Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Botrie (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Sfriu (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(48 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox religious building
|image =MASJID AGUNGThe SANGGreat CIPTAMosque RASAof Cirebon.jpg
|caption = Pintu masuk Masjid Agung Sang CiptaCirebon Rasa
|building_name = Masjid Agung Sang CiptaCirebon Rasa
|capacitymap_size = 230
|location =Jalan Keraton Kasepuhan 43, [[Kesepuhan, Lemahwungkuk, Cirebon|Kelurahan Kesepuhan]], [[Lemahwungkuk, Cirebon|Kecamatan Lemahwungkuk]], [[Kota Cirebon]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
|latitude = -6.725547
|religious_affiliation =[[Islam]]
|longitude = 108.569919
|location = [[Kota Cirebon|Cirebon]]
| province = {{flag|Jawa Barat}}
| country = {{flag|Indonesia}}
| religious_affiliation = [[Islam]] – [[Ahlussunnah]]{{citation-needed}}
|website =
|architect = [[Sunan KalijagaJawa]]
|architecture_type = Masjid
|architecture_styleyear_completed = 1480
|groundbreaking =
|year_completed =''ca.'' 1480
|inauguration_date =
|renovation_date = 2002
|construction_cost =
|capacity =
|dome_quantity =
|dome_height_outer =
|dome_dia_outer =
|minaret_quantity =
|minaret_height =
}}
 
'''Masjid Agung Sang Cipta Rasa''' (dikenal juga sebagai '''Masjid Agung Kasepuhan''' atau '''Masjid Agung Cirebon''') adalah sebuah [[masjid]] yang terletak di dalam kompleks [[Keraton Kasepuhan]], [[Kota Cirebon|Cirebon]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Konon,Lokasi masjidMasjid ini adalah masjid tertuaberada di [[Cirebon]],bagian yaitubarat dibangundari sekitarAlun-Alun tahunKota 1480Cirebon.<ref>{{Cite Mbook|last=Sugiyanti, atau semasa dengan [[Wali Songo]] menyebarkan [[agama Islam]] di tanah [[Jawa]]dkk.|first=|date=1999|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/12674/1/MASJID%20KUNO%20INDONESIA.pdf|title=Masjid NamaKuno masjidIndonesia|location=Jakarta|publisher=Proyek iniPembinaan diambilPeninggalan dari kata "sang" yang bermakna keagungan, "cipta" yang berarti dibangun,Sejarah dan "rasa"Kepurbakalaan yang berarti digunakan.Pusat|isbn=979-8250-16-8|pages=101|url-status=live}}</ref>
 
== Legenda ==
Menurut tradisi, pembangunan [[masjid]] ini dikabarkan melibatkan sekitar 500 orang yang didatangkan dari [[Majapahit]], [[Demak]], dan [[Cirebon]] sendiri. Dalam pembangunannya, [[Sunan Gunung Jati]] menunjuk [[Sunan Kalijaga]] sebagai arsiteknya. Selain itu, [[Sunan Gunung Jati]] juga memboyong [[Raden Sepat]], arsitek [[Majapahit]] yang menjadi tawanan perang Demak-Majapahit, untuk membantu [[Sunan Kalijaga]] merancang bangunan masjid tersebut.
Konon, masjid ini adalah masjid tertua di [[Kota Cirebon|Cirebon]], yaitu dibangun sekitar tahun 1480 Masehi atau semasa dengan [[Wali Songo]] menyebarkan [[agama Islam]] di tanah [[Jawa]]. Nama masjid ini diambil dari kata "sang" yang bermakna keagungan, "cipta" yang berarti dibangun, dan "rasa" yang berarti digunakan.
 
Menurut tradisi, pembangunan [[masjid]] ini dikabarkan melibatkan sekitar 500lima ratus orang yang didatangkan dari [[Majapahit]], [[Demak]], dan [[Cirebon]] sendiri. Dalam pembangunannya, [[Sunan Gunung Jati]] menunjuk [[Sunan Kalijaga]] sebagai arsiteknya. Selain itu, [[Sunan Gunung Jati]] juga memboyong [[Raden Sepat]], arsitek [[Majapahit]] yang menjadi tawanan perang Demak-Majapahit, untuk membantu [[Sunan Kalijaga]] merancang bangunan masjid tersebut.
 
KekhasanKonon, dahulunya masjid ini terletak pada atapnya yang tidak memiliki [[memolo]] berupa kubah,atau sebagaimana yang lazim ditemui padakemuncak atap masjid-masjid di [[Pulau Jawa]]. Konon, dahulunya masjid ini berkubah. Namun, saat azan pitu (tujuh) salat Subuh digelar untuk mengusir [[Aji Menjangan Wulung]], kubah tersebut pindah ke [[Masjid Agung Banten]] yang sampai sekarang masih memiliki dua kubah. Karena cerita tersebut, sampai sekarang setiap salat Jumat di Masjid Agung Sang Cipta Rasa digelar Azan Pitu. Yakni, azan yang dilakukan secara bersamaan oleh tujuh orang [[muazin]] berseragam serba putih.<ref>{{Cite web |url=http://wisatamelayu.com/id/object/469/353/masjid-agung-sang-cipta-rasa/%26nav%3Dgeo |title=Wisata Melayu - Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Kota Cirebon |access-date=2021-05-13 |archive-date=2011-08-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110805122949/http://wisatamelayu.com/id/object/469/353/masjid-agung-sang-cipta-rasa/%26nav%3Dgeo |dead-url=yes }}</ref>
 
== Arsitektur ==
Kekhasan masjid ini antara lain terletak pada atapnya yang tidak memiliki kemuncakk atap sebagaimana yang lazim ditemui pada atap masjid-masjid di [[Pulau Jawa]].
 
Masjid ini terdiri dari dua ruangan, yaitu beranda dan ruangan utama.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa terletak di sebelah utara [[Keraton Kasepuhan]]. Masjid ini terdiri dari dua ruangan, yaitu beranda dan ruangan utama. Untuk menuju ruangan utama, terdapat sembilan pintu, yang melambangkan [[Wali Songo]]. Masyarakat [[Cirebon]] tempo dulu terdiri dari berbagai etnik. Hal ini dapat dilihat pada arsitektur Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang memadukan gaya [[Demak]], [[Majapahit]], dan [[Cirebon]].
 
=== Ruang utama ===
Kekhasan masjid ini terletak pada atapnya yang tidak memiliki [[memolo]] berupa kubah, sebagaimana yang lazim ditemui pada atap masjid-masjid di [[Pulau Jawa]]. Konon, dahulunya masjid ini berkubah. Namun, saat azan pitu (tujuh) salat Subuh digelar untuk mengusir [[Aji Menjangan Wulung]], kubah tersebut pindah ke [[Masjid Agung Banten]] yang sampai sekarang masih memiliki dua kubah. Karena cerita tersebut, sampai sekarang setiap salat Jumat di Masjid Agung Sang Cipta Rasa digelar Azan Pitu. Yakni, azan yang dilakukan secara bersamaan oleh tujuh orang muazin berseragam serba putih.
Untuk menuju ruangan utama terdapat sembilan pintu. Jumlah ini melambangkan [[Wali Songo]].
 
Masjid Agung Sang Cipta Rasa terletak di sebelah utara [[Keraton Kasepuhan]]. Masjid ini terdiri dari dua ruangan, yaitu beranda dan ruangan utama. Untuk menuju ruangan utama, terdapat sembilan pintu, yang melambangkan [[Wali Songo]]. Masyarakat [[Cirebon]] tempo dulu terdiri dari berbagai etnik. Hal ini dapat dilihat pada arsitektur Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang memadukan gaya [[Demak]], [[Majapahit]], dan [[Cirebon]].
Pada bagian [[mihrab]] masjid, terdapat ukiran berbentuk bunga teratai yang dibuat oleh Sunan Kalijaga. Selain itu, di bagian mihrab juga terdapat tiga buah ubin bertanda khusus yang melambangkan tiga ajaran pokok agama, yaitu Iman, Islam, dan Ihsan. Konon, ubin tersebut dipasang oleh [[Sunan Gunung Jati]], [[Sunan Bonang]], dan [[Sunan Kalijaga]] pada awal berdirinya masjid.
 
Pada bagian [[mihrab]] masjid, terdapat ukiran berbentuk bunga teratai yang dibuat oleh Sunan Kalijaga. Selain itu, di bagian mihrab juga terdapat tiga buah ubin bertanda khusus yang melambangkan tiga ajaran pokok agama, yaitu Iman, Islam, dan Ihsan. Konon, ubin tersebut dipasang oleh [[Sunan Gunung Jati]], [[Sunan Bonang]], dan [[Sunan Kalijaga]] pada awal berdirinya masjid.
 
=== Beranda ===
Di beranda samping kanan (utara) masjid, terdapat [[sumur zam-zam]] atau [[Banyu Cis Sang Cipta Rasa]] yang ramai dikunjungi orang, terutama pada bulan [[Ramadhan]]. Selain diyakini berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit, sumur yang terdiri dari dua kolam ini juga dapat digunakan untuk menguji kejujuran seseorang.
 
== Inspirasi bagi Museum Sonobudoyo ==
[[Berkas:Museum Sonobudoyo.JPG|jmpl|300px| Atap pada [[museum Sonobudoyo]] yang terinspirasi dari atap ''Limasan Lambang-teplok'' milik Masjid Agung Sang Cipta Rasa ]]
 
[[Thomas Karsten]] ketika diminta mendesain bangunan untuk [[Museum Sonobudoyo]] yang mulai dibangun tahun 1934 di [[Yogyakarta]], dia terinspirasi oleh seni arsitektur Cirebon terutama arsitektur atap dan konstruksinya, yakni bentuk atap ''Limasan Lambang-teplok'' milik Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan pola-pola konstruksi ''cukit'' (bahasa Indonesia: Garpu) yang ada pada bangunan terbuka di area ''siti inggil'' [[keraton Kasepuhan]] [[Kota Cirebon]].
 
Pengadopsian gaya-gaya bangunan Cirebon oleh masyarakat [[Jawa]] terutama dari [[kesultanan Mataram]] bukan suatu hal yang asing karena sudah pernah dilakukan pada masa pemerintahan [[Sultan Agung dari Mataram|Sultan Agung Mataram]] dengan mengadopsi bentuk bangunan ''siti inggil'' keraton Pakungwati (sekarang: [[keraton Kasepuhan]]) untuk dijadikan dasar acuan bagi pembangunan ''siti inggil'' [[keraton Mataram]] di Yogyakarta, hal tersebut menurut Yuwono Suwito (anggota tim ahli cagar budaya dan dewan pertimbangan pelestarian warisan budaya provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)) dikarenakan keraton Cirebon jauh lebih tua dibandingkan dengan keraton Yogyakarta, bahkan lebih tua dari sejarah awal kerajaan Mataram Islam.<ref>[http://news.fajarnews.com/read/2015/10/02/5613/arsitektur.keraton.yogyakarta.mengadopsi.keraton.kasepuhan.cirebon 2015. Arsitektur Keraton Yogyakarta Mengadopsi Keraton Kasepuhan Cirebon. Cirebon: Fajar News]</ref>
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Moskee Pakoengwati te Cheribon, KITLV 162761.tiff|"Masjid Pakungwati" pada akhir abad ke-19
Berkas:Pintu masjid-agung-sang-cipta-rasa.jpg|Pintu masjid bagian depan
Berkas:Moskee bij kraton Kasepoehan te Cheribon, KITLV 99161.tiff|Masjid Agung Cirebon pada sekitar 1911
Berkas:Ciptarasa-207.jpg|Bagian dalam masjid
Berkas:KITLV A728 - Moskee te Cheribon, KITLV 89427.tiff|Masjid Agung Cirebon pada sektiar 1915
Berkas:Ciptarasa-305.jpg|
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee Cheribon TMnr 60005173.jpg|Masjid Agung Cirebon antara tahun 1920 dan 1933
Berkas:Ciptarasa-208.jpg|
The Great Mosque of Cirebon.jpg|Pintu gerbang
Berkas:Ciptarasa-309.jpg|
</gallery>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
# http://wisatamelayu.com/id/object/469/353/masjid-agung-sang-cipta-rasa/&nav=geo <references/>
 
{{Masjid di Indonesia}}
{{Masjid-stub}}
 
[[Kategori:MasjidArsitektur Islam di Jawa Barat|Masjid Agung Sang Cipta RasaIndonesia]]
[[Kategori:Arsitektur Jawa]]
[[Kategori:Masjid di Kota Cirebon|Agung]]