Waru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: tanpa takson -> klad + clean up
 
(35 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|penggunaan yang lain|Waru (disambiguasi)}}
{{Bedakan|Weru}}
{{Taxobox
| color = lightgreen
Baris 5 ⟶ 7:
|image_width = 250px
| regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
| divisio = [[Magnoliophyta]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
| classis = [[Magnoliopsida]]
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Eudikotil|Eudikotil inti]]}}
{{kladtb|[[Rosid]]}}
| ordo = [[Malvales]]
| familia = [[Malvaceae]]
Baris 14 ⟶ 19:
| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
}}
{{untuk|nama-nama tempat dan arti yang lain|Waru (disambiguasi)}}
'''Waru''' atau '''baru''' (''Hibiscus tiliaceus'', [[familia|suku]] kapas-kapasan atau [[Malvaceae]]), juga dikenal sebagai '''waru laut''', dan '''dadap laut''' ([[Bahasa Melayu Pontianak|Pontianak]])<ref name=Pekarangan/> telah lama dikenal sebagai pohon peneduh tepi jalan atau tepi sungai dan pematang serta pantai. Walaupun [[tajuk]]nya tidak terlalu rimbun, waru disukai karena akarnya tidak dalam sehingga tidak merusak jalan dan bangunan di sekitarnya. Waru dapat diperbanyak dengan di[[stek]]. Namun, aslinya tumbuhan ini diperbanyak dengan [[biji]]. Memakai stek untuk perkembangbiakan waru agak sulit, karena [[tunas]] akan mudah sekali terpotong.<ref name=Pekarangan/>
 
Waru masih semarga dengan [[kembang sepatu]].<ref name=Pekarangan/> Tumbuhan ini asli dari daerah tropika di [[Pasifik]] barat namun sekarang tersebar luas di seluruh wilayah Pasifik dan dikenal dengan berbagai nama: ''hau'' ([[bahasa Hawaii]]), ''purau'' ([[bahasa Tahiti]]), ''beach Hibiscus'', ''Tewalpin'', ''Sea Hibiscus'', atau ''Coastal Cottonwood'' dalam [[bahasa Inggris]].
 
Di [[Indonesia]] tumbuhan ini memiliki banyak nama seperti: ''baru'' ([[Gayo]], [[Belitung]], [[bahasa Madura|Md.]], [[Makassar|Mak.]], [[Sumba]], [[Halmahera|Hal.]]); ''baru dowongi'' ([[Ternate]], [[Tidore]]); ''waru'' ([[bahasa Sunda|Sd.]], [[bahasa Jawa|Jw.]], [[bahasa Bali|Bal.]], [[bahasa Bugis|Bug.]], [[Flores]]); ''haru, halu, faru, fanu'' (aneka bahasa di [[Maluku]]); dan lain-lain.<ref name="heyne">{{aut|[[Karel Heyne|Heyne, K.]] 1987.}} ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. '''3''':1312-1314. Terj. Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta</ref>
 
== Pengenalan ==
[[Pohon]] kecil,<ref name="Pekarangan">Sastrapradja, Setijati; Naiola, Beth Paul; Rasmadi, Endi Rochandi; Roemantyo; Soepardijono, Ernawati Kasim; Waluyo, Eko Baroto (Red. S. Sastrapradja) (1980). ''Tanaman Pekarangan''. '''16''':74 [[Jakarta]]:Kerjasama [[Lembaga Biologi Nasional|LBN]] - [[LIPI]] dengan [[Balai Pustaka]].</ref> tinggi 5–15 [[meter|m]]. Di tanah yang subur tumbuh lebih lurus dan dengan [[tajuk pohon|tajuk]] yang lebih sempit daripada di tanah gersang.<ref name="heyne"/>
 
[[Daun]] bertangkai, bundar atau bundar telur bentuk [[jantung]] dengan tepi rata, garis tengah hingga 19 [[sentimeter|cm]]; bertulang daun menjari, sebagian tulang daun utama dengan kelenjar pada pangkalnya di sisi bawah daun; sisi bawah berambut abu-abu rapat. [[Daun penumpu]] bundar telur memanjang, 2,5 &nbsp;cm, meninggalkan bekas berupa cincin di ujung ranting.<ref name="steenis1981">{{aut|[[Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Steenis, CGGJ van]]. 1981.}} ''Flora, untuk sekolah di Indonesia''. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Hal. 291</ref>
 
[[Bunga]] berdiri sendiri atau dalam tandan berisi 2–5 kuntum. Daun kelopak tambahan bertaju 8–11, lebih dari separohnyaseparuhnya berlekatan. Kelopak sepanjang 2,5 &nbsp;cm, bercangap 5. Daun mahkota bentuk kipas, berkuku pendek dan lebar, 5–7,5 &nbsp;cm, kuning, jingga, dan akhirnya kemerah-merahan, dengan noda ungu pada pangkalnya. [[Buah#Buah kotak|Buah kotak]] bentuk telur, berparuh pendek, beruang 5 tak sempurna, membuka dengan 5 katup.<ref name="steenis1981"/> [[Biji]]nya kecil, dan berwarna cokelat muda. [[Akar]] waru berbentuk tunggang dan berwarna putih kekuningan.<ref name=vlsm>{{cite web |date=14 November 2001 |title=Hibiscus tiliaecus L. |publisher=[[Departemen Kesehatan Republik Indonesia|Departemen Kesehatan]] |url=http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-149.pdf |accessdate=6 May 2013 |archive-date=2008-12-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20081206181532/http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-149.pdf |dead-url=yes }}</ref>
Jarak pengembangan senyawa pada kromatogram biasanya dinyatakan
dengan Rf atau hRf. Angka Rf berjangka antara 0,00 sampai 1,00 dan hanya dapat
ditentukan dua desimal, hRf adalah angka Rf dikalikan faktor 100 (h)
menghasilkan nilai berjangka 0 sampai 100. Nilai Rf pada bunga waru sendiri sebesar 0,58-0,63.
 
=== Jenis yang serupa ===
[[Berkas:Waru.JPG|thumbjmpl|leftkiri|200px|Pohon waru]]
* ''[[Hibiscus similis]]'' Bl. ('''[[waru gunung]]''' atau '''waru gombong''') memiliki bentuk pohon, daun, bunga dan buah yang serupa dengan ''Hibiscus tiliaceus'', dengan hanya sedikit perbedaan. Di antaranya, dengan kelenjar tulang daun yang lebih jauh dari pangkal; tangkai bunga yang sedikit lebih pendek; daun kelopak yang hanya melekat setengah jalan; dan [[biji]] yang berambut kasar.<ref name="steenis1981"/>
* ''[[Hibiscus macrophyllus]]'' Roxb. ('''[[tisuk]]''' atau '''waru lanang''') memiliki bentuk pohon yang kurus tinggi, terutama ketika muda; berdaun jauh lebih lebar; dengan daun penumpu yang panjang
 
* ''[[Thespesia populnea]]'' Soland. juga disebut '''[[waru laut]]''' atau '''waru lot'''; memiliki daun seperti kulit yang tidak berbulu, melainkan bersisik coklatcokelat rapat, nampaktampak jelas pada daun yang muda. Bunga serupa dengan bunga waru, namuntetapi tangkai [[putik]]nya tidak berbagi di ujungnya..<ref>{{aut|[[Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Steenis, CGGJ van]].}} ''op. cit''. Hal. 287</ref>
* ''[[Hibiscus macrophyllus]]'' Roxb. ('''[[tisuk]]''' atau '''waru lanang''') memiliki bentuk pohon yang kurus tinggi, terutama ketika muda; berdaun jauh lebih lebar; dengan daun penumpu yang panjang
* ''[[Hibiscus mutabilis]]'' L. disebut juga [[waru landak]]. Berukuran daun lebih kecil, 5-8 [[cm]]. [[Bunga]]nya keluar dari ketiak daun dan berkumpul di ujung tangkai. Pada [[pagi]] hari, bunganya putih dan berbentuk dadu, dan di [[sore]] hari layu menjadi merah. Lendir daun digunakan untuk melunakkan [[bisul]] yang keras.<ref>[[Setiawan Dalimartha|Dalimartha, Setiawan]]. ''Atlas Tumbuhan Obat Indonesia''. '''4'''. hal.116. [[Jakarta]]:Puspa Swara. ISBN 979-1133-14-X.</ref>
 
* ''[[Thespesia populnea]]'' Soland. juga disebut '''[[waru laut]]''' atau '''waru lot'''; memiliki daun seperti kulit yang tidak berbulu, melainkan bersisik coklat rapat, nampak jelas pada daun yang muda. Bunga serupa dengan bunga waru, namun tangkai [[putik]]nya tidak berbagi di ujungnya..<ref>{{aut|[[Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Steenis, CGGJ van]].}} ''op. cit''. Hal. 287</ref>
 
== Ekologi dan penyebaran ==
[[Berkas:Starr 051019-4914 Hibiscus tiliaceus.jpg|thumbjmpl|leftkiri|200px|Buah yang memecah]]
 
Kemampuan bertahannya tinggi karena toleran terhadap kondisi masin dan kering, juga terhadap kondisi tergenang. Tumbuhan ini tumbuh baik di daerah panas dengan curah hujan 800 sampai 2.000 [[milimeter|mm]]. Waru biasa ditemui di pesisir pantai yang berpasir, [[hutan bakau]], dan juga di wilayah [[riparian]]. Waru tumbuh liar di hutan dan di ladang, kadang-kadang ditanam di pekarangan atau di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Pada [[tanah]] yang subur, batangnya lurus, tetapi pada tanah yang tidak subur batangnya tumbuh membengkok, percabangan dan daun-daunnya lebih lebar.<ref name=iptek/>
 
''Waru tumbuh menyebar di daerah tropis, terutama di seluruh kepulauan di [[Indonesia]].<ref>{{Cite book|last=Gunawan, H., tiliaceus''dkk.|date=2019|url=http://library.forda-mof.org/katalog/repository/100_Spesies_Pohon_Nusantara_Target_Konse-1.pdf|title=100 tumbuhSpesies Pohon Nusantara: Target Konservasi Ex Situ Taman Keanekaragaman Hayati|location=Bogor|publisher=IPB Press|isbn=978-602-440-771-1|editor-last=Partomiharjo|editor-first=Tukirin|pages=138|url-status=live}}</ref> Habutat waru juga alamiterdapat di pantai-pantai [[Asia Tenggara]], [[Oceania]]Oseania dan [[Australia]] utara dan timur. Diintroduksi ke Australia barat daya, [[Afrika]] bagian selatan, serta [[Hawaii]]; di mana menjadi [[feral|liar]] di sana.{{Butuh rujukan}}
 
== Kegunaan ==
Kayu terasnya agak ringan, cukup padat, berstruktur cukup halus, dan tak begitu keras; kelabu kebiruan, semu ungu atau coklatcokelat keunguan, atau kehijau-hijauan. Liat dan awet bertahan dalam tanah, kayu waru ini biasa digunakan sebagai bahan bangunan atau perahu, roda pedati, gagang perkakas, ukiran, serta kayu bakar. Dari kulit batangnya, setelah direndam dan dipukul-pukul, dapat diperoleh serat yang disebut ''lulup waru''. Serat ini sangat baik untuk dijadikan tali.<ref name="heyne"/> [[Serat]] ini juga merupakan bahan yang penting, dan berasal dari [[pepagan]] waru dan dipakai untuk membuat tali. Tali ini, selanjutnya dipergunakan sebagai bahan dasar membuat jaring dan tas-tas kasar.<ref name=Pekarangan/>
 
[[Simplisia]] yang digunakan dari tumbuhan waru untuk pengobatan adalah [[daun]] dan [[bunga]]nya. Daunnya mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol, sedangkan akarnya mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.<ref name=iptek>{{cite web |url=http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=262 |title=Waru |publisher=IPTEKnet |accessdate=5 Mei 2013 |archive-date=2010-05-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100522033153/http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=262 |dead-url=yes }}</ref>
Daunnya dapat dijadikan pakan [[ternak]], atau yang muda, dapat pula dijadikan sayuran. Daun yang diremas dan dilayukan digunakan untuk mempercepat pematangan [[bisul]]. Daun muda yang diremas digunakan sebagai bahan penyubur rambut. Daun muda yang direbus dengan [[gula]] batu dimanfaatkan untuk melarutkan (mengencerkan) dahak pada sakit batuk yang agak berat. Kuncup daunnya digunakan untuk mengobati berak darah dan berlendir pada anak-anak.<ref name="heyne"/>
 
Daunnya dapat dijadikan pakan [[ternak]], atau yang muda, dapat pula dijadikan sayuran. Bisa juga, untuk menggantikan daun [[jati]] dalam proses [[ragi|peragian]] [[kecap]].<ref name=Pekarangan/> Daun yang diremas dan dilayukan digunakan untuk mempercepat pematangan [[bisul]]. Daun muda yang diremas digunakan sebagai bahan penyubur rambut. Daun muda yang direbus dengan [[gula]] batu dimanfaatkan untuk melarutkan (mengencerkan) dahak pada sakit batuk yang agak berat. Kuncup daunnya digunakan untuk mengobati berak darah dan berlendir pada anak-anak.<ref name="heyne"/> [[Akar]] tanaman waru bisa dipakai untuk [[obat]] [[demam]].<ref name=Pekarangan/>
 
Berdasarkan hasil penelitian, serat yang dihasilkan waru pendek dan kurang baik sebagai bahan [[pulp]]. Di [[Jawa]], kayunya dipakai untuk bahan bakar.<ref name=Pekarangan/>
 
Daunnya juga digunakan sebagai pembungkus ikan segar oleh pedagang di pasar dan pedagang ikan keliling.
Bunga waru dapat dijadikan jam biologi. Bunganya mekar di pagi hari dengan mahkota berwarna kuning. Di siang hari warnanya berubah jingga dan sore hari menjadi merah, sebelum akhirnya gugur.<ref name=Pekarangan/>
 
Legenda masyarakat penghuni [[Pulau Jawa]] menyatakan, [[kuntilanak]] menyukai pohon waru yang tumbuh miring (''waru doyong'') sebagai tempat bersemayamnya. <!-- Di Menteng, Jakarta Pusat, ada daerah yang bernama Kramat Waru, asal katanya mengacu dari nama pohon ini.-->
 
== Catatan kaki ==
{{reflist|30em}}
 
== Pranala luar ==
Baris 65 ⟶ 69:
* Wild Singapore: [http://www.wildsingapore.com/wildfacts/plants/coastal/hibiscus/tiliaceus.htm Sea hibiscus, ''Hibiscus tiliaceus'']
* Farmasi UGM: [http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com/ensiklopedia-tanaman-anti-kanker/w/waru-hibiscus-tiliaceus/ Waru (''Hibiscus tiliaceus'')]
* Prohati: [http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=157 Waru (''Hibiscus tiliaceus'')] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120120225302/http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=157 |date=2012-01-20 }}
* Pacific Island Agroforestry: [http://www.agroforestry.net/tti/H.tiliaceus-beach-hibiscus.pdf Beach Hibiscus]
* Florida Plant Atlas: [http://www.florida.plantatlas.usf.edu/Plant.aspx?id=1661 ''Talipariti tiliaceum'']
{{Taxonbar|from=Q15768656}}
 
[[Kategori:Malvaceae]]
[[Kategori:PohonFlora AustraliaIndonesia]]
[[Kategori:TumbuhanFlora peneduhAustralia]]
[[Kategori:Pohon kayu]]
[[Kategori:Tanaman hias]]
[[Kategori:Tanaman peneduh]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Tumbuhan peneduh]]
[[Kategori:Tumbuhan serat]]
[[Kategori:Flora IndonesiaHibiscus]]
[[Kategori:Pohon Australia]]
 
[[ace:Sirön]]
[[af:Kuskatoenboom]]
[[de:Lindenblättriger Eibisch]]
[[en:Hibiscus tiliaceus]]
[[es:Hibiscus tiliaceus]]
[[fr:Hibiscus tiliaceus]]
[[ja:オオハマボウ]]
[[ms:Pokok Bebaru Bulu]]
[[my:သင်ပန်း]]
[[nl:Waroeboom]]
[[pl:Ketmia lipowata]]
[[pt:Algodoeiro-da-praia]]
[[su:Waru]]
[[th:ปอทะเล]]
[[to:Fau]]
[[zh:黃槿]]