendah yaitu sekitar 4─6 ‰.<ref>{{cite web |url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/939404/sea-ice |title=Sea ice |author=Jeffries, Martin O. |year=2012 |work=Encyclopedia Britannica |publisher=Britannica Online Encyclopedia |accessdate=21 April 2013}}</ref>
Kadar oksigen di dalam air laut utamanya dipengaruhi oleh [[#Kehidupan laut|organisme]] [[fotosintesis]] yang tinggal di dalamnya seperti [[#Alga|alga]], [[fitoplankton]], dan [[#Tumbuhan|tumbuhan]] seperti [[rumput laut]]. Pada siang hari, organisme-organisme ini melakukan [[fotosintesis]] dan menghasilkan oksigen yang larut ke dalam air laut. Oksigen terlarut ini lalu dimanfaatkan oleh [[#Hewan|hewan laut]]. Pada malam hari, organisme tersebut tidak melakukan fotosintesis dan jumlah oksigen yang terlarut pun mengalami penurunan. Cahaya sangat penting untuk proses fotosintesis. Sudut matahari, kondisi cuaca, dan [[kekeruhan]] air menentukan tingkat cahaya yang dapat menembus ke dalam laut. Kebanyakan cahaya dipantulkan di permukaan. Cahaya merah akan terserap di bagian atas. Cahaya kuning dan hijau dapat menjangkau kedalaman yang lebih besar sementara cahaya biru dan nila bisa menembus kedalaman hingga 1.000 m. Di bawah kedalaman 200 m, tidak terdapat cukup cahaya untuk melakukan fotosintesis.<ref name="Russell">[[Russell, F.S.]] (1928) ''The Seas''. hlm. 225–27. Frederick Warne.</ref> Oleh karena itu, teradapt sangat sedikit oksigen terlarut di laut dalam. Kehidupan laut dalam seperti [[bakteri anaerobik]] mengurai materi organik yang jatuh dari atas untuk menghasilkan [[hidrogen sulfida]] (H₂S).<ref>Swedish Meteorological and Hydrological Institute (2010). [http://www.smhi.se/en/theme/oxygen-in-the-sea-1.11274 "Oxygen in the Sea"].</ref> [[Pemanasan global]] diperkirakan akan semakin mengurangi oksigen baik di laut dalam atau bahkan di permukaan laut karena kelarutan oksigen akan mengalami penurunan jika suhu laut meningkat.<ref>{{cite journal | pages = 105–09 | volume = 2 | issue = 2| year = 2009 | doi = 10.1038/ngeo420 | journal = Nature Geoscience| last1 = Shaffer| last3 = Pedersen| last2 = Olsen | first2 = S. M.| first3 = J. O. P. | title = Long-term ocean oxygen depletion in response to carbon dioxide emissions from fossil fuels| first1 = G. .|bibcode = 2009NatGe...2..105S }}</ref>
{{anchor|Arus permukaan samudra|Arus permukaan|arus permukaan|arus}}
=== Arus ===
{{Main|Arus air laut}}
[[Berkas:Corrientes-oceanicas.png|jmpl|ka|350px|Arus di permukaan: merah adalah arus hangat, sementara biru adalah arus dingin]]
[[Berkas:Thermohaline_Circulation_2.png|jmpl|ka|350px|[[Arus termohalin]]. Garis dan tanda panah menunjukkan arus dan pergerakan arus. Warna merah menunjukkan arus hangat sementara warna biru menunjukkan arus dingin.]]
Angin yang berhembus di permukaan laut menyebabkan [[Gaya gesek|pergesekan]] antara udara dan laut. Pergesekan ini dapat membentuk ombak dan membuat air laut di permukaan bergerak searah dengan angin. Meskipun arah angin sering kali berbeda-beda, kebanyakan angin berhembus dari satu arah sehingga arus di permukaan dapat terbentuk. Angin barat paling sering ditemukan di wilayah lintang sedang sementara angin timur mendominasi wilayah [[tropika|tropis]].<ref>{{cite book |title=Meteorology Today: An Introduction to Weather, Climate, and the Environment |last=Ahrens |first=C. Donald |last2=Jackson |first2=Peter Lawrence |last3=Jackson |first3=Christine E. J. |last4=Jackson |first4=Christine E. O. |date=2012 |publisher=Cengage Learning |isbn=0-17-650039-1 |page=283 |url=https://books.google.com/?id=jvnQiFG3dPkC&pg=PA283}}</ref> Dengan adanya arus, air laut berpindah dari satu tempat ke tempat lain dan air laut di sekitarnya akan mengisi tempatnya yang sebelumnya itu dan begitupun seterusnya. Rangkaian peristiwa ini kemudian membentuk arus yang bergerak melingkar di samudra berupa [[Pusaran samudra|pusaran]]. Terdapat lima pusaran utama di samudra-samudra dunia yaitu dua di Samudra Pasifik, dua di Samudra Atlantik, dan satu di Samudra Hindia.<ref name=reddyornot/> Pusaran lainnya yang lebih kecil dapat ditemukan di laut-laut kecil. Terdapat pula satu pusaran di sekitaran [[Antarktika]]. Pusaran-pusaran ini telah bergerak sedemikian rupa selama beberapa milenium, dipengaruhi oleh [[topografi]] daratan, arah angin, serta [[Efek Coriolis]]. Arus permukaan laut di Belahan Bumi Utara mengalir searah jarum jam sementara arus permukaan laut di Belahan Bumi Selatan mengalir berlawanan dengan arah jarum jam. Arus yang bergerak menjauhi khatulistiwa membawa air laut yang bersuhu hangat sementara arus yang bergerak menuju khatulistiwa cenderung lebih dingin. Arus-arus tersebut berpengaruh terhadap iklim Bumi. Arus dapat mendinginkan wilayah khatulistiwa dan menghangatkan wilayah lintang sedang dan tinggi.<ref name=NOAAcurrent>{{cite web |url=http://oceanexplorer.noaa.gov/edu/learning/player/lesson08.html |title=Ocean Currents |publisher=National Oceanic and Atmospheric Administration |work=Ocean Explorer }}</ref> Arus laut merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam [[model iklim global]].<ref>{{cite news | url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/sci/tech/6320515.stm | title=Models 'key to climate forecasts' | publisher=BBC | date=2 Februari 2007 | author=Pope, Vicky}}</ref> Model-model samudra memanfaatkan ilmu-ilmu dari bidang [[dinamika fluida geofisika]] yang mengkaji arus fluida berskala besar seperti air di samudra.<ref>{{cite book | title=Introduction to Geophysical Fluid Dynamics: Physical and Numerical Aspects | publisher=Academic Press | author=Cushman-Roisin, Benoit | author2=Beckers, Jean-Marie | date=2011 | isbn=978-0-12-088759-0}}</ref>
Arus di permukaan hanya mempengaruhi air laut yang terletak beberapa ratus meter di atas. Sementara itu, di kedalaman, terdapat arus yang dipicu oleh pergerakan air di dasar laut. Terdapat pula arus yang mengalir di seluruh samudra dunia yang disebut [[arus termohalin]] yang bergerak lambat dan didorong oleh perbedaan massa jenis air yang akibat perbedaan salinitas dan suhu.<ref>{{Cite journal | doi = 10.1126/science.1079329|pmid=12424356| title = What Is the Thermohaline Circulation?| journal = Science| volume = 298| issue = 5596| pages = 1179–81| year = 2002| last1 = Wunsch | first1 = C.}}</ref> Di wilayah lintang tinggi dengan suhu atmosfer yang rendah, air laut menjadi dingin serta semakin asin akibat proses pembentukan es air laut. Karena dua faktor tersebut, massa jenis air laut di sana menjadi semakin tinggi dan air pun turun ke kedalaman. Dari laut dalam di dekat [[Greenland]], air tersebut mengalir ke arah selatan. Ketika aliran air tersebut mencapai wilayah Antarktika, datang pula air dari wilayah dingin lainnya lalu air tersebut akan mengalir ke timur. Aliran air kemudian terbagi menjadi dua ke arah utara, yaitu ke Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Di samudra-samudra tersebut air mulai menghangat, massa jenisnya berkurang, dan naik ke permukaan serta akhirnya berputar kembali ke arah selatan. Sebagian akan mengalir kembali ke Samudra Atlantik. Satu siklus di dalam sirkulasi termohalin memerlukan waktu ribuan tahun.<ref name=NOAAcurrent />
Selain pusaran samudra, terdapat pula arus permukaan yang bersifat sementara dan hanya muncul dalam kondisi-kondisi tertentu. Ombak yang pecah di pesisir pada sudut tertentu dapat membentuk [[arus sejajar pantai]] (''longshore current'') yang membuat air mengalir sejajar dengan garis pantai. Arus sejajar pantai akan semakin kuat jika ombak yang pecah semakin besar, pantainya semakin panjang, dan sudut ombak yang mendekati semakin serong.<ref>{{cite web |url=http://www.usoceansafety.com/safety/popup/lscurrent.asp |title=Long-shore currents |date=2007 |publisher=Orange County Lifeguards }}</ref> Arus tersebut dapat memindahkan pasir atau kerikil dalam jumlah yang besar, yang kemudian dapat menghasilkan [[spit]], mengikis pantai, atau membuat saluran air terisi dengan [[lanau]].<ref name=NOAAcurrent /> Sementara itu, ''[[rip current]]'' dapat terjadi ketika air dari ombak yang terakumulasi di dekat pesisir bergerak kembali ke arah laut di dasar perairan. Arus ini dapat muncul di celah di [[gosong pasir]] atau di dekat struktur buatan manusia seperti ''[[groyne]]''. ''Rip current'' dapat memiliki kecepatan hingga 0,9 m/detik dan dapat terjadi di pantai mana pun yang bergelombang, sehingga arus ini membahayakan perenang yang dapat terjebak di dalamnya.<ref>{{cite web |url=http://www.ceoe.udel.edu/ripcurrents/characteristics/ |title=Rip current characteristics |work=Rip currents |publisher=University of Delaware Sea Grant College Program }}</ref> Selain itu, terdapat pula arus [[pembalikan massa air]] (''upwelling'') yang bersifat sementara dan terjadi ketika angin mendorong air di permukaan menjauhi daratan sehingga air yang ada di bawahnya terbawa ke atas. Air di arus ini dingin dan umumnya kaya akan nutrien yang baik bagi pertumbuhan fitoplankton dan produktivitas laut.<ref name=NOAAcurrent />
=== Pasang laut ===
{{Main|Pasang laut}}
{| border=0 cellpadding=1 cellspacing=0 align=right
|- align=center valign=top
|[[Berkas:Bay of Fundy Low Tide.jpg|jmpl|150px|[[Teluk Fundy]] saat pasang surut]]
|[[Berkas:Bay of Fundy High Tide.jpg|jmpl|150px|Teluk yang sama saat pasang naik]]
|}
[[Berkas:Tide overview.svg|jmpl|kiri|Pasang naik (biru) di titik terdekat dan terjauh Bumi dari Bulan]]
Pasang laut adalah naik dan turunnya permukaan air di laut yang disebabkan oleh pengaruh [[gravitasi]] Bulan dan Matahari serta [[rotasi]] Bumi. Setiap kali terjadi pasang laut, permukaan laut akan mencapai ketinggian maksimum yang dikenal dengan sebutan "pasang naik", dan lalu kembali ke ketinggian minimum yang disebut "pasang surut". Saat air sedang surut, akan ada semakin banyak wilayah yang berada di atas air, yang juga dikenal dengan istilah [[mintakat pasang surut]]. Perbedaan ketinggian antara pasang naik dengan pasang surut disebut [[tunggang pasang surut]].<ref name=oceanservice>{{cite web |url=http://oceanservice.noaa.gov/education/tutorial_tides/ |title=Tides and Water Levels |work=NOAA Oceans and Coasts |publisher=NOAA Ocean Service Education |accessdate=20 April 2013}}</ref><ref>{{cite web | url=http://www.arctic.uoguelph.ca/cpe/environments/marine_water/features/Tides/amplitude.htm | title=Tidal amplitudes | publisher=University of Guelph | accessdate=12 September 2013}}</ref>
Kebanyakan tempat mengalami dua pasang naik setiap harinya dengan selang waktu sekitar 12 jam 25 menit, atau setengah dari jangka waktu yang diperlukan oleh Bumi untuk melakukan perputaran penuh dan mengembalikan Bulan ke posisi semula relatif terhadap pengamatnya. Massa Bulan tercatat sekitar 27 juta kali lebih kecil ketimbang Matahari, tetapi jaraknya 400 kali lebih dekat dengan Bumi.<ref name=NOAAtides>{{cite web |url=http://oceanexplorer.noaa.gov/edu/learning/player/lesson10.html |title=Tides |publisher=National Oceanic and Atmospheric Administration |work=Ocean Explorer }}</ref> [[Gaya pasang surut]] akan semakin rendah jika jarak semakin jauh, sehingga pengaruh Bulan terhadap pasang laut dua kali lebih besar ketimbang Matahari.<ref name=NOAAtides /> Sebuah tonjolan akan terbentuk di samudra, tepatnya di tempat ketika Bumi berada di titik paling dekat dengan Bulan, karena ini juga merupakan tempat yang paling terkena pengaruh gravitasi Bulan. Sementara itu, di sisi yang berlawanan dengan tempat tersebut di Bumi, gaya dari bulan ada pada titik terlemahnya, sehingga tonjolan lain juga ikut terbentuk. Bulan berputar mengelilingi Bumi, sehingga tonjolan samudra ini juga ikut bergerak di sekitaran Bumi. Gaya gravitasi Matahari juga berdampak terhadap laut, tetapi tidak sekuat Bulan. Ketika Matahari, Bulan, dan Bumi saling sejajar, akan dihasilkan "pasang laut purnama". Di sisi lain, jika Matahari berada di sudut 90° dari Bulan saat dilihat dari Bumi (membentuk sudut tegak lurus), pengaruh gravitasi gabungan dari keduanya terhadap pasang laut menjadi lebih rendah, sehingga terjadilah "pasang laut perbani".<ref name=oceanservice />
Pasang laut menghadapi resistensi dari [[inersia]] air dan dapat dipengaruhi oleh daratan. Di tempat-tempat seperti [[Teluk Meksiko]], daratan membatasi pergerakan tonjolan, sehingga hanya satu pasang laut yang terjadi setiap harinya. Sementara itu, di dekat pantai suatu pulau bisa terjadi empat pasang naik dalam sehari. [[Selat Euripus|Selat]] di dekat [[Halkis]], [[Evvia|Euboea]], bahkan menghadapi arus pasang surut yang kuat yang dapat secara mendadak berganti arah, biasanya empat kali per hari tetapi bisa mencapai dua belas kali per hari saat Bulan dan Matahari membentuk sudut tegak lurus.<ref name=EuripusStraits>Untuk penjelasannya, lihat {{Cite journal | doi = 10.1002/asna.19292361904| title = The problem of the tide of Euripus| journal = Astronomische Nachrichten| volume = 236| issue = 19–20| pages = 321–28| year = 1929| last1 = Eginitis | first1 = D.| bibcode=1929AN....236..321E}} Lihat pula komentar tentang penjelasan ini dalam {{cite journal | title=Les marées de l'Euripe | author=Lagrange, E. | journal=Ciel et Terre (Bulletin of the Société Belge d'Astronomie) | date=1930 |language=French | volume=46 | pages=66–69 | bibcode=1930C&T....46...66L}}</ref> Apabila terdapat teluk atau muara yang berbentuk seperti corong, [[tunggang pasang surut]] dapat membesar. Contohnya adalah [[Teluk Fundy]] yang dapat mengalami pasang laut purnama dengan ketinggian 15 m. Walaupun pasang laut terjadi sekala berkala dan dapat diprediksi, ketinggian pasang naik dapat diturunkan oleh angin di lepas pantai dan dinaikkan oleh angin di darat. Tekanan tinggi di pusat sebuah [[antisiklon]] mendorong air ke bawah dan terkait dengan pasang surut yang abnormal, sementara [[kawasan bertekanan rendah]] dapat mengakibatkan pasang naik yang ekstrem.<ref name=oceanservice /> [[Pusuan ribut]] dapat terjadi ketika angin kencang mengakibatkan akumulasi air di kawasan pesisir yang dangkal, dan pusuan ribut jika diiringi dengan sistem bertekanan rendah dapat meningkatkan permukaan laut secara signifikan selama peristiwa pasang naik. Pada tahun 1900, [[Galveston, Texas]], mengalami pusuan ribut setinggi 15 kaki (5 m) selama peristiwa [[Angin ribut Galveston 1900|angin ribut]] yang menewaskan lebih dari 3.500 orang dan menghancurkan 3.636 rumah.<ref>{{cite web |url=http://www.history.noaa.gov/stories_tales/cline2.html |title=Galveston Storm of 1900 |author=Cline, Isaac M. |date=4 Februari 2004 |publisher=National Oceanic and Atmospheric Administration |accessdate=21 April 2013 |archive-date=2014-10-22 |archive-url=https://www.webcitation.org/6TVwj5GFQ?url=http://www.history.noaa.gov/stories_tales/cline2.html |dead-url=yes }}</ref>
=== Ombak ===
{{Main|Ombak}}
[[Berkas:Mavericks_Surf_Contest_2010b.jpg|jmpl|ka|200px|Seorang peselancar sedang mengarungi ombak besar]]
[[Berkas:Propagation_du_tsunami_en_profondeur_variable.gif|jmpl|ka|200px|Saat memasuki perairan dangkal, ombak akan melambat dan [[amplitudo]]nya juga bertambah]]
Angin yang berhembus di atas permukaan laut membentuk [[ombak]] yang [[Serenjang|tegak lurus]] terhadap arah angin. [[Gaya gesek]] antara angin sepoi-sepoi dengan air di kolam akan membentuk [[riak]], tetapi angin yang kencang di samudra akan menghasilkan ombak yang lebih besar. Ombak akan mencapai ketinggian maksimal ketika kecepatannya hampir menyamai kecepatan angin. Apabila angin berhembus secara terus menerus di perairan terbuka (seperti angin ''[[Roaring Forties]]'' di Belahan Selatan), akan terbentuk [[gelombang besar]] (''swell'').<ref name=Stow/>{{rp|pages=83–84}}<ref name="NOAA">{{cite web |url=http://oceanexplorer.noaa.gov/edu/learning/player/lesson09.html |title=Ocean waves |publisher=National Oceanic and Atmospheric Administration |work=Ocean Explorer |accessdate=17 April 2013}}</ref><ref>{{cite book | title=Wind Generated Ocean Waves | url=https://archive.org/details/windgeneratedoce00youn | first=I. R. | last=Young | publisher=Elsevier | year=1999 | isbn=0-08-043317-0 | page = [https://archive.org/details/windgeneratedoce00youn/page/n101 83]}}</ref> Apabila angin mereda, pembentukan ombak juga berkurang, tetapi ombak yang sudah terbentuk akan terus bergerak ke daratan. Besarnya ombak bergantung pada ''[[fetch]]'' (jarak perjalanan tempuh gelombang dari awal pembentukannya) serta pada kekuatan dan durasi angin. Jika ombak bertemu dengan ombak lain dari arah yang berbeda, akan terjadi [[interferensi]] di antara keduanya, yang membuat ombak di laut menjadi sulit diprediksi.<ref name=NOAA/> [[Interferensi konstruktif]] dapat menghasilkan [[gelombang raksasa]] (''rogue waves'').<ref name="mrgarrison">Garrison, Tom (2012). [https://books.google.com/books?id=DVgKAAAAQBAJ&pg=PA204 ''Essentials of Oceanography'']. Edisi ke-6. hlm. 204 ff. Brooks/Cole, [[Belmont, California|Belmont]]. {{ISBN|0321814053}}.</ref> Sebagai catatan, kebanyakan ombak tingginya tidak melebihi 3 m<ref name=mrgarrison/> dan saat terjadi badai tingginya bisa naik dua atau tiga kali lipat.<ref>National Meteorological Library and Archive (2010). [http://www.metoffice.gov.uk/media/pdf/b/7/Fact_sheet_No._6.pdf "Fact Sheet 6—The Beaufort Scale"]. Met Office ([[Devon, England|Devon]])</ref> Namun, tinggi gelombang raksasa telah tercatat di atas angka 25 m.<ref>{{Cite journal | doi = 10.1029/2005GL025238| title = Were extreme waves in the Rockall Trough the largest ever recorded?| journal = Geophysical Research Letters| volume = 33| issue = 5| pages = L05613| year = 2006| last1 = Holliday | first1 = N. P. | last2 = Yelland | first2 = M. J. | last3 = Pascal | first3 = R. | last4 = Swail | first4 = V. R. | last5 = Taylor | first5 = P. K. | last6 = Griffiths | first6 = C. R. | last7 = Kent | first7 = E. | bibcode=2006GeoRL..33.5613H}}</ref><ref>Laird, Anne (2006). [http://www.dtic.mil/cgi-bin/GetTRDoc?AD=ADA462573 "Observed Statistics of Extreme Waves"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130408131805/http://www.dtic.mil/cgi-bin/GetTRDoc?AD=ADA462573 |date=2013-04-08 }}. Naval Postgraduate School ([[Monterey, California|Monterey]]).</ref>
Bagian atas ombak disebut "puncak", sementara bagian terbawah yang terletak di antara dua ombak disebut "dasar", dan jarak di antara kedua puncak dijuluki "panjang gelombang". Angin mendorong ombak di permukaan laut, tetapi sebenarnya ini merupakan perpindahan energi dan bukanlah pergerakan air secara horizontal. Saat ombak mendekati air dangkal, perilakunya akan berubah. Definisi "air dangkal" tergantung pada besar ombaknya; jika kedalaman sama dengan setengah panjang gelombang, ombak akan mulai "merasakan" dasar laut. Pergesekan antara dasar laut dengan air akan mengubah kecepatan, arah, dan bentuk ombak. Ombak akan melambat dan panjang gelombang berkurang. Jika ombak mendekat dengan sudut tertentu atau garis pantai yang didekati tidak merata, beberapa bagian akan melambat terlebih dahulu setelah "merasakan" dasar laut, sehingga ombak pun mengalami [[refraksi]] dan menyelimuti daerah tanjung. Saat perairan menjadi semakin dangkal, energi di ombak tidak dapat bergerak ke bawah dan malah mengarah ke atas, sehingga meningkatkan tinggi ombak. Bagian puncak ombak pun condong ke arah depan, dan akhirnya ombak pecah di pesisir.<ref name=NOAA/>
{{anchor|Tsunami|tsunami}}
=== Tsunami ===
{{Main|Tsunami}}
Tsunami adalah jenis ombak tak lazim yang disebabkan oleh peristiwa besar dan mendadak seperti [[gempa bumi]], tubrukan meteorit, [[letusan gunung berapi]], longsor di bawah laut, atau tanah yang longsor ke laut. Terdapat beberapa perbedaan antara tsunami dengan ombak yang dihasilkan oleh angin:<ref name=NTWC-physics />
{| class="wikitable" style="width:800px" cellspacing=0 cellpadding=3
|-
|
|'''Tsunami'''
|'''Ombak biasa'''
|-
|Penyebab
|Gempa bumi, longsor, aktivitas gunung berapi, aktivitas cuaca tertentu, tubrukan meteorit
|Angin yang berhembus di permukaan samudra
|-
|Letak energi
|Dari permukaan hingga dasar samudra
|Permukaan samudra
|-
|Panjang gelombang
|100–480 km
|90–180 m
|-
|Kecepatan
|Lebih dari 800 km/jam di perairan dalam, 30–50 km/jam di dekat pesisir
|10–100 km/jam
|}
[[Berkas:2004-tsunami.jpg|jmpl|200px|ka|[[Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004|Tsunami pada tahun 2004]] di Thailand]]
Apabila penyebabnya adalah gempa bumi, pergeseran patahan dapat mengakibatkan pergeseran dasar laut secara vertikal, dan hal ini akan menaikkan atau menurunkan permukaan laut di kawasan yang terkena dampak kejadian ini untuk sementara waktu.
<ref name="usgstsunami"/> Energi potensial dari air laut yang terdorong ke atas berubah menjadi energi kinetik,<ref name="usgstsunami"/> sehingga menghasilkan gelombang yang menyebar dengan kecepatan yang proporsional dengan akar kuadrat [[percepatan gravitasi]] dikali kedalaman air.<ref name=UoW>{{cite web |url=http://earthweb.ess.washington.edu/tsunami/general/physics/physics.html |title=The Physics of Tsunamis |work=Earth and Space Sciences |publisher=University of Washington}}</ref> Maka dari itu, jika perairan semakin dalam, maka pergerakan tsunami akan semakin cepat.<ref name=NTWC-physics /> Gelombang tsunami akan kehilangan energi secara bertahap, sehingga semakin jauh gelombang dari tempat pemicu tsunami, maka semakin lemah gelombangnya. Namun, kecepatannya tidak seragam karena sekali lagi perlu diingat bahwa kecepatan gelombang dipengaruhi oleh kedalaman air. Hal ini berdampak terhadap arah [[muka gelombang]] (fenomena yang disebut [[refraksi]]), yang dapat memperkuat tsunami di beberapa wilayah dan melemahkannya di tempat lainnya, tergantung pada topografi di bawah laut.<ref>{{cite web |url=http://www.livescience.com/18998-deep-ocean-floor-focus-tsunami-waves.html |title=Deep Ocean Floor Can Focus Tsunami Waves |author=Our Amazing Planet staff |date=12 Maret 2012 |work=Livescience |accessdate=4 Oktober 2013 }}</ref><ref>{{cite journal |author=Berry, M. V. |year=2007 |title=Focused tsunami waves |journal=Proceedings of the Royal Society: A |volume=463 |doi=10.1098/rspa.2007.0051 }}</ref>
Saat tsunami mendekati perairan dangkal, kecepatannya akan melambat, panjang gelombangnya memendek, dan [[amplitudo]]nya naik drastis.<ref name=UoW /> Puncak atau dasar gelombang tsunami dapat tiba di wilayah pesisir terlebih dahulu.<ref name="usgstsunami">{{cite web |url=http://walrus.wr.usgs.gov/tsunami/basics.html |title=Life of a Tsunami |work=Tsunamis & Earthquakes |publisher=US Geological Survey }}</ref> Apabila yang sampai pertama adalah puncak gelombang tsunami, air akan surut, sehingga dapat menjadi peringatan bagi orang-orang yang tinggal di daratan.<ref>[[Bureau of Meteorology]] of the [[Australian Government]]. "[http://www.bom.gov.au/tsunami/info/index.shtml Tsunami Facts and Information]".</ref> Jika yang datang pertama adalah dasar gelombang tsunami, tsunami akan langsung membanjiri daratan yang ada di hadapannya. Kehancuran dapat diakibatkan oleh air yang surut ke laut setelah terjadinya tsunami, dan orang-orang dan puing-puing juga dapat hanyut oleh air. Seringkali beberapa tsunami dipicu oleh satu peristiwa geologi dan tiba dalam rentang waktu antara delapan menit hingga dua jam. Gelombang pertama yang tiba di pesisir mungkin bukanlah yang terbesar maupun yang paling merusak.<ref name=usgstsunami /> Terkadang tsunami dapat berubah menjadi gelombang yang disebut ''[[tidal bore]]'' di daerah teluk yang dangkal atau muara.<ref name=NTWC-physics>{{cite web|url=https://www.tsunami.gov/?page=tsunamiFAQ|title=Physics of Tsunamis |publisher=[[National Tsunami Warning Center]] of the USA|accessdate=14 Oktober 2018}}</ref>
{{anchor|pesisir|Pesisir}}
=== Pesisir ===
{{Main|Pesisir}}
[[Berkas:Paracas_National_Reserve,_Ica,_Peru-3April2011.jpg|jmpl|ka|200px|Pesisir di [[Cagar Nasional Paracas]], [[Ica]], [[Peru]]]]
[[Berkas:Praia_da_Marinha_2017.jpg|jmpl|ka|200px|Pantai [[Praia da Marinha]] di [[Algarve]], [[Portugal]]]]
Zona tempat bertemunya daratan dengan lautan dikenal dengan sebutan [[pesisir]] (''coast''), sementara bagian yang terletak di antara titik [[pasang laut purnama]] terendah dan batas tertinggi yang dapat dijangkau ombak dijuluki [[bibir pantai]] (''shore''). [[Pantai]] (''beach'') adalah tempat berkumpulnya [[pasir]] atau [[pantai kerikil|kerikil]] di tepi laut.<ref name=Monkhouse291 /> [[Tanjung]] adalah bagian daratan yang menjorok ke laut, dan tanjung yang sangat luas disebut [[semenanjung]]. Sementara itu, perairan yang menjorok ke daratan (khususnya yang diapit oleh dua tanjung) disebut [[teluk]].<ref>{{cite book |title=The Penguin Dictionary of Physical Geography |url=https://archive.org/details/penguindictionar0000whit_b9d8 |last=Whittow |first=John B. |date=1984 |publisher=Penguin Books |isbn=978-0-14-051094-2 |pages=[https://archive.org/details/penguindictionar0000whit_b9d8/page/29 29], 80, 246 }}</ref> Garis pantai dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang meliputi kekuatan ombak yang datang menghampiri di bibir pantai, kemiringan batas tanah, komposisi dan kerasnya bebatuan di pesisir, kemiringan lereng di lepas pantai, dan perubahan ketinggian daratan. Biasanya gelombang akan bergulung ke bibir pantai dengan frekuensi enam hingga delapan kali per menit, dan ini dikenal sebagai [[gelombang konstruktif]] karena cenderung memindahkan materi ke atas pantai dan dampak [[erosi]]nya juga kecil. Namun, gelombang badai juga dapat tiba di bibir pantai dengan frekuensi yang tinggi, dan gelombang semacam ini disebut [[gelombang destruktif]] karena akan memindahkan materi ke arah laut. Selama pasang naik, kekuatan gelombang badai yang menerpa kaki tebing akan memiliki dampak yang merusak, karena udara di dalam celah-celah dan retakan-retakan di tebing akan mengalami pemampatan, dan lalu mengalami perluasan selama proses pengeluaran tekanan. Pada saat yang sama, pasir dan bebatuan memiliki dampak [[erosi]] saat terhujam ke arah bebatuan. Akibatnya, bagian bawah tebing pun terkikis, dan jika ditambah dengan proses pelapukan yang lazimnya terjadi, kehancuran akan terjadi. Meskipun begitu, seiring berjalannya waktu, [[paparan pantai]] (''wave-cut platform'') akan terbentuk di kaki bukit dan bentang alam tersebut akan melindungi tebing dan mengurangi dampak erosi yang dipicu oleh ombak.<ref name=Monkhouse291>{{cite book |title=Principles of Physical Geography |last=Monkhouse |first=F. J. |date=1975 |publisher=Hodder & Stoughton |isbn=978-0-340-04944-0 |pages=280–91 }}</ref>
Materi yang terkikis dari tepi daratan pada akhirnya terbawa ke laut. Di situ materi-materi tersebut mengalami [[atrisi (erosi)|atrisi]] akibat arus yang mengalir sejajar dengan pesisir. Di sisi lain, sedimen yang terbawa oleh sungai ke laut akan mengendap dan membentuk [[delta sungai|delta-delta]] di muara. Seluruh materi tersebut terbawa kesana kemari oleh ombak, pasang laut, dan arus.<ref name=Monkhouse291 /> Pengerukan dapat mengeluarkan materi dan memperdalam saluran air, tetapi bisa mengakibatkan hal yang tak diinginkan di tempat lain di garis pantai. Untuk mencegah banjir di daratan, pemerintah dapat membangun [[pemecah gelombang]], [[dinding laut]], atau [[tanggul]]. Contohnya, di Inggris, [[Pembatas Thames]] melindungi [[London]] dari [[pusuan ribut]],<ref>{{cite news |title=Thames Barrier engineer says second defence needed |url=http://www.bbc.co.uk/news/uk-england-london-20904885 |newspaper=BBC News |date=5 Januari 2013 }}</ref> sementara jebolnya tanggul-tanggul di sekitaran [[New Orleans]] selama [[Badai Katrina]] mengakibatkan krisis di Amerika Serikat. [[Reklamasi daratan]] juga dapat dilakukan, seperti perluasan dua pulau kecil yang memungkinkan pembangunan [[Bandar Udara Internasional Hong Kong]].<ref>{{cite book|author=Plant, G.W.|author2=Covil, C.S|author3=Hughes, R.A.|title=Site Preparation for the New Hong Kong International Airport|publisher=Thomas Telford|date=1998|pages=1–4, 43 |url= https://books.google.com/?id=NVlGrr9WOp4C&printsec=frontcover|isbn=978-0-7277-2696-4}}</ref>
{{anchor|Cekungan samudra|cekungan samudra|Cekungan|cekungan}}
=== Cekungan ===
{{Main|Cekungan samudra}}
[[Berkas:Tectonic plate boundaries.png|jmpl|ka|Tiga jenis batas lempeng]]
Bumi terbagi menjadi [[inti bumi|inti]] yang magnetik, bagian [[mantel (geologi)|mantel]] yang kebanyakan cair, dan kulit terluar yang keras dan padat ([[litosfer]]). Litosfer terdiri dari [[kerak bumi|kerak]] dan bagian teratas mantel Bumi. Di daratan, kerak dikenal dengan sebutan [[kerak benua]], sementara yang berada di dasar laut disebut [[kerak samudra]]. Kerak samudra terdiri dari [[basal]] yang relatif padat dan memiliki ketebalan sekitar lima hingga sepuluh kilometer. Litosfer yang relatif tipis mengambang di atas mantel yang lebih panas dan terbagi menjadi sejumlah [[lempeng tektonik]].<ref>{{cite web |url=http://www.eoearth.org/view/article/156285/ |title=Structure of the Earth |author=Pidwirny, Michael |date=28 Maret 2013 |work=The Encyclopedia of Earth }}</ref> Di tengah samudra, [[magma]] terus menerus terdorong di antara lempeng-lempeng yang saling bersebelahan dan membentuk [[punggung tengah samudra]], dan di sini [[arus konveksi]] di dalam mantel cenderung menjauhkan lempeng-lempeng tersebut. Akibat perbedaan masa jenis, salah satu lempeng samudra dapat menunjam ke bawah lempeng lainnya, dan proses ini dikenal dengan sebutan [[subduksi]]. [[Palung]] di samudra terbentuk di tempat seperti ini, dan prosesnya diiringi oleh tumbukan. Tumbukan ini dapat mengakibatkan gempa bumi, sementara panas juga dihasilkan dan [[magma]] terdorong ke atas, sehingga membentuk gunung bawah laut, dan beberapa dapat menghasilkan gugusan kepulauan vulkanik yang terletak di dekat palung. Di dekat beberapa batas antara laut dan daratan, lempeng samudra yang agak lebih padat menunjam ke bawah lempeng kontinental, sehingga terbentuklah lebih banyak palung subduksi. Saat keduanya saling bertumbukan, lempeng kontinental akan mengalami perubahan bentuk dan menghasilkan aktivitas gempa bumi dan pembentukan gunung.<ref>{{cite web |url=http://www.eoearth.org/view/article/155264/ |title=Plate tectonics |author=Pidwirny, Michael |date=28 Maret 2013 |work=The Encyclopedia of Earth }}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.ucmp.berkeley.edu/geology/tectonics.html |title=Plate Tectonics: The Mechanism |publisher=University of California Museum of Paleontology }}</ref>
Palung terdalam di Bumi adalah [[Palung Mariana]] yang terbentang sekitar 2.500 km di dasar laut. Palung tersebut berada di dekat [[Kepulauan Mariana]], sebuah [[kepulauan]] vulkanik di Samudra Pasifik Barat. Rata-rata lebar palung ini tercatat sebesar 68 km, sementara titik terdalamnya adalah 10.994 kilometer di bawah permukaan laut.<ref name="smmt">{{cite news |url=https://www.telegraph.co.uk/earth/environment/8940571/Scientists-map-Mariana-Trench-deepest-known-section-of-ocean-in-the-world.html |title=Scientists map Mariana Trench, deepest known section of ocean in the world |date=7 Desember 2011 |newspaper=The Telegraph |access-date=2018-05-01 |archive-date=2014-11-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141110124504/http://www.telegraph.co.uk/earth/environment/8940571/Scientists-map-Mariana-Trench-deepest-known-section-of-ocean-in-the-world.html |dead-url=yes }}</ref> Sebuah palung yang lebih panjang terbentang sekitar 5.900 km di pesisir Peru dan Chili dengan kedalaman yang mencapai 8.065 m. Palung tersebut muncul di tempat terjadinya subduksi [[Lempeng Nazca]] (yang merupakan lempeng samudra) ke bawah [[Lempeng Amerika Selatan]] (yang merupakan lempeng kontinental), dan terkait dengan aktivitas gunung berapi di Andes.<ref>{{cite web |url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/453259/Peru-Chile-Trench |title=Peru-Chile Trench |work=Encyclopædia Britannica online }}</ref>
=== Permukaan laut ===
[[Berkas:Ocean dynamic topography.jpg|ka|jmpl|200px|Variasi permukaan laut di seluruh dunia (1992) dari −1,4 m (nila muda) sampai +1,0 m (merah muda).]]
{{Main|Permukaan laut}}
Selama sebagian besar sejarah Bumi, permukaan laut memiliki ketinggian yang berada di atas tingginya saat ini.<ref name=Stow />{{rp|74}} Faktor utama yang memengaruhi perubahan tinggi permukaan laut pada sepanjang sejarahnya adalah perubahan kerak samudra, dengan pola penurunan yang diperkirakan akan tetap berlangsung dalam waktu panjang ke depan.<ref>{{Cite journal | doi = 10.1126/science.1151540|bibcode=2008Sci...319.1357M|pmid=18323446| title = Long-Term Sea-Level Fluctuations Driven by Ocean Basin Dynamics| journal = Science| volume = 319| issue = 5868| pages = 1357–62| year = 2008| last1 = Muller | first1 = R. D.| author2 = et al.}}</ref> Pada periode [[Glasial Maksimum Terakhir]] sekitar 20.000 tahun yang lalu, permukaan laut ada pada ketinggian 120 m lebih rendah daripada ketinggiannya saat ini. Akan tetapi, selama 100 tahun terakhir, tinggi permukaan laut [[peningkatan permukaan laut terkini|telah naik]] dengan rata-rata kenaikan sebanyak 1,8 mm per tahun.<ref>{{Cite journal | last1 = Douglas | first1 = B. C. | journal = Surveys in Geophysics | volume = 18 |bibcode=1997SGeo...18..279D| issue = 2/3 | pages = 279–92 | doi = 10.1023/A:1006544227856 | year = 1997 |title=Global sea rise: a redetermination| pmid = | pmc = }}</ref> Sebagian besar dari kenaikan ini dipicu oleh peningkatan suhu laut yang menyebabkan [[pemuaian]] air laut di kedalaman 0–500 m dari permukaan. Faktor-faktor lain yang turut menaikkan tinggi permukaan laut (sekitar seperempatnya) berasal dari sumber air di daratan, seperti melelehnya salju dan [[Penyusutan gletser sejak 1850|gletser]] serta pengambilan air tanah untuk irigasi dan keperluan manusia lainnya.<ref>{{cite book |title=Observations: Oceanic Climate Change and Sea Level |last=Bindoff |first=N. L. |author2= et al. |date=2007 |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-0-521-88009-1 |pages=385–428 }}</ref> Pola kenaikan permukaan laut yang dipicu oleh [[pemanasan global]] diperkirakan akan berlanjut paling tidak hingga akhir abad ke-21.<ref>{{Cite journal | doi = 10.1126/science.1106663 | title = How Much More Global Warming and Sea Level Rise? | year = 2005 | last1 = Meehl | first1 = G. A. | journal = Science | volume = 307 | pages = 1769–72 | last2 = Washington | first2 = W. M. | last3 = Collins | first3 = W. D. | last4 = Arblaster | first4 = J. M. | last5 = Hu | first5 = A. | last6 = Buja | first6 = L. E. | last7 = Strand | first7 = W. G. | last8 = Teng | first8 = H.| url = http://www.sciencemag.org/cgi/reprint/307/5716/1769.pdf| format = Full free text | pmid = 15774757 | issue = 5716|bibcode = 2005Sci...307.1769M }}</ref>
{{anchor|Siklus air|siklus air}}
=== Siklus air ===
{{Main|Siklus air}}
Laut merupakan bagian dari [[siklus air]], yaitu ketika air [[penguapan|menguap]] dari samudra, bergerak melalui atmosfer dalam bentuk [[uap air|uap]], mengalami [[kondensasi]], lalu [[presipitasi (meteorologi)|turun ke bumi]] (biasanya dalam bentuk [[hujan]] atau [[salju]]), dan akhirnya kembali ke laut.<ref>{{cite web | url=http://ga.water.usgs.gov/edu/watercycleoceans.html | title=The Water Cycle: The Oceans | publisher=US Geological Survey }}</ref> Bahkan di [[Gurun Atacama]] (sebuah kawasan yang sangat jarang dituruni hujan), awan-awan kabut padat yang dikenal dengan sebutan ''[[camanchaca]]'' datang dari laut dan menjadi sumber air bagi tumbuhan-tumbuhan di kawasan ''[[lomas]]''.<ref>{{cite web | url=http://ngm.nationalgeographic.com/static-legacy/ngm/0308/feature3/ | title=The Driest Place on Earth | publisher=National Geographic | date=2003 | author=Vesilind, P. J. | access-date=2018-10-09 | archive-date=2011-07-06 | archive-url=https://web.archive.org/web/20110706195827/http://ngm.nationalgeographic.com/static-legacy/ngm/0308/feature3/ | dead-url=unfit }}</ref>
Di wilayah daratan yang luas, terdapat kenampakan-kenampakan geologi yang dapat membentuk wilayah [[cekungan endoreik]]. Cekungan-cekungan ini terkadang menghasilkan danau garam permanen karena air yang mengalir masuk menguap sementara mineralnya terakumulasi. Contohnya adalah [[Laut Kaspia]] di [[Asia Tengah]] serta [[Great Salt Lake]] di [[Amerika Serikat]].<ref>{{cite web | url=http://www.unep.or.jp/ietc/publications/short_series/lakereservoirs-2/10.asp | title=Endorheic Lakes: Waterbodies That Don't Flow to the Sea | work=The Watershed: Water from the Mountains into the Sea | publisher=United Nations Environment Programme | access-date=2018-05-02 | archive-date=2007-09-27 | archive-url=https://web.archive.org/web/20070927023634/http://www.unep.or.jp/ietc/Publications/Short_Series/LakeReservoirs-2/10.asp | dead-url=yes }}</ref> Air dari cekungan-cekungan tersebut dapat kembali ke laut melalui proses penguapan, aliran air tanah, dan (dalam [[skala waktu geologi|waktu yang lama]]) [[pergeseran benua]].
{{anchor|Siklus karbon|siklus karbon}}
=== Siklus karbon ===
{{Main|Siklus karbon samudra}}
Samudra memiliki kuantitas karbon terbesar yang didaur secara aktif, dan jumlah karbon yang terkandung di dalam samudra juga merupakan yang terbesar kedua setelah [[litosfer]].<ref name=GlobalCarbonCycle /> Lapisan permukaan samudra mengandung banyak sekali [[karbon organik terlarut]], yang sering kali ditukar dengan karbon di atmosfer. Sementara itu, konsentrasi [[karbon anorganik total|karbon anorganik terlarut]] di lapisan dalam samudra tercatat sekitar 15 persen lebih tinggi ketimbang konsentrasi di lapisan permukaan,<ref name=Sarmiento_and_Gruber_2006>{{cite book | last1=Sarmiento | first1=J. L. | last2=Gruber | first2=N. | title=Ocean Biogeochemical Dynamics | date=2006 | publisher=Princeton University Press }}</ref> dan karbon di lapisan dalam akan tetap berada di sana dalam waktu yang panjang.<ref name=Prentice_etal_2001 /> [[Arus termohalin]] menukar karbon di antara kedua lapisan tersebut.<ref name=GlobalCarbonCycle>{{Cite journal | last1 = Falkowski | first1 = P. | last2 = Scholes | first2 = R. J. | last3 = Boyle | first3 = E. | last4 = Canadell | first4 = J. | last5 = Canfield | first5 = D. | last6 = Elser | first6 = J. | last7 = Gruber | first7 = N. | last8 = Hibbard | first8 = K. | last9 = Högberg | first9 = P. | last10 = Linder | first10 = S. | last11 = MacKenzie | first11 = F. T. | last12 = Moore b | first12 = 3. | last13 = Pedersen | first13 = T. | last14 = Rosenthal | first14 = Y. | last15 = Seitzinger | first15 = S. | last16 = Smetacek | first16 = V. | last17 = Steffen | first17 = W. | title = The Global Carbon Cycle: A Test of Our Knowledge of Earth as a System | doi = 10.1126/science.290.5490.291 | journal = Science | volume = 290 | issue = 5490 | pages = 291–96 | year = 2000 | pmid = 11030643| pmc = |bibcode = 2000Sci...290..291F }}</ref>
Karbon dari atmosfer memasuki samudra dan mengalami pelarutan di lapisan permukaan, dan lalu berubah menjadi [[asam karbonat]], [[karbonat]] dan [[bikarbonat]]:<ref>{{cite book|last1=McSween|first1=Harry Y.|last2=McAfee|first2=Steven|year=2003|title=Geochemistry: Pathways and Processes|url=https://archive.org/details/geochemistrypath00mcsw|pages=[https://archive.org/details/geochemistrypath00mcsw/page/143 143]|publisher=Columbia University Press}}</ref>
:CO<sub>2</sub> <sub>(gas)</sub> {{eqm}} CO<sub>2</sub> <sub>(aq)</sub>
:CO<sub>2</sub> <sub>(aq)</sub> + H<sub>2</sub>O {{eqm}} H<sub>2</sub>CO<sub>3</sub>
:H<sub>2</sub>CO<sub>3</sub> {{eqm}} HCO<sub>3</sub><sup>−</sup> + H<sup>+</sup>
:HCO<sub>3</sub><sup>−</sup> {{eqm}} CO<sub>3</sub><sup>2−</sup> + 2 H<sup>+</sup>
Karbon juga masuk ke laut lewat sungai dalam bentuk karbon organik terlarut, dan lalu diubah oleh organisme yang ber[[fotosintesis]] menjadi karbon organik. Karbon ini dapat didaur di rantai makanan atau mengalami presipitasi ke lapisan yang lebih dalam dan kaya akan karbon sebagai jaringan lunak mati atau di dalam cangkang-cangkang dan tulang-tulang sebagai [[kalsium karbonat]]. Karbon ini beredar di lapisan ini dalam waktu yang panjang sebelum mengendap sebagai sedimen atau kembali ke permukaan melalui arus termohalin.<ref name=Prentice_etal_2001>{{cite web | last = Prentice | first = I. C. | title = The carbon cycle and atmospheric carbon dioxide | url = http://ir.anet.ua.ac.be/irua/handle/10067/381670151162165141?show=full | publisher = Climate change 2001: the scientific basis: contribution of Working Group I to the Third Assessment Report of the Intergouvernmental Panel on Climate Change |editor= Houghton, J. T. | date = 2001}}</ref>
{{anchor|Pengasaman samudra|pengasaman|asidifikasi samudra|asidifikasi}}
=== Peningkatan keasaman ===
{{Main|Peningkatan keasaman air laut}}
[[Berkas:Estimated change in annual mean sea surface pH from 1770s-1990s (GLODAP).png|jmpl|ka|300px|Perkiraan perubahan [[pH]] air laut yang diakibatkan oleh [[karbon dioksida]] yang dihasilkan manusia]]
Air laut bersifat sedikit [[alkalinitas|alkali]] dan memiliki rata-rata [[pH]] sekitar 8,2 selama 300 juta tahun terakhir.<ref name="NatGeo"/> Baru-baru ini, aktivitas manusia dengan cepat meningkatkan kadar [[#Siklus karbon|karbon dioksida]] di atmosfer. Sekitar 30–40% dari tambahan CO<sub>2</sub> diserap oleh samudra, sehingga membentuk [[asam karbonat]] dan menurunkan pH (sekarang di bawah 8,1<ref name="NatGeo">{{cite web | title = Ocean Acidification | publisher = [[National Geographic]]| date = 27 April 2017 | accessdate = 9 Oktober 2018 | url = https://www.nationalgeographic.com/environment/oceans/critical-issues-ocean-acidification/}}</ref>) melalui proses yang disebut peningkatan keasaman samudra.<ref name=Feely04>{{Cite journal | doi = 10.1126/science.1097329|pmid=15256664|url=http://www.pmel.noaa.gov/pubs/outstand/feel2633/feel2633.shtml| title = Impact of Anthropogenic CO<sub>2</sub> on the CaCO<sub>3</sub> System in the Oceans| journal = Science| volume = 305| issue = 5682| pages = 362–66| year = 2004| last1 = Feely | first1 = R. A.|last2=Sabine|first2=C. L.|last3=Lee|first3=K|last4=Berelson|first4=W|last5=Kleypas|first5=J|last6=Fabry|first6=V. J.|last7=Millero|first7=F. J.|bibcode=2004Sci...305..362F}}</ref><ref name="Zeebe2008">{{Cite journal | doi = 10.1126/science.1159124|pmid=18599765| title = OCEANS: Carbon Emissions and Acidification| journal = Science| volume = 321| issue = 5885| pages = 51–52| year = 2008| last1 = Zeebe | first1 = R. E.| last2 = Zachos | first2 = J. C.| last3 = Caldeira | first3 = K.| last4 = Tyrrell | first4 = T.}}</ref><ref name="GattusoHansson2011">{{cite book|author1=Gattuso, J.-P.|author2=Hansson, L.|title=Ocean Acidification|url= https://books.google.com/books?id=8yjNFxkALjIC&printsec=frontcover|date= 2011|publisher=Oxford University Press|isbn= 978-0-19-959109-1|oclc= 730413873}}</ref> Kadar pH diperkirakan akan turun hingga 7,7 (peningkatan konsentrasi ion hidrogen sebesar 3 kali lipat) pada tahun 2100, yang merupakan perubahan besar dalam kurun waktu satu abad.<ref name=AboutAntarctica />{{efn|Sebagai gambaran untuk mengetahui seberapa besar perubahan ini, jika pH plasma darah manusia meningkat dari kadar normal sebesar 7,4 menjadi di atas 7,8, atau turun hingga di bawah 6,8, kematian akan terjadi.<ref name="Tanner2012">{{cite book | editor-last = Rhoades | editor-first = R. A. | editor2-last = Bell | editor2-first = D. R. | last = Tanner | first = G. A. |title=Medical Physiology: Principles for Clinical Medicine|url=https://books.google.com/books?id=1kGcFOKCUzkC|contribution = Acid-Base Homeostasis |chapterurl= https://www.inkling.com/read/medical-physiology-rodney-rhoades-david-bell-4th/chapter-24/acidbase-balance-disturbances|date=2012|publisher=Lippincott Williams & Wilkins|isbn=978-1-60913-427-3}}</ref>}}
Salah satu unsur penting dalam pembentukan material kerangka pada hewan-hewan laut adalah [[kalsium]], tetapi [[kalsium karbonat]] menjadi semakin mudah larut jika tekanan semakin tinggi, sehingga cangkang dan kerangka akan mengalami pelarutan apabila berada di bawah [[kedalaman kompensasi karbonat]].<ref name=Pinet>{{cite book |last=Pinet |first=Paul R. |date=1996 |title=Invitation to Oceanography |pages=126, 134–35 |publisher=West Publishing Company |url=https://books.google.com/books?id=eAqQvGYap24C&printsec=frontcover|isbn= 978-0-314-06339-7 }}</ref> Kalsium karbonat juga menjadi semakin mudah larut jika kadar pH lebih rendah, sehingga pengasaman samudra kemungkinan akan berdampak besar terhadap organisme-organisme laut yang memiliki cangkang seperti [[tiram]], [[kerang]], [[bulu babi]], dan [[koral]],<ref name=PMEL>{{cite web | url=http://www.pmel.noaa.gov/co2/story/What+is+Ocean+Acidification%3F | title=What is Ocean Acidification? | publisher=NOAA PMEL Carbon Program }}</ref> karena kemampuan mereka untuk membentuk cangkang akan berkurang,<ref name=orr05>{{Cite journal | last1 = Orr | first1 = J. C. | last2 = Fabry | first2 = V. J. | last3 = Aumont | first3 = O. | last4 = Bopp | first4 = L. | last5 = Doney | first5 = S. C. | last6 = Feely | first6 = R. A. | last7 = Gnanadesikan | first7 = A. | last8 = Gruber | first8 = N. | last9 = Ishida | first9 = A. | doi = 10.1038/nature04095 | last10 = Joos | first10 = F. | last11 = Key | first11 = R. M. | last12 = Lindsay | first12 = K. | last13 = Maier-Reimer | first13 = E. | last14 = Matear | first14 = R. | last15 = Monfray | first15 = P. | last16 = Mouchet | first16 = A. | last17 = Najjar | first17 = R. G. | last18 = Plattner | first18 = G. K. | last19 = Rodgers | first19 = K. B. | last20 = Sabine | first20 = C. L. | last21 = Sarmiento | first21 = J. L. | last22 = Schlitzer | first22 = R. | last23 = Slater | first23 = R. D. | last24 = Totterdell | first24 = I. J. | last25 = Weirig | first25 = M. F. | last26 = Yamanaka | first26 = Y. | last27 = Yool | first27 = A. | title = Anthropogenic ocean acidification over the twenty-first century and its impact on calcifying organisms | journal = Nature | volume = 437 | issue = 7059 | pages = 681–86 | year = 2005 | pmid = 16193043| pmc = |bibcode = 2005Natur.437..681O }}</ref> dan kedalaman kompensasi karbonat akan semakin mendekati permukaan laut. Organisme [[plankton]]ik yang juga akan terkena dampak dari pengasaman meliputi moluska-moluska mirip siput yang dikenal sebagai [[pteropoda]], serta [[alga]] bersel tunggal yang disebut [[kokolitofor]] dan [[foraminifera]]. Organisme-organisme ini merupakan bagian penting dari [[rantai makanan]] dan penurunan jumlah mereka akan berdampak besar terhadap [[ekosistem]]. Di kawasan tropis, [[koral]] akan sangat terdampak karena koral akan semakin sulit membentuk kerangka yang terbuat dari kalsium karbonat,<ref name="Cohen2009">{{Cite journal | doi = 10.5670/oceanog.2009.102| title = Why Corals Care About Ocean Acidification: Uncovering the Mechanism| journal = Oceanography| volume = 22| issue = 4| pages = 118–27| year = 2009| last1 = Cohen | first1 = A. | last2 = Holcomb | first2 = M. }}</ref> dan ini akan berdampak pada hewan-hewan lainnya yang tinggal di [[terumbu karang]].<ref name=AboutAntarctica>{{cite web |url=http://www.antarctica.gov.au/about-antarctica/environment/climate-change/ocean-acidification-and-the-southern-ocean |title=Ocean acidification |date=28 September 2007 |publisher=Department of Sustainability, Environment, Water, Population & Communities: Australian Antarctic Division }}</ref>
Dalam riwayat geologi Bumi, belum ada peristiwa yang sebanding dengan perubahan tingkat keasaman di laut seperti yang terjadi saat ini, sehingga tidak diketahui secara pasti bagaimana ekosistem laut akan beradaptasi.<ref name="Hönisch2012">{{Cite journal | last1 = Honisch | first1 = B. | last2 = Ridgwell | first2 = A. | last3 = Schmidt | first3 = D. N. | last4 = Thomas | first4 = E. | last5 = Gibbs | first5 = S. J. | last6 = Sluijs | first6 = A. | last7 = Zeebe | first7 = R. | last8 = Kump | first8 = L. | last9 = Martindale | first9 = R. C. | last10 = Greene | doi = 10.1126/science.1208277 | first10 = S. E. | last11 = Kiessling | first11 = W. | last12 = Ries | first12 = J. | last13 = Zachos | first13 = J. C. | last14 = Royer | first14 = D. L. | last15 = Barker | first15 = S. | last16 = Marchitto Jr | first16 = T. M. | last17 = Moyer | first17 = R. | last18 = Pelejero | first18 = C. | last19 = Ziveri | first19 = P. | last20 = Foster | first20 = G. L. | last21 = Williams | first21 = B. | title = The Geological Record of Ocean Acidification | journal = Science | volume = 335 | issue = 6072 | pages = 1058–63 | year = 2012 | pmid = 22383840| pmc = |bibcode = 2012Sci...335.1058H }}</ref> Hal ini dapat semakin diperparah oleh efek dari peningkatan suhu dan penurunan kadar oksigen.<ref name="Gruber2011">{{Cite journal | doi = 10.1098/rsta.2011.0003| title = Warming up, turning sour, losing breath: Ocean biogeochemistry under global change| journal = Philosophical Transactions of the Royal Society A: Mathematical, Physical and Engineering Sciences| volume = 369| issue = 1943| pages = 1980–96| year = 2011| last1 = Gruber | first1 = N.|bibcode = 2011RSPTA.369.1980G }}</ref>
{{anchor|Kehidupan|kehidupan|kehidupan laut}}
== Kehidupan laut ==
[[Berkas:Blue Linckia Starfish.JPG|ka|lurus|jmpl|[[Terumbu karang]] merupakan salah satu habitat dengan kehidupan yang paling beranekaragam di dunia.]]
{{Main|Kehidupan laut}}
Samudra adalah tempat tinggal beranekaragam kehidupan yang memanfaatkannya sebagai habitat. Sinar matahari hanya menerangi lapisan-lapisan atas laut, sehingga sebagian besar samudra berada dalam kegelapan permanen. Di setiap tingkatan kedalaman dan zona suhu, terdapat habitat-habitat tersendiri untuk spesies-spesies yang unik, sehingga lingkungan laut memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.<ref>{{cite web |url=http://www.k.u-tokyo.ac.jp/pros-e/nenv-e/index-e.htm |title=Profile |publisher=Department of Natural Environmental Studies: University of Tokyo }}</ref> Terdapat bermacam-macam habitat laut, dari habitat di permukaan laut hingga [[palung]] yang paling dalam. Beberapa contohnya adalah [[terumbu karang]], [[hutan kelp]], padang [[lamun]], [[kolam pasang-surut]], dasar laut yang berlumpur, berpasir dan berbatu, serta [[zona pelagik]] terbuka. Organisme yang hidup di laut juga bermacam-macam, dari [[Paus (mamalia)|paus]] dengan panjang yang mencapai 30 meter hingga [[fitoplankton]] dan [[zooplankton]] mikroskopis, fungi, dan bakteri.<!-- Di laut juga terdapat virus, seperti [[bakteriofag laut]] yang baru ditemukan sebagai parasit pada bakteri.<ref>{{Cite journal | last1 = Mann | first1 = N. H. | title = The Third Age of Phage | doi = 10.1371/journal.pbio.0030182 | journal = PLoS Biology | volume = 3 | issue = 5 | pages = e182 | year = 2005 | pmid = 15884981| pmc =1110918 }}</ref>--> Kehidupan laut berperan penting dalam [[siklus karbon]] sebagai organisme fotosintetik yang mengubah [[karbon dioksida]] terlarut menjadi karbon organik.<ref name=Jeffrey>{{cite book | title=Marine Biology: International Edition: Function, Biodiversity, Ecology | publisher=Oxford University Press | author=Levinton, Jeffrey S. | date=2010 | chapter=18. Fisheries and Food from the Sea | isbn=978-0-19-976661-1}}</ref><ref name=DKlife>{{cite book | title=Illustrated Encyclopedia of the Ocean | url=https://archive.org/details/illustratedencyc0000unse_j5c3 | publisher=Dorling Kindersley | date=2011 | isbn=978-1-4053-3308-5 }}</ref>{{rp|pages=204–29}}
Kehidupan mungkin bermula di laut dan semua [[filum]] hewan terwakili di sana. Para ilmuwan saat ini masih memperdebatkan tempat kemunculan kehidupan secara pasti: [[percobaan Miller-Urey]] menunjukkan bahwa kehidupan mungkin muncul secara [[abiogenesis]] di sebuah "sup" kimia encer di perairan terbuka, tetapi baru-baru ini muncul dugaan bahwa kehidupan pertama kali muncul di [[mata air panas]] vulkanik, sedimen tanah liat, atau [[ventilasi hidrotermal]] di dasar laut, dan semua tempat ini akan melindungi kehidupan awal dari radiasi ultraviolet yang tidak diserap oleh atmosfer Bumi pada masa itu.<ref name=Stow />{{rp|pages=138–40}}
[[Berkas:Kelp forest.jpg|jmpl|kiri|200px|[[Hutan kelp]] yang menjadi habitat banyak organisme laut]]
=== Habitat ===
{{Main|Habitat laut}}
{{topik habitat samudera|image=|caption=}}
Secara horizontal, habitat laut dapat dibagi menjadi habitat lautan terbuka dan pesisir. Habitat pesisir terbentang dari garis pantai hingga ujung [[landas benua]]. Kebanyakan kehidupan laut dapat ditemui di habitat pesisir, meskipun landas benua hanya mencakup 7% dari luas seluruh samudra. Habitat lautan terbuka terletak di samudra dalam di landas benua. Selain pembagian secara horizontal, habitat laut dapat dibagi secara vertikal menjadi habitat [[zona pelagik|pelagik]] (perairan terbuka), [[zona demersal|demersal]] (di atas dasar laut), dan [[zona bentik|bentik]] (dasar laut). Pembagian ketiga adalah menurut [[garis lintang]]: dari perairan tropis, sedang, sampai kutub.<ref name=Stow />{{rp|pages=150f}}
Terumbu karang, yang disebut "hutan hujan di laut", menduduki kurang dari 0,1 persen permukaan samudra dunia, tetapi ekosistemnya mencakup 25 persen dari seluruh spesies laut.<ref>{{Cite journal | doi = 10.1007/s003380050078| title = New estimates of global and regional coral reef areas| url = https://archive.org/details/sim_coral-reefs_1997-12_16_4/page/225| journal = Coral Reefs| volume = 16| issue = 4| pages = 225–30| year = 1997| last1 = Spalding | first1 = M. D.| last2 = Grenfell | first2 = A. M.}}</ref> Terumbu karang yang paling dikenal adalah terumbu karang [[tropis]] seperti [[Great Barrier Reef]] di Australia.<ref name=Stow />{{rp|pages=204–07}} Walaupun begitu, karang juga dapat ditemui di perairan dingin, dan terdapat enam spesies [[koral]] yang terlibat dalam pembentukan karang di perairan tersebut, yaitu ''[[Lophelia pertusa]]'', ''[[Madrepora oculata]]'', ''[[Goniocorella dumosa]]'', ''[[Oculina varicosa]]'', ''[[Enallopsammia profunda]]'', dan ''[[Solenosmilia variabilis]]''.<ref>{{cite web | url=http://www.coralscience.org/main/articles/climate-a-ecology-16/cold-water-reefs | title=Cold-water reefs | publisher=CoralScience.org | date=2008–2009 | author=Neulinger, Sven | access-date=2018-05-04 | archive-date=2014-10-22 | archive-url=https://www.webcitation.org/6TVxAAKtE?url=http://www.coralscience.org/main/articles/climate-a-ecology-16/cold-water-reefs | dead-url=yes }}</ref>
=== Alga dan tumbuhan ===
{{Main|Alga}}
[[Berkas:Diatoms_through_the_microscope.jpg|jmpl|kiri|200px|Diatom adalah salah satu jenis [[fitoplankton]] yang paling tersebar di laut.]]
[[Produsen primer]] seperti tumbuhan dan [[plankton]] tersebar luas di laut dan juga sangat penting bagi ekosistem. Diperkirakan setengah dari [[oksigen]] dunia dihasilkan oleh [[fitoplankton]].<ref name="NalGeo">{{cite news |last=Roach |first=John |url=http://news.nationalgeographic.com/news/2004/06/0607_040607_phytoplankton.html |title=Source of Half Earth's Oxygen Gets Little Credit |work=National Geographic News |date=7 Juni 2004 |accessdate=4 April 2016}}</ref><ref>[http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1029/2003GL017141/full# New evidence for enhanced ocean primary production triggered by tropical cyclone] I. Lin, W. Timothy Liu, Chun-Chieh Wu, George T. F. Wong, Zhiqiang Che, Wen-Der Liang, Yih Yang and Kon-Kee Liu. ''Geophysical Research Letters'' Volume 30, Issue 13, Juli 2003. {{doi|10.1029/2003GL017141}}</ref> Sekitar 45 persen [[produksi primer]] di laut dihasilkan oleh [[diatom]].<ref>{{Cite journal | doi = 10.1029/2002GB002018| title = Role of diatoms in regulating the ocean's silicon cycle| journal = Global Biogeochemical Cycles| volume = 17| issue = 4| pages = n/a| year = 2003| last1 = Yool | first1 = A. | last2 = Tyrrell | first2 = T. | bibcode=2003GBioC..17.1103Y}}</ref> Alga yang jauh lebih besar, yang umum dikenal dengan sebutan [[gulma laut]], juga penting di tingkatan lokal: ''Sargassum'' mengambang di permukaan, sementara [[kelp]] membentuk hutan dasar laut.<ref name=DKlife />{{rp|pages=246–55}} [[Tumbuhan berbunga]] dalam bentuk [[lamun]] tumbuh di "[[padang rumput]]" di perairan dangkal berpasir,<ref>{{Cite journal | doi = 10.1371/journal.pone.0016504| pmid = 21283684| pmc = 3025983| title = Positive Feedbacks in Seagrass Ecosystems – Evidence from Large-Scale Empirical Data| journal = PLoS ONE| volume = 6| issue = 1| pages = e16504| year = 2011| last1 = Van Der Heide | first1 = T. | last2 = Van Nes | first2 = E. H. | last3 = Van Katwijk | first3 = M. M. | last4 = Olff | first4 = H. | last5 = Smolders | first5 = A. J. P. |bibcode = 2011PLoSO...616504V }}</ref> sementara [[pohon bakau]] menghiasi daerah pesisir di kawasan tropis dan subtropis,<ref>{{cite web|url=http://www.botgard.ucla.edu/html/botanytextbooks/worldvegetation/marinewetlands/mangal/ |title=Mangal (Mangrove) |publisher=Mildred E. Mathias Botanical Garden }}</ref> dan tumbuhan-tumbuhan [[Halofit|yang toleran terhadap garam]] berkembang di [[rawa asin]] yang mengalami banjir secara berkala.<ref>{{cite web |url=http://www.botgard.ucla.edu/html/botanytextbooks/worldvegetation/marinewetlands/saltmarsh/ |title=Coastal Salt Marsh |publisher=Mildred E. Mathias Botanical Garden }}</ref> Semua habitat tersebut dapat [[Sekuestrasi karbon|menangkap dan menyimpan]] karbon dalam jumlah yang besar, dan juga menopang [[biologi laut|keragaman hayati]] yang terdiri dari hewan-hewan besar dan kecil.<ref>{{cite web |url=http://www.unesco.org/new/en/natural-sciences/ioc-oceans/priority-areas/rio-20-ocean/blueprint-for-the-future-we-want/marine-biodiversity/facts-and-figures-on-marine-biodiversity/ |title=Facts and figures on marine biodiversity |date=2012 |work=Marine biodiversity |publisher=UNESCO }}</ref>
Sinar hanya dapat menembus permukaan laut di atas 200 m, sehingga tumbuhan hanya dapat tumbuh di bagian ini.<ref name=Russell /> Bagian permukaan sering kali kekurangan komponen-komponen nitrogen yang aktif secara biologis. [[Siklus nitrogen]] di laut terdiri dari proses transformasi mikrobial yang meliputi [[pengikatan nitrogen]], [[asimilasi nitrogen]], [[nitrifikasi]], [[anamoks]], dan denitrifikasi.<ref>{{Cite journal | doi = 10.1098/rstb.2013.0121| title = The marine nitrogen cycle: Recent discoveries, uncertainties and the potential relevance of climate change| journal = Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences| volume = 368| issue = 1621| page = 20130121| year = 2013| last1 = Voss | first1 = M.| last2 = Bange | first2 = H. W.| last3 = Dippner | first3 = J. W.| last4 = Middelburg | first4 = J. J.| last5 = Montoya | first5 = J. P.| last6 = Ward | first6 = B. | pmid=23713119 | pmc=3682741}}</ref> Beberapa proses tersebut terjadi di laut dalam, sehingga pertumbuhan tumbuhan lebih besar di daerah yang mengalami [[pembalikan massa air]], dan juga di daerah dekat [[estuari|muara]] yang mengandung nutrien yang terbawa dari daratan. Maka dari itu, wilayah yang paling produktif, kaya akan plankton, dan juga kaya akan ikan umumnya terletak di daerah pesisir.<ref name=Stow />{{rp|pages=160–63}}
{{anchor|Hewan|Zoologi}}
=== Hewan dan kehidupan lain ===
{{further|Zoologi laut}}
[[Berkas:Red lionfish near Gilli Banta Island.JPG|jmpl|ka|200px|[[Ikan lepu ayam]] di dekat Pulau Banta, Indonesia]]
[[Berkas:Tursiops truncatus 01.jpg|jmpl|ka|200px|[[Lumba-lumba]]]]
Terdapat beranekaragam hewan di laut, tetapi ada banyak spesies laut yang masih belum diketahui keberadaannya dan jumlah spesies yang telah ditemukan terus bertambah setiap tahunnya.<ref name=Thorne-Miller /> Beberapa [[vertebrata]] seperti [[burung laut]], [[Pinniped|anjing laut]], dan [[penyu]] kembali ke daratan untuk berkembangbiak, tetapi ikan, [[cetacea]], dan [[ular laut]] hanya hidup di laut, dan begitu pula berbagai [[filum]] [[invertebrata]]. Samudra penuh dengan kehidupan dan memiliki banyak mikrohabitat yang beranekaragam.<ref name=Thorne-Miller>{{cite book |title=The Living Ocean: Understanding and Protecting Marine Biodiversity |last=Thorne-Miller |first=Boyce |date=1999 |publisher=Island Press |isbn=978-1-59726-897-4 |page=2 |url=https://books.google.com/?id=ZM7MEk7f4Q4C&printsec=frontcover}}</ref> Salah satu contohnya adalah lapisan permukaan yang menjadi tempat tinggal bakteri, [[fungi laut|fungi]], [[mikroalga]], [[protozoa]], telur ikan, dan berbagai larva, meskipun lapisan ini sering kali terombang-ambing oleh [[ombak]].<ref>{{cite book |title=The Living Ocean: Understanding and Protecting Marine Biodiversity |last=Thorne-Miller |first=Boyce |date=1999 |publisher=Island Press |isbn=978-1-59726-897-4 |page=88 |url=https://books.google.com/?id=ZM7MEk7f4Q4C&printsec=frontcover}}</ref>
[[Zona pelagik]] dihuni oleh [[makrofauna|makro]]- dan [[mikrofauna]] dan banyak sekali [[zooplankton]] yang bergerak searah dengan arus. Kebanyakan organisme terkecil adalah larva ikan dan [[invertebrata laut]] yang mengeluarkan [[telur (biologi)|telur]] dalam jumlah besar karena kemungkinan embrio dapat bertahan sampai dewasa sangat kecil.<ref>{{cite web |url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/365256/marine-ecosystem/70721/Plankton |title=Marine ecosystem: Plankton |author=Kingsford, Michael John |work=Encyclopædia Britannica online Encyclopedia}}</ref> Zooplankton memakan fitoplankton dan zooplankton lainnya, dan merupakan bagian dasar dari rantai makanan yang kompleks: zooplankton dimakan oleh ikan dan organisme [[nekton]]ik lain, dan lalu ikan dimangsa oleh hewan seperti [[hiu]] dan [[lumba-lumba]].<ref>{{cite web |url=http://www.teara.govt.nz/en/oceanic-fish/page-1 |title=Oceanic Fish |author=Walrond, Carl |work=The Encyclopedia of New Zealand |publisher=New Zealand Government }}</ref> Beberapa hewan laut melakukan migrasi, seperti migrasi musiman ke wilayah lain di samudra, atau migrasi harian secara vertikal untuk mencari makan di bagian atas pada malam hari dan lalu kembali ke bagian bawah untuk berlindung pada siang hari.<ref>{{cite book |title=Marine Ecological Processes: A Derivative of the Encyclopedia of Ocean Sciences |editor=Steele, John H. |editor2=Thorpe, Steve A. |editor3=Turekian, Karl K.|date=2010 |publisher=Academic Press |isbn=978-0-12-375724-1 |page=316 |url=https://books.google.com/?id=kkRKJCofvXMC&pg=PA316}}</ref> Kapal-kapal juga dapat membawa atau menyebarkan [[spesies invasif]] saat kapal-kapal tersebut mengeluarkan isi [[ballast]] atau dengan mengangkut organisme yang telah mengalami akumulasi di lambung kapal.<ref>{{cite web |url=http://water.epa.gov/type/oceb/habitat/invasive_species_index.cfm |title=Invasive species |date=6 Maret 2012 |work=Water: Habitat Protection |publisher=Environmental Protection Agency }}</ref>
[[Berkas:Osedax frankpressi.jpg|jmpl|kiri|200px|Cacing-cacing ''[[Osedax]]'' yang menempel di sisa tulang belulang [[Paus (mamalia)|paus]]]]
Zona demersal menopang kehidupan banyak hewan yang memakan organisme bentik atau yang mencari perlindungan dari para predator. Dasar laut menyediakan habitat di atas atau di bawah permukaan [[substrat (biologi)|substrat]] yang dipakai oleh organisme yang telah ber[[evolusi]] pada kondisi tersebut. [[Mintakat pasang surut]] yang terpapar udara secara berkala merupakan tempat tinggal [[teritip]], [[moluska]], dan [[krustasea]]. [[Zona neritik]] memiliki banyak organisme yang membutuhkan sinar untuk berkembang. Di sana, ''[[Porifera]]'', ''[[Echinodermata]]'', ''[[Polychaeta]]'', [[anemon laut]], dan invertebrata-invertebrata lainnya tinggal di bebatuan yang diselimuti alga. Karang sering kali dihuni oleh [[simbiosis|simbion-simbion]] fotosintetik dan dapat ditemui di perairan dangkal yang dapat ditembus cahaya. Kerangka kapur yang dibentuk olehnya merupakan kenampakan dasar laut yang penting. Sementara itu, tidak banyak kehidupan di laut yang lebih dalam, tetapi kehidupan laut juga berkembang di sekitaran [[gunung laut]], tempat ikan dan hewan-hewan lainnya berkumpul dan mencari makan. [[Ikan demersal]] tinggal di dekat dasar laut dan memangsa organisme pelagik atau invertebrata [[benthos|bentik]].<ref>{{Cite journal | doi = 10.1007/BF00390900| title = Feeding strategies of some demersal fishes of the continental slope and rise off the Mid-Atlantic Coast of the USA| journal = Marine Biology| volume = 44| issue = 4| pages = 357–75| year = 1978| last1 = Sedberry | first1 = G. R.| last2 = Musick | first2 = J. A.}}</ref> Penjelajahan laut dalam sendiri telah menguak dunia baru yang sebelumnya tak pernah dilihat oleh para ilmuwan. Beberapa hewan seperti [[detritivora]] bergantung pada [[salju laut|materi organik yang jatuh ke dasar samudra]] ("salju laut"). Kehidupan lainnya berkumpul di sekitaran [[ventilasi hidrotermal]] di dasar laut, dan dari situ keluar air yang kaya akan mineral yang menopang berbagai macam organisme, dengan produsen primer berupa bakteri [[kemoautotrofik]] yang mengoksidasi sulfida, dan para konsumennya meliputi ''[[Bivalvia]]'' terspesialisasi, anemon laut, teritip, kepiting, cacing, dan ikan yang biasanya tidak dapat ditemui di tempat lain.<ref name=Stow />{{rp|page=212}} Paus yang sudah mati dan tenggelam ke dasar samudra juga menjadi sumber makanan bagi sejumlah organisme yang turut bergantung pada bakteri pengoksidasi sulfur. Bangkai paus (termasuk kerangkanya yang kaya akan [[lipid]]) menopang [[bioma]]-bioma unik dengan banyak mikrob baru dan kehidupan-kehidupan lainnya yang belum ditemukan.<ref>{{cite book |title=Understanding Marine Biodiversity |last=Committee on Biological Diversity in Marine Systems |first=National Research Council |date=1995 |publisher=National Academies Press |isbn=978-0-309-17641-5 |chapter=Waiting for a whale: human hunting and deep-sea biodiversity |url=https://www.nap.edu/read/4923/chapter/3#6}}</ref>
{{anchor|Sejarah|sejarah}}
== Manusia dan laut ==
[[Berkas:Borobudur ship.JPG|jmpl|ka|[[Relief]] kapal di [[Candi Borobudur]]]]
[[Berkas:Columbus Taking Possession.jpg|jmpl|ka|Pada tanggal 12 Oktober 1492, penjelajah Italia [[Kristoforus Kolumbus]] berhasil "menemukan" [[Amerika|Benua Amerika]] untuk [[Imperium Spanyol|Spanyol]] (lukisan tahun 1893)]]
[[Berkas:Astrolabe, Strasbourg, 1466 AD, brass - Hessisches Landesmuseum Darmstadt - Darmstadt, Germany -DSC00536.jpg|jmpl|ka|Sebuah [[astrolab]]]]
{{anchor|Navigasi|Penjelajahan|Eksplorasi|navigasi|penjelajahan|eksplorasi|Penjelajahan laut dalam}}
=== Sejarah navigasi dan penjelajahan ===
{{main|Sejarah navigasi|Sejarah kartografi|Sejarah maritim}}
Manusia telah [[navigasi|menjelajahi]] laut sejak zaman [[prasejarah]], biasanya dengan menggunakan [[rakit]] dan [[perahu lesung]], [[perahu alang-alang]], dan [[kano]] dari kulit pohon. Sekitar tahun 3000 SM, bangsa [[Austronesia]] di [[Taiwan]] sudah mulai menyebar ke wilayah kepulauan di [[Asia Tenggara]].<ref name="matrilineality2003">{{Cite journal | doi = 10.1086/379272| title = Matrilineality and the Melanesian Origin of Polynesian Y Chromosomes| journal = Current Anthropology| volume = 44| pages = S121| year = 2003| last1 = Hage | first1 = P. | last2 = Marck | first2 = J. }}</ref> Kemudian, orang-orang "[[Kebudayaan Lapita|Lapita]]" dari rumpun Austronesia menyebar luas di wilayah yang terbentang dari [[Kepulauan Bismarck]] hingga ke [[Fiji]], [[Tonga]], dan [[Samoa]].<ref name="Belwood1">{{cite book |last1= Bellwood|first1= Peter |title=The Polynesians – Prehistory of an Island People |url= https://archive.org/details/polynesiansprehi00unse|date= 1987 |publisher=Thames and Hudson |pages=[https://archive.org/details/polynesiansprehi00unse/page/45 45]–65|isbn=0500274509}}</ref> Keturunan mereka [[navigasi Polinesia|mengarungi lautan sejauh ribuan kilometer]] dari satu pulau ke pulau lainnya hanya dengan menggunakan sebuah [[kano]],<ref>{{cite web |url=https://www.pbs.org/wgbh/nova/ancient/polynesia-genius-navigators.html |title=Polynesia's Genius Navigators |author=Clark, Liesl |date=15 Februari 2000 |publisher=NOVA }}</ref> dan dalam prosesnya mereka menemukan banyak pulau baru, termasuk [[Hawaii]], [[Pulau Paskah]] (Rapa Nui), dan [[Selandia Baru]].<ref name="Kayser, M. 2006">{{Cite journal | doi = 10.1093/molbev/msl093|pmid=16923821|url=http://static1.squarespace.com/static/53ca9138e4b09ce5b336e6a8/t/53d3ba34e4b0dc5a2065db41/1406384692136/KayserStonekingMBE2006.pdf| title = Melanesian and Asian Origins of Polynesians: MtDNA and Y Chromosome Gradients Across the Pacific| journal = Molecular Biology and Evolution| volume = 23| issue = 11| pages = 2234–44| year = 2006| last1 = Kayser | first1 = M.|last2=Brauer|first2=S|last3=Cordaux|first3=R|last4=Casto|first4=A|last5=Lao|first5=O|last6=Zhivotovsky|first6=L. A.|last7=Moyse-Faurie|first7=C|last8=Rutledge|first8=R. B.|last9=Schiefenhoevel|first9=W|last10=Gil|first10=D|last11=Lin|first11=A. A.|last12=Underhill|first12=P. A.|last13=Oefner|first13=P. J.|last14=Trent|first14=R. J.|last15=Stoneking|first15=M}}</ref>
Bangsa [[Mesir Kuno]] dan [[Fenisia]] telah menjelajahi [[Laut Tengah]] dan [[Laut Merah]], sementara [[Hannu]] dari Mesir berhasil mencapai [[Semenanjung Arab]] dan Pesisir Afrika sekitar tahun 2750 SM.<ref>{{cite web |url= http://www.marinersmuseum.org/education/ancient-world-egypt |archiveurl= https://web.archive.org/web/20100723003850/http://www.marinersmuseum.org/education/ancient-world-egypt |archivedate= 2010-07-23 |title= The Ancient World – Egypt |publisher= Mariners' Museum |year= 2012 |accessdate= 5 Maret 2012 |dead-url= yes }}</ref> Pada milenium pertama SM, bangsa Fenisia dan Yunani telah mendirikan koloni-koloni di pesisir [[Laut Tengah]] dan [[Laut Hitam]],<ref>{{cite book | url=http://books.google.com/books?id=DR4MKjXY_MMC&pg=PA63 | title=A Brief History Of The Western World | publisher=Thomson Wadsworth | author=Greer, Thomas H.; Lewis, Gavin | year=2004 | page=63 | isbn=978-0-534-64236-5}}</ref> Sekitar tahun 500 SM, seorang navigator [[Kartago]] yang bernama [[Hanno sang Navigator|Hanno]] menulis catatan perjalanannya yang menunjukkan bahwa ia paling tidak telah mencapai pesisir [[Senegal]], atau mungkin malah hingga sejauh [[Gunung Kamerun]].<ref>Harden, Donald (1962). ''The Phoenicians'', p. 168. Penguin (Harmondsworth).</ref><ref>Warmington, Brian H. (1960) ''Carthage'', hlm. 79. Penguin (Harmondsworth).</ref> Pada [[abad pertengahan|abad pertengahan awal]], bangsa [[Viking]] berhasil melintasi Samudra [[Atlantik Utara]] hingga mencapai ujung timur laut benua [[Amerika]].<ref name=Stow/>{{rp|pages=12–13}}
Orang-orang [[Republik Novgorod|Novgorod]] juga telah berlayar di [[Laut Putih]] dari abad ke-13 atau bahkan sebelumnya.<ref>{{cite web|url=http://www.rgo.ru/2010/08/zacepilis-za-morzhovec/|title=Зацепились за Моржовец|publisher=Русское географическое общество|language=Russian|year=2012|accessdate=5 Maret 2012|archive-date=2012-12-21|archive-url=https://archive.today/20121221190109/www.rgo.ru/2010/08/zacepilis-za-morzhovec/|dead-url=yes}}</ref> Sementara itu, laut beserta dengan pesisir Asia timur dan selatan dimanfaatkan oleh pedagang Arab dan Tionghoa.<ref>{{cite book | title=A Comparison of Medieval Arab Methods of Navigation with Those of the Pacific Islands | publisher=Coimbra | author=Tibbets, Gerald Randall | year=1979}}</ref> [[Dinasti Ming]] di [[Tiongkok]] bahkan memiliki armada yang terdiri dari 317 kapal dengan 37.000 awak yang dipimpin oleh [[Cheng Ho]] pada awal abad ke-15; armada ini menjelajahi wilayah pesisir Samudra Hindia dan Pasifik.<ref name=Stow/>{{rp|pages=12–13}}
Pada akhir abad ke-15, para pelaut Eropa Barat mulai mencari jalur dagang yang baru. [[Bartolomeu Dias]] mengelilingi [[Tanjung Harapan]] pada tahun 1487 dan [[Vasco da Gama]] mencapai India lewat tanjung tersebut pada tahun 1498. [[Kristoforus Kolumbus]] berlayar dari [[Cadiz]] pada tahun 1492 dalam upaya untuk mencapai wilayah India di timur dengan cara berlayar ke barat. Ia malah mendarat di sebuah pulau di [[Laut Karibia]], dan beberapa tahun kemudian seorang navigator [[Republik Venesia|Venesia]] yang bernama [[Giovanni Caboto]] berhasil mencapai [[Newfoundland]]. Penjelajah Italia [[Amerigo Vespucci]], yang menjadi asal nama benua [[Amerika]], menjelajahi pesisir Amerika Selatan dari tahun 1497 hingga 1502, dan ia juga menemukan mulut [[Sungai Amazon]].<ref name=Stow/>{{rp|pages=12–13}} Pada tahun 1519, seorang navigator [[Portugis]] yang bernama [[Fernando de Magelhaens]] memimpin ekspedisi pertama yang bertujuan mengelilingi dunia.<ref name=Stow/>{{rp|pages=12–13}}
[[Berkas:Mercator 1569 map small.jpg|jmpl|kiri|Peta dunia karya [[Gerardus Mercator]] dari tahun 1569. Garis pantai [[Dunia Lama]] digambarkan dengan cukup akurat, tetapi proyeksi untuk kawasan-kawasan di lintang tinggi menjadi terlalu besar.]]
Terkait dengan sejarah alat navigasi, kompas pertama kali digunakan oleh orang Yunani dan Tionghoa kuno untuk menunjukkan orientasi utara dan mengetahui ke mana kapal mengarah. [[Garis lintang]] ditentukan dengan menggunakan [[astrolab]], [[tongkat Jacob]], atau [[sekstan]], sementara [[garis bujur]] hanya dapat dihitung dengan [[kronometer laut|kronometer]] yang akurat untuk menunjukkan perbedaan waktu yang pasti antara kapal dengan titik yang telah ditentukan, seperti [[Meridian utama|Meridian Greenwich]]. Pada tahun 1759, seorang pembuat jam yang bernama [[John Harrison]] merancang alat semacam itu dan [[James Cook]] menggunakan alat ini selama perjalanannya mengarungi samudra.<ref name=NavHist/> Kini ''[[Sistem Pemosisi Global]]'' (GPS) menggunakan lebih dari tiga puluh [[satelit]] untuk memungkinkan navigasi secara akurat di seluruh dunia.<ref name=NavHist>{{cite web |url=http://www.bbc.co.uk/history/interactive/animations/navigation/index_embed.shtml |title=A History of Navigation |work=History |publisher=BBC |accessdate=13 September 2013}}</ref>
Terkait dengan peta yang juga sangat penting untuk navigasi, pada abad kedua, [[Ptolemeus]] telah memetakan wilayah-wilayah dunia yang dikenal pada masa itu, dari "''[[Pulau Keberkahan|Fortunatae Insulae]]''" ([[Tanjung Verde]] atau [[Kepulauan Kanari]]) di barat hingga [[Teluk Thailand]] di timur. Peta ini digunakan pada tahun 1492 oleh Kristoforus Kolumbus.<ref>{{cite journal |author=Jenkins, Simon |year=1992 |title=Four Cheers for Geography |journal=Geography |volume=77 |issue=3 |pages=193–197 |jstor=40572190 }}</ref> Kemudian, [[Gerardus Mercator]] membuat peta dunia pada tahun 1538 dengan proyeksi yang meluruskan [[garis rhumb|garis-garis rhumb]],<ref name=Stow/>{{rp|pages=12–13}} sehingga menghasilkan proyeksi yang terlalu besar untuk wilayah-wilayah di lintang tinggi seperti wilayah [[Artik]]. Pada abad ke-18, peta yang tersedia sudah lebih baik daripada sebelumnya, dan salah satu tujuan perjalanan [[James Cook]] adalah untuk melakukan pemetaan lebih lanjut. Penelitian ilmiah berlanjut dengan pengukuran kedalaman oleh ''[[USS Tuscarora (1861)|Tuscarora]]'', penelitian samudra oleh [[ekspedisi Challenger]] (1872–1876), kiprah pelaut [[Skandinavia]] [[Roald Amundsen]] dan [[Fridtjof Nansen]], ekspedisi [[Michael Sars]] pada tahun 1910, [[ekspedisi Atlantik Jerman]] pada tahun 1925, survei ''[[RRS Discovery II|Discovery II]]'' di [[Antarktika]] pada tahun 1932, dan seterusnya.<ref name=Jenkins/> Selain itu, pada tahun 1921, didirikan [[Organisasi Hidrografi Internasional]] yang merupakan badan yang kompeten dalam melakukan survei [[hidrografi]] dan pemetaan bahari.<ref>{{cite web |url=http://www.iho.int/srv1/ |title=International Hydrographic Organization |date=15 Maret 2013 |accessdate=14 September 2013}}</ref>
=== Sejarah oseanografi dan penjelajahan laut dalam ===
[[Berkas:Bathyscaphe Trieste Piccard-Walsh.jpg|jmpl|ka|300px|[[Don Walsh]] (kiri) dan [[Jacques Piccard]] (tengah) di dalam [[Batiskaf Trieste|batiskaf selam ''Trieste'']]]]
[[Oseanografi]] ilmiah bermula dari pelayaran Kapten James Cook dari tahun 1768 hingga 1779 yang mendeskripsikan Lautan Pasifik dari 71 derajat Selatan hingga 71 derajat Utara dengan tingkat ketelitian yang tinggi.<ref name=Stow/>{{Rp|page=14}} Kronometer buatan [[John Harrison]] membantu navigasi dan pemetaan yang dilakukan oleh James Cook selama dua perjalanannya, dan keberhasilan ini lalu meningkatkan standar upaya-upaya penelitian berikutnya.<ref name=Stow/>{{Rp|page=14}} Ekspedisi-ekspedisi lainnya dilancarkan pada abad ke-19 oleh Rusia, Prancis, Belanda, Amerika Serikat, serta Britania Raya.<ref name=Stow/>{{Rp|page=15}} Kemudian, di atas [[HMS Beagle|HMS ''Beagle'']] yang ditumpangi oleh [[Charles Darwin]] selama perjalanan yang memberikannya ilham untuk menulis buku ''[[On the Origin of Species]]'', nakhoda kapalnya, [[Robert FitzRoy]], memetakan lautan dan pesisir dan menerbitkan laporan yang terdiri dari empat volume mengenai tiga perjalanan kapal tersebut pada tahun 1839.<ref name=Stow/>{{Rp|page=15}} Buku [[Edward Forbes]] dari tahun 1854 yang berjudul ''Distribution of Marine Life'' berpendapat bahwa kehidupan tidak bisa tumbuh di bawah kedalaman 600 meter, tetapi hal ini kemudian dibantah oleh ahli biologi Britania [[W. B. Carpenter]] dan [[C. Wyville Thomson]] yang menemukan kehidupan di laut dalam dengan metode pengerukan pada tahun 1868.<ref name=Stow/>{{Rp|page=15}} Wyville Thompson lalu menjadi kepala ilmuwan ekspedisi Challenger pada 1872–1876, yang menjadi perintis ilmu oseanografi.<ref name=Stow/>{{Rp|page=15}}
Dalam perjalanan keliling dunia sepanjang 68.890 mil laut (127.580 km), ''[[HMS Challenger (1858)|HMS Challenger]]'' menemukan sekitar 4.700 spesies laut baru, dan juga melakukan 492 [[pemeruman]] laut dalam, 133 pengerukan dasar laut, 151 pemukatan perairan lepas, dan 263 pengamatan suhu air.<ref>{{cite book |title=Oceanography: an introduction to the marine environment |last=Weyl |first=Peter K. |year=1970 |publisher=John Wiley & Sons |isbn=978-0-471-93744-9 |page=49 }}</ref> Di Samudra Atlantik Selatan pada tahun 1898/1899, [[Carl Chun]] di atas ''Valdivia'' menemukan banyak bentuk kehidupan baru dari kedalaman yang melebihi 4.000 m. Pengamatan hewan laut dalam di lingkungan alami mereka pertama kali dilakukan pada tahun 1930 oleh [[William Beebe]] dan [[Otis Barton]] yang turun hingga kedalaman 434 m dengan menggunakan [[batisfer]] yang terbuat dari baja.<ref name=jrank>{{cite web |url=http://science.jrank.org/pages/7100/Underwater-Exploration.html |title=Underwater Exploration - History, Oceanography, Instrumentation, Diving Tools and Techniques, Deep-sea Submersible Vessels, Key Findings in Underwater Exploration, Deep-sea pioneers |work=Science Encyclopedia |publisher=Net Industries |accessdate=15 September 2013}}</ref> Kemudian, pada tahun 1960, [[Jacques Piccard]] mengembangkan [[Bathyscaphe|batiskaf selam]] ''[[Batiskaf Trieste|Trieste]]'' yang berhasil membawa [[Don Walsh]] dan Jacques Piccard ke dasar [[Palung Mariana]] di Samudra Pasifik dan mencapai rekor kedalaman 10.915 m.<ref>{{cite news |url=http://www.independent.co.uk/news/obituaries/jacques-piccard-oceanographer-and-pioneer-of-deepsea-exploration-992032.html |title=Jacques Piccard: Oceanographer and pioneer of deep-sea exploration |publisher=The Independent |date=5 November 2008 |accessdate=15 September 2013 |archive-date=2011-02-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110225013530/http://www.independent.co.uk/news/obituaries/jacques-piccard-oceanographer-and-pioneer-of-deepsea-exploration-992032.html |dead-url=yes }}</ref> Pencapaian yang sama baru terulang pada tahun 2012 ketika [[James Cameron]] mengemudikan ''[[Deepsea Challenger]]'' ke kedalaman serupa.<ref>{{cite web |url=http://deepseachallenge.com/the-expedition/ |title=The expedition |author=James Cameron |work=Deepsea Challenge |publisher=National Geographic |accessdate=15 September 2013 |archive-date=2013-09-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130914173321/http://deepseachallenge.com/the-expedition/ |dead-url=yes }}</ref> [[Pakaian selam atmosfer]] dapat dikenakan untuk menjelajahi dasar laut, dan rekor dunia untuk penjelajahan terdalam dengan menggunakan pakaian ini dicetak pada tahun 2006 ketika seorang penyelam Angkatan Laut Amerika Serikat mencapai kedalaman 610 m.<ref>{{cite web |url=http://www.navy.mil/submit/display.asp?story_id=25000 |title=Navy Chief Submerges 2,000 Feet, Sets Record |author=Logico, Mark G. |date=8 April 2006 |work=America's Navy |publisher=United States Navy |accessdate=12 September 2013}}</ref>
Di laut dalam, sinar matahari tidak dapat tembus dan tekanannya sangat tinggi. Untuk menjelajahi laut dalam, diperlukan kendaraan-kendaraan khusus, baik itu kendaraan bawah laut yang dikendalikan dari jauh dan dlengkapi dengan pencahayaan dan kamera, atau kendaraan selam yang dapat ditumpangi awak. Kendaraan selam ''[[Mir (kendaraan selam)|Mir]]'' dapat ditumpangi oleh tiga awak dan turun hingga kedalaman 6.000 m. Kendaraan tersebut dilengkapi dengan cahaya 5.000 watt, perlengkapan video, dan lengan mekanik untuk mengumpulkan sampel atau memasang alat peneliti.<ref>{{cite web |url=http://oceanexplorer.noaa.gov/technology/subs/mir/mir.html |title=The Marvelous Mirs |work=Ocean Explorer |publisher=National Oceanic and Atmospheric Administration |accessdate=5 Juli 2013}}</ref>
[[Batimetri]] adalah pemetaan dan pengkajian [[topografi]] dasar lautan. Metode yang digunakan untuk mengukur kedalaman laut meliputi [[perum gema]], ''[[laser airborne depth sounder]]'', atau penghitungan kedalaman dari data [[penginderaan jauh]] dari satelit. Informasi ini digunakan untuk menentukan rute kabel dan pipa bawah laut, untuk menentukan lokasi anjungan lepas pantai yang sesuai, dan untuk mencari tempat penangkapan ikan yang baru.<ref>{{cite web |url=http://www.ga.gov.au/marine/bathymetry.html |title=Marine and Coastal: Bathymetry |publisher=Geoscience Australia |accessdate=25 September 2013}}</ref>
Penelitian oseanografi yang sedang berlangsung saat ini adalah penelitian kehidupan laut, konservasi, lingkungan laut, kimia laut, dinamika iklim dan permodelannya, batas udara-laut, pola cuaca, sumber daya laut, energi terbarukan, ombak dan arus, serta perancangan dan pengembangan alat-alat dan teknologi-teknologi baru untuk meneliti laut dalam.<ref>{{cite web |url=https://scripps.ucsd.edu/research/topics |title=Research topics |publisher=Scripps Institution of Oceanography |accessdate=16 September 2013}}</ref> Pada era 1960-an dan 1970-an, penelitian berfokus pada taksonomi dan biologi dasar, tetapi pada era 2010-an perhatian telah teralih ke topik-topik besar seperti [[perubahan iklim]].<ref>{{cite web | url=http://www.seaworld.org.za/content/page/research-ori | title=Research | publisher=The South African Association for Marine Biological Research | year=2013 | accessdate=20 September 2013}}</ref> Untuk mengumpulkan data lapisan permukaan, para peneliti dapat memanfaatkan penginderaan jauh dari satelit, tetapi untuk memperoleh data dari laut dalam diperlukan pengukuran yang dilakukan secara ''[[in situ]]'', seperti kapal penelitian, alat pengamatan yang ditambatkan, serta kendaraan bawah laut.<ref name=NOC>{{cite web | url=http://noc.ac.uk/research-at-sea | title=Research at Sea | publisher=National Oceanography Centre | year=2013 | accessdate=20 September 2013}}</ref>
{{anchor|Perkapalan|perdagangan|perkapalan}}
=== Perjalanan ===
[[Berkas:RMS Titanic 3.jpg|jmpl|ka|[[RMS Titanic|RMS ''Titanic'']], kapal penumpang raksasa yang tenggelam di Samudra Atlantik Utara pada tanggal 15 April 1912]]
Kapal layar atau [[kapal paket]] mengangkut surat ke seberang laut. Salah satu kapal paket pertama berlayar dari Belanda ke [[Batavia, Hindia Belanda|Batavia]] pada tahun 1670-an.<ref>{{cite book |title=Calendar of state papers, domestic series, of the reign of Charles II: preserved in the state paper department of Her Majesty's Public Record Office, Volume 1 |last=Public Record Office |year=1860 |publisher=Longman, Green, Longman & Roberts |url=http://books.google.com/?id=0_JVAAAAYAAJ }}</ref> Penumpang boleh naik, tetapi kondisi di dalam kapal tidak layak. Pelayaran penumpang terjadwal kemudian berkembang, tetapi waktu pelayarannya tergantung cuaca. Ketika kapal uap menggantikan kapal layar, [[kapal samudra]] menjelma sebagai kapal penumpang. Pada awal abad ke-20, pelayaran lintas Atlantik memakan lima hari. Banyak perusahaan kapal berlomba-lomba membuat kapal terbesar dan tercepat. [[Blue Riband]] adalah penghargaan tak resmi yang dipersembahkan kepada kapal tercepat yang melintasi Atlantik dengan jadwal rutin. ''[[RMS Mauretania (1906)|Mauretania]]'' memegang rekor kecepatan 26,06 knot (48,26 km/jam) selama dua puluh tahun sejak 1909.<ref>{{cite web |url=http://www.greatships.net/riband.html |title=The Blue Riband of the North Atlantic |author=Newman, Jeff |work=Great Ships |accessdate=11 September 2013}}</ref> Hales Trophy, penghargaan pelayaran komersial tercepat melintasi Atlantik, dimenangkan oleh ''[[SS United States|United States]]'' pada tahun 1952 dengan masa berlayar 3 hari 10 jam 40 menit.<ref>{{cite journal |author=Smith, Jack |year=1985 |title=Hales Trophy, won in 1952 by ''SS United States'' remains at King's Point as ''Challenger'' succumbs to the sea |journal=Yachting |issue=November |page=121 |url=http://books.google.com/?id=BLg5v41rbmEC&pg=PA121&dq=%22Hales+trophy%22+United+States#v=onepage&q=%22Hales%20trophy%22%20United%20States&f=false }}</ref>
Kapal samudra nyaman, tetapi bahan bakar dan stafnya memakan biaya yang besar. Masa kejayaan kapal penumpang lintas Atlantik berakhir seiring murahnya biaya penerbangan lintas benua. Pada tahun 1958, penerbangan rutin antara New York dan Paris dengan masa tempuh tujuh jam mengguncang industri kapal penumpang transatlantik. Kapal demi kapal dipensiunkan. Beberapa kapal diloakkan dan sisanya dijadikan kapal pesiar untuk industri pelancongan dan hotel mengapung.<ref>{{cite journal |author=Norris, Gregory J. |year=1981 |title=Evolution of cruising |journal=Cruise Travel |issue=Desember |page=28 |url=http://books.google.com/?id=IDEDAAAAMBAJ&lpg=PA28&dq=The+Evolution+of+the+Transatlantic+Liner&pg=PA28#v=onepage&q=The%20Evolution%20of%20the%20Transatlantic%20Liner&f=false }}{{Pranala mati|date=Februari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Namun, laut masih menjadi pilihan bagi [[pengungsi]] yang menaiki perahu taklayak. Mereka biasanya membayar [[penyelundupan manusia|penyelundup]] agar bisa berlayar. Ada yang mengungsi karena berlindung dari penindasan dan ada pula yang mengungsi karena [[migran ekonomi|mencari penghidupan layak]] di luar negeri..<ref>{{cite news |title=No evidence to support Foreign Minister Bob Carr's economic migrants claims |url=http://www.abc.net.au/news/2013-08-14/no-evidence-bob-carr-economic-migrants/4821544 |newspaper=ABC News |date=15 Agustus 2013 |accessdate=21 Agustus 2013}}</ref>
=== Rekreasi ===
{{Main|Pelayaran|Memancing}}
[[Berkas:Buzo.jpg|jmpl|kiri|Gambar seorang penyelam lengkap dengan masker selam, tabung oksigen, dan kaki katak]]
Pemanfaatan laut untuk rekreasi dan wisata sudah dimulai pada abad ke-19, dan lalu menjadi industri yang besar pada abad ke-20.<ref>{{cite web | url=http://www.icomia.com/ | title=The voice of the recreational marine industry worldwide | publisher=International Council of Marine Industry Associations | date=2013 }}</ref> Terdapat berbagai macam aktivitas rekreasi di laut, seperti ''[[yachting]]'', [[balap perahu motor]]<ref>{{cite web |url=http://www.yachtingmagazine.com/ |title=Yachting |publisher=YachtingMagazine.com }}</ref> [[memancing]],<ref>{{cite book | title=Global Challenges in Recreational Fisheries | url=https://archive.org/details/globalchallenges00aaso | publisher=John Wiley and Sons | date=2008 |isbn=0-470-69814-4| editor=Aas, Øystein |page=[https://archive.org/details/globalchallenges00aaso/page/n16 5]}}</ref> naik [[kapal pesiar]],<ref>{{cite book | title=Cruise Ship Tourism | url=https://archive.org/details/cruiseshiptouris00dowl_722 | publisher=CABI|isbn=1-84593-049-5 | date=2006 | editor=Dowling, Ross Kingston |page=[https://archive.org/details/cruiseshiptouris00dowl_722/page/n24 3]}}</ref> serta kegiatan [[pariwisata ekologi]] seperti [[melihat paus]] dan [[mengamati burung|mengamati burung laut]].<ref>{{cite book | title=Marine Ecotourism: Between the Devil and the Deep Blue Sea | url=https://archive.org/details/marineecotourism00cate | publisher=CABI | last1=Cater | first1=Carl |last2=Cater |first2=Erlet | date=2007 |page=[https://archive.org/details/marineecotourism00cate/page/n17 8] |isbn=1-84593-260-9}}</ref>
Banyak manusia yang senang bermain, berendam, atau bersantai di pantai. Namun, berendam di laut baru mulai menjadi kegiatan yang populer di Eropa pada abad ke-18 setelah [[William Buchan (dokter)|Dr. William Buchan]] menganjurkannya demi kesehatan.<ref>{{cite web |url=http://www.medclick.co.uk/content/article/157/Health-Benefits-of-Sea-Bathing |title=Health Benefits of Sea Bathing |publisher=MedClick }}</ref> Sementara itu, [[selancar]] adalah olahraga menaiki sebilah papan untuk bermanuver di atas ombak. Olahraga laut lainnya meliputi [[selancar layang]],<ref>{{Cite journal | doi = 10.1177/0363546503262162|pmid=15150038| title = A Prospective Study of Kitesurfing Injuries| url = https://archive.org/details/sim_american-journal-of-sports-medicine_2004-06_32_4/page/921| journal = American Journal of Sports Medicine| volume = 32| issue = 4| pages = 921–27 | year = 2004| last1 = Nickel | first1 = C.|last2=Zernial |first2=O. |last3=Musahl |first3=V. |last4=Hansen|first4=U. |last5=Zantop|first5=T. |last6=Petersen |first6=W. }}</ref> [[selancar angin]],<ref>{{cite web |url=http://www.worldofwindsurfing.net/en/press-lounge/basic-knowledge/disciplines.html |archiveurl=https://web.archive.org/web/20130925032923/http://www.worldofwindsurfing.net/en/press-lounge/basic-knowledge/disciplines.html |archivedate=2013-09-25 |title=The disciplines of windsurfing |date=15 April 2013 |publisher=World of Windsurfing }}</ref> dan [[ski air]].<ref>{{cite web |url=http://www.abc-of-skiing.com/water-skiing/disciplines.asp |title=Water skiing disciplines |publisher=ABC of Skiing }}</ref>
[[Selam bebas]] merupakan olahraga yang mencoba mencapai kedalaman tanpa alat bantu pernapasan. [[Perburuan mutiara|Para pemburu mutiara]] tradisional biasanya menyemiri kulit mereka dengan minyak, memasukkan kapas ke dalam telinga mereka, menjepit hidup mereka, dan lalu menyelam sedalam 12 m dengan keranjang untuk mengumpulkan [[tiram mutiara]].<ref>{{cite book | last = Catelle | first = W. R. | title = The Pearl: Its Story, Its Charm, and Its Value | url = http://www.farlang.com/gemstones/catelle-the-pearl/page_171 | date = 1907 | publisher = J. B. Lippincott | chapter = Methods of Fishing | page = 171 | access-date = 2018-05-07 | archive-date = 2014-10-22 | archive-url = https://www.webcitation.org/6TVxkwi7X?url=http://www.farlang.com/gemstones/catelle-the-pearl/page_171 | dead-url = yes }}</ref> Mata manusia tidak cocok untuk digunakan di bawah air, tetapi penglihatan dapat ditunjang dengan memakai [[masker selam]]. Alat-alat lainnya yang juga berguna untuk melakukan selam bebas adalah [[kaki katak]] dan [[snorkel]]. Sementara itu, [[alat bantu pernapasan bawah air]] memungkinkan penapasan di kedalaman selama berjam-jam.<ref name=usn>{{cite book |title=US Navy Diving Manual, 6th revision |year=2006 |publisher=US Naval Sea Systems Command |url=https://www.navsea.navy.mil/Portals/103/Documents/SUPSALV/Diving/US%20DIVING%20MANUAL_REV7.pdf?ver=2017-01-11-102354-393|accessdate=14 Oktober 2018 }}</ref> Namun, para penyelam dibatasi oleh menguatnya tekanan semakin dalam mereka menyelam, dan mereka harus menghindari [[penyakit dekompresi]] saat kembali ke permukaan. Penyelam yang hanya ingin berekreasi disarankan untuk tetap berada di atas kedalaman 30 m, karena jika mereka menyelam lebih dalam dapat terserang [[narkosis nitrogen]]. [[Penyelaman laut dalam|Penyelaman yang lebih dalam]] dari penyelaman rekreasional sendiri hanya dapat dilakukan dengan alat dan pelatihan khusus.<ref name=usn />
=== Perdagangan ===
{{Main|Perkapalan|Perdagangan}}
[[Berkas:Shipping routes red black.png|jmpl|Peta yang menunjukkan kepadatan relatif pada rute perkapalan komersial di seluruh dunia]]
Perdagangan laut sudah ada selama beberapa milenium. [[Dinasti Ptolemaik|Wangsa Ptolemaios]] berdagang dengan India dengan menggunakan pelabuhan-pelabuhan di [[Laut Merah]], sementara pada milenium pertama SM orang-orang [[Arab]], [[Fenisia]], [[Bani Israil]], dan India memperdagangkan barang-barang mewah seperti [[rempah-rempah]], [[emas]], dan batu-batu mulia.<ref>{{cite book | last = Shaw | first = Ian | title = The Oxford History of Ancient Egypt | url = https://archive.org/details/oxfordhistoryofa00shaw | publisher = Oxford University Press | year = 2003 |page=[https://archive.org/details/oxfordhistoryofa00shaw/page/426 426] | isbn = 0-19-280458-8}}</ref> Orang-orang Fenisia dikenal sebagai pedagang yang ulung, dan pada masa [[Yunani Kuno|Yunani]] dan [[Romawi]] perdagangan terus berkembang. Meskipun perdagangan di Eropa sempat mengalami kemunduran akibat runtuhnya [[Kekaisaran Romawi]], perdagangan masih berkembang di wilayah-wilayah lainnya seperti Afrika, Timur Tengah, India, Tiongkok, dan [[Asia Tenggara]].<ref>{{cite book |title=Cross-Cultural Trade in World History |last=Curtin |first=Philip D. |year=1984 |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-0-521-26931-5 |pages=88–104 |url=http://books.google.com/?id=R4IiYFhliv4C&printsec=frontcover&dq=history+of+trade#v=onepage&q=Roman%20Empire&f=false }}</ref>
Saat ini, banyak barang yang diangkut lewat laut, khususnya lewat Samudra Atlantik dan di sekitaran [[Lingkar Pasifik]]. Rute perdagangan besar melintasi [[Pilar-Pilar Herkules]], Laut Tengah, [[Terusan Suez]], Samudra Hindia, dan [[Selat Malaka]]; banyak kapal dagang yang juga melewati [[Selat Inggris]].<ref>{{Cite journal | doi = 10.1126/science.1149345|url=http://micheli.stanford.edu/pdf/30-Halpernetal2008Science.pdf|bibcode=2008Sci...319..948H|pmid=18276889| title = A Global Map of Human Impact on Marine Ecosystems| journal = Science| volume = 319| issue = 5865| pages = 948–52| year = 2008| last1 = Halpern | first1 = B. S.| last2 = Walbridge | first2 = S.| last3 = Selkoe | first3 = K. A.| last4 = Kappel | first4 = C. V.| last5 = Micheli | first5 = F.| last6 = d'Agrosa | first6 = C.| last7 = Bruno | first7 = J. F.| last8 = Casey | first8 = K. S.| last9 = Ebert | first9 = C.| last10 = Fox | first10 = H. E.| last11 = Fujita | first11 = R.| last12 = Heinemann | first12 = D.| last13 = Lenihan | first13 = H. S.| last14 = Madin | first14 = E. M. P.| last15 = Perry | first15 = M. T.| last16 = Selig | first16 = E. R.| last17 = Spalding | first17 = M.| last18 = Steneck | first18 = R.| last19 = Watson | first19 = R.}}</ref> Jalur-jalur perkapalan dipakai oleh kapal-kapal muatan, yang memanfaatkan arus dan angin. Lebih dari 60% lalu lintas kapal kontainer dunia melewati dua puluh rute dagang utama.<ref>{{cite web |url=http://www.worldshipping.org/about-the-industry/global-trade/trade-routes |title=Trade routes |publisher=World Shipping Council |access-date=2018-05-06 |archive-date=2014-10-22 |archive-url=https://www.webcitation.org/6TVxR8V1s?url=http://www.worldshipping.org/about-the-industry/global-trade/trade-routes |dead-url=yes }}</ref> Peningkatan pelelehan es di Artik sejak tahun 2007 juga membuat kapal-kapal dapat melewati [[Perlintasan Barat Laut]] selama beberapa minggu pada musim panas, sehingga kapal-kapal ini dapat menghindari rute-rute lain yang lebih panjang (seperti rute lewat [[Terusan Panama]]).<ref>{{cite web | url=http://news.nationalgeographic.co.uk/news/2007/09/070917-northwest-passage.html | title=Arctic Melt Opens Northwest Passage | publisher=National Geographic | date=17 September 2007 | author=Roach, John}}</ref> Secara keseluruhan, nilai barang yang diangkut lewat laut diperkirakan melebihi US$4 triliun setiap tahunnya.<ref>{{cite web |url=http://www.worldshipping.org/about-the-industry/global-trade |title=Global trade |publisher=World Shipping Council |access-date=2018-05-06 |archive-date=2014-10-22 |archive-url=https://www.webcitation.org/6TVxSNk7r?url=http://www.worldshipping.org/about-the-industry/global-trade |dead-url=yes }}</ref>
Terdapat dua jenis muatan, yaitu [[bahan curah|muatan curah]] dan [[Kargo breakbulk|muatan ''break bulk'']] atau muatan umum. [[Komoditas]]-komoditas dalam bentuk cair, bubuk, atau partikel diangkut dalam [[kapal muatan curah]] dan meliputi minyak, gandum, batubara, [[bijih]], logam bekas, pasir, dan kerikil. Muatan ''break bulk'' biasanya terdiri dari barang-barang jadi dan diangkut dalam kemasan-kemasan yang sering kali diletakkan di atas [[palet]]. Sebelum terjadinya [[kontainerisasi]] pada era 1950-an, barang-barang dimuat, diangkut, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit.<ref>{{cite web |url=http://www.dtic.mil/cgi-bin/GetTRDoc?AD=ADA439918&Location=U2&doc=GetTRDoc.pdf |author=Joint Chief of Staff |authorlink=Joint Chief of Staff |title=Bulk cargo |date=31 Agustus 2005 |work=Department of Defense Dictionary of Military and Associated Terms |publisher=Department of Defense |location=Washington DC |page=73 |access-date=2018-05-06 |archive-date=2011-06-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110604203854/http://www.dtic.mil/cgi-bin/GetTRDoc?AD=ADA439918&Location=U2&doc=GetTRDoc.pdf |dead-url=yes }}</ref> Pemakaian [[kontainer]] sangat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya pengangkutan,<ref>{{cite journal |date=22 Mei 1958|department=News and Comments |journal=New Scientist |volume=4 |issue=79 |page=10 |title=Fork lift trucks aboard|url=https://books.google.com/books?id=nJa21Dy8XxwC&lpg=PA10 |author=Reed Business Information}}</ref> dan kini kebanyakan muatan dipindahkan dengan menggunakan kontainer yang dapat dikunci dan berukuran standar yang diangkut di kapal-[[kapal kontainer]].<ref name=Sauerbier>{{cite book |author=Sauerbier, Charles L. |author2=Meurn, Robert J. |title=Marine Cargo Operations: a guide to stowage |publisher=Cornell Maritime Press |location=Cambridge, Md |date=2004 |pages=1–16 |isbn=0-87033-550-2 }}</ref><ref name=Sauerbier />
{{anchor|Pangan|pangan|Makanan|makanan|Makanan laut|makanan laut|perikanan}}
=== Perikanan ===
{{Main|Makanan laut|Perikanan|Budi daya perairan|Perburuan paus}}
[[Berkas:Negombo4(js).jpg|jmpl|ka|Kapal nelayan di Sri Lanka]]
[[Berkas:A Brixham trawler.jpg|jmpl|kiri|[[Kapal Brixham|Kapal-kapal pukat Brixham]] pada abad ke-19]]
[[Berkas:Chilean purse seine.jpg|jmpl|kiri|Sekitar 400 [[ton]] ikan [[makerel]] sedang diangkat dengan menggunakan [[pukat cincin]] di perairan [[perikanan di Peru|Peru]].]]
Ikan dan produk perikanan lainnya merupakan sumber protein dan nutrien-nutrien lainnya yang diperlukan demi keseimbangan nutrisi.<ref name="faofisheries"/> Pada tahun 2009, 16,6% dari asupan protein hewani dan 6,5% dari asupan protein di seluruh dunia diperoleh dari ikan.<ref name="faofisheries"/> Untuk memenuhi kebutuhan yang besar ini, negara-negara pesisir memanfaatkan sumber daya laut di [[zona ekonomi eksklusif]], tetapi kapal-kapal nelayan juga semakin banyak yang pergi menangkap ikan di perairan internasional.<ref name=GreenFacts>{{cite web |url=http://www.greenfacts.org/en/fisheries/ |title=Fisheries: Latest data |publisher=GreenFacts |accessdate=23 April 2013}}</ref> Pada tahun 2011, jumlah produksi ikan dunia (termasuk [[akuakultur]]) diperkirakan mencapai 154 juta ton, kebanyakan untuk dikonsumsi oleh manusia.<ref name="faofisheries">{{cite book |url=http://www.fao.org/docrep/016/i2727e/i2727e.pdf |title=The State of World Fisheries and Aquaculture 2012 |year=2012 |isbn=978-92-5-107225-7 |publisher= FAO Fisheries and Aquaculture Department |accessdate=23 April 2013}}</ref> Sekitar 90 juta ton dari antaranya diperoleh dari penangkapan ikan di alam bebas, sementara sisanya berasal dari [[budi daya perairan]].<ref name="faofisheries"/> Kawasan yang paling produktif adalah Samudra Pasifik Barat Laut dengan jumlah tangkapan sebesar 20,9 juta ton (27% tangkapan laut global) pada tahun 2010.<ref name="faofisheries"/> Selain itu, pada tahun 2010, diperkirakan terdapat 4,36 juta kapal penangkap ikan di seluruh dunia, dan sektor perikanan juga menjadi mata pencaharian bagi 54,8 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2010.<ref name="faofisheries"/> Jika digabung dengan pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan perikanan, seperti pemrosesan, pemasaran, distribusi, pembuatan alat penangkap ikan, produksi es, pembangunan kapal, atau penelitian, diperkirakan perikanan secara keseluruhan menunjang kehidupan sekitar 660-820 juta orang atau 10-12% populasi dunia.<ref name="faofisheries"/>
Beberapa jenis [[kapal penangkap ikan]] modern adalah [[kapal pukat|kapal pukat hela]], kapal [[pukat tarik]], [[rawai|kapal rawai]], serta [[kapal pemrosesan ikan]] yang dapat berada di lautan selama berminggu-minggu dan membekukan dan memroses banyak sekali ikan. Peralatan yang biasanya digunakan untuk menangkap ikan adalah [[pukat cincin]], [[pukat|pukat-pukat lainnya]], [[jaring insang]], dan [[rawai|tali pancing panjang]]. Sementara itu, jenis ikan yang paling sering ditangkap adalah [[haring]], [[ikan kod|kod]], [[teri]], [[tuna]], [[ikan sebelah]], [[belanak]], cumi-cumi, dan [[salmon]].<ref name="earthtimes">{{cite web |url=http://www.earthtimes.org/encyclopaedia/environmental-issues/fishing/ |title=Fishing |author=Evans, Michael |date=3 Juni 2011 |work=The Earth Times |accessdate=23 April 2013}}</ref> Namun, penangkapan ikan secara berlebihan telah menjadi permasalahan yang serius. Overeksploitasi tidak hanya berdampak terhadap ikan yang ditangkap, tetapi juga terhadap predator-predator besar.<ref name="Myers2003"/> Hasil kajian Myers & Worm yang diterbitkan di jurnal ''[[Nature]]'' pada tahun 2003 menunjukkan bahwa perikanan yang terindustrialisasi umumnya mengurangi [[biomassa]] komunitas sebesar 80% dalam kurun waktu 15 tahun setelah dimulainya eksploitasi.<ref name="Myers2003">{{Cite journal | last1 = Myers | first1 = R. A. | last2 = Worm | first2 = B. | doi = 10.1038/nature01610 | title = Rapid worldwide depletion of predatory fish communities | journal = Nature | volume = 423 | issue = 6937 | pages = 280–83 | year = 2003 | pmid = 12748640| pmc = |bibcode = 2003Natur.423..280M }}</ref> Untuk menghindari overeksploitasi, banyak negara yang telah menetapkan [[kuota]] penangkapan di perairan mereka.<ref name="earthtimes"/> Namun, upaya untuk memulihkan sektor perikanan dapat mengakibatkan penurunan hasil tangkapan dan keuntungan nelayan, sehingga banyak negara yang enggan mengambil tindakan yang tidak populer seperti ini.<ref name="susipudjiastuti"/> Meskipun begitu, hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal ''Nature'' pada April 2018 menunjukkan bahwa negara-negara dapat memulihkan sektor perikanan mereka dengan mengganyang [[penangkapan ikan ilegal]].<ref name="susipudjiastuti"/> Menurut hasil penelitian tersebut, semenjak [[Menteri Kelautan dan Perikanan]] [[Republik Indonesia]] [[Susi Pudjiastuti]] mengalakkan kebijakan yang agresif dalam memberantas kapal-kapal penangkap ikan ilegal, upaya tangkap berkurang sebesar 25%.<ref name="susipudjiastuti"/> Selain itu, kebijakan ini juga berpotensi meningkatkan jumlah tangkapan sebesar 14% dan keuntungan sebesar 12%.<ref name="susipudjiastuti">{{cite journal| title = Rapid and lasting gains from solving illegal fishing |last1=Cabral|first1=Reniel B.|author2=et al.| date = April 2018 | work = Nature Ecology & Evolution | url = https://www.nature.com/articles/s41559-018-0499-1.epdf?shared_access_token=0f0Asv4Lo7P6CA7kwiwIP9RgN0jAjWel9jnR3ZoTv0PRh-MpU0vTRaPU4XNu_ty6PpXG9KvG-Nn5n_Og1NcloOQZWPlc45hInonEKvs7oFWh37E9A0Ns-snQqo465Ak9N_l9CjVYu2-NCC3vwIW8LDyBgncd8v0lb7O2vcTR2B0%3D| volume = 2 | pages = 650–658 }}</ref> Dengan mengambil langkah semacam ini, ekonomi dan persediaan pangan setempat tidak perlu dikorbankan demi proses pemulihan.<ref name="susipudjiastuti"/>
[[Berkas:Færøsk havbrug.1.jpg|jmpl|ka|Tempat budi daya [[salmon]] di perairan [[Vestmanna]], [[Kepulauan Faroe]].]]
Sekitar 79 juta ton produk makanan dan non-makanan juga dihasilkan dengan cara [[budi daya perairan]] pada tahun 2010. Terdapat sekitar 600 spesies air yang dibudidayakan, termasuk produksi untuk memberi makan populasi di alam bebas. Hewan-hewan yang dibudidayakan termasuk [[ikan bersirip]], [[krustasea]], [[moluska]], [[teripang]], [[bulu babi]], dan [[ubur-ubur]].<ref name="faofisheries"/> Keuntungan budi daya dalam bentuk [[marikultur]] adalah ketersediaan makanan berupa plankton, dan limbah dari proses budi daya juga tersingkirkan secara alami.<ref>{{cite book |url=http://www.fao.org/docrep/012/i1092e/i1092e00.htm |title=Integrated mariculture |author=Soto, D. (ed.) |year=2009 |work=Fisheries and Aquaculture Technical Paper. No. 529 |publisher=FAO |isbn=978-92-5-106387-3 |accessdate=25 April 2013}}</ref> Terdapat beberapa metode yang digunakan. Mata jaring terapung dapat digunakan untuk ikan bersirip di laut terbuka, sementara [[Budi daya ikan#Kandang|kandang]] dapat dipakai di perairan yang lebih terlindungi atau kolam yang dapat disegarkan dengan air setiap kali terjadi pasang naik. [[Tambak udang|Udang]] dapat dibudidayakan di kolam-kolam dangkal yang terhubung dengan laut terbuka.<ref>{{cite web |url=http://www.shrimpnews.com/About.html |archiveurl=https://web.archive.org/web/20100201223644/http://www.shrimpnews.com/About.html |archivedate=2010-02-01 |title=About shrimp farming |publisher=Shrimp News International |accessdate=25 April 2013 |dead-url=yes }}</ref> Tali rentang dapat dipasang di air untuk membudidayakan alga, [[tiram]], dan kerang. Teripang dapat diternak di dasar perairan.<ref>{{cite web |url=http://www.worldfishcenter.org/featured/sea-cucumber-ranching-improves-livelihoods |title=Sea cucumber ranching improves livelihoods |publisher=WorldFish |accessdate=25 April 2013}}</ref> Program pengembangbiakkan di penangkaran juga telah membesarkan [[larva]] [[lobster]] yang kemudian dilepaskan ke alam bebas, sehingga menambah tangkapan lobster di [[Maine]].<ref>{{cite web |url=http://www.marinebio.net/marinescience/06future/lobsterfarm.htm |title=Lobster mariculture |author=Anderson, Genny|date=15 Juni 2009 |work=Marine Science |accessdate=25 April 2013}}</ref> Sementara itu, terdapat paling tidak 145 spesies rumput laut yang dikonsumsi di seluruh dunia, dan beberapa telah lama dibudidayakan di Jepang dan negara-negara Asia lainnya; selain itu, terdapat pula potensi yang besar dalam mengembangkan [[algakultur]].<ref>{{cite web | url=http://www.bbc.co.uk/news/magazine-18813075 | title=Future foods: What will we be eating in 20 years' time? | publisher=BBC | date=30 Juli 2012 | accessdate=24 April 2013 | author=Winterman, Denise}}</ref> Terkait dengan tumbuhan-tumbuhan berbunga di laut, tidak banyak yang dijadikan makanan, tetapi salah satu contohnya adalah ''[[Salicornia europaea]]'' yang dapat dimakan mentah maupun matang.<ref>{{cite web | url=http://www.bbcgoodfood.com/content/knowhow/glossary/samphire/ | title=Samphire | publisher=BBC: Good Food | accessdate=24 April 2013 }}</ref> Salah satu kesulitan terbesar dalam melakukan budi daya perairan adalah kecenderungan monokultur dan risiko dari penyebaran [[penyakit dan parasit ikan|penyakit]]. Pada era 1990-an, wabah penyakit mengakibatkan kematian massal [[kapis farrer]] dan [[udang putih tiongkok|udang putih]], sehingga mereka harus digantikan oleh spesies yang lain.<ref>"[http://china.nlambassade.org/binaries/content/assets/postenweb/c/china/zaken-doen-in-china/import/kansen_en_sectoren/agrofood/rapporten_over_agro_food/an-overview-of-chinas-aquaculture An Overview of China's Aquaculture]", hlm. 6. Netherlands Business Support Office (Dalian), 2010.</ref> Selain itu, budi daya perairan juga dapat berdampak terhadap lingkungan; contohnya, [[budi daya udang]] menyebabkan kehancuran hutan-[[hutan bakau]] di [[Asia Tenggara]].<ref>{{Cite book |editor=Steele, John H. |editor2=Thorpe, Steve A. |editor3=Turekian, Karl K.|publisher=Academic Press | doi = 10.1006/rwos.2001.0487| chapter = Mariculture, Environmental, Economic and Social Impacts of| title = Encyclopedia of Ocean Sciences|url=https://archive.org/details/encyclopediaocea00stee | pages = [https://archive.org/details/encyclopediaocea00stee/page/n1709 1578]–84| year = 2001| last1 = Black | first1 = K. D. | isbn = 9780122274305}}</ref>
{{anchor|hukum|Hukum laut|hukum laut}}
=== Hukum ===
{{Main|Hukum laut}}
[[Berkas:Map of the Territorial Waters of the Pacific Ocean.png|jmpl|ka|400px|Peta [[Zona Ekonomi Eksklusif]] di [[Samudra Pasifik]]]]
[[Hukum laut]] adalah bagian dari [[hukum internasional]] yang mengatur isu-isu maritim. Pada tahun 1609, seorang ahli hukum yang bernama [[Hugo Grotius]] menulis sebuah risalah yang berjudul ''[[Mare Liberum]]''. Risalah ini menyampaikan argumen-argumen yang mendukung [[kebebasan laut]], yaitu konsep yang menyatakan bahwa laut bebas digunakan oleh semua dan tidak ada yang boleh melarang negara lain menggunakannya.<ref>Lihat [[Grotius, Hugo]]. ''[[Mare Liberum]]''. 1609. {{la icon}}</ref> [[Cornelius van Bynkershoek]] lalu mengembangkan gagasan yang menyatakan bahwa negara memiliki hak atas perairan yang terletak bersebelahan dengan wilayah pesisirnya.<ref>Lihat [[Cornelius Bynkershoek|Bynkershoek, Cornelius]] (1702). ''De dominio maris''. {{la icon}}</ref> Menurutnya, wilayah perairan suatu negara terbentang hingga sejauh mana meriam di daratan dapat menjangkau.<ref name="columbia1923">{{cite journal ||year=1923|title=The Three-Mile Limit as a Rule of International Law |journal=Columbia Law Review |volume=23|issue=5 |pages=472-476 |publisher= Columbia Law Review Association|doi= 10.2307/1112336|jstor=1112336}}</ref> Pada masa ketika ia mengeluarkan pernyataan tersebut, jangkauan maksimal meriam di daratan adalah 3 mil laut (5.556 m),<ref name="columbia1923"/> sehingga negara-negara maritim pun mulai menetapkan [[batas tiga mil]].<ref name="columbia1923"/> Namun, klaim sepihak Presiden [[Harry S. Truman]] atas [[minyak dan gas lepas pesisir di Teluk Meksiko AS|cadangan minyak]] di [[landas benua]] Amerika pada tahun 1945<ref>Truman, Harry (28 September 1945). [http://cil.nus.edu.sg/rp/il/pdf/1945%20US%20Presidential%20Proclamation%20No.%202667-pdf.pdf Presidential Proclamation No. 2667: Policy of the United States with Respect to the Natural Resources of the Subsoil of the Sea Bed and the Continental Shelf]. ([[Washington, DC|Washington]]). Diambil dari situs National University of Singapore.</ref> mengakhiri tatanan yang berlaku sebelumnya.<ref name="unclosehistory">[https://www.un.org/Depts/los/convention_agreements/convention_historical_perspective.htm "The United Nations Convention on the Law of the Sea (A historical perspective)"]. ''Oceans & Law of the Sea''. [[Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Hukum]]. (New York), 2012.</ref> Kemudian, diadakan tiga putaran konferensi [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] tentang Hukum Laut yang merombak hukum maritim internasional, tetapi Amerika Serikat masih belum meratifikasi perjanjian yang dihasilkan oleh konferensi-konferensi tersebut.
[[Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut]] (''United Nations Convention on the Law of the Sea'', disingkat UNCLOS) mulai berlaku pada tahun 1994, setelah [[Guyana]] menjadi negara ke-60 yang me[[ratifikasi]] perjanjian tersebut.<ref name=unclosehistory/> Pasal 87(1) Konvensi tersebut menyatakan bahwa "[[perairan internasional|laut lepas]] terbuka untuk semua negara, baik negara pantai atau [[negara terkurung daratan|terkurung daratan]]", dan pasal ini juga berisi contoh-contoh kebebasan laut lepas yang meliputi [[kebebasan berlayar]], [[kebebasan penerbangan|penerbangan]], pemasangan [[kabel komunikasi bawah laut|kabel bawah laut]], pembangunan pulau-pulau buatan, [[#Perikanan|perikanan]], dan [[Oseanografi|penelitian ilmiah]].<ref>[[Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut]] (1982), §87(1).</ref> Konvensi ini memperluas [[laut teritorial]] hingga jarak 12 [[mil laut]] (22,2 km) dari [[garis pangkal (laut)|garis pangkal]] yang umumnya merupakan (tetapi tidak selalu sama dengan) garis air rendah. "Perairan internal" sendiri terletak dari garis pangkal ke arah daratan dan sepenuhnya dikendalikan oleh negara pantai. Di sisi lain, "zona tambahan" terletak hingga sejauh 12 [[mil laut]] dari laut teritorial, dan di sini negara dapat melakukan [[pengejaran seketika]] terhadap kapal-kapal yang dinyatakan melanggar hukum bea cukai, perpajakan, imigrasi, atau polusi di laut teritorial. Selain itu, "[[zona ekonomi eksklusif]]" atau ZEE terletak sejauh 200 mil laut dari garis pangkal dan memberikan hak untuk mengeksploitasi kehidupan laut dan mineral kepada negara pantai. Sementara itu, dalam ranah hukum, "landas benua" dianggap sebagai dasar laut atau tanah di bawahnya "yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratannya hingga pinggiran luar tepi kontinen, atau hingga suatu jarak 200 mil laut dari garis pangkal darimana lebar laut teritorial diukur".<ref>[[Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut]] (1982), §76(1).</ref> Negara pantai berhak untuk mengeksploitasi sumber daya alam di landas benua.<ref>[[Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut]] (1982), §77(1).</ref>
{{anchor|Angkatan laut|angkatan laut|Perang angkatan laut|perang angkatan laut|Perang laut|perang laut}}
=== Perang ===
[[Berkas:Greekfire-madridskylitzes1.jpg|jmpl|Sebuah kapal [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium]] menggunakan [[api Yunani]] untuk menyerang kapal pemberontak pada abad ke-9]]
{{Main|Perang laut}}
Kendali atas laut merupakan hal yang penting untuk menjaga keamanan suatu negara maritim, dan [[blokade]] terhadap pelabuhan dapat menghentikan pasokan makanan dan barang-barang lainnya. Pertempuran telah berkecamuk di lautan selama lebih dari 3.000 tahun. Sekitar tahun 1210 SM, Raja [[Bangsa Het|Het]] [[Suppiluliuma II]] berhasil mengalahkan dan membakar armada dari [[Alashiya]] ([[Siprus]] modern).<ref>{{cite book|last1=D'Amato|first1=Raphaelo|first2=Andrea|last2=Salimbeti|title=Bronze Age Greek Warrior 1600–1100 BC|year=2011|publisher=Osprey Publishing Company|location=Oxford|isbn=978-1-84908-195-5|url=https://books.google.at/books?id=iDyVCwAAQBAJ&pg=PA24&lpg=PA24&dq=Suppiluliuma+II+cypriot&source=bl&ots=kPc9S0rl8w&sig=smXmjx-qzGW0V_GQz1Ib7v_7JeM&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwju-9rOoP_dAhWBXiwKHZmvBXUQ6AEwCXoECAEQAQ#v=onepage&q=Suppiluliuma%20II%20cypriot&f=false|page=24|ref=harv}}</ref> Dalam [[Pertempuran Salamis]] pada tahun 480 SM, [[Themistokles]] mampu menjebak armada Persia yang jauh lebih besar jumlahnya di sebuah selat yang sempit, dan akhirnya berhasil menghancurkan 200 kapal Persia dengan mengorbankan 40 kapal Yunani.<ref>{{cite book | title=The Battle of Salamis: The Naval Encounter That Saved Greece—and Western Civilization | url=https://archive.org/details/battleofsalamisn00stra | publisher=Simon and Schuster | author=Strauss, Barry | year=2004 | page=[https://archive.org/details/battleofsalamisn00stra/page/26 26] | isbn=0-7432-4450-8}}</ref> Salah satu pertempuran laut lain yang terkenal berlangsung pada tahun 1805, ketika armada Inggris yang dipimpin oleh [[Horatio Nelson]] berhasil mengalahkan kekuatan armada gabungan Prancis dan Spanyol dalam [[Pertempuran Trafalgar]].<ref>{{Cite book |title = Trafalgar 1805: Nelson's Crowning Victory |url = https://archive.org/details/trafalgarnelsons00frem | publisher=Osprey Publishing | last1=Fremont-Barnes |first1=Gregory | year=2005 | last2=Hook | first2=Christa | page=[https://archive.org/details/trafalgarnelsons00frem/page/n3 1] | isbn=1-84176-892-8}}</ref>
[[Berkas:Battle of Gibraltar 1607.jpg|jmpl|kiri|Lukisan karya [[Cornelis Claesz van Wieringen]] yang menggambarkan [[Pertempuran Gibraltar (1607)]]]]
[[Berkas:Attack on Pearl Harbor Japanese planes view.jpg|jmpl|[[Serangan Pearl Harbor]]]]
Seiring dengan perkembangan teknologi dan industri, kapal-kapal perang menjadi semakin mutakhir dengan daya tembak yang semakin besar. Pada tahun 1905, armada Jepang berhasil mengalahkan armada Rusia yang telah berkelana sejauh 18.000 mil laut (33.000 km) dalam [[Pertempuran Tsushima]].<ref>{{cite book | url=http://books.google.com/books?id=RBC2nY1rp5MC&pg=PA459|page=459|title= Military communications: from ancient times to the 21st century | first=Christopher H. |last=Sterling | publisher= ABC-CLIO | year= 2008 | isbn= 1-85109-732-5 | quote=The naval battle of Tsushima, the ultimate contest of the 1904–1905 Russo-Japanese War, was one of the most decisive sea battles in history.}}</ref> Pada tahun 1906, Britania Raya mulai menggunakan kapal [[HMS Dreadnought (1906)|HMS ''Dreadnought'']] yang baru saja selesai dibangun. Kapal yang dikenal akan senapan-senapan raksasanya ini memicu [[Perlombaan senjata laut Inggris-Jerman|perlombaan senjata laut yang sengit]] di antara Britania Raya dengan [[Kekaisaran Jerman]], dan kemudian negara-negara lain juga ikut membuat kapal [[dreadnought]] mereka sendiri.<ref>{{cite book|editor=Gardiner, Robert|title=The Eclipse of the Big Gun: The Warship, 1906–45|url=https://archive.org/details/eclipseofbiggun0000unse|series=Conway's History of the Ship|year=1992|publisher=Conway Maritime Press|location=London|page=[https://archive.org/details/eclipseofbiggun0000unse/page/n21 18]|isbn=0-85177-607-8}}</ref> Kapal semacam ini baru digunakan untuk berperang dalam [[Pertempuran Jutland]] selama [[Perang Dunia Pertama]].<ref>Campbell, John (1998). ''Jutland: An Analysis of the Fighting'', hlm. 2. Lyons Press. {{ISBN|1-55821-759-2}}.</ref> Pada masa [[Perang Dunia II]], kemenangan besar Britania dalam [[Pertempuran Taranto]] tahun 1940 menunjukkan pentingnya kekuatan udara di laut untuk mengalahkan kapal-kapal perang raksasa.<ref>{{cite book | title=A life of Admiral of the Fleet Andrew Cunningham: A Twentieth-century Naval Leader | publisher=Routledge | author=Simpson, Michael | year=2004 | page=74 | isbn=978-0-7146-5197-2}}</ref> Maka dari itu, pertempuran-pertempuran laut besar yang terjadi di [[Perang Pasifik|Teater Pasifik]] (seperti [[Pertempuran Laut Karang]], [[Pertempuran Midway|Midway]], [[Pertempuran Laut Filipina|Laut Filipina]], dan [[Pertempuran Teluk Leyte|Teluk Leyte]]) didominasi oleh [[kapal induk|kapal-kapal induk]].<ref>{{cite book | title=Don't Tread on Me: A 400-Year History of America at War | url=https://archive.org/details/donttreadonme4000000croc | publisher=Three Rivers Press (Crown Forum) | author=Crocker III, H. W. | year=2006 | pages=[https://archive.org/details/donttreadonme4000000croc/page/294 294]–297, 322, 326–327 | isbn=978-1-4000-5364-3}}</ref><ref>{{cite book | title=Sea of Thunder | url=https://archive.org/details/seaofthunderfour0000evan | publisher=Simon and Schuster | author=Thomas, Evan | year=2007 | pages=[https://archive.org/details/seaofthunderfour0000evan/page/3 3]–4 | isbn=0-7432-5222-5}}</ref>
Kapal selam mulai menjadi bagian yang penting dalam peperangan di laut setelah kapal-kapal selam Jerman yang dijuluki [[U-Boot]] menenggelamkan hampir 5.000 kapal pedagang milik negara-negara Sekutu,<ref>{{cite web | url=http://www.uboat.net/history/wwi/part6.htm | title=Finale | publisher=Uboat.net | accessdate=13 September 2013 | author=Helgason, Guðmundur}}</ref> termasuk kapal [[RMS Lusitania|RMS ''Lusitania'']] yang menjadi faktor yang mendorong [[Amerika Serikat]] bergabung dengan pihak Sekutu selama Perang Dunia I.<ref>{{cite book | title=Wilful Murder: The Sinking of the Lusitania | url=https://archive.org/details/wilfulmurdersink0000pres | publisher=Black Swan | author=Preston, Diana | year=2003 | pages=[https://archive.org/details/wilfulmurdersink0000pres/page/497 497]–503 | isbn=978-0-552-99886-4}}</ref> Pada masa Perang Dunia II, hampir 3.000 kapal Sekutu ditenggelamkan oleh U-Boot yang mencoba menghentikan pengiriman persediaan ke Britania,<ref>{{cite book|last=Crocker III|first=H. W.|title=Don't Tread on Me|url=https://archive.org/details/donttreadonme40000croc|publisher=Crown Forum|year=2006|location=New York|page=[https://archive.org/details/donttreadonme40000croc/page/310 310]|isbn=978-1-4000-5363-6}}</ref> tetapi Sekutu berhasil mematahkan blokade ini dalam [[Pertempuran Atlantik]] dan menenggelamkan 783 U-Boot.<ref>{{cite book | title=America: The Last Best Hope, Volume 2: From a World at War to the Triumph of Freedom 1914–1989 | publisher=Nelson Current | author=Bennett, William J | year=2007 | page=301 | isbn=978-1-59555-057-6}}</ref> Semenjak tahun 1960, beberapa negara telah memiliki armada [[kapal selam misil balistik]] bertenaga nuklir, yang dapat meluncurkan [[misil balistik]] ber[[senjata nuklir]] dari dasar laut. Beberapa kapal selam semacam ini melakukan patroli secara permanen.<ref>{{cite news |title=Q&A: Trident replacement |url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/uk_politics/4805768.stm |newspaper=BBC News |date=22 September 2010 |accessdate=15 September 2013}}</ref><ref>{{cite web | url=http://www.submarinehistory.com/FleetBallisticMissileSubmarines.html | title=Submarines of the Cold War | publisher=California Center for Military History | accessdate=15 September 2013}}</ref>
=== Perompakan ===
{{main|Perompakan}}
[[Berkas:Somali Pirates.jpg|300px|jmpl|ka|Para perompak Somalia dengan [[senapan serbu]] [[AKM]], [[granat berpeluncur roket]] [[RPG-7]], dan [[pistol semi otomatis]].]]
Perompakan di laut sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala, dan kemungkinan kegiatan semacam ini muncul bersamaan dengan dimulainya pengiriman barang lewat kapal.<ref>{{cite book|last1= Gosse|first1= Philip|title=The History of Piracy|publisher= Dover Publications|date=2012|page= 1}}</ref> Selat-selat sempit yang dilalui oleh kapal-kapal dagang sering kali dimanfaatkan oleh para perompak yang mencari keuntungan.<ref>{{cite book|last1= Pennell|first1= C. R.|chapter= The Geography of Piracy: Northern Morocco in the Mod-Nineteenth Century|editor1-last= Pennell|editor1-first= C. R.|title= Bandits at Sea: A Pirates Reader|url= https://books.google.com/books?id=uB7ODGowJ3AC|publisher= NYU Press|date=2001|page= 56 |isbn=978-0-8147-6678-1|quote= Sea raiders [...] were most active where the maritime environment gave them most opportunity. Narrow straits which funneled shipping into places where [[ambush]] was easy, and escape less chancy, called the pirates into certain areas.}}</ref> Pada awal abad ke-21, perompakan masih menjadi masalah yang serius, dan pada tahun 2004 kegiatan pembajakan di laut diperkirakan mengakibatkan kerugian sebesar US$16 miliar per tahun.<ref name="foreignaffairs.org">{{cite web |url=http://www.foreignaffairs.org/20041101faessay83606/gal-luft-anne-korin/terrorism-goes-to-sea.html |title=Foreign Affairs – Terrorism Goes to Sea |accessdate=8 Desember 2007 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20071214040613/http://www.foreignaffairs.org/20041101faessay83606/gal-luft-anne-korin/terrorism-goes-to-sea.html |archivedate=14 Desember 2007 |df=mdy-all }}</ref> Contoh perairan yang masih menghadapi ancaman dari para perompak adalah [[perompakan di Selat Malaka|Selat Malaka]]<ref>{{cite web| publisher = Deutsche Welle | url = http://www.dw.de/worrying-rise-in-piracy-attacks-around-malacca-strait/a-17780275 | title = Worrying rise in piracy attacks around Malacca Strait | date = 11 Juli 2014 |accessdate = 11 Oktober 2018}}.</ref> dan pesisir [[Perompakan di Somalia|Somalia]].<ref name="imo bajak laut">{{cite web| publisher = International Maritime Organization | url = http://www.imo.org/blast/mainframe.asp?topic_id=362 | title = Piracy and armed robbery against ships | accessdate = 11 Oktober 2018}}.</ref>
Dalam [[hukum internasional]], para perompak dianggap sebagai ''[[hostis humani generis]]'' atau "musuh kemanusiaan".<ref name="bajakdiadili">{{cite web|last1=Cormier|first1=Monique|first2=Gerry|last2=Simpson|url=http://www.oxfordbibliographies.com/view/document/obo-9780199796953/obo-9780199796953-0026.xml|title=Piracy|publisher=Oxford Bibliographies|accessdate=11 Oktober 2018}}</ref> Tindakan pembajakan di laut dipandang sebagai ancaman terhadap keamanan dunia, dan tindakan tersebut juga sering kali dilakukan di laut lepas yang berada di luar kendali negara berdaulat, sehingga tindakan perompakan pun masuk ke dalam cakupan [[yurisdiksi universal]].<ref name="bajakdiadili"/> Maka dari itu, semua negara dapat mengambil tindakan untuk membasmi mereka, dan para pelaku perompakan dapat diseret ke meja hijau di pengadilan negara manapun.<ref name="bajakdiadili"/> Berdasarkan Pasal 101 UNCLOS, tindakan pembajakan di laut dapat didefinisikan sebagai "setiap tindakan kekerasan atau penahanan yang tidak sah, atau setiap tindakan memusnahkan, yang dilakukan untuk tujuan pribadi oleh awak kapal atau penumpang dari suatu kapal (...) swasta, dan ditujukan di laut lepas, terhadap kapal (...) lain atau terhadap orang atau barang yang ada di atas kapal (...) demikian, [atau] terhadap suatu kapal (...), orang, atau barang di suatu tempat di luar yurisdiksi negara manapun",<ref>[[Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut]] (1982), §101.</ref> sehingga tindakan pembajakan di laut tidak sama dengan peperangan di laut yang berlangsung di antara pihak-pihak yang diakui sebagai subjek hukum internasional.<ref name="bajakdiadili"/>
=== Pembangkit listrik ===
{{Main|Energi laut|Tenaga angin lepas pantai}}
[[Berkas:Barrage de la Rance.jpg|jmpl|[[Pembangkit listrik tenaga pasang surut]] pertama di dunia: [[Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Rance]] dengan panjang satu kilometer, yang menghasilkan sekitar 540 [[GWh]] per tahun, sekitar 3% dari total konsumsi listrik di [[Bretagne]] pada tahun 2011.<ref>Ovdak, Alla (2013). "[http://www.th-nuernberg.de/fileadmin/Fachbereiche/bw/studienschwerpunkte/international_business/Master/CAIFD/SeminarPapers/Wind_Offshore_France_Seminar_Paper.pdf Offshore Wind Energy in France]".</ref>]]
Di laut terdapat persediaan [[energi]] yang amat besar dalam bentuk [[ombak]], [[pasang laut]], perbedaan [[salinitas]], dan [[Konversi energi termal lautan|perbedaan suhu samudra]], dan sumber-sumber energi ini dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik.<ref name=OES>{{cite web | url=http://www.ocean-energy-systems.org/ocean_energy/ | archiveurl=https://web.archive.org/web/20120505152449/http://www.ocean-energy-systems.org/ocean_energy/ | archivedate=2012-05-05 | title=Ocean Energy | publisher=Ocean Energy Systems | date=2011 }}</ref> Energi laut yang ramah lingkungan meliputi [[energi pasang surut]], [[tenaga arus laut]], [[Sumber energi osmosis air|tenaga osmosis]], [[konversi energi termal samudera|tenaga panas samudra]], dan [[energi ombak|tenaga ombak]].<ref name=OES /><ref>{{cite book | title=Ocean Wave Energy – Current Status and Future Perspectives | url=https://archive.org/details/oceanwaveenergyc00cruz | last1=Cruz |first1=João | publisher=Springer | date=2008 |page=[https://archive.org/details/oceanwaveenergyc00cruz/page/n2 2] | isbn=3-540-74894-6}}</ref>
Tenaga pasang surut menggunakan generator untuk menghasilkan listrik dari [[pasang laut]], terkadang dengan menggunakan bendungan untuk menyimpan dan kemudian mengeluarkan air laut. [[Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Rance]] dengan panjang satu kilometer di dekat [[St Malo]], [[Bretagne]], dibuka pada tahun 1967; pembangkit listrik tersebut menghasilkan sekitar 0,5 GW, tetapi tidak banyak yang mencoba mengikuti langkah membangun pembangkit listrik semacam ini.<ref name=Stow />{{rp|pages=111–112}}
Energi ombak yang besar dan sering kali berubah-ubah menjadikan tenaga ini sebagai tenaga dengan kemampuan merusak yang dahsyat, sehingga mesin ombak yang murah dan dapat diandalkan sulit untuk dikembangkan. Pembangkit listrik tenaga ombak dengan kapasitas 2 MW yang disebut "Osprey" dibangun di Skotlandia Utara pada tahun 1995, sekitar 300 meter di lepas pantai. Mesin tersebut kemudian rusak akibat ombak, dan lalu hancur akibat badai.<ref name=Stow />{{rp|page=112}} Sementara itu, energi arus samudra dapat memenuhi kebutuhan energi daerah yang dekat dengan laut.<ref name="doi">{{cite web | title=Ocean Current Energy Potential on the U.S. Outer Continental Shelf | url=http://ocsenergy.anl.gov/documents/docs/OCS_EIS_WhitePaper_Current.pdf | author=US Department of the Interior | date=Mei 2006 | access-date=2018-05-07 | archive-date=2011-05-16 | archive-url=https://web.archive.org/web/20110516193629/http://ocsenergy.anl.gov/documents/docs/OCS_EIS_WhitePaper_Current.pdf | dead-url=yes }}</ref> Pada dasarnya, energi tersebut dapat dimanfaatkan dengan [[generator arus pasang surut|menggunakan turbin]]; sistem turbin di dasar laut juga dapat dibuat, tetapi terbatas di kedalaman sekitar 40 m.<ref>{{Cite journal | doi = 10.1016/j.renene.2007.04.008| title = Marine-current power generation by diffuser-augmented floating hydro-turbines| journal = Renewable Energy| volume = 33| issue = 4| pages = 665–73| year = 2008| last1 = Ponta | first1 = F. L. | last2 = Jacovkis | first2 = P. M. }}</ref>
[[Pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai|Energi angin lepas pantai]] diperoleh dari pergerakan [[turbin angin]] yang ditempatkan di laut; pembangkit listrik semacam ini memiliki keunggulan, karena kecepatan angin di laut lebih tinggi daripada di daratan, walaupun [[ladang angin]] sebenarnya membutuhkan biaya yang lebih besar untuk dibangun di lepas pantai.<ref name=Lynn>{{cite book|author=Lynn, Paul A. |title=Onshore and Offshore Wind Energy: An Introduction |url=https://books.google.com/books?id=LymN9n4ukMcC |year=2011 |publisher=John Wiley & Sons |isbn=978-1-119-96142-0}}</ref> Ladang angin lepas pantai pertama didirikan di Denmark pada tahun 1991,<ref>{{cite web |url=http://www.eesi.org/files/offshore_wind_101310.pdf |title=Offshore Wind Energy |author=Environmental and Energy Study Institute |author-link=Environmental and Energy Study Institute | date=Oktober 2010 }}</ref> dan kapasitas kincir angin di lepas pantai Eropa mencapai 3 GW pada 2010.<ref name=Tillessen>{{Cite journal |title=High demand for wind farm installation vessels | author=Tillessen, Teena | magazine=Hansa International Maritime Journal | pages=170–71 | date=2010 | volume=147 | issue=8}}</ref>
[[Pembangkit listrik]] sering kali terletak di pesisir atau di samping muara agar laut dapat dimanfaatkan sebagai [[pembuang panas]]. Pembuang panas yang lebih dingin akan membuat pembangkit listrik menjadi lebih efisien, yang sangat penting untuk pembangkit listrik yang mahal seperti [[tenaga nuklir|pembangkit listrik tenaga nuklir]].<ref>{{cite web |url=http://www.world-nuclear.org/info/Current-and-Future-Generation/Cooling-Power-Plants/ |title=Cooling power plants |date=1 September 2013 |publisher=World Nuclear Association |accessdate=14 September 2013}}</ref>
=== Industri ekstraktif ===
{{Main|Pengeboran lepas pantai|penambangan bawah laut}}
[[Berkas:Minerals_sediments.jpg|jmpl|ka|200px|Endapan-endapan mineral di dasar laut]]
[[Berkas:Oil platform P-51 (Brazil).jpg|jmpl|200px|[[Anjungan lepas pantai]] di perairan [[Brasil]]]]
Di dasar laut terdapat banyak cadangan mineral yang dapat dieksploitasi dengan melakukan pengerukan. Keunggulan pengerukan bila dibandingkan dengan penambangan di daratan adalah peralatannya yang dapat dibuat di [[galangan kapal]] khusus serta biaya [[infrastruktur]] yang lebih rendah. Namun, terdapat pula beberapa kerugian, yaitu masalah yang dipicu oleh ombak dan pasang laut, risiko akumulasi [[lanau]] akibat penggalian, serta bahan buangan dari kegiatan penambangan yang dapat terbawa oleh air. Terdapat pula risiko erosi wilayah pesisir dan kerusakan lingkungan hidup.<ref>{{cite web |url=http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/Undersea+Mining |title=Mining, Undersea |author=Nurok, G. A. |author2=Bubis, I. V. |date=1970–1979 |work=The Great Soviet Encyclopedia, 3rd Edition }}</ref>
[[Berkas:Reverse osmosis desalination plant.JPG|jmpl|kiri|lurus|Fasilitas [[desalinasi]] yang menggunakan proses [[osmosis terbalik]]]]
Endapan-endapan [[sulfida]] dalam jumlah yang besar di dasar laut dapat menjadi sumber [[perak]], [[emas]], [[tembaga]], [[timbal]], [[seng]], dan logam-logam lainnya. Endapan-endapan tersebut terbentuk ketika air yang mengalami pemanasan secara [[geotermal]] dikeluarkan dari [[ventilasi hidrotermal]] di laut dalam. [[Bijih]]-bijihnya bermutu tinggi, tetapi terlalu mahal untuk diambil.<ref>{{cite web |url=http://www.wealthdaily.com/resources/underwater-mining-companies |title=Underwater Mining Companies |author=Kohl, Keith |date=2013 |work=Wealth Daily }}</ref> Penambangan berskala kecil di dasar laut sedang dikembangkan di lepas pantai [[Papua Nugini]] dengan menggunakan teknik-teknik [[robot]]ik, tetapi rintangannya sangat besar.<ref>{{cite web | url=http://news.nationalgeographic.co.uk/news/2013/13/130201-underwater-mining-gold-precious-metals-oceans-environment/ | title=Will Deep-sea Mining Yield an Underwater Gold Rush? | work=National Geographic | date=1 Februari 2013 | author=Miner, Meghan}}</ref>
Terdapat cadangan minyak dan gas yang besar di bebatuan di bawah dasar laut. [[Anjungan lepas pantai]] dan [[anjungan pengeboran]] menyedot minyak atau gas dan menyimpannya untuk diangkut ke darat. Proses produksi minyak dan gas lepas pantai tidaklah mudah akibat lingkungan yang keras dan terpencil.<ref>{{cite web |url=http://science.howstuffworks.com/environmental/energy/offshore-drilling.htm |title=How offshore drilling works |author=Lamb, Robert |date=2011 |work=HowStuffWorks }}</ref> Pengeboran minyak di laut memiliki dampak terhadap lingkungan. Hewan-hewan bisa salah arah akibat [[gelombang seismik|gelombang-gelombang seismik]] yang digunakan untuk mencari cadangan minyak, dan hal ini mungkin mengakibatkan terdamparnya paus.<ref>{{cite web|last1=Nixon|first1=Robin|title=Oil Drilling: Risks and Rewards|url=http://www.livescience.com/4979-oil-drilling-risks-rewards.html|website=LiveScience|date=25 Juni 2008}}</ref> Unsur-unsur beracun seperti [[raksa]], [[timbal]], dan [[arsenik]] dapat dikeluarkan selama produksi minyak. Infranstrukturnya juga bisa menyebabkan kerusakan dan minyaknya dapat mengalami kebocoran.<ref>{{cite web |url=http://science.howstuffworks.com/environmental/energy/offshore-drilling-controversy2.htm |title=Effects of offshore drilling: energy vs. environment |author=Horton, Jennifer |date=2011 |work=HowStuffWorks }}</ref>
[[Metana klatrat]] dalam jumlah yang besar dapat ditemui di dasar laut dan di sedimen lautan pada suhu sekitar 2 °C, dan senyawa ini dianggap sebagai sumber energi potensial. Diperkirakan jumlahnya berkisar antara satu hingga lima juta kilometer kubik.<ref>{{Cite journal | doi = 10.1016/j.earscirev.2003.11.002| title = Global estimates of hydrate-bound gas in marine sediments: How much is really out there?| journal = Earth-Science Reviews| volume = 66| issue = 3–4| pages = 183–97| year = 2004| last1 = Milkov | first1 = A. V. |bibcode = 2004ESRv...66..183M }}</ref> Di dasar laut juga terdapat [[nodul mangan]] yang terdiri dari lapisan [[besi]], [[mangan]], dan [[hidroksida]]-hidroksida lainnya di sekeliling bagian inti. Di Samudra Pasifik, nodul mangan mungkin melapisi sekitar 30% dasar laut. Mineral ini mengalami [[reaksi pengendapan]] dari air laut. Kemungkinan untuk mengambil sumber daya ini untuk memperoleh [[nikel]] sempat diselidiki pada era 1970-an, tetapi kemudian ditinggalkan karena terdapat sumber-sumber lain yang lebih mudah untuk dimanfaatkan.<ref>{{cite journal|journal=[[Sedimentary Geology (journal)|Sedimentary Geology]] |volume=217 |issue=1–4 |author1=Achurra, L.E. |author2=Lacassie, J.P. |author3=Le Roux, J.P. |author4=Marquardt, C. |author5=Belmar, M. |author6=Ruiz-del-Solar, J. |author7=Ishman, S.E. |year=2009 |title=Manganese nodules in the Miocene Bahía Inglesa Formation, north-central Chile: Petrography, geochemistry, genesis and palaeoceanographic significance |pages=128–39 |doi=10.1016/j.sedgeo.2009.03.016|bibcode = 2009SedG..217..128A }}</ref> Di tempat-tempat yang sesuai, [[berlian]] dikumpulkan dari dasar laut dengan menggunakan selang penghisap untuk membawa kerikil ke permukaan. Di [[Namibia]], berlian-berlian sekarang lebih banyak dikumpulkan dari laut ketimbang melalui metode-metode konvensional di darat.<ref>{{cite web |url=http://www.mme.gov.na/gsn/diamond.htm |archiveurl=https://web.archive.org/web/20060406081536/http://www.mme.gov.na/gsn/diamond.htm |archivedate=2006-04-06 |title=Diamonds |date=2006 |work=Geological Survey of Namibia |publisher=Ministry of Mines and Energy }}</ref>
Di laut terdapat banyak sekali mineral terlarut yang berharga.<ref>{{cite news | url=http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,871061,00.html | title=Chemistry: Mining the Sea | work=Time | date=15 Mei 1964 | access-date=2018-05-07 | archive-date=2013-04-24 | archive-url=https://web.archive.org/web/20130424120034/http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,871061,00.html | dead-url=yes }}</ref> Mineral yang paling penting adalah [[garam]] untuk keperluan rumah tangga dan industri, yang telah dikumpulkan dengan memanfaatkan penguapan di kolam-kolam dangkal semenjak zaman prasejarah. [[Bromin]] (yang mengalami akumulasi setelah terbawa dari daratan) dapat diambil dari Laut Merah, dan di situ kandungan bromin tercatat sebesar 55.000 ppm (''parts per million'' atau sepersejuta).<ref>{{Cite journal | doi = 10.1002/(SICI)1099-1085(200001)14:1<145::AID-HYP916>3.0.CO;2-N| title = The water balance of the Dead Sea: An integrated approach| url = https://archive.org/details/sim_hydrological-processes_2000-01_14_1/page/145| journal = Hydrological Processes| volume = 14| pages = 145–54| year = 2000| last1 = Al-Weshah | first1 = R. A. |bibcode = 2000HyPr...14..145A }}</ref>
[[Desalinasi]] adalah teknik untuk mengeluarkan garam dari air laut untuk menghasilkan [[air minum|air tawar]] yang layak untuk diminum atau untuk irigasi. Terdapat dua metode pengolahan utama, yaitu [[distilasi vakum]] dan [[osmosis terbalik]], tetapi kedua metode ini membutuhkan energi yang besar. Desalinasi biasanya hanya dilakukan saat air tawar dari sumber lainnya sangat terbatas atau apabila energi berlimpah, seperti misalnya kelebihan panas yang ditimbulkan dari pembangkit listrik. [[Air garam]] yang menjadi produk sampingan mengandung bahan-bahan beracun, sehingga dikembalikan ke laut.<ref>{{Cite journal | doi = 10.1016/j.desal.2005.03.095| title = Overview of hybrid desalination systems — current status and future prospects| journal = Desalination| volume = 186| pages = 207–214| year = 2005| last1 = Hamed | first1 = O. A. }}</ref>
{{anchor|Polusi laut|polusi laut}}
=== Polusi ===
{{Main|Polusi laut}}
[[Berkas:MercuryFoodChain.svg|jmpl|350px|ka|Dampak [[polusi raksa di samudra]]: [[raksa]] mengalami [[bioakumulasi]] [[raksa pada ikan|pada ikan]] dan mencemari rantai makanan]]
Banyak zat yang mencemari laut akibat kegiatan manusia. Produk-produk pembakaran terbawa oleh udara dan lalu mengendap di laut setelah terjadinya presipitasi. Limbah industri, pertanian, dan rumah tangga mengakibatkan masuknya [[logam berat]], [[pestisida]], [[bifenil terpoliklorinasi|PCB]], [[disinfektan]], produk pembersih, dan bahan [[kimia sintetik]] lainnya ke dalam laut. Zat-zat ini pun menumpuk di permukaan dan di sedimen laut, terutama di lumpur muara. Dampak dari limbah-limbah ini tidak diketahui secara pasti akibat banyaknya zat yang masuk dan kurangnya informasi tentang dampaknya secara biologis.<ref>{{cite web |url=http://www.seaweb.org/resources/briefings/toxic.php |title=Toxic Pollution |work=Ocean Briefing Book |publisher=SeaWeb }}</ref> Logam-logam berat yang paling mengkhawatirkan adalah [[tembaga]], [[timbal]], [[Polusi raksa di samudra|raksa]], [[kadmium]], dan [[seng]], yang dapat mengalami [[bioakumulasi]] pada invertebrata-invertebrata laut. Logam-logam berat ini kemudian akan mencemari rantai makanan.<ref>{{Cite journal | doi = 10.3923/jas.2004.1.20|bibcode= 2004JApSc...4....1.|url=http://docsdrive.com/pdfs/ansinet/jas/2004/1-20.pdf| title = Heavy Metals in Marine Pollution Perspective–A Mini Review| journal = Journal of Applied Sciences| volume = 4| pages = 1–20| year = 2004| last1 =Ansari| first1 = T. M. | last2 = Marr| first2 = I. L. | last3 = Tariq | first3 = N. }}</ref>
[[Berkas:Litter on Singapore's East Coast Park.jpg|jmpl|kiri|200px|Sampah di pesisir Singapura]]
[[Berkas:Van Gogh from Space.jpg|jmpl|kiri|200px|Citra dari satelit yang terlihat seperti lukisan ''[[Malam Berbintang]]'' karya [[Vincent van Gogh]], tetapi sebenarnya gambar ini menunjukkan peristiwa [[ledakan populasi alga]] di perairan di sekitaran [[Gotland]], sebuah pulau milik [[Swedia]] di [[Laut Baltik]], yang disebabkan oleh kelebihan nutrien yang dibawa oleh arus di dasar ke permukaan yang disinari matahari]]
Kebanyakan sampah plastik yang mengambang di lautan tidak dapat langsung [[biodegradasi|terurai]].<ref>{{Cite journal | doi = 10.1098/rstb.2008.0205|pmid=19528051|pmc=2873009| title = Accumulation and fragmentation of plastic debris in global environments| journal = Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences| volume = 364| issue = 1526| pages = 1985–98| year = 2009| last1 = Barnes | first1 = D. K. A.| last2 = Galgani | first2 = F.| last3 = Thompson | first3 = R. C.| last4 = Barlaz | first4 = M.}}</ref> Akibatnya, terdapat [[Pulau sampah Pasifik Besar|pulau sampah raksasa]] yang kebanyakan terdiri dari sampah plastik di tengah girus Pasifik<ref>{{Cite journal | doi = 10.1007/s100219900068|jstor=3658829|url=http://cmore.soest.hawaii.edu/summercourse/2007/documents/Karl_ecosystems.pdf | title = Minireviews: A Sea of Change: Biogeochemical Variability in the North Pacific Subtropical Gyre| year = 1999| last1 = Karl | first1 = D. M. | journal = Ecosystems| volume = 2| issue = 3| pages = 181–214}}</ref> dan di Samudra Atlantik.<ref>{{cite web|author=Lovett, Richard A. |url=http://news.nationalgeographic.com/news/2010/03/100302-new-ocean-trash-garbage-patch/ |title=Huge Garbage Patch Found in Atlantic too |work=National Geographic |date=2 Maret 2010 }}</ref> Burung-burung laut seperti [[albatros]] dan [[petrel]] dapat mengira sampah sebagai makanan, sehingga plastik pun akan mengalami akumulasi di dalam sistem pencernaan mereka. Penyu dan paus juga telah ditemukan dengan [[kantong plastik]] dan [[benang pancing]] di dalam perut mereka. Sementara itu, [[mikroplastik]] dapat tenggelam, sehingga mengancam [[hewan penyaring]] di dasar laut.<ref>{{Cite journal | doi = 10.1016/j.envres.2008.07.025|pmid=18949831| title = Synthetic polymers in the marine environment: A rapidly increasing, long-term threat| journal = Environmental Research| volume = 108| issue = 2| pages = 131–39| year = 2008| last1 = Moore | first1 = C. J. |bibcode=2008ER....108..131M}}</ref>
Kebanyakan polusi minyak di laut berasal dari kota dan industri.<ref name=WWF>{{cite web |url=http://wwf.panda.org/about_our_earth/blue_planet/problems/pollution/ |title=Marine problems: Pollution |publisher=World Wildlife Fund }}</ref> Minyak dapat membahayakan hewan-hewan laut. Misalnya, minyak yang menutupi bulu burung-burung laut dapat mengurangi efek insulasi dan [[gaya apung]] si burung, dan minyak juga dapat tertelan dan meracuni burung ketika mereka mencoba menjilati bulu-bulunya untuk menghilangkan minyak tersebut. [[Mamalia laut]] tidak terlalu terkena dampak polusi minyak, tetapi dapat mengalami kedinginan akibat berkurangnya efek insulasi, dan mereka juga bisa buta, dehidrasi, atau keracunan. Invertebrata-invertebrata [[Bentos|bentik]] juga dapat terkontaminasi ketika minyak tenggelam, sementara ikan akan keracunan dan rantai makanan pun terganggu. Dalam jangka pendek, tumpahan minyak dapat mengurangi populasi di alam bebas dan membuat ekosistem menjadi tidak seimbang, mengganggu rekreasi dan pariwisata, serta merusak mata pencaharian orang-orang yang bergantung pada laut.<ref>{{cite web |url=http://www.nwf.org/What-We-Do/Protect-Habitat/Gulf-Restoration/Oil-Spill/Effects-on-Wildlife.aspx |title=How Does the BP Oil Spill Impact Wildlife and Habitat? |publisher=National Wildlife Federation}}</ref> Meskipun begitu, bakteri-bakteri di laut dapat menghilangkan minyak dari lautan. Di Teluk Meksiko, bakteri pemakan minyak sudah ada dan hanya perlu waktu beberapa hari untuk mengonsumsi tumpahan minyak.<ref>{{cite news |title=Gulf of Mexico Has Greater-Than-Believed Ability to Self-Cleanse Oil Spills |author=American Chemical Society |url=https://www.sciencedaily.com/releases/2013/04/130408152733.htm |newspaper=Science Daily |date=9 April 2013}}</ref>
[[Pupuk]] dari lahan pertanian telah menjadi sumber polusi yang besar di beberapa wilayah. [[Air limbah]] yang masuk ke laut juga memiliki dampak yang serupa. Nutrien tambahan dari kedua limbah ini dapat mengakibatkan [[eutrofikasi]] atau pertumbuhan tanaman dan [[alga]] secara berlebihan. Hal ini dapat mengurangi kadar oksigen di air dan membunuh hewan-hewan laut. Peristiwa semacam ini telah menghasilkan zona-zona mati di Laut Baltik dan Teluk Meksiko.<ref name=WWF/> Beberapa peristiwa [[ledakan populasi alga]] disebabkan oleh [[sianobakteri]], yang dapat meracuni [[kerang-kerangan]] yang memakan organisme-organisme tersebut dengan cara [[hewan penyaring|menyaring]], sehingga juga akan membahayakan hewan-hewan lain seperti [[berang-berang laut]].<ref name=NationalGeographic>{{cite web |url=http://news.nationalgeographic.com/news/2012/04/130412-diseases-health-animals-science-environment-oceans/ |title=New Diseases, Toxins Harming Marine Life |author=Dell'Amore, Christine |date=12 April 2013 |work=National Geographic Daily News |publisher=National Geographic |accessdate=23 April 2013}}</ref> Fasilitas nuklir juga dapat mencemari laut. Laut Irlandia terkontaminasi oleh [[sesium-137]] yang bersifat [[radioaktif]] dan berasal dari pabrik pemrosesan bahan bakar nuklir [[Sellafield]].<ref>{{cite journal |author= Jefferies, D. F.; Preston, A.; Steele, A. K. |year=1973 |title=Distribution of caesium-137 in British coastal waters |journal=Marine Pollution Bulletin |volume=4 |issue=8 |pages=118–122 |url=http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/0025326X73901859 |doi= 10.1016/0025-326X(73)90185-9 }}</ref> Kecelakaan nuklir juga dapat mengakibatkan masuknya materi-materi radioaktif ke dalam laut, seperti yang terjadi selama bencana [[Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima I]] pada tahun 2011.<ref>{{cite journal |author=Tsumunea, Daisuke; Tsubonoa, Takaki; Aoyamab, Michio; Hirosec, Katsumi |year=2012 |title=Distribution of oceanic 137–Cs from the Fukushima Dai-ichi Nuclear Power Plant simulated numerically by a regional ocean model |journal=Journal of Environmental Radioactivity |volume=111 |pages=100–108 |url=http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0265931X11002463 |doi=10.1016/j.jenvrad.2011.10.007 |pmid=22071362 }}</ref>
Pembuangan limbah (termasuk minyak, cairan berbahaya, limbah, dan sampah) ke laut diatur oleh [[#Hukum|hukum internasional]]. [[Konvensi tentang Pencegahan Polusi Laut melalui Pembuangan Limbah dan Materi-Materi Lainnya|Konvensi London]] (1972) adalah sebuah perjanjian internasional yang bertujuan mengendalikan pembuangan sampah dan limbah ke samudra, dan perjanjian tersebut telah diratifikasi oleh 89 negara pada tanggal 8 Juni 2012.<ref>{{cite web |url=http://www.imo.org/OurWork/Environment/SpecialProgrammesAndInitiatives/Pages/London-Convention-and-Protocol.aspx |title=London Convention and Protocol |publisher=International Maritime Organization |access-date=2018-05-08 |archive-date=2012-11-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121106060429/http://www.imo.org/OurWork/Environment/SpecialProgrammesAndInitiatives/Pages/London-Convention-and-Protocol.aspx |dead-url=yes }}</ref> Selain itu, terdapat konvensi [[MARPOL 73/78]] yang dimaksudkan untuk meminimalisasi polusi yang diakibatkan oleh kapal-kapal di laut. Pada Mei 2013, 152 negara maritim telah meratifikasi MARPOL.<ref>{{cite web |url=http://www.imo.org/about/conventions/listofconventions/pages/international-convention-for-the-prevention-of-pollution-from-ships-%28marpol%29.aspx |title=International Convention for the Prevention of Pollution from Ships (MARPOL 73/78) |publisher=International Maritime Organization |access-date=2018-05-08 |archive-date=2012-09-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120919054227/http://www.imo.org/About/Conventions/ListOfConventions/Pages/International-Convention-for-the-Prevention-of-Pollution-from-Ships-(MARPOL).aspx |dead-url=yes }}</ref>
=== Suku laut asli ===
[[Berkas:Bajau Laut Pictures 6.jpg|jmpl|ka|[[Suku Bajau]]]]
Di [[Asia Tenggara Maritim|wilayah Maritim Asia Tenggara]] terdapat beberapa masyarakat [[nomaden]] yang tinggal di perahu dan mencukupi hampir seluruh kebutuhan mereka dari sumber daya laut. [[Suku Moken]] dapat dijumpai di pesisir [[Thailand]] dan [[Myanmar]] serta kepulauan di [[Laut Andaman]].<ref>{{cite web |url=http://www.unesco.org/csi/pub/papers2/surin7.htm |title=Environmental, social and cultural settings of the Surin Islands |work=Sustainable Development in Coastal Regions and Small Islands |publisher=UNESCO}}</ref> [[Suku Bajau]] menempati wilayah pesisir [[Kepulauan Sulu]], [[Mindanao]], [[Sulawesi]], [[Kalimantan]] bagian utara, hingga [[Maluku]] dan [[Timor]].<ref>{{cite web |url=http://www.everyculture.com/East-Southeast-Asia/Samal-Orientation.html |title=Samal – Orientation |work=Countries and Their Cultures}}</ref> Suku-suku laut nomaden ini merupakan [[selam bebas|penyelam bebas]] yang handal dan mampu mencapai kedalaman 30 m, meskipun beberapa di antara mereka juga tinggal di daratan.<ref>{{cite news |title=The last of the sea nomads |author=Langenheim, Johnny |url=https://www.theguardian.com/environment/2010/sep/18/last-sea-nomads |newspaper=The Guardian |date=18 September 2010}}</ref><ref>{{cite news |title=Sea Gypsies of Myanmar |author=Ivanoff, Jacques |url=http://ngm.nationalgeographic.com/2005/04/sea-gypsies/ivanoff-text |newspaper=National Geographic |date=1 April 2005}}</ref>
Di wilayah [[Arktika|Arktik]], suku-suku asli seperti [[suku Chukchi]], [[Inuit]], [[Inuvialuit]], dan [[Yupik]] memburu mamalia-mamalia laut seperti anjing laut dan paus.<ref>{{Cite journal | doi = 10.1890/06-0843.1|jstor= 40062161|pmid=18494367| title = Marine Mammal Harvests and Other Interactions with Humans| journal = Ecological Applications| volume = 18|issue= 2 Suppl| pages = S135–47| year = 2008| last1 = Hovelsrud | first1 = G. K. | last2 = McKenna | first2 = M. | last3 = Huntington | first3 = H. P. }}</ref> Sementara itu, [[Orang Kepulauan Selat Torres|penduduk Kepulauan Selat Torres]] di [[Papua Nugini]] dan [[Aborigin Australia|Australia]] menjalani kehidupan tradisional dengan berburu, memancing, berkebun, dan berdagang dengan suku-suku tetangga di daratan utama.<ref>{{cite web |url=http://www.gbrmpa.gov.au/our-partners/traditional-owners/traditional-owners-of-the-great-barrier-reef |title=Traditional Owners of the Great Barrier Reef |publisher=Great Barrier Reef Marine Park Authority}}</ref>
=== Dalam budaya ===
[[Berkas:AssyrianWarship.jpg|jmpl|Sebuah ukiran [[Kekaisaran Asiria|Asiria]] dari sekitar tahun 700 SM yang menggambarkan [[#Hewan|ikan dan kepiting]] sedang berenang di sekitaran sebuah kapal [[bireme]].]]
[[Berkas:Winslow Homer - The Gulf Stream - Metropolitan Museum of Art.jpg|jmpl|Lukisan ''[[The Gulf Stream]]'' (1899) karya [[Winslow Homer]].]]
Dalam kebudayaan manusia, laut telah ditafsirkan dengan sudut pandang yang saling berlawanan: laut dianggap kuat tetapi tenang, atau indah tetapi berbahaya.<ref name=Stow />{{rp|page=10}} Laut telah digambarkan dalam sastra, seni, puisi, film, drama, musik klasik, mitologi, dan agama.<ref name=Westerdahl>{{Cite journal | doi = 10.1111/j.1095-9270.1994.tb00471.x| title = Maritime cultures and ship types: Brief comments on the significance of maritime archaeology| journal = International Journal of Nautical Archaeology| volume = 23| issue = 4| pages = 265–270| year = 1994| last1 = Westerdahl | first1 = C. }}</ref> [[Sejarah kuno|Bangsa-bangsa kuno]] menciptakan personifikasi laut, dan meyakini bahwa laut dikendalikan oleh dewa/dewi. Laut juga dianggap sebagai tempat yang tidak bersahabat, dan juga sebagai tempat tinggal makhluk-makhluk besar seperti [[Lewiatan]] dalam [[Alkitab]],<ref>{{Alkitab|Ayub 41:1–34}}</ref> [[Skilla]] dalam [[mitologi Yunani]],<ref>{{cite book | title=The Gods of the Greeks | url=https://archive.org/details/godsofgreeks00kerrich | publisher=Thames and Hudson | author=Kerenyi, C. | date=1974 | pages=[https://archive.org/details/godsofgreeks00kerrich/page/37 37]–40 | isbn=0-500-27048-1}}</ref> [[Isonade]] dalam [[mitologi Jepang]],<ref>{{cite book | title=Ehon Hyaku Monogatari (絵本百物語, "Picture Book of a Hundred Stories") | publisher=Ryûsuiken |language=Japanese | author=Shunsen, Takehara | date=1841 | location=Kyoto}}</ref> dan [[kraken]] dalam [[mitologi Nordik]] akhir.<ref>{{cite book | title=The Naturalist's Library, Volume 8: The Kraken | publisher=W. H. Lizars |url=https://books.google.com/books?id=vwoOAAAAQAAJ&pg=PA327| author=Pontoppidan, Erich |pages=327–36| date=1839}}</ref>
Laut, kehidupan di dalamnya, dan kapal-kapal telah digambarkan dalam [[seni laut|seni rupa]], dari gambar-gambar sederhana di dinding pondok-pondok di [[Kepulauan Lamu|Lamu]]<ref name=Westerdahl/> hingga lukisan bentang laut karya [[J. M. W. Turner|Joseph Turner]]. Dalam [[lukisan Zaman Keemasan Belanda]], seniman-seniman seperti [[Jan Porcellis]], [[Hendrick Dubbels]], [[Willem van de Velde de Oude]] dan [[Willem van de Velde de Jonge|anaknya]], dan [[Ludolf Bakhuizen]] memuliakan laut dan angkatan laut [[Republik Belanda]] pada puncak kejayaannya.<ref name=Slive>{{cite book | title=Dutch Painting, 1600–1800 | url=https://archive.org/details/dutchpainting1600000sliv | publisher=Yale University Press | year=1995 | author=Slive, Seymour | pages=[https://archive.org/details/dutchpainting1600000sliv/page/213 213]–216 | isbn=0-300-07451-4}}</ref><ref>{{cite news | url=http://www.nytimes.com/2009/07/31/arts/design/31seascapes.html?_r=0 | title=When Galleons Ruled the Waves | publisher=New York Times | date=30 Juli 2009 | accessdate=19 September 2013 | author=Johnson, Ken}}</ref> Seniman Jepang [[Katsushika Hokusai]] juga membuat seni [[ukiyo-e]] yang menggambarkan laut, termasuk ''[[Ombak Besar di Kanagawa]]''.<ref name=Stow/>{{rp|page=8}}
[[Berkas:Katsushika Hokusai - Thirty-Six Views of Mount Fuji- The Great Wave Off the Coast of Kanagawa - Google Art Project.jpg|jmpl|kiri|''[[Ombak Besar di Kanagawa]]'' karya [[Hokusai]] dari sekitar tahun 1829]]
Musik juga telah diilhami oleh samudra, termasuk komponis yang tinggal atau bekerja di dekat pesisir dan melihat laut dari berbagai sudut pandang. [[Yel-yel laut]] dinyanyikan oleh para marinir untuk meringankan tugas-tugas berat, dan semenjak itu langgam semacam ini telah meresap ke dalam komposisi musik, termasuk musik yang menggambarkan air yang tenang, ombak yang menghantam, dan badai di laut.<ref>{{cite book |title=Poetics of the Elements in the Human Condition: Part I – The Sea: From Elemental Stirrings to the Symbolic Inspiration, Language, and Life-Significance in Literary Interpretation and Theory |editor=Tymieniecka, Anna–Teresa|date=1985 |publisher=Springer |isbn=978-90-277-1906-5 |pages=4–8 |url=https://books.google.com/?id=ULciOFv9dDEC&pg=PR11}}</ref> Musik klasik yang terkait dengan laut meliputi ''[[Der fliegende Holländer (opera)|Der fliegende Holländer]]'' karya [[Richard Wagner]],<ref>{{cite web | url=http://users.belgacom.net/wagnerlibrary/prose/wagauto.htm | title=An Autobiographical Sketch | publisher=The Wagner Library | date=1843 | author=Wagner, Richard | access-date=2018-05-08 | archive-date=2013-05-11 | archive-url=https://web.archive.org/web/20130511142319/http://users.belgacom.net/wagnerlibrary/prose/wagauto.htm | dead-url=yes }}</ref> ''[[La mer (Debussy)|La mer]]'' (1903–05) karya [[Claude Debussy]],<ref>{{cite encyclopedia | chapter=Debussy and Nature | title=The Cambridge Companion to Debussy | series = [[Cambridge Companions to Music]]| publisher=Cambridge University Press | editor=Potter, Caroline | editor2=Trezise, Simon | date=1994 | page=149 |isbn=0-521-65478-5}}</ref> ''[[Songs of the Sea (Stanford)|Songs of the Sea]]'' (1904) dan ''[[Songs of the Fleet]]'' (1910) karya [[Charles Villiers Stanford]], ''[[Sea Pictures]]'' (1899) karya [[Edward Elgar]], dan ''[[A Sea Symphony]]'' (1903–1909) karya [[Ralph Vaughan Williams]].<ref>{{cite book |title=The Symphonies of Ralph Vaughan Williams |url=https://archive.org/details/symphoniesofralp00schw |last=Schwartz |first=Elliot S. |date=1964 |publisher=University of Massachusetts Press |asin=B0007DESPS }}</ref>
Sebagai sebuah simbol, laut telah menjadi tema dalam [[sastra]], [[puisi]], dan [[mimpi]]. Terkadang laut digambarkan sebagai latar belakang yang tenang, tetapi tema-tema yang sering kali digunakan adalah badai, kapal karam, pertempuran, kesulitan, bencana, pupusnya harapan, atau kematian.<ref>{{cite book |title=Poetics of the Elements in the Human Condition: Part I – The Sea: From Elemental Stirrings to the Symbolic Inspiration, Language, and Life-Significance in Literary Interpretation and Theory |editor=Tymieniecka, Anna–Teresa |date=1985 |publisher=Springer |isbn=978-90-277-1906-5 |page=45 |url=https://books.google.com/?id=ULciOFv9dDEC&pg=PR45}}</ref> Contohnya, [[Homeros]] di dalam [[wiracarita]]nya yang berjudul ''[[Odisseia]]'' menceritakan perjalanan sepuluh tahun seorang pahlawan Yunani yang bernama [[Odisseus]], yang berjuang untuk pulang dan harus mengarungi lautan yang sangat berbahaya seusai perang yang digambarkan dalam ''[[Iliad]]''.<ref>{{cite web | url=http://homepage.usask.ca/~jrp638/CourseNotes/OdSummary.html | title=Plot Outline for Homer's Odyssey | publisher=University of Saskatchewan | date=8 Mei 2006 | accessdate=10 September 2013 | author=Porter, John}}</ref> Laut juga sering kali menjadi tema dalam puisi-puisi [[Haiku]] karya penyair [[Jepang]] dari [[Zaman Edo]], [[Matsuo Bashō|Matsuo Bashō (松尾 芭蕉)]] (1644–1694).<ref>{{cite web | url=http://thegreenleaf.co.uk/hp/basho/00bashohaiku.htm | title=A Selection of Matsuo Basho's Haiku | publisher=Greenleaf | accessdate=27 April 2013 | author=Basho, Matsuo | archive-date=2013-05-18 | archive-url=https://web.archive.org/web/20130518030554/http://thegreenleaf.co.uk/hp/basho/00bashohaiku.htm | dead-url=yes }}</ref> Dalam sastra modern, novel-novel yang diilhami oleh laut telah ditulis oleh [[Joseph Conrad]] (yang didasarkan pada pengalamannya sendiri di laut),<ref>{{cite book | title=Joseph Conrad: A Life | publisher=Camden House | author=Najder, Zdzisław | year=2007 | page=187 }}</ref> [[Herman Wouk]],<ref>{{cite web | url=http://www.pprize.com/BookDetail.php/34 | title=The Caine Mutiny | publisher=Pulitzer Prize First Edition Guide | year=2006 | accessdate=25 Mei 2013}}</ref> dan [[Herman Melville]].<ref>{{cite book | url=http://www.bartleby.com/187/5.html | chapter=Chapter 3. Romances of Adventure. Section 2. Herman Melville |author= Van Doren, Carl |title= The American Novel | year=1921 | publisher=Bartleby.com | accessdate=21 Agustus 2013}}</ref> Dalam karya-karya [[psikiater]] [[Carl Jung]], laut melambangkan [[ketidaksadaran kolektif]] dan pribadi di dalam [[penafsiran mimpi]], sementara kedalaman laut merupakan simbol kedalaman [[budi tak-sadar]].<ref name=Jung>{{cite book | url=http://books.google.com/books?id=SWvdQyo_ZX0C&pg=PA122 | title=Dreams | publisher=Ark Paperbacks |author=Jung, Carl Gustav | others =Translated by Hull, R.F.C | year=1985 | pages=122, 192 | isbn=978-0-7448-0032-6 | quote=}}</ref> Walaupun asal mula kehidupan di Bumi masih diperdebatkan,<ref>{{cite journal |author=Lal, Ashwini Kumar |year=2008 |title=Origin of Life |journal=Astrophysics and Space Science |volume=317 |issue=3–4 |pages=267–278 |doi=10.1007/s10509-008-9876-6 }}</ref> ilmuwan dan penulis [[Rachel Carson]] di dalam buku ''[[The Sea Around Us]]'' yang ditulis pada tahun 1951 menulis bahwa, "Memang aneh bahwa laut, yang merupakan tempat asal manusia, kini terancam oleh aktivitas-aktivitas salah satu jenis kehidupan itu. Namun laut, walaupun berubah dengan cara yang beralamat buruk, akan tetap ada: ancaman itu adalah ancaman terhadap kehidupan itu sendiri".<ref name="winchester">{{cite book|last=Winchster|first=Simon|title=Atlantic: A vast ocean of a million stories|publisher=Harper Press|location=London|year=2010|pages=354–356|isbn=978-0-00-736459-6}}</ref>
== Catatan ==
{{notelist}}
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [http://www.noaa.gov/ocean.html Situs resmi National Oceanic and Atmospheric Administration—NOAA] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130424102601/http://www.noaa.gov/ocean.html |date=2013-04-24 }}
* {{dmoz|Science/Environment/Water_Resources/Oceans|Oceans}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Laut| ]]
[[Kategori:Oseanografi]]
[[Kategori:Bentuk air]]
|