Sekar Rukun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Sekar Rukun''' atau '''Sekar Roekoen''' adalah suatu organisasi para pemuda orang Sunda yang didirikan oleh para siswa Sekolah Guru (Kweekschool) di Jalan...' |
|||
(20 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Sekar
# # # # Untuk mencapai tujuan tersebut, diselenggarakan kegiatan-kegiatan: # # Mengajarkan pengetahuan terkait Sunda,
# Membuat perkumpulan untuk diskusi,
# Berbicara menggunakan bahasa Sunda, dan
# Mengusahakan pendirian perpustakaan dan surat kabar berbahasa [[Bahasa Sunda|Sunda]].
Kemudian, organisasi ini berkembang dengan tujuan:
# Menumbuhkan kecintaan pemuda Sunda terhadap tanah air serta meningkatkan pengetahuan orang Sunda,
# Menyatukan para pemuda yang bisa berbahasa Sunda, dan
# Mengupayakan kerukunan para pemuda Indonesia.
== Sejarah ==
===
Kegiatan Sekar Roekoen awalnya diupayakan supaya tidak terkait dengan urusan agama, tidak menyimpang dari ketentuan hukum negara, dan tidak ikut campur dalam urusan politik. Menurut anggaran dasarnya, siapa saja yang dapat berbicara dalam bahasa Sunda serta berumur 14 tahun ke atas dapat menjadi anggota. Anggotanya mencakup:
# # # # Semua anggota harus membayar iuran anggota tiap bulan. Yang mengelola organisasi terdiri dari Presiden, Sekretaris dan Bendahara (''Penningmeester''). Sesuai dengan tujuan organisasi, perkumpulan ini menerbitkan surat kabar bulanan Sekar Roekoen. Tujuan penerbitan surat kabar bulanan ini adalah untuk:
# # # Penanggungjawab surat kabar tersebut adalah ===
Sekar Roekoen semakin berkembang. Pada tahun 1926, tercatat cabang-cabang organisasinya berdiri juga di [[Kota Bogor|Bogor]], [[Kota Bandung|Bandung]], [[Lembang, Bandung Barat|Lembang]], [[Kota Serang|Serang]], [[Kota Salatiga|Salatiga]] dan [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]. Anggotanya tercatat lebih dari 500 orang. Kegiatannya mencakup perpustakaan, koperasi, kesenian (musik, [[mamaos]], drama), kreasi wanita,
Mulai tahun 1926, perkumpulan Sekar Roekoen menyingsingkan tangan turut serta berjuang bersama dengan kekuatan pergerakan nasional lainnya. Rapat Pengurus Besar Perkumpulan Sekar Roekoen sudah memutuskan untuk berperan serat secara aktif dalam Kongres Pemuda Indonesia ke-1 (1926). Dalam [[Kongres Pemuda Indonesia]] ke-1 tersebut Sekar Roekoen mengusulkan dalam sidang-sidang kongres digunakan bahasa Malayu sebagai bahasa pengantarnya. Laporan utusan Perkumpulan Sekar Roekoen dalam Kongres Pemuda ke-1 ditandatangani oleh Samjun (Wakil Ketua) dan Sutaprana (Sekretaris). Berdasarkan hasil rapat Pengurus Besar (''Hoofdbestur'') tanggal 29 April 1928, dilakukan perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Perkumpulan Sekar Roekoen. Menurut anggaran dasar yang baru, tujuan perkumpulan mencakup:
Dengan demikian perkumpulan Sekar Roekoen memperluas wawasan serta lingkup kegiatannya, tidak hanya berkaitan dengan lingkungan serta kepentingan Sunda (daerah) saja, tapi berkaitan juga dengan lingkungan dan kepentingan Indonesia (nasional). Begitu juga dengan anggota perkumpulan ini diperluas dengan cara menetapkan bahwa seluruh pemuda Indonesia yang mengerti bahasa Sunda serta berusia kurang dari 35 tahun bisa menjadi anggota perkumpulan Sekar Roekoen (Pasal 5 Anggaran Rumah Tangga).▼
# Menumbuhkan kecintaan pemuda Sunda terhadap tanah air serta meningkatkan pengetahuan orang Sunda,
Untuk menghadapi Kongres Pemuda ke-2, Perkumpulan Sekar Roekoen menyelenggarakan kongres tahunan yang dihadiri oleh seluruh Pengurus Besar dan utusan dari cabang-cabang organisasi ini. Kongres tahunan ini (Kongres Perkumpulan Sekar Roekoen yang ke-8) diadakan di Batavia, 6-7 Oktober 1928, di Loge Gebouw (Gedung Loge), Vrijmetselaarweg (Jalan Vrijmetselaar). Yang hadir pada kongres tersebut di anataranya beberapa tokoh seperti Dr. Husein Djajadiningrat beserta istri, J. Kats (juragan Belanda), Oto Subrata (Ketua Paguyuban Pasundan), Mr. Sartono dan Mr. Sunaryo (Pemimpin Partai Nasional Indonesia), serta para utusan beberapa organisasi pamuda dari Jong Islamiten Bond, Jong Celebes, Jong Java, Jong Sumatra, Jong Batak, Perhimpunan Pemuda Pelajar Indonesia, Pemuda Indonesia, Pemuda Kaum Betawi dan Paguyuban Pasundan.▼
# Menyatukan para pemuda yang bisa berbahasa Sunda, dan
Dalam kaitannya untuk menghadiri Kongres Pemuda Indonesia II pada 27-28 Oktober 2008, dalam kongres ini muncul gagasan untuk melebur Sekar Roekoen kedalam [[Jong Java]] dengan alasan untuk member contoh kepada yang lainnya agar satu pulau diwakili oleh satu utusan saja. Alasan lain untuk peleburan ini adalah ketidakmampuan Sekar Roekoen untuk membayar biaya kongres yang besarnya 35,00 gulden. Tapi akhirnya diputuskan bahwa Sekar Roekoen akan hadir dalam Kongres Pemuda Indonesia secara mandiri serta biaya kongres ditanggung bersama. Diputuskan pada kongres ini bahwa yang akan menjadi utusan Sekar Roekoen pada Kongres Pemuda Indonesia adalah para pangurus Pakumpulan Sekar Roekoen Cabang Batavia, yaitu Mupradi, Kornel Singawinata (mahasiswa Kedokteran), Mareng Suriawidjaja (siswa AMS), dan Djulaeha (Sekar Roekoen Bagian Istri).▼
# Mengupayakan kerukunan para pemuda Indonesia.
▲Dengan demikian perkumpulan Sekar Roekoen memperluas wawasan serta lingkup kegiatannya, tidak hanya berkaitan dengan lingkungan serta kepentingan Sunda (daerah) saja,
▲Untuk menghadapi Kongres Pemuda ke-2, Perkumpulan Sekar Roekoen menyelenggarakan kongres tahunan yang dihadiri oleh seluruh Pengurus Besar dan utusan dari cabang-cabang organisasi ini. Kongres tahunan ini (Kongres Perkumpulan Sekar Roekoen yang ke-8) diadakan di Batavia,
▲Dalam kaitannya untuk menghadiri Kongres Pemuda Indonesia
== Rujukan ==
{{reflist}}
[[Kategori:Organisasi di Indonesia]]
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Sumpah Pemuda]]
[[Kategori:Organisasi Sunda]]
[[Kategori:Media Sunda]]
|