John H. McGlynn: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240809)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(44 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|genre
|
|
|
| subject =▼
|spouse
▲| notableworks = The Mute’s Soliloquy, a memoir by Pamoedya Ananta Toer (1999) as Translator and Editor, Illuminations: The Writing Traditions of Indonesia (1996) as Co-Editor, ............
|
|
|
|
|awards
|signature
▲| awards =
|website
▲| signature_alt =
▲| portaldisp =
}}
'''John H. McGlynn''' adalah seorang penerjemah dan editor berkebangsaan [[Amerika]] yang telah tinggal di [[Indonesia]] sejak 1976.
{{cite web |url= http://wordswithoutborders.org/contributor/john-h.-mcglynn |title= John H. McGlynn, Contributors:Translator |first= |last= |author= |authorlink= |coauthors= |date= |month= |year= |work= |publisher=Words Without Borders |location= |page= |pages= |at= |language=Inggris |trans_title= |format= |arxiv= |asin= |bibcode= |doi= |doibroken= |isbn= |issn= |jfm= |jstor= |lccn= |mr= |oclc= |ol= |osti= |pmc = |pmid= |rfc= |ssrn= |zbl= |id= |archiveurl= |archivedate= |deadurl= |accessdate=19 Juni 2012 |quote= |ref= |separator= |postscript=}}</ref> Ia menggunakan nama samaran '''Willem Samuels'''.
== Biografi ==
John dilahirkan pada tahun 1952 dari keluarga besar petani yang erat <ref name="JPost">{{cite news
Awal mula ketertarikannya terhadap seni dan budaya [[Indonesia]] adalah melalui [[wayang kulit]] yang diperkenalkan oleh seorang guru desainnya ketika ia menuntut ilmu di [[Universitas Wisconsin]], [[Madison]], [[Amerika Serikat]] (jurusan seni) pada awal tahun 1970-an.<ref name="FarEast">▼
▲John H. McGlynn adalah seorang penerjemah dan editor berkebangsaan Amerika yang telah tinggal di Indonesia sejak 1976. <ref name="Words">
{{cite news
▲{{cite web |url= http://wordswithoutborders.org/contributor/john-h.-mcglynn |title= John H. McGlynn, Contributors:Translator |first= |last= |author= |authorlink= |coauthors= |date= |month= |year= |work= |publisher=Words Without Borders |location= |page= |pages= |at= |language=Inggris |trans_title= |format= |arxiv= |asin= |bibcode= |doi= |doibroken= |isbn= |issn= |jfm= |jstor= |lccn= |mr= |oclc= |ol= |osti= |pmc = |pmid= |rfc= |ssrn= |zbl= |id= |archiveurl= |archivedate= |deadurl= |accessdate=19 Juni 2012 |quote= |ref= |separator= |postscript=}}</ref> Ia menggunakan nama samaran Willem Samuels. <ref name="Words"/>
Pada saat itu ia mencoba merancang [[wayang kulit]] ala negara asalnya, dengan mengambil tokoh-tokoh dari [[Kitab Suci]] dan dari dongeng [[Barat]]. Tetapi bagaimana cara memainkan [[wayang kulit]] tersebut merupakan misteri baginya.
Untuk mengerti lebih jauh mengenai [[wayang]] <ref name="FarEast"/>▼
▲John dilahirkan pada tahun 1952 dari keluarga besar petani yang erat <ref name="JPost">{{cite news |title=McGlynn has no regrets in life |first=Tantri | last=Yuliandini | work=The Jakarta Post | date= Oct 28, 2002 |page = 20 | accessdate= |languange=Inggris}}</ref> di Cazenovia, Milwaukee, USA <ref name="Dewi">{{cite news | title=John H. McGlynn : Melontar Budaya Indonesia ke Mancanegara | first=Ign. | last=Haryanto | url= | work=Majalah Dewi | date=Desember 1994|pages= 158-160| accessdate=}}</ref>, kota kecil berpenduduk 300 orang, sebagai anak keenam dari sepuluh bersaudara <ref name="JJ">{{cite news | title=John Hubert McGlynn : Wayang | first= | last= | url= | work=Jakarta Jakarta | date=19 Maret 1989|pages= | accessdate=}}</ref>. Cita-cita masa kecilnya bervariasi, mulai dari menjadi petugas pemadam kebakaran sampai menjadi arsitek bahkan menjadi dalang. <ref name="JPost2">{{cite news | title=John McGlynn: Taking literature far and beyond | first= Stevie| last= Emilia | url=http://www.thejakartapost.com/news/2008/04/21/john-mcglynn-taking-literature-far-and-beyond.html | work=The Jakarta Post |date=22 April 2008|page= 24 |accessdate=19 Juni 2012|language=Inggris}}</ref>. Orangtuanya sangat menghargai pendidikan dan menginginkan anak-anak mereka mendapat pendidikan yang baik.<ref name="JPost"/>
dan mempersiapkan diri untuk kunjungannya ke [[Indonesia]], ia mulai belajar [[bahasa Indonesia]] dengan mengambil Studi [[Asia Tenggara]] di universitasnya <ref name="JGlobe">▼
{{cite news
Dari salah seorang pengajarnya, Tunggul Siagian, ia mulai mengenal [[kesusastraan]] [[Indonesia]].
Melalui keterlibatannya dengan [[sastra]] dan aktivitasnya menonton pertunjukan budaya di [[Taman Ismail Marzuki
▲Awal mula ketertarikannya terhadap seni dan budaya Indonesia adalah melalui wayang kulit yang diperkenalkan oleh seorang guru desainnya ketika ia menuntut ilmu di Universitas Wisconsin, Madison, Amerika Serikat (jurusan seni) pada awal tahun 1970-an.<ref name="FarEast">
Dalam periode 1976 – 1987 ia bekerja sebagai penerjemah lepas untuk ''U.S. Department of State'', Perusahaan Film Negara, Dewan Film Nasional, [[Kementerian Penerangan]], survey ekonomi, dan
▲{{cite news |title=Keeping Their Words : Translator gathers and preserves a young nation’s cultural heritage |author= |first=Vaudine |last=England |url= |work=The Far Eastern Economic Review |publisher= |date= May 30, 1996|page=62|pages= |at= |accessdate= |language=Inggris}}</ref>
▲Pada saat itu ia mencoba merancang wayang kulit ala negara asalnya, dengan mengambil tokoh-tokoh dari Kitab Suci dan dari dongeng Barat. Tetapi bagaimana cara memainkan wayang kulit tersebut merupakan misteri baginya. <ref name="Dewi"/> Setelah pertemuannya dengan seorang dalang yang mengajar di Seattle, ia memutuskan untuk mengunjungi Indonesia, negara asal wayang kulit tersebut. <ref name="Dewi"/>
Maka bersama dengan beberapa penulis terkenal [[Goenawan Mohamad]], [[Sapardi Djoko Damono]], [[Umar Kayam]], dan [[Subagio Sastrowardoyo]], ia mendirikan [[Yayasan Lontar]] pada tanggal 28 Oktober 1987.
▲Untuk mengerti lebih jauh mengenai wayang <ref name="FarEast"/>
▲dan mempersiapkan diri untuk kunjungannya ke Indonesia, ia mulai belajar bahasa Indonesia dengan mengambil Studi Asia Tenggara di universitasnya <ref name="JGlobe">
▲{{cite news |title=Lontar's John McGlynn Translates a Love of Literature |author= |first= Katrin|last=Figge |url=http://www.thejakartaglobe.com/home/lontars-john-mcglynn-translates-a-love-of-literature/359650 |work=The Jakarta Globe |publisher= |location= |isbn= |issn= |oclc= |pmid= |pmd= |bibcode= |doi= |id= |date= |page= |pages= |at= |accessdate=19 Juni 2012 |language=Inggris }}</ref>
▲pada tahun 1973.<ref name="JPost"/>
▲Dari salah seorang pengajarnya, Tunggul Siagian, ia mulai mengenal kesusastraan Indonesia. <ref name="JPost"/> Setelah lulus pada tahun 1976, ia mendapatkan beasiswa dari U.S. Department of Education dan berangkat ke Malang, Jawa Timur dan tinggal di sana selama tiga bulan, <ref name="Kayon">{{cite news |title=Translating Indonesia's Soul|first= |last= |url= |work=The Kayon:The American Women's Association of Indonesia |date=Holiday 2011 |accessdate= | pages=28–29}}</ref> lalu pindah ke Jakarta untuk belajar Bahasa dan Sastra Indonesia pada Universitas Indonesia.<ref name="JPost"/> Pada tahun 1979 ia kembali ke Amerika <ref name="Dewi"/> untuk menyelesaikan gelar Master di bidang Sastra Indonesia pada Universitas Michigan, Ann Arbor<ref name="Kayon"/> dan kembali lagi ke Indonesia pada tahun 1981.<ref name="Dewi"/>
Ia telah menerjemahkan atau mengedit hampir 100 karya penulis Indonesia
▲Melalui keterlibatannya dengan sastra dan aktivitasnya menonton pertunjukan budaya di Taman Ismail Marzuki <ref name="JGlobe"/> , ia mulai bergaul dengan para penulis dan seniman Indonesia seperti penyair Sapardi Djoko Damono dan penulis Goenawan Mohamad. <ref name="JPost"/>
▲Dalam periode 1976 – 1987 ia bekerja sebagai penerjemah lepas untuk U.S. Department of State, Perusahaan Film Negara, Dewan Film Nasional, Kementerian Penerangan, survey ekonomi, dan analisa politik. Tetapi ia tetap berhasrat bekerja purna waktu untuk kesusastraan. <ref name="JPost"/>
[[Sapardi Djoko Damono]], salah satu pendiri Lontar dan penyair ternama [[Indonesia]], menyatakan bahwa terjemahan bukunya,
▲Maka bersama dengan beberapa penulis terkenal Goenawan Mohamad, Sapardi Djoko Damono, Umar Kayam, dan Subagio Sastrowardoyo, ia mendirikan Yayasan Lontar pada tanggal 28 Oktober 1987. <ref name="JPost"/> Nama Lontar dipilih karena nama ini memiliki arti istimewa dalam budaya Indonesia : daun lontar dikeringkan, dipotong, dan diawetkan untuk menjadi bahan mentah berbagai manuskrip literer.<ref name="Kayon"/> Selain itu lontar juga bisa berarti melempar; dalam hal ini “melempar” atau melontarkan gagasan-gagasan kebudayaan Indonesia ke dunia luar. <ref name="Dewi"/> Tanggal 28 Oktober dipilih karena makna simbolisnya sebagai Hari Sumpah Pemuda, memperingati momentum lahirnya bangsa Indonesia pada tahun 1928 dengan ikrar satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.<ref name="Kayon"/> Yayasan nirlaba ini bertujuan untuk mempromosikan sastra dan kebudayaan Indonesia ke dunia luar.<ref name="Dewi"/>
{{cite news|title=Menafsir Sapardi|author=|first= Indra|last=Darmawan|url=|work=Tempo|publisher=|location=|isbn=|issn=|oclc=|pmid=|pmd=|bibcode=|doi=|id=|date=7 Agustus 2005|page=|pages=|at=|accessdate=|language= }}</ref>
[[Goenawan Mohamad]], salah satu pendiri [[Lontar]], penyair dan esais ternama, mengakui karya McGlynn sebagai hasil karya cinta, bahwa McGlynn sangat fokus pada cita-cita mereka untuk memperkenalkan sastra [[Indonesia]] kepada dunia.
▲Ia telah menerjemahkan atau mengedit hampir 100 karya penulis Indonesia <ref name="JPost2"/>. Yang paling berkesan baginya adalah terjemahan dari karya-karya Pramoedya Ananta Toer, terutama The Mute's Soliloquy, yang merupakan terjemahan dari kumpulan esai dan surat-surat Pramoedya, ditambah dengan hasil wawancaranya dengan pengarang tersebut. Karena faktor politik buku dan pengarang tersebut, John menggunakan nama samaran Willem Samuels.<ref name="Words"/>
Selain sebagai Ketua [[Lontar]],<ref name="Kompas">▼
▲Sapardi Djoko Damono, salah satu pendiri Lontar dan penyair ternama Indonesia, menyatakan bahwa terjemahan bukunya, “Before Dawn” yang berisi karya puisinya dalam periode tahun 1961-2001 (40 tahun) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh McGlynn, adalah buku terjemahan terbaik yang pernah ia ketahui. Sapardi mengakui bahwa puisi-puisinya diterjemahkan hampir tanpa mengalami perubahan makna. <ref name="Tempo">
{{cite news
== Daftar Publikasi Pilihan ==
▲Goenawan Mohamad, salah satu pendiri Lontar, penyair dan esais ternama, mengakui karya McGlynn sebagai hasil karya cinta, bahwa McGlynn sangat fokus pada cita-cita mereka untuk memperkenalkan sastra Indonesia kepada dunia. <ref name="FarEast"/>
* {{cite book
▲Selain sebagai Ketua Lontar<ref name="Kompas">
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book|last = Situmorang|first = Sitor|title = To Love, to Wonder|url = https://archive.org/details/tolovetowonderpo0000situ|publisher = Lontar Foundation|location = Jakarta|year = 1996|isbn = 9798083253 }}
== Referensi ==
{{Reflist}}
== Pranala luar ==
▲*{{cite book | last = Toer | first = Pramoedya | title = The Mute's Soliloquy | publisher = Hyperion | location = New York | year = 1999 | isbn = 978-0-7868-6416-4 }}
▲*{{cite book |last1= |first1= |authorlink1= |last2= |first2= |authorlink2= |coauthors= |editor1-first=Ann |editor1-last=Kumar |editor2-first=John H. |editor2-last=McGlynn |editor3-first=Mastini |editor3-last=Hardjoprakoso |editor1-link= |others= | title = Illuminations | publisher = Lontar Foundation | location = Jakarta | year = 1996 | isbn = 978-0-8348-0349-7 }}
▲*{{cite book | last = Damono | first = Sapardi | title = Suddenly the Night | publisher = Lontar Foundation | location = Jakarta | year = 1988 | isbn = 9789798083006 }}
▲*{{cite book | last = Pane | first = Armijn | title = Shackles | publisher = Lontar | location = Jakarta, Indonesia | year = 2010 | isbn = 9789798083815 }}
▲*{{cite book | last = Situmorang | first = Sitor | title = To Love, to Wonder | publisher = Lontar Foundation | location = Jakarta | year = 1996 | isbn = 9798083253 }}
* {{cite news|title=JOHN H. MCGLYNN 40 TAHUN GELUTI SASTRA INDONESIA|author=|first= Siti Mugi|last=Rahayu|url=http://komunitassastra.wordpress.com/2011/09/03/john-h-mcglynn-40-tahun-geluti-sastra-indonesia/|work=Komunitas Sastra Indonesia|publisher=|location=|isbn=|issn=|oclc=|pmid=|pmd=|bibcode=|doi=|id=|date= 3 September 2011|page=|pages=|at=|accessdate=19 Juni 2012|language= }}
* {{cite news|title=South Seas Gulag, An Indonesian writer recalls his years on the penal island of Buru|author=|first= Jonathan|last=Rosen|url=http://www.nytimes.com/books/99/05/16/reviews/990516.16rosent.html|work=The New York Times on the Web|publisher=|location=|isbn=|issn=|oclc=|pmid=|pmd=|bibcode=|doi=|id=|date= 16 May 1999|page=|pages=|at=|accessdate=19 Juni 2012|language= }}
{{DEFAULTSORT:McGlynn, John H.}}
[[Kategori:Alumni Universitas Michigan]]
[[Kategori:Alumni Universitas Wisconsin]]
[[Kategori:Editor Indonesia]]
[[Kategori:Penerjemah Indonesia]]
[[Kategori:Yayasan Lontar]]
|