Perusahaan Hindia Timur Belanda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
alih |
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Koloni Belanda menjadi Bekas koloni Belanda |
||
(28 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{untuk|Perusahaan Hindia Barat Belanda|Geoctroyeerde Westindische Compagnie}}{{untuk|Perusahaan Hindia Timur Belanda di Indonesia|Perusahaan Hindia Timur Belanda di Indonesia}}
{{Infobox company
| name = Perusahaan Hindia Timur Belanda<br>{{small|''Vereenigde Oostindische Compagnie''}}
| native_name = {{plainlist|<ul><li>''Vereenigde Oostindische Compagnie'' <small>(populer)</small></li>
<li>''Geoctroyeerde Oostindische Compagnie'' <small>(asli)</small></li>
<li>''Vereenigde Nederlandsche
Geoctrooyeerde Oostindische Compagnie'' <small>(formal)</small></li></ul>}}
| logo = [[Berkas:VOC.svg|75px|Logo VOC]]
| caption = {{small|Lambang VOC}}
| image = Flag of the Dutch East India Company.svg
| image_caption = {{small|Bendera VOC}}
| type = [[Perusahaan publik]]
| fate = [[Kebangkrutan|Bangkrut]] dan seluruh kepemilikannya di Nusantara dinasionalisasi
| predecessor = {{plainlist|<ul><li>''[[Voorcompagnie]]ën''/Pra-kompeni (1594–1602)</li></small>[[Compagnie van Verre]]<br></small>[[Brabantsche Compagnie]]<br></small>[[Compagnie van De Moucheron]]<br></small>[[Veerse Compagnie]]</li></ul>}}
| successor = {{flag|Hindia Belanda}}
| foundation = [[20 Maret]] [[1602]] melalui penggabungan empat perusahaan dagang Belanda
| founder = [[Johan van Oldenbarnevelt]] dan [[Dewan Negara Belanda|''Staten Generaal'']]
| defunct = [[31 Desember]] [[1799]]
| location_city = {{negara|Republik Belanda}} [[Oost-Indisch Huis (Amsterdam)|Oost-Indisch Huis]], [[Amsterdam]]
| location_country = [[Republik Belanda]]
| locations = {{negara|Hindia Belanda}} [[Batavia]], [[Hindia Belanda]]
| area_served = [[Hindia Belanda]] (utama)<br>[[India]]<br>[[Tiongkok]]<br>[[Thailand]]<br>[[Taiwan]]<br>[[Kota Melaka|Malaka]]<br>[[Jepang]]<br>[[Afrika Selatan]]
| key_people = [[Heeren XVII]]/Dewan Tujuh Belas ([[Republik Belanda]], 1602-1799)<br>[[Gubernur Jenderal Hindia Belanda]] ([[Batavia]], 1610-1800)
| industry = [[Konglomerat|Proto-Konglomerasi]], [[Perdagangan]]
| products = Rempah-rempah, sutra, keramik, logam, hewan ternak, teh, padi, kedelai, tebu, anggur, kopi
| services =
| revenue =
| operating_income =
| net_income =
| aum =
| assets =
| equity =
| owner =
| num_employees =
| parent =
| divisions =
| subsid =
| homepage =
| footnotes =
| intl =
}}
'''Perusahaan Hindia Timur Belanda''', secara resmi bernama '''Persatuan Perusahaan Hindia Timur''' ({{lang-nl|'''Vereenigde Oostindische Compagnie'''}}; disingkat '''VOC''') didirikan pada 20 Maret 1602.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://historia.id/kuno/articles/hari-ini-voc-berdiri-DWVe3|title=Hari Ini VOC Berdiri|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=en|access-date=2019-08-21}}</ref> VOC adalah persekutuan dagang asal [[Belanda]] yang memiliki [[monopoli]] untuk aktivitas [[perdagangan]] di [[Asia]]. Disebut Hindia Timur karena ada pula [[Geoctroyeerde Westindische Compagnie]] yang merupakan persekutuan dagang untuk kawasan [[Hindia Barat]]. Perusahaan ini dianggap sebagai [[perusahaan multinasional]] pertama di dunia <ref name=":0">http://www.kb.nl/themas/geschiedenis-en-cultuur/koloniaal-verleden/voc-1602-1799 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150207085730/http://www.kb.nl/themas/geschiedenis-en-cultuur/koloniaal-verleden/voc-1602-1799|date=2015-02-07}} VOC at the [[National Library of the Netherlands]] (in Dutch)</ref> sekaligus merupakan perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem pembagian [[saham]].<ref name=":1">Mondo Visione web site: [http://www.mondovisione.com/exchanges/handbook-articles/who-needs-stock-exchanges/ Chambers, Clem. "Who needs stock exchanges?"] ''Exchanges Handbook''. -- retrieved 21 August 2011.</ref> Satu dari pemegang saham VOC terbesar adalah [[Isaac Le Maire]], seorang pengusaha dan investor keturunan Yahudi dari [[Walonia]] (sekarang [[Belgia]]).
Meskipun sebetulnya VOC merupakan sebuah persekutuan badan dagang saja, tetapi badan dagang ini istimewa karena didukung oleh [[negara]] dan diberi fasilitas serta [[hak]]-hak istimewa (''octrooi'').<ref name=":2" /> Misalnya VOC boleh memiliki tentara, memiliki mata uang, bernegosiasi dengan negara lain hingga menyatakan perang.<ref name=":2" /> Banyak pihak menyebut VOC sebagai negara di dalam negara. VOC memiliki enam bagian (''Kamers'') di [[Amsterdam]], [[Middelburg]] (untuk [[Zeeland]]), [[Enkhuizen]], [[Delft]], [[Hoorn]], dan [[Rotterdam]].<ref>{{Cite book|title=Jan Kompeni: Sejarah VOC dalam Perang dan Damai 1602-1799|last=Boxer|first=C.R|publisher=Sinar Harapan|year=1983|isbn=|location=|page=}}</ref> Delegasi dari ruang ini berkumpul sebagai ''Heeren XVII'' atau 17 tuan.<ref>{{Cite web|url=https://historia.id/kuno/articles/riwayat-di-balik-berdirinya-kompeni-dagang-voc-P1BNK|title=Riwayat di Balik Berdirinya Kompeni Dagang VOC|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|access-date=2019-08-21}}</ref> ''Kamers'' menyumbangkan delegasi ke dalam tujuh belas sesuai dengan proporsi modal yang mereka bayarkan; delegasi Amsterdam berjumlah delapan.
Di kalangan orang [[Indonesia]] bahkan juga di [[Malaysia]], VOC memiliki sebutan populer '''Kompeni''' atau '''Kumpeni'''.<ref name="Inilah Asal Usul Kata Kompeni">{{Cite web|url=http://www.berdikarionline.com/inilah-asal-usul-kata-kompeni/|title=Inilah Asal Usul Kata “Kompeni”|date=2018-11-21|website=Berdikari Online|language=id-ID|access-date=2019-08-21}}</ref> Istilah ini berasal dari kesalahan orang Indonesia ketika mengucapkan ''compagnie'' dalam bahasa Belanda yang merujuk pada makna perusahaan.<ref name="Inilah Asal Usul Kata Kompeni"/> Setelah VOC berakhir, istilah "Kompeni" kemudian mulai digunakan secara umum dalam bahasa sehari hari untuk merujuk ke pemerintah dan tentara Belanda karena penindasannya dan pemerasan kepada rakyat Indonesia.
Kelahiran VOC tidak bisa dilepaskan dari pemberontakan 17 provinsi di Delta Sungai Rhien atas dominasi [[Wangsa Habsburg|Dinasti Hasburg (Spanyol)]] di Eropa, yang dikenal dengan ''Tachtigjarige Oorlog'' atau [[Perang Delapan Puluh Tahun]].yang idenya didapat oleh pemikiran freemason,untuk menumbangkan Perancis yang dikenal sebagai revolusi Prancis<ref>{{Cite book|last=Pinto|first=Paulo Jorge de Sousa|last2=Roy|first2=Roopanjali|last3=Pinto|first3=Paulo Jorge de Sousa|date=2012|title=The Portuguese and the Straits of Melaka, 1575 - 1619: power, trade and diplomacy|location=Singapore|publisher=NUS Press|isbn=978-9971-69-570-5}}</ref> Akibat pemberontakan ini, Spanyol melakukan embargo atas para pemberontak yang memaksa mereka mencari jalan sendiri untuk mendapatkan rempah-rempah dan bahan perdagangan lain. Oleh karena itu VOC dipimpin oleh the heeren zeventien[[Heeren XVII]] (17 Direktur) yang mewakili 17 provinsi yang memberontak.
== Sejarah ==
[[Berkas:Voc.jpg|ka|jmpl|250px|Galangan kapal Perusahaan Hindia Timur Belanda di Amsterdam, sekitar tahun 1750.]]
[[Berkas:Replica Amsterdam.jpg|jmpl|250px|Replika ''Amsterdam'' (1749).]]
[[Berkas:VOC house Amsterdam.JPG|jmpl|250px|[[Oost-Indisch Huis (Amsterdam)|Kamar Dagang VOC di Amsterdam]].]]
Datangnya orang Eropa melalui jalur laut diawali oleh [[Vasco da Gama]], yang pada tahun 1497-1498 berhasil berlayar dari [[Eropa]] ke [[India]] melalui [[Tanjung Harapan]] (''Cape of Good Hope'') di ujung selatan [[Afrika]].{{Sfn|Ames|2009|p=1|Ps=: "da Gama’s voyage around the Cape of Good Hope to the tropical spice producing shores of the Malabar coast of India was deemed to be far more signifi cant in terms of immediate economic impact and cultural exchange."}} Sehingga mereka tidak perlu lagi bersaing dengan pedagang-pedagang Timur Tengah untuk memperoleh akses ke Asia Timur, yang selama ini ditempuh melalui jalur darat yang sangat berbahaya. Pada awalnya, tujuan utama bangsa-bangsa Eropa ke Asia Timur dan Tenggara termasuk ke Nusantara adalah untuk perdagangan, demikian juga dengan bangsa [[Belanda]].{{Sfn|Parthesius|2010|p=33|Ps=: "The main concern for Dutch traders and skippers was to establish direct contact with the area that produced the coveted spices."}} Misi dagang yang kemudian dilanjutkan dengan politik permukiman (kolonisasi) dilakukan oleh Belanda dengan kerajaan-kerajaan di [[Jawa]], [[Sumatra]] dan [[Maluku]], sedangkan di [[Suriname]] dan [[Curaçao]], tujuan Belanda sejak awal adalah murni kolonisasi (permukiman). Dengan latar belakang perdagangan inilah awal kolonialisasi bangsa Indonesia (Hindia Belanda) berawal.
Selama abad ke-16, perdagangan rempah-rempah didominasi oleh Portugis dengan menggunakan Lisbon sebagai pelabuhan utama. Sebelum revolusi di negeri Belanda, kota Antwerp memegang peranan penting sebagai distributor di Eropa Utara, akan tetapi setelah tahun 1591 Portugis melakukan kerja sama dengan firma-firma dari Jerman, Spanyol, dan Italia menggunakan Hamburg sebagai pelabuhan utama sebagai tempat untuk mendistribusikan barang-barang dari Asia, memindah jalur perdagangan menjadi tidak melewati Belanda. Namun ternyata perdagangan yang dilakukan Portugis tidak efisien dan tidak mampu menyuplai permintaan yang terus meninggi, terutama lada. Suplai yang tidak lancar menyebabkan harga lada meroket pada saat itu. Selain itu Unifikasi Portugal dan Kerajaan Spanyol (yang sedang dalam keadaan perang dengan Belanda pada saat itu) pada tahun 1580, menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi Belanda. Ketiga faktor tersebutlah yang mendorong Belanda memasuki perdagangan rempah-rempah interkontinental. Akhirnya [[Jan Huyghen van Linschoten]] dan [[Cornelis de Houtman]] menemukan "jalur rahasia" pelayaran Portugis, yang membawa pelayaran pertama [[Cornelis de Houtman]] ke [[Banten]], pelabuhan utama di Jawa pada 1595-1597 dengan kapal dan awak mereka mengalami banyak kerusakan.{{Sfn|Hannigan|2015|p=83|Ps=: "By the time they arrived at Banten the crews had been decimated by sickness and their own bad behaviour, and the ships were fl oating carcasses."}}
Pada 1596, empat kapal ekspedisi dipimpin oleh [[Cornelis de Houtman]] berlayar menuju Indonesia, dan merupakan kontak pertama Indonesia dengan Belanda. Ekspedisi ini mencapai Banten, pelabuhan lada utama di Jawa Barat, di sini mereka terlibat dalam perseteruan dengan orang Portugis dan penduduk lokal. Houtman berlayar lagi ke arah timur melalui pantai utara Jawa, sempat diserang oleh penduduk lokal di Sedayu berakibat pada kehilangan 12 orang awak, dan terlibat perseteruan dengan penduduk lokal di Madura menyebabkan terbunuhnya seorang pimpinan lokal. Setelah kehilangan separuh awak maka pada tahun berikutnya mereka memutuskan untuk kembali ke Belanda namun rempah-rempah yang dibawa cukup untuk menghasilkan keuntungan.{{Sfn|Hannigan|2015|p=85|Ps=: "de Houtman’s expedition had managed to turn a small profi t. So astronomically high were the prices paid for spices in Western Europe that the tiny quantity of mouldy cloves and second-rate nutmeg that the sailors had picked up in Banten, and during brief stops on the Sumatran coast during the homeward journey, were enough to cover all the costs of the expedition."}}
Pada 31 Desember 1600, Inggris memulai mendirikan perusahaan dagang di Asia bernama [[Perusahaan Hindia Timur Britania]] dan berpusat di [[Kalkuta]]. Kemudian Belanda menyusul tahun 1602 dan [[Prancis]] pun tak mau ketinggalan dengan mendirikan [[Perusahaan Hindia Timur Prancis]] tahun 1604.
Pada 20 Maret 1602, para pedagang Belanda mendirikan ''Verenigde Oostindische Compagnie''. Di masa itu, terjadi persaingan sengit di antara negara-negara Eropa, yaitu Portugis, Spanyol, Inggris, Prancis, dan Belanda, untuk memperebutkan hegemoni perdagangan di Asia Timur. Untuk menghadapai masalah ini,''Staaten Generaal'' di Belanda, VOC diberi wewenang memiliki tentara yang harus mereka biayai sendiri. Selain itu, VOC juga mempunyai hak, atas nama Pemerintah Belanda yang waktu itu masih berbentuk republik, untuk membuat perjanjian kenegaraan dan menyatakan perang terhadap suatu negara. Wewenang ini yang mengakibatkan, bahwa suatu perkumpulan dagang seperti VOC, dapat bertindak seperti layaknya satu negara.
Perusahaan ini mendirikan markasnya di Batavia (sekarang [[Jakarta]]) di pulau [[Jawa]]. Pos kolonial lainnya juga didirikan di tempat lainnya di [[Hindia Timur]] yang kemudian menjadi [[Indonesia]], seperti di '''kepulauan rempah-rempah''' ([[Maluku]]), yang termasuk [[Kepulauan Banda]] di mana VOC manjalankan monopoli atas [[pala]] dan [[pala|fuli]]. Metode yang digunakan untuk mempertahankan monopoli termasuk kekerasan terhadap populasi lokal, dan juga [[Penaklukan Kepulauan Banda oleh Belanda|pemerasan dan pembunuhan massal]].
Pos perdagangan yang lebih tenteram terletak di [[Deshima]], [[pulau buatan]] di lepas pantai [[Nagasaki]]. Daerah ini adalah tempat satu-satunya di mana orang Eropa dapat berdagang dengan [[Jepang]].
Hak oktrooi adalah keistimewaan yang dimiliki VOC untuk menjalankan perdagangan di kawasan Hindia.<ref>https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/17/180000869/hak-oktroi--pengertian-dan-isinya?page=all</ref> Isi hak oktroi Octrooi memuat tujuan didirikannya VOC. Preambule octrooi berbunyi, "VOC dibentuk untuk menyediakan arah dan memberikan navigasi bagi perdagangan di Hindia Timur." Perdagangan di nusantara selama 200 tahun dikuasai VOC berdasarkan piagam octrooi pada tahun 1598 perusahaan yang ada kala itu digabungkan menjadi sebuah kongsi dagang.Pada bulan maret 1602 terbentuk Perserikatan Maskapai Hindia Timur, François Valentijn dalam Oud En Nieuw Oost-indien (1602) mencatat octrooi diberikan parlemen Belanda. Octrooi, piagam pendirian Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) yang memuat hak-hak istimewa VOC di Nusantara.<ref>https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/17/180000869/hak-oktroi--pengertian-dan-isinya</ref>
Pada 1603, VOC memperoleh izin di Banten untuk mendirikan kantor perwakilan dan pada 1610, [[Pieter Both]] diangkat menjadi [[Gubernur Jenderal]] VOC pertama (1610-1614), tetapi memilih Jayakarta sebagai pusat administrasi VOC. Sementara itu, Frederik de Houtman menjadi Gubernur VOC di [[Pulau Ambon|Ambon]] (1605-1611) dan setelah itu menjadi Gubernur untuk Maluku (1621-1623). Sehingga pada tanggal 31 Desember 1799 banyaknya pejabat VOC yang terlibat korupsi menyebabkan beban utang VOC menjadi semakin banyak, sehingga VOC sendiri bangkrut dan pailit. VOC dinyatakan bubar oleh Gubernur Jendral VOC Van Overstraten, Semua utang piutang dan segala milik VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda.<ref>https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/03/080000669/runtuhnya-voc?page=all</ref>
== Hak istimewa ==
[[Berkas:Vereinigte Ostindische Compagnie bond - Middelburg - Amsterdam - 1622.jpg|ka|jmpl|250px|Sebuah saham Perusahaan Hindia Timur Belanda, tertanggal 7 November 1623, untuk jumlah 2.400 florin.]]
Hak-hak istimewa yang tercantum dalam ''[[Oktrooi]]'' (piagam/''charter'') tanggal 20 Maret 1602 meliputi:
* Hak monopoli untuk berdagang dan berlayar di wilayah sebelah timur [[Tanjung Harapan]] dan sebelah barat [[Selat Magelhaens]] serta menguasai perdagangan untuk kepentingan sendiri;
* Hak kedaulatan (''soevereiniteit'') sehingga dapat bertindak layaknya suatu negara untuk:
# Memelihara angkatan perang,
# Memaklumkan perang dan mengadakan perdamaian,
# Merebut dan menduduki daerah-daerah asing di luar Negeri Belanda,
# Memerintah daerah-daerah tersebut,
# Menetapkan/mengeluarkan mata-uang sendiri, dan
# Memungut pajak.
== Dampak Monopoli Dagang VOC ==
Monopoli dagang VOC mempunyai akibat yang signifikan, paling utama dalam perihal ekonomi serta sosial. Berikut dampak monopoli dagang VOC:
# Penyusutan Kesejahteraan Petani
# Penghisapan Sumber Energi Alam
# Kesenjangan Ekonomi serta Sosial
# Penyusutan Kedaulatan Lokal
# Pembelajaran Terbatas<ref>{{Cite web|title=Dampak Monopoli Dagang dan Adu Domba VOC Terhadap Rakyat Indonesia Adalah?|url=https://www.riaubisnis.com/2023/10/dampak-monopoli-dagang-dan-adu-domba-voc-terhadap-rakyat-indonesia-adalah.html|website=RIAU BISNIS|language=id|access-date=2023-10-18}}</ref>
== Garis waktu ==
Pada [[1652]], [[Jan van Riebeeck]] mendirikan pos di [[Tanjung Harapan]] (ujung selatan [[Afrika]], sekarang ini [[Afrika Selatan]]) untuk menyediakan kapal VOC untuk perjalanan mereka ke Asia Timur. Pos ini kemudian menjadi koloni sungguhan ketika lebih banyak lagi orang Belanda dan Eropa lainnya mulai tinggal di sini. Pos VOC juga didirikan di [[Persia]] (sekarang [[Iran]]), [[Benggala]] (sekarang [[Bangladesh]]) dan sebagian [[India]]), [[Ceylon]] (sekarang [[Sri Lanka]]), [[Kesultanan Melaka|Malaka]] (sekarang [[Malaysia]]), Siam (sekarang [[Thailand]]), [[Cina]] daratan ([[Guangzhou|Kanton]]), Formosa (sekarang [[Taiwan]]) dan selatan India. Pada [[1662]], [[Koxinga]] mengusir Belanda dari Taiwan.
Pada [[1669]], VOC merupakan perusahaan pribadi terkaya dalam sepanjang sejarah, dengan lebih dari 150 perahu dagang, 40 kapal perang, 50.000 pekerja, angkatan bersenjata pribadi dengan 10.000 tentara, dan pembayaran [[dividen]] 40%.
Perusahaan ini hampir selalu mengalami konflik dengan pihak Inggris; hubungan keduanya memburuk ketika terjadi [[Pembantaian Amboyna|Pembantaian Ambon]] pada tahun [[1623]]. Pada [[abad ke-18]], kepemilikannya dipusatkan di Hindia Timur. Setelah peperangan keempat antara [[Provinsi Bersatu]] dan [[Inggris]] ([[1780]]-[[1784]]), VOC mendapatkan kesulitan finansial, dan pada [[17 Maret]] [[1798]], perusahaan ini dibubarkan, setelah Belanda diinvasi oleh tentara [[Napoleon Bonaparte]] dari [[Prancis]]. Hindia Timur diserahkan kepada [[Kerajaan Belanda]] oleh [[Kongres Wina]] di [[1815]].
== Tujuan ==
Tujuan utama dibentuknya VOC seperti tercermin dalam perundingan [[15 Januari]] [[1602]] adalah untuk “menimbulkan bencana pada musuh dan guna keamanan tanah air”. Yang dimaksud musuh saat itu adalah [[Portugis]] dan [[Spanyol]] yang pada kurun '''Juni 1580''' – '''Desember 1640''' bergabung menjadi satu kekuasaan yang hendak merebut dominasi perdagangan di [[Asia]]. Untuk sementara waktu, melalui VOC bangsa Belanda masih menjalin hubungan baik bersama masyarakat Nusantara.
== Kebangkrutan dan Pembubaran ==
Pada pertengahan abad ke-18, VOC mengalami kebangkrutan karena beberapa sebab sehingga dibubarkan. Penyebab kebangkrutan VOC sendiri disebabkan karena maraknya [[korupsi]] di dalam organisasi VOC yang dilakukan oleh petingginya. Di saat yang bersamaan VOC juga harus berperang menghadapi Inggris yang berakhir dengan direbutnya semua kantor VOC.<ref>{{cite web|url=https://kumparan.com/potongan-nostalgia/kebangkrutan-voc/full|title=Kebangkrutan VOC|access_date= 10 Agustus 2020}}</ref> Heeren Zeventien juga dianggap bertanggungjawab terhadap kebangkrutan VOC, mereka dianggap lalai karena membiarkan para pejabat menjalankan bisnis pribadi namun pada praktiknya mereka mengambil keuntungan lebih untuk memperkaya diri. Heeren Zeventien juga dianggap tidak sigap dalam menanggapi keluhan pegawainya, seperti saat mereka enggan menyediakan serdadu dan '''kelasi''' kapal yang baik mutunya. Selain itu, keterlibatan VOC dalam perang di [[Jawa]], [[Sumatra]], dan [[Maluku]] menjadi penyebab kebangkrutan VOC.<ref>{{cite web|url=https://historia.id/ekonomi/articles/17-tuan-dan-kehancuran-voc-PNark|title=17 Tuan dan Kebangkrutan VOC|access_date=10 Agustus 2020}}</ref> Hingga akhirnya VOC dibubarkan pada 31 Desember 1799 dengan meninggalkan utang sebesar 136,7 juta gulden.<ref>{{cite web|url=https://tirto.id/karena-korupsi-voc-bubar-saat-jelang-tahun-baru-cdDX|title=Karena Korupsi, VOC Bubar Saat Jelang Tahun Baru |access_date=10 Agustus 2020}}</ref>
== Kapal VOC ==
* '''Kapal VOC Amsterdam'''
* [[Batavia (kapal)|Kapal VOC Batavia]]
== Lihat pula ==
* [[Garis waktu sejarah Indonesia]]
* [[Daftar Penguasa Hindia Belanda]]
* [[Jan Pieterszoon Coen]]
* [[Perusahaan Hindia Timur Britania]], didirikan pada [[1600]]
* '''Perusahaan Hindia Timur Denmark''', didirikan pada [[1616]]
* [[Perusahaan Hindia Barat Belanda]], didirikan pada [[1621]]
* [[Perusahaan Hindia Timur Prancis]], didirikan pada [[1664]]
* '''Perusahaan Hindia Timur Swedia''', didirikan pada [[1731]]
* '''Dagh Register'''
* [[Penaklukan Kepulauan Banda oleh Belanda]]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Kepustakaan ==
{{refbegin|1}}
* {{cite book|title=Dutch Ships in Tropical Waters, The development of the Dutch East India Company (VOC) shipping network in Asia 1595-1660|url=https://archive.org/details/dli.doa.086|last=Parthesius|first=Robert|publisher=Amsterdam University Press|year=2010|isbn=9048501237|location=Amsterdam|ref={{sfnref|Parthesius|2010}}|url-status=live}}
* {{cite book|title=Em nome de Deus: The Journal of the First Voyage of Vasco da Gama to India, 1497-1499 (European Expansion and Indigenous Response)|last=Ames|first=Glenn J|publisher=Koninklijke Brill NV|year=2009|isbn=9789047429876|location=Leiden|ref={{sfnref|Ames|2009}}|url-status=live}}
* {{cite book|title=A brief history of Indonesia : sultans, spices, and tsunamis : the incredible story of Southeast Asia's largest|url=https://archive.org/details/briefhistoryofin0000hann|last=Hannigan|first=Tim|publisher=TUTTLE Publishing|year=2015|isbn=978-0-8048-4476-5|location=Tokyo; Vermond; Singapore|ref={{sfnref|Hannigan|2015}}|url-status=live}}
* Boxer, C.R (1983). ''[http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=10953&keywords= Jan Kompeni: Sejarah VOC dalam Perang dan Damai 1602-1799]'' (dalam Bahasa Indonesia)''.'' Sinar Harapan.
{{Authority control}}
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Dutch East India Company}}
* {{en}} [http://www.oldest-share.com/ Saham tertua di dunia (VOC 1606)]
* {{en}} [http://www.economist.com/displayStory.cfm?Story_ID=179810 Mencicipi petualangan - Sejarah rempah-rempah juga sejarah perdagangan] ''[[The Economist]]'', 17 Desember 1998.
* {{id}} [http://batarahutagalung.blogspot.com/2006/10/voc-verenigde-oost-indische-compagnie.html VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie)]
{{Koloni Belanda}}
{{Formosa Belanda}}
[[Kategori:VOC| ]]
[[Kategori:Perusahaan Belanda yang sudah tidak beroperasi]]
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Sejarah Belanda]]
[[Kategori:Bekas koloni Belanda|Perusahaan Hindia Timur, Belanda]]
[[Kategori:Perusahaan Belanda]]
[[Kategori:Hindia Belanda]]
[[Kategori:Sejarah globalisasi]]
[[Kategori:Sejarah perdagangan internasional]]
[[Kategori:Sejarah Amsterdam]]
[[Kategori:Ekonomi Amsterdam]]
|