Volksraad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun)
tahun berdirinya volksraad dari 1918 menjadi 1916
 
(41 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox legislature
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Opening van de Volksraad door gouverneur-generaal Van Limburg Stirum op 18 mei 1918 op Java TMnr 10001373.jpg|thumb|300px|Pembukaan ''Volksraad'' oleh gubernur-jendral Van Limburg Stirum tanggal 18 Mei 1918]]
| name = Volksraad
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Leden van de Volksraad in 1918 D. Birnie (benoemd) Kan Hok Hoei (benoemd) R. Sastro Widjono (gekozen) en mas ngabèhi Dwidjo Sewojo (benoemd) TMnr 10001376.jpg|thumb|300px|Anggota ''Volksraad'' pada tahun 1918 : D. Birnie (ditunjuk), [[Kan Hok Hoei]] (ditunjuk), R. Sastro Widjono (dipilih) dan Mas Ngabehi Dwidjo Sewojo (ditunjuk)]]
| house_type = Unikameral
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het gebouw van de Volksraad te Batavia gelegen in het Hertogspark tussen het Koningsplein-Oost en Waterlooplein TMnr 60010973.jpg|thumb|300px|Gedung ''Volksraad'' pada tahun 1925]]
| foundation = {{Start date|df=yes|1918|5|18}}
'''''Volksraad''''' yang diambil dari [[bahasa Belanda]] dan secara [[harafiah]] berarti "Dewan Rakyat", adalah semacam dewan perwakilan rakyat [[Hindia-Belanda]]. Dewan ini dibentuk pada tanggal [[16 Desember]] [[1916]] oleh pemerintahan Hindia-Belanda yang diprakarsai oleh [[Gubernur-Jendral]] [[J.P. van Limburg Stirum]] bersama dengan Menteri Urusan Koloni Belanda; [[Thomas Bastiaan Pleyte]].
| disbanded = 1942
| succeeded_by = [[Chuo Sangi-In]]
| leader1_type = [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda|Ketua]]
| leader1 =
| session_room =
| seats = 38 (1917)<br />48 (1924)<br />60 (1939)
| meeting_place = [[Gedung Pancasila|Volksraadgebouw]] (1918)
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Opening van de Volksraad door gouverneur-generaal Van Limburg Stirum op 18 mei 1918 op Java TMnr 10001373.jpg|thumbjmpl|300px|Pembukaan ''Volksraad'' oleh gubernur-jendral Van Limburg Stirum tanggal 18 Mei 1918]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Leden van de Volksraad in 1918 D. Birnie (benoemd) Kan Hok Hoei (benoemd) R. Sastro Widjono (gekozen) en mas ngabèhi Dwidjo Sewojo (benoemd) TMnr 10001376.jpg|thumbjmpl|300px|Anggota ''Volksraad'' pada tahun 1918 : D. Birnie (ditunjuk), [[Hok Hoei Kan|Kan Hok Hoei]] (ditunjuk), R. Sastro Widjono (dipilih) dan Mas Ngabehi Dwidjo Sewojo (ditunjuk)]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het gebouw van de Volksraad te Batavia gelegen in het Hertogspark tussen het Koningsplein-Oost en Waterlooplein TMnr 60010973.jpg|thumbjmpl|300px|Gedung ''Volksraad'' pada tahun 1925, sekarang menjadi [[Gedung Pancasila]]. ]]
'''''Volksraad''''' yang diambil dari [[bahasa Belanda]] dan secara [[harafiah]] berarti "Dewan Rakyat", adalah semacam dewan perwakilan rakyat [[Hindia- Belanda]]. Dewan ini dibentuk pada tanggal [[16 Desember]] [[1916]] oleh pemerintahan Hindia- Belanda yang diprakarsai oleh [[Gubernur-Jendral]] [[J.P. van Limburg Stirum]] bersama dengan Menteri Urusan Koloni Belanda; [[Thomas Bastiaan Pleyte]].<ref>{{Cite web|last=RI|first=Setjen DPR|title=Tentang DPR - Dewan Perwakilan Rakyat|url=https://www.dpr.go.id/tentang/sejarah-dpr|website=www.dpr.go.id|language=id|access-date=2021-02-04|archive-date=2022-11-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20221126113142/https://www.dpr.go.id/tentang/sejarah-dpr|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|title=Volksraad|url=http://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/Volksraad?lang=id|website=encyclopedia.jakarta-tourism.go.id|access-date=2021-02-04}}</ref>
 
Pada awal berdirinya, Dewan ini memiliki 38 anggota, 15 di antaranya adalah orang [[pribumi]]. Anggota lainnya adalah orang [[Eropa-Indonesia|Belanda]] (Eropa) dan orang timur asing: [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[arab-Indonesia|Arab]] dan [[India-Indonesia|India]]. Pada akhir tahun 1920-an mayoritas anggotanya adalah kaum pribumi.
 
Awalnya, lembaga ini hanya memiliki kewenangan sebagai penasehat.<ref>{{Cite journal|last=Rohmadi|first=Nazirwan|last2=Warto|first2=Warto|date=2019-12-02|title=Volksraad (People Council): Radicale Concentratie Political Arena and National Fraction, 1918-1942|url=https://journal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/30505|journal=Jurnal Humaniora|language=en|volume=31|issue=2|pages=166–176|doi=10.22146/jh.30505|issn=2302-9269}}</ref> Baru pada tahun [[1927]], ''Volksraad'' memiliki kewenangan ko-legislatif bersama [[Gubernur-Jendral]] yang ditunjuk oleh Belanda. Karena [[Gubernur-Jendral]] memiliki [[hak veto]], kewenangan ''Volksraad'' sangat terbatas. Selain itu, mekanisme keanggotaan Volksraad dipilih melalui pemilihan tidak langsung. Pada tahun [[1939]], hanya 2.000 orang memiliki hak pilih. Dari 2.000 orang ini, sebagian besar adalah orang Belanda dan orang Eropa lainnya.
 
Selama periode 1927-[[1941]], Volksraad hanya pernah membuat enam undang-undang, dan dari jumlah ini, hanya tiga yang diterima oleh pemerintahan Hindia Belanda.
Baris 13 ⟶ 25:
 
== Bahasa Indonesia dalam sidang ''Volksraad'' ==
Dominasi kolonial pada masa itu hampir mencakup semua aspek, sampai pada forum-forum resmi harus menggunakan Bahasa Belanda, padahal sejak [[Kongres Pemuda II]] ([[1928]]) [[bahasa Indonesia]] disepakati sebagai bahasa persatuan yang menjadi salah satu alat perjuangan kalangan pro-kemerdekaan. Untuk itulah [[Mohammad Hoesni Thamrin]] mengecam pedas tindakan-tindakan yang dianggap mengecilkan arti bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia dalam sidang-sidang Volksraad diperbolehkan sejak Juli 1938.
 
'''Moeharam Wiranatakoesoemah'''
 
Tahun 1923, Bupati Bandung, Moeharam Wiranatakoesoemah diangkat menjadi anggota Volksraad. Di hadapan dewan persidangan, ia berpidato dengan panjang lebar, dan menekankan dua permasalahan yang akan dihadapinya.
 
Pertama, mengenai politik di tanah jajahan. Kedua, tentang pergerakan rakyat kaum Pribumi.
 
Dalam soal pajak ia menyatakan, bukan hanya dirinya yang terlalu keberatan, kewajiban membayar pajak membebani pula kaum pribumi yang penghasilannya relatif kecil. Apalagi, iuran pajak tersebut terus mengalami kenaikkan. Baik pajak bumi, maupun pajak-pajak lainnya yang berpengaruh pada kelonjakan harga bahan makanan.
 
Untuk mengetahui berapa besaran pajak yang dibayar oleh kelompok petani itu harus disesuaikan dengan kapasitas garapan yang mereka kerjakan agar tidak terlalu memberatkan (Kaoem Moeda 20 Juli 1923).
 
'''Raden Otto Iskandar di Nata'''
 
Otto Iskandar di Nata (Otista) menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat) untuk periode 1931-1934, 1935-1938, dan 1939-1942.
 
Pada pembukaan sidang '''Volksraad/Dewan Rakyat''' tahun 1931-1932, Otto berpidato dengan keras :
 
"Tetapi saya percaya, bahwa Indonesia yang sekarang dijajah pasti akan merdeka. Bangsa Belanda terkenal sebagai bangsa yang berkepala dingin, hendaknya tuan-tuan bangsa Belanda memilih di antara dua kemungkinan: menarik diri dengan sukarela tetapi terhormat, atau tuan-tuan kami usir dengan kekerasan."
 
Karena pidatonya itu, Otto dipersilahkan oleh ketua Volksraad turun dari mimbar. Otto tak kapok memperjuangkan nasib bangsanya. Dalam sidang lain, Otto kembali menyampaikan pidatonya bahwa Indonesia akan merdeka.
 
"Banyak orang yang mengatakan, bahwa tanpa adanya paksaan, tidak mungkin Nederland mau melepaskan Indonesia, karena memiliki Indonesia itu besar sekali manfaatnya bagi Nederland. Tetapi, biarpun banyak sekali yang mengatakan demikian, saya percaya bahwa suatu waktu bila sudah tiba waktunya, negeri Belanda tentu akan melepaskan Indonesia dengan ikhlas demi keselamatannya."
 
=== Jahja Datoek Kajo ===
Baris 20 ⟶ 54:
== Tokoh ==
Tokoh-tokoh yang dikenal aktif di ''Volksraad'' antara lain
* [[Cokroaminoto|H.O.S. Cokroaminoto]]
* [[H. Agus Salim]]
* [[Hok Hoei Kan]]
* [[Khouw Kim An, Majoor der Chinezen]]
* [[Abdoel Moeis]]
* [[Soetardjo Kartohadikoesoemo]]
* [[Loa Sek Hie]]
* [[Mas Aboekassan Atmodirono]]
* [[Mohammad Hoesni Thamrin]]
* [[Wiranatakoesoema V]]
* [[Otto Iskandardinata]]
* [[Jahja Datoek Kajo]]
* [[Dr. Radjiman Wedyodiningrat]]
* [[Koesoemo Oetoyo|R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo]]
 
== Lihat pula ==
* [[Dewan Nugini]], lembaga legislatif Nugini Belanda (kini Papua) tahun 1961–1962
* [[Parlemen]]
* [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|Majelis Permusyawaratan Rakyat]], lembaga legislatif Indonesia
 
== SumberDaftar rujukanpustaka ==
* G. M. Kahin, ''Nationalism and Revolution in Indonesia''. Cornell University Press, 1952.
 
== ReferensiRujukan ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Hindia- Belanda]]
 
[[af:Volksraad]]
[[da:Volksraad]]
[[en:Volksraad (Dutch East Indies)]]
[[it:Volksraad]]
[[ms:Volksraad]]
[[nl:Volksraad (Nederlands-Indië)]]
[[no:Volksraad]]
[[ru:Фольксраад]]