Menara Babel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
→‎Al-Qur'an: 2930 mdpl
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(64 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:The Tower of Babel Alexander Mikhalchyk.jpg|jmpl|300px|Gambar menara Babel]]
'Babel' adalah nama dari salah satu kota penting yang didirikan oleh Nimrod di tanah Sinar (Sumer), Babilonia kuno. Babel disebut bersama Erekh dari Akad (Kejadian 10.10). Menurut tradisi Babilonia kota itu didirikan oleh dewa Marduk, dan dihancurkan oleh Sargon ± 2350 sM sewaktu ia mengambil tanah dari situ untuk mendirikan ibukotanya yang baru, Agade.
 
'''Menara Babel''' ([[Bahasa Ibrani]]: מגדל בבל ''Migdal Bavel'', [[Bahasa Arab]]: برج بابل ''Burj Babil'') adalah narasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan orang-orang di seluruh dunia berbicara dalam bahasa yang berbeda-beda.<ref name="Metzger2004">{{cite book|last1=Metzger|first1=Bruce Manning|last2=Coogan|first2=Michael D|title=The Oxford Guide To People And Places of the Bible|url=https://books.google.com/books?id=amlXOOaSuLMC|access-date=22 December 2012|year=2004|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-517610-0|page=28}}</ref><ref name=Levenson>{{cite book
Sejarah pembangunan kota itu dengan menaranya yang tinggi, diceritakan dalam Kejadian 11:1-11. Di sana nama Babel (Ibrani בָּבֶל - BABEL) diterangkan secara etimologi populer, berdasarkan atas akar kata yang mirip bahasa Ibrani בָּלַל - BALAL, sebagai 'kekacauan' atau 'pencampuran'. Dengan demikian Babel menjadi sinonirn dengan kekacauan yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan bahasa yang merupakan bagian hukuman Tuhan atas kecongkakan manusia yang nyata pada pembangunan itu.
|last= Levenson
|first= Jon D.
| editor1-last = Berlin
| editor1-first = Adele
| editor2-last = Brettler
| editor2-first = Marc Zvi
|title=The Jewish Study Bible
|chapter=Genesis: Introduction and Annotations
|date= 2004
|page=[https://archive.org/details/isbn_9780195297515/page/n60 29]
|publisher=Oxford University Press
|isbn =9780195297515
|url=https://archive.org/details/isbn_9780195297515
|url-access= registration
|quote= The Jewish study Bible.
}}</ref><ref>{{cite book |last1=Graves |first1=Robert |last2=Patai |first2=Raphael|date=1986 |title=Hebrew Myths: The Book of Genesis |publisher=Random House|page=315|url=https://books.google.com/books?id=4sqWAwAAQBAJ&q=Hebrew+Myths:+The+Book+of+Genesis.+Random+House|isbn=9780795337154 }}</ref><ref>{{cite book |last1=Schwartz |first1=Howard |last2=Loebel-Fried |first2=Caren |last3=Ginsburg |first3=Elliot K. |date=2007 |title=Tree of Souls: The Mythology of Judaism |publisher=Oxford University Press |page=704 |url=https://books.google.com/books?id=60iVk1p8Y9IC&q=Tree+of+Souls+%3A+The+Mythology+of+Judaism%3A+The+Mythology+of+Judaism|isbn=9780195358704 }}</ref> Adalah menara yang dipercayai oleh Yahudi, Kristen, dan Islam yang menjadi salah satu simbol keangkuhan manusia pada zaman itu. Ada banyak kisah yang menuturkan mengenai menara ini, tetapi sumber yang paling terkenal adalah dari [[Alkitab Ibrani|Kitab Taurat]] (Yahudi) dan Alkitab (Kristen), yaitu dalam {{Alkitab|Kejadian 11:1–9}}.
 
Menurut cerita, umat manusia setelah peristiwa [[Air bah (Nuh)|air bah Nuh]] yang hanya memiliki satu bahasa bepergian ke arah timur, yaitu ke tanah [[Sinear]] (שִׁנְעָר), dan bersama-sama bersepakat untuk mendirikan sebuah menara yang mencapai langit. TUHAN yang melihat keangkuhan manusia mengacaubalaukan bahasa mereka dan menyerakkan mereka ke seluruh penjuru bumi.
Sampai sekarang belum ada bukti arkeologi yang membenarkan adanya kota di Babel sebelum dinasti pertama (± 1800 sM). Tapi tradisi Babilonia dan suatu naskah dari Sharkalisharri, menceritakan bahwa raja dari Agade kr 2250 sM membangun kembali menara kuil (ziggurat) di Babel. Informasi itu menyarankan bahwa sebelumnya telah ada kota suci di tempat tsb. Tindakan Sargon mungkin menguatkan ini. Penggunaan tanah liat yang dibakar untuk bata dan penggunaan aspal sebagai lepa (Kejadian 11:3) telah diceritakan sejak waktu sebelumnya. Mungkin aspal itu diapungkan di Sungai Efrat dari Het.
'Menara Babel', istilah yang tidak terdapat dalam PL, biasa-nya menunjuk kepada menara (migdol) yang dibangun menjadi tanda tertinggi yang berhubungan dengan kota itu dan pemuja-pemujanya. Pada umumnya dianggap, bahwa sama seperti kota itu, menara tersebut juga belum selesai dibangun (ayat 8), dan bahwa itulah menara kuil bertingkat atau ziggurat dengan banyak tingkatan. Bentuk ini dikembangkan di Babel pada ± 3000 sM mulai dari temenos atau panggung yg menyangga suatu kuil yg dekat dengan kuil-kuil kota (seperti di Erekh dan 'Ukair). Setelah singgungan naskah Sharkalisharri ziggurat di Babel, yang dikemukakan kemudian adalah yang berhubungan dengan pemugarannya oleh Esarhadon thn 681-665 sM. Hal ini disebut Etemenanki dalam bahasa Sumer (pembangunan dasar panggung langit dan bumi) dan dihubungkan dengan kuil Marduk Esagila, 'bangunan yang puncaknya adalah langit'.
 
Beberapa pakar modern munghubungkan Menara Babel ini dengan beberapa reruntuhan menara yang telah diketahui, yang paling populer adalah [[Etemenanki]], yakni [[ziggurat]] yang digunakan sebagai tempat memuja dewa [[Mesopotamia]] [[Marduk]] di [[Babilon]]. Cerita [[Sumeria]] yang memiliki kesamaan dengan kisah Menara Babel termuat dalam ''[[Enmerkar dan Penguasa Aratta]]''.<ref name="kramer">{{cite news |first=Samuel Noah |last=Kramer |title=The 'Babel of Tongues': A Sumerian Version |journal=Journal of the American Oriental Society |year=1968 |volume=88 |number=1 |pages=108–111}}</ref>
Sangat mungkin bahwa bangunan yang dianggap keramat itu meniru suatu bangunan yg lebih tua. Menara ini mengalami kerusakan besar dalam perang tahun 652-648 sM, tapi diperbaiki lagi oleh Nebukadnezar II (605-562 sM). Bangunan inilah yang sebagian ditemukan oleh Koldewey pada tahun 1899. Herodotus, sewaktu perkunjungannya ± 460 sM, menceritakan tentang bangunan ini, yang juga dibicarakannya dalam suatu papan (tablet) dengan tulisan Mesir kuno dari tahun 229 sM (Louvre, AO 6555). Dengan demikian dimungkinkanlah membuat gambar menara berikutnya.
 
== Sumber ==
Lantai dasar menara itu berukuran 90 X 90 m dan tingginya 30 m. Di atas lantai dasar itu dibangun lima lantai, tiap lantai tingginya 6-18 m. Makin ke atas makin kecil ukuran lantai-lantai itu. Sebagai mahkota dari bangunan itu, pada tingkat yang paling atas adalah bangunan kuil. yang dalam anggapan zaman itu menjadi tempat kehadiran sang dewa bila berurusan dengan manusia. Sarana penghubung adalah tangga atau jalan landai. Bagan paling akhir dari suatu ziggurat bertingkat tujuh menunjukkan bahwa tingginya adalah sama dengan lebar dasarnya, dengan suatu kuil berbentuk kubus terletak di puncaknya. Ziggurat-ziggurat yang serupa terdapat di Asyur, Ur, Calah, Erekh dan di Niniwe.
=== Alkitab ===
Dalam Alkitab, kisah pembangunan menara babel tertulis dalam kitab Kejadian 11:1-9:
{{quote|
<sup>'''1'''</sup>Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. <sup>'''2'''</sup>Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. <sup>'''3'''</sup>Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat. <sup>'''4'''</sup>Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." <sup>'''5'''</sup>Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu, <sup>'''6'''</sup>dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. <sup>'''7'''</sup>Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." <sup>'''8'''</sup>Demikianlah mereka diserakkan T<small>UHAN</small> dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. <sup>'''9'''</sup>Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.
}}
 
Disebutkan pada awalnya seluruh bumi punya satu bahasa dan logat bahasa. Para manusia pergi ke daerah timur dan menemukan tanah di Sinear, dan tinggal di sana. Kemudian, dibuatlah batu bata dan ter gala-gala dari tanah liat.
Ziggurat Babel dirusak oleh Xerxes pada thn 472 sM.
Aleksander membersihkan puing-puingnya dengan maksud membangunnya kembali, tapi urung karena ia meninggal. Patok-patok batasnya kemudian dibuang oleh penduduk setempat, dan kini tempat dari apa yang disebut Etemenanki itu adalah suatu lubang (Es-Sahn) yang dalamnya sarna dengan tinggi bangunan asli.
 
Pada saat pengerjaan menara dan kota, TUHAN bersama para malaikat turun ke bumi. TUHAN pun berfirman bahwa usaha mereka ini akan gagal dan mengkacaubalaukan bahasa umat manusia. Akibat hal itu, orang-orang memiliki bahasa tersendiri yang memiliki makna lain bagi pendengarnya, oleh karena banyaknya kesalahpahaman berbagai hal terjadi mulai terjadi yakni perdebatan, pertengkaran, hingga menimbulkan perpisahan lalu mereka memutuskan untuk mendirikan wilayah kekuasaan masing-masing yang terserak di seluruh bumi. Dengan demikian, Menara Babel dan kota itu gagal didirikan.
Para pelancong pada segala abad selalu berusaha menemukan tempat menara Babel yang telah menjadi puing itu. Ada yang menyamakannya dengan Es-Sahn tadi, yang lain menyamakannya dengan sisa-sisa yang telah menjadi seperti kasa, yakni sisa-sisa dari ziggurat yang masih ada di Borsippa (mod Birs Nimrud), 11 km di sebelah tenggara Babel, kemungkinan dari zaman Neo-Babilonia.
 
Setelah itu, kota di mana TUHAN datang ke bumi untuk menyerakkan umat manusia diberi nama "Babel", yang merujuk pada kota [[Babilon]] dari [[Babilonia]].<ref>Ginzberg, Louis (1909). ''[https://ia800302.us.archive.org/8/items/legendsofjews01ginz/legendsofjews01ginz.pdf The Legends of the Jews]'' (Translated by Henrietta Szold) Philadelphia: Jewish Publication Society.</ref>
Dugaan lain berkata bahwa tempat menara seperti yang disinggung dalam Alkitab, adalah di Dur-Kurigalzu (Aqar Quf), di sebelah barat Bagdad. Tapi kota ini dibangun kr 1400 sM. Yang dapat dikatakan dengan pasti adalah, bahwa cerita Kitab Kejadian tentang menara adalah bersifat sejarah yg dapat dipercaya mengenai bangunan-bangunan yang tidak bisa ditemui lagi.
 
=== Al-Qur'an ===
Beberapa ahli menghubungkan penglihatan Yakub tentang tangga dan 'pintu gerbang ke sorga' (Kejadian 28:11-18) dengan suatu ziggurar scperti pernah dibangun di Babel.
 
Kaum 'Aad adalah kaum yang hidup setelah zaman Nabi Nuh AS. Keberadaan pembangunan menara ini dapat diketahui melalui surah-surah yang tertera di dalam Kitab [[Al-Qur'an]]. Ada banyak surah yang menjelaskan tentang keadaan Kaum 'Aad saat itu. Ibu kota kaum 'Aad adalah Iram. Terkenal dengan bangunan-bangunannya yang menjulang tinggi ke langit. Waktu itu tidak ada di kota lain seperti itu, hanya ada di Iram. Hal ini tertera di dalam Surah Al Fajr (ayat 6-8) yang berbunyi
Menurut Kejadian 11:9 campur tangan Allah dalam pembangunan Babel mengakibatkan kekacauan bahasa-bahasa dan kemudian penyebaran manusia, mungkin pada zaman Peleg (Kejadian 10:25).
 
:''6. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad?''
Babel telah menjadi lambang kecongkakan manusia dan kejatuhannya yang tidak dapat dihindari.
:''7. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi,''
:''8. yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,''
 
Sedangkan nikmat-nikmat yang telah diberikan kepada Kaum 'Aad melebihi kaum-kaum lainnya. Hal ini tertera pada Kitab Al-Qur'an surah Al A'raf (ayat 69) berbunyi:
 
:''Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS Al-A'raf:69)''
 
:''Adapun kaum 'Aad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata: "Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?" Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah Yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami. (QS Al-Fushilat:15)''
 
Adapun cemeti azab yang menimpa bangsa 'Aad dijelaskan sebagai berikut:
 
:''Dan juga pada (kisah) Aad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan, angin itu tidak membiarkan satupun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk.(QS. adz-Dzariyat: 41-42)''
 
:''Adapun kaum ‘Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang (QS. al-Haqqah: 6)''
 
''Jika mereka berpaling, maka katakanlah, “Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum ‘Ad dan Samud”. (QS. Fushshilat: 13).''
 
Bukti-bukti akan cemeti azab itu telah diketahui sebelumnya dalam Book of Jubilee (manuskrip jauh lebih tua dari Al-Quran) dimana Menara babel ini mempunyai tinggi 2.484 meter. Bukti kejayaan, ketinggian, dan cemeti azab yang menimpa kaum ini telah ditemukan dalam Mitologi bangsa-bangsa lain. Menjadi sebuah pelajaran bagi seluruh manusia bahwa kekuatan manusia tidaklah mutlak, tidak sepatutnya manusia menyombongkan diri dengan nikmat-nikmat yang sudah dikaruniakan Tuhan kepadanya. Nikmat bisa menjadi kebahagiaan untuk manusia yang pandai bersyukur dan bisa menjadi malapetaka untuk manusia yang mengingkarinya. Menara babel adalah lembaran hitam tentang kesombongan dan keangkuhan terbesar yang pernah dilakukan manusia.
 
== Lihat pula ==
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Kejadian 11]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
# Kitab Al Qur'an.
# Kitab Kejadian di [[Alkitab]].
# Sudono Sentot, Anugerah. 2013. ''Kaum 'Aad, Menara Babel, Atlantis, Atlas, Adtyas (Devas), dan kaum Tsamud.''. http://xeno101.blogspot.com/2013/10/kaum-aad-menara-babel-atlantis-dan-kaum.html (Oktober 2013)
 
{{Kejadian}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Agama]]