Kemampuan bertahan hidup: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rombakotak (bicara | kontrib) |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k Bot: Merapikan artikel, removed orphan tag |
||
(21 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Tarpaulin fly tent.jpg|
''' == Pembagian teknik mempertahankan hidup ==
Aktivitas pertahanan hidup digolongkan berdasarkan medan (lokasi) berlangsungnya aktivitas. Berdasarkan medannya, aktivitas [[pertahanan diri]] dapat digolongkan menjadi:
# Mempertahankan hidup di [[hutan]]
# Mempertahankan hidup di [[laut]]
Baris 12 ⟶ 13:
Api memegang peranan yang sangat penting dalam aktivitas pertahanan hidup karena berfungsi sebagai penghangat tubuh (ketika malam), menghalau binatang buas, penerangan, memberikan sinyal bahaya dan untuk memasak makanan dan minuman.
* Pelindung
Pelindung dapat diartikan sebagai apa pun yang mampu melindungi tubuh dari sengatan matahari, dingin, angin hujan
* Makanan dan minuman
* Pertolongan pertama
* Senjata (Tombak,panah,DLL)
Pertolongan pertama adalah pertolongan darurat atau sementara untuk menghindari bahaya yang lebih besar sebelum mendapatkan pertolongan dari orang yang lebih ahli (dokter atau tenaga medis).
* Sinyal
Sinyal adalah segala sesuatu yang bisa dijadikan alat untuk meminta pertolongan atau memberitahukan kondisi dan lokasi kita. Alat yang dapat digunakan seperti api, cermin, lampu senter, bendera.
== Istilah sintas ==
'''Sintas''' adalah bertahan hidup dalam kondisi yang tidak diinginkan, dalam jangka waktu yang lama. Seseorang yang mengalami kondisi demikian disebut ''penyintas''. Penderita suatu penyakit berkepanjangan, orang yang mengalami perlakuan tidak adil dalam waktu yang lama, atau orang yang bertahan selama dalam pengasingan atau peperangan, adalah penyintas. Kata '''penyintas''' kali pertama muncul sekitar tahun 2005. Kata tersebut dipopulerkan oleh para aktivis kemanusiaan dan relawan saat terjadi bencana. Istilah ini merupakan terjemahan dari kata ''[[survivor]]'' dari bahasa [[Inggris]] yang berarti ‘orang yang selamat'. Meskipun semua penyintas mengalami penderitaan, tetapi tidak selalu sama dengan korban akibat suatu kejadian. Sebab, korban, pada umumnya tidak memiliki kemampuan (berdaya) untuk bertahan dalam suatu kondisi, bahkan ada yang meninggal dunia. Dengan demikian, apabila seseorang yang menjadi korban dari suatu kejadian atau bencana, tetapi ia berhasil bangkit, maka ia disebut sebagai penyintas.<ref>Balai Bahasa Jateng [http://www.balaibahasajateng.web.id/index.php/read/home/infobahasa_detail/103/Penyintas Penyintas] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190930141304/http://www.balaibahasajateng.web.id/index.php/read/home/infobahasa_detail/103/Penyintas |date=2019-09-30 }}, diakses 31 Desember 2016</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [http://survival01.multiply.com/ Yayasan Survival Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120824123106/http://survival01.multiply.com/ |date=2012-08-24 }}
* [http://alamendah.wordpress.com/2009/06/06/mengenal-survival/ Mengenal survival]
{{ilmu-stub}}▼
[[Kategori:Pertahanan hidup| ]]
▲{{ilmu-stub}}
|