Kerajaan Kalingga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 223.255.227.13 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Dimas Suprijadi |
KingDjepara (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(287 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{about|kerajaan bersejarah di Jawa Tengah|kegunaan lain|Keling (disambiguasi)}}
{{refimprove}}
{{Infobox Former Country
| conventional_long_name = Kerajaan Kalingga
| common_name = Kalingga
| native_name = ''Ho-ling''
| image_map = Kalingga Kingdom id.svg
| image_map_caption = Peta kerajaan Kalingga
| religion = [[Hindu]] dan [[Buddha]]
| p1 = Kerajaan Yava
| s1 = Kerajaan Medang
| year_start = Abad ke-4
| year_end = Abad ke-7
| event_start = Didirikan
| event_end = Runtuh
| capital = Keling ( Jepara )
| common_languages = [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]], [[Bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]], [[Bahasa Kawi Kuno|Kawi Kuno]]
| government_type = [[Monarki]]
| leader1 = [[Ratu Shima]]
| year_leader1 = Abad ke-4
| footnotes = Catatan sejarah berdasarkan naskah-naskah dan catatan perdagangan Tiongkok.
| today = {{flag|Indonesia}}
| demonym = Jawa
}}'''[[Kerajaan Kalingga]]'''{{Sejarah Indonesia|Kerajaan Hindu-Buddha}}
'''Kerajaan Kalingga''' ({{lang-jv|''ꦏꦫꦠꦺꦴꦤ꧀ꦏꦭꦶꦔ꧀ꦒ''}}) ( ꦏꦺꦫꦗꦴꦤ꧀ ꦏꦭꦶꦤ꧀ꦒ꧀ꦒ ) atau '''Kerajaan Ho-ling''' ({{lang-zh|訶陵}}; Hēlíng atau 闍婆; ''She-pó / She-bó'', juga ''Dūpó'' / ''Dūbó'' dalam sumber-sumber berita [[Tiongkok]]) atau '''kerajaan Keling''' adalah kerajaan bercorak [[Hindu]]-[[Buddha]] yang pertama muncul di pantai utara [[Jawa Tengah]] pada abad ke-4 Masehi atau tahun (424 - 716 M) Hampir bersamaan dengan [[Kerajaan Kutai Martapura]], [[Kerajaan Tarumanagara]] di abad ke 4 dan [[Kerajaan Sriwijaya]] abad ke-6
== Historiografi ==
Temuan arkeologis dan catatan sejarah dari kerajaan ini langka, dan lokasi persis ibu kota kerajaan tidak diketahui. Diperkirakan ada di suatu daerah antara [[Pekalongan]] dan [[Jepara]] saat ini. Sebuah tempat bernama [[Keling, Jepara|Kecamatan Keling]] ditemukan di pantai utara Kabupaten Jepara, namun beberapa temuan arkeologis di dekat Kabupaten Pekalongan dan [[Batang]] menunjukkan bahwa Kabupaten Pekalongan adalah pelabuhan kuno, nama Pekalongan mungkin merupakan nama yang diubah dari Pe-Kaling-an. Kalingga ada antara abad ke-6 dan ke-7, dan itu adalah salah satu kerajaan [[Hindu]]-[[Buddha]] paling awal yang didirikan di [[Jawa Tengah]].<ref name="Kerajaan Kalingga"> Mengenal Kerajaan Kalingga[https://ilmusaku.com/mengenal-kerajaan-kalingga-dan-ratu-sima-yang-legenda/]</ref>
== Sejarah ==
=== Sumber lokal ===
Nama ''Ho-ling'' diperkirakan muncul pada abad ke-4 (kemudian disebut ''Keling'') yang diperkirakan terletak di utara [[Jawa Tengah]]. Keterangan tentang Kerajaan Ho-ling didapat Juga dari catatan dari [[Tiongkok]]. Pernah berkunjung sekitar Pada tahun 752, Kerajaan Ho-ling menjadi pesaing Kerajaan [[Kerajaan Kutai Martapura|Kutai Martapura]] dan [[Kerajaan Sriwijaya|Kedatuan Sriwijaya]] dikarenakan kerajaan ini menjadi bagian jaringan perdagangan, bersama [[Kerajaan Melayu]] dan [[Kerajaan Tarumanagara]] Ketiga kerajaan tersebut menjadi pesaing kuat jaringan perdagangan Sriwijaya.<ref name="cp">{{cite book|last=Munoz|first=Paul Michel|title=Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula|publisher=Editions Didier Millet|date=2006|location=Singapore|url=https://archive.org/details/earlykingdomsofi0000muno|doi=|pages=pages 171|id= ISBN 981-4155-67-5}}</ref> Tidak ada bukti peperangan antara sriwijaya dan kalingga.
'''Teori Lainnya'''
Berikut Perkiraan Raja Raja dan Ratu Yang memerintah di Jawa ,
Yava, Dapunta Santanu -+(280 - 351 M)
Yavadwipa, Dapunta Syailendra (351-424 M)
Kalingga, Prabhu Wasumurti (424-475 M) Kalingga, Prabhu Wasugeni (475-502 M) Kalingga, Prabhu Wasudewa (502-546 M) Kalingga, Prabhu Wasukawi (546 - 594 M) Kalingga, Prabhu Kirathasingha (594–648 M)
Kalingga, Prabhu Kartikeyasingha (648-674 M)
Kalingga, Ratu Shima (674-695 Masehi),
Kalingga, Ratu Parwati (695-709 Masehi),
Kalingga, Ratu Sanna (709-716 Masehi),
Medang, Sanjaya (717-746 Masehi),
Medang, Rakai Panangkaran (746-784 Masehi), dan seterusnya Kurang lebih nya seperti itu jika benar adanya, kesimpulan dari Prasasti Sojomerto
==== Kisah Ratu Shima ====
Terdapat kisah yang berkembang di Jawa Tengah mengenai seorang ratu legendaris yang menjunjung tinggi prinsip 'keadilan' dan 'kebenaran' dengan keras tanpa pandang bulu. Kisah legenda ini bercerita mengenai [[Ratu Shima]] yang mendidik rakyatnya agar selalu berlaku jujur dan menindak tegas kejahatan pencurian. Ia menerapkan hukuman yang tegas yaitu pemotongan tangan bagi siapa saja yang mencuri.
Pada suatu ketika seorang raja dari seberang lautan mendengar mengenai kemasyhuran rakyat Kalingga yang terkenal jujur dan taat hukum. Untuk mengujinya ia meletakkan sekantung uang emas di persimpangan jalan dekat pasar. Tak ada seorang pun rakyat Kalingga yang berani menyentuh apalagi mengambil barang yang bukan miliknya. Hingga tiga tahun kemudian kantung itu disentuh oleh putra mahkota dengan kakinya. Ratu Shima demi menjunjung hukum menjatuhkan hukuman mati kepada putranya. Dewan menteri memohon agar Ratu mengampuni kesalahan putranya. Karena kaki sang pangeranlah yang menyentuh barang yang bukan miliknya, maka sang pangeran dijatuhi hukuman potong kaki.<ref>{{cite book|author= Drs. R. Soekmono,|title= ''Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2'', 2nd ed.|publisher = Penerbit Kanisius|year= 1973 edisi cetak ulang ke-5 1988|location =Yogyakarta|page =37 }}</ref>
=== Berita Tiongkok ===
Berita keberadaan Ho-ling juga dapat diperoleh dari berita yang berasal dari zaman [[dinasti Tang]] dan catatan [[I-Tsing]], seorang biksu [[Buddha]] yang berkelana lewat laut ke India melalui jalur sutra.
==== Catatan dari zaman Dinasti Tang ====
Catatan pada zaman Dinasti Tang, memberikan keterangan tentang keberadaan Ho-ling sebagai berikut.
* Ho-ling atau Jawa terletak di seberang lautan selatan. Di sebelah utaranya terletak Ta Hen La (Kamboja), di sebelah timurnya terletak Po-Li (Bali) dan di sebelah barat terletak Sumatra.<ref>{{Cite book|last=Groeneveldt|first=W.P|date=2018|title=Nusantara dalam Catatan Tionghoa|location=Depok|publisher=Komunitas Bambu|isbn=978-602-9402-92-6|pages=17|url-status=live}}</ref>
* Ibu kota Ho-ling dikelilingi oleh tembok yang terbuat dari tonggak kayu.
* Raja tinggal di suatu bangunan besar bertingkat, beratap daun palem, dan singgasananya terbuat dari gading.
* Penduduk Ho-ling sudah pandai membuat minuman keras dari bunga kelapa.
* Daerah Ho-ling menghasilkan kulit penyu, emas, perak, cula badak dan gading gajah.
Catatan dari berita Tiongkok ini juga menyebutkan bahwa sejak tahun [[674]], rakyat Ho-ling diperintah oleh penguasa perempuan yang disebut ''Hsi-mo'' ([[Ratu Shima]]). Ia adalah seorang ratu yang sangat adil dan bijaksana. Pada masa pemerintahannya Ho-ling sangat aman dan tentram.
==== Catatan I-Tsing ====
Catatan I-Tsing (tahun 664/665 M) menyebutkan bahwa pada abad ke-7 tanah Jawa telah menjadi salah satu pusat pengetahuan agama [[Buddha]]. Di Ho-ling ada pendeta Tionghoa bernama Hwining, yang menerjemahkan salah satu kitab agama Buddha ke dalam [[bahasa Tionghoa]]. Ia bekerjasama dengan pendeta Jawa bernama Janabadra. Kitab terjemahan itu antara lain memuat cerita tentang [[Nirwana]], tetapi cerita ini berbeda dengan cerita Nirwana dalam agama Buddha Hinayana.
== Kutipan ==
{{reflist}}
== Referensi ==
* {{cite book|author=Sudiono|title=''Peninggalan Prasejarah di Kabupaten Purworejo''|publisher= Majalah Kalpataru Majalah Arkeologi 14 29-50|year=2000|location=Jakarta: Puslitkernas}}
* {{cite book|last=Munoz|first=Paul Michel|title=Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula|publisher=Editions Didier Millet|date=2006|location=Singapore|url=https://archive.org/details/earlykingdomsofi0000muno|doi=|pages=pages 171|id= ISBN 981-4155-67-5}}
* {{cite book|author=Drs. R. Soekmono,|title= ''Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2'', 2nd ed.|publisher = Penerbit Kanisius|year= 1973 edisi cetak ulang ke-5 1988|location=Yogyakarta|page=37}}
* {{cite book|author=Ary Sulistyo|title=Situs-situs Megalitik di Daerah Tenggara Gunung Slamet Purbalingga Jawa Tengah: Kajian Linguistik Fisik dan Karakteristik Situs|year=2008|work=Universitas Indonesia Library|language=Indonesia}}
{{Kotak_mulai}}
{{kotak suksesi
|jabatan=[[Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha|Kerajaan Hindu-Budha]]
|pendahulu=[[Tarumanagara]]
|pengganti=[[Medang]]
|tahun=594 - 782}}
{{Kotak_selesai}}
{{Kerajaan di Jawa}}
{{Sejarah-indo-stub}}
Baris 52 ⟶ 96:
[[Kategori:Kerajaan di Nusantara|Kalingga]]
[[Kategori:Kerajaan di Jawa Tengah|Kalingga]]
[[Kategori:Kerajaan di Jawa|Kalingga]]
[[Kategori:Kerajaan di Nusantara]]
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
|