Bahasa Bima: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tophiq (bicara | kontrib)
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(85 revisi perantara oleh 51 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kegunaanlainuntuk|kegunaan lain|Bima (disambiguasi)}}
{{Infobox Bahasa
|name= Bahasa Mbojo (Bima-Dompu)
|nativename= Mbojo<ref name=aaa/>
|image=[[File:Shukla Bima (Mbojo).svg|300px]]
|states=[[Indonesia]]
|imagecaption='Aksara Mbojo'
|states=* {{flag|Indonesia}}
----
|region= [[Pulau Sumbawa]] bagian timur
 
|speakers= 500.000 (1989)
|ethnicity=suku Mbojo
|speakers= 1.230.000 (2022)
|familycolor=Austronesia
|fam1=[[BahasaRumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
|fam2=[[BahasaRumpun bahasa Melayu-Polinesia Tengah-TimurTengah–Timur|MP Tengah-Timur]]
|fam3=[[BahasaRumpun bahasa Melayu-Polinesia Tengah|MP Tengah]]
|fam4=[[BahasaRumpun bahasa Bima-Sumba-Flores|Sumba-Flores/Bima-Sumba]]
|dialects=
|dia1=
|dia2=
|dia3=
|script=
|rank=
|agency=
 
|iso1=-
|mapcaption =
|iso2=-
{{Legend3|#0080ff|Wilayah tempat bahasa Bima sebagai bahasa mayoritas}}
{{Legend striped3|#0080ff|#88c4ff|Wilayah tempat bahasa Bima sebagai bahasa mayoritas dituturkan berbarengan dengan bahasa lain dalam jumlah yang cukup signifikan}} {{Legend3|#88c4ff|Wilayah tempat bahasa Bima sebagai bahasa minoritas yang signifikan}}
 
|iso3=bhp}}
'''Bahasa Bima''' atau '''''Nggahi Mbojo''''' adalah sebuah [[bahasa Austronesia]] yang dipertuturkan oleh [[sukuSuku Bima|Suku Mbojo]] (masyarakat Bima) di [[Pulau Sumbawa]], bagian timur,Provinsi [[Nusa Tenggara Barat]].<ref> Selain itu, ''Nggahi Mbojo'' juga dituturkan di beberapa wilayah [http://www[Kabupaten Sumbawa]], [[Pulau Lombok]], dan [[Nusa Tenggara Timur|NTT]].joshuaproject.net/languages.php?rol3=bhp Khusus di [[Nusa Tenggara Timur|NTT]], bahasa Bima Speakingdituturkan Peoplesoleh -masyarakat di Joshuadaerah Project]</ref>Reo, Pota, dan Manggarai.
 
== Aksara Mbojo (Bima-Dompu) ==
Bahasa Bima (Bima-Dompu) memiliki jenis sistem tanda grafis tertentu (aksara) yang disebut dengan aksara ''Mbojo''. Aksara ''Mbojo'' memiliki 18 karakter utama. Aksara ''Mbojo'' memiliki hubungan kesamaan atau kaitan dengan aksara Lontara Bugis dan Makassar. Hal ini menjadi salah satu tanda keterkaitan hubungan sejarah antara daerah Bima dengan Gowa Tallo Makassar. Aksara ''Mbojo'' diperkirakan telah digunakan sejak abad ke-14. Aksara ''Mbojo'' digunakan untuk menulis buku dan catatan kerajaan di [[Kerajaan Bima]]. Kemudian ketika pada abad ke-17, masyarakat Bima mulai menggunakan bahasa Melayu yang ditulis dengan aksara Arab.<ref>{{Cite web|url=https://aksaratube.blogspot.com/2018/01/aksara-bima.html|title=aksaratube: Aksara Mbojo|last=Tube|first=Aksara|date=Rabu, 17 Januari 2018|website=aksaratube|access-date=2019-02-10}}</ref> Hal ini disebabkan pada saat itu masyarakat Bima telah memeluk agama Islam.
 
== Orang Bima-Dompu (Dou Mbojo) ==
Orang Bima ''(Dou Mbojo)'', dalam hal memperindah penggunaan bahasa, senantiasa menggunakan pantun khas Bima atau disebut ''Patu Mbojo'' atau ''Kapatu Mbojo.'' Terdapat jenis ''Kapatu Mbojo'' dapat diutarakan, di antaranya: ''Patu Cambe'' (balas pantun), ''Patu Kaboha'' (pantun sindiran).
 
Adapun contoh pantun yang dimaksud adalah:
;Patu Cambe
A: "Gaga au na gaga nggomi ari siwe, pahu mpa ipi Gaga na madaku wati kone ngawana gogu".
 
''(betapa cantiknya rupamu adinda, saking cantiknya hingga mataku tak bisa tidur)''
 
B: "Ta be ku mpori cewu di ili kai weki ta amaniaku ma loa roi cowa, kombi wara ntau ta ma moda ndi da loa kai ta maru mada".
 
''(Di manakah adinda bisa menyembunyikan diri dari abang yang pandai membual, mungkin ada milikmu yang ada di adinda hingga abang tidak bisa tidur)''
 
 
'''Patu Kaboha'''
 
cou-cou ma karawi mpanga
 
ederu di ru'u na mori sampingo
 
''(siapa-siapa yang mencuri, seluruh hidupnya akan kesepian)''
 
== Dialek ==
Sebaran bahasa Bima secara besar terdapat di Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu. Bahasa Bima terdiri dari empat dialek, yaitu:[http://118.98.223.79/petabahasa/infostatistik.php?idb=210&count=102] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190212011611/http://118.98.223.79/petabahasa/infostatistik.php?idb=210&count=102 |date=2019-02-12 }}
Adapun dialek-dialek dari bahasa Bima adalah sebagai berikut:
* Kolo
* Sangar (Sanggar)
* Toloweri
* Bima
* Mbojo
 
* dialek Serasuba;
Jenis dan Tingkatan Bahasa
* dialek Wawo;
Aksara bahasa Bima banyak persamaan dengan aksara Makasar kuno dan apabila kedua aksara tersebut dibandingkan dengan aksara sansekerta, maka dapat dipastikan asal usul keduanya berasal dari aksara sansekerta (Zollinger).
* dialek Kolo; dan
Pada masa ini bahasa Bima terdiri dari 3 tingkat, yaitu tingkat halus/bahasa istana, tingkat menengah yaitu bahasa sehari-hari dan tingkat rendah/kasar. bahasa dengan symbol tetap digunakan. Dikenak pula tingkatan bahasa berdasarkan umur.
* dialek Kore
Beberapa contoh tingkatan bahasa Bima adalah sebagai berikut :
 
{| class="wikitable"
'''Dialek Serasuba'''
 
Dialek Serasuba adalah dilaek yang dituturkan di Kecamatan Rasanae Barat, Kecamatan Rasanae Timur, Desa Kanca, Desa Ncandi, Desa Risa, Desa Ntonggu, Desa Laju, Desa Sambori, Desa Sari, Desa Sangiang, dan Desa Renda (Kabupaten Bima); Desa Karamabura; Desa Adu, Desa Bara, Desa Riwo, Desa Soro, Desa Mbuju, Desa Soriutu, Desa Pekat, Desa O'o, dan Desa Kandai II (Kabupaten Dompu).
 
'''Dialek Wawo'''
 
Dialek Wawo adalah dilaek yang dituturkan di daerah Sambori dan Tarawali (Kabupaten Bima).
 
'''Dialek Kolo'''
 
Dialek Kolo adalah dilaek yang dituturkan di Desa Kolo (Kabupaten Bima).
 
'''Dialek Kore'''
 
Dialek Kore adalah dilaek yang dituturkan di Desa Taloko (Kabupaten Bima).
 
 
== Keterkaitan ==
Konsonan t berubah menjadi konsonan d. Contoh:
{| class="wikitable" border="1"
|-
! Halus/Istana !! Menengah !! Kasar/rendah !! [[Bahasa Indonesia]]
! [[Bahasa Sumbawa]]
! Bahasa Bima
|-
| Mata
| Tando || Ngaha || Hoba/lohi ra’a || Makan
| Mata
| Mada
|-
| Orang
| Otu || Maru || Maba timba || Tidur
| Tau
| Dou
|-
|}
| Mbora || Made || Made ncaki || Mati
 
Konsonan w berubah menjadi konsonan b. Contoh:
{| class="wikitable" border="1"
|-
! Bahasa Indonesia
| Rambo ade || Supu || - || Sakit
! Bahasa Melayu Baku
! Bahasa Bima
|-
| Batu
| Ilo || Mada || Isi mada || Mata
| Batu
| Wadu
|-
| Made ilo || Mbuda || Mbuda ncaki || Buta
|-
| Lolu || Honggo || Bulunao || Rambut
|-
| Bue || Tangge rima || - || Jari (Tangan)
|-
| Kalende || Loko || wosa/balase || Perut
|-
| Ncaba kalende || Nggana || - || Melahirkan
|-
| Sara || pamerenta || - || Pemerintah
|}
 
== Lihat pula ==
Selain itu, pengaruh Islam yang dibawa oleh Gowa menghasilkan penggunaan bahasa arab. Sejak masa pemerintahan Sultan II Sultan Abdul Khair Sirajuddin (1640-1682 M), dibuat suatu kebijaksanaan untuk mengganti aksara Mbojo dengan aksara Arab Melayu. Bahasa ini sangat dianjurkan untuk berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Bahkan dalam hal surat menyurat dan berhubungan dengan orang luar, kesultanan menggunakan bahasa arab-melayu. Beberapa contoh penggunaan kata-kata dalam bahasa arab adalah: penggunaan kata sahibul hajat (orang yang mempunyai acara/hajatan); penggunaan nama-nama Islam untuk nama orang seperti abdullah, Aminuddin, Ismail, dan lain-lain; penggunaan tanggalan Islam/hijriah seperti rabi’ul awal, Zulhijah, Syawal, dan lain-lain; penggunaan kata Qualuhul Haq (perkataan/keputusan yang benar) pada setiap surat keputusan sultan, dan sebagainya.
* [[Bahasa Tambora]]
Masyarakat Bima, mengikuti perkembangan dalam berinteraksi dan bergaul menggunakan kelompok bahasa Bima baru yang lazim disebut nggahi Mbojo dan bahasa arab. Bahasa Bima baru atau Nggahi Mbojo dipergunakan oleh masyarakat umum di Bima dan berfungsi sebagai bahasa ibu. Bagi masyarakat Bima lama, bahasa Bima berfungsi sebagai bahasa pengantar guna berkomunikasi dengan orang lain di luar kalangan mereka.
 
Penggunaan Bahasa
Dalam berbahasa, masyarakat Bima dianjurkan untuk berbahasa halus tanpa memandang dari mana kalangan orang tersebut. Kalangan Istana, kalangan menengah maupun budak sekalipun akan sangat dihargai bila dapat berbahasa dengan halus. kalangan istana sebaiknya tidak menggunakan bahasa menengah apalagi bahasa kasar. Kalangan orang biasa dianggap wajar bila menggunakan bahasa menengah tapi dianggap tidak sopan bila menggunakan bahasa kasar. Sedangkan kalangan rendah dianggap berbahasa kasar diantara kalangannya.
 
== Referensi ==
Baris 73 ⟶ 120:
== Pranala luar ==
* {{Ethnologue|bhp}}
* https://aksaratube.blogspot.com/2018/01/aksara-bima.html
* http://118.98.223.79/petabahasa/infostatistik.php?idb=210&count=102 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190212011611/http://118.98.223.79/petabahasa/infostatistik.php?idb=210&count=102 |date=2019-02-12 }}
 
{{Bahasa daerah di Indonesia}}
{{bahasa-stub}}
{{DEFAULTSORT:Bima}}
 
{{DEFAULTSORT:Bima:Mbojo}}
[[Kategori:Bahasa dari Nusa Tenggara Barat]]
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]
[[Kategori:Bahasa di Nusa Tenggara Barat]]