Kaisar Hongwu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Qingprof (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(35 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Short description|Founding emperor of the Ming dynasty from 1368 to 1398}}
[[Berkas:明太祖.jpg|thumb|250px|Kaisar Hongwu (Zhu Yuanzhang)]]
{{Use dmy dates|date=October 2023}}
{{Infobox royalty
|name = Kaisar Hongwu<br />{{lang|zh|洪武帝}}
|birth_name = Zhu Chongba ({{zhi|c=朱重八}})
|temple name = Taizu ({{zhi|c=太祖}})
|image = Portrait assis de l'empereur Ming Taizu.jpg
|caption = ''Potret Duduk Kaisar Ming Taizu'', {{circa|1377}}{{sfnp|Goodrich|Fang|1976|pp=258–259}} oleh seniman tak dikenal dari Dinasti Ming. Sekarang terletak di [[Museum Istana Nasional]], [[Taipei]]
|succession = [[Daftar Kaisar Dinasti Ming|Kaisar Dinasti Ming]]
|reign = 23 Januari 1368{{efn|Zhu Yuanzhang telah menguasai [[Nanjing]] sejak tahun 1356, dan dianugerahi gelar "Adipati Wu" ({{zhi|t=吳國公}}) oleh pemimpin pemberontak Han Lin'er ({{zhi|t=韓林兒}}) pada tahun 1361. Ia memulai pemerintahan otonom sebagai "[[Pangeran Wu]]" yang memproklamirkan dirinya sendiri pada tanggal 4 Februari 1364. Ia diproklamasikan sebagai kaisar pada tanggal 23 Januari 1368 dan mendirikan [[Dinasti Ming]] pada hari yang sama.}} – 24 Juni 1398
|coronation = 23 Januari 1368
|cor-type = Penobatan
|successor = [[Kaisar Jianwen]]
|succession1 = [[Kaisar Tiongkok]]
|reign1 = 1368–1398
|predecessor1 = [[Toghon Temür]] ([[Dinasti Yuan]])
|successor1 = [[Kaisar Jianwen]]
|full name = {{ubl|Zhu Xingzong ({{zhi|t=朱興宗}})|Zhu Yuanzhang ({{zhi|c=朱元璋}}, kemudian)}}
|posthumous name = {{ubl|'''Kaisae''' Qinming Qiyun Junde Chenggong Tongtian Daxiao '''Gao'''{{efn|Diberikan oleh Kaisar Jianwen}} ({{zhi|t=欽明啟運俊德成功統天大孝'''高皇帝'''}})|'''Kaisar''' Shengshen Wenwu Qinming Qiyun Junde Chenggong Tongtian Daxiao '''Gao'''{{efn|Diberikan oleh Kaisar Yongle}} ({{zhi|t=聖神文武欽明啟運俊德成功統天大孝'''高皇帝'''}})|'''Kaisar''' Kaitian Xingdao Zhaoji Liji Dasheng Zhishen Renwen Yiwu Junde Chenggong '''Gao'''{{Efn|Diubah oleh [[Kaisar Jiajing]]}} ({{zhi|t=開天行道肇紀立極大聖至神仁文義武俊德成功'''高皇帝'''}})}}
|era dates = {{ubl|Wu ({{zhi|t=吳}}): 31 Januari 1367 – 23 January 1368|[[Hongwu]] ({{zhi|c=洪武}}): 23 Januari 1368 – 5 Februari 1399 (direstorasi, 18 Juli 1402 – 22 Januari 1403){{efn|Setelah perebutan kekuasaan yang sukses pada tahun 1402, [[Kaisar Yongle]] membatalkan era [[Kaisar Jianwen]] dan melanjutkan era Hongwu hingga dimulainya [[Tahun Baru Imlek]] pada tahun 1403, ketika era Yongle yang baru mulai berlaku. Penanggalan ini berlanjut hingga beberapa penerusnya hingga era Jianwen direstorasi kembali pada akhir abad ke-16.}}}}
|house = [[House of Zhu|Zhu]]
|dynasty = [[Ming dynasty|Ming]]
|father = [[Zhu Shizhen]]
|mother = Empress Chun
|birth_date = 21 Oktober 1328
|birth_place = [[Prefektur Hao]], [[Provinsi Henan Jiangbei|Henan Jiangbei]] (sekarang [[Kabupaten Fengyang]], Anhui){{sfnp|Tsai|2001|p=28}}{{sfnp|Becker|1998|p=131}}{{sfnp|Becker|2007|p=167}}
|death_date = {{Death date and age|1398|6|24|1328|10|21|df=y}}
|death_place = [[Istana Ming]], [[Zhili Selatan|Zhili]] (sekarang [[Nanjing]])
|burial_date = 30 Juni 1398
|burial_place = [[Makam Xiao]], Nanjing
|religion = [[Buddhisme]]
|signature = [[File:Hongwu Emperor signature (Kao).jpg|50px]]
|spouse = {{Marriage|[[Permaisuri Ma (Hongwu)|Permaisuri Xiaocigao]]|1352|1382|end=d}}
|spouse-type = Istri
|issue-link = #Keluarga
|issue = {{plainlist|
* [[Zhu Biao|Zhu Biao, Putra Mahkota Yiwen]]
* [[Zhu Shuang]], [[Pangeran Qin dari Dinasti Ming|Pangeran Min dari Qin]]
* [[Kaisar Yongle|Zhu Di, Kaisar Yongle]]
* [[Zhu Su|Zhu Su, Pangeran Ding dari Zhou]]
* [[Zhu Zhen (pangeran)|Zhu Zhen, Pangeran Zhao dari Chu]]
* [[Zhu Gui (pangeran)|Zhu Gui, Pangeran Jian dari Dai]]
* [[Zhu Gui (pangeran)|Zhu Zhi, Pangeran Jian dari Liao]]
* [[Zhu Quan|Zhu Quan, Pangeran Xian dari Ning]]
* [[Zhu Mo|Zhu Mo, Pangeran Jian dari Shen]]
}}
|module={{Infobox Chinese
|child= yes
| c = 洪武帝
| l =
| p = Hóngwǔ Dì
| w = Hung<sup>2</sup>-wu<sup>3</sup> Ti<sup>4</sup>
| mi = {{IPAc-cmn|h|ong|2|.|wu|3|-|d|i|4}}
| j = Hung4-mou5 dai3
| y = Hùhng-móuh dai
| tl = Âng-bú tē
}}}}
 
'''Kaisar Hongwu''' ({{lahirmati||21|10|1328||24|6|1398}}), juga dikenal dengan [[nama kuil]] sebagai '''Kaisar Taizu dari Ming''', nama pribadi '''Zhu Yuanzhang''', [[nama kehormatan]] '''Guorui''',{{efn|{{zh|t=國瑞|s=国瑞}}}} adalah [[Daftar Kaisar Dinasti Ming|kaisar pendiri]] Dinasti Ming, yang memerintah dari tahun 1368 hingga kematiannya di tahun 1398.
'''Kaisar Hongwu''' ([[Hanzi]]: 洪武, {{lahirmati|[[Fengyang]], Provinsi [[Anhui]]|21|9|1328||24|6|1398}}), yang nama aslinya '''Zhu Yuanzhang''' (朱元璋), adalah pendiri dan kaisar pertama [[Dinasti Ming]] di [[Tiongkok]]. Ia menjadi kaisar dan mendirikan dinastinya setelah berhasil menggulingkan [[Dinasti Yuan]] ([[Mongol]]). Dalam sejarah Tiongkok, Zhu Yuanzhang adalah satu dari dua kaisar yang berasal dari golongan rakyat jelata (yang lain adalah Liu Bang/ [[Kaisar Han Gaozu]], pendiri [[Dinasti Han]]). Ia adalah seorang kaisar yang kontroversial, di satu pihak ia memperhatikan kesejahteraan rakyatnya dan berusaha keras meningkatkan taraf hidup mereka, namun ia juga seorang tiran yang mengebiri kebebasan dan membunuh orang-orang yang membantunya naik ke kekuasaan yang dicurigai berpotensi merebut tahtanya.
 
Pada pertengahan abad ke-14, Tiongkok dilanda wabah penyakit, kelaparan, dan pemberontakan petani selama pemerintahan Dinasti Yuan Mongol. Zhu Yuanzhang, yang kehilangan orang tuanya selama masa penuh gejolak ini, terpaksa bertahan hidup dengan mengemis sebagai seorang biksu keliling. Pendidikan yang sulit ini berdampak besar pada kehidupan kaisar di masa depan. Ia mengembangkan pemahaman mendalam tentang perjuangan yang dihadapi orang-orang biasa, sambil membenci para sarjana yang hanya memperoleh pengetahuan dari buku.{{sfnp|Dreyer|1982|p=67}} Pada tahun 1352, ia bergabung dengan salah satu divisi pemberontak. Ia dengan cepat menonjolkan diri di antara para pemberontak dan bangkit untuk memimpin pasukannya sendiri. Pada tahun 1356, ia menaklukkan [[Nanjing]] dan menjadikannya sebagai ibu kotanya. Ia membentuk pemerintahannya sendiri, yang terdiri dari para jenderal dan cendekiawan Konfusianisme, menolak kekuasaan Mongol atas Tiongkok. Ia mengadopsi konsep pemerintahan negara dari mereka dan menerapkannya di wilayah yang dikuasainya, dan akhirnya memperluasnya ke seluruh negeri. Ia secara bertahap mengalahkan para pemimpin pemberontak lawan, dengan momen yang menentukan adalah kemenangannya atas [[Chen Youliang]] dalam [[Pertempuran Danau Poyang]] pada tahun 1363. Pada tahun 1364, ia mendeklarasikan dirinya sebagai Raja Wu.{{efn|name=Wu|Wu adalah istilah geografis yang berasal dari [[Wu (negara bagian)|negara bagian Wu]] kuno, yang merujuk pada bagian hilir Sungai Yangtze. Penggunaan gelar Adipati Wu (sejak 1361; sejak 1364 Raja Wu) oleh Zhu Yuanzhang dan Raja Wu (sejak 1363) oleh Zhang Shicheng mencerminkan persaingan dan penyangkalan legitimasi satu sama lain.}} Namun pada tahun 1367, ia masih mengakui subordinasi formalnya kepada pemimpin utama [[Pemberontakan Serban Merah|Serban Merah]], [[Han Lin'er]], yang mengeklaim sebagai penerus [[Dinasti Song]].
 
Pada awal tahun 1368, setelah berhasil menguasai Tiongkok bagian selatan dan tengah, ia memutuskan untuk mengganti nama negaranya. Ia memutuskan untuk menggunakan nama ''Da Ming'', yang berarti "Cahaya Agung", untuk kekaisarannya. Selain itu, ia menunjuk [[Hongwu]], yang berarti "Sangat Bela Diri", sebagai nama era dan semboyan pemerintahannya. Dalam perang empat tahun berikutnya, ia mengusir pasukan Mongol yang setia kepada [[Dinasti Yuan]] dan menyatukan negara. Namun, upayanya untuk menaklukkan Mongolia berakhir dengan kegagalan.
 
Selama tiga puluh tahun masa pemerintahan Kaisar Hongwu, Tiongkok di bawah Dinasti Ming mengalami pertumbuhan yang signifikan dan pulih dari dampak perang yang berkepanjangan. Kaisar memiliki pemahaman yang kuat tentang struktur masyarakat dan percaya pada pelaksanaan reformasi untuk memperbaiki lembaga. Pendekatan ini berbeda dari kepercayaan Konfusianisme bahwa contoh moral penguasa adalah faktor yang paling penting.{{sfnp|Dreyer|1982|p=68}} Kaisar Hongwu juga mengutamakan keselamatan rakyatnya dan kesetiaan bawahannya, menunjukkan pragmatisme dan kehati-hatian dalam urusan militer. Ia mempertahankan disiplin militer dan berupaya meminimalkan dampak perang terhadap warga sipil.{{sfnp|Farmer|1995|p=8}} Meskipun puncak sistem politiknya runtuh dalam perang saudara tak lama setelah kematiannya, hasil lain dari [[Reformasi Kaisar Hongwu|reformasinya]], seperti lembaga lokal dan regional untuk administrasi negara Ming dan pemerintahan sendiri, serta sistem keuangan dan [[Pemeriksaan Kekaisaran|sistem ujian]], terbukti tangguh.{{sfnp|Dreyer|1982|p=68}} Sistem sensus, pendaftaran tanah dan perpajakan, serta sistem militer Weisuo semuanya bertahan hingga akhir dinasti.{{sfnp|Dreyer|1982|p=68}} Keturunannya terus memerintah seluruh Tiongkok hingga 1644, dan wilayah selatan selama tujuh belas tahun tambahan.
 
== Biografi singkat ==
Zhu lahir di [[Fengyang]], Provinsi [[Anhui]] dari keluarga petani miskin dengan nama '''Zhu Chongba''' (朱重八). Pada masa mudanya bekerja sebagai penggembala sapi. Karena kedapatan memanggang dan memakan seekor ternak itu, tuannya memecatnya. Suatu ketika wabah penyakit menyerang desanya dan merenggut nyawa orang tua dan saudara-saudaranya. Kemudian ia menjadi [[biksu]] di Kuil Huangjue hanya untuk menyambung hidup di tengah bencana kelaparan saat itu. Di biara itulah ia mulai belajar membaca dan menulis, namuntetapi tak lama kemudian biara itu ditutup karena kekurangan dana sehingga ia harus hidup terlunta-lunta lagi sebagai pengemis.
 
Di tengah gelombang anti-Mongol yang saat itu sedang marak di Tiongkok, Zhu bergabung dengan [[Pemberontakan SorbanSerban Merah]], sebuah kelompok pemberontakan anti-Yuan yang berbasiskan campuran ajaran-ajaran keagamaan seperti [[Budha]], [[Zoroaster]], dan agama lainnya. Ia bekerja dibawahdi bawah komando [[Guo Zixing]]. Berkat kecakapannya, dalam waktu singkat ia telah mendapat posisi penting dalam kelompok tersebut. Sejak itulah ia mengganti namanya menjadi Zhu Yuanzhang. Zhu menikah dengan putri angkat Guo, [[Ma Xiuying]] (kelak menjadi permaisuri pertama Ming). Ia sering berhubungan dengan sarjana-sarjana [[Konfusius]] dan tuan tanah, dari mereka ia memperoleh pelajaran mengenai cara-cara mengatur negara, sedangkan dari kelompok SorbanSerban Merah ia banyak belajar mengenai kemiliteran.
 
Zhu mulai meninggalkan Budhisme dan beralih pada ajaran Konfusius dan neo-Konfusius. Anak miskin yang pernah menjadi biksu, pengemis, dan pencuri itu kini telah menjelma menjadi pemimpin pemberontak anti-Yuan yang reputasinya terkenal di seluruh negeri. Kharismanya menarik orang-orang berbakat dari seluruh penjuru negeri untuk bekerja padanya. Tahun [[1356]] ia menjadikan Yingtian (sekarang [[Nanjing]]) sebagai basisnya. Langkah pertamanya adalah menaklukkan sesama pemimpin anti-Yuan yang menjadi saingannya dan mempersatukan Tiongkok selatan, setelah itu barulah menghadapi Mongol.
 
Tahun [[1363]], ia mengalahkan [[Chen Youliang]], saingan terbesarnya dalam mempersatukan Tiongkok, dalam [[Pertempuran Danau Poyang]]. Lalu disusul tahun [[1367]] mengalahkan [[Zhang Shicheng]] di [[Suzhou]]. Dengan slogan “usir Mongol dan pulihkan kejayaan Tionghoa” ia meraih dukungan dari orang [[Han]] yang memang membenci bangsa Mongol yang telah menjajah mereka selama seabad kurang. [[23 Januari]] [[1368]], Zhu mengangkat dirinya sebagai kaisar dengan nama Kaisar Hongwu, dinastinya dinamakan Ming (yang artinya cerah) dan Nanjing adalah ibukotaibu kota kerajaannya. Bulan Juli tahun yang sama, ia mengutus [[Xu Da]], tangan kanan sekaligus sahabatnya, untuk menyerbu ibukotaibu kota Yuan, Dadu (sekarang [[Beijing]]) dan berhasil memaksa kaisar Yuan terakhir, [[Kaisar Shun dari Yuan]], melarikan diri ke utara. Tiongkok kembali dikuasai oleh bangsa Han dibawahdi bawah panji Dinasti Ming.
 
== Pemerintahan ==
Di bawah pemerintahan Hongwu, para birokrat Mongol disingkirkan dari pemerintahan dan digantikan oleh orang-orang Han. Ia memperbaiki sistem ujian kerajaan untuk memilih pejabat negara dan pegawai negeri berdasarkan jasa dan pengetahuan mengenai literatur dan filsafat. Kandidat untuk pegawai sipil dan militer harus lulus dari ujian kerajaan. Kaum Konfusius yang terpinggirkan selama Dinasti Yuan selama hampir seabad dapat kembali berperan dalam pemerintahan.
 
Untuk mengkonsolidasikan kekuatan politiknya dan memberikan istirahat kepada rakyat yang sudah jenuh dengan perang selama akhir Dinasti Yuan ia mendorong dibudidayakannya tanah tandus dan terlantartelantar. Petani-petani kecil menerima pembagian tanah yang adil, hal ini dimaksudkan agar mereka dapat menghidupi dirinya dan keluarga mereka secara mandiri. Tahun [[1370]], ia menurunkan perintah untuk membagi-bagikan tanah di Anhui dan [[Hunan]] kepada para petani muda yang telah mencapai usia dewasa dengan tujuan mencegah pencaplokan tanah oleh kaum tuan tanah, juga ditegaskan bahwa status tanah tidak bisa dialihkan. Pada pertengahan masa pemerintahannya dikeluarkan sebuah kebijakan yang isinya menyebutkan bahwa mereka yang menempati tanah tandus dan terlantartelantar dapat memilikinya sebagai hak pribadi tanpa dikenai pajak. Kebijakan ini disambut hangat oleh rakyat. Dalam waktu 25 tahun saja, lahan yang dibudidayakan berkembang hingga empat kali lipat dan populasi meningkat dari tujuh juta menjadi kira-kira 60 juta.
 
Dengan persediaan pangan yang memadai, sektor-sektor lain seperti industri kecil, pembuatan kertas, percetakan, pertambangan, dan pembuatan kapal pun turut berkembang. Tiongkok saat itu memiliki 33 kota industri dan dagang yang besar, perdagangan internasional berkembang pesat. Sungguh sebuah prestasi besar melebihi yang belum pernah dicapai dinasti-dinasti sebelumnya. Demikianlah diletakkan landasan yang kokohkukuh bagi 300 tahun pemerintahan Dinasti Ming.
 
Latar belakangnya yang berasal dari golongan kelas bawah membuatnya memahami penderitaan golongan petani yang tertindas oleh para tuan tanah, bangsawan dan orang-orang kaya. Pada zaman sebelumnya, para petani bergantung pada pejabat-pejabat daerah yang tidak hanya melanggar hak-hak mereka, tapitetapi juga memperdayai mereka melalui pejabat-pejabat bawahan mereka yang memeras dan menambah beban mereka. Untuk mengatasi praktekpraktik kotor tersebut, Hongwu menerapkan sistem yang dikenal dengan ‘pencatatan kuning’ dan ‘pencatatan sisik ikan’. Kedua sistem ini menjamin pemasukan kas negara dari pajak tanah dan kepemilikan rakyat atas hak milik pribadi.
 
Tahun [[1372]], Hongwu memerintahkan pembebasan atas rakyat biasa yang dijadikan budak pada akhir Dinasti Yuan. 14 tahun kemudian ia juga memerintahkan para pejabatnya untuk menebus anak-anak dari Hunan yang terpaksa dijual oleh orang tua mereka akibat bencana kelaparan yang menimpa daerah itu. Di bawah masa pemerintahannya standar hidup rakyat mengalami peningkatan.
 
=== Bidang militer ===
Walaupun bangsa Mongol telah diusir dari Tiongkok, namuntetapi mereka masih merupakan ancaman di perbatasan utara. Karena itu baginya pembangunan kekuatan militer sangat penting dan harus didahulukan demi menjaga perbatasan. Ia memutuskan pandangan kolot ajaran Konfusius bahwa golongan militer kedudukannya lebih rendah dari golongan pejabat sipil dari kaum sarjana harus ditinjau ulang. Pada masanya dibentuk sebuah sistem militer yang kuat dan terorganisasi rapi, dikenal dengan sistem Weiso yang mirip dengan sistem Fuping pada zaman [[Dinasti Tang]]. Secara politis sitem ini bertujuan menjaga militer tetap kuat namun mencegah ikatan pribadi antara komandan dan prajuritnya
 
Pelatihan prajurit diadakan di distrik militer masing-masing. Ketika diperlukan untuk berperang kesatuan-kesatuan dari seluruh penjuru negeri akan dipanggil dan berada di bawah komando sebuah dewan perang, lalu seorang komandan akan ditunjuk untuk mengepalai mereka. Begitu perang berakhir, mereka akan dikembalikan ke wilayah masing-masing dan kuasa militer sang komandan berakhir. Hal ini mencegah terulangnya kembali masalah seperti pada masa akhir Dinasti Tang dan [[Zaman Lima Dinasti dan Sepuluh Negara]] dimanadi mana para komandan militer memiliki kekuasaan terlalu besar sehingga mereka cenderung menyalahgunakannya untuk kepentingan pribadi dan memperbaiki kelemahan militer pada masa [[Dinasti Song]] dimanadi mana militer terlalu dikekang oleh pemerintah pusat sehingga strategi berperang menjadi kaku dan tidak efisien. Kaisar Hongwu menyadari beratnya beban untuk memberi makan prajurit dalam jumlah sebesar itu, dengan sistem Weiso ini kekuatan militer tetap terjaga tanpa terlalu membebani rakyat.
 
Hongwu memerintahkan pembangunan besar-besaran untuk memperkuat pertahanan di [[Tembok Besar]]. Pembangunan ini berlanjut hingga beberapa kaisar Ming berikutnya sehingga Tembok Besar yang berdiri hingga kini sebagian besar merupakan hasil rekonstruksi pada masa Dinasti Ming. Hongwu beberapa kali mengirimkan ekspedisi untuk mengatasi gangguan di perbatasan utara dan pasukannya banyak memperoleh kemenangan. Di [[Gansu]], mereka berhasil mengalahkan [[Wang Baobao]], namuntetapi sayang tidak berhasil menangkapnya. Di wilayah timur laut berhasil mengalahkan jenderal Mongol lainnya, [[Nahachu]], dan memaksanya menyerah.
 
=== Bidang politik ===
Sejarah telah membuktikan bahwa memberi kekuasaan berlebihan pada kaum [[kasim]] sering berakibat penyalahgunaan kuasa yang berlanjut pada kekacauan negara. Belajar dari pengalaman ini, Hongwu memangkas jumlah dan hak-hak mereka. Kasim dilarang menangani dokumen dan memberi komentar tentang masalah kenegaraan, mereka dibiarkan buta huruf dan berpendidikan rendah agar mudah diatur. Ketidaksukaannya terhadap kaum kasim ini dinyatakan secara tertulis dalam sebuah prasasti yang dipajang di istana yang bertuliskan, “Kasim tidak memiliki hak apapun atas administrasi”. Namun sayangnya kebijakan ini tidak terlalu populer pada masa kaisar-kaisar berikutnya, sehingga setelah kematiannya kaum kasim kembali berpolitik. Selain tegas terhadap kasim, Hongwu juga tidak mengijinkanmengizinkan keluarga kerajaan memegang jabatan dalam pemerintahan. Kebijakan ini tetap dipegang oleh penerus-penerusnya sehingga tidak ada masalah serius yang timbul dari intervensi keluarga kerajaan seperti yang pernah terjadi pada masa lalu.
 
Tahun [[1380]] Hongwu menghukum mati perdana menterinya, [[Hu Weiyong]], atas tuduhan rencana makar. Sejak itu ia menghapus jabatan perdana menteri dan menumpuk kekuasaan hukum, pemerintahan dan militer di tangan sendiri sehingga dengan demikian ia yakin tidak ada satu kelompok pun yang mempunyai cukup kekuatan untuk menggulingkannya. Sebagai gantinya ia menciptakan sebuah jabatan baru yang disebut sekretaris agung yang fungsinya menjadi mediator antara kaisar dan para menteri. Untuk berjaga-jaga dari upaya kudeta, ia membentuk [[Pengawal Seragam Brokat]] (锦衣卫,Jinyiwei) yang bertanggung jawab langsung padanya. Unit ini terdiri dari agen-agen khusus yang tersebar di seluruh penjuru negeri seperti sarang laba-laba. Atas laporan agen rahasia ini, Hongwu menghukum mati jenderal [[Lan Yu]], yang memiliki andil dalam berdirinya Dinasti Ming, atas tuduhan pemberontakan. Tak lama kemudian ia juga menghukum mati sejumlah tokoh yang turut membantunya mendirikan Dinasti Ming yang dianggapnya berpotensi untuk menjadi saingannya.
Baris 40 ⟶ 102:
Hongwu menjalankan pemerintahannya dengan tangan besi, ia selalu menuntut agar semua bawahannya untuk menjadi pejabat yang jujur dan taat hukum. Terhadap mereka yang korup dan melanggar hukum ia tidak segan-segan menjatuhkan hukuman yang berat, bahkan terhadap keluarganya sendiri seperti Pangeran [[Zhu Liangzu]] dan menantunya, [[Ouyang Lun]] yang dihukum mati karena [[korupsi]]. Pernah ada seorang pejabatnya yang terbukti menggelapkan uang dihukum dengan cara dikuliti dan kulitnya dibuat tas yang lalu digantungkan di aula utama sebagai peringatan bagi yang lain. Sejarah mencatat selama masa pemerintahannya, Hongwu telah menghukum mati ribuan pejabat korup.
 
Kitab undang-undang yang disusun pada masa pemerintahan Hongwu adalah salah satu prestasi besar Dinasti Ming. Kitab undang-undang ini disebut ''Daming Lu'' (大明律). Hongwu secara pribadi menaruh perhatian besar dalam penyusunannya, kepada para menterinya ia memerintahkan agar isi undang-undang itu komprehensif dan mudah dimengerti, sehingga tidak meninggalkan celah hukum untuk interpretasi ganda dengan memelintir bahasanya. Undang-undang ini adalah hasil pengembangan dari masa Dinasti Tang dalam hal perlakuan terhadap budak. Pada zaman Tang, budak diperlakukan tidak manusiawi seperti binatang peliharaan saja, bila ia dibunuh oleh warga bebas, maka pembunuhnya tidak akan dikenai sanksi hukum, namuntetapi pada masa Dinasti Ming, baik budak maupun warga bebas dilindungi oleh hukum.
 
=== Bidang religius ===
Baris 46 ⟶ 108:
 
== Kehidupan pribadi ==
[[Berkas:Oldhongwu明太祖画像.gifjpg|thumbjmpl|150px|Kaisar Hongwu di usia senja]]
 
Permaisuri pertama Hongwu, adalah Permaisuri Ma yang banyak berpengaruh dalam kehidupannya, seorang wanita yang bijak. Pernah suatu ketika Hongwu menangkap beberapa orang yang membuat teka-teki yang menghina Permaisuri Ma dan bemaksud menghukum mati mereka, namuntetapi sang permaisuri memberikan pengampunan pada mereka sehingga Hongwu membebaskannya. Ada teori yang mengatakan kematian Permaisuri Ma tahun [[1382]] memengaruhi karakter Hongwu hingga menjadi keras tak terkedali dan mudah menghukum mati orang dengan alasan sepele.
 
Selain Permaisuri Ma, Hongwu juga memiliki sejumlah selir, beberapa diantaranyadi antaranya adalah wanita [[Korea]], yang dikirim padanya oleh [[Raja Taejo dari Joseon]] (Yi Seonggye) untuk menandai persekutuan antara Tiongkok dan Korea yang juga baru melepaskan diri dari pengaruh Mongol. Dari hasil perkawinannya ia dikarunia puluhan putra dan putri. Ketika wafat tahun 1398, ia digantikan oleh cucunya [[Kaisar Jianwen|Zhu Yunwen]] karena putra sulungnya ([[Zhu Biao]]) yang seharusnya naik tahta mati muda tahun [[1392]]. Hongwu memiliki beberapa makam palsu dengan tujuan mencegah perusakan oleh lawan-lawan politiknya dan pencurian oleh penjarah makam. Makamnya yang asli baru ditemukan pada masa [[Dinasti Qing]] di Gunung Zijin, Nanjing.
 
== Kaisar Hongwu dalam budaya populer ==
Kisah hidup Hongwu/ Zhu Yuanzhang telah dijadikan serial televisi di [[Republik Rakyat Cina|RRCTiongkok]] antara lain ''Kaisar Legendaris Zhu Yuanzhang'' (传奇皇帝朱元璋), ''Zhu Yuanzhang'' (朱元璋), dll. Dalam novel silat karya [[Jin Yong]], ''Heaven Sword and DragondDragon Sabre'' (倚天屠龙记,yang di [[Indonesia]] lebih dikenal dengan judul ''Golok Pembunuh Naga''), Zhu Yuanzhang dilukiskan sebagai seorang yang ambisius dan tidak segan-segan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Dia bergabung dengan kelompok pemberontak yang bernama Kelompok Ming yang dipimpin oleh tokoh utama Zhang Wuji (Tio Buki). Di akhir cerita sebelum Zhang mengundurkan diri untuk hidup menyepi bersama kekasihnya, dia menyerahkan golok pembunuh naga dan kitab ilmu perang yang tersembunyi di dalam pedang surga pada Zhu dan berpesan padanya bila kelak berhasil mengalahkan bangsa Mongol agar mengabadikan nama kelompok mereka sebagai nama dinastinya dan menjadi kaisar yang baik, tidak menindas rakyat, dan tidak mengkhianati teman. Zhang berjanji akan mencari dan membunuhnya bila kelak ia menyimpang dari tujuan mulia kelompok itu.
 
== Lihat pula ==
 
* [[Daftar Kaisar Dinasti Ming]]
 
== Catatan ==
{{Notelist}}
== Referensi ==
{{Reflist}}
* Fu Chunjiang, ''“Chinese History: Ancient China to 1911”,'' Singapore: Asiapac Books, 2005
* Lin Shan, ''“Dragon Tales: China’s History from Tang to Qing”,'' Singapore: Asiapac Books, 2006
Baris 64 ⟶ 130:
 
{{Kotak_mulai}}
{{S-hou|[[Wangsa Zhu]]}}
{{Kotak_suksesi | pendahulu = - | pengganti = [[Kaisar Jianwen]] | jabatan = [[Kaisar Tiongkok]] | tahun = ([[Dinasti Ming]])<br />1368-1398}}
{{Kotak_suksesi |pendahulu = [[Kaisar Huizong]]<br><small>([[Dinasti Yuan]])|pengganti = [[Kaisar Jianwen]] |jabatan = [[Kaisar Tiongkok]] |tahun = ([[Dinasti Ming]])<br />1368-1398}}
{{Kotak_selesai}}
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Hongwu, Zhu Yuanzhang}}
[[Kategori:Kaisar Dinasti Ming]]
 
[[Kategori:Tokoh Dinasti Ming]]
[[Kategori:Pemberontak Tiongkok]]
 
[[ar:هونغوو]]
[[bo:ཀྲུའུ་ཡོན་ཀྲང་།]]
[[cs:Chung-wu]]
[[de:Hongwu]]
[[en:Hongwu Emperor]]
[[es:Zhū Yuánzhāng]]
[[et:Hongwu]]
[[fa:هونگ‌وو]]
[[fr:Ming Hongwu]]
[[it:Zhu Yuanzhang]]
[[ja:朱元璋]]
[[jv:Kaisar Hongwu]]
[[ko:홍무제]]
[[mr:हाँग्वू]]
[[ms:Maharaja Hongwu]]
[[nl:Hongwu]]
[[no:Hongwu-keiseren]]
[[pl:Hongwu]]
[[pt:Zhū Yuánzhāng]]
[[ru:Чжу Юаньчжан]]
[[simple:Hongwu Emperor]]
[[sv:Zhu Yuanzhang]]
[[th:จักรพรรดิหงหวู่]]
[[ug:جۇ يۈەنجاڭ]]
[[uk:Чжу Юаньчжан]]
[[vi:Minh Thái Tổ]]
[[wuu:朱元璋]]
[[zh:朱元璋]]
[[zh-classical:明太祖]]
[[zh-yue:朱元璋]]