Antiokhia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k r2.7.2+) (bot Menambah: arc:ܐܢܛܝܘܟܝܐ
TheKrakenz (bicara | kontrib)
Mengubah Artikel Lama ke Baru
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source pranala ke halaman disambiguasi
 
(16 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{disambiginfo|[[Antiokhia(disambigunasi)]]}}
[[Berkas:Antiochmap2.PNG|thumbjmpl|rightka|400px|Peta lokasi Antiokhia.]]
'''Antiokhia''' ([[bahasa Yunani]]: Αντιόχεια η επί Δάφνη, Αντιόχεια η επί Ορόντου or Αντιόχεια η Μεγάλη; [[bahasa Latin]]: '''Antiochia ad Orontem'''; juga '''Antiochia dei Siri''', '''Antiokhia Suriah''') adalah sebuah kota tua yang terletak di sisi timur [[sungai Orontes]], terletak di tempat kota modern di [[Antakya]], [[Turki]].
 
'''Antiokhia''' adalah salah satu kota kuno yang berlokasi di wilayah [[Asia Kecil]] dan kini berada di dekat kota modern [[Antakya]], di [[provinsi Hatay]], [[Turki]]. Kota ini memiliki peran penting dalam sejarah sebagai pusat kebudayaan, perdagangan, dan keagamaan di dunia kuno, terutama selama [[periode Helenistik]], [[Republik Romawi|Romawi]], dan [[Kekaisaran Bizantium|Bizantium]].
Kota ini didirikan sekitar akhir abad ke-4 SM oleh [[Seleukos I Nicator]], salah satu jendral [[Alexander Agung]], Antiokhia didirikan untuk menyaingi [[Alexandria]].
 
==Sejarah Awal==
Di kota inilah murid-murid [[Yesus]] [[Kristus]] untuk pertama kalinya disebut dengan istilah [[Kristen]] (artinya "Kristus kecil" atau "golongan Kristus") menurut catatan kitab [[Kisah Para Rasul 11]].<ref>{{Alkitab|Kisah Para Rasul 11:26}}</ref>
[[Berkas:Antiochia su Oronte.PNG|jmpl|ka|250px|Peta Antiokhia pada zaman Romawi dan Bizantin awal.]]
Antiokhia didirikan pada tahun 300 SM oleh [[Seleukos I Nikator]], salah satu jenderal [[Aleksander Agung]] dan pendiri [[Dinasti Seleukia]]. Kota ini dinamakan sesuai nama ayah Seleukos, yaitu Antiokhus, dan merupakan salah satu dari sejumlah kota yang didirikan oleh Seleukos di berbagai wilayah kekaisarannya. Lokasinya yang strategis di dekat [[Sungai Orontes]] serta di jalur perdagangan antara Timur dan Barat menjadikan Antiokhia sebagai pusat perdagangan yang penting sejak awal pendiriannya.
 
==Periode Helenistik==
Pada [[masa Helenistik]], Antiokhia berkembang pesat sebagai pusat [[budaya Yunani]]. Kota ini menjadi salah satu kota terbesar dan paling makmur di [[Kekaisaran Seleukia]]. Infrastruktur kota, seperti pasar, kuil, teater, dan stadion, menunjukkan pengaruh arsitektur dan [[seni Yunani]]. Kehidupan kota diwarnai dengan kegiatan intelektual, seperti filsafat dan sastra, yang menjadi daya tarik bagi kaum intelektual dan seniman.
 
==Periode Romawi==
Pada tahun 64 SM, Antiokhia ditaklukkan oleh [[Pompeius]] dari [[Roma]] dan dijadikan bagian dari [[Kekaisaran Romawi]]. Kota ini menjadi salah satu kota terbesar di [[Kekaisaran Romawi]] di wilayah timur, hanya di bawah [[Aleksandria]] dan [[Roma]] dalam hal populasi dan kemakmuran. Sebagai ibukota Provinsi Suriah, Antiokhia memainkan peran penting dalam pemerintahan Romawi di kawasan tersebut. Pada masa ini, Antiokhia juga menjadi pusat perdagangan yang ramai, dengan komoditas dari [[Persia]], [[India]], dan [[Arab]] yang diperdagangkan di sini.
 
==Peran dalam Agama Kristen==
Antiokhia memiliki peran signifikan dalam sejarah perkembangan [[agama Kristen]]. Kota ini disebut dalam [[Perjanjian Baru]] sebagai salah satu tempat di mana para pengikut [[Yesus]] pertama kali disebut "'''Kristen'''" ([[Kisah Para Rasul]] 11:26). Menurut tradisi Kristen, Antiokhia juga merupakan tempat pelayanan [[Rasul Paulus]] dan [[Barnabas]]. Pada abad ke-1 Masehi, Antiokhia menjadi salah satu dari lima pusat utama [[Kekristenan]], yang dikenal sebagai [[Pentarki]], bersama dengan [[Roma]], [[Aleksandria]], [[Yerusalem]], dan [[Konstantinopel]].
 
'''Gereja Antiokhia''' menjadi salah satu gereja Kristen awal yang paling berpengaruh, dengan para uskupnya memainkan peran penting dalam pembentukan doktrin Kristen dan pengembangan liturgi. Tokoh-tokoh seperti [[Ignatius dari Antiokhia]] sangat dihormati dalam tradisi Kristen, dan surat-suratnya memberikan wawasan tentang keyakinan dan praktik Kristen awal.
 
==Masa Bizantium==
Selama [[Kekaisaran Bizantium|periode Bizantium]], Antiokhia terus berkembang sebagai pusat kebudayaan dan agama. Kota ini memainkan peran penting dalam pertahanan [[kekaisaran Bizantium]] di kawasan timur, terutama dalam menghadapi ancaman dari [[Kekaisaran Sassaniyah]]. Antiokhia juga menjadi pusat intelektual dengan keberadaan sekolah teologi yang terkenal. Namun, kota ini mengalami beberapa kali gempa bumi yang menghancurkan dan serangan dari [[bangsa Persia]] pada tahun 540 M yang menyebabkan kehancuran besar di kota tersebut.
 
==Invasi Islam dan Perang Salib==
Pada tahun 637 M, Antiokhia jatuh ke tangan [[Kekhalifahan Rashidun]] di bawah [[Khalid bin Walid]], menandai dimulainya era kekuasaan Muslim di kota tersebut. Antiokhia kemudian menjadi bagian dari [[Kekhalifahan Umayyah]] dan [[Abbasiyah]], tetapi tetap menjadi pusat perdagangan penting di kawasan tersebut. Selama [[Perang Salib Pertama]] pada tahun 1098, Antiokhia direbut oleh [[pasukan salib]] dan menjadi bagian dari ''Principality of Antioch'', salah satu negara [[Tentara Salib]] di [[Timur Tengah]].
 
==Akhir Kejayaan dan Masa Modern==
Pada akhir abad ke-13, Antiokhia diserang oleh [[Mamluk]] dari [[Mesir]] dan kehilangan peran pentingnya sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan. Kota ini kemudian mengalami penurunan populasi dan kemakmuran. Pada masa [[Kesultanan Utsmaniyah]], Antiokhia menjadi bagian dari wilayah kekuasaan [[Turki]] dan tidak lagi memiliki peran penting di kawasan tersebut.
 
Setelah [[Perang Dunia I]] dan pecahnya [[Kesultanan Utsmaniyah]], Antiokhia sempat berada di bawah mandat [[Prancis]] hingga akhirnya menjadi bagian dari [[Turki]] modern pada tahun 1939. Saat ini, Antiokhia dikenal dengan nama [[Antakya]] dan menjadi pusat kebudayaan serta sejarah yang penting di [[provinsi Hatay]], [[Turki]].
 
==Arkeologi dan Warisan Budaya==
Reruntuhan Antiokhia kuno menarik perhatian para [[arkeolog]] dan [[peneliti]] yang tertarik pada sejarah kota ini. Banyak [[artefak]] dan bangunan kuno yang telah ditemukan di area ini, termasuk teater Romawi, kuil, dan sisa-sisa jalan kuno. Beberapa mosaik dari periode Romawi dan Bizantium yang ditemukan di Antiokhia kini dipamerkan di Museum Arkeologi Hatay, yang menyimpan salah satu koleksi mosaik terbaik dari periode Romawi.
 
Antiokhia juga dikenal sebagai kota yang multietnis dan multikultural, di mana berbagai kelompok etnis dan agama hidup berdampingan. Kota ini menjadi simbol toleransi dan keragaman di masa lalu, dan hingga kini, [[Antakya]] masih dikenal sebagai kota dengan populasi yang terdiri dari berbagai agama dan kelompok etnis.
 
==Warisan Kristen dan Ziarah==
Sebagai pusat [[Kekristenan]] awal, Antiokhia memiliki tempat yang istimewa dalam sejarah gereja. [[Gereja Katolik]] dan [[Ortodoks Timur]] tetap menghormati Antiokhia sebagai salah satu [[takhta apostolik]], dan [[Gereja Ortodoks Antiokhia]] masih eksis sebagai salah satu gereja Kristen tertua di dunia. Banyak [[peziarah]] dari berbagai belahan dunia mengunjungi [[Antakya]] untuk melihat situs-situs bersejarah dan gereja-gereja kuno yang terkait dengan para rasul dan tokoh-tokoh Kristen awal.
 
==Antiokhia dalam Kebudayaan Populer==
Antiokhia sering kali muncul dalam karya sastra, film, dan berbagai karya budaya populer yang menggambarkan sejarah [[Kekaisaran Romawi]] dan perkembangan awal [[Kekristenan]]. Lokasinya yang bersejarah serta latar belakang budayanya yang kaya menjadikannya latar yang menarik dalam narasi-narasi yang berkaitan dengan sejarah kuno.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
* Burns, Ross. Monuments of Syria: A Historical Guide. I.B.Tauris, 2009.
* Downey, Glanville. Ancient Antioch. Princeton University Press, 1963.
* Liebeschuetz, J.H.W.G. Antioch: City and Imperial Administration in the Later Roman Empire. Oxford University Press, 1972.
* Wilken, Robert L. The Land Called Holy: Palestine in Christian History and Thought. Yale University Press, 1992.
 
== Pustaka tambahan ==
{{reflist}}
* [[Karl Otfried Müller]], ''Antiquitates Antiochenae'' (1839)
Baris 18 ⟶ 59:
* [http://www.sacred-destinations.com/turkey/antioch.html Antioch (Antakya)] Includes timeline, maps, and photo galleries of Antioch's mosaics and artifacts
* [http://www.pbase.com/dosseman/antakya_museum Antakya Museum] Many photos of the collection in Antakya's museum, in particular Roman mosaics
* [http://www.clevelandart.org/exhibcef/antiochexhib/illusmag/City_Map.jpg The Ancient City of Antioch] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051230011733/http://www.clevelandart.org/exhibcef/antiochexhib/illusmag/City_Map.jpg |date=2005-12-30 }} Map
* [http://www.anadolukatolikkilisesi.org/antakya/en/ The Catholic Church of Antioch]
 
{{Alkitab-geo-stub}}
[[Kategori:Situs arkeologi di Turki]]
[[Kategori:Kota di Jalur Sutra]]
[[Kategori:Tempat di Alkitab]]
[[Kategori:Kisah Para Rasul]]
 
[[arc:ܐܢܛܝܘܟܝܐ]]
[[bg:Антиохия]]
[[bs:Antiohija#Historija]]
[[ca:Antioquia de l'Orontes]]
[[cs:Antiochie]]
[[cy:Antiochia]]
[[de:Antiochia am Orontes]]
[[el:Αντιόχεια#Γενικά]]
[[en:Antioch]]
[[eo:Antioĥio]]
[[et:Antakya]]
[[fa:انطاکیه]]
[[fi:Antiokia]]
[[fr:Antioche#Histoire]]
[[he:אנטיוכיה#היסטוריה של העיר]]
[[hr:Antiohija#Povijest]]
[[hu:Antiokheia#Története]]
[[hy:Անտիոք]]
[[it:Antiochia di Siria]]
[[ja:アンティオキア]]
[[ka:ანტიოქია]]
[[ko:안티오케이아]]
[[la:Antiochia ad Orontem#Historia]]
[[mk:Антиохија]]
[[nap:Antiochia]]
[[nl:Antiochië#Geschiedenis]]
[[nn:Antiokia]]
[[no:Antiokia ved Orontes]]
[[pl:Antiochia (Turcja)]]
[[pnb:انطاکیہ]]
[[pt:Antioquia]]
[[ro:Antiohia]]
[[ru:Антиохия]]
[[sl:Antiohija]]
[[sv:Antiochia vid Orontes]]
[[ta:அந்தியோக்கியா]]
[[th:แอนติออก]]
[[tl:Antioch]]
[[uk:Антіохія]]
[[wo:Ancos ci Siri]]