Bilis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
copyedit |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) k Membatalkan 1 suntingan oleh Yaman nenen luwu (bicara) ke revisi terakhir oleh Badak Jawa(Tw) Tag: Pembatalan |
||
(26 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 9:
| classis = [[Actinopterygii]]
| ordo = [[Cypriniformes]]
|
| genus = ''[[Mystacoleucus]]''
| species = '''''M. padangensis'''''
Baris 22 ⟶ 21:
}}
'''Bilis''', '''bilih''' atau '''bako''' (''Mystacoleucus padangensis'') adalah sejenis [[ikan air tawar]] anggota [[familia|suku]] [[Cyprinidae]] yang menyebar terbatas ([[endemik]]) di pulau [[
== Pengenalan ==
Ikan putihan berukuran kecil, panjang total mencapai 116 [[milimeter|mm]]. Sisik-sisik dengan [[gurat sisi]] 37–39 buah; moncong dengan dua sungut kecil atau tak ada. Terdapat duri kecil yang mengarah ke depan di muka sirip punggung (''procumbent dorsal spine''), yang kadang-kadang tersembunyi di bawah sisik.<ref name="weber"/><ref name="kottelat93">Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. ''Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi''. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. hal 51.</ref>
Baris 33 ⟶ 32:
Ekor menggarpu dalam; sirip-siripnya dengan ujung meruncing. Sisik-sisik berwarna [[perak]], dengan sirip punggung dan sirip ekor bermargin kehitaman.<ref name="weber"/>
== Ekologi ==
[[Berkas:Mystaco padang 120310-0238 tdp.JPG|
[[Berkas:Mystaco padang 120310-0228 tdp.JPG|
Bilis merupakan ikan penghuni [[danau]],
Ikan bilih memijah dengan cara menyongsong aliran air sungai yang bermuara ke danau. Di sekitar [[Danau Singkarak]], sungai-sungai tersebut di antaranya adalah [[Batang Sumpur]], Paninggahan, dan Muaro Pingai.
== Pemanfaatan ==
Ikan bilis merupakan ikan konsumsi yang penting, setidaknya secara lokal di Sumatera Barat. Ikan ini mendominasi hingga 73,8% produksi ikan Danau Singkarak pada tahun 2003, yang totalnya mencapai 352,3 ton.<ref name="pur"/> Namun produksi ini sebetulnya sudah banyak menyusut, apabila dibandingkan dengan produksi pada tahun 1998 sebesar 736,46 ton; dan penyusutan produksi ini sudah diramalkan sebelumnya.<ref>Arsil, P. 1999. [http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-poppyarsil-28674 Kajian pemanfaatan sumberdaya ikan bilih (''Mystacoleucus padangensis'' Blkr) di Danau Singkarak, Sumatera Barat]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Tesis pada Program Studi Teknik Lingkungan ITB (tidak diterbitkan).</ref>
Umumnya ikan bilih diolah dengan cara dikeringkan dan diasinkan sehingga awet untuk waktu yang lama. Ikan ini sempat menjadi komoditas ekspor hingga dijual ke negeri jiran [[Malaysia]] dan [[Singapura]]. Sayangnya penangkapan yang tidak berwawasan lingkungan inilah yang sempat membawa ikan bilih menuju kepunahan.
== Pelestarian ==
Di habitat aslinya, selain upaya penebaran ikan bilih yang dihasilkan dari pembenihan, penyediaan suaka buatan dianggap rnenjadi alternatif lebih baik untuk rnenyelamatkan populasinya dari kepunahan. Oleh karena itu, pada tahun 2003 model suaka buatan untuk ikan bilih telah dibangun di [[Batang Sumpur]] di [[Kabupaten Pasaman Barat]], salah satu sungai yang bermuara ke Danau Singkarak. Suaka tersebut dimaksudkan sebagai sarana untuk memproduksi benih ikan bilih secara alami. Hasil evaluasi rnenunjukkan bahwa suaka buatan dapat berfungsi baik, sehingga suaka sejenis perlu dibangun di beberapa lokasi penangkapan seperti di Sungai Paninggahan dan Muara Pingai sebagai sentra penangkapan ikan bilih dengan sistem alahan.<ref name="pur"/>▼
▲Di habitat aslinya, selain upaya penebaran ikan bilih yang dihasilkan dari pembenihan, penyediaan suaka buatan dianggap
Awalnya, Ikan bilih dianggap hanya bisa hidup di [[Danau Singkarak]], namun sejak tahun 2003, ikan bilih mulai dicoba untuk diperkenalkan untuk dibudidayakan di luar danau tersebut. Melalui penelitian [[Institut Pertanian Bogor]] dihasilkan bahwa ikan bilih dengan penanganan tertentu dapat diperkenalkan ke [[habitat]] danau lain. Hingga saat ini danau lain sebagai tempat budidaya baru ikan bilih adalah [[Danau Toba]] di [[Sumatera Utara]].▼
▲Awalnya, Ikan bilih dianggap hanya bisa hidup di [[Danau Singkarak]],
==Nama lokal==▼
▲== Nama lokal ==
''Bilih'' dalam [[bahasa Minangkabau]] juga berarti ‘iblis’ atau ‘setan’. Namun asal nama ikan ini sebetulnya adalah pelafalan Minang untuk ‘bilis’, yakni ikan-ikan kecil sebangsa [[teri]]; dikarenakan bentuk yang menyerupai satu sama lain walau sebenarnya sangat jauh kekerabatannya.
== Jenis yang berkerabat ==
Bilis berkerabat dekat dengan [[genggehek]] (''Mystacoleucus marginatus'') yang sebarannya lebih luas. Genggehek bertubuh lebih besar, hingga 200
==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
{{commons cat|Mystacoleucus padangensis}}
{{Taxonbar|from=Q6425980}}
[[
[[
[[
[[Kategori:Danau Singkarak]]
[[Kategori:Sumatera Barat]]
|