Bata ringan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Asenity (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Membalikkan revisi 25709852 oleh 123.255.203.170 (bicara) mana referensinya?
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(62 revisi perantara oleh 43 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{referensi}}
Teknologi material bahan bangunan kian berkembang salah satunya adalah teknologi Bata Ringan, di Indonesia sendiri Bata Ringan dikenal ada 2 (dua) jenis: Autoclaved Aerated Concrete (AAC) dan Cellular Lightweight Concrete (CLC). Perbedaan Bata Ringan AAC dengan CLC dari segi proses pengeringannya yaitu AAC mengalami pengeringan dalam oven autoklaf bertekanan tinggi sedangkan Bata Ringan jenis CLC yang mengalami proses pengeringan alami.
{{rapikan}}
{{wikify}}
Teknologi'''Bata materialringan''' bahanadalah bangunanjenis kian[[batu berkembangbata]] salahyang satunyamemiliki adalahberat teknologilebih Bataringan Ringan,dari dipada Indonesiabata sendiripada umumnya. Bata Ringanringan dikenal ada 2 (dua) jenis: ''Autoclaved Aerated Concrete (AAC)'' dan ''Cellular Lightweight Concrete (CLC)''. Keduanya didasarkan pada gagasan yang sama yaitu menambahkan gelembung udara ke dalam mortar akan mengurangi berat [[beton]] yang dihasilkan secara drastis. Perbedaan Batabata Ringanringan AAC dengan CLC dari segi proses pengeringannya[[pengeringan]] yaitu AAC mengalami pengeringan dalam oven autoklaf bertekanan tinggi sedangkan Batabata Ringanringan jenis CLC yang mengalami proses pengeringan alami. CLC sering disebut juga sebagai ''Non-Autoclaved Aerated Concrete (NAAC)''.
 
'''== Sejarah BetonBata Ringan''' 1923 ==
 
BetonBata ringan AAC ini pertama kali dikembangkan di [[Swedia]] pada tahun 1923 sebagai alternatif material bangunan untuk mengurangi penggundulan hutan. BetonBata ringan AAC ini kemudian dikembangkan lagi oleh Joseph Hebel di Jerman dipada tahun 1943. Di Indonesia sendiri bata ringan mulai dikenal sejak tahun 1995, saat didirikannya Pabrikasi AAC di Karawang, Jawa Barat.
 
== Bata Ringan AAC ==
Di Indonesia sendiri beton ringan mulai dikenal sejak tahun 1995, saat didirikannya Pabrikasi AAC di Karawang, Jawa Barat.
Adonan AAC umumnya terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi).
 
Adonan'''Bata ringan AAC''' adalah beton seluler dimana gelembung udara yang ada disebabkan oleh reaksi kimia, adonan AAC umumnya terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi).
Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan.
 
Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 76-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan.
 
Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran. Adonan beton aerasi yang masih mentah ini, kemudian dimasukkan ke autoclave chamber atau diberi uap panas dan diberi tekanan tinggi. Suhu di dalam autoclave chamber sekitar 183 derajat celsius. Hal ini dilakukan sebagai proses pengeringan atau pematangan.
 
Saat pencampuran pasir kwarsa, semen, kapur, gypsum, air, dan alumunium pasta, terjadi reaksi kimia. Bubuk alumunium bereaksi dengan kalsium hidroksida yang ada di dalam pasir kwarsa dan air sehingga membentuk hidrogen. Gas hidrogen ini membentuk gelembung-gelembung udara di dalam campuran beton tadi. Gelembung-gelembung udara ini menjadikan volumenya menjadi dua kali lebih besar dari volume semula. Di akhir proses pengembangan atau pembusaan, hidrogen akan terlepas ke atmosfiratmosfer dan langsung digantikan oleh udara. Rongga-rongga udara yang terbentuk ini yang membuat beton ini menjadi ringan.
 
== Bata Ringan CLC ==
 
'''Bata ringan CLC''' adalah beton seluler yang mengalami proses curing secara alami, CLC adalah beton konvensional yang mana agregat kasar (kerikil) diganti dengan gelembung udara, dalam prosesnya mengunakan busa organik yang kurang stabil dan tidak ada reaksi kimia ketika proses pencampuran adonan, foam/busa berfungsi hanya sebagai media untuk membungkus udara.
 
Pabrikasi dan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan CLC juga standard, sehingga produksi dengan mudah dapat pula diintegrasikan ke dalam pabrikasi beton konvensional. Hanya pasir, semen, air dan foam yang digunakan dan kepadatan yand didapatkan dapat disesuaikan mulai dari 350 kg/m³ sampai 1.800 kg/m³ dan kekuatan dapat juga dicapai dari serendah 1,5 sampai lebih 30 N/mm².
 
Pasir sungai berukuran 2, 4, 6 dan 8mm dapat digunakan, tergantung pada kepadatan yang diinginkan. Semen portland menawarkan kinerja paling optimal tetapi kebanyakan jenis lain semen juga bisa digunakan. kepadatan beton bisa disesuaikan, berbagai ukuran dan maupun panel prefab dapat diproduksi, di atas kepadatan dari 1.200 kg / m³ (setengah dari berat beton konvensional) untuk aplikasi struktural dapat mengunakan rangka baja.
 
Pada CLC '''Gelembung udara''' yang dihasilkan benar-benar terpisah satu sama lain, sehingga penyerapan air jauh lebih sedikit dan baja tidak perlu dilapisi dengan
lapisan anti korosi, beton dengan kepadatan diatas 1.200 kg/m3 juga tidak memerlukan pla-ster, seperti pada AAC, hanya cukup di cat saja. Penyerapan air lebih rendah daripada di AAC dan masih cukup baik dibandingkan dengan beton konvensional.
 
CLC sama halnya dengan beton konvensional kekuatan akan bertambah seiring dengan waktu melalui kelembapan alamiah pada tekanan atmosfer saja. Meskipun tidak seringan AAC, CLC tetap menawarkan penurunan berat badan yang cukup besar dibandingkan dengan beton konvensional dan isolasi termal 500% lebih tinggi dan tahan api.
 
Paku dan Sekrup dapat dengan mudah dipaku ke CLC terus tanpa harus menggunakan pen, CLC juga dapat dipotong atau digergaji. Bahkan panel dinding rumah seluruhnya dapat dicetak hanya dalam sekali tuang.
 
Beton CLC menawarkan banyak ruang lingkup pengaplikasian, mulai dari isolasi atap rumah pada kepadatan serendah 350 kg / m³ sampai dengan produksi panel dan lantai beton dengan kepadatan 1800 kg / m³.
'''Prana Luar:'''
 
[[Kategori:Bahan bangunan]]
[http://bataringan.co.id/perbedaan-bataringan-aac-clc Perbedaan Bata Ringan AAC dan CLC]