Museum Anjuk Ladang: Perbedaan antara revisi

Jelajahi riwayat secara interaktif

← Revisi sebelumnya

Konten dihapus Konten ditambahkan

VisualTeks wiki

Revisi per 11 Desember 2012 10.04 sunting Marvel good (bicara \| kontrib) 105 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan ← Revisi sebelumnya		Revisi terkini sejak 26 Mei 2024 03.45 sunting balikkan Kepadalisna (bicara \| kontrib) Peninjau otomatis 1.878 suntingan →Koleksi Tag: VisualEditor
(10 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: '''Museum Anjuk Ladang''' terletak di kota [[Kabupaten Nganjuk\|Nganjuk]], tepatnya sebelah timur Terminal Bus Kota Nganjuk, di dalamnya tersimpan benda dan [[Kekayaan budaya\|cagar budaya]] pada zaman [[Agama Hindu\|Hindu]], [[Doho, Dolopo, Madiun\|Doho,]] dan [[Majapahit]] yang terdapat di daerah Kabupaten Nganjuk. Disamping itu di simpan Prasasti Anjuk Ladang yang merupakan cikal bakal berdirinya Kabupaten Nganjuk. Museum ini dibangun atas inisiasi Bupati Nganjuk Soetrisno Rachmadi pada tahun 1993-1996. Museum Anjuk Ladang mulai dibuka untuk umum pada 10 April 1996, yang bersamaan dengan hari jadi Kabupaten Nganjuk yang ke-1059.<ref name=":0">{{Cite web\|last=Sherly\|first=Sintya Gadis\|date=2023-08-19\|title=Museum Anjuk Ladang, Menilik Potret Sejarah Kabupaten Nganjuk\|url=https://nganjuk.inews.id/read/334899/museum-anjuk-ladang-menilik-potret-sejarah-kabupaten-nganjuk\|website=\|language=id\|access-date=2024-05-26}}</ref> Museum Anjuk Ladang pernah digunakan untuk ritual penyucian benda-benda pusaka yang sifatnya sakral, seperti tumbak Kanjeng Jimat Sosro Koesoemo, keris Kiai Bethik, Eyang Dukun dan Eyang Panji.<ref name=":2">{{Cite web\|last=bombom\|date=2018-02-12\|title=MUSEUM ANJUK LADANG POTRET PERADABAN NGANJUK DI MASA LALU\|url=https://lingkarjatim.com/lingkar-utama/museum-anjuk-ladang-potret-peradaban-nganjuk-di-masa-lalu/\|website=LingkarJatim\|language=en-US\|access-date=2024-05-26}}</ref> == Informasi Umum == ~~{{paragraf_pembuka\|date=2012}}~~ Museum Anjuk Ladang Terletak di kota Nganjuk, tepatnya sebelah timur Terminal Bus Kota Nganjuk, di dalamnya tersimpan benda dan cagar budaya di jaman Hindu, Doho dan Majapahit yang terdapat di daerah Kabupaten Nganjuk. Disamping itu di simpan Prasasti Anjuk Ladang yang merupakan cikal bakal berdirinya Kabupaten Nganjuk. ===== Alamat ===== Museum ini terbagi menjadi beberapa bagian bangunan. Bagian depan berbentuk joglo tempat menyimpan prasasti Anjuk Ladang, bangunan induk sebagai tempat penyimpanan guci, mangkok, wayang kulit, genta, topeng dan sebagainya. Jl. Gatot Subroto Ringin Anom, Ringin Anom, Kauman, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.<ref name=":1">{{Cite web\|last=Tantoe\|first=Joe\|date=2023-08-12\|title=Museum Anjuk Ladang, Wisata Edukasi Benda-Benda Bersejarah di Kota Nganjuk - NativeIndonesia.com\|url=https://www.nativeindonesia.com/museum-anjuk-ladang-wisata-edukasi-benda-benda-bersejarah-di-kota-nganjuk/\|website=www.nativeindonesia.com\|language=id\|access-date=2024-05-26}}</ref> ===== Jam Operasional ===== ~~== referensi ==~~ Pengunjung bisa datang ke Museum Anjuk Ladang pada hari<ref name=":1" />: ~~http://www.eastjava.com/tourism/nganjuk/ina/anjuk-ladang-museum.html~~ * Senin = 08:00 - 14:00 * Selasa = 08:00 - 14:00 * Rabu = 08:00 - 14:00 * Kamis = 08:00 - 14:00 * Jumat = 08:00 - 14:00 * Sabtu = 08:00 - 14:00 * Minggu = 08:00 - 14:00 ===== Fasilitas ===== Fasilitas yang ada di Museum Anjuk Ladang di antaranya memiliki area parkir kendaraan, toilet umum, gazebo, kantor informasi, warung makan, dan lokasi ini sangat strategis karena dekat dengan penginapan dan alun-alun Nganjuk.<ref name=":1" /> == Koleksi == Museum Anjuk Ladang dahulunya bernama Balai Arca yang berfungsi untuk menyimpan [[arca]], lingga, [[yoni]] dan berbagai penemuan lain. Di [[museum]] ini pengunjung bisa menemukan [[informasi]] tentang asal-usul Kelurahan [[Mangundikaran, Nganjuk, Nganjuk\|Mangundikaran]]. Selain itu, Museum Anjuk Ladang juga memamerkan jejak perjalanan kehidupan di tanah Anjuk Ladang, mulai dari masa [[Prasejarah]], [[KLasik\|Klasik]], [[Islam]], [[Hindia Belanda\|Kolonial Belanda]], pergerakan [[kemerdekaan]], hingga setelah kemerdekaan. Jejak-jejak masuknya agama Hindu-Budha di Anjuk Ladang meninggalkan bukti seperti arca dan alat-alat upacara, yang menunjukkan kepercayaan masyarakat pada masa lampau. Arca-arca ini sering disebut sebagai media perwujudan yang menjadi objek [[Pemujaan alam\|pemujaan]].<ref>{{Cite journal\|last=Hariyadi\|first=Aldisa Habib\|last2=Widiatmoko\|first2=Sigit\|last3=Wiratama\|first3=Nara Setya\|date=2022-07-02\|title=STUDI TENTANG PERAN DAN FUNGSI MUSEUM ANJUK LADANG DI KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2018-2022\|url=https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/semdikjar/article/view/1956\|journal=Prosiding SEMDIKJAR (Seminar Nasional Pendidikan dan Pembelajaran)\|language=en\|volume=5\|pages=463–471\|issn=2598-6139}}</ref> Museum Anjuk Ladang menyimpan prasasti Anjuk Ladang yang disimpan di sebuah [[joglo]]. Namun, yang disajikan dalam prasasti ini merupakan replika dari prasasti tersebut. Prasasti ini dibuat pada tahun 859 Saka (937 M) atau mungkin 857 Saka (935 M) oleh Raja Sri Isyana (dikenal juga sebagai Mpu Sindok) dari Kerajaan Medang (Mataram Kuno). Prasasti tersebut diberikan sebagai penghargaan kepada penduduk desa Anjuk Ladang atas bantuan mereka dalam mengusir serangan tentara Melayu (Sumatera). Nama Anjuk Ladang sendiri diyakini oleh para ahli sejarah sebagai awal mula nama Kabupaten Nganjuk.<ref name=":2" /> Di bagian utama digunakan untuk menyimpan [[guci]], [[wayang kulit]], [[mangkuk]], [[topeng]], genta, dan barang lainnya. Selain itu, ada juga [[artefak]] sejarah seperti arca batu, [[fosil]], dan boneka Lara Bengok. Para pengunjung bisa mengambil gambar di area tersebut.<ref name=":0" /> == Referensi == <references /> [[Kategori:Museum di Jawa Timur]]