Kota Singkawang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(413 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Dati2
|settlement_type nama= Kota Singkawang
|nama = Kota Singkawang
| propinsi= [[Kalimantan Barat]]
|translit_lang1_type = [[Hanzi]]
| luas= 504 km²
|translit_lang1_type1 = [[Pinyin]]
| penduduk= 276.306 (2011)
|translit_lang1_type2 = [[Bahasa Hakka|Hakka]]
| kepadatan= 369,7
|translit_lang1_type3 = [[Rumpun bahasa Dayak|Dayak Salako]]
| kecamatan= 5
|translit_lang1_type4 = [[Abjad Jawi|Jawi]]
| kelurahan= 26
|translit_lang1_info = 山口洋
| agama=[[Buddha]] (37%), [[khonghucu]] (10%), [[Islam]] (35%), [[Katolik]] (6%), [[Protestan]] (4%), [[Tao]] (3%) dan [[Hindu]] (0,011%){{fact}}
|translit_lang1_info1 = shān kǒu yáng
| bahasa=[[Bahasa Indonesia]], [[Hakka]], [[Bahasa Melayu]]
|translit_lang1_info2 = san khew jong
| kodearea= +62 562
|translit_lang1_info3 = Sakawokng
| apbd= Rp 411.475.134.475,00
|translit_lang1_info4 = كوتا سيڠ كاواڠ
| dau = Rp. 309.388.293.000,-| dauref =<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2011/bulan/02/tanggal/17/id/590/|title=Perpres No. 6 Tahun 2011|date=2011-02-17|accessdate=2011-05-23}}</ref>
|propinsi = [[Kalimantan Barat]]
| lambang=[[Berkas:Lambang_Kota_Singkawang.jpg|80px]]
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
| peta=
|timezone_DST perrow = 2/2
|image1=Rumah Adat Melayu Singkawang.jpg
|utc_offset_DST
|image2=Singkawang mosque 101221-10546.jpg
| latd=0 |latm=44 |lats=55.85 |latNS=S
|image3=Singkawang temple 101221-10563.JPG
| longd=108 |longm=51 |longs=47.6 |longEW=E
|image4=
|coordinates_display =
| koordinat= 0°44’55,85” - 1°01’21,51"[[Lintang Selatan|LS]], 108°051’47,6”-109°010’19”[[Bujur Timur|BT]]
| dasar hukum= Undang-Undang RI, Nomor 12, Tahun 2001
| tanggal= 17 Oktober 2001
| motto= Bersatu Untuk Maju, Singkawang Berkualitas
| kepala daerah=[[Wali kota]]
| nama kepala daerah= Drs.[[Awang Ishak]],MSi
| web=http://www.singkawangkota.go.id/
}}
|caption = '''Dari atas, kiri ke kanan''': Rumah adat Melayu Singkawang, Masjid di Singkawang, Vihara Tri Dharma Bumi Raya, dan Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi.
:Kota '''Singkawang''' atau '''San Keuw Jong''' ([[Hanzi]]: 山口洋 [[hanyu pinyin]]: Shānkǒu Yáng) adalah sebuah [[kota]] ([[kotamadya]]) di [[Kalimantan Barat]], [[Indonesia]].
|lambang = Lambang KotaSingkawang.png
|peta = Singkawang City.svg
|koordinat = {{Coord|0.904636|108.977385}}
|dasar hukum = UU RI Nomor 12 Tahun 2001
|tanggal = {{Start date and age|2001|10|17}}
|motto = Bersatu untuk maju
|semboyan =
|julukan = Bumi Bertuah Gayung bersambut
|nama_walikota = [[Sumastro]] (Pj.)
|nama_wakil_walikota = ''lowong''
|sekretaris daerah = Sutiarno (Pj.)
|ketua DPRD =
|luas = 504,00
|luasref =
|penduduk = 247924
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|kecamatan = 5
|kelurahan = 26
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|53,81% [[Islam]]
|29,69% [[Agama Buddha|Buddha]]
|{{Tree list}}
* 13,18% [[Kekristenan]]
** 7,97% [[Katolik]]
** 5,21% [[Protestan]]
{{Tree list/end}}
|2,68% [[Konghucu]] |0,02% [[Hindu]] |0,59% Lainnya<ref name="AGAMA"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Melayu|Melayu Singkawang Sambas]], [[Bahasa Hakka|Hakka]], [[Bahasa Dayak|Dayak]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Madura|Madura]]
|IPM = {{increase}} 72,89 ([[2022]]) <br/> {{fontcolor|Green|Tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=23 April 2023|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
|kodearea = +62 562 <ref>{{Cite web |url=http://www.telkom.co.id/layanan-pelanggan/informasi-kode-area-dan-negara/index.html?type=area&keyword=&p=71 |title=TELKOM - Informasi Kode Area dan Negara |access-date=2018-08-15 |archive-date=2011-01-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110101083052/http://www.telkom.co.id/layanan-pelanggan/informasi-kode-area-dan-negara/index.html?type=area&keyword=&p=71 |dead-url=unfit }}</ref>
|apbd = Rp 918.979.778,415<ref>{{web cite|url=http://www.infopublik.id/read/240992/apbd-singkawang-capai-rp9189-miliar.html|title=APBD Singkawang Capai Rp.918,9 Miliar|accessdate=25 Juli 2018|archive-date=2018-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20180725043715/http://www.infopublik.id/read/240992/apbd-singkawang-capai-rp9189-miliar.html|dead-url=yes}}</ref>(2018)
|dau = Rp 523.133.242.000,- (2020)
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=16 April 2021}}</ref>
|nomor_polisi = '''KB xxxx''' C*
|web = {{url|singkawangkota.go.id}}
}}
 
'''Kota Singkawang''' atau '''Sakawokng''' dalam [[Rumpun bahasa Dayak|bahasa Dayak Salako]] atau '''San-Khew-Jong''' ({{lang-hak|山口洋}}) adalah sebuah kota yang terletak di [[provinsi]] [[Kalimantan Barat]], [[Indonesia]]. Kota ini terletak di sekitar 145&nbsp;km sebelah utara dari ibu kota provinsi, [[Kota Pontianak]], dan dikelilingi oleh pegunungan Pasi, Poteng, dan Sakkok. Singkawang berasal dari bahasa Dayak Salako,<ref>Cite journal |title= |url=https://web.archive.org/web/20221130014026/https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/2038 |journal=Kata Ulang Bahasa Dayak Salako</ref> yang mengacu pada wilayah rawa yang sangat luas. Selain itu, [[Leluhur|nenek moyang]] masyarakat [[Hakka|Tionghoa Hakka]] menamai kawasan ini sebagai "''San-Khew-Jong''" (Gunung-Mulut-Laut), yang artinya "kota yang terletak di kaki gunung dekat laut dan memiliki aliran sungai yang mengalir sampai ke [[muara sungai]]".
 
Kota ini meliputi wilayah seluas 504&nbsp;km<sup>2</sup> dan memiliki populasi 186.462 penduduk pada sensus tahun 2010,<ref name="AGAMA">{{Cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kampung+Singkawang&wid=6172000000&lang=id|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kota Singkawang|date=|website=www.sp2010.bps.go.id|publisher=|access-date=16 April 2021|archive-date=2023-03-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20230309174201/https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kampung+Singkawang&wid=6172000000&lang=id|dead-url=no}}</ref> dan 241.467 penduduk pada tahun 2022.<ref name="SINGKAWANG">{{cite web|url=https://singkawangkota.bps.go.id/publication/2023/02/28/e56be5cb33a9c80d180b930c/kota-singkawang-dalam-angka-2023.html|title=Kota Singkawang Dalam Angka 2023|website=www.singkawangkota.bps.go.id|accessdate=23 April 2023|format=pdf|pages=108|archive-date=2023-06-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20230611003503/https://singkawangkota.bps.go.id/publication/2023/02/28/e56be5cb33a9c80d180b930c/kota-singkawang-dalam-angka-2023.html|dead-url=no}}</ref><ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=30 Oktober 2023|format=visual}}</ref>
 
Singkawang mendapatkan beberapa julukan diantaranya sebagai Kota Amoy, Kota Seribu [[Kelenteng]] , dan Kota Toleransi di Indonesia. Menurut data tahun 2014 dari [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Kementerian Agama]], terdapat sekitar 704 kelenteng di Singkawang. Singkawang 3 kali menjadi kota toleransi yang dirilis oleh [[Setara Institute]] yakni pada tahun 2018, 2021, dan 2022.<ref>{{Cite news|url=https://ayobadung.com/singkawang/10694/julukan-kota-singkawang-kota-seribu-kelenteng-kota-amoy-dan-kota-tertoleran/ |title=Julukan Kota Singkawang |website=ayobadung.com|access-date=2023-10-29|language=id}}</ref>
 
== Wisata ==
* Pantai Pasir Panjang
* Pantai Batu Burung
* Pantai Batu Payung
* Pantai Kura-kura
* Danau Biru
* Pulau Simping
 
== Sejarah ==
=== Asal Usul Singkawang ===
Awalnya Singkawang merupakan sebuah desa bagian dari wilayah [[kesultanan Sambas]], Desa Singkawang sebagai tempat singgah para pedagang dan penambang emas dari Monterado. Para penambang dan pedagang yang kebanyakandidatangkan berasallangsung darioleh negeriSultan China,Sambas sebelumuntuk merekabekerja menujudi Monteradopertambangan terlebihemas dahulukebanyakan beristirahatberasal didari Singkawangnegeri Tiongkok, sedangkansebelum paramereka penambangmenuju emas dike Monterado yangterlebih sudah lama seringdahulu beristirahat di Singkawang untuk melepas kepenatannya dan Singkawang juga sebagai tempat transit pengangkutan hasil tambang emas (serbuk emas). Waktu itu, mereka (orang [[Tionghoa]]) menyebut Singkawang dengan kata San Keuw Jong ([[Bahasa Hakka]]), mereka berasumsi dari sisi geografis bahwa Singkawang yang berbatasan langsung dengan laut Natuna serta terdapat pengunungan dan sungai, dimana airnya mengalir dari pegunungan melalui sungai sampai ke muara laut. Melihat perkembangan Singkawang yang dinilai oleh mereka yang cukup menjanjikan, sehingga antara penambang tersebut beralih profesi ada yang menjadi petani dan pedagang di Singkawang yang pada akhirnya para penambang tersebut tinggal dan menetap di Singkawang.
 
Pada masa itu, penduduk pendalaman Dayak Salako menyebut Singkawang dengan kata '''"Sakawokng"''' ([https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/melihat-dari-dekat-busana-adat-suku-dayak-salako/ Bahasa Dayak Salako]), yang artinya Daerah rawa-rawa yang sangat luas dan terletak di pinggir pantai. Dayak Salako merupakan bagian dari prajurit dan intelijen Kesultanan Sambas yang diberikan wilayah teritorial di Binua Saragantung Sakawokng.
=== Pembentukan Kota Administratif Singkawang ===
Kota Singkawang semula merupakan bagian dan ibukota dari wilayah Kabupaten Sambas (UU Nomor 27 Tahun 1959) dengan status Kecamatan Singkawang dan pada tahun 1981 kota ini menjadi Kota Administratif Singkawang (PP Nomor 49 Tahun 1981). Tujuan pembentukan Kota Administratif Singkawang adalah untuk meningkatkan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan secara berhasil guna dan berdaya guna dan merupakan sarana utama bagi pembinaan wilayah serta merupakan unsur pendorong yang kuat bagi usaha peningkatan laju pembangunan. Selain pusat pemerintahan Kota Administratif Singkawang ibukota [[Kabupaten Sambas|Sambas]] juga berkedudukan di Kota Singkawang.
 
Pada dasarnya suku Dayak Salako telah lama mendiami wilayah adat Sakawokng sebelum menjadi wilayah perdagangan yang ramai. Suku Tionghoa Hakka yang berasal dari Tiongkok Selatan yang mayoritas adalah petani, pedagang, dan penambang emas pada saat itu masuk ke wilayah Sakawokng melalui sungai-sungai kecil di wilayah Sado (Sedau). Pada awalnya, wilayah Singkawang masih berupa hutan belantara yang luas serta dipenuhi oleh rawa-rawa. Melihat letak geografisnya, para pendatang Tionghoa Hakka menamai daerah ini dalam bahasa Hakka sebagai '''"San Khew Jong"''' '''(山口洋)'''.
=== Pembentukan Pemerintah Kota Singkawang ===
[[Berkas:Singkawang.jpg|right|thumb|Singkawang, 2007]]
Kota Singkawang pernah diusulkan menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Singkawang yaitu melalui usul pemekaran Kabupaten Sambas menjadi 3 (tiga) daerah otonom. Namun Kotamadya Daerah Tingkat II Singkawang belum direalisir oleh Pemerintah Pusat, waktu itu hanya Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang yang disetujui, sehingga wilayah Kota Administratif Singkawang menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang (UU Nomor 10 Tahun 1999), sekaligus menetapkan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sambas beribukota di [[Sambas]].
 
Kata '''"San"''' '''(山)''' yang artinya Gunung dan Hutan, kata '''"Khew"''' '''(口)''' yang artinya Mulut Sungai, serta kata '''"Jong"''' '''(洋)''' yang artinya Laut. Tiga suku kata tersebut sangat menggambarkan letak geografis Singkawang yang dikelilingi oleh gunung-gunung dan berdekatan dengan laut serta memiliki sungai yang mengalir dari hulu hingga hilir dan bermuara di mulut sungai (estuari). Secara kebetulan atau tidak, nama San Khew Jong yang diberikan oleh para pendatang Tionghoa Hakka tersebut memiliki bunyi dan makna yang sama dengan nama Sakawokng yang telah lebih dulu dinamakan oleh para leluhur Dayak Salako. Hal ini menunjukkan adanya interaksi yang terjalin secara baik sejak dahulu kala antara masyarakat Tionghoa Hakka dengan masyarakat adat Dayak Salako Sakawokng terutama dalam hal bahasa dan budaya.{{cn}}
Kondisi tersebut tidaklah membuat surut masyarakat Singkawang untuk memperjuangkan Singkawang menjadi daerah otonom, aspirasi masyarakat terus berlanjut dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Sambas dan semua elemen masyarakat seperti: KPS, GPPKS, Kekertis, Gemmas, Tim Sukses, LKMD, para RT serta organisasi lainnya. Melewati jalan panjang melalui penelitian dan pengkajian terus dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Barat maupun Tim Pemekaran Kabupaten Sambas yang dibentuk dengan Surat Keputusan Bersama antara Bupati Sambas dan Bupati Bengkayang No. 257 Tahun 1999 dan No. 1a Tahun 1999, tanggal 28 September 1999, serta pengkajian dari Tim CRAIS, Badan Petimbangan Otonomi Daerah. Akhirnya Singkawang terwujud menjadi Daerah Otonom berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Singkawang, diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri dan otonomi Daerah atas nama [[Presiden Republik Indonesia]].
 
=== PembagianPembentukan Kota Administratif Singkawang ===
Kota Singkawang semula merupakan bagian dan ibu kota dari wilayah Kabupaten Sambas (UU Nomor 27 Tahun 1959) dengan status Kecamatan Singkawang dan pada tahun 1981 kota ini menjadi Kota Administratif Singkawang (PP Nomor 49 Tahun 1981). Tujuan pembentukan Kota Administratif Singkawang adalah untuk meningkatkan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan secara berhasil guna dan berdaya guna dan merupakan sarana utama bagi pembinaan wilayah serta merupakan unsur pendorong yang kuat bagi usaha peningkatan laju pembangunan. Selain pusat pemerintahan Kota Administratif Singkawang ibu kota [[Kabupaten Sambas|Sambas]] juga berkedudukan di Kota Singkawang.
 
=== Pembentukan Pemerintah Kota Singkawang ===
Singkawang memperoleh status [[kota]] berdasarkan UU No. 12/2001, tanggal [[21 Juni]] [[2001]]. Berdasarkan Perda Kota Singkawang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Perubahan desa menjadi Kelurahan di Kota Singkawang dan Perda Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan dan Perubahan Nama Kecamatan di Kota Singkawang sesuai dengan ketentuan tersebut di atas, terdapat 5 (lima) kecamatan dan 26 (dua puluh enam) kelurahan, yakni:
Kota Singkawang pernah diusulkan menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Singkawang yaitu melalui usul pemekaran Kabupaten Sambas menjadi 3 (tiga) daerah otonom. Namun Kotamadya Daerah Tingkat II Singkawang tidak langsung direalisir oleh Pemerintah Pusat. Saat itu melalui UU Nomor 10 Tahun 1999, hanya pemekaran Pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang dari Kabupaten Sambas yang disetujui, sehingga wilayah Kota Administratif Singkawang menjadi bagian dari [[Kabupaten Bengkayang|Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang]], sekaligus menetapkan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sambas beribu kota di [[Sambas]].{{cn}}
 
Kondisi tersebut tidaklah membuat surut masyarakat Singkawang untuk memperjuangkan Singkawang menjadi daerah otonom, aspirasi masyarakat terus berlanjut dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Sambas dan elemen masyarakat seperti: KPS, GPPKS, Kekertis, Gemmas, Tim Sukses, LKMD, para RT serta organisasi lainnya. Melewati jalan panjang melalui penelitian dan pengkajian yang terus dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Barat maupun Tim Pemekaran Kabupaten Sambas yang dibentuk dengan Surat Keputusan Bersama antara Bupati Sambas dan Bupati Bengkayang No. 257 Tahun 1999 dan No. 1a Tahun 1999, tanggal 28 September 1999, serta pengkajian dari Tim CRAIS, Badan Pertimbangan Otonomi Daerah. Akhirnya Singkawang ditetapkan sebagai daerah otonom berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Singkawang, dan diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2001 di [[Jakarta]] oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah atas nama [[Presiden Republik Indonesia]].
* [[Singkawang Barat, Singkawang|Singkawang Barat]], 4 (empat) kelurahan, yaitu:
# Kelurahan Pasiran,
# Kelurahan Melayu,
# Kelurahan Kuala, dan
# Kelurahan Tengah.
* [[Singkawang Utara, Singkawang|Singkawang Utara]], 7 (tujuh) kelurahan, yaitu:
# Kelurahan Sei Garam Hilir,
# Kelurahan Naram,
# Kelurahan Sei Bulan,
# Kelurahan Sei Rasau,
# Kelurahan Setapuk Kecil,
# Kelurahan Setapuk Besar, dan
# Kelurahan Semelagi Kecil
* [[Singkawang Selatan, Singkawang|Singkawang Selatan]], 4 (empat) kelurahan, yaitu:
# Kelurahan Sedau,
# Kelurahan Sijangkung,
# Kelurahan Pangmilang, dan
# Kelurahan Sagatani.
* [[Singkawang Timur, Singkawang|Singkawang Timur]], 5 (lima) kelurahan, yaitu:
# Kelurahan Sanggau Kulor,
# Kelurahan Pajintan,
# Kelurahan Nyarungkop,
# Kelurahan Bagak Sahwa, dan
# Kelurahan Mayasopa.
* [[Singkawang Tengah, Singkawang|Singkawang Tengah]], 6 (enam) kelurahan, yaitu:
# Kelurahan Roban,
# Kelurahan Condong,
# Kelurahan Sekip Lama,
# Kelurahan Jawa,
# Kelurahan Sei Wie, dan
# Kelurahan Bukit Batu.
 
== Geografi ==
Dengan luas wilayah 504&nbsp;km², Singkawang terletak di wilayah khatulistiwa dengan koordinat di antara 0°44’55,85” - 1°01’21,51"LS 108°051’47,6”-109°010’19”BT. Singkawang merupakan kota yang berbatasan dengan [[Kuching]], [[Malaysia]].
 
=== Batas Wilayah ===
Dengan luas wilayah 504 km², Singkawang terletak di wilayah khatulistiwa dengan koordinat di antara 0°44’55,85” - 1°01’21,51"LS 108°051’47,6”-109°010’19”BT.
 
Batas-batas wilayah Kota Singkawang adalah:
{{Batas_USBT
|utara = [[Selakau, Sambas|Kecamatan Selakau]] [[Kabupaten Sambas]]
|selatan = [[Sungai Raya, Bengkayang|Kecamatan Sungai Raya]] [[Kabupaten Bengkayang]]
|barat = [[Laut Cina Selatan]], [[Laut Natuna]], [[Samudra Pasifik]].
|timur = [[Samalantan, Bengkayang|Kecamatan Samalantan]] [[Kabupaten Bengkayang]]
}}
 
== Jumlah pendudukIklim ==
Secara umum, wilayah Kota Singkawang beriklim tropis dengan suhu rata-rata berkisar antara 22,8&nbsp;°C sampai dengan 30,05&nbsp;°C. Iklim tropis di wilayah Kota Singkawang termasuk klasifikasi iklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata 2.819&nbsp;mm/tahun atau 235&nbsp;mm/bulan. Jumlah rata-rata hari hujan 157 hari/tahun atau rata-rata 13 hari hujan/bulan.
[[Berkas:Singkawang mosque 101221-10546.jpg|thumb|Masjid Jami Kota Singkawang di malam hari]]
Populasi penduduk kota Singkawang setiap tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Singkawang pada tahun 2011, tercatat sebanyak 246.306 jiwa, mayoritas penduduk adalah orang [[Hakka]]/Khek sekitar 42% dan selebihnya orang Melayu, Dayak, Tio Ciu, Jawa dan pendatang lainnya. Penduduk di kota ini tersebar di lima kecamatan, yakni Singkawang Selatan, Singkawang Timur, Singkawang Utara, Singkawang Barat dan Singkawang Tengah. Dari lima daerah ini terdapat 26 kelurahan.
 
Rata-rata kelembaban udara di kota Singkawang adalah 70%. Curah hujan yang tertinggi terjadi pada bulan September sampai dengan Januari dan curah hujan terendah antara bulan Juni sampai dengan Agustus. Kota Singkawang memiliki wilayah datar dan sebagian besar merupakan dataran rendah antara 50 meter s/d 100 meter di atas permukaan laut. Kota Singkawang yang terletak pada 0° LS dan 109° BT, wilayahnya merupakan daerah hamparan dan berbukit serta sebelah Barat berada pada pesisir laut.
Untuk Singkawang Selatan yang berbatasan dengan [[Kabupaten Bengkayang]] pada 2006 terdapat 37.396 jiwa. Tahun berikutnya 2007 bertambah menjadi 40.708 jiwa dan pada tahun 2008 yang lalu ada 41.466 jiwa. Di Singkawang Timur pada 2006 terdapat 18.951 jiwa dan tahun 2007 menjadi 19.022 jiwa. Jumlah itu naik menjadi 19.054 jiwa pada tahun 2008. Singkawang Utara tahun 2006 terdapat 20.287 jiwa. Pada tahun berikutnya, yaitu 2007 dihuni oleh 21.160 jiwa. Peningkatan terjadi lagi pada tahun 2008 menjadi 21.401 jiwa. Wilayah Singkawang Barat tahun 2006 silam tercatat 59.534 penduduk. Jumlah tersebut naik secara signifikan pada 2007 menjadi 60.307 jiwa. Pada 2008 sebanyak 60.656 jiwa hidup di Singkawang. Terakhir di Singkawang Tengah tahun 2006 ada 52.132 jiwa. Sedangkan tahun 2007 terdapat 55.882 jiwa. Jumlah yang signifikan terjadi pada 2008 menjadi 56.330 orang. Kesemua penduduk itu tersebar di wilayah Kota Singkawang yang memiliki luas 504,00 km<sup>2</sup>. Laju pertumbuhan penduduk Kota Singkawang pada tahun 2006 sekitar 5,6 persen.
 
{{Singkawang weatherbox}}
== Iklim ==
Secara umum wilayah Kota Singkawang beriklim tropis dengan suhu rata-rata berkisar antara 21,8&nbsp;°C sampai dengan 30,05&nbsp;°C. Iklim tropis di wilayah Kota Singkawang termasuk klasifikasi iklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata 2.819 mm/tahun atau 235 mm/bulan. Jumlah rata-rata hari hujan 157 hari/tahun atau rata-rata 13 hari hujan/bulan. Rata-rata kelembaban udara di kota Singkawang adalah 70%. Curah hujan yang tertinggi terjadi pada bulan September sampai dengan Januari dan curah hujan terendah antara bulan Juni sampai dengan Agustus. Kota Singkawang memiliki wilayah datar dan sebagian besar merupakan dataran rendah antara 50 meter s/d 100 meter diatas permukaan laut. Kota Singkawang yang terletak pada 0° LS dan 109° BT, wilayahnya merupakan daerah hamparan dan berbukit serta sebelah Barat berada pada pesisir laut.
 
== Tempat WisataPemerintahan ==
=== Wali Kota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Singkawang}}
 
{|class="wikitable mw-collapsible" style="text-align:center;"
=== Pantai Pasir Panjang ===
|-
Pantai Pasir Panjang telah lama menjadi tempat rekreasi yang terkenal, menghadap ke laut Natuna serta beberapa pulau kecil di sekitarnya, antara lain pulau Lemukutan, pulau Kabung dan Pulau Randayan. Perahu-perahu kecil dan ''speed boat'' dapat disewa di sini untuk menuju ke pulau-pulau tersebut.Sebagai sebuah tempat rekreasi, obyek wisata ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang serta di sekitar pantai telah banyak hotel, ''cottage'', toko-toko, diskotik dan fasilitas-fasilitas lainnya tersedia bagi wisatawan. Tempat ini sangat cocok bagi orang-orang yang menyukai olahraga renang, memancing, menyelam dan ski air atau berselancar. Pantai Pasir Panjang berada di Kecamatan Tujuhbelas, hanya 17 km dari pusat kota Singkawang. Kondisi jalan masuk telah beraspal dan dapat dilewati oleh kendaraan roda empat. Sarana transportasi dari dan ke Pasir Panjang berupa kendaraan umum, taksi, minibus maupun kendaraan pribadi. Hamparan pasir putih dan bebatuan yang memanjang disertai hembusan angin dan deburan ombak yang aman sebagai kawasan pemandian, suasana Pasir Panjang akan terasa pada saat matahari terbit dan tenggelam di cakrawala. Dengan ditemani deretan Gunung Besi dan pepohonan yang menaunginya semakin menambah keelokan dan kekhasan wilayah wisata ini. Fasilitas yang lengkap dan nyaman dapat anda rasakan saat berwisata atau berlibur ke pantai Pasir Panjang ini. Mulai penginapan, kolam renang keluarga, tempat bermain anak-anak, warung-warung makan hingga fasilitas olahraga seperti ''motorcross'', ''road race'' dan ''gokart''. Anda dapat pula memancing langsung ke kawasan laut.
!colspan=2|Wali Kota
!Dari
!Sampai
!Wakil Wali Kota
!Ket.
|-
|[[Berkas:Pj Bupati Sumastro.jpg|100px]]
|[[Sumastro]]
|18 Desember 2022
|Petahana
|''Lowong''
|''Penjabat''
|}
 
=== SinkaDewan Island ParkPerwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Singkawang}}
Salah satu tujuan wisata baru di Singkawang terletak di kawasan wisata Teluk Karang/Teluk Ma'jantuh. Terletak sebelah selatan kota Singkawang 8 km sebelum memasuki kota ini. Dari pinggir jalan raya Pontianak - Singkawang berjarak 3 km. Merupakan objek wisata masa depan yang menawarkan fasilitas hiburan modern dan alami, kawasan wisata tepi pantai ini menyajikan pemandangan pantai dan hiburan lainnya untuk keluarga yang ditopang dengan berbagai fasilitasnya, seperti delman maupun kuda bagi pengunjung yang dapat disewa untuk mengelilingi taman rekreasi ini. Selain itu pengelola menyediakan kolam renang, kantin dan fasilitas lainnya.
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Singkawang}}
 
=== Sinka ZooKecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Singkawang}}
Sinka Zoo terletak di sebelah kawasan ''Sinka Island Park'', tepatnya di sebelah selatan dengan jarak 500 meter setelah memasuki ''Sinka Island Park''. Keunikan kebun binatang ini terletak diberbagai penjuru mengelilingi gunung dan nampak keindahan laut dari atas gunung tersebut yang menampilkan hewan-hewan langka lokal maupun luar daerah, taman rekreasi ini juga memiliki mobil pembawa para wisatawan untuk mengelilingi gunung Bajau. Dari atas gunung ini kita dapat menyaksikan keindahan kota singkawang dengan jelas.
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Singkawang}}
 
== Penduduk ==
=== Taman Bukit Bougenville ===
[[Berkas:Ritual Naga Buka Mata.jpg|jmpl|220px|ka|Masyarakat Singkawang dalam acara ritual Naga Buka Mata]]
Merupakan taman bunga yang terletak di sebelah selatan, tepatnya di Desa Sijangkung dan berjarak ± 6 km dari kota Singkawang. Posisinya terletak di kaki bukit berlatar belakang Gunung Pasi dan dikelilingi areal hutan dan perkebunan. Taman ini memiliki luas 1,5 ha, walaupun bunga Bougenville yang menjadi tampilan utama, namun terdapat pula beragam bunga-bunga lainnya dan penataan taman yang asri untuk dapat dinikmati keluarga dan muda-mudi. Fasilitas yang disediakan untuk pengunjung relatif telah memberikan kesan "kenyamanan" untuk dinikmati, mulai dari sarana publik seperti tempat parkir, musholla, pondok-pondok tempat bersantai, ''rest room'', cafetaria, kolam renang mini untuk anak-anak hingga hutan homogen yang dinamakan "Area Super Sejuk" dan dapat digunakan untuk area fotografi pengantin, alam dan sebagainya. Dilengkapi keramahan yang menyapa anda dari tiap ruang hingga sajian menu sesuai selera. Datang dan biarkan mata serta jiwa anda menikmati indahnya panorama alam di Taman Bukit Bougenville.
 
{{Bar box
=== Taman Chidayu ===
|title=Etnis di Singkawang berdasarkan sensus tahun 2000<ref>Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 2003. {{ISBN|9812302123}}</ref>
Berdampingan dengan taman Bougenville, Chidayu memiliki karakteristik khas dengan tempat pemancingan, pepohonan buah-buahan, taman bunga dan taman bermain anak-anak. Kesejukan hembusan angin dapat kita nikmati sembari melihat ''sunset'' di ufuk barat dan hidangan ''cafe'' Chidayu.
|titlebar=
|left1=Kelompok etnis
|right1=persen
|float=left
|bars=
{{Bar percent|[[Tionghoa Indonesia|Tionghoa]]|Red|42}}
{{Bar percent|[[Melayu Indonesia|Melayu]]|LightGreen|30}}
{{Bar percent|[[Suku Dayak|Dayak]]|Brown|10}}
{{Bar percent|[[Suku Jawa|Jawa]]|Violet|10}}
{{Bar percent|[[Suku Madura|Madura]]|cyan|5}}
{{Bar percent|Lainnya|DarkGrey|3}}
}}
 
Kota Singkawang merupakan salah satu [[pecinan]] terbesar di Indonesia karena dominan penduduknya adalah keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] [[Hakka]] dan sebagian kecil Tionghoa [[Tio Ciu]], dengan total persentase sekitar 42% dan selebihnya adalah orang [[Suku Melayu|Melayu]] Singkawang ( Suku Sambas) (30%), [[Suku Dayak|Dayak]] (10%), [[Suku Jawa|Jawa]] (10%), [[Suku Madura|Madura]] (5%) dan pendatang lainnya. Populasi penduduknya terus mengalami peningkatan setiap tahun dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2006 adalah 5,6 persen. Berdasarkan data Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Singkawang pada tahun 2023, tercatat jumlah penduduk sebanyak 242.146 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/>
=== Taman Teratai Indah ===
Tidak sampai 10 menit dari kota, tempat rekreasi keluarga untuk menikmati pemandangan gunung yang berjejer menghiasi kota Singkawang dengan nuansa 'air' dapat pula bersenda gurau di danau buatan sembari mengengkol 'bebek air', berenang bersama keluarga di kolam renang dan menikmati sajian makanan dan minuman di restoran atau danau.
 
== Kesehatan ==
[[Berkas:Singkawang temple 101221-10563.JPG|thumb|Vihara Tri Dharma Bumi Raya di malam hari]]
{{utama|Daftar rumah sakit di Kota Singkawang}}
=== Pasar Hong Kong ===
Jika anda merasa lapar di malam hari bukanlah persoalan, karena deretan gerobak yang menjual berbagai jenis makanan di pasar Hong Kong siap menuntaskannya. Pasar Hong Kong adalah sebutan orang-orang Singkawang untuk jalan Bawal dan sekitarnya di malam hari. Di pagi dan siang harinya, lokasi ini hanyalah jalan biasa tempat berlalu lalang berbagai kendaraan, namun ketika malam tiba akan dipadati gerobak-gerobak yang menjual berbagai jenis makanan.
 
=== Vihara Tri Dharma Bumi Raya ===
Kota Singkawang juga dikenal dengan sebutan kota Seribu Kuil, karena di setiap sudut kota ini dapat ditemui banyak bangunan vihara atau lebih dikenal sebagai kelenteng atau pekong. Bangunan ini memiliki arsitektur yang khas, didominasi warna merah dan hiasan liong.
 
== Budaya ==
=== Cap Go Meh ===
[[Berkas:FESTIVAL CAP GO MEH 2020 at SINGKAWANG 4.jpg|jmpl|ka|220px|Festival Cap Go Meh Singkawang 2020]]
Seperti halnya bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia lainnya, perayaan Imlek untuk menyambut tahun baru China merupakan tradisi termegah yang selalu dirayakan seluruh lapisan masyarakat Singkawang setiap tahun. Bagi mereka perayaan Imlek tidak ada bedanya dengan masyarakat Indonesia lainnya ketika merayakan Idul Fitri atau Natal.
 
Tahun baru Imlek muncul dari tradisi masyarakat [[Tiongkok]] yang dianggap sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen dan sekaligus harapan agar musim berikutnya memperoleh hasil yang lebih baik. Imlek selalu dirayakan selama 15 hari berturut-turut dan hari puncak ke-15 disebut dengan [[Cap Go Meh]]. Dalam tradisi Tionghoa berarti malam ke-15 yang merupakan puncak perayaan Imlek dan Cap Go Meh dirayakan secara khusus. Kalau mau ditelaah lebih jauh, Cap Go Meh di Indonesia sendiri merupakan perpaduan budaya [[Tiongkok]] dan [[Indonesia]], yakni adanya lontong [[Cap Go Meh]]. Lontong adalah makanan asli Indonesia, sedangkan Cap Go Meh adalah tradisi yang lahir dari [[Imlek]].
 
Puncak acara [[Imlek]] atau [[Cap Go Meh]] ini dimaksud untuk menangkal gangguan atau kesialan di masa mendatang. Pengusiran roh-roh jahat dan peniadaan kesialan dalam Cap Go Meh disimbolkan dalam pertunjukan [[Tatung]]. Tatung adalah media utama Cap Go Meh. Atraksi Tatung dipenuhi dengan mistik dan menegangkan, karena banyak orang kesurupan dan orang-orang inilah yang disebut Tatung. Upacara pemanggilan tatung dipimpin oleh pendeta yang sengaja mendatangkan roh orang yang sudah meninggal untuk merasuki Tatung. Roh-roh yang dipanggil diyakini sebagai roh-roh baik yang mampu menangkal roh jahat yang hendak mengganggu keharmonisan hidup masyarakat. Roh-roh yang dipanggil untuk dirasukkan ke dalam Tatung diyakini merupakan para tokoh pahlawan dalam legenda Tiongkok, seperti panglima perang, hakim, sastrawan, pangeran, pelacur yang sudah bertobat dan orang suci lainnya.
Roh-roh yang dipanggil dapat merasuki siapa saja, tergantung apakah para pemeran [[Tatung]] memenuhi syarat dalam tahapan yang ditentukan pendeta. Para Tatung diwajibkan berpuasa selama tiga hari sebelum hari perayaan yang maksudnya agar mereka berada dalam keadaan suci sebelum perayaan.
Dalam atraksi [[Tatung]] yang sudah dirasuki roh orang meninggal bertingkah aneh, ada yang menginjak-injak sebilah mata pedang atau pisau, ada pula yang menancapkan kawat-kawat baja runcing ke pipi kanan hingga menembus pipi kiri. Anehnya para Tatung itu sedikit pun tidak tergores atau terluka. Beberapa Tatung yang lain dengan lahapnya memakan hewan atau ayam hidup-hidup lalu meminum darahnya yang masih segar dan mentah.
 
Di Singkawang banyak orang Dayak yang juga turut serta menjadi Tatung, mereka terdorong berpartisipasi karena ritual Tatung mirip upacara adat Dayak. Sejak pertama kali datang ke Singkawang masyarakat Tionghoa telah menjalin persahabatan erat dengan penduduk pribumi khususnya suku Dayak. Karena itu tidak ada kecanggungan di antara kedua etnis ini. Dahulunya Singkawang merupakan tempat persinggahan para penambang emas yang berasal dari Tiongkok. Gelombang migrasi besar-besaran pada tahun 1760, membawa masyarakat suku Tionghoa Hakka dari Guangdong [[China]] selatan yang mendarat di Pulau Kalimantan. Mereka menetap dan bekerja sebagai kuli tambang emas dan intan di [[monterado]], [[Kalimantan Barat]]. Meski secara fisik maupun budaya ada yang berasimilasi dengan penduduk lokal, mereka juga tetap mempertahankan adat istiadat leluhur yang dipertahankan hingga kini. Karena pada umumnya mereka penganut [[Kong Hu Cu]] dan [[Buddha]] maka perayaan [[imlek]] menjadi tradisi istimewa yang senantiasa mereka rayakan.
Di era Orde Baru perayaan [[Imlek]] khususnya ritual Tatung dilarang dipertontonkan di depan umum. Tetapi di era reformasi mantan Presiden [[Gus Dur]] mengizinkan kembali, bahkan pemerintahan berikutnya [[Megawati Soekarnoputri]] mengesahkan dalam bentuk undang-undang. Dengan demikian warga Tionghoa di Singkawang khususnya menjadi lebih leluasa untuk menjalankan tradisi atau upacara keagamaan mereka. Di dunia pariwisata, Tatung berpotensi untuk menarik turis dalam negeri dan mancanegara. Selain mengangkat nama Singkawang di dunia internasional, Tatung juga ikut meningkatkan perekonomian daerah setempat.
 
Seperti halnya bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia lainnya, perayaan untuk menyambut tahun baru Imlek merupakan tradisi budaya termegah yang selalu dirayakan seluruh lapisan masyarakat Singkawang setiap tahun.
=== Gawai Dayak Naik Dango ===
Upacara Naik Dango yang merupakan kegiatan ritual seputar panen padi adalah ungkapan syukur masyarakat [[Dayak]] kepada Sang Pencipta akan hasil yang telah diperoleh. Upacara ini diadakan di setiap kabupaten termasuk kota Singkawang. Tempat penyelenggaraan dilaksanakan bergantian antar kecamatan setiap tahun, ditetapkan oleh Dewan Adat kabupaten setempat. Di samping upacara adat, diadakan pula pesta wisata dan budaya Naik Dango yang diisi dengan pertunjukan kesenian, lomba permainan tradisional, lomba kesenian daerah, pameran, seminar kebudayaan dan pasar rakyat.
 
Tahun baru Imlek muncul dari tradisi masyarakat [[Tiongkok]] yang dianggap sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen dan sekaligus harapan agar musim berikutnya memperoleh hasil yang lebih baik. Imlek selalu dirayakan selama 15 hari berturut-turut dan hari puncak ke-15 disebut dengan [[Cap Go Meh]]. Dalam tradisi Tionghoa berarti malam ke-15 yang merupakan puncak perayaan Imlek dan Cap Go Meh dirayakan secara khusus. Kalau mau ditelaah lebih jauh, Cap Go Meh di Indonesia sendiri merupakan perpaduan budaya [[Tiongkok]] dan [[Indonesia]], yakni adanya lontong [[Cap Go Meh]]. Lontong adalah makanan asli Indonesia, sedangkan Cap Go Meh adalah tradisi yang lahir dari [[Imlek]].{{cn}}
== Perekonomian ==
 
== Ekonomi ==
=== Perdagangan ===
Singkawang terkenal sebagai kota perdagangan terbesar kedua di [[Kalimantan Barat]] setelah Kota [[Pontianak]]. Letaknya di pantai barat sangat strategis, yakni berada di antara kabupaten Sambas dan Bengkayang, sangat menguntungkan Singkawang dalam mengembangkan daerahnya sebagai sentra bisnis dan pemasaran produk dari dan ke wilayah di sekitarnya. Selain juga menampung dan mendistribusikan barang-barang yang tidak diproduksi di Singkawang dan daerah sekitarnya, seperti barang-barang sandang, alat-alat pertanian dan lainnya. Sebagian besar barang yang diperdagangkan merupakan hasil bumi, seperti produk pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dan hasil kerajinan atau industri kecil di Singkawang dan kabupaten tetangga.{{cn}}
 
=== Pertanian dan Peternakan ===
Singkawang adalah wilayah yang cocok untuk pengembangan pertanian tanaman pangan dan hortikultura terdapat di Kecamatan Singkawang Selatan, Utara dan Timur. Wilayah itu memiliki potensi yang cukup besar, baik dari segi lahan yang tersedia maupun jenis tanaman yang sesuai untuk dikembangkan. Lahan yang luas dan tanah yang subur serta tenaga kerja 11.829 orang merupakan faktor yang sangat mendukung bagi pengembangan agroindustri.{{cn}}
 
Tanaman jagung, misalnya, banyak diusahakan di Singkawang Selatan dan Timur. Komoditas ini baru tahun 2001 diusahakan di Singkawang Selatan seluas 10 hektarhektare. Kebutuhan jagung untuk pakan ternak-sebagian besar untuk ayam ras petelur di Singkawang sangat besar, yakni 100 ton per hari. Singkawang sendiri belum bisa memenuhi kebutuhan pakan ternak tersebut, karena produksi tahun 2001 baru sekitar 20 ton. Hingga kini kebutuhan itu disuplai Kabupaten [[Bengkayang]] sebanyak 40 ton dan sisanya dari [[Semarang]], [[Lampung]], bahkan dari [[China]].
 
Hasil pertanian itu selain dijual dalam bentuk buah segar, juga mulai diolah. Jeruk siam dan nanas, misalnya, dibuat sari jeruk, minuman ringan dan nanas dalam kaleng. Demikian pula pisang, dipasarkan dalam bentuk tepung pisang, pisang selai dan keripik pisang. Usaha industri ini mulai berkembang walau masih dalam skala industri kecil. Industri secara umum banyak terdapat di Singkawang Barat, berupa industri pengolahan bahan makanan dan minuman ringan. Ada juga industri furnitur dari kayu yang bahan baku serta pemasarannya bersifat lokal.
 
Hasil peternakan, terutama ayam petelur dan babi. Produksi peternakan selain untuk konsumsi sendiri, beberapa peternak besar, terutama telur ayam dan babi, juga dipasarkan ke luar Kota Singkawang. Bahkan telur ayam Singkawang menguasai hampir 95 persen pasar di [[Kalimantan Barat]].
 
=== IndustriKota Kembar ===
* {{flagicon|Malaysia}} [[Bintulu]], [[Malaysia]]
Hasil industri yang menjadi produk andalan adalah keramik. Industri ini telah lama berkembang dan pasarannya pun merambah ke mancanegara meskipun masih berskala industri kecil. Ada delapan unit usaha yang bergerak di bidang usaha keramik dan dikelola turun-temurun. Pembuatan keramik tradisional itu terdapat di Desa Sakok, Kelurahan Sedau, Singkawang Selatan. Buatannya sangat menarik dan artistik bergaya [[Dinasti Ming]]. Ciri khasnya terletak pada desain yang berupa gambar naga. Keramik ini telah memenuhi pasaran ekspor ke [[Singapura]], [[Malaysia]] dan negara lainnya.
* {{flagicon|Malaysia}} [[Miri]], [[Malaysia]]
 
* {{flagicon|Malaysia}} [[Sibu]], [[Malaysia]]
Kota Singkawang juga terkenal dari hasil industri kecil dengan makanan khasnya, yaitu tahu dan mie Singkawang dan makanan ini sering dijadikan oleh-oleh bagi para pelancong yang datang ke Singkawang. Rasa dan aroma tahu Singkawang memiliki ciri khas tersendiri. Makanan berbahan dasar kedelai yang dibuat secara tradisional ini terasa lembut dan terlihat bersih, berbeda dengan tahu umumnya yang mungkin terasa sedikit asam. Hasil sampingan dari pembuatan tahu Singkawang adalah bubur tahu dan air tahu.
* {{flagicon|Malaysia}} [[Kuching]], [[Malaysia]]
 
* {{flagicon|Singapore}} [[Singapura]], [[Singapura]]
== Pendapatan ==
* {{flagicon|China}} [[Fuzhou]], [[Republik Rakyat Tiongkok|RRC]]
 
* {{flagicon|China}} [[Daerah Gutian]], [[Republik Rakyat Tiongkok|RRC]]
* APBD sebesar Rp. 3.411.475.134.475,-
* {{flagicon|China}} [[Minjiang (kota)|Minjiang]], [[Republik Rakyat Tiongkok|RRC]]
* Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp.14.934.687.606.110,-
* {{flagicon|Taiwan}} [[Ma Zhu]], [[Taiwan]]
* Dana Perimbangan sebesar Rp. 1.881.144.108.000,-
* {{flagicon|Taiwan}} [[Distrik Yangmei]], [[Taiwan]]
 
* {{flagicon|England}} [[Newcastle upon Tyne]], [[Inggris]]
== Festival ==
* {{flagicon|Japan}} [[Yamaguchi, Yamaguchi|Yamaguchi]], [[Jepang]]
Berbagai festival banyak digelar di kota ini, misalnya:
* {{flagicon|Spain}} [[Pamplona]], [[Spanyol]]
 
* {{flagicon|USA}} [[Spring Hill]], [[Florida]], [[Amerika Serikat]]
* Tahun Baru Imlek (bulan Januari atau Februari)
* {{flagicon|USA}} [[Eureka, California|Eureka]], [[California]], [[Amerika Serikat]]
* Cap Go Meh dirayakan 15 hari setelah Imlek (bulan Januari atau Februari)
* Gawai Dayak Naik Dango (bulan Mei)
* Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (tanggal 17 Agustus)
== Tokoh terkenal kelahiran kota Singkawang ==
* [[Handi Morgan Winata]] [Personil SM*SH Boyband]
* Hendri Lamiri [Vionis Indonesia]
* Alex [Juliet Band]
* Reifan Fajarsyah / Ivan [Vocalis Seventeen Band]
* Ivan [Vokalis Domino Band]
* [[Linzy Novia Margaretha]] [Personil 7ICONS Girlband]
* Piet Pagau [Artis]
* Rionaldo Sthockhors [Artis]
* Linda Fanencia Rachman [Artis]
* Melly Kiong [Parenting Rekor MURI 2008]
* Johnny Andrean [Pemilik J.CO Se-Indonesia]
* Xianny Kho [Personil BEXXA Girlband]
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
* [http://www.bps.go.id/hasilSP2010/kalbar/6172.pdf Hasil Sensus Penduduk 2010]
 
== Pranala luar ==
* {{id}} {{resmi}}
 
* {{id}} [http://www.singkawangkota.go.id/ Situs resmi]
* {{id}} [http://www.equatoronline.blogspot.com/ Equator Online Blog Kalimantan Barat]
* {{id}} [http://www.telkom.co.id/layanan-pelanggan/informasi-kode-area-dan-negara/index.html?type=area&keyword=singkawang&search=DISPLAY Kode Telepon Singkawang]
 
 
{{Wikisource|Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2001}}
 
{{Kota Singkawang}}
{{Kalimantan Barat}}
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Singkawang, Kota}}
[[Kategori:Kota di Kalimantan Barat|Singkawang]]
[[Kategori:Kota di Indonesia|Singkawang]]
[[Kategori:Kota Singkawang| ]]
[[Kategori:Kota di Kalimantan Barat]]
 
[[Kategori:Kota yang didirikan tahun 2001]]
[[en:Singkawang]]
[[fr:Singkawang]]
[[ja:シンカワン]]
[[jv:Kutha Singkawang]]
[[ko:싱카왕]]
[[lt:Sinkavangas]]
[[mg:Kota Singkawang]]
[[ms:Kota Singkawang]]
[[no:Singkawang]]
[[pl:Singkawang]]
[[ru:Сингкаванг]]
[[sv:Singkawang]]
[[vi:Singkawang]]
[[zh:山口洋市]]