Ikatan polar molekul anorganik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
||
(11 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Ikatan polar molekul anorganik''' adalah ikatan yang umumnya disebabkan oleh adanya perbedaan [[keelektronegatifan]] pada [[molekul]] anorganik. Ikatan polar dapat terjadi pada senyawa yang memiliki [[ikatan ion]] (ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima pasangan elektron) ataupun [[ikatan kovalen]] (ikatan yang terjadi akibat adanya pemakaian bersama pasangan elektron). Selain keelektronegatifan, terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan suatu molekul bersifat polar seperti momen dipol, momen ikatan, momen pasangan elektron bebas, kation, anion, serta konfigurasi [[elektron]]. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang disebabkan karena keberadaan molekul itu sendiri.
▲'''Ikatan polar molekul anorganik''' adalah ikatan yang umumnya disebabkan oleh adanya perbedaan [[keelektronegatifan]] pada [[molekul]] anorganik. Ikatan polar dapat terjadi pada senyawa yang memiliki [[ikatan ion]] (ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima pasangan elektron) ataupun [[ikatan kovalen]] (ikatan yang terjadi akibat adanya pemakaian bersama pasangan elektron). Selain keelektronegatifan, terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan suatu molekul bersifat polar seperti momen dipol, momen ikatan, momen pasangan elektron bebas, kation, anion, serta konfigurasi [[elektron]]. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang disebabkan karena keberadaan molekul itu sendiri. Selain itu, ternyata keberadaan molekul tetangga dapat menyebabkan timbulnya sifat polar. Hal ini dijelaskan melalui gaya antarmolekul yang terjadi dalam molekul tersebut.
== Kepolaran yang disebabkan karena keberadaan diri molekul ==
Baris 9 ⟶ 7:
==== Keelektronegatifan ====
Menurut [[Linus Pauling]], keelektronegatifan merupakan kemampuan suatu [[atom]] untuk menarik elektron-elektron dari atom lain ke dalam dirinya sendiri dalam suatu molekul.<ref>House, [[J. E dan Kathleen A. House. (2010)]] Descriptive Inorganic Chemistry Second Edition, p. 64</ref>
[[Berkas:Tabel elektronegatifan upload 2.jpg|
Dalam suatu senyawa, apabila atom-atomnya memiliki perbedaan nilai keelektronegatifan maka akan terbentuk ikatan kovalen [[polar]]. Ikatan ini terbentuk karena atom yang lebih elektropositif akan kekurangan [[rapatan elektron]] sehingga atom yang elektropositif tersebut akan menghasilkan [[muatan parsial]] positif (δ+). Sedangkan atom yang lebih elektronegatif akan menghasilkan muatan parsial negatif (δ- ). Muatan parsial ini akan menyebabkan timbulnya [[momen ikatan]] yang mempunyai arah dari muatan parsial positif ke muatan parsial negatif. Momen ikatan ini dapat terjadi karena perbedaan keelektronegatifan di antara dua atom yang berikatan. Sebagai contoh, momen ikatan yang terjadi pada molekul HCl.▼
[[Berkas:Momen Ikatan HCl 2.jpg|center|Momen Ikatan HCl]]▼
▲Dalam suatu senyawa, apabila atom-atomnya memiliki perbedaan nilai keelektronegatifan maka akan terbentuk ikatan kovalen [[polar]].
==== Pengaruh momen dipol dalam kepolaran molekul anorganik ====
[[Momen dipol]] (µ) merupakan jumlah [[vektor]] dari momen ikatan dan momen [[pasangan elektron bebas]] dalam suatu molekul.<ref>Effendy. (2008) Teori VSEPR, Kepolaran, dan Gaya Antarmolekul, p. 159</ref> Molekul dikatakan bersifat polar jika memiliki µ > 0 atau µ ≠ 0 dan dikatakan bersifat [[nonpolar]] jika memiliki µ = 0 .
[[Berkas:Tabel momen dipol upload 2.jpg|
Molekul yang memiliki atom yang sama seperti Cl<sub>2</sub>, Br<sub>2</sub>, I<sub>2</sub>, dan
[[Berkas:CO2 MOMEN IKATAN.jpg|
Molekul H<sub>2</sub>O bersifat polar karena memiliki momen dipol yang bernilai 1,84 D. Nilai momen dipol ini didapatkan berdasarkan jumlah vektor dari momen ikatan H-O dan momen PEB. Atom O lebih elektronegatif daripada atom H sehingga arah momen ikatan O-H akan mengarah ke atom O. Sedangkan untuk arah momen pasangan elektron bebas mengarah dari atom O menuju ke pasangan elektron bebas. Momen ikatan dan momen H<sub>2</sub>0 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
[[Berkas:H20 2222.jpg|
Baris 33 ⟶ 30:
==== Pengaruh arah momen elektron ikatan dan momen pasangan elektron bebas terhadap kepolaran molekul anorganik ====
Momen pasangan elektron bebas dan momen ikatan yang searah akan memiliki tingkat kepolaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang berlawanan arah . Contohnya, NH<sub>3</sub> dan PCl<sub>3</sub> sama-sama bersifat polar, namun tingkat kepolarannya berbeda. Pada molekul NH<sub>3</sub>, momen ikatan N-H dan momen pasangan elektron bebas memiliki arah yang searah, sedangkan pada molekul PCl<sub>3</sub> memiliki momen ikatan dan momen pasangan
[[Berkas:PCl3 dan NH3 upload.jpg|
=== Kepolaran senyawa ion ===
Pada umumnya, senyawa yang terbentuk akibat penggabungan antara [[logam]] dengan [[nonlogam]] memiliki sifat senyawa ionik. Akan tetapi, tidak semua senyawa dari penggabungan ini bersifat ionik. Senyawa ini dapat lebih mengarah ke sifat kovalen ketika elektron terluar dari anion ditarik kuat oleh kation, sehingga rapatan
Menurut Kasimir Fajans, ahli kimia, terdapat beberapa aturan perihal polarisasi tersebut, antara lain
* '''Suatu kation akan lebih mudah mengalami polarisasi ketika ukuran kation tersebut kecil dengan muatan positif yang besar'''
:Mn<sub>2</sub>O<sub>7</sub> memiliki muatan positif lebih besar dibandingkan dengan muatan positif pada MnO sehingga Mn<sub>2</sub>O<sub>7</sub> lebih bersifat kovalen polar daripada bersifat ionik.
* '''Suatu anion akan lebih mudah mengalami polarisasi ketika ukuran dan muatan negatif yang dimiliki anion tersebut besar.'''
:AlI<sub>3</sub> memiliki muatan negatif
* '''Kation yang tidak memiliki [[konfigurasi]] [[gas mulia]] lebih mudah mengalami polarisasi.'''
:Kation K<sup>+</sup> pada senyawa KCl memiliki konfigurasi gas mulia yaitu [Ar] sedangkan kation Ag<sup>+</sup> pada AgCl tidak memiliki konfigurasi gas mulia yaitu [Kr]4d<sup>10</sup>, sehingga kation Ag<sup>+</sup> lebih mudah mengalami polarisasi daripada kation K<sup>+</sup>.
== Kepolaran yang disebabkan keberadaan molekul tetangganya ==
Baris 52 ⟶ 49:
=== Molekul nonpolar dengan molekul nonpolar ===
Suatu molekul [[monoatomik]] yang bersifat nonpolar akan menghasilkan muatan positif dan muatan negatif yang berimpit akibat pergerakan distribusi rata-rata inti atom dan elektron di sekitar inti. Rapatan elekton dari molekul tersebut berupa bola yang [[simetri]].
[[Berkas:Dipol Sesaat.jpg|
Keadaan elektron yang selalu bergerak menyebabkan polarisasi rapatan elektron dan penyimpangan dari simetri bola. Sehingga pusat muatan positif dan muatan negatif memisah(berbentuk lonjong) dan molekul tersebut dikatakan memiliki [[dipol sesaat]] (temporary dipole)
[[Berkas:Dipol sesaat upload.jpg|
Jika di dekat molekul yang memiliki dipol sesaat terdapat molekul nonpolar, molekul yang memilki dipol sesaat akan menginduksi (dipol induksi) molekul nonpolar tersebut. Akibat adanya dipol sesaat dan dipol induksian tersebut
[[Berkas:Gaya london 3.jpg|
Kemampuan [[polarisasi]] atau ''polarizabilities'' molekul dinyatakan dengan simbol α. Pada molekul-molekul dengan bentuk yang sama, bertambahnya massa molekul akan menyebabkan bertambahnya jumlah elektron. Hal ini menyebabkan pengaruh [[inti atom]] terhadap [[awan elektron]] yang semakin lemah, sehingga akan mudah dipolarisasi dan gaya London yang terjadi pun akan semakin kuat. [[Gaya London]] yang semakin kuat menyebabkan proses peleburan dan pendidihan
[[Berkas:Tabel polarisabilitas uplo2d.jpg|
Baris 70 ⟶ 67:
=== Molekul polar dengan molekul nonpolar ===
Molekul polar yang memiliki dipol permanen akan menginduksi molekul nonpolar yang tidak memiliki dipol, sehingga akan terjadi [[gaya elektrostatik]] di antara keduanya atau yang disebut [[gaya dipol-dipol]] induksi. Gaya ini menyebabkan senyawa nonpolar dapat larut atau sedikit larut dalam pelarut polar. Misalnya, gaya dipol-dipol induksi antara H<sub>2</sub>O yang bersifat polar dan O<sub>2</sub> yang bersifat nonpolar akan menyebabkan O<sub>2</sub> dapat larut sedikt dalam H<sub>2</sub>O
[[Berkas:Dipol induksi neh.jpg|
=== Molekul polar dengan molekul polar ===
Ketika molekul yang polar berdekatan dengan molekul yang polar, maka akan timbul gaya elektrostatik di antara keduanya. Gaya ini disebut gaya dipol-dipol. Melalui gaya ini, zat terlarut yang bersifat polar dapat larut dalam pelarut polar yang mempunyai konstanta dielektrik yang besar.
[[Berkas:Fasa cair 7.jpg|
Molekul-molekul polar yang berada dalam fase [[cair]], pusat [[muatan negatif]] akan berdekatan dengan pusat [[muatan positif]], begitu pun sebaliknya. Peristiwa ini menyebabkan gaya tarik antar molekul akan lebih kuat daripada gaya tolaknya.
[[File:Gambar Gaya Dipol-Dipol Fase Cair upload baru.jpg|
tarik-manarik dan gaya tolak-menolak molekul-molekul polar dalam fase
cair]]
Baris 94 ⟶ 89:
* Effendy. (2008). Teori VSEPR, Kepolaran, dan Gaya Antarmolekul. Malang: Bayumedia Publishing. ISBN 979-3323-06-4.
* House, J. E. (2008). Inorganic Chemistry. USA: Academic Press. ISBN 978-0-12-356786-4.
* House, J. E dan Kathleen A. House (2010). Descriptive Inorganic Chemistry Second Edition. Oxford: Elsevie Inc. ISBN 978-0-12-088755-2
* J.Gillespie, R dan Paul L.A.Popelier. (2001). Chemical Bonding and Molecular Geometry. New York: Oxford University Press. ISBN 0-19-510496-X (ppk), 0-19-510495-1 (cloth).
* James E, H,dkk. (1993). Inorganic Chemistry Principle of Structure and Reactivity Fourth Edition. New York: Harpen Collins College Publishers . ISBN 0-06-042995-X
* Nelson, P. G. (2011). Introduction To Inorganic Chemistry. Ventus Publishing Aps. ISBN 979-3323-06-4
* Rayner, Geoff dan Tina Overton (2010). Descriptive Inorganic Chemistrym Fifth Edition. New York: W.H. Freeman and Company. ISBN-13: 978-1-4292-2434-5 dan ISBN-10: 1-4292-1814-2.
* Shriver dan Atkins. (2010). Inorganic Chemistry Fifth Edition. Oxford University Press: New York. ISBN
Baris 106 ⟶ 101:
* D.C. Krause (2000). [http://www.khayma.com/muhannad/FlashTutorials/IMForces.swf Intermolecular Forces]. Retrieved December 1, 2011.
[[Kategori:Ikatan kimia| ]]
|