Abu Bakar Ash-Shiddiq: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Botrie (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diantara +di antara)
←Mengalihkan ke Abu Bakar ash-Shiddiq
 
(415 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
#ALIH[[Abu Bakar ash-Shiddiq]]
{{Infobox person
| honorific_prefix = Khalifah Islam Ke-1
| name = Abu Bakar
| honorific_suffix = [[Khalifah Ar-Rasyidin]]
| image =
| image_size =
| caption =
| birth_name = Abdullah bin Abi Quhaifah
| birth_date =
| birth_place = [[Mekkah]], [[Jazirah Arab]] (Sekarang [[Saudi Arabia]])
| death_date = [[23 Agustus]] [[634]]
| death_place =
| death_cause =
| body_discovered =
| resting_place = [[Madinah]], Jazirah Arab
| known = Sahabat [[Nabi Muhammad]]
| nationality =
| other_names = ''''Abu Bakar Ash-Shiddiq''''
| ethnicity =
| religion = [[Islam]]
| spouse =
| relatives =
 
}}
 
{{redirect|Abu Bakar}}
 
'''Abu Bakar''' ({{lang-ar|أبو بكر الصديق}}, ''Abu Bakr ash-Shiddiq'') (lahir: [[572]] - wafat: [[23 Agustus]] [[634]]/21 Jumadil Akhir 13 H) termasuk di antara mereka yang paling awal memeluk [[Islam]]. Setelah [[Nabi Muhammad]] wafat, '''Abu Bakar''' menjadi [[khalifah]] Islam yang pertama pada tahun [[632]] hingga tahun [[634]] M. Lahir dengan nama '''Abdullah bin Abi Quhafah''', ia adalah satu di antara empat khalifah yang diberi gelar [[Khulafaur Rasyidin]] atau ''khalifah yang diberi petunjuk''. .
 
 
Abu Bakar Ash-Shidiq
Nama lengkapnya adalah 'Abd Allah ibn 'Utsman bin Amir bi Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr al-Quraishi at-Tamimi'. Bertemu nasabnya dengan nabi SAW pada kakeknya Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai. Dan ibu dari abu Bakar adalah Ummu al-Khair salma binti Shakhr bin Amir bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim yang berarti ayah dan ibunya sama-sama dari kabilah bani Taim.
 
Abu Bakar adalah ayah dari [[Aisyah]], istri Nabi Muhammad. Nama yang sebenarnya adalah Abdul Ka'bah (artinya 'hamba Ka'bah'), yang kemudian diubah oleh Muhammad menjadi Abdullah (artinya 'hamba Allah'). [[Muhammad]] memberinya gelar Ash-Shiddiq (artinya 'yang berkata benar') setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa [[Isra Miraj]] yang diceritakan oleh Muhammad kepada para pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal dengan nama "Abu Bakar ash-Shiddiq".
 
== Kehidupan sebelum Muhammad ==
Abu Bakar dilahirkan di kota [[Mekah]] dari keturunan Bani Tamim (Attamimi), sub-suku bangsa [[Quraisy]]. Beberapa sejarawan Islam mencatat ia adalah seorang pedagang, hakim dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar, serta dipercaya sebagai orang yang bisa menafsirkan mimpi.
 
== Era bersama Nabi ==
Ketika Muhammad menikah dengan [[Khadijah binti Khuwailid]], ia pindah dan hidup bersama Abu Bakar. Saat itu Muhammad menjadi tetangga Abu Bakar. Sama seperti rumah Khadijah, rumahnya juga bertingkat dua dan mewah{{citation needed}}. Sejak saat itu mereka berkenalan satu sama lainnya. Mereka berdua berusia sama, pedagang dan ahli berdagang.
 
=== Memeluk Islam ===
Dalam kitab Hayatussahabah, bab Dakwah Muhammad kepada perorangan, dituliskan bahwa Abu bakar masuk Islam setelah diajak oleh Nabi<ref>Dakwahnya Nabi saw kepada Abubakar,Malaulana Yusufrah,menulis, Diriwayatkan oleh Abu Hasan Al-Athrabulusi ,sebagaimana disebutkan dalam Al-Bidayah .3/29 dari Aisyah r.ha,ia berkata_Sejak zaman jahiliyah ,Abubakar adalah kawan Rasulullah saw. Pada suatu hari ,dia hendak menemui Rosulullah saw,ketika bertemu dengan Rosulullah saw ,dia berkata_Wahai Abul Qosim(panggilan Nabi), ada apa denganmu ,sehingga engkau tidak terlihat di majelis kaummu dan orang -orang menuduh bahwa engkau telah berkata buruk tentang nenek moyangmu dan lain lain lagi?,Rasulullah saw bersabda, sesungguhnya aku adalah utusan Allah swt dan aku mengajak kamu kepada Allah swt.,setelah selesai Rosulullah saw berbicara ,Abu Bakar pun langsung masuk Islam.Melihat keislamannya itu beliau gembira sekali ,tidak ada seorangpun yang ada di antara kedua gunung di Mekkah yang merasa gembira melebihi kegembiraan beliau.Kemudian Abubakar menemui Utsman bin Affan,Thalhah bin Ubaidillah,Zubair bin Awwam,dan Saad bin Abi Waqas r.hum,mengajak mereka untuk masuk Islam.Lalu,merekapun masuk Islam.Hari berikutnya Abu bakar menemui Utsman bin Mazhum,Abu Ubaidah bin Jarrah,Abdurarahman bin Auf,Abu Salamah bin Abdul Saad,dan Arqam bin Abil Arqam r.hum,juga mengajak mereka untuk masuk Islam,dan mereka semua juga masuk Islam.</ref> Abubakar kemudian [dakwah|mendakwahkan] ajaran Islam kepada [[Utsman bin Affan]], [[Thalhah bin Ubaidillah]], [[Zubair bin Awwam]], [[Saad bin Abi Waqas]] dan beberapa tokoh penting dalam Islam lainnya.
 
Istrinya Qutaylah binti Abdul Uzza tidak menerima [[Islam]] sebagai agama sehingga Abu Bakar menceraikannya. Istrinya yang lain, Um Ruman, menjadi Muslimah. Juga semua anaknya kecuali 'Abd Rahman bin Abu Bakar, sehingga ia dan 'Abd Rahman berpisah.
 
==== Penyiksaan oleh Quraisy ====
Sebagaimana yang juga dialami oleh para pemeluk Islam pada masa awal. Ia juga mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh penduduk Mekkah yang mayoritas masih memeluk agama nenek moyang mereka. Namun, penyiksaan terparah dialami oleh mereka yang berasal dari golongan budak. Sementara para pemeluk non budak biasanya masih dilindungi oleh para keluarga dan sahabat mereka, para budak disiksa sekehendak tuannya. Hal ini mendorong Abu Bakar membebaskan para budak tersebut dengan membelinya dari tuannya kemudian memberinya kemerdekaan.
 
Ketika peristiwa [[Hijrah]], saat Nabi Muhammad SAW pindah ke [[Madinah]] (622 M), Abu Bakar adalah satu-satunya orang yang menemaninya. Abu Bakar juga terikat dengan Nabi Muhammad secara kekeluargaan. Anak perempuannya, [[Aisyah]] menikah dengan Nabi Muhammad beberapa saat setelah Hijrah.
 
== Menjadi Khalifah ==
Selama masa sakit Rasulullah SAW saat menjelang ajalnya, dikatakan bahwa Abu Bakar ditunjuk untuk menjadi [[imam salat]] menggantikannya, banyak yang menganggap ini sebagai indikasi bahwa Abu Bakar akan menggantikan posisinya. Segera setelah kematiannya, dilakukan musyawarah di kalangan para pemuka kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah, yang akhirnya menghasilkan penunjukan Abu Bakar sebagai pemimpin baru umat Islam atau [[khalifah]] Islam pada tahun ((632)) M.
 
Apa yang terjadi saat musyawarah tersebut menjadi sumber perdebatan. Penunjukan Abu Bakar sebagai khalifah adalah subyek kontroversial dan menjadi sumber perpecahan pertama dalam Islam, dimana umat Islam terpecah menjadi kaum [[Sunni]] dan [[Syi'ah]]. Di satu sisi kaum Syi'ah percaya bahwa seharusnya [[Ali bin Abi Thalib]] (menantu nabi Muhammad) yang menjadi pemimpin dan dipercayai ini adalah keputusan Rasulullah SAW sendiri sementara kaum sunni berpendapat bahwa Rasulullah SAW menolak untuk menunjuk penggantinya. Kaum sunni berargumen bahwa Muhammad mengedepankan musyawarah untuk penunjukan pemimpin.sementara muslim syi'ah berpendapat bahwa nabi dalam hal-hal terkecil seperti sebelum dan sesudah makan, minum, tidur, dll, tidak pernah meninggal umatnya tanpa hidayah dan bimbingan apalagi masalah kepemimpinan umat terahir. Banyak [[hadits]] yang menjadi rujukan dari kaum Sunni maupun Syi'ah tentang siapa khalifah sepeninggal Rasulullah saw, serta jumlah pemimpin islam yang dua belas. Terlepas dari kontroversi dan kebenaran pendapat masing-masing kaum tersebut, Ali sendiri secara formal menyatakan kesetiaannya (berbai'at) kepada Abu Bakar dan dua khalifah setelahnya (Umar bin Khattab dan Usman bin Affan). Kaum sunni menggambarkan pernyataan ini sebagai pernyataan yang antusias dan Ali menjadi pendukung setia Abu Bakar dan Umar. Sementara kaum syi'ah menggambarkan bahwa Ali melakukan baiat tersebut secara ''pro forma'', mengingat ia berbaiat setelah sepeninggal Fatimah istrinya yang berbulan bulan lamanya dan setelah itu ia menunjukkan protes dengan menutup diri dari kehidupan publik.
 
== Perang Ridda ==
Segera setelah suksesi Abu Bakar, beberapa masalah yang mengancam persatuan dan stabilitas komunitas dan negara Islam saat itu muncul. Beberapa suku Arab yang berasal dari [[Hijaz]] dan [[Nejed]] membangkang kepada khalifah baru dan sistem yang ada. Beberapa di antaranya menolak membayar [[zakat]] walaupun tidak menolak agama Islam secara utuh. Beberapa yang lain kembali memeluk agama dan tradisi lamanya yakni penyembahan berhala. Suku-suku tersebut mengklaim bahwa hanya memiliki komitmen dengan Nabi Muhammad SAW dan dengan kematiannya komitmennya tidak berlaku lagi. Berdasarkan hal ini Abu Bakar menyatakan perang terhadap mereka yang dikenal dengan nama perang Ridda. Dalam perang Ridda peperangan terbesar adalah memerangi "Ibnu Habib al-Hanafi" yang lebih dikenal dengan nama [[Musailamah Al-Kazab]] (Musailamah si pembohong), yang mengklaim dirinya sebagai nabi baru menggantikan Nabi Muhammad SAW. Musailamah kemudian dikalahkan pada pertempuran Akraba oleh [[Khalid bin Walid]].
 
== Ekspedisi ke utara ==
Setelah menstabilkan keadaan internal dan secara penuh menguasai Arab, Abu Bakar memerintahkan para jenderal Islam melawan kekaisaran Bizantium dan Kekaisaran Sassanid. [[Khalid bin Walid]] menaklukkan [[Irak]] dengan mudah sementara ekspedisi ke [[Suriah]] juga meraih sukses.
 
== Qur'an ==
Abu Bakar juga berperan dalam pelestarian teks-teks tertulis [[Al Qur'an]]. Dikatakan bahwa setelah kemenangan yang sangat sulit saat melawan Musailamah dalam perang Ridda, banyak penghafal Al Qur'an yang ikut tewas dalam pertempuran. Umar lantas meminta Abu Bakar untuk mengumpulkan koleksi dari Al Qur'an. oleh sebuah tim yang diketuai oleh sahabat Zaid bin Tsabit, mulailah dikumpulkan lembaran-lembaran Al-quran dari para penghafal Al-Quran dan tulisan-tulisan yang terdapat pada media tulis seperti tulang, kulit dan lain sebagainya,setelah lengkap penulisan ini maka kemudian disimpan oleh Abu Bakar. setelah Abu Bakar meninggal maka disimpan oleh Umar bin Khaththab dan kemudian disimpan oleh Hafsah, anak dari Umar dan juga istri dari Nabi Muhammad SAW. Kemudian pada masa pemerintahan [[Usman bin Affan]] koleksi ini menjadi dasar penulisan teks al Qur'an yang dikenal saat ini.
 
== Kematian ==
Abu Bakar meninggal pada tanggal 23 Agustus 634 di [[Madinah]] karena sakit yang dideritanya pada usia 61 tahun. Abu Bakar dimakamkan di rumah putrinya Aisyah di dekat [[masjid Nabawi]], di samping makam Nabi Muhammad.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{kotak mulai}}
{{s-reg}}
{{s-bef|before=''tidak ada''}}
{{s-ttl|title=[[Khulafaur Rasyidin]]<br /> ([[632]]–[[661]])}}
{{s-aft|after=[[Umar bin Khattab]]}}
{{kotak selesai}}
 
{{Pemeluk Islam pertama}}
{{Sahabat nabi}}
 
{{lifetime|573|634|}}
 
[[Kategori:Khulafaur Rasyidin]]
[[Kategori:Tokoh Al-Qur'an]]
[[Kategori:Pemeluk Islam pertama]]
 
[[af:Aboe Bakr]]
[[ar:أبو بكر]]
[[az:Əbu Bəkr]]
[[be:Абу Бакр]]
[[bg:Абу Бакр]]
[[bn:আবু বকর ইবন আবী কুহাফা]]
[[bs:Ebu-Bekr]]
[[ca:Abu-Bakr as-Siddiq]]
[[ckb:ئەبووبەکر]]
[[cs:Abú Bakr]]
[[da:Abu Bakr]]
[[de:Abu Bakr]]
[[dv:އަބޫބަކުރުގެފާނު]]
[[en:Abu Bakr]]
[[eo:Abu Bakr]]
[[es:Abu Bakr as-Siddiq]]
[[et:Abū Bakr]]
[[eu:Abu Bakr]]
[[fa:ابوبکر]]
[[fi:Abu Bakr]]
[[fr:Abou Bakr As-Siddiq]]
[[gl:Abu Bakr]]
[[he:אבו בכר]]
[[hi:अबु बकर]]
[[hu:Abu Bakr kalifa]]
[[it:Abū Bakr]]
[[ja:アブー=バクル]]
[[ka:აბუ-ბექრი]]
[[kk:Әбу Бәкір]]
[[ko:아부 바크르]]
[[lb:Abu Bekr]]
[[lbe:Абу Бакр]]
[[lv:Abū Bekrs]]
[[mk:Абу Бакр]]
[[ml:അബൂബക്കർ സിദ്ദീഖ്‌]]
[[mr:अबू बक्र]]
[[ms:Abu Bakar as-Siddiq]]
[[nl:Aboe Bakr]]
[[nn:Abu Bakr]]
[[no:Abu Bakr]]
[[pl:Abu Bakr]]
[[pnb:ابو بکر]]
[[pt:Abu Bakr]]
[[ro:Abu-Bekr]]
[[ru:Абу Бакр]]
[[sd:ابوبڪر]]
[[sh:Abu Bakr]]
[[simple:Abu Bakr]]
[[sk:Abú Bakr as-Siddík]]
[[sl:Abu Bakr]]
[[so:Abuubakar Alsidiiq R.C.]]
[[sq:Ebu Bekr Siddik]]
[[sr:Абу Бекр]]
[[su:Abu Bakar]]
[[sv:Abu Bakr]]
[[sw:Abu Bakr]]
[[ta:அபூபக்கர்]]
[[te:అబూబక్ర్]]
[[th:อะบูบักรฺ]]
[[tr:Ebu Bekir]]
[[tt:Әбу Бәкер]]
[[uk:Абу-Бекр]]
[[ur:عبداللہ ابن ابی قحافہ]]
[[uz:Abu Bakr]]
[[vi:Abu Bakar]]
[[war:Abu Bakr]]
[[zh:阿布·伯克尔]]