Telepon umum: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
(20 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Public telephone booth in Pekanbaru.JPG|256px|ka|jmpl|Telepon umum di Indonesia]]
'''Telepon umum''' adalah [[fasilitas]] layanan [[telepon]] [[publik]] dengan cara pelayanan memasukan [[uang]] (pada umumnya [[koin]]) atau [[kartu telepon]] sebelum melakukan panggilan.
== Sejarah ==
Telepon umum pertama kali ditemukan oleh [[William Gray]]
Pada tahun [[1905]], telepon umum koin ciptaan Bell dipasang pertama kali secara outdoor pada Jalan Cincinnati. Telepon umum itu tidak begitu menarik perhatian [[masyarakat]] karena pemakaian telepon secara [[pribadi]] kurang bisa dilakukan di tempat publik.
Maka dari itu, pada tahun [[1950
Pada tahun [[1910]], Western Electic dan Gray Telephone Pay Station Co. menandatangani kesepakatan untuk Gray agar membuat ''coin collector'' (pengumpul koin adalah tempat memasukkan koin pada telepon umum) pada ciptaan Bell menggunakan [[hak paten]] yang dimiliki oleh Gray dan Western Electric.
Baris 13 ⟶ 14:
== Lokasi ==
Telepon umum sering kali ditemukan terpasang di area-area [[publik]] dan terminal transportasi seperti [[bandar udara]], [[stasiun]] [[kereta]] atupun perempatan jalan dengan persetujuan pemberian tanah keuntungan dari telepon umum di dapat dengan dua cara
== Jenis ==
=== Telepon umum koin ===
[[Berkas:Telepon umum di Pasar Baru (2024).jpg|thumb|Telepon umum koin di Jakarta, Indonesia.]]
Telepon umum koin adalah jenis telepon umum yang menggunakan [[koin]] atau [[uang]] koin sebagai alat pembayarannya. Lazimnya, pecahan koin yang digunakan adalah pecahan
=== Telepon umum kartu ===
Telepon umum kartu ini pada dasarnya merupakan [[fasilitas]] yang sama seperti telepon umum koin. Yang membedakannya adalah media pembayarannya yang berupa [[kartu]] (kartu khusus telepon atau kartu serbaguna). Di dalam kartu tersebut telah diberi sejumlah nilai yang kita gunakan untuk menelpon dan kita dapat membelinya di [[gerai]] yang melayani pembelian kartu telepon. Telepon umum kartu, di Indonesia khususnya tidak telalu diminati oleh sebagian besar kalangan masyarakat karena masyarakat Indonesia lebih suka menyimpan koin
== Kelebihan ==
Mudah ditemukan [[dimana]] saja. Berdasarkan fungsinya sebagai fasilitas umum, telepon umum dapat dengan mudah kita temui di tempat-tempat keramaian selayaknya fasilitas umum lainnya. Selain itu, telepon umum juga membantu [[masyarakat]] yang tidak mempunyai [[telepon]] pribadi karena tidak semua orang di [[Indonesia]] memiliki [[jaringan telepon]] rumah pribadi. Telepon umum membantu orang-orang tersebut untuk tetap dapat berkomunikasi dengan menggunakan telepon umum ditambah biaya yang dikeluarkan untuk melepon relatif lebih murah karena pecahan [[koin]] yang digunakan adalah pecahan-pecahan kecil.
== Kekurangan ==
Tidak bisa dibawa
Permasalahan
== Penggunaan telepon umum di luar Indonesia ==
[[Berkas:CTM Telephone Booth.JPG|jmpl|Telepon umum di [[Makau]], [[Tiongkok]].]]
Di banyak Negara pengguna telepon umum menjadi [[fenomena]] yang lumrah di temui di setiap sudut kota. Tersebarnya telepon umum secara luas menyebabkan [[pemerintah]] di masing-masing negara guna mengatur perusahaan penyadia telepon umum. Berbeda dengan telepon umum di Indonesia yang umumnya di [[monopoli]] oleh satu perusahaan [[telekomunikasi]], telepon umum di [[Amerika serikat]] dan sebagian besar negara [[
Selain persaingan antar perusahaan telepon umum, usaha telepon umum di luar pun, layaknya di Indonesia, mendapatkan tantangan dari perusahaan [[telepon seluler]]. Perkembangan telepon seluler telah banyak memengaruhi jumlah pengguna telepon umum, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Banyak para pengguna telepon umum yang mampu untuk membeli telepon seluler beralih karena kenyamanan dan portabilitas yang ditawarkan oleh telepon seluler.
Tetapi sekarang ini telepon umum sudah jarang digunakan, Kedudukannya sudah digantikan dengan handphone atau telepon seluler
== Referensi ==
* Jones, S., Kovac, R., & Groom F. M. (2009). Introduction to Communication Technologies:
* A Guide for Non Engineers. Bocaraton, FL: CRC Press.
* Fidler, Roger, 2003, Mediamorfosis, Yogyakarta: Bentang Budaya.
* Miq, Bal. 2009, Makalah Perkembangan Teknologi Komunikasi 7451, Jakarta: Gramedia.
Baris 49 ⟶ 52:
[[Kategori:Telekomunikasi]]
[[Kategori:Telepon]]
|