Detasemen Khusus 88: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Dagaf24 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(478 revisi perantara oleh 95 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Military unitUnit
|unit_name={{PAGENAME|Detasemen Khusus 88 Anti Teror}}
|dates=•Senin, {{birthdate|2003|6|30|}}
|image=[[Berkas:detasemen 88.jpg|240px]]
|caption=Detasemen 88 Polri.
|dates=[[26 Agustus]] [[2004]] - kini
|country={{flagcountry|Indonesia}}
|branch=•[[Berkas:Badge of the Indonesian National Police.svg|40px]]
|branch=[[Kepolisian Negara Republik Indonesia]]
Mabes Polri
|command_structure=
|command_structure=•[[Berkas:Insignia of the Indonesian National Police.svg|40px]]
|type=[[Pasukan khusus|Pasukan Operasi Khusus]]
|role=Anti-terorKepolisian domestikNegara dan penegakan hukum diRepublik Indonesia
|type=Bagian Perencanaan dan Administrasi
|size= diperkirakan 400 personel
(Bagrenmin) terdiri atas:
1. Subbagian Perencanaan (Subbagren);
2. Subbagian Sumber Daya (Subbagsumda);
3. Subbagian Pembinaan Fungsi (Subbagbinfung); dan
4. Urusan Administrasi (Urmin);
 
b. Bagian Operasional (Bagops) terdiri atas:
1. Subbagian Pembinaan Operasional (Subbagbinops);
2. Subbagian Kerja Sama (Subbagkerma);
3. Subbagian Tahanan dan Barang Bukti
(Subbagtahti); dan
4. Urusan Administrasi (Urmin);
 
c. Bagian Bantuan Operasional (Bagbanops) terdiri
atas:
1. Subbagian Dukungan Teknis (Subbagduknis);
2. Subbagian Pendataan (Subbagdata);;
3. Subbagian Pembinaan Kemampuan
(Subbagbinpuan); dan
4. Urusan Administrasi (Urmin);
 
d. Bagian Pengawasan Penyidik (Bagwasidik) terdiri
atas:
1. Subbagian Administrasi Penyidik
(Subbagmindik);
2. Subbagian Visitasi dan Laporan
(Subbagvisilap); dan
3. Urusan Administrasi (Urmin);
 
e. Seksi Provos (Si Provos) terdiri atas:
1. Subseksi Penegakan Ketertiban dan
Disiplin (Subsigaktibplin);
2. Subseksi Pemeriksaan (Subsiriksa); dan
3. Urusan Administrasi (Urmin);
f. Urusan Keuangan (Urkeu);
g. Tata Usaha dan Urusan Dalam (Taud);
 
h. Direktorat Intelijen (Ditintel) terdiri atas:
1. Subdirektorat Analis dan Produk
(Subditanalisprod);
2. Subdirektorat Surveillance (Subditsurveillance);
3. Subdirektorat Kontra Intelijen
(Subditkontraintel);
4. Subdirektorat Monitoring (Subditmonitoring);
5. Subdirektorat Teknologi Intelijen
(Subdittekintel); dan
6. Urusan Administrasi (Urmin);
 
i. Direktorat Pencegahan (Ditcegah) terdiri atas:
1. Subdirektorat Kontra Ideologi
(Subditkontraideologi);
2. Subdirektorat Kontra Radikal
(Subditkontraradikal);
3. Subdirektorat Kontra Naratif
(Subditkontranaratif); dan
4. Urusan Administrasi (Urmin);
 
j. Direktorat Penindakan (Dittindak) terdiri atas:
1. Subdirektorat Penindakan (Subdittindak);
2. Subdirektorat Pengamanan dan
Pengawalan (Subditpamwal); dan
3. Urusan Administrasi (Urmin);
 
k. Direktorat Penyidikan (Ditsidik) terdiri atas:
1. Subdirektorat Penyidikan (Subditsidik 01);
2. Subdirektorat Penyidikan (Subditsidik 02);
3. Subdirektorat Penyidikan (Subditsidik 03);
4. Urusan Administrasi (Urmin);
 
l. Direktorat Identifikasi dan Sosialisasi
(Ditidensos) terdiri atas:
1. Subdirektorat Identifikasi (Subditiden);
2. Subdirektorat Sosialisasi (Subditsos);
3. Subdirektorat Integrasi dan Koordinasi
(Subditinkoor); dan
4. Urusan Administrasi (Urmin);
 
m. Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) terdiri atas:
1. Unit Intelijen (Unitintel);
2. Unit Identifikasi dan Sosialisasi
(Unitidensos); dan
3. Urusan Administrasi (Urmin)
 
(2) Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf m, terdiri atas:
a. Satgaswil tipe A
1. DKI Jakarta;
2. Jawa Barat (Jabar);
3. Jawa Tengah (Jateng);
4. Jawa Timur (Jatim); dan
5. Sulawesi Tengah (Sulteng);
 
b. Satgaswil tipe B:
1. Banten;
2. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY);
3. Aceh;
4. Sumatera Utara (Sumut);
5. Sumatera Selatan (Sumsel);
6. Sumatera Barat (Sumbar);
7. Riau;
8. Jambi;
9. Lampung;
10. Bali;
11. Nusa Tenggara Barat (NTB);
12. Kalimantan Timur (Kaltim);
13. Maluku;
14. Sulawesi Selatan (Sulsel); dan
15. Papua;
 
c. Satgaswil tipe C:
1. Bengkulu;
2. Kepulauan Bangka Belitung (Kepbabel);
3. Kepulauan Riau (Kepri);
4. Nusa Tenggara Timur (NTT);
5. Kalimantan Barat (Kalbar);
6. Kalimantan Selatan (Kalsel);
7. Kalimantan Tengah (Kalteng);
8. Kalimantan Utara (Kaltara);
9. Sulawesi Utara (Sulut);
10. Gorontalo;
11. Sulawesi Tenggara (Sultra);
12. Sulawesi Barat (Sulbar);
13. Maluku Utara (Malut); dan
14. Papua Barat.
|role=•Kontraterorisme
•Tindak Pidana Terorisme
•Intelejen Khusus
|size= Rahasia
|current_commander=
|garrison= Megamendung, [[Jakarta]]Rahasia
|ceremonial_chief=
|ceremonial_chief_label=
<-- Kepala -->
|colonel_of_the_regiment=Brigjend. Pol Gories Mere</br>Brigjend. Pol Suryadharma Salim</br>AKBP [[Tito Karnavian]]</br>Brigjend. Pol HM Syafei
|commander1= [[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|25px]] [[Inspektur Jendral Polisi|Irjen. Pol.]] [[Sentot Prasetyo]]
|nickname=
|commander1_label=Kepala
|colors= Merah
|commander2= [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]] [[Brigadir Jendral Polisi | Brigjen. Pol.]] [[I Made Astawa]]
|commander2_label=Wakil Kepala
|nickname=Tim Burung Hantu (Anti Teror)
|colors= {{color box|#800000|'''MERAH MARUN'''}}
 
|identification_symbol=
|identification_symbol_label=
|march=
|mascot=
|battles=
|battles=''Silakan lihat [[#Operasi yang diketahui|Operasi yang diketahui]]
|notable_commanders=
|anniversaries=
|-|image= |caption=Lambang Densus 88 AT Polri|colors_label=Baret}}
|-
}}
'''Detasemen Khusus 88''' atau '''Densus 88''' adalah satuan khusus [[Kepolisian Negara Republik Indonesia]] untuk penanggulangan [[teroris]] di [[Indonesia]]. Pasukan khusus berompi merah ini dilatih khusus untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror [[bom]]. Beberapa anggota juga merupakan anggota tim [[Gegana]].
 
'''Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia''' atau '''Densus 88 AT Polri''' adalah satuan khusus [[kontraterorisme]] milik [[Kepolisian Negara Republik Indonesia]] yang diprioritaskan untuk menghancurkan setiap [[Terorisme di Indonesia|tindak pidana terorisme]] di [[Republik]] [[Indonesia]]. Densus 88 AT Polri dilatih untuk menangani semua jenis aksi [[terorisme]] di Indonesia.
Detasemen 88 dirancang sebagai unit [[antiteroris]] yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan. Densus 88 di pusat (Mabes Polri) berkekuatan diperkirakan 400 personel ini terdiri dari ahli [[investigasi]], ahli bahan peledak (penjinak bom), dan unit pemukul yang di dalamnya terdapat ahli [[penembak jitu]]. Selain itu masing-masing kepolisian daerah juga memiliki unit anti teror yang disebut Densus 88, beranggotakan 45 - 75 orang, namun dengan fasilitas dan kemampuan yang lebih terbatas. Fungsi Densus 88 Polda adalah memeriksa laporan aktifitas teror di daerah.Melakukan penangkapan kepada personel atau seseorang atau sekelompok orang yang dipastikan merupakan anggota jaringan teroris yang dapat membahayakan keutuhan dan keamanan negara R.I.
 
'''Densus 88 AT Polri''' diciptakan sebagai satuan khusus yang memiliki kemampuan untuk menumpas setiap aktivitas terorisme di Indonesia. Densus 88 AT Polri terdiri dari anggota-anggota polisi yang memiliki keahlian serta berpengalaman dalam strategi dan taktik terhadap tindak pidana terorisme. Selain itu, seluruh [[provinsi di Indonesia|provinsi yang ada di Indonesia]] juga memiliki perwakilan Densus 88 AT Polri yang disebut dengan Satgaswil Densus 88 AT Polri. Fungsi Satgaswil Densus 88 AT Polri adalah mendeteksi aktivitas para teroris di masing-masing provinsi.
Densus 88 adalah salah satu dari unit anti teror di Indonesia, disamping Detasemen C Gegana Brimob, Detasemen Penanggulangan Teror ([[Dengultor]]) TNI AD alias [[Grup 5 Anti Teror]], [[Detasemen 81 Kopasus]] TNI AD ([[Kopasus]] sendiri sebagai pasukan khusus juga memiliki kemampuan anti teror), Detasemen Jalamangkara ([[Denjaka]]) Korps Marinir TNI AL, Detasemen Bravo ([[Denbravo]]) TNI AU, dan satuan anti-teror [[BIN]].
 
'''Densus 88 AT Polri''' adalah salah satu garda terdepan untuk menangani terorisme dari berbagai satuan khusus di Indonesia, seperti '''[[Komando Operasi Khusus|Koopssus]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]], [[Komando Pasukan Katak|Kopaska]] [[Komando Armada Republik Indonesia|Koarmada RI]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|TNI AL]], [[Kesatuan Gurita]] [[Korps Marinir Indonesia|Kormar RI]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|TNI AL]], [[Batalyon Intai Amfibi|Yontaifib]] [[Korps Marinir Indonesia|Kormar RI]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|TNI AL]], [[Gegana|Pasgegana]] [[Korps Brigade Mobil|Korbrimob]] [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Polri]], [[Sat-81 Gultor|SAT 81 KOPASSUS]], [[Detasemen Jalamangkara|Denjaka]] [[Korps Marinir Indonesia|Kormar RI]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|TNI AL]], [[Satuan Bravo 90|Sat Bravo 90]] [[Korps Pasukan Khas|Kopasgat]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|TNI AU]], [[Peleton Intai Tempur|Tontaipur]] [[Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat|Kostrad]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI AD]], [[Batalyon Raider|Yon Raider]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI AD]], dan [[Klandestin|Direktorat Kontraterorisme]] Kedeputian Bidang [[Kontra-intelijen|Kontraintelijen]] [[Badan Intelijen Negara Republik Indonesia|BIN RI]].'''
 
== Sejarah Pembentukan ==
Cikal bakal pembentukan Detasemen yang menangani terorisme dimulai pada sekitar Maret 2003, dengan membentuk Detasemen Anti Teror Bareskrim Polri.
[[Berkas:Den88_showaction1.jpg|thumb|240px|right|Detasemen 88 - Latihan Penyergapan]]
Satuan ini diresmikan oleh Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal [[Firman Gani]] pada tanggal [[26 Agustus]] [[2004]]. Detasemen 88 yang awalnya beranggotakan 75 orang ini dipimpin oleh Ajun Komisaris Besar Polisi [[Tito Karnavian]] yang pernah mendapat pelatihan di beberapa [[negara]].<ref name="Bantuan untuk densus">[http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/09/28/137026-polri-negara-luar-bantu-densus-88-bukan-berupa-uang. "Bantuan luar negeri bukan berupa uang"], ''Republika online'', 28 September 2010</ref>
 
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Kapolri No. Pol.: Kep/30/06/2003 tanggal 30 Juni 2003,Detasemen Anti Teror Bareskrim Polri divalidasi dan diberi nama baru menjadi Detasemen Khusus 88 Anti Teror Bareskrim Polri.
Densus 88 dibentuk dengan Skep Kapolri No. 30/VI/2003 tertanggal 20 Juni 2003, untuk melaksanakan Undang-undang No. 15 Tahun 2003 tentang penetapan Perpu No. 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, yaitu dengan kewenangan melakukan penangkapan dengan bukti awal yang dapat berasal dari laporan intelijen manapun, selama 7 x 24 jam (sesuai pasal 26 & 28). Undang-undang tersebut populer di dunia sebagai "Anti Teror Act".
 
Berdasarkan Keputusan Kapolri No. Pol.: Kep/11/03/2005 tanggal 21 Maret 2005, Detasemen 88 Anti Teror Polda dibentuk di 26 Polda dan berkembang menjadi 28 pada tahun 2010.
Angka 88 berasal dari kata ATA (Anti Terror Act), yang jika dilafalkan dalam [[bahasa Inggris]] berbunyi ''Ei Ti Ekt''. Pelafalan ini kedengaran seperti Eighty Eight (88). Jadi arti angka 88 bukan seperti yang selama ini beredar bahwa 88 adalah representasi dari jumlah korban bom bali terbanyak (88 orang dari Australia), juga bukan pula representasi dari [[borgol]].{{fact}}
 
Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 September 2010, Detasemen Khusus 88 Anti Teror Bareskrim Polri berubah menjadi Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri (Densus 88 AT Polri) dan berkedudukan langsung di bawah Kapolri. Detasemen 88 Anti Teror Polda dihapuskan dan digantikan dengan Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Densus 88 AT Polri yang langsung di bawah kendali Kadensus 88 AT Polri.
Pasukan khusus ini dibiayai oleh pemerintah [[Amerika Serikat]] melalui bagian Jasa Keamanan Diplomatik (''Diplomatic Security Service'') Departemen Luar Negeri AS dan dilatih langsung oleh instruktur dari [[CIA]], [[FBI]], dan [[U.S. Secret Service]]. <ref>[http://us.detiknews.com/read/2010/09/27/131133/1449322/159/densus-88-pasukan-antiteror-paling-kondang-di-asia "Densus88"] ''Detiknews'', 27 September 2010</ref> Kebanyakan staf pengajarnya adalah bekas anggota [[pasukan khusus]] AS. Informasi yang bersumber dari FEER pada tahun 2003 ini dibantah oleh Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Zainuri Lubis, dan Kapolri Jenderal Pol Da’i Bachtiar.<ref>http://www.dephan.go.id/modules.php?name=News&file=print&sid=5044</ref>
Sekalipun demikian, terdapat bantuan signifikan dari pemerintah Amerika Serikat dan Australia dalam pembentukan dan operasional Detasemen Khusus 88. Pasca pembentukan, Densus 88 dilakukan pula kerjasama dengan beberapa negara lain seperti Inggris dan Jerman. Hal ini dilakukan sejalan dengan UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme pasal 43.
 
'''Densus 88 AT Polri''' dibentuk untuk melaksanakan '''Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang''' sebagai kewenangan untuk melakukan [[penegakan hukum]] terhadap teroris berdasarkan bukti dari laporan [[intelijen]] selama 7x24 jam.<ref>[http://ppid.polri.go.id/upload/files/TUPOKSI.pdf Tugas pokok dan fungsi Densus 88]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, polri.go.id, 03 Januari 2011</ref>
== Persenjataan ==
Satuan pasukan khusus baru [[Polri]] ini dilengkapi dengan persenjataan dan kendaraan tempur buatan berbagai negara, seperti [[senapan serbu]] [[Karabin M4|Colt M4]], [[senapan serbu]] [[Steyr AUG]] (seperti gambar diatas), [[HK MP5]], senapan penembak jitu [[Armalite AR-10]], dan [[shotgun]] [[Remington 870]]. Bahkan dikabarkan satuan ini akan memiliki pesawat [[C-130 Hercules]] sendiri untuk meningkatkan mobilitasnya. Sekalipun demikian kelengkapan persenjataan dan peralatan Densus 88 masih jauh dibawah pasukan anti teror negara maju seperti SWAT Team di Kepolisian Amerika.<ref>http://www.indonesiamedia.com/2008/10/mid/local/Profiles.html?p=30</ref>
 
'''Angka 88 berasal dari kata A.T.A. atau Anti-Terrorism Act, yang jika dilafalkan dalam [[bahasa Inggris]] berbunyi ''Ei Ti Ekt''. Pelafalan ini terdengar seperti Eighty Eight.'''
== Operasi yang diketahui ==
[[Berkas:Den88_convoy.jpg|thumb|240px|left|Detasemen 88 - Konvoi Tempur]]
* [[9 November]] [[2005]] - Detasemen 88 Mabes Polri menyerbu kediaman buronan teroris [[Azahari Husin|Dr. Azahari]] di [[Kota Batu]], [[Jawa Timur]] yang menyebabkan tewasnya buronan nomor satu di [[Indonesia]] dan [[Malaysia]] tersebut.
* [[2 Januari]] [[2007]] - Detasemen 88 terlibat dalam operasi penangkapan 19 dari 29 orang warga Poso yang masuk dalam [[daftar pencarian orang]] di [[Poso Kota, Poso|Kecamatan Poso Kota]]. Tembak-menembak antar polisi dan warga pada peristiwa tersebut menewaskan seorang polisi dan sembilan warga sipil.<ref name="poso-07">[http://kompas.com/kompas-cetak/0701/23/utama/3263306.htm "Poso Masih Mencekam"], ''[[Kompas]]'', 23 Januari 2007</ref>
* [[9 Juni]] [[2007]] - [[Yusron Mahmudi alias Abu Dujana]], tersangka jaringan teroris kelompok [[Al Jamaah Al Islamiyah]], ditangkap di [[Kebarongan, Kemranjen, Banyumas|desa Kebarongan]], [[Kemranjen, Banyumas|Kemranjen]], [[Kabupaten Banyumas|Banyumas]], [[Jawa Tengah|Jateng]]
* [[8 Agustus]] [[2009]] - Menggerebek sebuah rumah di Jati Asih, [[Bekasi]] dan menewaskan 2 tersangka [[teroris]]
* [[7 - 8 Agustus]] [[2009]] - Mengepung dan akhirnya menewaskan tersangka teroris Ibrahim alias Baim di Desa Beji daerah Kedu, [[Temanggung]].<ref name="Temanggung-09">[http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/08/08/2155426/peluru.tembus.jantung.noordin "Peluru tembus jantung 'Noordin'"], ''[[Kompas]]'', 8 Agustus 2009</ref>
* [[16 September]] [[2009]] - Menangkap dua tersangka teroris yakni Rahmat Puji Prabowo alias Bejo dan Supono alias Kedu di Pasar Gading, Solo, sekitar lima jam sebelum penangkapan di Kepuhsari, Mojosongo.
* [[17 September]] [[2009]] - Pengepungan teroris di Kampung Kepuhsari Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres [[Solo]] dan menewaskan 4 tersangka teroris diantaranya adalah [[Noordin Mohammed Top]], Bagus Budi Pranowo alias Urwah, Hadi Susilo, Aryo Sudarso alias Aji dan isteri Hadi Susilo, Munawaroh, yang berada di dalam rumah akhirnya selamat tapi terkena tembakan di bagian kaki.
== Keanggotaan Yang Mirip ==
Di beberapa negara ada yang mirip dengan '''Detasemen Khusus 88 AT'''. Seperti di [[Amerika Serikat]] ada Yang disebut tim '''[[SWAT|Special Weapons and Tactics]]''' dan juga di [[Britania Raya]] ada yang disebut tim '''[[SAS British]]'''.
 
'''Densus 88 AT Polri''' ini juga didukung oleh [[Pemerintah federal Amerika Serikat]] melalui Dinas Keamanan Diplomatik [[Departemen Luar Negeri Amerika Serikat]].<ref>[http://us.detiknews.com/read/2010/09/27/131133/1449322/159/densus-88-pasukan-antiteror-paling-kondang-di-asia "Densus88"]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} ''Detiknews'', 27 September 2010</ref> Kebanyakan instrukturnya adalah pensiunan prajurit [[pasukan khusus]] dari [[Amerika Serikat]]. Namun, informasi yang bersumber dari [[Far Eastern Economic Review|FEER]] pada tahun 2003 ini dibantah oleh Kabagpenum Ropenmas [[Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Negara Republik Indonesia|Divhumas Polri]], [[Brigadir Jenderal Polisi|Brigjen. Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Doktorandus|Drs.]] Zainuri Lubis dan [[Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia|Kapolri]], [[Jenderal Polisi]]. [[Purnawirawan|(Purn.)]] Tan Sri. [[Doktorandus|Drs.]] [[Da'i Bachtiar]], [[Darjah Yang Mulia Setia Mahkota Malaysia|P.S.M.,]] [[Order of Australia|A.O.]]<ref>http://www.dephan.go.id/modules.php?name=News&file=print&sid=5044{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Lihat pula ==
Selain [[Amerika Serikat]], Densus 88 AT Polri juga melakukan [[Multilateralisme|kerja sama internasional]] dengan [[Australia|Persemakmuran Australia]], [[Britania Raya|Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara]], [[Filipina|Republik Filipina]], [[Jepang]], [[Thailand|Kerajaan Thailand]], [[Malaysia]], [[Singapura|Republik Singapura]], [[Sri Lanka|Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka]], [[Prancis|Republik Prancis]], [[Spanyol|Kerajaan Spanyol]], dan [[Jerman|Republik Federal Jerman]].
*[[Pasukan khusus]]
*[[Sat-81 Gultor Kopassus]]
*[[Detasemen Bravo 90]]
 
== ReferensiKadensus 88 AT Polri ==
* [[Brigadir Jenderal Polisi|Brigjen. Pol.]] [[Doktorandus|Drs.]] Pranowo Dahlan, [[Magister Manajemen|M.M.]] ⭐⭐
{{reflist}}
* [[Brigadir Jenderal Polisi|Brigjen. Pol.]] [[Doktorandus|Drs.]] Surya Dharma Salim. ⭐⭐
* [[Brigadir Jenderal Polisi|Brigjen. Pol.]] [[Doktorandus|Drs.]] Bekto Suprapto, M.Si. ⭐⭐
* [[Datuk]]. [[Brigadir Jenderal Polisi|Brigjen. Pol.]] [[Doktorandus|Drs.]] [[Gories Mere|Gregorius Mere]]. ⭐⭐⭐
* [[Brigadir Jenderal Polisi|Brigjen. Pol.]] [[Doktorandus|Drs.]] [[Haji|H.]] [[Saud Usman Nasution]], [[Sarjana Hukum|S.H.]], M.H., [[Magister Manajemen|M.M.]] (2009-2009) ⭐⭐⭐
* [[Brigadir Jenderal Polisi|Brigjen. Pol.]] [[Profesor|Prof.]] [[Doktorandus|Drs.]] [[Haji|H.]] [[Tito Karnavian|Muhammad Tito Karnavian]], M.A., [[Doktor Filsafat|Ph.D]]. (2009-2010) ⭐⭐⭐⭐
* [[Brigadir Jenderal Polisi|Brigjen. Pol.]] [[Doktorandus|Drs.]] [[Haji|H.]] [[M. Syafii]], [[Sarjana Hukum|S.H.]] (2010-2015) ⭐⭐⭐
* [[Brigadir Jenderal Polisi|Brigjen. Pol.]] [[Eddy Hartono (polisi)|Eddy Hartono]], S.I.K., M.H. (2015-2017) ⭐⭐
----
'''Revitalisasi & Validasi Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polisi Negara Republik Indonesia'''
----
* [[Inspektur Jenderal Polisi|Irjen. Pol.]] [[Doktorandus|Drs.]] [[Haji|H.]] [[M. Syafii]], [[Sarjana Hukum|S.H.]] (2010-2015) dan (2017-2020) ⭐⭐⭐
* [[Inspektur Jenderal Polisi|Irjen. Pol.]] [[Doktor|Dr.]] [[Marthinus Hukom]], S.I.K., M.Si. (2020-2023) ⭐⭐⭐️
* [[Sentot Prasetyo|Irjen. Pol. Drs. '''Sentot Prasetyo''']], S.I.K. (2023–sekarang)
 
== Tim Kontraterorisme Internasional yang memiliki kesamaan dengan Densus 88 AT Polri ==
== Pranala luar ==
* '''[[Amerika Serikat]]''': Counterterrorism Division National Security Branch Federal Bureau of Investigation & Hostage Rescue Team Tactical Section Critical Incident Response Group Criminal, Cyber, Response, and Services Branch Federal Bureau of Investigation.
* [http://www.dephan.go.id/modules.php?name=News&file=print&sid=5044 Kompas: ''Pasukan Khusus Polri Dilatih CIA''] Mirror berita Kompas di situs web Kemenhan
* '''[[Prancis|Republik Prancis]]''': Groupe d'intervention de la Gendarmerie nationale.
* '''[[Spanyol|Kerajaan Spanyol]]''': Centro de Inteligencia contra el Terrorismo y el Crimen Organizado & Grupo Especial de Operaciones.
* '''[[Britania Raya|Persatuan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara]]''': Counter Terrorism Command Specialist Operations Directorate Metropolitan Police Service & Counter Terrorist Specialist Firearms Officer Specialist Firearms Command Met Operations Metropolitan Police Service.
* '''[[Jepang]]''': 特殊急襲部隊/Tokushu Kyūshū Butai.
* '''[[Korea Selatan|Republik Korea]]''': Republic of Korea Navy Special Warfare Flotilla Republic of Korea Fleet Republic of Korea Navy Republic of Korea Armed Forces & 707th Special Mission Group Republic of Korea Army Special Warfare Command Republic of Korea Army Republic of Korea Armed Forces.
 
== Referensi ==
{{Stub}}
{{reflist}}
 
[[Kategori:Satuan Polri]]
[[Kategori:Pasukan khusus Indonesia]]
 
[[en:Detachment 88]]
[[fr:Détachement spécial 88]]
[[jv:Detasemen Khusus 88]]