PSIM Yogyakarta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(391 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{more citations needed|date=Desember 2022}}
{{Football club infobox
|clubname = PSIM Yogyakarta<br>ꦥꦱꦆꦩꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦒ
| image = PSIM current logo.png
| image_size = 150
|fullname = Perserikatan Sepak Bola Indonesia Mataram
|nickname = ''Laskar Mataram'' <br> ''Naga Jawa''
|founded = 5 September 1929
|ground
|capacity = 35.000
|asisten pelatih = {{flagicon|IDN}} [[Erwan Hendarwanto]]
|league
|season = 2023-2024
|website = http://www.psimjogja.id
|chrtitle = Direktur Utama
|chairman = {{flagicon|IDN}} [[Yuliana Tasno]]
|owner = PT PSIM Jaya Yogyakarta
|manajer ={{flagicon|INA}} [[Razzi Taruna]]
|sekretaris =
|fansgroup=
Brajamusti <br> ''Mataram Independent''
|pattern_la1= _matonense13h
|pattern_b1=_collarwhite
|pattern_ra1= _matonense13h
|pattern_sh1=_white_stripes
|pattern_so1=
|leftarm1=0000FF
|body1=0000FF
|rightarm1=0000FF
|shorts1=0000FF
|socks1=0000FF
|pattern_la2= _monteazul20a
|pattern_b2= _vneck
|pattern_ra2= _monteazul20a
|pattern_sh2=
|pattern_so2=
|leftarm2=FFFFFF
|body2=FFFFFF
|rightarm2=FFFFFF
|shorts2=FFFFFF
|socks2=FFFFFF
}}
'''
== Sejarah ==
Sejarah terbentuknya PSIM dimulai pada 5 September 1929 dengan lahirnya organisasi sepak bola yang diberi nama Perserikatan Sepak Raga Mataram atau disingkat PSM. Nama Mataram digunakan karena Yogyakarta merupakan pusat kerajaan Mataram. Kemudian pada tanggal 27 Juli 1930 nama PSM diubah menjadi Perserikatan Sepak Bola Indonesia Mataram atau disingkat PSIM sebagai akibat tuntutan pergerakan kebangsaan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. PSIM sendiri saat itu sesungguhnya merupakan suatu badan perjuangan bangsa dan Negara Indonesia.
Pada 19 April 1930, PSIM bersama dengan VIJ Jakarta (sekarang [[Persija Jakarta]]), BIVB Bandung ([[Persib Bandung]]), MIVB ([[PPSM Magelang]]), MVB ([[PSM Madiun]]), SIVB ([[Persebaya Surabaya]]), VVB ([[Persis Solo]]) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. PSIM dalam pertemuan tersebut diwakili oleh HA Hamid, Daslam, dan Amir Noto. Setelah melalui perbagai pertemuan akhirnya disepakati berdirinya organisasi induk yang diberi nama PSSI (Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia) pada 1931 dan berkedudukan di Yogyakarta.
Sejak tahun itu pulalah kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. Dalam kompetisi perserikatan, PSIM pernah menjadi juara pada 1932 setelah dalam pertandingan final di Jakarta mengalahkan VIJ Jakarta. Selanjutnya PSIM berkali-kali hanya dapat menduduki peringkat kedua setelah kalah dalam pertandingan final kompetisi perserikatan pada 1931, 1939, 1940 dan 1943.
Pada tahun-tahun pertama PSIM berkiprah dipersepak bolaan Nasional, salah satu Bond Belanda V.B.D.O (Voetbal Bond Djokja en Omstreken) kagum,V.B.D.O bond Belanda yang ketika itu ada di Yogyakarta bermarkaskan stadion Kotabaru (Stadion Kridosono) yang memiliki lapangan yg mulus mulai lunak sikapnya melihat PSIM. V.B.D.O melihat kompetisi PSIM dapat dilangsungkan secara teratur tanpa adanya kendala. Para penonton/masyarakat pecinta sepak bola mulai menonton PSIM drpada V.B.D.O Kotabaru, di stadion Asri yg Letaknya tidak di tengah Kota, Pada tahun 1935 V.B.D.O Kotabaru mengajak pertandingan persahabatan dengan PSIM Yogyakarta, susunan pemain PSIM yang diturunkan yaitu:
* Kiper: Ibnu Saipur (FVC).
* Bek kiri: Wongso (alm HW).
* Bek Kanan: Sambudi (alm HW).
* Gelandang Kiri: Kantil (HW).
* Gelandang Tengah: Lessi (alm HW).
* Kanan Luar:Zaenal (HW).
* Kanan Dalam: Dullailah (alm HW).
* Striker: Djawad (Brow).
* Kiri Dalam: Sudito (alm FVC).
* Kiri Luar: Nurahman (SM).
Tim V.B.D.O dikalahkan dengan skor telak oleh PSIM Yogyakarta 1-7 dikandang mereka sendiri.
Pada tahun 70-an PSIM belum bisa bicara di level Kompetisi utama, tetapi PSIM pernah menorehkan prestasi yaitu sempat membuat gol satu satunya ke gawang kesebelasan semi profesional dari Australia yang sedang melakukan safari pertandingan di tanah air, gol PSIM dicetak oleh Sucipto, salah seorang pemain PSIM yang ikut masuk Diklat Salatiga bersama pemain PSIM lain yaitu Suripto, walaupun di akhir pertandingan PSIM kalah dengan skor 1 - 5 tetapi itulah satu satunya gol di gawang kesebelasan semi profesional dari Australia selama melakukan pertandingan di tanah air. Bahkan kesebelasan nasional PSSI pun tidak bisa membuat gol dan kalah waktu melawan kesebelasan semi profesional dari Australia ini.
Prestasi lainnya adalah mengalahkan kesebelasan nasional PSSI yang diasuh oleh pelatih Marota Yanek dari Polandia dalam laga persahabatan di stadion Kridosono, hasil akhir pertandingan adalah 1 - 0 untuk PSIM.
Sejak Liga Indonesia bergulir pada tahun 1994, prestasi PSIM mengalami pasang surut yang ditandai dengan naik turunnya PSIM dari divisi utama ke divisiI Liga Indonesia. PSIM pernah mengalami degradasi pada Liga Indonesia 1994/1995 dan promosi dua tahun kemudian. Setelah bertanding selama tiga musim di divisi utama, PSIM kembali harus terdegradasi ke Divisi I pada musim kompetisi 1999/2000.
Tiga tahun kemudian pada Divisi I Liga Indonesia 2003 PSIM baru bangkit dan membidik target untuk promosi dengan persiapan tim yang matang. Di babak penyisihan PSIM bahkan dua kali mengkandaskan tim favorit Persebaya Surabaya dalam pertandingan tandang kandang dengan skor telak 3-1, dan 3-0, dan menjuarai Grup C. Sayangnya keperkasaan PSIM semakin lama semakin luntur sehingga gagal melanjutkan dominasinya pada babak 8 besar yang berlangsung dengan kompetisi penuh. PSIM yang sejak awal memimpin klasemen harus puas berada di peringkat ke-4, dan berkesempatan untuk mengikuti playoff. Di babak playoff yang dimainkan di Solo, PSIM kalah bersaing dengan Persela Lamongan hanya karena perbedaan jumlah gol.
Akhirnya, pada tahun 2005 PSIM berhasil lolos ke kasta tertinggi liga indonesia setelah keluar sebagai juara divisi I yang dalam pertandingan final mengalahkan Persiwa Wamena di stadion Si Jalak Harupat soreang Bandung dengan skor 2-1(azhari 10,M erwin pen 50- melky Pekey 34 ) .Mulai 2010 PSIM semakin eksis di kancah sepak bola nasional dengan prestasi yang semakin meningkat dan akhirnya mulai kompetisi 2011/2012 PSIM telah menjadi tim profesional yang tidak lagi mengandalkan dana dari APBD.
Pada Agustus 2023, Liana Tasno diangkat menjadi direktur utama klub menggantikan Bima Sinung. Dia menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan tersebut selama PSIM berdiri.<ref>{{cite news|first=FX|last=Harminanto|title=Liana Tasno Pegang Jabatan Tertinggi PSIM, Perempuan Pertama yang Pimpin Laskar Mataram |url=https://www.krjogja.com/olahraga/1242659186/liana-tasno-pegang-jabatan-tertinggi-psim-perempuan-pertama-yang-pimpin-laskar-mataram|work=KRJogja|date=14 Agustus 2023|access-date=14 Agustus 2023}}</ref>
== Stadion ==
Stadion yang digunakan sebagai laga kandang PSIM adalah [[Stadion Mandala Krida]], yang memiliki kapasitas 25.000 orang penonton. Stadion ini cukup layak untuk menggelar pertandingan tingkat nasional.
Akhir 2012, DED (Detail Engineering Design) Stadion Mandala Krida selesai dan selanjutnya dilakukan renovasi total serta penataan fisik bangunan. Penataannya akan dilaksanakan 2013. Pematangan desain terus dilakukan BPO dan rekanan yang telah ditunjuk. Selama dua minggu dilakukan pertemuan untuk membahas DED. Pada tahap awal akan disiapkan Rp 6 miliar. Ini dilakukan agar untuk mengantisipasi agar penggunaan dana bisa dipertanggungjawabkan, terkontrol, dan transparan.
Desakan untuk merenovasi stadion kebanggaan warga Jogja ini datang dari berbagai kalangan. Terutama masyarakat yang kerap menggunakannya untuk berbagai kepentingan. Sejumlah fasilitas akan ditambahkan di kompleks stadion tertua di Yogyakarta ini. Antara lain untuk olahraga panjat tebing, bola voli pasir, sepatu roda, tenis lapangan, balap motor, dan panahan. Sisanya GOR Amongrogo yang hanya berjarak <u>+</u> 50 meter akan dioptimalkan untuk cabor lain.
== Rekor musim ke musim ==
{| class="wikitable" style="text-align: center"
|-
!rowspan=2|Musim
!colspan=9|Liga
!rowspan=2|[[Piala Indonesia|Piala]]
!rowspan=2|[[Inter Island Cup|IIC]]
!rowspan=2|Asia
!colspan=2|Topskor tim
|-
!{{Tooltip|Komp.|Kompetisi}}
!Main
!M
!S
!K
!GM
!GK
!Poin
!Pos
!Nama
!{{Tooltip|Gol|Jumlah Gol}}
|-
!2016
|[[Indonesia Soccer Championship B|ISC B]] <small>([[Indonesia Soccer Championship B#Grup 4|4]])</small>
|
|
|
|
|
|
|
|
|bgcolor=green|Ikut{{Fact}}
|bgcolor=red|Tidak ikut
|bgcolor=red|Tidak ikut
|
|
|-
|}
{| class="wikitable"
|bgcolor=gold|<small>Juara</small>
|bgcolor=silver|<small>Peringkat kedua</small>
|bgcolor="#DDFFDD"|<small>Promosi</small>
|bgcolor="#FFCCCC"|<small>Degradasi</small>
|}
== Staf Pelatih ==
{|class="wikitable"
|-
!Position
!Staff
|-
|Pelatih Kepala||{{flagicon|IDN}} [[Seto Nurdiantoro]]
|-
|Asisten Pelatih||{{flagicon|INA}} [[Erwan Hendarwanto]]
|-
|Pelatih Kiper||{{flagicon|INA}} [[Didik Wisnu]]
|-
|Pelatih Fisik||{{flagicon|INA}} [[Ruly Hidayansyah]]
|-
|Analis||{{flagicon|INA}} [[Afton Agata]]
|}
== Skuat Pemain ==
=== Pemain saat ini ===
Berikut skuat yang diturunkan untuk ajang [[Liga 2 2019|Liga 2]]
{{updated|2022}}
<!--- BACA PEMBERITAHUAN INI SEBELUM EDITING
- JANGAN menambahkan pemain baru sebelum penandatanganan mereka secara resmi diumumkan oleh klub melalui situs web mereka, termasuk medis dan penandatanganan kontrak. Biaya transfer yang disetujui tidak berarti pemain akan menandatangani.
- JANGAN keluarkan pemain sebelum mereka keluar secara resmi diumumkan oleh klub.
- JANGAN menambah atau mengganti nomor skuat hingga resmi di situs web PSIM Yogyakarta.
- Hanya tambahkan pemain tanpa nomor yang kemungkinan menjadi bagian dari tim pertama.
- Nomor pra-musim dapat ditambahkan sementara dengan sebuah REFERENSI.
- Ini adalah Wikipedia, bukan koran sepak bola. Apa pun yang tidak dikonfirmasi dan tidak bersumber akan dihapus.--->
{{Fs start}}
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=7|nat=
{{Fs player|no=8|nat=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs mid}}
{{Fs player|no=21|nat=
{{Fs player|no=22|nat=
{{Fs player|no=23|nat=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=93|nat=IDN|pos=MF|name=[[Andriyansyah]]}}
{{Fs player|no=99|nat=IDN|pos=MF|name=[[Ghulam Fatkur]]}}
{{Fs end}}
===
* Djawad
* Haryanto
* Hengky Yansen
* Jaime Sandoval
* Joe Nagbe
* Mardjono
* Mellius Mau
* Michel Adolfo Souza
* Nova Zaenal
* Oni Kurniawan
* R. Maladi
* Roberto Kwateh
* Samdee Garmojay
* Seto Nurdiantoro
* Siswadi Gancis
* Sucipto
* Sudarto
* Suripto
* Topas Pamungkas
== Maskot ==
PSIM Yogyakarta memiliki julukan ''Laskar Mataram'' dan ''[[Naga Jawa]]'' yang berasal dari rumusan Candrasengkala atau Sengkalan. Berasal dari tahun lahir PSIM yaitu pada 1860 penanggalan Jawa atau 1929 di tahun Masehi. Tahun tersebut identik dengan Tahun [[Naga]]. Simbol [[Naga Jawa]] juga banyak ditemui di gapura dan pintu masuk bangunan Keraton. Seperti di [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]] dan [[Tamansari]]. Termasuk ''"logo PSIM saat ini"'' juga mengambil filosofi dari Sengkalan.<ref>https://radarjogja.jawapos.com/breaking-news/2017/07/04/ditya-fajar-rizkizha-desainer-maskot-psim-jogja-raynor</ref>
Keunggulan dibandingkan maskot tim lainnya, ''Naga Jawa'' / Parang Biru Jogja menurutnya berasal dari hewan mitologi yang mengandung filosofi. Sehingga tidak seperti maskot mainstream umumnya. Meskipun fisik naga namun ia berusaha memasukan watak ksatria di dalamnya. Maskot tersebut diberinya nama '''"Raynor"'''. Berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya prajurit yang tangguh. Mengambil dari unsur prajurit Keraton Jogja yang mempunyai watak kstaria.<ref>https://radarjogja.jawapos.com/2017/07/04/ditya-fajar-rizkizha-desainer-maskot-psim-jogja-raynor/amp/{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Pendukung ==
[[Berkas:Gabungan Suporter Trah Mataram (3).jpg|jmpl|260x260px|Beberapa elemen suporter PSIM Yogyakarta bersama suporter Persis Surakarta dan PSS Sleman, dalam aksi damai di Stadion Maguwoharjo pada 6 Oktober 2022.]]
Pendukung PSIM terdiri atas berbagai laskar yang ada di bawah naungan Brajamusti dan The Maident.
'''Brajamusti'''
Dari sekian banyak pertemuan-pertemuan melibatkan laskar-laskar PSIM waktu itu maka pada tanggal 15 Februari 2003 di Yogyakarta tepatnya di Balai RK Mangkukusuman Markas Laskar PSIM yaitu Hooligans. H.Guntur Artamaji sebagai penggagas dikumpulnya sekelompok laskar PSIM sebelum adanya Brajamusti ( Hooligans, Mgr, Cobra Mataram, Dahkota, Baju Barat, Pathuk squad & Cidelaras). Menetapkan pemilihan nama Suporter PSIM melalui Sayembara surat kabar dan akhirnya terpilih dari sekian banyak nama-nama akhirnya dipilih nama Brajamusti kepanjangan dari 'Brayat Jogja Mataram Utama Sejati'.
Arti sesungguh nya dari kata Brajamusti adalah Aji-ajian sakti dari Gatutkaca. Bima adalah salah satu dari pandawa lima, mempunyai anak Gatutkaca. Dia adalah raksasa di Mahabharata dan hanya muncul pada saat perang Baratayuda, dijadikan idola pahlawan yang gagah perkasa dalam pewayangan dengan berbagai cerita dan kesaktiannya dengan aji-ajian Brajamusti yang sampai saat ini masih bisa dipelajari dikalangan masyarakat Jawa.
Maksud dari pengambilan nama Brajamusti untuk wadah suporter PSIM adalah supaya Brajamusti menjadi senjata atau aji-ajian yang ampuh untuk PSIM untuk menghadapi lawan-lawannya dipentas sepak bola Nasional. Jadi Brajamusti selalu ada disamping PSIM dimanapun berlaga.
'''The Maident'''
Perkembangan arah pemikiran mengehendaki pula perubahan di dalam dunia suporter PSIM Jogjakarta. Teriakan-teriakan revolusi PSSI dimana sepak bola sudah terlalu dipandang bermuatan politik praktis baik kedaerahan dan nasional semakin sering terdengar. Hal tersebut membuat sekitar 70 laskar sejak tahun 2008 bersepakat memikirkan sebuah konsep baru. Bisa dikatakan membentuk oposisi mengusung organisasi baru. Sistem yang diharapkan mengubah kebiasaan-kebiasaan lama. Puncaknya pada tanggal 1 Oktober 2010 atas dasar kebersamaan yang mengutamakan prinsip atraktif, menekan total aksi anarkis di sepak bola, dan meminimalisir unsur politik maka terbentuklah Mataram Independent (The Maident).
''The Maident'' murni usulan konsep Bapak Wasito dari laskar MGR. Bapak Wasito bersama forum di Balai RW Gandekan merumuskan bahwa sudah waktunya suporter lebih berdikari. ''Jer basuki mawa bea'', untuk mencapai sebuah cita-cita harus mau berkorban. Tidak gampang untuk menjadi independen bekalnya harus banyak. Semangat utamanya adalah ''“tan gumantung ing liyan”'' dalam berbagai hal. Maka sampai hari ini ''rewo-rewo'' menjadi salam kebersamaan yang selalu disuarakan melalui tribun utara. Semangat berdikari, berdiri di atas kaki sendiri demi PSIM Jogjakarta kembali kepada kejayaannya. Sejarah jelas mengatakan PSIM sebagai salah satu inisiator berkembangnya sepak bola di Indonesia. Persatuan Sepakraga Mataram (PSM) sebagai cikal bakal PSIM menunjukkan unsur identitas yang berbeda dibanding kelompok sepak bola di masa itu. Jadi, independensi sebenarnya sudah ada sejak embrio PSIM tersebut mulai ada.
== Kiprah di Liga ==
{{col-start}}
{{col-2}}
=== [[Perserikatan]] ===
* '''Liga
* Liga Perserikatan 1931
Juara 2 Liga Perserikatan
* Liga Perserikatan 1939
Juara 2 Liga Perserikatan
* Liga Perserikatan 1940
Juara 2 Liga Perserikatan
* Liga Perserikatan 1943
Juara 2 Liga Perserikatan
* Liga Perserikatan 1951
Peringkat 4 Liga Perserikatan
* Liga Perserikatan 1961
Peringkat 1 Region Barat Divisi I
Peringkat 3 Play Off
* Liga Perserikatan 1985
Juara 2 Divisi I
* Liga Perserikatan 1986/1987
Juara 2 Divisi I
* Liga Perserikatan 1989/1990
Peringkat 4 Divisi I
* Liga Perserikatan 1991/1992
Juara 2 Divisi I (Promosi)
* Liga Perserikatan 1993/1994
Peringkat 7 wilayah Timur Divisi Utama
{{col-2}}
=== [[Liga Indonesia]] ===
* Liga Dunhill Indonesia 1994/1995
Peringkat 17 Wilayah Timur (Degradasi)
* Liga Dunhill Indonesia 1995/1996
* Liga Kansas Indonesia 1996/1997
Juara Dua Divisi I Liga Indonesia 1996/1997 (Promosi)
* Liga Indonesia 1997/1998
Peringkat 10 Wilayah Tengah (Liga dihentikan)
* Liga Indonesia 1998/1999
Peringkat 5 Wilayah Tengah
* Liga Bank Mandiri Indonesia 1999/2000
Peringkat 14 Wilayah Timur (Degradasi)
* Liga Bank Mandiri Indonesia 2001
Peringkat 3 Grup Tengah I Divisi I
* Liga Bank Mandiri Indonesia 2002
Peringkat 5 Grup 2 Divisi I
* Liga Bank Mandiri Indonesia 2003
Peringkat 3 Playoff Divisi I
* Liga Bank Mandiri Indonesia 2004
Peringkat 6 Wilayah Barat Divisi I
* Liga Djarum Indonesia 2005
Juara Divisi I (Promosi)
* Liga Djarum Indonesia 2006
Mengundurkan diri dari kompetisi Divisi Utama karena terjadi [[Gempa bumi Yogyakarta 2006]]
* Liga Djarum Indonesia 2007
Peringkat 15 Wilayah Timur
* Liga Utama Esia Indonesia 2008/2009
Peringkat 12 Wilayah Timur
* Liga Joss Indonesia 2009/2010
Peringkat 7 Grup 3 Divisi Utama
* Liga Ti-Phone Indonesia 2010/2011
Peringkat 5 Grup 2 Divisi utama
* Liga Divisi Utama Indonesia 2011/2012
Peringkat 4 Divisi Utama/Play Off PPD ISL
{{col-end}}
== Prestasi ==
'''Perserikatan'''
* Juara Liga Perserikatan 1932.
* Juara Divisi 1 PSSI 2005.
== Lihat pula ==
* [[Monumen Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia]]
* [[Stadion Mandala Krida]]
== Rujukan ==
{{commons category|PSIM Yogyakarta}}
{{reflist}}
{{Liga 2}}
{{Skuat PSIM Yogyakarta}}
{{Tim sepak bola di Yogyakarta}}
[[Kategori:Kota Yogyakarta]]
[[Kategori:PSIM Yogyakarta| ]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1929 di Hindia Belanda]]
|