Abdul Karim (ulama): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
KhasanNm (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(83 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''KH. Abdul Karim''' atau sering disapa '''Mbah Manab''' (1856 - 1954) adalah ulama pendiri [[Pondok Pesantren Lirboyo]] yang berlokasi di [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri]], [[Jawa Timur]]. Pada tahun 1908, ia menikah dengan putri Kiai Sholeh, [[Banjarmlati, Mojoroto, Kediri|Banjarmlati, Kediri]] bernama Siti Khodijah alias Nyai Dhomroh. Kiai Abdul Karim juga dikenal berada di garda terdepan dalam melawan penjajah, salah satunya bisa dilihat saat ia mengirimkan santri-santrinya ke [[Pertempuran Surabaya]] dan perlawanan terhadap [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI) di Kediri dan sekitarnya.<ref>{{Cite web|date=2015-09-09|title=KH. Abdul Karim ( 1856 - 1954 )|url=https://lirboyo.net/kh-abdul-karim-1856-1954/|website=Pondok Pesantren Lirboyo|language=en-US|access-date=2022-01-13}}</ref> {{Infobox Ulama Muslim
{{pemastian}}
|notability =
{{Infobox_Person
|residence =
| name = Kyai Haji Abdul Karim
|name = Abdul Karim
| residence =
|image = Kh abdul karim.jpg
| other_names =
|imagesize =
| image = Kh_abdul_karim.jpg
|caption imagesize = 300px
<!-- --bagian ini mohon tidak diwikifikasi, auto category------- -->
| caption =
|tgl_lahir_h =
| birth_name =
|tgl_lahir_m =
| birth_date = [[ l]] [[1856 ]]
|bln_lahir_h =
| birth_place = Desa Diyangan, [[Diwek, Jombang|Kecamatan Diwek]], [[Kabupaten Magelang]], [[Jawa Tengah]]
|bln_lahir_m =
| death_date = [[21 Ramadhan]] [[1954]]
|thn_lahir_h =
| death_place = Lirboyo, Jawa Timur
|thn_lahir_m =1856
| death_cause =
|tempat_lahir = Dusun Banar, [[Deyangan, Mertoyudan, Magelang]], {{negara|Hindia Belanda}}
| known = Pendiri [[Pondok Pesantren Lirboyo]]<br />
|hari_lahir =
| occupation =
<!-- --bagian ini mohon tidak diwikifikasi, auto category------- -->
| title = Hadratusy Syaikh
|negara_dilahirkan = [[Magelang]], {{negara|Hindia Belanda}}
| salary =
|nama_ayah term =Kyai Abdurrahim
|nama_ibu =Nyai Salamah
| predecessor =
|nama_lahir = Manab
| successor =
<!-- --------- -->
| party =
|glr_islam_dpn =Kiai Haji
| boards =
| religiongelar_aka_dpn = Islam
|glr_tengah spouse = Nyai Dlomroh
| partner gelar_aka_akhir =
| children gelar_bangsawan =
|gelar_adat relations =
|judul_gelarlain1 =
| website = http://lirboyo.net
| footnotesgelar_lainnya1 =
|judul_gelarlain2 =
| employer =
| height gelar_lainnya2 =
|judul_gelarlain3 =
| weight =
|gelar_lainnya3 =
}}
<!-- --------- -->
'''Kyai Haji Abdul Karim''' - Nama penggati dari '''Mbah Manab''' ({{lahirmati|Desa Gedang, [[Diyangan, Magelang|Kecamatan Mertoyudan]], [[Kabupaten Magelang]], [[Jawa Tengah]]| | |1856|Magelang, Jawa Timur| | |1954}}; 1856 [[Hijriyah|H]]- 21 Ramadhan 1374 H; dimakamkan di Lirboyo Kediri, [[Lirboyo]]) adalah pendiri [[Lirboyo]], Pesantren [[Islam]] yang besar di [[Indonesia]].
|known = Pendiri [[Pondok Pesantren Lirboyo]], Kediri
|occupation =
|salary =
|term =
|predecessor =
|successor =
|party =
|boards =
|religion = Islam
|spouse = Siti Khodijah
|partner =
|children =Ny. Hj. Salamah (Istri K.H. Manshur Anwar){{br}}Ny. Hj. Zainab (Istri K.H. Mahrus Ali){{br}}Ny. Hj. Maryam (Istri K.H. Marzuqi Dahlan){{br}}Ny. Hj. Qamariyyah (Istri K.H. Zaini Munawwir)
|relations =
|website =
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat =
|tempat_wafat = Kediri
|hari_wafat = [[Senin]]
|tgl_wafat_h = 21
|tgl_wafat_m =
|bln_wafat_h = Ramadhan
|bln_wafat_m =
|thn_wafat_h = 1374
|thn_wafat_m = 1954
|tempat_makam = Masjid Ponpes Lirboyo
<!-- --bagian ini mohon tidak diwikifikasi, auto category------- -->
|hari_dimakamkan =
|negara_makam = [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri]] {{IDN}}
<!-- --------- -->
|image_size=210px|judul1=Pimpinan|sub1=[[Pondok Pesantren Lirboyo]], Kediri|mulai1=1910|selesai1=1954 (''wafat'')|pengganti1=[[Marzuqi Dahlan|KH. Marzuqi Dahlan]]|nama_arabic=عَبْدُ الْكَرِيْمْ}}
 
== Pendidikan ==
== '''Boigrafi'''<ref>http://lirboyo.net/pesantren/biografi-pendiri/kh-abdul-karim</ref> ==
KH. Abdul Karim lahir tahun [[1856]] M di desa Diyangan, Kawedanan, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, dari pasangan Kyai Abdur Rahim dan Nyai Salamah. Manab adalah nama kecil beliau dan merupakan putra ketiga dari empat bersaudara. Saat usia 14 tahun, mulailah beliau melalang dalam menimba ilmu agama dan saat itu beliau berangkat bersama sang kakak (Kiai Aliman).
 
Sejak kecil, KH. Abdul Karim sudah sangat giat untuk mencari ilmu, terutama bersama sang kakak yang bernama Kiai Aliman. Pesantren yang pertama kali beliau singgahi terletak di desa Babadan, [[Gurah, Kediri]]. Kemudian beliau meneruskan pengembaraanpengembaraannya ke daerah [[Kabupaten Nganjuk|Cepoko, 20 km arah selatan Nganjuk]], di sini kurang lebih selama 6 Tahun. SetalahSetelah dirasa cukup, beliau meneruskan ke Pesantren Trayang, Bangsri, Kertosono, Nganjuk, Jawa JatimTimur, disinilahdi sinilah beliau memperdalam pengkajiankajian ilmu Al- Quran. Lalu beliau melanjutkan pengembaraan ke Pesantren [[Sidoarjo, Sidoarjo|Sono, sebelah timur Sidoarjo]], sebuah pesantren yang terkenal dengan ilmu Shorofsharaf-nya,. 7Selama tujuh tahun lamanya beliau menuntut ilmu di Pesantren ini. Selanjutnya beliau nyantri di Pondok Pesantrenpesantren Kedungdoroitu, Sepanjang, Surabaya. Hingga akhirnya,selanjutnya beliau kemudianmemperdalam meneruskanlagi pengembaraan ilmuilmunya di salah satu pesantren besar di pulau[[Pulau Madura,]] asuhanyang Ulama’diasuh Kharismatik;langsung oleh [[Kholil al-Bangkalani|Syaikhona Kholil Bangkalan.]] Cukup lama beliau menuntut ilmu di Madura, sekitarselama 23 tahun.
 
Pada usia 40 tahun, KH. Abdul Karim meneruskan pencarian ilmu di [[Pondok Pesantren Tebu IrengTebuireng]], Jombang, Jatim,Jawa Timur yang diasuh oleh sahabat karibnya semasa di Bangkalan Madura, yakni [[Muhammad Hasyim Asy'ari|KH. Hasyim Asy’ari]]. Hingga pada akhirnya KH. Hasyim asy’ari menjodohkan KH. Abdul Karim dengan putri KyaiKiai Sholeh dari Banjarmlati Kediri, pada tahun1328 H/tahun 1908 M.
 
== Mendirikan Pesantren Lirboyo ==
KH. Abdul Karim menikah dengan '''Siti Khodijah Binti KH. Sholeh''', yang kemudian dikenal dengan nama Nyai Dlomroh. Dua tahun kemudian KH. Abdul karim bersama istri tercinta hijrah ke tempat baru, di sebuah desa yang bernama Lirboyo, tahun [[1910]] M. Disinilah titik awal tumbuhnya Pondok Pesantren Lirboyo.
Setelah dua tahun pernikahannya dengan Nyai Siti Khadijah binti Kiai Sholeh, tepatnya pada 1910, KH. Abdul karim bersama istri tercintanya hijrah ke tempat baru di sebuah desa yang bernama [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Desa Lirboyo]], Kediri, di sinilah titik awal berdirinya [[Pondok Pesantren Lirboyo]] yang hingga saat ini menjadi salah satu pesantren terbesar di Indonesia dan dikenal luas hingga mancanegara.
 
KemudianPada padatada tahun [[1913]] M, KH. Abdul karimKarim mendirikan sebuah Masjidmasjid di tengah-tengah komplek pondok, sebagai sarana ibadah dan sarana ta’limajar wa taalummengajar bagi santri. KH. Abdul Karim adalah sosok yang sederhana dan bersahaja. Beliau gemar melakukan tirakat dan riyadhah (mengolah jiwa), sehingga seakan hari-harinya hanya berisi pengajian dan tirakat.<ref>{{Cite web|title=Sekilas Lirboyo|url=https://lirboyo.net/pesantren/|website=Pondok Pesantren Lirboyo|language=en-US|access-date=2022-01-13}}</ref>
 
Secara garis besar KH. Abdul karim adalah sosok yang sederhana dan bersahaja. Beliau gemar melakukan Riyadlah; mengolah jiwa atau Tirakat, sehingga seakan hari-hari beliau hanya berisi pengajian dan tirakat. Pada tahun 1950-an, tatkalasaat KH. Abdul Karim menunaikan ibadah haji yang kedua kalinya -sebelumnya beliau melaksanakan ibadah haji pada tahun 1920-an-, kondisi kesehatan beliaukesehatannya sudah tidak memungkinkan, namun karena keteguhan hati akhirnya keluarga mengikhlaskan kepergiannyakeberangkatannya untuk menunaikan ibadah haji, dengan ditemani sahabat akrabnya, [[Muhammad Hasyim Asy'ari|KH. Hasyim Asy’ari]] dan seorang dermawan asal Madiun H.Haji Khozin.<ref>{{Cite web|title=Meneladani Sosok dan Kiprah KH Abdul Karim Lirboyo|url=https://jatim.nu.or.id/tokoh/meneladani-sosok-dan-kiprah-kh-abdul-karim-lirboyo-6ZH5k|website=NU Online Jatim|language=id-id|access-date=2022-01-13}}</ref>
 
== Keluarga ==
Sosok KH. Abdul Karim adalah sosok yang sangat istiqomah dan berdisiplin dalam beribadah, bahkan dalam segala kondisi apapun dan keadaan bagaimanapun, hal ini terbukti tatkala beliau menderita sakit, beliau masih saja istiqomah untuk memberikan pengajian dan memimpin sholat berjamaah, meski harus dipapah oleh para santri. Akhirnya, pada tahun 1954, tepatnya hari senin tanggal 21 Ramadhan 1374 H, KH. Abdul Karim berpulang kerahmatullah, beliau dimakamkan di belakang masjid Lirboyo
{| class="wikitable"
!Keluarga
!Nama
|-
|Ayah
|Abdurrahim
|-
|Ibu
|Salamah
|-
|Istri
|Siti Khodijah alias Dhomroh
|-
|Anak
|
* Hannah
* Salamah
* Zainab
* Maryam
* Qamariyah
* Aisyah
|-
|Menantu
|
* Abdulloh Syiroj (dengan Hannah)
* Manshoer Anwar (dengan Salamah)
* [[Mahrus Aly]] (dengan Zainab)
* [[Marzuqi Dahlan]] (dengan Maryam)
* Zaini Munawwir (dengan Qamariyah)
* Abdullah Jauhari (dengan Aisyah)
|-
|Cucu
|
* Muhammad Anwar Manshur bin Manshoer Anwar
* Abdul Aziz Manshur bin Manshoer Anwar
* Imam Yahya Mahrus bin Mahrus Aly
* Abdullah Kafabihi Mahrus bin Mahrus Aly
* Ahmad Hasan Syukri Zamzami bin Mahrus Aly
* An'im Falahuddin Mahrus bin Mahrus Aly
* Ahmad Idris Marzuqi bin Marzuqi Dahlan
* Bahrul Ulum Marzuqi bin Marzuqi Dahlan
* Muhammad Ishlah Marzuqi bin Marzuqi Dahlan
* Muhammad Habibullah Zaini bin Zaini Munawwir
* Thaha Widodo Zaini bin Zaini Munawwir
* Maksum Jauhari bin Abdullah Jauhari
|}
 
== '''Pendidikan'''Wafat ==
Seusai pulang dari ibadah haji kedua tersebut, KH. Abdul Karim mulai menunjukkan tanda kurang sehat dan sempat sakit-sakitan. Akan tetapi yang cukup menyedihkan adalah kesehatannya semakin turun drastis hingga beliau sakit lumpuh. Sebenarnya gejala kelumpuhan itu sempat diderita hampir satu setengah tahun. Sampai akhirnya saat memasuki Bulan Ramadhan tahun 1374, KH. Abdul Karim semakin kritis, sehingga tidak mampu lagi memberikan pengajian dan menjadi imam shalat jama'ah.
Pesantren yang pertama beliau singgahi terletak di desa '''Babadan, Gurah, Kediri'''. Kemudian beliau meneruskan pengembaraan ke daerah '''Cepoko''', 20 km arah selatan Nganjuk, di sini kurang lebih selama 6 Tahun. Setalah dirasa cukup beliau meneruskan ke '''Pesantren Trayang''', Bangsri, Kertosono, Nganjuk Jatim, disinilah beliau memperdalam pengkajian '''[[Al-Quran|ilmu Al-Quran]]'''. Lalu beliau melanjutkan pengembaraan ke '''Pesantren Sono''', sebelah timur [[Sidoarjo]], sebuah pesantren yang terkenal dengan ilmu Shorof-nya, 7 tahun lamanya beliau menuntut ilmu di Pesantren ini. Selanjutnya beliau nyantri di '''Pondok Pesantren Kedungdoro''', Sepanjang, [[Surabaya]]. Hingga akhirnya, beliau kemudian meneruskan pengembaraan ilmu di salah satu pesantren besar di pulau [[Madura]], asuhan Ulama’ Kharismatik; [http://www.mypesantren.com/blogs/1538983/ Syaikhona Kholil] [[Bangkalan]]. Cukup lama beliau menuntut ilmu di [[Madura]], sekitar '''23 tahun'''.
 
Lalu, tepat pada hari Senin, 21 Ramadhan 1374 H atau tahun 1954 M, KH. Abdul Karim wafat, dan kemudian beliau dimakamkan di belakang Masjid Lawang Songo, [[Pondok Pesantren Lirboyo]], Kediri.
Pada usia 40 tahun, KH. Abdul Karim meneruskan pencarian ilmu di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jatim, yang diasuh oleh sahabat karibnya semasa di [[Bangkalan]] [[Madura]], [[KH. Hasyim Asy’ari]]. Hingga pada akhirnya [[KH. Hasyim Asy’ari|KH. Hasyim asy’ari]] menjodohkan KH. Abdul Karim dengan putri Kyai Sholeh dari [[Banjarmlati, Mojoroto, Kediri|Banjarmlati]] [[Kediri]], pada tahun1328 H/ 1908 M
 
== '''Perjuangan'''Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
Dua tahun setelah menikah dengan Siti Khodijah Binti KH. Sholeh (Nyai Dlomroh), KH. Abdul karim bersama istri tercinta hijrah ke sebuah desa yang bernama [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Lirboyo]], tahun [[1910]] M. Disinilah titik awal tumbuhnya '''[http://lirboyo.net Pondok Pesantren Lirboyo]''', yang kelak menjadi pesantren besar dan terpenting di [[Jawa]].
{{Rapikan}}
.
 
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.lirboyo.net Situs Resmi Ponpes Lirboyo ]
 
* {{id}} [http://www.lirboyo.net/ Situs Resmi Ponpes Lirboyo]
 
{{Kotak_mulaiKotak mulai}}
{{kotak suksesi|jabatan=''PediriPendiri''<br />[[Ponpes Lirboyo]]|pendahulu=''tidak ada''|pengganti=[[Para Dzuriyah]]|tahun=1926-1947}}
{{Kotak selesai}}
 
{{DEFAULTSORT:Mbah Manab, Abdul Karim}}
{{Pahlawan Indonesia}}
 
{{DEFAULTSORT:Asy'ari, Hasyim}}
 
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
 
[[en:Mbah Manab ]]
[[jv:Abdul Karim]]
[[ms:Abdul Karim]]