Batu Kelenang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Khrisma sugandi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
 
(42 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
 
{{ambox
{{tanpa referensi|date=18 Juli 2012}}
|type=content
'''Batu Kelenang''' merupakan salah satu situs sejarah di Desa [[Sambelia]] Kecamatan Sambelia Kabupaten [[Lombok Timur]] Provinsi [[Nusa Tenggara Barat]] Indonesia. [[Situs]] ini terletak di sebelah selatan wilayah desa, tepatnya sekitar 1 km ke arah Barat Daya dari Montong Ayat Dusun Gubuk Daya. Dari susunan katanya, Batu Kelenang terdiri atas "batu" yang berarti batu alam dan "kelenang" yang berarti kulintang. Jadi Batu Kelenang adalah situs sejarah yang berupa 3 buah batu dengan pola menyerupai alat musik tradisional kulintang.
|text='''Artikel {{#if:|bertopik {{{topik}}}&nbsp;|}}ini [[Wikipedia:Tanya jawab (umum)#Mengapa artikel saya diberi tanda kembangkan?|perlu dikembangkan]] agar dapat [[Wikipedia:Kebijakan dalam menghapus halaman#Artikel yang tidak dikembangkan|memenuhi kriteria]] sebagai entri [[Wikipedia]].'''<br/><span style="font-size: 90%">Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus{{#if:|&#32;pada {{{1}}}|}}.</span>}}{{#if:||[[Kategori:Artikel yang perlu dikembangkan {{#if:|memiliki batasan waktu|tetapi tidak memiliki batasan waktu}}|{{PAGENAME}}]]
== Sejarah Kampung ==
}}
Menurut cerita tokoh dan sesepuh desa, dahulu wilayah sekitar Batu Kelenang merupakan perkampungan tertua. Konon pernah terjadi serangan balaq "sejenis wabah kolera", yang menyebabkan kematian massal. Pada waktu itu masyarakat meyakini sebagai akibat kemarahan bangsa jin, setan dan roh jahat. Sehingga dengan solusi pergi meninggalkan kampung, kehidupan mereka tidak akan diganggu lagi. Begitulah cerita populer yang sering diperdengarkan para Tetua Adat di Balai Pertemuan, tinimbang versi lain yang menghubungkan perpindahan penduduk dengan operasi petugas kehutanan. Situs Batu Kelenang juga menggambarkan peradaban masyarakat pada waktu itu. Mungkin kondisinya mirip kehidupan zaman neolitikum dimana masyarakat mengelola sumberdaya alam dan segenap isinya dengan mengolah hutan sebagai ladang, menanam berbagai jenis tanaman, dan memelihara hewan ternak. Mereka hidup menetap dan membangun rumah-rumah dengan cara bergotong royong. Bentuk rumahnya hampir sama dan sangat sederhana karena fungsi utamanya lebih sebagai pelindung dari mara bahaya dan ancaman binatang buas.
Batu Kelenang adalah sejenis situs peninggalan yang dipercaya warga setempat sebagai bekas perkampungan pertama di Desa [[Sambelia]] Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat Indonesia. "Batu" artinya batu dan "Kelenang" berarti kulintang, sehingga dapat dikatakan [[Batu Kelenang]] merupakan situs berbentuk 3 buah batu dan menyerupai alat musik tradisional “Kulintang”. Menurut cerita dari para tokoh masyarakat, wilayah Batu Kelenang dulunya merupakan perkampungan pertama di Sambelia. Tetapi karena pernah ditimpa "balaq", masyarakatnya pergi meninggalkan kampung tersebut. Waktu itu mereka masih percaya kalau "balaq" atau sejenis wabah kolera yang menyebabkan banyak kematian itu akibat kemarahan dari sebangsa jin, setan dan roh jahat. Sehingga dengan pergi meninggalkan kampung dan bermukim di seberang sungai, maka kehidupan mereka tidak akan diganggu lagi. Kira-kira begitulah cerita para tetua yang dulu sering kita dengar di Balai Pertemuan Gubuk Lauk sewaktu kecil. Tetapi kalau versi lain mengatakan kepindahan penduduk waktu itu karena dikeluarkan petugas kehutanan, maka sejauh ini informasi tersebut belum pernah kita dengarkan.
 
== Gambaran SitusTentang BatuSitus Kelenang==
Sekitar tahun 1980-an, "situs Batu Kelenang" itu masih lengkaputuh tiga3 buah,. tetapiNamun sekarang tidak bisa dipastikan apakah masih ada atau sudah hilangtidak. Batu yang dibagian tengah lebih besar dari kedua batu yang mengapitnya. Susunannya seperti kulintangpengapitnya, dandengan kalaususunan diketuk secara beraturan bisa menghasilkan irama layaknyamirip kulintang. Kalau sedangdipukul lewatberaturan atausuaranya kebetulanseperti di sekitar tempat itukulintang, dulu saya suka mencoba memainkannya. SuaranyaMemang memangsuaranya tidak terlalubegitu bagusnyaring, tetapi yang saya lihat dan rasakan cukupauranya memberi kesan kuat bahwa apa yang diceritakan paracerita tokohTetua desaAdat itu benar adanya. Lokasi sekitarnya relatif datar, dengan vegetasibervegetasi dominan semak belukar dan pepohonan jenis lengkukun. Selain keberadaan situs Batu Kelenang, pertanda lokasi tersebutini bekas perkampungan diditunjukkan beberapaoleh tempatpuing bisabangunan ditemukan sisaberupa serpihan bangunan seperti pecahan batu bata dan genteng (WG - Warga Gampong).
 
{{arkeologi-stub}}
 
[[Kategori:Situs arkeologi]]
[[Kategori:Kabupaten Lombok Timur]]