Batuan beku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.79.18.195 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 202.152.199.165
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(104 revisi perantara oleh 46 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:World geologic provinces.jpg|jmpl|362x362px|Sebaran provinsi-provinsi geologi di dunia]]
[[Berkas:Igneous rock Santoroni Greece.jpg|thumb|Contoh batuan beku; jalur yang berwarna lebih muda menunjukkan arah aliran]]
'''Batuan beku''' atau '''batuan igneus''' (dari [[Bahasa Latin]]: ''ignis'', "api") adalah jenis [[batuan]] yang terbentuk dari [[magma]] yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses [[kristalisasi]], baik di bawah permukaan sebagai batuan [[intrusi (geologi)|intrusif]] ([[plutonik]]) maupun di atas permukaan sebagai batuan [[ekstrusifEkstrusi (geologi)|ekstrusif]] ([[Batuan vulkanik|vulkanik]]). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di [[mantel (geologi)|mantel]] ataupun [[kerak (geologi)|kerak]] bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan [[temperatur]], penurunan [[tekanan]], atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak [[bumi]].
[[Berkas:Batuan beku vulkanik.jpg|jmpl|362x362px|Singkapan batuan beku vulkanik, [[Sukabumi]], [[Indonesia]].]]
Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun (1947), Takeda (1970), magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar terbentuk secara alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.500–2.500 °C dan bersifat ''mobile'' (dapat bergerak) serta terdapat pada [[kerak bumi]] bagian bawah. Dalam magma tersebut terdapat beberapa bahan terlarut yang bersifat [[volatil]] ([[air]], [[karbon dioksida]], [[klorin]], [[fluorin]], [[besi]], [[belerang]], dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan non-volatil (non-gas) yang merupakan pembentuk [[mineral]] yang lazim dijumpai dalam batuan beku.
 
Saat magma mengalami penurunan suhu dalam perjalanan naik ke [[permukaan bumi]], mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa penghabluran. Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat (magma), oleh NL. Bowen disusun suatu seri yang dikenal dengan seri reaksi Bowen. Dalam mengidentifikasi batuan beku, sangat perlu untuk mengetahui karakteristik batuan beku yang meliputi sifat fisik dan komposisi mineral batuan beku.
Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun (1947), Takeda (1970), magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar terbentuk secara alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.500–2.5000C dan bersifat mobile (dapat bergerak) serta terdapat pada kerak bumi bagian bawah. Dalam magma tersebut terdapat beberapa bahan yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine, iron, sulphur, dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan non-volatile (non-gas) yang merupakan pembentuk mineral yang lazim dijumpai dalam batuan beku.
 
== Signifikansi geologi ==
Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan bumi, maka mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa penghabluran. Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat (magma), oleh NL. Bowen disusun suatu seri yang dikenal dengan Bowen’s Reaction Series.
Batuan beku dan [[batuan metamorf|metamorf]] membentuk sekira 90–95% volume bagian atas kerak bumi atau sedalam 15&nbsp;km.<ref>Prothero, Donald R.; Schwab, Fred (2004).''Sedimentary geology: an introduction to sedimentary rocks and stratigraphy'' (2nd ed.). New York: Freeman. p. 12. ISBN 978-0-7167-3905-0.</ref>
 
Batuan beku penting secara [[geologi]] karena:
Dalam mengidentifikasi batuan beku, sangat perlu sekali mengetahui karakteristik batuan beku yang meliputi sifat fisik dan komposisi mineral batuan beku. Dalam membicarakan masalah sifat fisik batuan beku tidak akan lepas dari
* Mineral-mineral dan kimia globalnya memberikan informasi tentang komposisi dari [[mantel]], di mana batuan beku tersebut ter-ekstraksi, serta [[temperatur]] dan [[tekanan]] yang memungkinkan terjadinya ekstraksi ini, dan atau batuan asal yang [[mencair]].
* [[Penanggalan absolut|Umur absolut]] dapat diperoleh dengan berbagai jenis [[penanggalan radiometrik]] dengan demikian dapat dibandingkan dengan strata geologi yang berdekatan, sehingga urutan [[waktu]] kejadian dapat ditentukan.
* Fitur-fitur mereka merupakan karakteristik lingkungan-lingkungan [[tektonik]] tertentu, sehingga memungkinkan rekonstruksi tektonik (lihat [[tektonika lempeng]]).
* Di beberapa situasi tertentu, batuan beku merupakan tempat keberadaan endapan [[bijih]]: Seperti contoh, [[Wolfram|tungsten]], [[timah]], dan [[uranium]] biasanya diasosiasikan dengan [[granit]] dan [[diorit]], sedangkan bijih [[kromium]] dan [[Platina|platinum]] biasanya diasosiasikan dengan [[gabro]].
 
== '''Tekstur'''Morfologi dan setting ==
Dalam hal keterbentukannya, batuan beku dibagi menjadi tiga: intrusif ([[Intrusi (geologi)|plutonik]]), ekstrusif ([[Ekstrusi (geologi)|vulkanik]]), dan [[Batuan hipabisal|hipabisal]].
 
=== Intrusif ===
[[Berkas:Igneous rock eng text.jpg|jmpl|298x298px|Pembentukan batuan beku]]
[[Berkas:Granit-Ekstrusif.jpg|jmpl|296x296px|Granit, salah satu batuan beku intrusif (Laboratorium ''Petromine'', [[Universitas Padjadjaran]])]]
Batuan beku intrusif adalah batuan beku yang membeku dan membatu di bawah permukaan atau di dalam kerak bumi, dikelilingi oleh batuan asal (biasa disebut ''country rock)''. Magma mendingin secara perlahan, dan sebagai hasilnya, batuan beku ini berbutir kasar.<ref>{{Cite web|title=What are igneous rocks?|url=https://www.usgs.gov/faqs/what-are-igneous-rocks?qt-news_science_products=0#qt-news_science_products|website=www.usgs.gov|access-date=2021-01-25}}</ref> Butiran mineral di batuan ini dapat dengan mudah diidentifikasi dengan mata telanjang.Batuan intrusi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan bentuk dan ukuran tubuh intrusi dan hubungannya dengan formasi lain yang diintrusinya. Formasi intrusi yang khas adalah [[batolit]], [[Stok (geologi)|stok]], [[lakolit]], [[sill]] dan [[Dike (geologi)|dike]]. Ketika magma membeku di dalam kerak bumi, magma mendingin perlahan membentuk batuan bertekstur kasar, seperti [[granit]], [[gabro]], atau [[diorit]].
 
Lubang inti dari pegunungan utama terdiri dari batuan beku intrusif, biasanya granit. Ketika terkena oleh erosi, inti atau ''core'' tersebut (disebut batolit) dapat menempati area besar dari permukaan bumi.
 
Batuan beku intrusif Berbutir kasaryang terbentuk pada kedalaman di dalam kerak yang disebut sebagai [[Zona abisal|abisal]]; batuan beku intrusif yang terbentuk di dekat permukaan F 121 18 088 yang disebut [[Batuan hipabisal|hipabisal.]]
 
=== Ekstrusif ===
Batuan beku ekstrusif, juga dikenal sebagai batuan vulkanik, terbentuk di permukaan kerak sebagai akibat dari pencairan sebagian batuan dalam mantel dan kerak. Batuan beku ekstrusif dingin dan mengeras lebih cepat daripada batuan beku intrusif. Mereka dibentuk oleh pendinginan magma cair di permukaan bumi. Magma, yang dibawa ke permukaan melalui celah atau letusan [[gunung berapi]], membeku pada tingkat yang lebih cepat. Oleh karena batu batuan jenis ini halus, kristalin dan berbutir halus. [[Basalt]] adalah batuan beku ekstrusif umum dan membentuk aliran lava (''lava flow)'', lembar lava (''sheeting lava)'' dan dataran tinggi lava (''Lava plateau)''. Beberapa jenis basalt membantu membentuk kolom poligonal lama. [[Giant's Causeway]] di Antrim, Irlandia Utara adalah salah satu contohnya.
 
Batuan cair, dengan atau tanpa kristal ditangguhkan dan gelembung gas, disebut magma. magma naik keatas karena densitas yang lebih rendah dibanding batuan yang mereka ciptakan. Ketika magma mencapai permukaan dari bawah air atau udara, magma disebut lava. Letusan gunung berapi ke udara yang disebut [[Erupsi subaerial|subaerial,]] sedangkan yang terjadi di bawah laut yang disebut [[Bawah Air|submarin]]. ''[[Lubang hidrotermal|black smokers]]'' dan [[Punggung tengah samudra|pematang tengah samudera]] merupakan contoh dari aktivitas gunung berapi bawah laut.
[[Berkas:Staffa-basalt.jpg|jmpl|394x394px|Basalt, salah satu jenis batuan beku ekstrusif bertekstur ''columnar joint,'' di [[Skotlandia]].]]
Volume batuan ekstrusif meletus setiap tahun oleh gunung berapi bervariasi sesuai dengan setting tektonik lempeng. Batuan ekstrusif diproduksi dalam proporsi sebagai berikut:<ref>Fisher, R. V. & Schmincke H.-U., (1984) ''Pyroclastic Rocks'', Berlin, Springer-Verlag</ref>
* [[Batas divergen]]: 73%
* [[Batas konvergen]] (zona subduksi): 15%
* [[hotspot]]: 12%.
Magma yang meletus dari sebuah gunung berapi berperilaku sesuai dengan viskositas, ditentukan oleh temperatur, komposisi, dan konten kristal. Magma suhu tinggi, yang sebagian besar komposisinya adalah basaltik, berperilaku dalam cara yang mirip dengan minyak tebal dan, ketika mendingin, seperti [[karamel]]. Aliran basalt yang panjang dan tipis dengan permukaan [[Lava|pahoehoe]] sangat umum terbentuk pada magma jenis ini. Komposisi intermediet magma, seperti [[andesit]], cenderung membentuk cerobong kerucut yang terdiri atas campuran [[abu]], [[tuf]] dan [[lava]], dan mungkin memiliki viskositas yang sama dengan [[molase]] tebal dan dingin atau bahkan [[karet]] saat meletus. [[Magma]] [[felsik]], seperti [[riolit]], biasanya meletus pada suhu rendah dan 10.000 kali lebih kental dibandingkan basalt. Gunung berapi dengan magma riolitik umumnya meletus eksplosif, dan aliran lava riolitik biasanya terbatas dalam luasan dan memiliki lereng yang curam, karena magma yang begitu kental.
 
Magma felsik dan menengah yang meletus sering terjadi secara merusak, dengan ledakan didorong oleh dikeluarkannya gas terlarut-biasanya uap air, juga [[karbon dioksida]]. Material [[piroklastik]] yang meletus secara eksplosif disebut [[tefra]] dan termasuk tuf, [[aglomerat]] dan [[Ignimbrit]]. [[Abu vulkanik]] halus juga meletus dan membentuk deposit abu tuf yang sering dapat menutupi daerah yang luas.
 
Karena lava mendingin dan mengkristal dengan cepat, batuan ini berbutir halus. Jika pendinginan begitu cepat sehingga mencegah pembentukan bahkan kristal-kristal kecil setelah ekstrusi, batuan yang dihasilkan mungkin sebagian besar kaca/gelas (seperti batuan [[obsidian]]). Jika pendinginan lava terjadi lebih lambat, batuan akan kasar.
 
Karena mineralnya sebagian besar halus, jauh lebih sulit untuk membedakan antara berbagai jenis batuan beku ekstrusif dibandingkan antara berbagai jenis batuan beku intrusif. Umumnya, konstituen mineral halus batuan beku ekstrusif hanya dapat ditentukan dengan pemeriksaan sayatan tipis dari batuan di bawah [[mikroskop polarisasi]], sehingga hanya klasifikasi perkiraan yang dapat dibuat di lapangan.
 
=== Hipabisal ===
Batuan beku hipabisal terbentuk pada kedalaman di antara batuan plutonik dan vulkanik. Batuan ini terbentuk karena pendinginan dan pembekuan yang dihasilkan dari naiknya magma di bawah permukaan bumi. Batuan hipabisal kurang umum dibandingkan batuan plutonik atau vulkanik dan sering membentuk [[dike]], [[sill]], [[lakolit]], [[lopolit]] atau [[pakolit]].
 
== Tekstur ==
 
Tekstur didefinisikan sebagai keadaan atau hubungan yang erat antar mineral-mineral sebagai bagian dari batuan dan antara mineral-mineral dengan massa gelas yang membentuk massa dasar dari batuan.
 
Tekstur pada batuan beku umumnya ditentukan oleh tiga hal yang penting, yaitu:
;A. === Kristalinitas ===
:Kristalinitas adalah derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktu terbentuknya batuan tersebut. Kristalinitas dalam fungsinya digunakan untuk menunjukkan berapa banyak yang berbentuk kristal dan yang tidak berbentuk kristal, selain itu juga dapat mencerminkan kecepatan pembekuan magma. Apabila magma dalam pembekuannya berlangsung lambat maka kristalnya kasar. Sedangkan jika pembekuannya berlangsung cepat maka kristalnya akan halus, akan tetapi jika pendinginannya berlangsung dengan cepat sekali maka kristalnya berbentuk amorf.
 
Dalam pembentukannnya dikenal tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu:
:• * [[Holokristalin]], yaitu batuan beku dimanadi mana semuanya tersusun oleh kristal. Tekstur holokristalin adalah karakteristik batuan plutonik, yaitu mikrokristalin yang telah membeku di dekat permukaan.
:• * [[Hipokristalin]], yaitu apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas dan sebagian lagi terdiri dari massa kristal.
:• * [[Holohialin]], yaitu batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas. Tekstur holohialin banyak terbentuk sebagai lava (obsidian), dike dan sill, atau sebagai fasies yang lebih kecil dari tubuh batuan.
 
;B. === Granularitas ===
:Granularitas didefinisikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku. Pada umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu:
==== Fanerik/fanerokristalin ====
Besar kristal-kristal dari golongan ini dapat dibedakan satu sama lain secara megaskopis dengan mata biasa. Kristal-kristal jenis fanerik ini dapat dibedakan menjadi:
* Halus (fine), apabila ukuran diameter butir kurang dari 1&nbsp;mm.
* Sedang (medium), apabila ukuran diameter butir antara 1–5&nbsp;mm.
* Kasar (coarse), apabila ukuran diameter butir antara 5–30&nbsp;mm.
* Sangat kasar (very coarse), apabila ukuran diameter butir lebih dari 30&nbsp;mm.
==== Afanitik ====
Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak dapat dibedakan dengan mata biasa sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur afanitik dapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya. Dalam analisis mikroskopis dapat dibedakan:
* [[Mikrokristalin]], apabila mineral-mineral pada batuan beku bisa diamati dengan bantuan mikroskop dengan ukuran butiran sekitar 0,1 – 0,01&nbsp;mm.
* [[Kriptokristalin]], apabila mineral-mineral dalam batuan beku terlalu kecil untuk diamati meskipun dengan bantuan mikroskop. Ukuran butiran berkisar antara 0,01 – 0,002&nbsp;mm.
* [[Amorf/glassy/hyaline]], apabila batuan beku tersusun oleh gelas.
 
=== Bentuk kristal ===
1. Fanerik/fanerokristalin, Besar kristal-kristal dari golongan ini dapat dibedakan satu sama lain secara megaskopis dengan mata biasa. Kristal-kristal jenis fanerik ini dapat dibedakan menjadi:
Bentuk kristal adalah sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifat batuan secara keseluruhan. Ditinjau dari pandangan dua dimensi dikenal tiga bentuk kristal, yaitu:
: - Halus (fine), apabila ukuran diameter butir kurang dari 1 mm.
:* - Sedang (medium)Euhedral, apabila ukuranbatas diameterdari butirmineral antaraadalah 1bentuk asli 5dari mmbidang kristal.
:* - Kasar (coarse)Subhedral, apabila ukuransebagian diameterdari butirbatas antarakristalnya 5sudah tidak 30terlihat mmlagi.
* Anhedral, apabila mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli.
: - Sangat kasar (very coarse), apabila ukuran diameter butir lebih dari 30 mm.
2. Afanitik, Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak dapat dibedakan dengan mata biasa sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur afanitik dapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya. Dalam analisis mikroskopis dapat dibedakan:
: - [[Mikrokristalin]], apabila mineral-mineral pada batuan beku bisa diamati dengan bantuan mikroskop dengan ukuran butiran sekitar 0,1 – 0,01 mm.
: - [[Kriptokristalin]], apabila mineral-mineral dalam batuan beku terlalu kecil untuk diamati meskipun dengan bantuan mikroskop. Ukuran butiran berkisar antara 0,01 – 0,002 mm.
: - [[Amorf/glassy/hyaline]], apabila batuan beku tersusun oleh gelas.
 
Ditinjau dari pandangan tiga dimensi, dikenal empat bentuk kristal, yaitu:
;C. Bentuk Kristal
* Equidimensional, apabila bentuk kristal ketiga dimensinya sama panjang.
:Bentuk kristal adalah sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifat batuan secara keseluruhan. Ditinjau dari pandangan dua dimensi dikenal tiga bentuk kristal, yaitu:
:* - EuhedralTabular, apabila batasbentuk darikristal mineraldua adalahdimensi bentuklebih aslipanjang dari bidangsatu kristaldimensi yang lain.
* Prismitik, apabila bentuk kristal satu dimensi lebih panjang dari dua dimensi yang lain.
: - Subhedral, apabila sebagian dari batas kristalnya sudah tidak terlihat lagi.
:* - AnhedralIrregular, apabila mineralbentuk sudahkristal tidak mempunyai bidang kristal asliteratur.
: Ditinjau dari pandangan tiga dimensi, dikenal empat bentuk kristal, yaitu:
: - Equidimensional, apabila bentuk kristal ketiga dimensinya sama panjang.
: - Tabular, apabila bentuk kristal dua dimensi lebih panjang dari satu dimensi yang lain.
: - Prismitik, apabila bentuk kristal satu dimensi lebih panjang dari dua dimensi yang lain.
: - Irregular, apabila bentuk kristal tidak teratur.
 
;D. === Hubungan Antarantar kristal Kristal===
:Hubungan antar kristal atau disebut juga (relasi) didefinisikan sebagai hubungan antara kristal/mineral yang satu dengan yang lain dalam suatu batuan. Secara garis besar, relasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
==== Equigranular ====
:- Equigranular, yaitu apabila secara relatif ukuran kristalnya yang membentuk batuan berukuran sama besar. Berdasarkan keidealan kristal-kristalnya, maka equigranular dibagi menjadi tiga, yaitu:
Yaitu apabila secara relatif ukuran kristalnya yang membentuk batuan berukuran sama besar. Berdasarkan keidealan kristal-kristalnya, maka equigranular dibagi menjadi tiga, yaitu:
:- Panidiomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang euhedral.
:-* HipidiomorfikPanidiomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang subhedraleuhedral.
:-* AllotriomorfikHipidiomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang anhedralsubhedral.
* Allotriomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang anhedral.
:- Inequigranular, yaitu apabila ukuran butir kristalnya sebagai pembentuk batuan tidak sama besar. Mineral yang besar disebut fenokris dan yang lain disebut massa dasar atau matrik yang bisa berupa mineral atau gelas.
==== Inequigranular ====
Yaitu apabila ukuran butir kristalnya sebagai pembentuk batuan tidak sama besar. Mineral yang besar disebut fenokris dan yang lain (yang lebih kecil) disebut massa dasar yang bisa berupa kristal atau gelas. Inequigranular dibagi menjadi tiga, yaitu:
* Faneroporfiritik, yaitu apabila kristal-kristal penyusun massa dasar dapat terlihat jelas dengan mata atau lup.
* Porfiroafanitik, yaitu apabila kristal penyusun massa dasar tidak dapat terlihat dengan mata atau lup.
 
== '''Struktur''' ==
Struktur adalah kenampakan batuan secara makro yang meliputi kedudukan lapisan yang jelas/umum dari lapisan batuan. Struktur batuan beku sebagian besar hanya dapat dilihat dilapangan saja, misalnya:
* ''Pillow lava'' atau lava bantal, yaitu struktur paling khas dari batuan vulkanik bawah laut, membentuk struktur seperti bantal.
* ''Joint'' struktur, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar yang tersusun secara teratur tegak lurus arah aliran. Sedangkan struktur yang dapat dilihat pada contoh-contoh batuan (hand speciment sample), yaitu:
* ''Masif'', yaitu apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidak menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam tubuh batuan beku.
* ''Vesikuler'', yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkan oleh keluarnya gas pada waktu pembekuan magma. Lubang-lubang tersebut menunjukkan arah yang teratur.
* ''Skoria'', yaitu struktur yang sama dengan struktur vesikuler tetapi lubang-lubangnya besar dan menunjukkan arah yang tidak teratur.
* ''Amigdaloidal'', yaitu struktur di mana lubang-lubang gas telah terisi oleh mineral-mineral sekunder, biasanya mineral silikat atau karbonat.
* ''Xenolitis'', yaitu struktur yang memperlihatkan adanya fragmen/pecahan batuan lain yang masuk dalam batuan yang mengintrusi.
* Pada umumnya batuan beku tanpa struktur (masif), sedangkan struktur-struktur yang ada pada batuan beku dibentuk oleh kekar (joint) atau rekahan (fracture) dan pembekuan magma, misalnya: ''columnar joint'' (kekar tiang), dan ''sheeting joint'' (kekar berlembar).
 
== Komposisi mineral ==
Struktur adalah kenampakan batuan secara makro yang meliputi kedudukan lapisan yang jelas/umum dari lapisan batuan. Struktur batuan beku sebagian besar hanya dapat dilihat dilapangan saja, misalnya:
:• Pillow lava atau lava bantal, yaitu struktur paling khas dari batuan vulkanik bawah laut, membentuk struktur seperti bantal.
:• Joint struktur, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar yang tersusun secara teratur tegak lurus arah aliran. Sedangkan struktur yang dapat dilihat pada contoh-contoh batuan (hand speciment sample), yaitu:
:• Masif, yaitu apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidak menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam tubuh batuan beku.
:• Vesikuler, yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkan oleh keluarnya gas pada waktu pembekuan magma. Lubang-lubang tersebut menunjukkan arah yang teratur.
:• Skoria, yaitu struktur yang sama dengan struktur vesikuler tetapi lubang-lubangnya besar dan menunjukkan arah yang tidak teratur.
:• Amigdaloidal, yaitu struktur dimana lubang-lubang gas telah terisi oleh mineral-mineral sekunder, biasanya mineral silikat atau karbonat.
:• Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya fragmen/pecahan batuan lain yang masuk dalam batuan yang mengintrusi.
:• Pada umumnya batuan beku tanpa struktur (masif), sedangkan struktur-struktur yang ada pada batuan beku dibentuk oleh kekar (joint) atau rekahan (fracture) dan pembekuan magma, misalnya: columnar joint (kekar tiang), dan sheeting joint (kekar berlembar).
 
Untuk menentukan komposisi mineral pada batuan beku, cukup dengan mempergunakan indeks warna dari batuan kristal. Atas dasar warna, mineral sebagai penyusun batuan beku dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:{{Sfn|Bell|2013|p=99|quote="The most important rock-forming minerals are often referred to as felsic and mafic, depending on whether they are light or dark in colour, respectively. Felsic minerals include quartz, muscovite mica, feldspars and feldspathoids, whilst olivines, pyroxenes, amphiboles and biotite mica are mafic minerals."}}
== '''Komposisi Mineral''' ==
* Mineral felsik, yaitu mineral yang berwarna terang, terutama terdiri dari mineral [[kuarsa]], [[feldspar]], [[feldspatoid]] dan [[muskovit]].
* Mineral [[mafik]], yaitu mineral yang berwarna gelap, terutama [[biotit]], [[piroksen]], [[amfibol]] dan [[olivin]].
 
== Klasifikasi batuan beku ==
Untuk menentukan komposisi mineral pada batuan beku, cukup dengan mempergunakan indeks warna dari batuan kristal. Atas dasar warna mineral sebagai penyusun batuan beku dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Tabel di bawah merupakan klasifikasi batuan beku yang biasa dipakai di Indonesia.Untuk detail lebih lanjut lihat [[Diagram QAPF]].
:• Mineral felsik, yaitu mineral yang berwarna terang, terutama terdiri dari mineral kwarsa, feldspar, feldspatoid dan muskovit.
{| cellpadding="2" cellspacing="0" border="1"
:• Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna gelap, terutama biotit, piroksen, amphibol dan olivin.
|-
|
! style="background:#ffc0c0;" colspan="4"| Komposisi
|-
! style="background:#ffc0c0;"| Keterjadian
| style="background:#c0ffc0;"| Felsik
| style="background:#c0ffc0;"| Intermediet
| style="background:#c0ffc0;"| Mafik
| style="background:#c0ffc0;"| Ultramafik
|-
| style="background:#c0ffc0;"| Intrusif
| [[Granit]]
| [[Diorit]]
| [[Gabro]]
| [[Peridotit]]
|-
| style="background:#c0ffc0;"| Extrusif
| [[Riolit]]
| [[Andesit]]
| [[Basal]]
| [[Komatit]]
|}
 
{| cellpadding="2" cellspacing="0" border="1"
|-
|
! style="background:#ffc0c0;" colspan="4"| Silikat penting pembentuk batuan
|-
! style="background:#ffc0c0;"|
| style="background:#c0ffc0;"| Felsic
| style="background:#c0ffc0;"| Intermediate
| style="background:#c0ffc0;"|Mafik
| style="background:#c0ffc0;"|Ultramafik
|-
| style="background:#c0ffc0;"| Berbutir kasar
| [[Granit]]
| [[Diorit]]
| [[Gabro]]
| [[Peridotit]]
|-
| style="background:#c0ffc0;"| Berbutir menengah
|
|
| [[Diabas]]
|
|-
| style="background:#c0ffc0;"| Berbutir halus
| [[Riolit]]
| [[Andesit]]
| [[Basal]]
| [[Komatit]]
|}
 
Batuan beku dapat diklasifikasikan berdasarkan cara terjadinya, kandungan SiO2, dan indeks warna. Dengan demikian dapat ditentukan nama batuan yang berbeda-beda meskipun dalam jenis batuan yang sama, menurut dasar klasifikasinya.
 
=== Klasifikasi berdasarkan cara terjadinya, menurut===
Menurut Rosenbusch (1877-19761877–1976) batuan beku dibagi menjadi:
:• * Effusive rock, untuk batuan beku yang terbentuk di permukaan.
:• * Dike rock, untuk batuan beku yang terbentuk dekat permukaan.
:• * Deep seated rock, untuk batuan beku yang jauh di dalam bumi. Oleh W.T. Huang (1962), jenis batuan ini disebut plutonik, sedang batuan effusive disebut batuan vulkanik.
 
=== Klasifikasi berdasarkan kandungan SiO2 ===
Menurut (C.L. Hugnes, 1962), yaitu:
:• * Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebih dari 66%. Contohnya adalah riolit., granit dan dasit.
:• * Batuan beku intermediate, apabila kandungan SiO2 antara 52% - 66–66%. Contohnya adalah dasit.andesit dan diorit.
:• * Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 antara 45% - 52–52%. Contohnya adalah andesit.basalt dan gabro.
:• * Batuan beku ultra basa, apabila kandungan SiO2 kurang dari 45%. Contohnya adalah basalt.peridotit, dunit, dan komatiit.
 
=== Klasifikasi berdasarkan indeks warna ===
Menurut ( S.J. Shand, 1943), yaitu:
:• Leucoctaris* rockBatuan leukokratik, apabila mengandung kurang dari 30% mineral mafik.
:• Mesococtik* rockBatuan mesokratik, apabila mengandung 30% - 60–60% mineral mafik.
:• Melanocractik* rockBatuan melanokratik, apabila mengandung lebih dari 60% mineral mafik.
 
Sedangkan menurut S.J. Ellis (1948) juga membagi batuan beku berdasarkan indeks warnanya sebagai berikut:
:• Holofelsic* Holofelsik, untuk batuan beku dengan indeks warna kurang dari 10%.
:• Felsic* Felsik, untuk batuan beku dengan indeks warna 10% sampai 40%.
:• Mafelsic* Mafelsik, untuk batuan beku dengan indeks warna 40% sampai 70%.
:• * Mafik, untuk batuan beku dengan indeks warna lebih dari 70%.
 
Jenis-jenis batuan beku dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Batuan beku dalam,contohnya : Batu granit.
2. Batuan beku gang/ tengah,contohnya : Granit porfir
3. Batuan beku luar,contohnya : Batu andesit
 
== Pranala luar ==
{{commons|Igneous rock}}
* {{en}} [https://www.utdallas.edu/~aiken/SHAKEBAKE/rockclassification.pdf USGS Systematic of Igneous Rocks] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160112095304/https://www.utdallas.edu/%7Eaiken/SHAKEBAKE/rockclassification.pdf |date=2016-01-12 }}
* {{en}} [http://vulcan.wr.usgs.gov/LivingWith/VolcanicPast/Notes/igneous_rocks.html USGS Igneous Rocks]
* {{en}} [http://vulcan.wr.usgs.gov/LivingWith/VolcanicPast/Notes/igneous_rocks.html USGS Igneous Rocks] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130221075708/http://vulcan.wr.usgs.gov/LivingWith/VolcanicPast/Notes/igneous_rocks.html |date=2013-02-21 }}
* {{en}} [http://www.geol.lsu.edu/henry/Geology3041/lectures/02IgneousClassify/IUGS-IgneousClassFlowChart.htm Igneous rock classification flowchart]
* {{en}} [http://www.geol.lsu.edu/henry/Geology3041/lectures/02IgneousClassify/IUGS-IgneousClassFlowChart.htm Igneous rock classification flowchart] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080510070325/http://www.geol.lsu.edu/henry/Geology3041/lectures/02IgneousClassify/IUGS-IgneousClassFlowChart.htm |date=2008-05-10 }}
{{geologi-stub}}
== Referensi ==
<references />
== Daftar Pustaka ==
{{refbegin|1}}
{{cite book|title=Engineering In Rock Masses|last=Bell|first=F. G.|publisher=Elsevier|url=https://books.google.co.id/books?id=vPz8BAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Engineering+in+Rock+Masses&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiS-Om8kbbuAhVIXSsKHYLBBUcQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=Engineering%20in%20Rock%20Masses&f=false|year=2013|isbn=9781483105192|location=Amsty|ref={{sfnref|Harson
o|2013}}|url-status=live}}
 
[[Kategori:Batuan beku| ]]
[[Kategori:Petrologi batuan beku]]
[[Kategori:Vulkanologi]]
 
[[an:Roca ignia]]
[[ar:صخر ناري]]
[[be:Магматычныя горныя пароды]]
[[be-x-old:Магматычныя горныя пароды]]
[[bg:Магмени скали]]
[[bn:আগ্নেয় শিলা]]
[[bs:Magmatske stijene]]
[[ca:Roca ígnia]]
[[cs:Magmatická hornina]]
[[cy:Craig igneaidd]]
[[de:Magmatisches Gestein]]
[[el:Εκρηξιγενές πέτρωμα]]
[[en:Igneous rock]]
[[eo:Magmorokaĵo]]
[[es:Roca ígnea]]
[[et:Tardkivim]]
[[eu:Arroka igneo]]
[[fa:سنگ آذرین]]
[[fi:Magmakivi]]
[[fr:Roche magmatique]]
[[gd:Clach theinnteach]]
[[gl:Rocha magmática]]
[[he:סלע יסוד]]
[[hi:आग्नेय चट्टान]]
[[hr:Magmatske stijene]]
[[ht:Wòch igne]]
[[hu:Magmás kőzetek]]
[[is:Storkuberg]]
[[it:Roccia magmatica]]
[[ja:火成岩]]
[[jbo:dujro'i]]
[[jv:Watu Igneus]]
[[ka:მაგმური ქანები]]
[[kk:Магмалық тау жыныстары]]
[[ko:화성암]]
[[la:Saxum igneum]]
[[lt:Magminė uoliena]]
[[lv:Magmatiskie ieži]]
[[mk:Магматска карпа]]
[[ml:ആഗ്നേയ ശില]]
[[mn:Магмын чулуулаг]]
[[ms:Batuan igneus]]
[[my:မီးသင့်ကျောက်]]
[[nds:Magmatit]]
[[nl:Stollingsgesteente]]
[[nn:Magmatisk bergart]]
[[no:Magmatisk bergart]]
[[pl:Skały magmowe]]
[[pnb:اگ پڑی]]
[[pt:Rocha ígnea]]
[[ro:Rocă magmatică]]
[[ru:Магматические горные породы]]
[[sh:Magmatske stene]]
[[simple:Igneous rock]]
[[sk:Vyvretá hornina]]
[[sl:Magmatska kamnina]]
[[sr:Магматске стене]]
[[su:Batu igneus]]
[[sv:Magmatisk bergart]]
[[ta:தீப்பாறை]]
[[th:หินอัคนี]]
[[tr:Magmatik kayaçlar]]
[[uk:Магматичні гірські породи]]
[[vi:Đá mácma]]
[[zh:火成岩]]