Megawati Soekarnoputri: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
WillsonEP09 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(657 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp}}
{{Redirect|Megawati}}
{{Nama Indonesia|patronymic=yes|Soekarnoputri|Diah Permata Megawati}}
{{Infobox President
| name = Megawati Soekarnoputri
| image = President Megawati Sukarnoputri - Indonesia.jpg
| caption = Potret resmi, 2001
| office = Presiden Indonesia<!--- mohon jangan diganti, ini sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia --->
| order = ke-5
| state = <!--- mohon jangan diganti, ini sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia --->
| term_start = 23 Juli 2001
| term_end = 20 Oktober 2004
|
| predecessor = [[Abdurrahman Wahid]]
| successor = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
| office2 = Wakil Presiden Indonesia
| order2 = ke-8
| term_start2 = 21 Oktober 1999
| term_end2 = 23 Juli 2001
| president2 = [[Abdurrahman Wahid]]
| predecessor2 = [[Bacharuddin Jusuf Habibie]]
| successor2 = [[Hamzah Haz]]
| office3 = [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
| order3 =
| term_start3 = 24 Maret 1999
| term_end3 =
| predecessor3 =
| successor3 = Petahana
| office4 = [[Partai Demokrasi Indonesia|Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia]]
| term_start4 = 22 Januari 1993
| term_end4 = 27 Juli 1996
| predecessor4 = [[Soerjadi (politikus)|Soerjadi]]
| successor4 = [[Soerjadi (politikus)|Soerjadi]]
| office5 = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
| term_start5 = 1 Oktober 1999
| term_end5 = 21 Oktober 1999
|parliamentarygroup5 = [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
| constituency5 = [[Jawa Barat (daerah pemilihan)|Jawa Barat]] ([[Kabupaten Bandung|Bandung]])
| predecessor5 = <!-- kalau menggantikan di tengah jabatan -->
| successor5 = [[Dwi Ria Latifa]]
| term_start6 = 1 Oktober 1987
| term_end6 = 30 September 1997
|parliamentarygroup6 = [[Partai Demokrasi Indonesia]]
| constituency6 = [[Jawa Tengah (daerah pemilihan)|Jawa Tengah]]
| birth_name = Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri
| birth_date = {{Birth date and age|1947|1|23}}
| birth_place = [[Yogyakarta]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], Indonesia
| citizenship =
| party = {{Plainlist|
* {{parpolicon|PDI}} (1986–1996)
* {{parpolicon|Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan}} (sejak 1999)
}}
| spouse = {{Plainlist|
* {{Marriage|[[Surindro Supjarso]]|1968|1970|end=d.}}
* Hassan Gamal A. Hasan{{efn|Pernikahan dibatalkan oleh [[Pengadilan Tinggi Agama]] pada 1972}}
* {{Marriage|[[Taufiq Kiemas]]|1973|2013|end=d.}}
}}
|children = {{Plainlist|
; Dari [[Surindro Supjarso]]
* Mohammad Rizki Pratama
* [[Mohammad Prananda Prabowo]]
; Dari [[Taufiq Kiemas]]
* [[Puan Maharani]]
}}
|parents = {{Plainlist|
* [[Soekarno]] (ayah)
* [[Fatmawati]] (ibu)
}}
|profession = {{Hlist|Politikus}}
|signature = Signature of Megawati Soekarnoputri.svg
|website =
|net_worth = Rp 213 Miliar (LHKPN 2019)<ref name=LHKPN>{{cite web|title=Megawati Soekarnoputri|url=https://drive.google.com/file/d/1hYfi--cK_pPF-Jj2oM8V7z70m8s6hMEo/view?usp=sharing%2F|website=LHKPN|4=|access-date=2020-12-27|archive-date=2022-04-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220407113509/https://drive.google.com/file/d/1hYfi--cK_pPF-Jj2oM8V7z70m8s6hMEo/view?usp=sharing%2F|dead-url=no}}</ref>}}
{{Seri Megawati Soekarnoputri}}
'''Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri''' ({{lahirmati|[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]|23|1|1947}}) adalah [[Presiden Indonesia]] kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004 dan [[Wakil Presiden Indonesia]] kedelapan yang menjabat sejak 21 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001.
Ia merupakan presiden [[wanita]] Indonesia pertama dan satu-satunya hingga saat ini,<ref>{{cite book |last1=Seely |first1=Megan |title=Fight Like a Girl, Second Edition: How to Be a Fearless Feminist |date=6 August 2019 |publisher=NYU Press |isbn=978-1-4798-7731-7 |page=121 |url=https://books.google.com/books?id=rTGbDwAAQBAJ |language=en}}</ref> dan menjadi [[Presiden Indonesia]] pertama yang lahir setelah Indonesia merdeka serta wanita kelima yang memimpin [[Dunia Islam|negara berpenduduk mayoritas Muslim]]. Setelah [[Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden]] pada pemerintahan Presiden [[Abdurrahman Wahid]] (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden Indonesia setelah Gus Dur dicopot dari jabatannya pada tahun 2001. Ia mencalonkan diri kembali dalam [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004|Pemilu Presiden 2004]], tetapi dikalahkan oleh [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Ia mencalonkan diri kembali dalam [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2009|Pemilu Presiden 2009]], tetapi dikalahkan Yudhoyono untuk kedua kalinya.
Megawati Soekarnoputri berperan penting dalam menciptakan [[Komisi Pemberantasan Korupsi]], sebuah lembaga yang bertugas untuk [[Korupsi di Indonesia|melawan korupsi di Indonesia]]. Ia juga menetapkan sistem pemilihan umum untuk pertama kalinya di mana rakyat Indonesia dapat memilih presiden dan wakil presiden secara langsung, selain memilih calon anggota legislatif. Akibatnya, ia diberi julukan "Ibu Penegak Konstitusi".<ref>{{Cite web|url=https://edukasi.okezone.com/read/2022/11/28/624/2715991/ini-7-julukan-presiden-indonesia-dari-soekarno-sampai-jokowi|archiveurl=https://web.archive.org/web/20230423002643/https://edukasi.okezone.com/read/2022/11/28/624/2715991/ini-7-julukan-presiden-indonesia-dari-soekarno-sampai-jokowi?page=3|url-status=dead|title=Ini 7 Julukan Presiden Indonesia, Dari Soekarno Sampai Jokowi : Okezone Edukasi|date=28 November 2022|archivedate=23 April 2023|website=edukasi.okezone.com/}}</ref>
Megawati juga merupakan ketua umum [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] ([[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI-P]]) sejak memisahkan diri dari [[Partai Demokrasi Indonesia]] pada tahun 1999. Ia adalah putri sulung presiden pertama Indonesia, [[Soekarno]].
== Nama ==
Namanya, Soekarnoputri (berarti 'putri [[Soekarno]]'), adalah [[patronimik]], bukan [[nama keluarga]]. [[Orang Jawa]] sering kali tidak memiliki nama keluarga. Ia sering disebut hanya sebagai Megawati atau Mega, yang berasal dari [[bahasa Sanskerta]] berarti 'dewi awan'. Dalam pidatonya di hadapan para siswa SD Sri Sathya Sai, ia menyebutkan bahwa politisi [[India]], [[Biju Patnaik]], menamainya atas permintaan Soekarno.<ref>{{cite web|title=Speech by Indian President R K Narayanan in honor of Megawati Sukarnoputri|url=http://meaindia.nic.in/speech/2002/04/03spc02.htm|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20090505204433/http://meaindia.nic.in/speech/2002/04/03spc02.htm|archive-date=5 Mei 2009|access-date=5 Mei 2009}}</ref><ref>"[http://www.economist.com/node/148026 Obituary: Biju Patnaik] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141020163936/http://www.economist.com/node/148026 |date=2014-10-20 }}". ''[[The Economist]]''. 24 April 1997.</ref>
== Kehidupan awal dan pendidikan ==
=== Masa muda ===
[[File:Sukarno with children and Nehru.jpg|thumb|upright|Presiden [[Soekarno]], bersama anak-anaknya Megawati dan Guntur, saat menerima Perdana Menteri India [[Jawaharlal Nehru]] bersama putrinya [[Indira Gandhi]].]]
Megawati lahir di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] dari pasangan [[Soekarno]], yang telah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|memproklamasikan kemerdekaan Indonesia]] dari [[Belanda]] 2 tahun sebelumnya pada tahun 1945, dan [[Fatmawati]], seorang keturunan bangsawan [[Kerajaan Inderapura|Inderapura]], salah satu dari sembilan istri Soekarno. Megawati adalah anak kedua dan putri pertama Soekarno. Dia dibesarkan di [[Istana Merdeka]] ayahnya. Dia menari untuk tamu ayahnya dan mengembangkan hobi berkebun. Megawati berusia 19 tahun ketika ayahnya melepaskan kekuasaan pada tahun 1966 dan digantikan oleh pemerintahan yang akhirnya dipimpin oleh Presiden [[Soeharto]].<ref name="autogenerated5">{{cite web|url=http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/megawati/biografi/01.shtml|archive-url=https://archive.today/20070812115823/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/megawati/biografi/01.shtml|title=Megawati Soekarnoputri, Mbak Pendiam itu Emas | Biografi Tokoh Indonesia|access-date=23 March 2007|archive-date=12 August 2007|url-status=dead}}</ref>
=== Pendidikan ===
Megawati kuliah di [[Universitas Padjadjaran|Universitas Padjajaran]] di [[Bandung]] untuk belajar pertanian tetapi keluar pada tahun 1967 untuk bersama ayahnya setelah kejatuhannya. Pada tahun 1970, tahun ayahnya meninggal, Megawati pergi ke [[Universitas Indonesia]] untuk belajar psikologi tetapi keluar setelah dua tahun.<ref name="East Thomas">{{Harvnb|East|Thomas|2003|p=233}}</ref>
== Karier politik ==
=== Anggota parlemen ===
[[File:Megawati Taufik Kiemas, 1987.jpg|thumb|Megawati sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 1987.]]
Pada tahun 1986, [[Soeharto]] memberikan status Pahlawan Proklamasi kepada Soekarno dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Megawati. Pengakuan Soeharto memungkinkan [[Partai Demokrasi Indonesia]] (PDI), sebuah partai yang didukung pemerintah, untuk mengkampanyekan nostalgia Soekarno menjelang [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1987|pemilihan legislatif 1987]]. Selama ini Megawati melihat dirinya sebagai ibu rumah tangga, tetapi pada tahun 1987 ia bergabung dengan PDI dan mencalonkan diri sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR).<ref name="autogenerated5"/> PDI menerima Megawati untuk mendongkrak citranya sendiri. Megawati dengan cepat menjadi populer, statusnya sebagai putri Soekarno mengimbangi kurangnya keterampilan berpidato. Meski PDI berada di urutan terakhir dalam pemilu, Megawati terpilih menjadi anggota DPR. Seperti semua anggota DPR, ia juga menjadi anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|Majelis Permusyawaratan Rakyat]] (MPR).<ref>{{cite book|last=Eklöf|first=Stefan|title=Power and Political Culture in Suharto's Indonesia: The Indonesian Democratic Party (PDI) and Decline of the New Order (1986–98)|publisher=NIAS Press|location=Denmark|year=2003|isbn=87-91114-50-0|pages=93–96}}</ref>
=== Ketua Partai Demokrasi Indonesia ===
Megawati tidak terpilih kembali, tetapi tetap menjadi anggota PDI. Pada bulan Desember 1993, PDI mengadakan kongres nasional. Seperti yang selalu terjadi ketika partai-partai oposisi [[Orde Baru]] mengadakan kongres, pemerintah aktif ikut campur. Menjelang Kongres, tiga orang bersaing untuk menjadi ketua PDI. Petahana, [[Soerjadi (politikus)|Soerjadi]], menjadi kritis terhadap pemerintah. Kedua, [[Budi Hardjono|Budi Harjono]] sosok ramah pemerintah yang didukung pemerintah. Yang ketiga adalah Megawati. Pencalonannya mendapat dukungan luar biasa sehingga pemilihannya di Kongres menjadi formalitas.<ref name="autogenerated1">{{cite web|url=http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/megawati/biografi/02.shtml|archive-url=https://archive.today/20070812115823/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/megawati/biografi/02.shtml|title=Megawati Soekarnoputri, Pemimpin Berkepribadian Kuat | Biografi Tokoh Indonesia|access-date=23 March 2007|archive-date=12 August 2007|url-status=dead}}</ref>
Ketika kongres berkumpul, pemerintah terhenti dan menunda upaya untuk mengadakan pemilihan.<ref name="autogenerated1"/> Kongres menghadapi tenggat waktu ketika izin mereka untuk berkumpul akan habis. Saat jam-jam berlalu hingga akhir kongres, pasukan mulai berkumpul. Dengan waktu tinggal dua jam lagi, Megawati mengadakan konferensi pers, menyatakan bahwa karena dia menikmati dukungan mayoritas anggota PDI, dia sekarang menjadi ketua ''[[de facto]]''.<ref name="autogenerated1"/> Meskipun relatif kurang pengalaman politik, dia populer sebagian karena statusnya sebagai putri Soekarno dan karena dia dipandang bebas dari korupsi dengan kualitas pribadi yang mengagumkan. Di bawah kepemimpinannya, PDI memperoleh banyak pengikut di kalangan kaum miskin perkotaan dan kelas menengah perkotaan dan pedesaan.<ref>{{cite book|last=Ricklefs|first=M.C.|author-link=M. C. Ricklefs|title=A History of Modern Indonesia Since c.1300|publisher=MacMillan|location=London|edition=4th|year=2008|orig-year=1981|isbn = 978-0-230-54685-1|page=517}}</ref>
=== Perpecahan partai ===
Pemerintah marah karena gagal mencegah kebangkitan Megawati. Mereka tidak pernah mengakui Megawati meskipun pengangkatannya sendiri disahkan pada tahun 1994. Pada tahun 1996, pemerintah mengadakan kongres nasional khusus di [[Kota Medan|Medan]] yang memilih kembali Soerjadi sebagai ketua. Megawati dan kubunya menolak untuk mengakui hasil dan PDI dibagi menjadi kubu ''pro-Megawati'' dan ''anti-Megawati''.<ref>{{cite book|last=Eklöf|first=Stefan|title=Power and Political Culture in Suharto's Indonesia: The Indonesian Democratic Party (PDI) and Decline of the New Order (1986–98)|publisher=NIAS Press|location=Denmark|year=2003|isbn=87-91114-50-0|page=271}}</ref>
==== Peristiwa 27 Juli 1996 ====
Soerjadi mulai mengancam akan merebut kembali Markas Besar PDI di Jakarta. Ancaman ini dilakukan pada pagi hari [[Peristiwa 27 Juli 1996|27 Juli 1996]].<ref>{{cite web|last=B.|first=Edy|title=Kronologi Peristiwa 27 Juli 1996|publisher=Tempo|date=10 August 1996|url=http://www.tempointeraktif.com/ang/min/01/23/utama1.htm|access-date=31 October 2006|archive-url=https://web.archive.org/web/20070927200959/http://www.tempointeraktif.com/ang/min/01/23/utama1.htm <!-- Bot retrieved archive --> |archive-date=27 September 2007}}</ref> Pendukung Soerjadi (dilaporkan dengan dukungan Pemerintah) menyerang Markas Besar PDI dan menghadapi perlawanan dari pendukung Megawati yang ditempatkan di sana. Dalam pertarungan berikutnya, pendukung Megawati bertahan di markas. Kerusuhan terjadi, diikuti oleh tindakan keras pemerintah. Pemerintah kemudian menyalahkan kerusuhan itu pada [[Partai Rakyat Demokratik]] (PRD), dan tetap mengakui fraksi Soerjadi sebagai partai resmi.<ref>{{cite book|last=Ricklefs|first=M.C.|author-link=M. C. Ricklefs|title=A History of Modern Indonesia Since c.1300|publisher=MacMillan|location=London|edition=4th|year=2008|orig-year=1981|isbn=978-0-230-54685-1|page=519}}</ref>
==== Pemilu legislatif 1997 ====
Terlepas dari apa yang tampak sebagai kekalahan politik, Megawati mencetak kemenangan moral dan popularitasnya meningkat. Ketika tiba saatnya untuk [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1997|pemilihan legislatif 1997]], Megawati dan pendukungnya memberikan dukungan mereka di belakang [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP), partai oposisi lain yang disetujui.<ref>{{cite book|last=Eklöf|first=Stefan|title=Power and Political Culture in Suharto's Indonesia: The Indonesian Democratic Party (PDI) and Decline of the New Order (1986–98)|publisher=NIAS Press|location=Denmark|year=2003|isbn=87-91114-50-0|pages=280–281}}</ref>
=== Era Reformasi ===
==== Pemilu Legislatif 1999 ====
Pada pertengahan tahun 1997, Indonesia mulai terkena dampak [[Krisis keuangan Asia|Krisis Keuangan Asia]] dan menunjukkan kesulitan ekonomi yang parah. Pada akhir Januari 1998 [[rupiah]] jatuh ke hampir 15.000 terhadap [[Dolar Amerika Serikat|dolar AS]], dibandingkan dengan hanya 4.000 pada awal Desember. Meningkatnya kemarahan publik terhadap korupsi yang merajalela memuncak dengan pengunduran diri Soeharto dan pengangkatan presiden oleh Wakil Presiden [[B. J. Habibie]] pada Mei 1998, memulai [[era Reformasi]]. Pembatasan terhadap Megawati telah dihapus dan dia mulai mengkonsolidasikan posisi politiknya. Pada Oktober 1998, para pendukungnya mengadakan Kongres Nasional di mana faksi PDI Megawati sekarang dikenal sebagai [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDI-P). Megawati terpilih sebagai Ketua dan dicalonkan sebagai calon presiden PDI-P.<ref>{{cite web |url=http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Indonesian_Elections/Indo-pemilu99/11pdip.htm |title=KOMPAS-11: PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDI PERJUANGAN) |publisher=Seasite.niu.edu |access-date=5 November 2011 |archive-date=2020-02-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200204205153/http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Indonesian_Elections/Indo-pemilu99/11pdip.htm |dead-url=no }}</ref>
PDI-P, bersama dengan [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB) [[Abdurrahman Wahid]] dan [[Partai Amanat Nasional]] (PAN) pimpinan [[Amien Rais]], menjadi kekuatan reformasi terkemuka. Terlepas dari popularitas mereka, Megawati, Wahid dan Rais mengambil sikap moderat, lebih memilih untuk menunggu sampai [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|pemilihan legislatif 1999]] untuk memulai perubahan besar.<ref>{{cite book|last=Barton|first=Greg|title=Abdurrahman Wahid: Muslim Democrat, Indonesian President|publisher=UNSW Press|year=2002|location=Singapore|page=[https://archive.org/details/abdurrahmanwahid00bart/page/255 255]|isbn=0-86840-405-5|url=https://archive.org/details/abdurrahmanwahid00bart/page/255}}</ref> Pada November 1998, Megawati bersama Wahid, Rais dan [[Hamengkubuwana X|Hamengkubuwono X]] menegaskan kembali komitmennya untuk melakukan reformasi melalui [[Pernyataan Ciganjur]].
Menjelang pemilu, Megawati, Wahid dan Amien mempertimbangkan untuk membentuk koalisi politik melawan Presiden Habibie dan [[GOLKAR|Golkar]]. Pada bulan Mei, [[Alwi Shihab]] mengadakan konferensi pers di rumahnya di mana Megawati, Wahid dan Amien akan mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama. Di menit-menit terakhir, Megawati memilih untuk tidak hadir, karena dia memutuskan tidak bisa mempercayai Amien.<ref name="autogenerated4">{{cite book|last=Barton|first=Greg|title=Abdurrahman Wahid: Muslim Democrat, Indonesian President|publisher=UNSW Press|year=2002|location=Singapore|page=[https://archive.org/details/abdurrahmanwahid00bart/page/270 270]|isbn=0-86840-405-5|url=https://archive.org/details/abdurrahmanwahid00bart/page/270}}</ref> Pada bulan Juni, pemilihan diadakan dan PDI-P menjadi pemenang dengan 33% suara.<ref>{{cite book|last=Ricklefs|first=M.C.|author-link=M. C. Ricklefs|title=A History of Modern Indonesia Since c.1300|publisher=MacMillan|location=London|edition=4th|year=2008|orig-year=1981|isbn=978-0-230-54685-1|page=38}}</ref>
Dengan kemenangan tersebut, prospek kepresidenan Megawati semakin kokoh. Dia ditentang oleh PPP yang tidak menginginkan presiden perempuan.<ref name="autogenerated3">{{Cite web |url=http://www.nbr.org/publications/briefing/pdf/brief9.pdf |title=Indonesia in Transition: The 1999 Presidential Elections |access-date=29 March 2007 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120925021128/http://www.nbr.org/publications/briefing/pdf/brief9.pdf |archive-date=25 September 2012 |url-status=dead }}</ref> Untuk persiapan Sidang Umum MPR 1999, PDI-P membentuk koalisi longgar dengan PKB. Menjelang Sidang Umum MPR, sepertinya pemilihan presiden akan diperebutkan antara Megawati dan Habibie, tetapi pada akhir Juni, Amien telah menarik partai-partai Islam ke dalam koalisi yang disebut Poros Tengah.<ref name="autogenerated4"/> Pemilihan presiden menjadi perlombaan tiga arah ketika Amien melontarkan gagasan untuk mencalonkan Wahid sebagai presiden; namun Wahid tidak memberikan tanggapan yang jelas atas usulan tersebut.
=== Pemilihan presiden tidak langsung 1999 ===
{{See also|Pemilihan Presiden Indonesia 1999}}
==== Pemilihan Wahid sebagai presiden ====
Koalisi PDI-P Megawati dan PKB menghadapi ujian pertamanya ketika MPR berkumpul untuk memilih Ketuanya. Megawati memberikan dukungannya di belakang Matori Abdul Djalil, Ketua PKB. Ia dikalahkan habis-habisan oleh Amien, yang selain mendapat dukungan Poros Tengah juga didukung Golkar.<ref name="autogenerated3" /> Koalisi Golkar dan Poros Tengah kembali menggebrak saat mengamankan pemilihan [[Akbar Tanjung]] sebagai Ketua DPR. Pada tahap ini, masyarakat menjadi khawatir bahwa Megawati, yang paling mewakili reformasi, akan dihalangi oleh proses politik dan status quo akan dipertahankan. Pendukung PDI-P mulai berkumpul di Jakarta.
Habibie membuat pidato yang kurang diterima tentang akuntabilitas politik yang membuatnya mundur. Pemilihan presiden yang dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 1999 berpihak pada Megawati dan Wahid. Megawati memimpin lebih dulu, tetapi disusul dan kalah dengan 313 suara dibandingkan dengan 373 suara Wahid. Kekalahan Megawati memicu para pendukungnya untuk memberontak.<ref name="autogenerated3"/> Kerusuhan berkecamuk di Jawa dan [[Bali]]. Di kota [[Kota Surakarta|Solo]], massa PDIP menyerang rumah Amien.
==== Pemilihan wakil presiden ====
Keesokan harinya, [[MPR]] berkumpul untuk memilih wakil presiden. PDI-P sempat mempertimbangkan untuk mencalonkan Megawati, tetapi khawatir koalisi Poros Tengah dan [[GOLKAR|Golkar]] akan kembali menggagalkannya. Sebaliknya, [[Partai Kebangkitan Bangsa|PKB]] mencalonkan Megawati. Dia menghadapi persaingan ketat dari [[Hamzah Haz]], [[Akbar Tanjung]] dan Jenderal [[Wiranto]]. Sadar akan kerusuhan itu, Akbar dan Wiranto mundur.<ref name="autogenerated3"/> Hamzah tetap bertahan, tapi Megawati mengalahkannya 396 berbanding 284. Dalam pidato pelantikannya, dia menyerukan ketenangan.
== Wakil presiden (1999–2001) ==
=== Masa jabatan ===
[[File:Vice President Megawati Sukarnoputri - Indonesia.jpg|thumb|Potret resmi Megawati Soekarnoputri sebagai wakil presiden Indonesia ke-8]]
Sebagai wakil presiden, Megawati memiliki kewenangan yang cukup besar karena menguasai banyak kursi di DPR. Wahid mendelegasikan kepadanya masalah di [[Ambon]], meskipun dia tidak berhasil.<ref name="autogenerated2">{{cite web |url=http://www.wsws.org/articles/2000/jan2000/ind-j10.shtml |title=Fighting in the Malukus heightens tensions across Indonesia and within the Wahid cabinet |publisher=Wsws.org |access-date=5 November 2011 |archive-date=2012-10-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121027211321/http://www.wsws.org/articles/2000/jan2000/ind-j10.shtml |dead-url=no }}</ref> Pada saat Sidang Tahunan MPR diselenggarakan pada Agustus 2000, banyak yang menilai Wahid tidak efektif sebagai presiden atau sebagai administrator. Wahid menanggapi hal ini dengan mengeluarkan keputusan presiden, yang memberi Megawati kendali sehari-hari atas pemerintahan.<ref name="autogenerated2"/>
=== Kongres Nasional PDI-P tahun 2000 ===
Kongres Pertama PDI-P diadakan di [[Semarang]], [[Jawa Tengah]], pada bulan April 2000, di mana Megawati terpilih kembali sebagai Ketua untuk masa jabatan kedua.<ref>{{cite magazine|title=Megawati Beri Pengarahan Peserta Rakermas PDIP (Megawati Gives Guidance to Participants at the PDIP National Coordinating Meeting)|magazine=[[Tempo (Indonesian magazine)|Tempo]]|date=29 July 2003|url=https://nasional.tempo.co/read/5239/megawati-beri-pengarahan-peserta-rakermas-pdip|language=id|access-date=5 August 2018|archive-date=2022-05-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20220518060056/https://nasional.tempo.co/read/5239/megawati-beri-pengarahan-peserta-rakermas-pdip|dead-url=no}}</ref> Megawati mengkonsolidasikan posisinya dalam PDI-P dengan mengambil tindakan keras untuk menyingkirkan calon pesaing.<ref>{{cite web|last=Firmansyah|first=Arif|title=Kisah Para Penantang Yang Terpental (The Story of the Ousted Challengers)|publisher=Tempo|date=11 February 2005|url=http://www.tempointeraktif.com/hg/narasi/2005/02/11/nrs,20050211-03,id.html|access-date=2 November 2006|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20091017103151/http://tempointeraktif.com/hg/narasi/2005/02/11/nrs%2C20050211-03%2Cid.html|archive-date=17 October 2009}}</ref> Dalam pemilihan Ketua, muncul dua calon lain; [[Eros Djarot]] dan [[Dimyati Hartono]]. Mereka mencalonkan diri karena tidak ingin Megawati merangkap sebagai ketua dan wakil presiden. Pencalonan Eros dari cabang [[Jakarta Selatan]] batal karena masalah keanggotaan. Eros tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam Kongres. Kecewa dengan apa yang dia anggap sebagai [[kultus kepribadian]] yang berkembang di sekitar Megawati, Eros meninggalkan PDI-P. Pada Juli 2002, ia membentuk [[Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia]]. Meski pencalonan Dimyati tidak ditentang sekeras Eros, ia dicopot sebagai Kepala Cabang Pusat PDI-P. Dia mempertahankan posisinya sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR), tetapi meninggalkan partai untuk menjadi dosen universitas.<ref>{{cite book|author=Litbang Kompas|title=Parti Politik Indonesia 1999–2019: Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa (Indonesian Political Parties 1999–2019: Concentration and Deconcentration of Power)|publisher=[[Kompas Gramedia Group|Kompas]]|date=2016|page=92|location=Jakarta|language=id|isbn=978-602-412-005-4}}</ref> Pada April 2002, Dimyati membentuk [[Partai Indonesia Tanah Air Kita]].<ref>{{Cite news|date=7 April 2002|title=Dimyati Hartono Mendeklarasikan PITA|language=id|work=[[Liputan6.com]]|publisher=[[SCTV (Indonesia)|SCTV]]|url=https://www.liputan6.com/news/read/32062/dimyati-hartono-mendeklarasikan-pita|access-date=22 July 2018|archive-date=2022-04-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20220417165136/https://www.liputan6.com/news/read/32062/dimyati-hartono-mendeklarasikan-pita|dead-url=no}}</ref>
=== Hubungan dengan Wahid dan naik ke kursi kepresidenan ===
Megawati memiliki hubungan ambivalen dengan Wahid. Pada reshuffle Kabinet Agustus 2000 misalnya, Megawati tidak hadir untuk mengumumkan susunan baru.<ref>{{cite book|last=Barton|first=Greg|title=Abdurrahman Wahid: Muslim Democrat, Indonesian President|publisher=UNSW Press|year=2002|location=Singapore|page=[https://archive.org/details/abdurrahmanwahid00bart/page/327 327]|isbn=0-86840-405-5|url=https://archive.org/details/abdurrahmanwahid00bart/page/327}}</ref> Pada kesempatan lain, ketika gelombang politik mulai berbalik melawan Wahid, Megawati membelanya dan mengecam para kritikus.<ref>{{cite book|last=Barton|first=Greg|title=Abdurrahman Wahid: Muslim Democrat, Indonesian President|publisher=UNSW Press|year=2002|location=Singapore|page=[https://archive.org/details/abdurrahmanwahid00bart/page/342 342]|isbn=0-86840-405-5|url=https://archive.org/details/abdurrahmanwahid00bart/page/342}}</ref> Pada tahun 2001, Megawati mulai menjauhkan diri dari Wahid ketika Sidang Istimewa MPR mendekat dan prospeknya menjadi presiden meningkat. Meski menolak berkomentar secara spesifik, dia menunjukkan tanda-tanda mempersiapkan diri, mengadakan pertemuan dengan para pemimpin partai sehari sebelum Sidang Istimewa dimulai.
== Kepresidenan (2001–2004) ==
{{Main|Reformasi Indonesia (1998–sekarang)#Kepresidenan Megawati (2001–2004)}}
{{See also|Pelantikan Megawati Soekarnoputri}}
[[File:Megawati Sukarnoputri presidential election, 2001.jpg|thumb|upright|Ketua MPR [[Amien Rais]] mengucapkan selamat atas pengangkatan Megawati sebagai presiden.]]
=== Masa jabatan ===
Pada tanggal 23 Juli 2001, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) [[Pemakzulan Abdurrahman Wahid|mencopot Wahid dari jabatannya]] dan kemudian mengangkat Megawati sebagai presiden baru.<ref name="Monshipouri">{{cite book|page=206|url=https://books.google.com/books?id=aWErJvWJlbcC&pg=PA206|title=Muslims in Global Politics: Identities, Interests, and Human Rights|isbn=9780812202830|last1=Monshipouri|first1=Mahmood|date=1 January 2011}}</ref> Dengan demikian, dia menjadi wanita keenam yang memimpin negara berpenduduk mayoritas Muslim. Pada 9 Agustus 2001, dia mengumumkan [[Kabinet Gotong Royong]].<ref>{{cite news | first = Seth | last = Mydans | title = With Politics and Market in Mind, Megawati Picks a Cabinet | url = https://www.nytimes.com/2001/08/10/world/with-politics-and-market-in-mind-megawati-picks-a-cabinet.html | work = [[The New York Times]] | date = 10 August 2001 | access-date = 29 January 2009 | archive-date = 2022-04-17 | archive-url = https://web.archive.org/web/20220417170642/https://www.nytimes.com/2001/08/10/world/with-politics-and-market-in-mind-megawati-picks-a-cabinet.html | dead-url = no }}</ref>
[[File:911- President George W. Bush with President of Indonesia, 09-19-2001. (6124768836).jpg|thumb|upright|Presiden Megawati saat berkunjung ke [[Gedung Putih]]. Di sampingnya adalah presiden AS [[George W. Bush]].]]
Munculnya ikon oposisi terhadap rezim Soeharto ke kursi kepresidenan pada awalnya disambut secara luas, namun segera menjadi jelas bahwa kepresidenannya ditandai dengan keragu-raguan, kurangnya arah ideologis yang jelas, dan "reputasi untuk tidak bertindak dalam isu-isu kebijakan penting".<ref name=Ziegenhain>{{cite book|page=146|url=https://books.google.com/books?id=HVHiMTMOgeAC&pg=PA146|title=The Indonesian Parliament and Democratization|isbn=9789812304858|last1=Ziegenhain|first1=Patrick|date=1 January 2008}}</ref><ref>{{cite book|page=78|url=https://books.google.com/books?id=TwOJ4t96HlIC&pg=PA78|title=(Un) Civil Society and Political Change in Indonesia: A Contested Arena|isbn=9780415547413|last1=Beittinger-Lee|first1=Verena|year=2009|access-date=2022-01-20|archive-date=2023-03-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20230324024134/https://books.google.com/books?id=TwOJ4t96HlIC&pg=PA78|dead-url=no}}</ref><ref name=law>{{cite book|pages=17–19|url=https://books.google.com/books?id=VaLzpe5pK9cC&pg=PA17|title=Indonesia: Law and Society|isbn=9781862876606|last1=Lindsey|first1=Timothy|year=2008}}</ref> Sisi baik dari lambatnya kemajuan reformasi dan menghindari konfrontasi adalah dia menstabilkan keseluruhan proses demokratisasi dan hubungan antara legislatif, eksekutif, dan militer.<ref name=Ziegenhain/>
=== Politik ===
Reformasi yang dilakukan sejak masa kepresidenan [[Abdurrahman Wahid]] menjadi agenda penting Megawati dalam memulihkan stabilitas politik dan demokrasi. Dalam melakukan hal tersebut, pemerintahannya mengesahkan 2 [[Amandemen Undang-Undang Dasar 1945|amandemen undang-undang dasar]] dengan amandemen ketiga pada 10 November 2001 dan amandemen keempat pada 1-11 Agustus 2002.<ref name="tirto3">{{cite web |author=Iswara N. Raditya |date=14 October 2019 |title=Amandemen UUD 1945: Sejarah & Isi Perubahan Ketiga Tahun 2001 |url=https://tirto.id/ejHB |publisher=Tirto.id}}</ref> Amandemen-amandemen ini berkontribusi dalam pembentukan [[Mahkamah Konstitusi]]<ref name="mkri2">{{cite web |date=13 August 2015 |title=Latar Belakang Pembentukan Mahkamah Konstitusi RI |url=https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11767 |publisher=[[Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia]] |language=id}}</ref> dan pembubaran [[Dewan Pertimbangan Agung]].<ref name="tirto3" /> Sebagai kontribusi terhadap amandemen ini, pemerintahannya telah merancang sejumlah undang-undang yang akan memenuhi amandemen yang dilakukan terhadap [[Undang-Undang Dasar 1945]] terutama di bidang pemerintahan daerah, partai politik, dan pemilihan umum.<ref name=":1">{{Cite journal |last=Sukarnoputri |first=Megawati |date=April 2021 |title=Kepemimpinan Presiden Megawati Pada Era Krisis Multidimensi, 2001-2004 |url=https://jurnal.idu.ac.id/index.php/JPBH/article/download/1211/0 |journal=Jurnal Pertahanan Dan Bela Negara |volume=11 |issue=1 |pages=49–66 |doi=10.33172/jpbh.v11i1.1211|doi-access=free }}</ref>
[[Menteri Dalam Negeri]] [[Hari Sabarno]] menguraikan fokus pemerintahannya pada [[desentralisasi]], di mana pelaksanaan [[otonomi daerah]] dilakukan secara adil untuk memberikan kewenangan kepada daerah-daerah dalam mengelola daerahnya masing-masing dengan tetap menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.<ref name=":1" /> Dalam menjalankan otonomi tersebut dan untuk menjaga persatuan bangsa, pemerintahannya menerapkan kebijakan otonomi daerah yang proporsional dan konsisten, menerapkan perimbangan keuangan yang berkeadilan, meningkatkan pemerataan pelayanan publik yang mudah diakses, memperbaiki kesenjangan pembangunan ekonomi dan pendapatan daerah, serta menghargai nilai-nilai budaya daerah sesuai dengan mandat yang diberikan oleh Undang-Undang Dasar.<ref name=":3">{{Cite book |last1=Dahuri |first1=Rokhmin |title=The Brave Lady: Megawati dalam Catatan Kabinet Gotong Royong |last2=Samah |first2=Kristin |publisher=Gramedia Pustaka Utama |year=2019 |isbn= |location=Jakarta |publication-date=11 February 2019}}</ref>
Dalam memerangi korupsi yang merajalela yang diwariskan oleh [[Orde Baru]], ia membentuk [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK).<ref name=":2">{{Cite web |date=19 July 2022 |title=Presiden Megawati dan Pembentukan KPK |url=https://museumkepresidenan.id/artikel/pembentukan-kpk/#:~:text=Pendirian%20KPK%20ini%20didasari%20karena,bersih%20dan%20bebas%20dari%20KKN |access-date=20 June 2024 |website=Museum Kepresidenan}}</ref> Pembentukan KPK didasari oleh Megawati yang melihat bahwa banyak lembaga pada saat itu yang terlalu kotor, sehingga dibentuklah KPK. Jauh sebelum itu, gagasan awal pembentukan Komite Pemberantasan Korupsi muncul di era Presiden [[B.J. Habibie]] yang menerbitkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.<ref name=":2" />
=== Ekonomi ===
Sejak pelantikannya, pemerintahan Megawati berusaha untuk menciptakan kondisi yang kondusif untuk membangun kembali ekonomi yang telah hancur sejak [[krisis finansial Asia 1997]] dan krisis politik sejak [[kejatuhan Soeharto]] pada tahun 1998 hingga 2001. Pada masa awal pemerintahannya, Indonesia memiliki utang sebesar US$105,8 miliar yang merupakan warisan dari rezim [[Orde Baru|rezim Soeharto]].<ref>{{Cite journal|last1=Robinson|first1=Richard|last2=Rosser|first2=Andrew|date=2 December 1998|title=Contesting reform: Indonesia's new order and the IMF|journal=World Development|volume=26|issue=8|pages=1593–1609|doi=10.1016/S0305-750X(98)00056-4}}</ref> Sebagai presiden, ia menghadiri pertemuan [[Paris Club]] dan [[London Club]] dalam upaya untuk menegosiasikan kembali utang Indonesia yang belum dilunasi, yang berujung pada penundaan pembayaran utang sebesar US$5,8 miliar pada pertemuan Paris Club pada 12 April 2002 dan menyiapkan pembayaran utang sebesar Rp116,3 miliar pada tahun 2003.<ref name=":12" />
Megawati memulihkan hubungan kerja sama dengan [[Dana Moneter Internasional]] (IMF) yang sempat tertunda pada masa kepresidenan [[Abdurrahman Wahid|Wahid]]<ref>{{Cite journal|last1=Aswicahyono|first1=Haryo|last2=Christian|first2=David|title=Perjalanan Reformasi Ekonomi Indonesia 1997-2016|url=https://s3-csis-web.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/doc/Perjalanan_Reformasi_Ekonomi_Indonesia_1997-2016.pdf|journal=CSIS Economics Working Paper|publisher=Center for Strategic and International Studies|volume=2}}</ref> dengan menugaskan [[Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia|Menteri Koordinator Perekonomian]] [[Dorodjatun Kuntjoro-Jakti]], [[Kementerian Keuangan Republik Indonesia|Menteri Keuangan]] [[Boediono]] dan [[Gubernur Bank Indonesia]] [[Burhanuddin Abdullah]] untuk memenuhi 20 ''[[letter of intent]]'' dari IMF dan [[Bank Dunia]] yang berdampak pada pencairan pinjaman IMF sekitar SDR 400 juta untuk memperkuat posisi cadangan devisa untuk setiap LOI yang diterima.<ref name=":12" /> Kemitraan ini sendiri berakhir pada tahun 2003 karena kritiknya terhadap saran-saran "membingungkan" dari IMF dan Bank Dunia dalam memulihkan ekonomi Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Hidayat|first=Bagja|date=2004-08-16|title=Presiden Kritik IMF|url=https://bisnis.tempo.co/read/46538/presiden-kritik-imf|website=Tempo|language=en|access-date=2024-06-20}}</ref>
Pemerintahannya dikenal luas karena privatisasi [[badan usaha milik negara]] (BUMN).<ref name=":4">{{Cite web|last1=Nailufar|first1=Nibras Nada|last2=Margianto|first2=Heru|date=26 July 2019|title=Perjalanan Politik Megawati, 3 Warisannya yang Dipuji dan Di-bully|url=https://nasional.kompas.com/read/2019/07/26/15130301/perjalanan-politik-megawati-3-warisannya-yang-dipuji-dan-di-bully?page=all|website=Kompas|access-date=21 June 2024}}</ref> Menurut Megawati, privatisasi BUMN dilakukan untuk mempertahankan BUMN dari intervensi dan pembayaran utang publik, meningkatkan efisiensi dan daya saing BUMN, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi dari sektor swasta.<ref name=":12" /><ref name=":4" /> Sejumlah BUMN seperti [[Semen Indonesia Group|Semen Gresik]], [[Bank Negara Indonesia]], [[Kimia Farma]], dan yang paling kontroversial, [[Indosat]] diprivatisasi.<ref name=":4" /><ref>{{Cite journal|last=Ma'arif|first=Syamsul|date=2019|title=PRIVATISASI BUMN DAN REORIENTASI PERAN NEGARA DI SEKTOR BISNIS PASCA ORDE BARU (Studi Komparasi Tiga Masa Pemerintahan)|url=http://repository.lppm.unila.ac.id/14960/1/Syamsul%20Maarif_Privatisasi%20dan%20Reorientasi.pdf|journal=Jurnak Analisis Sosial Politik|volume=5|issue=1|pages=45–58}}</ref> Dalam jurnalnya sendiri, upaya privatisasi yang dilakukan Megawati telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,1% dan menekan inflasi sebesar 5,06%.<ref name=":12" /> Namun, privatisasi yang dilakukannya terhadap BUMN, terutama pada [[Indosat]], menuai kritik dan Megawati dituduh sebagai seorang [[Neoliberalisme|neolib]].<ref>{{Cite journal|last1=Sarwanto|first1=Agus|last2=Mar'iyah|first2=Chusnul|date=2004|title=Studi politik ekonomi terhadap pemerintahan Megawati Soekarnoputri : Studi kasus privatisasi PT. Indosat Tbk. (2002-2003)|url=https://lib.ui.ac.id/detail?id=82310&lokasi=lokal|journal=Universitas Indonesia}}</ref>
Salah satu fokus pembangunan nasional dan sektor unggulannya adalah ekonomi kelautan dan perikanan Indonesia. Pada tanggal 7 Juni 2003, Megawati di dalam [[KRI dr. Soeharso|KRI ''Tanjung Dalpele'']] mencanangkan Gerakan Nasional Pembangunan Kelautan dan Perikanan (GERBANG MINA BAHARI). Intinya, gerakan ini menetapkan sektor Kelautan dan Perikanan, Pariwisata Bahari, Industri dan Jasa Maritim, serta Transportasi Laut sebagai penggerak utama pembangunan ekonomi nasional. Secara bersamaan, sektor-sektor pembangunan dan kebijakan ekonomi-politik lainnya mendukung sektor-sektor penggerak utama ini. Sementara itu, dasar pembangunan Kelautan dan Perikanan adalah Pembangunan Berkelanjutan, yaitu menyelaraskan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesejahteraan, dan pelestarian lingkungan.<ref name=":12" />
=== Lingkungan ===
Pada tahun 2003, Megawati meluncurkan program reboisasi dalam bentuk Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN). Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rehabilitasi area terdegradasi yang semakin luas dan kerusakan hutan dan lahan yang terjadi.<ref name=":3" /> Menurut [[Menteri Kelautan dan Perikanan]] Rokhmin Dahuri, Megawati memang sudah sejak lama menyukai tanaman. Rokhmin mengatakan bahwa hobi pribadinya itu juga yang membuat Megawati menjadi lebih sadar dan peduli terhadap kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan.<ref>{{Cite web |last=Lee |first=Antony |date=2019-08-27 |title=Megawati, Tanaman, dan Pembangunan |url=https://www.kompas.id/baca/utama/2019/08/28/megawati-tanaman-dan-pembangunan |access-date=2024-06-21 |website=kompas.id |language=id}}</ref>
=== Pemilu Presiden 2004 ===
{{see also|Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004}}
Presiden petahana Megawati Soekarnoputri adalah calon teratas PDI-P, berusaha untuk menjadi wanita pertama yang terpilih sebagai kepala negara di negara mayoritas Muslim. Ia didampingi oleh calon wakil presiden [[Hasyim Muzadi]], ketua umum organisasi Islam terbesar di Indonesia, [[Nahdlatul Ulama]] (NU). Pasangan calon ini diberi nomor urut '''2''' untuk surat suaranya. Namun, ia dikalahkan secara telak oleh [[Susilo Bambang Yudhoyono]] di putaran kedua, dengan selisih 61 persen berbanding 39 persen,<ref name="Monshipouri"/> pada 20 September 2004. Ia tidak menghadiri pelantikan presiden baru, dan tidak pernah mengucapkan selamat kepadanya.<ref>{{cite book|page=110|url=https://books.google.com/books?id=GcnJBWtR8okC&pg=PA110|title=Political Islam and Violence in Indonesia|isbn=9781134161256|last1=Abuza|first1=Zachary|date=25 September 2006}}</ref>
== Pascakepresidenan==
=== Ketua Umum PDI-P ===
==== Pemilihan umum 2009 ====
Pada 11 September 2007, Megawati mengumumkan pencalonannya dalam [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2009|pemilihan presiden 2009]] di sebuah pertemuan PDI-P. Soetardjo Soerjoguritno menegaskan kesediaannya untuk dicalonkan sebagai calon presiden dari partainya.<ref>{{cite web|url=https://www.forbes.com/feeds/afx/2007/09/11/afx4103581.html |title="Indonesia's Megawati in presidential comeback bid" |access-date=4 June 2011 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20110604010837/http://www.forbes.com/feeds/afx/2007/09/11/afx4103581.html |archive-date=4 June 2011 }}, ''Forbes'', 11 September 2007.</ref> Pencalonannya sebagai presiden diumumkan pada 15 Mei 2009, dengan pemimpin [[Partai Gerindra]], [[Prabowo Subianto]] sebagai pasangannya.<ref name="Mega Prabowo">{{cite news|first=Febriamy |last=Hutapea |author2=Sihaloho, Markus Junianto |title=With Mega and Prabowo In, A Three-Horse Race Begins |url=http://www.thejakartaglobe.com/home/article/20004.html |publisher=[[Jakarta Globe]] |date=16 May 2009 |access-date=16 May 2009 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20090519183224/http://www.thejakartaglobe.com/home/article/20004.html |archive-date=19 May 2009 }}</ref>
Pemilihan Megawati 2009 dibayangi oleh seruannya untuk mengubah prosedur pendaftaran pemilih Indonesia, secara tidak langsung menunjukkan bahwa para pendukung Yudhoyono mencoba memanipulasi suara.<ref>{{cite news|title=Megawati cries foul in Indonesian election battle|url=http://www.channelnewsasia.com/stories/afp_asiapacific/view/440662/1/.html|newspaper=[[Channel News Asia]]|date=6 July 2009|access-date=27 February 2012|archive-date=2009-08-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20090810060146/http://www.channelnewsasia.com/stories/afp_asiapacific/view/440662/1/.html|dead-url=yes}}</ref> Megawati dan Prabowo kalah dalam pemilihan dari Yudhoyono, berada di urutan kedua dengan 26,79% suara.<ref>{{cite news | last = Pasandaran | first = Camelia | title = Final Election Results Confirm Victory For SBY-Boediono, But Protests Linger | url = http://thejakartaglobe.com/elections2009/final-election-results-confirm-victory-for-sby-boediono-but-protests-linger/319740 | work = [[Jakarta Globe]] | date = 23 July 2009 | access-date = 23 July 2009 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110718200644/http://www.thejakartaglobe.com/elections2009/final-election-results-confirm-victory-for-sby-boediono-but-protests-linger/319740 |archive-date=18 July 2011}}</ref>
==== Pemilihan umum 2014 ====
[[Berkas:PelantikanDjokoSetiadi2016.jpg|jmpl|Megawati (kanan) bersama Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada tahun 2016.]]
Pada 24 Februari 2012, Megawati menjauhkan diri dari jajak pendapat<ref>{{cite news |title=Jaringan Suara Indonesia (JSI) |url=http://www.halobet.net/2011/10/survei-jsi-hidayat-nur-wahid-capres-ungguli-surya-paloh |newspaper=halobet.net Lembaga Survei Indonesia |date=October 2011 |access-date=27 February 2012 }}{{dead link|date=January 2018 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{cite news |title=Indonesian Survey Institute (LSI) |url=http://www.lsi.or.id/riset/413/Rilis_LSI_Mencari_Calon_Presiden_2014 |newspaper=Lembaga Survei Indonesia |date=23 February 2012 |access-date=27 February 2012 |archive-date=2012-02-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120227180154/http://www.lsi.or.id/riset/413/Rilis_LSI_Mencari_Calon_Presiden_2014 |dead-url=yes }}</ref> yang menempatkannya sebagai pesaing utama untuk [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014|pemilihan presiden 2014]].<ref>{{cite news |title=Dihembuskan 'Angin Surga' Megawati Tak Mau Terlena |url=http://www.suarapembaruan.com/home/dihembuskan-angin-surga-megawati-tak-mau-terlena/17507 |newspaper=Suara Pembaruan |date=24 February 2012 |access-date=27 February 2012 |archive-date=2016-03-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160313132925/http://suarapembaruan.com/home/dihembuskan-angin-surga-megawati-tak-mau-terlena/17507 |dead-url=yes }}</ref> Megawati, masih Ketua Umum PDI-P, mengimbau partainya dalam pertemuan di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] untuk fokus pada prioritas PDI-P saat ini. Meskipun demikian, [[nama domain]] tampaknya telah terdaftar atas namanya.<ref>{{cite news |title=PERJUANGAN ADALAH PELAKSANAAN KATA KATA |url=http://megawatisoekarnoputri.net/ |access-date=27 February 2012 |archive-date=2021-12-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211207175249/https://megawatisoekarnoputri.net/ |dead-url=no }}</ref> Pada 27 Desember 2012, edisi harian [[The Jakarta Post]] mengisyaratkan kemungkinan rekonsiliasi dalam pemilihan umum 2014 antara keluarga Megawati dan Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan partai politik mereka, [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDI-P) dan [[Partai Demokrat]]<nowiki/>nya masing-masing.<ref>{{cite news |title=Megawati, SBY hint at reconciliation |url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/12/27/megawati-sby-hint-reconciliation.html |newspaper=[[Jakarta Post]] |date=27 December 2012 |access-date=27 December 2012 |archive-date=2012-12-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121230192613/http://www2.thejakartapost.com/news/2012/12/27/megawati-sby-hint-reconciliation.html |dead-url=no }}</ref>
Untuk pemilihan umum 2014, partai Megawati dan mitra koalisinya mencalonkan [[Joko Widodo]] sebagai calon presiden. Jokowi mengalahkan lawannya [[Prabowo Subianto]] dalam pemilihan yang diperebutkan.<ref>{{cite news|title=Joko Widodo wins Indonesia presidential election|url=https://www.bbc.com/news/world-asia-28415536|access-date=6 December 2017|work=[[BBC News]]|date=22 July 2014|quote=Jakarta Governor Joko Widodo has been declared the winner of Indonesia's hotly contested presidential election.|archive-date=2014-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20140727123049/http://www.bbc.com/news/world-asia-28415536|dead-url=no}}</ref> Belakangan, hubungan Megawati dan Widodo menjadi tegang ketika dia mendorong Komisaris Jenderal Polisi [[Budi Gunawan]] untuk jabatan Kapolri, meskipun dia diselidiki karena korupsi oleh [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK). Budi Gunawan adalah Ajudan Megawati selama masa jabatannya sebagai presiden Indonesia.<ref>{{cite news | url=https://www.bloomberg.com/news/articles/2015-01-21/indonesia-police-chief-furor-clouds-widodo-s-anti-graft-image | work=Bloomberg | first=Chris | last=Brummitt | title=Indonesia Police Chief Furor Hurts Widodo's Anti-Graft Image | date=21 January 2015 | access-date=2022-04-17 | archive-date=2023-03-25 | archive-url=https://web.archive.org/web/20230325151047/https://www.bloomberg.com/news/articles/2015-01-21/indonesia-police-chief-furor-clouds-widodo-s-anti-graft-image | dead-url=no }}</ref>
Pada Muktamar Nasional PDI-P ke-4 tanggal 20 September 2014, Megawati diangkat kembali sebagai Ketua Umum PDI-P untuk tahun ajaran 2015–2020.<ref>{{Cite news | url=https://nasional.kompas.com/read/2014/09/20/2010275/Megawati.Didukung.karena.Sanggup.Persatukan.PDI-P | work=[[Kompas.com]] | first=Indra | last=Akuntono | title=Megawati Didukung karena Sanggup Persatukan PDI-P | date=20 September 2014 | editor-last=Wiwoho | editor-first=Laksono Hari | access-date=2022-04-17 | archive-date=2022-04-23 | archive-url=https://web.archive.org/web/20220423015949/https://nasional.kompas.com/read/2014/09/20/2010275/Megawati.Didukung.karena.Sanggup.Persatukan.PDI-P | dead-url=no }}</ref>
=== Jabatan pascakepresidenan ===
[[Berkas:KOREA_The_20th_President_Inauguration_Ceremony_555_(52063321906).jpg|ka|jmpl|Megawati Soekarnoputri dalam pelantikan presiden Korea Selatan [[Yoon Suk-yeol]] di Seoul, 10 Mei 2022]]
Sejauh ini, hanya Megawati yang merupakan mantan presiden Indonesia yang entah bagaimana mempertahankan pengaruhnya di pemerintahan yang berkuasa dan bahkan diangkat ke posisi strategis dengan kemampuan penasihat. Pada 22 Maret 2018, ia diangkat sebagai Ketua Panitia Pengarah [[Badan Pembinaan Ideologi Pancasila]]. Ia juga menjabat sebagai Ketua Panitia Pengarah [[Badan Riset dan Inovasi Nasional]] sejak 5 Mei 2021. Untuk yang terakhir, meskipun menjabat sejak 5 Mei 2021, ia dilantik secara resmi pada 13 September 2021.<ref>{{Cite news|date=2021-10-13|title=2 Jabatan Dewan Pengarah Megawati Pemberian Jokowi|url=https://news.detik.com/berita/d-5764781/2-jabatan-dewan-pengarah-megawati-pemberian-jokowi|url-status=live|access-date=2021-10-13|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|archive-date=2021-10-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20211013043430/https://news.detik.com/berita/d-5764781/2-jabatan-dewan-pengarah-megawati-pemberian-jokowi|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|last=Erwanti|first=Marlinda Oktavia|date=2021-10-13|title=Diketuai Megawati, Ini Daftar Dewan Pengarah BRIN|url=https://news.detik.com/berita/d-5765078/diketuai-megawati-ini-daftar-dewan-pengarah-brin|url-status=live|access-date=2021-10-13|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|archive-date=2021-10-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20211014062510/https://news.detik.com/berita/d-5765078/diketuai-megawati-ini-daftar-dewan-pengarah-brin|dead-url=no}}</ref>
Pada 3 Oktober 2023, Megawati bertemu dengan mantan [[Perdana Menteri Malaysia]] [[Mahathir Mohamad]].<ref>{{Cite web|last=Hutajulu|first=Matius|date=2023-10-03|title=Pertemuan Penuh Tawa Megawati dan Mahathir, Bahas Hujan hingga IKN|url=https://news.detik.com/berita/d-6962359/pertemuan-penuh-tawa-megawati-dan-mahathir-bahas-hujan-hingga-ikn|website=detiknews|language=id-ID|access-date=}}</ref>
== Kehidupan pribadi ==
[[Berkas:Megawati_family.jpg|jmpl|Megawati bersama suami [[Taufiq Kiemas]] dan tiga orang anak.]]
Suami pertama Megawati adalah Letnan Satu [[Surindro Supjarso]], yang dinikahinya pada 1 Juni 1968. Ia tewas dalam kecelakaan pesawat di [[Kabupaten Biak Numfor|Biak]], [[Irian Barat]], pada 22 Januari 1970. Pada 27 Juni 1972, ia menikah dengan Hassan Gamal Ahmad Hassan, seorang diplomat [[Mesir]]. Pernikahan itu dibatalkan oleh [[Pengadilan Agama]] kurang dari 3 bulan kemudian.<ref name="East Thomas"/> Ia kemudian menikah dengan [[Taufiq Kiemas]] pada 25 Maret 1973. Ia meninggal pada 8 Juni 2013.<ref>{{cite news | first = Bill | last = Guerin | title = Indonesia's First Man | url = http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/DH17Ae01.html | archive-url = https://web.archive.org/web/20020819184947/http://atimes.com/atimes/Southeast_Asia/DH17Ae01.html | url-status = unfit | archive-date = 19 August 2002 | publisher = [[Asia Times Online]] | date = 17 August 2002 | access-date = 23 June 2009}}</ref> Ia dikaruniai tiga orang anak, Mohammad Rizki Pratama, [[Muhammad Prananda Prabowo]], dan [[Puan Maharani]]. Anak laki-lakinya berasal dari pernikahannya dengan Surindro, sedangkan Puan adalah anak tunggal dari pernikahan Megawati dengan Taufiq.<ref>{{Cite news |last2=Pratama |first2=Aulia Bintang |title=Akhir Kerja 'Sunyi' Prananda Prabowo, Putra Mahkota Megawati |url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20150412152959-32-46039/akhir-kerja-sunyi-prananda-prabowo-putra-mahkota-megawati |access-date=13 December 2020 |publisher=CNN Indonesia |date=12 April 2015 |language=id |first=Anggi |last=Kusumadewi |work=[[CNN Indonesia]] |archive-date=2022-04-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220417165136/https://www.cnnindonesia.com/nasional/20150412152959-32-46039/akhir-kerja-sunyi-prananda-prabowo-putra-mahkota-megawati |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite news |title=Tiga Laki-laki Megawati |url=https://news.detik.com/x/detail/intermeso/20170123/Tiga-Laki-laki-Megawati/ |access-date=13 December 2020 |work=[[Detik.com|detikcom]] |date=24 January 2017 |language=id |first=Pasti Liberti |last=Mappapa |archive-date=2022-03-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220328002750/https://news.detik.com/x/detail/intermeso/20170123/Tiga-Laki-laki-Megawati/ |dead-url=no }}</ref>
== Perjalanan karier ==
* Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ([[Bandung]]) (1965)
* Anggota [[Fraksi]] [[Partai Demokrasi Indonesia|PDI]] DPR RI Komisi IV (1987–1997)
* Ketua DPC [[Partai Demokrasi Indonesia|PDI]] [[Jakarta Pusat]]
* Ketua Umum [[Partai Demokrasi Indonesia|PDI]] versi Kongres Luar Biasa (KLB) [[Partai Demokrasi Indonesia|PDI]] di [[Surabaya]] (1993–1996)
* Ketua Umum [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI Perjuangan]] (1999–sekarang)
* [[Wakil Presiden Republik Indonesia]] (20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001)
* [[Presiden Republik Indonesia]] ke-5 (23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004)
* Ketua Dewan Pengarah [[Badan Pembinaan Ideologi Pancasila]] (2017–sekarang)
== Perjalanan pendidikan ==
* SD [[Perguruan Cikini]] [[Jakarta]] (1954–1959)
* SLTP [[Perguruan Cikini]] [[Jakarta]] (1960–1962)
* SLTA [[Perguruan Cikini]] [[Jakarta]] (1963–1965)
* Fakultas Pertanian [[Universitas Padjadjaran]] [[Bandung]] (1965–1967); tidak selesai
* Fakultas Psikologi [[Universitas Indonesia]] [[Jakarta]] (1970–1972); tidak selesai
== Penghargaan ==
=== Dalam Negeri ===
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Republik Indonesia Adipurna.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Republik Indonesia Adipradana.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipurna.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Bintang Jasa Utama Ribbon.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Budaya Parama Dharma.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Bintang Yudha Dharma Utama.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Utama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Jalasena Utama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama.png|width=100}}
|}
{| class="wikitable" width="70%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
!Baris ke-1
| colspan="3"|[[Bintang Republik Indonesia Adipurna]] (8 Agustus 2001)<ref name="award perpusnas">{{cite web|title=Award – President of Indonesia Collection Website|url=https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/en/award/?presiden_id=5&presiden=megawati|website=Indonesian Presidential Library Materials|publisher=[[National Library of Indonesia]]|access-date=18 July 2021|url-status=live|archive-date=2021-07-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20210719204811/https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/en/award/?presiden_id=5&presiden=megawati|dead-url=yes}}</ref>
| colspan="3"|[[Bintang Republik Indonesia Adipradana]] (3 Februari 2001)<ref name="award perpusnas" />
| colspan="3"|[[Bintang Mahaputera Adipurna]] (3 Februari 2001)<ref name="award perpusnas" />
|-
!Baris ke-2
| colspan="3"|[[Bintang Jasa Utama]] (8 Agustus 2001)<ref name="award perpusnas" />
| colspan="3"|[[Bintang Budaya Parama Dharma]] (8 Agustus 2001)<ref name="award perpusnas" />
| colspan="3"|[[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Utama]] (8 Agustus 2001)<ref name="award perpusnas" />
|-
!Baris ke-3
| colspan="3"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Utama]] (8 Agustus 2001)<ref name="award perpusnas" />
| colspan="3"|[[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Utama]] (8 Agustus 2001)<ref name="award perpusnas" />
| colspan="3"|[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama]] (8 Agustus 2001)<ref name="award perpusnas" />
|}
{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align:center;"
! colspan="2" |Brevet Kehormatan
|-
|[[File:Brevet_Surveyor_A.png|150x150px]]
|Brevet Hidro-Oseanografi/Surveyor "A" (2023)<ref>{{Cite web|last=Febriyan|date=2023-06-21|title=Megawati Terima Brevet Hidro-Oseanografi dari TNI AL|url=https://nasional.tempo.co/read/1739847/megawati-terima-brevet-hidro-oseanografi-dari-tni-al|website=Tempo|language=en|access-date=2024-10-30}}</ref>
|-
|}
=== Luar Negeri ===
*{{Flag|Kazakhstan}} :
**[[File:Medal30RK.png|70x70px]] [[:kk:Қазақстан Республикасының Тәуелсіздігіне 30 жыл медалі|30th Anniversary of the Independence of the Republic of Kazakhstan Jubilee Medal]] (12 Agustus 2022)<ref>{{Cite web|date=2022-08-13|title=Bentuk Ucapan Terima Kasih, Megawati Terima Penghargaan Medali Yobel dari Presiden Kazakstan|url=https://www.suara.com/news/2022/08/13/121236/bentuk-ucapan-terima-kasih-megawati-terima-penghargaan-medali-yobel-dari-presiden-kazakstan|website=suara.com|language=id|access-date=2023-05-21}}</ref>
* {{Flag|Korea Utara}} :
** [[Berkas:PRK Order of the National Flag - 1st Class BAR.png|nirbing|70px]] [[:en:Order of the National Flag|Order of National Flag]] 1st Class (28 Maret 2002)<ref>{{Cite web|date=2012-03-02|title=Indonesian President Megawati Visits DPRK; Meets Kim Jong Il for 1st Time in 37 Years|url=https://web.archive.org/web/20120302153207/http://www1.korea-np.co.jp/pk/179th_issue/178th_issue/2002033001.htm|website=web.archive.org|access-date=2023-07-04}}</ref>
*{{Flag|Rusia}} :
**[[File:Orden of Friendship.png|70px]] [[:en:Order of Friendship|Order Of Friendship]] (2 Juni 2021)<ref>{{Cite web|last=Wardoyo|title=Megawati Soekarnoputri Jadi Orang Indonesia Pertama yang Terima Bintang Penghargaan dari Pemerintah Rusia - Portal Majalengka|url=https://portalmajalengka.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-832083782/megawati-soekarnoputri-jadi-orang-indonesia-pertama-yang-terima-bintang-penghargaan-dari-pemerintah-rusia|website=portalmajalengka.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-06-15|archive-date=2022-02-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220225000021/https://portalmajalengka.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-832083782/megawati-soekarnoputri-jadi-orang-indonesia-pertama-yang-terima-bintang-penghargaan-dari-pemerintah-rusia|dead-url=no}}</ref>
== Dalam budaya populer ==
* Dalam film ''[[Taufiq, Lelaki yang Menantang Badai]]'' (2019), Megawati Soekarnoputri diperankan oleh [[Aghniny Haque]].
== Lihat pula ==
* [[Soekarno|Ir. Soekarno]]
* [[Partai Demokrasi Indonesia]]
* [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|Partai Demokrasi indonesia Perjuangan]]
* [[Orde Baru]]
* [[Peristiwa 27 Juli|Peristiwa Kuda Tuli]]
* [[Daftar Presiden Indonesia]]
* [[Daftar Wakil Presiden Indonesia]]
* [[Presiden Wanita]]
== Catatan ==
{{notelist}}
== Referensi ==
{{Reflist|30em}}
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Megawati Sukarnoputri}}
{{wikiquote-id|Megawati}}
* {{id}} [http://themegawati-institute.org Megawati Institute] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160307161049/http://themegawati-institute.org/ |date=2016-03-07 }}
* {{id}} [http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/biography/?box=detail&presiden_id=5&presiden=megawati Kepustakaan Presiden: Biografi Megawati Soekarnoputri] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120729085056/http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/biography/?box=detail&presiden=megawati&presiden_id=5 |date=2012-07-29 }}
* {{id}} [http://www.tokoh-indonesia.com/ensiklopedi/m/megawati/ Ensiklopedi Tokoh Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220407084542/http://www.tokoh-indonesia.com/ensiklopedi/m/megawati/ |date=2022-04-07 }}
* {{en}} [http://www.forbes.com/2004/08/18/04powomland.html Artikel Majalah Forbes: The World's Top Ten Most Powerful Women 2004]
* {{en}} [https://web.archive.org/web/20010802114323/http://www.time.com/time/pow/printout/0,8816,169130,00.html Artikel Majalah TIME: The Princess Who Settled for the Presidency]
{{S-start}}
{{s-off}}
{{Kotak_suksesi|pendahulu = [[Abdurrahman Wahid]]|jabatan = [[Presiden Indonesia]]|tahun = 2001–2004|pengganti = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]}}
|-<!---This line is a workaround for a bug in template s-vac--->
{{S-vac|dormant|last=[[Bacharuddin Jusuf Habibie]]}}
{{S-ttl|title=[[Wakil Presiden Indonesia]]|years=1999–2001}}
{{S-aft|after=[[Hamzah Haz]]}}
{{s-ppo}}
{{Incumbent succession box
|before=''tidak ada, jabatan baru''
|title=[[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan]]
|after=
|years=1999–sekarang}}
{{Succession box
|before=[[Soerjadi (Politisi)|Soerjadi]]
|title=[[Partai Demokrasi Indonesia|Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia]]
|after=[[Soerjadi (Politisi)|Soerjadi]]
|years=1993–1996}}
{{s-dip}}
|-
{{s-bef|before=[[Hun Sen]]}}
{{s-ttl|title=Ketua [[Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara]]|years=2003}}
{{s-aft|after=[[Khamtai Siphandon]]}}
{{End}}
{{Kelompok templat
|list1 =
{{Megawati Soekarnoputri}}
{{Soekarno}}
{{Presiden Indonesia}}
{{Wakil Presiden Indonesia}}
{{Kabinet Gotong Royong}}
{{Kabinet Persatuan Nasional}}
{{Calon dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2009}}
}}
{{Authority control}}
{{lifetime|1947||}}
{{DEFAULTSORT:Soekarnoputri, Megawati}}
[[Kategori:Politikus perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
[[Kategori:Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
[[Kategori:Politikus Partai Demokrasi Indonesia]]
[[Kategori:Pendiri partai politik]]
[[Kategori:Presiden Indonesia]]
[[Kategori:Wakil Presiden Indonesia]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1987–1992]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1992–1997]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1999–2004]]
[[Kategori:Penerima Bintang Republik Indonesia Adipurna]]
[[Kategori:Penerima Bintang Republik Indonesia Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipurna]]
[[Kategori:Penerima Bintang Jasa Utama]]
[[Kategori:Penerima Bintang Budaya Parama Dharma]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
[[Kategori:Wanita pemimpin]]
[[Kategori:Wanita Indonesia abad ke-20]]
[[Kategori:Wanita Indonesia abad ke-21]]
[[Kategori:Soekarno]]
[[Kategori:Tokoh Marhaenis]]
[[Kategori:Tokoh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Kota Yogyakarta]]
|