Air Terjun Coban Rondo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Referensi: clean up |
|||
| (51 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{primary sources|date=Februari 2019}}
{{Infobox waterfall
| name = Air Terjun Coban Rondo
<!-- Disembunyikan sebagai komentar: | photo = Coban Rondo.jpg -->|top|220px|thumb|
| photo_caption = <small>Penampakan air terjun</small>
| location = [[Pujon, Malang|Kec. Pujon]], [[Kabupaten Malang]]
| coords = {{coord|7|53|5.86|S|112|28|38.28|E|type:waterbody_region:ID|display=inline,title}}
| watercourse =
| type = [[Air Terjun]]
| height = {{convert|84|m|ft|0}}
| width =
| height_longest = {{convert|1135|m|ft|0}}
| average_width =
| number_drops =
| average_flow =
|website = {{URL|www.cobanrondo.co.id}}
}}
'''Air Terjun Coban Rondo''' merupakan [[air terjun]] yang terletak di [[Pujon, Malang|Kecamatan Pujon]], [[Kabupaten Malang]], [[Jawa Timur]]. Air terjun ini mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Akses yang paling mudah dengan melalui jalan raya dari [[Malang]] ke [[Kota Batu|Batu,]] dari sebelah timur atau dari [[Kediri]] ke [[Pare, Kediri|Pare]] menuju Malang dari arah barat.▼
▲Coban Rondo merupakan air terjun yang terletak di [[Pujon, Malang|Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang]], [[Jawa Timur]]. Air terjun ini mudah dijangkau oleh kendaraan umum.
Coban Rondo terletak pada ketinggian 1135 m di atas permukaan laut. Air terjun ini memiliki ketinggian 84 meter dengan debit air berkisar antara 90 liter per detik pada musim kemarau, sampai dengan 150 liter per detik pada musim penghujan. Coban Rondo sebenarnya merupakan bagian dari kelompok air terjun bertingkat (dimulai dengan air terjun kembar bernama Coban Manten
== Legenda ==
Tersebutlah Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi dan Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro yang jatuh cinta. Keduanya memutuskan untuk mengikat janji dalam pernikahan. Baru beberapa hari menjadi suami-istri, Dewi Anjarwati mengajak suaminya untuk bertandang ke rumah orang tua mereka yang ada di [[Gunung Anjasmoro]]. Niat ini ditentang oleh orang tua Dewi Anjarwati. Menurut tradisi Jawa kuno, pasangan pengantin baru dilarang bepergian sebelum usia pernikahan mencapai selapan. Hal ini diyakini bisa mendatangkan kesialan bagi pasangan tersebut. Tetapi keduanya tetap bersikeras pergi.
Di tengah perjalanan, Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusumo bertemu dengan Joko Lelono. Rupanya orang asing itu terpikat kecantikan Dewi Anjarwati pada pandangan pertama. Joko Lelono pun menantang Raden Baron Kusumo berduel untuk memperebutkan Dewi Anjarwati. Sang istri diminta untuk menyembunyikan diri di balik air terjun sembari menunggu suaminya datang menjemput. Tak disangka, Raden Baron Kusumo dan dan Joko Lelono sama-sama tewas dalam pertarungan. Janji Raden Baron Kusumo untuk menjemput istrinya tak bisa dipenuhi. Tinggallah Dewi Anjarwati yang menjanda meratapi nasibnya di balik air terjun.<ref>{{Cite news|url=http://m.merdeka.com/gaya/legenda-coban-rondo-kisah-cinta-tragis-berujung-kutukan.html|accessdate=5 Juli 2016|title=Legenda Coban Rondo kisah cinta tragis|authors=Merdeka.com|language=id|work=[[Merdeka.com]]}}</ref> ss
== Referensi ==▼
▲==Karakteristik air terjun==
▲Coban Rondo sebenarnya merupakan bagian dari kelompok air terjun bertingkat (dimulai dengan air terjun kembar bernama Coban Manten, yang bergabung menjadi satu dinamakan Coban Dudo, dan kemudian mengalir ke bawah dengan nama Coban Rondo).
▲==Referensi==
<references/>
[[Kategori:Air terjun di Jawa Timur|Coban Rondo]]
▲{{Kabupaten Malang}}
| |||