Nilai sosial: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tolak ukur bentuk bakunya adalah tolok ukur.
Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(61 revisi perantara oleh 40 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Nilai sosial''' adalah berbagai prinsip, anggapan maupun keyakinan yang berlaku dalam suatu [[masyarakat]]. Nilai ini menjadi pedoman hidup bagi anggota masyarakat dan dianggap baik dan benar serta wajib dipatuhi. Nilai sosial tidak berbentuk [[Menulis|tulisan]], melainkan berbentuk [[Bahasa lisan|lisan]] serta diketahui dan disepakati bersama oleh setiap anggota masyarakat. Pewarisan nilai sosial dilakukan oleh generasi lama ke generasi baru secara turun-temurun. Dalam suatu masyarakat, nilai sosial dapat sangat beragam dan selalu berubah mengikuti perkembangan dalam masyarakat itu sendiri. Nilai sosial diperlukan untuk mengatur hubungan antaranggota masyarakat.<ref>{{Cite book|last=Suhardi dan Sunarti, S.|first=|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Suhardi_Sri_Sunarti_2009.pdf|title=Sosiologi 1: Untuk SMA/MA Kelas X Program IPS|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-208-5|pages=43|url-status=live|access-date=2020-11-01|archive-date=2020-09-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20200930003138/http://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Suhardi_Sri_Sunarti_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref> Masyarakat akan berperilaku sesuai dengan [[norma sosial]] yang berlaku dan menentukan apa yang benar dan penting berdasarkan nilai sosialnya.<ref>{{Cite book|last=Budiati|first=Atik Catur|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kontekstual_Kelas_10_Atik_Catur_Budiati_2009.pdf|title=Sosiologi Kontekstual: Untuk SMA & MA Kelas X|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-219-1|pages=29|url-status=live|access-date=2020-11-01|archive-date=2021-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20210122163105/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kontekstual_Kelas_10_Atik_Catur_Budiati_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref> Perwujudan nilai-nilai sosial dalam kehidupan sehari-hari akan membentuk pandangan hidup dan [[identitas]] budaya yang menjadi pembeda bagi suatu masyarakat tertentu dengan masyarakat yang lain.<ref>{{Cite book|last=Widianti|first=Wida|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Wida_Widianti_2009.pdf|title=Sosiologi 1: untuk SMA dan MA Kelas X|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-745-5|pages=25|url-status=live|access-date=2020-11-01|archive-date=2021-01-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20210123162259/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Wida_Widianti_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref>
{{rapikan}}
'''Nilai sosial''' adalah sebuah konsep abstrak dalam diri [[manusia]] mengenai apa yang dianggap ''baik'' dan apa yang dianggap ''buruk'', ''indah'' atau ''tidak indah'', dan ''benar'' atau ''salah''.
 
== PengertianSumber ==
[[Tuhan]], masyarakat, dan [[individu]] menjadi sumber utama dari nilai sosial. Penetapan nilai sosial yang bersumber dari Tuhan dilandasi oleh [[doktrin]] [[agama]] yang menjadi pedoman manusia dalam bersikap dan bertindak. Nilai sosial yang bersumber dari masyarakat merupakan hasil kesepakatan sejumlah anggota masyarakat. Sedangkan nilai sosial yang bersumber dari individu merupakan hasil rumusan seseorang dalam suatu masyarakat yang kemudian dijadikan pedoman bagi seluruh anggota masyarakatnya.<ref>{{Cite book|last=Sukardi, J.S., dan Rohman, A.|first=|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kelas_10_Joko_Sri_Sukardi_Arif_Rohman_2009.pdf|title=Sosiologi: Kelas X untuk SMA / MA|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-747-9|pages=39|url-status=live|access-date=2020-11-01|archive-date=2020-11-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20201105230952/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kelas_10_Joko_Sri_Sukardi_Arif_Rohman_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
== Ciri-ciri ==
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu [[masyarakat]], mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.
Secara umum, nilai sosial memiliki ciri-ciri berikut:<ref>{{Cite book|last=Waluya, Bagja|first=|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Menyelami_Fenomena_Sosial_di_Masyarakat_Kelas_10_Bagja_Waluya_2009.pdf|title=Sosiologi 1 : Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-738-7|pages=28|url-status=live|access-date=2020-11-01|archive-date=2020-11-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20201127231715/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Menyelami_Fenomena_Sosial_di_Masyarakat_Kelas_10_Bagja_Waluya_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
# Terbentuk melalui [[interaksi sosial]] antarmanusia secara terus menerus.
Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh [[kebudayaan]] yang dianut [[masyarakat]]. Tak heran apabila antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan [[tata nilai]].
# Diwariskan melalui proses belajar dalam bentuk [[sosialisasi]], [[akulturasi]], dan penyebaran [[Budaya|kebudayaan]].
# Aturan atau tolok ukur ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial.
# Nilai yang terkandung bersifat berbeda-beda pada tiap masyarakat dengan kebudayaan dan [[peradaban]] yang berbeda.
# Memberikan pengaruh dengan tingkatan yang berbeda-beda bagi tindakan manusia.
# Memberi dampak positif dan dampak negatif terhadap perkembangan [[kepribadian]] individu yang berperan sebagai anggota masyarakat.
 
== CiriTolok ukur ==
Dalam suatu masyarakat, nilai sosial diukur melalui [[penghargaan]] yang diberikan terhadap pemanfaatan nilai tersebut. Tolok ukur ini selalu bersifat sementara dan mengikuti perkembangan masyarakat. Sifat tetap pada suatu tolok ukur hanya dapat dicapai apabila sebagian besar atau seluruh anggota masyarakat menerima dan memberikan penghargaan terhadap suatu nilai.<ref>{{Cite book|last=Ruswanto|first=|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kelas_10_Ruswanto_2009.pdf|title=Sosiologi: SMA / MA Kelas X|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-746-2|pages=34|url-status=live|access-date=2020-11-01|archive-date=2020-11-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20201107094644/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kelas_10_Ruswanto_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref> Nilai sosial juga dapat diukur melalui [[gaya hidup]] masyarakat. Perubahan pada gaya hidup berarti adanya perubahan terhadap nilai sosial pada masyarakat. Gaya hidup ini berubah mengikuti perkembangan zaman dan perkembangan [[teknologi]].{{Sfn|Indraddin dan Irwan|2016|p=74}}
Ciri nilai sosial di antaranya sebagai berikut.
* Merupakan [[konstruksi]] masyarakat sebagai hasil [[interaksi]] antarwarga [[masyarakat]].
* Disebarkan di antara warga [[masyarakat]] (bukan bawaan lahir).
* Terbentuk melalui [[sosialisasi]] (proses belajar)
* Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial [[manusia]].
* Bervariasi antara [[kebudayaan]] yang satu dengan kebudayaan yang lain.
* Dapat memengaruhi pengembangan diri sosial
* Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga [[masyarakat]].
* Cenderung berkaitan satu sama lain.
 
Nilai sosial menjadi terbatas apabila individu di dalam suatu kelompok sosial tidak mengadakan [[interaksi sosial]] dengan individu lainnya. Kondisi ini dapat terjadi karena kehilangan kontak dan [[komunikasi]] akibat keterbatasan material atau pembatasan jarak antarindividu yang menyebabkan keterasingan sosial. Individu yang merasa terasing dapat memiliki pemikiran untuk menyampaikan keinginan dan pendapatnya atau membatasi dirinya dari komunikasi dengan orang lain.{{Sfn|Soyomukti|2014|p=325}}
== Klasifikasi ==
Berdasarkan ciri-cirinya, nilai sosial dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu [[nilai dominan]] dan [[nilai mendarah daging]] (''internalized value'').
 
==== NilaiPembentukan dominan ====
Nilai-nilai sosial merupakan sesuatu yang nyata dalam tindakan manusia.{{Sfn|Wirawan|2015|p=194}} Tindakan individu lebih diatur oleh nilai [[budaya]] dibandingkan dengan nilai sosial.{{Sfn|Wirawan|2015|p=186}} Pembentukan nilai sosial di dalam masyarakat terjadi di dalam individu-individu secara bersama dalam waktu yang lama.{{Sfn|Indraddin dan Irwan|2016|p=93}} Suatu nilai hanya akan menjadi nilai sosial jika masyarakat menjadikan nilai tersebut sebagai sebuah kebutuhan hidup.{{Sfn|Indraddin dan Irwan|2016|p=94}} Nilai sosial dapat dibentuk melalui [[kebijakan publik]] dengan memanfaatkan [[pendidikan]], [[kepemimpinan]], dan [[Hubungan masyarakat|hubungan antarmasyarakat]]. Pembentukan nilai sosial yang baru akan terjadi dengan cepat jika terjadi [[perubahan sosial]] secara menyeluruh di dalam masyarakat.<ref>{{Cite book|last=Sudrajat, dkk.|first=|date=2017|url=http://fis.uny.ac.id/sites/fis.uny.ac.id/files/buku%20Meneguhkan%20ilmu%20sosial%20keindonesiaan.pdf|title=Meneguhkan Ilmu-Ilmu Sosial Keindonesiaan|location=Yogyakarta|publisher=Fakultas Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta|isbn=978-602-60578-2-2|pages=187-188|url-status=live|access-date=2020-11-22|archive-date=2022-04-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20220403234906/http://fis.uny.ac.id/sites/fis.uny.ac.id/files/buku%20Meneguhkan%20ilmu%20sosial%20keindonesiaan.pdf|dead-url=yes}}</ref>
Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya. Ukuran dominan tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut.
 
== Jenis-jenis ==
* Banyak orang yang menganut nilai tersebut. Contoh, sebagian besar anggota [[masyarakat]] menghendaki perubahan ke arah yang lebih baik di segala bidang, seperti [[politik]], [[ekonomi]], [[hukum]], dan [[sosial]].
* Berapa lama nilai tersebut telah dianut oleh anggota [[masyarakat]].
* Tinggi rendahnya usaha orang untuk dapat melaksanakan nilai tersebut. Contoh, orang Indonesia pada umumnya berusaha pulang kampung (mudik) di hari-hari besar keagamaan, seperti [[Lebaran]] atau [[Natal]].
* Prestise atau kebanggaan bagi orang yang melaksanakan nilai tersebut. Contoh, memiliki mobil dengan merek terkenal dapat memberikan kebanggaan atau prestise tersendiri.
 
=== Berdasarkan sifatnya ===
==== Nilai mendarah daging (''internalized value'') ====
Berdasarkan sifanya, nilai sosial dibedakan menjadi:{{Sfn|Risdi|2019|p=48-49}}
Nilai mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi (bawah sadar). Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seseorang masih kecil. Umumnya bila nilai ini tidak dilakukan, ia akan merasa malu, bahkan merasa sangat bersalah. Contoh, seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab. Demikian pula, [[guru]] yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal dalam mendidik anak tersebut.
 
# Nilai [[kepribadian]], yaitu nilai yang membentuk kepribadian seseorang dan berasal dari dirinya sendiri.
Bagi [[manusia]], nilai berfungsi sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku dan perbuatannya. Nilai mencerminkan kualitas pilihan tindakan dan pandangan hidup seseorang dalam [[masyarakat]].
# Nilai [[Kebendaan tak bertubuh|kebendaan]], yaitu nilai yang diukur dari pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dengan memanfaatkan usaha manusia.
Menurut Notonegoro,nilai sosial terbagi 3, yaitu:
# Nilai material[[Biologi manusia|biologis]], yaitu segala sesuatunilai yang bergunaberkaitan dengan kesehatan dan bagisifat fisik/jasmanibiologis seseorangmanusia.
# Nilai kepatuhan [[hukum]], yaitu nilai yang berkaitan dengan undang-undang atau peraturan negara yang menjadi pedoman tentang hak dan kewajiban bagi setiap warga negara
# Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang mendukung aktivitas seseorang.
# Nilai kerohanianpengetahuan, yaitu segala sesuatunilai yang bergunamengutamakan konsep keilmuan sebagai cara bagiuntuk jiwa/psikismencari seseorangkebenaran.
# Nilai [[agama]], yaitu nilai yang berkaitan dengan ajaran agama yang dianut oleh anggota masyarakat yang menjadi pedoman dalam bersikap, berperilaku, mematuhi perintah, dan menjauhi larangan.
# Nilai [[keindahan]], yaitu nilai yang berkaitan dengan kebutuhan keindahan sebagai bagian dari kebudayaan.
 
=== Berdasarkan tingkat kepentingannya ===
== Pengertian Nilai Menurut para Ahli ==
[[Berkas:Family eating meal.jpg|jmpl|Bagi setiap manusia, makanan dan minuman memiliki nilai material. Keduanya berguna bagi unsur fisik manusia.]]Berdasarkan tingkat kepentingannya, nilai sosial dapat dibagi menjadi:<ref>{{Cite book|last=Maryati, Kun,|url=https://www.worldcat.org/oclc/958874384|title=Sosiologi : Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA. 1, [Schülerband] Kelas X|location=Jakarta|isbn=978-602-254-133-2|edition=Kurikulum 2013, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah|others=Suryawati, Juju,|oclc=958874384}}, hlm. 74: Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur fisik manusia. Contohnya, makanan, air, dan pakaian. Nilai material relatif lebih mudah diukur dengan alat ukur.</ref>
;''Kimball Young''
:Mengemukakan nilai adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat.
 
#Nilai [[Bahan|material]], nilai ini adalah segala sesuatu yang dapat berguna bagi unsur fisik manusia. Contohnya, makanan, air, serta pakaian. Nilai material relatif lebih mudah diukur dengan menggunakan alat ukur. Contohnya mengukur isi dengan satuan liter.
;''A.W.Green''
# Nilai vital, nilai ini adalah segala sesuatu yang dapat berguna bagi manusia untuk melakukan kegiatan dan aktivitas. Contohnya, buku serta alat tulis bagi pelajar atau mahasiswa, kalkulator bagi auditor, dan motor bagi tukang ojek motor.
:Nilai adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.
# Nilai kerohanian, nilai ini adalah segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani) manusia. Nilai kerohanian antara lain sebagai berikut.
#* Nilai kebenaran yang bersumber dari akal manusia.
#* Nilai keindahan yang bersumber pada rasa keindahan (estetis). Contohnya, lagu, lukisan, dan ukiran atau karya-karya seni lainnya.
#* Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada kodrat manusia, seperti kehendak dan kemauan. Contohnya menolong orang yang terkena musibah.
 
=== Berdasarkan tingkat keberadaannya ===
;''Woods''
Berdasarakan tingkat [[keberadaan]]<nowiki/>nya, nilai sosial dapat dibagi menjadi nilai yang mandiri dan nilai yang tidak mandiri. Nilai yang mandiri, merupakan suatu nilai yang telah ada sejak manusia ada dan memiliki sifat khusus. Sedangkan nilai yang tidak mandiri merupakan nilai yang diperoleh manusia karena ada pihak lain yang membantu mendapatkannya.{{Sfn|Risdi|2019|p=51}}
:Mengemukakan bahwa nilai merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama serta mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari
 
=== Berdasarkan cirinya ===
;''M.Z.Lawang''
Berdasarkan cirinya, nilai sosial dibedakan menjadi:{{Sfn|Risdi|2019|p=49-50}}
:Menyatakan nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,yang pantas,berharga,dan dapat memengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut.
 
# Nilai yang membudaya, yaitu nilai yang dapat menimbulkan tindakan melalui proses berpikir yang lama. Nilai ini telah menjadi bagian dari kepribadian [[Alam bawah sadar|bawah sadar]].
;Hendropuspito
# Nilai dominan, yaitu nilai yang memiliki kedudukan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai-nilai yang lainnya. Suatu nilai dianggap sebagai nilai dominan jika penganut nilai sangat banyak, dianut dalam waktu yang lama, serta dipertahankan dan dijunjung tinggi oleh [[tokoh masyarakat]].
:Menyatakan nilai adalah segala sesuatu yang dihargai [[masyarakat]] karena mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan [[manusia]].
 
== Peranan ==
;Karel J. Veeger
Peran utama dari nilai sosial adalah mengatur tingkah laku anggota masyarakat sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga timbul ketenteraman. Pencapaian tujuan bersama dalam masyarakat menjadi mudah dengan adanya ketenteraman. Dalam prosesnya, nilai sosial berperan sebagai pedoman berperilaku, [[pengendalian sosial]], dan pelindung sosial. Sebagai pedoman berperilaku, nilai sosial berfungsi mengarahkan individu agar memiliki perilaku yang seusai dengan harapan masyarakat. Nilai sosial kemudian memberikan batasan-batasan tingkah laku pada manusia dengan pemberian [[sanksi]] atau perasaan bersalah. Adanya rasa aman yang timbul melalui penerapan nilai sosial kemudian menjadi pelindung bagi manusia dalam melakukan tindakan apapun tanpa adanya rasa takut.<ref>{{Cite book|last=Elisanti dan Rostini, T.|first=|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Elisanti_Tintin_Rostini_2009.pdf|title=Sosiologi 1: untuk SMA / MA Kelas X|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-744-8|pages=39|url-status=live|access-date=2020-11-01|archive-date=2021-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20210122164302/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Elisanti_Tintin_Rostini_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref> Nilai sosial juga dapat membentuk [[kelas sosial]] dalam [[stratifikasi sosial]]. Selain itu, nilai sosial juga dapat membentuk rasa [[persaudaraan]], kerja sama, dan perilaku yang baik dalam masyarakat.<ref>{{Cite book|last=Sudarmi, S., dan Indriyanto, W.|first=|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Sri_Sudarmi_W_Indriyanto_2009.pdf|title=Sosiologi 1: Untuk Kelas X SMA dan MA|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-209-2|pages=25|url-status=live|access-date=2020-11-01|archive-date=2021-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20210122145915/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Sri_Sudarmi_W_Indriyanto_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref> Keseimbangan antara nilai sosial dan norma sosial dengan interaksi sosial juga akan membentuk proses akomodasi antarindividu atau antarkelompok sosial.{{Sfn|Soyomukti|2014|p=343}}
:Menyatakan [[sosiologi]] memandang nilai-nilai sebagai pengertian-pengertian (sesuatu di dalam kepala orang) tentang baik tidaknya perbuatan-perbuatan. Dengan kata lain, nilai adalah hasil penilaian atau pertimbangan moral.
 
=== Etika bisnis ===
Kegiatan [[bisnis]] tidak dapat dilakukan tanpa adanya penerapan nilai sosial, nilai [[moral]] dan nilai [[etika]]. Pemberian bantuan tanpa pamrih merupakan salah satu bentuk nilai sosial yang diperlukan untuk menciptakan hubungan yang selaras antara [[perusahaan]] dan lingkungan selama kegiatan operasional perusahaan berlangsung. Bisnis merupakan bagian dari sistem masyarakat yang mengharuskan adanya hubungan timbal balik dengan lingkungan bisnis. Penertiban dan pengaturan bisnis harus didukung oleh etika atau [[norma sosial]] agar tercipta hubungan yang selaras antara bisnis dan sistem sosial yang berlaku.<ref>{{Cite book|last=Prihatminingtyas|first=Budi|date=2019|url=http://repository.unitri.ac.id/282/1/Buku%20etika%20bisnis%20Budi%20Prihatminingtyas.pdf|title=Etika Bisnis: Suatu Pendekatan dan Aplikasinya Terhadap Stakeholders|location=Malang|publisher=CV. IRDH|isbn=|pages=28|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==
<references />
 
== Daftar pustaka ==
 
# {{cite book|last=Indraddin dan Irwan|first=|date=|year=2016|url=https://sinta.ristekbrin.go.id/assets/img/book/_9786024013790.pdf|title=Strategi dan Perubahan Sosial|location=Yogyakarta|publisher=Deepublish|isbn=978-602-401-379-0|pages=|ref={{sfnref|Indraddin dan Irwan|2016}}|url-status=live|access-date=2020-11-23|archive-date=2021-01-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20210128144458/https://sinta.ristekbrin.go.id/assets/img/book/_9786024013790.pdf|dead-url=yes}}
#{{cite book|last=Risdi|first=Ahmad|date=|year=2019|url=http://iqrometro.co.id/wp-content/uploads/2019/07/buku-nilai-nilai-sosial-tinjauan-dari-sebuah-novel-2.pdf|title=Nilai-nilai Sosial: Tinjauan dari Sebuah Novel|location=Lampung|publisher=CV. Iqro|isbn=978-602-5533-31-0|pages=|ref={{sfnref|Risdi|2019}}|url-status=live}}
# {{cite book|last=Soyomukti|first=Nurani|date=2014|year=2014|url=https://iqbalunimed.files.wordpress.com/2018/12/Pengantar-Sosiologi.pdf|title=Pengantar Sosiologi: Dasar Analisis, Teori & Pendekatan Menuju Analisis Masalah-Masalah Sosial, Perubahan Sosial, dan Kajian-Kajian Strategis|location=Sleman|publisher=Ar-Ruzz Media|isbn=978-979-25-4801-3|pages=|ref={{sfnref|Soyomukti|2014}}|url-status=live}}{{Pranala mati|date=Juni 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
# {{cite book|last=Wirawan, I.B.|first=|date=|year=2015|url=https://iqbalunimed.files.wordpress.com/2019/02/teori-teori-sosial-dalam-tiga-paradigma.pdf|title=Teori-teori Sosial dalam Tiga Paradigma: Fakta Sosial, Definisi Sosial, dan Perilaku Sosial|location=Jakarta|publisher=Prenadamedia Group|isbn=978-602-9413-63-2|pages=|ref={{sfnref|Wirawan|2015}}|url-status=live}}{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
== Lihat pula ==
Baris 63 ⟶ 75:
* [[Norma]]
* [[Konflik]]
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Masyarakat]]