Pangkalan Udara Soewondo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pasadena12 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Link url di halaman ini adalah website judi online Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(109 revisi perantara oleh 69 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox military unit
| unit_name = Bandara Udara Polonia
L
| image = [[Berkas:Logo LANUD.png|200px]]
| caption = Lambang Lanud
| start_date =
| country = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
| allegiance =
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Air Force.svg|25px]] [[TNI Angkatan Udara]]
| type = [[Lanud]] Tipe '''B'''
| role = Pangkalan Angkatan Udara
| size =
| command_structure = [[Komando Operasi Angkatan Udara I]]
| garrison = [[Medan]]
| garrison_label = [[Lanud]]
| nickname =
| patron = [[Tentara Nasional Indonesia]]
| motto = ''Prayatna Kerta Gegana''
| colors =
| colors_label = [[Baret]]
| march =
| mascot =
| equipment =
| equipment_label =
| battles =
| anniversaries =
| decorations =
| battle_honours =
| battle_honours_label =
| disbanded =
| flying_hours =
| website = [http://www.tni-au.mil.id www.tni-au.mil.id]
}}
{{pp-vandalism|expiry=31 Agustus 2013|small=yes}}
{{redirect|Polonia|kecamatan|Medan Polonia, Medan}}
{{Infobox airport
| name = Pangkalan Udara Soewondo
| nativename = {{small|Soewondo Air Force Base}}
| image = Polonia_intl_departure.jpg
| image-width = 250
| IATA = MES
| ICAO = WIMK
| pushpin_map = Indonesia_Medan#Indonesia_Sumatra North#Indonesia_Sumatra#Indonesia
| pushpin_mapsize =
| pushpin_mark = Airplane_silhouette.svg
| pushpin_label = MES
| coordinates = {{coord|03|33|29|N|98|40|18|E|region:ID|display=inline,title}}
| pushpin_map_caption = Lokasi bandara di [[Medan]], Sumatera Utara, [[Sumatra]] dan [[Indonesia]]
| type = Militer
| owner = [[Pemerintah Indonesia]]
| opened = 1928
| closed = Kamis, 25 Juli 2013 jam 00:30 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]].
| operator = [[Angkasa Pura|PT Angkasa Pura II]]
| city-served = [[Medan]]
| location = [[Medan]], [[Indonesia]]
| elevation-f = 114
| elevation-m = 35
| metric-rwy = y
| r1-length-f = 9843
| r1-length-m = 3000
| r1-surface = [[Aspal]]
| stat-year = 2012
| stat1-header = Penumpang
| stat1-data = 7,890,796
| stat2-header = Pegerakan Pesawat
| stat2-data = 65,966
| stat3-header = Kargo
| stat3-data = 38,813,435
| footnotes = Sumber: [[DAFIF]]<ref name=WAD>{{WAD|WIMM|source=[[DAFIF]]}}</ref><ref name=GCM>{{GCM|MES|source=[[DAFIF]]}}</ref>
}}
'''Pangkalan Udara Soewondo''' adalah sebuah pangkalan udara (lanud) [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]] (TNI-AU) yang terletak sekitar 2 km dari pusat [[kota Medan]], [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Pangkalan Udara Soewondo sebelumnya adalah [[bandar udara internasional]] dengan nama '''Bandar Udara Internasional Polonia''' {{airport codes|MES|WIMK}} yang melayani penerbangan ke kota-kota besar di Indonesia seperti [[Jakarta]], [[Batam]], [[Malaysia]] ([[Kuala Lumpur]], [[Penang]], [[Ipoh]]), [[Singapura]] dan [[Thailand]] ([[Bangkok]]). Pengubahan nama Bandar Udara Internasional Polonia menjadi Pangkalan Udara Soewondo diresmikan pada tanggal [[25 Juli]] [[2013]], seiring dengan dipindahkannya aktivitas penerbangan sipil ke [[Bandar Udara Internasional Kualanamu]].<ref name="bps">[[Koran Sindo]], "Bandar Udara - Polonia Jadi Pangkalan TNI AU Soewondo" [http://m.koran-sindo.com/node/319082] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131215030046/http://m.koran-sindo.com/node/319082|date=2013-12-15}}, Juli 2013</ref>
Sekarang sebagai Pangkalan Angkatan Udara Soewondo, bandara itu dimiliki [[Angkatan Udara Indonesia|TNI Angkatan Udara]]. Bandara ini akan menjadi markas Sayap Pengawasan Barat, termasuk delapan pesawat pengawas taktis [[CN-235]].<ref>[http://www.thejakartapost.com/news/2013/07/24/polonia-host-surveillance-wing.html The Jakarta Post, 24 July, 2013]</ref>
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het huis van de bij de tabaksonderneming Polonia werkzame planter Michalsky langs de Deli-rivier TMnr 60011102.jpg|
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het vliegtuig Oehoe te Medan Noord-Sumatra TMnr 10010597.jpg|250px|
Nama ''Polonia'' berasal dari nama negara asal para pembangunnya, [[Polandia]] ('''''Polonia''''' merupakan nama "Polandia" dalam [[Bahasa Latin]]). Sebelum menjadi bandar udara, kawasan tersebut merupakan lahan perkebunan milik [[Bangsa Polandia|orang Polandia]] bernama Michalski. Tahun [[1872]] dia mendapat konsesi dari Pemerintah Belanda untuk membuka perkebunan [[tembakau]] di Pesisir Timur
Tahun
Setelah pesawat pertama mendarat di Medan, maka Residen Sumatra Timur Mr. CS. van Kempen mendesak pemerintah Hindia Belanda di Batavia, agar mempercepat ''dropping'' dana untuk menyelesaikan pembangunan lapangan terbang Polonia. Pada [[1928]] lapangan terbang Polonia dibuka secara resmi, ditandai dengan mendaratnya enam pesawat udara milik [[KNILM]], anak perusahaan [[KLM]], pada landasan yang masih darurat, berupa tanah yang dikeraskan. Mulai tahun 1930, perusahaan penerbangan Belanda KLM serta anak perusahaannya KNILM membuka jaringan penerbangan ke Medan secara berkala. Pada tahun 1936 lapangan terbang Polonia untuk pertama kalinya melakukan perbaikan yaitu pembuatan [[landasan pacu]] (''runway'') sepanjang 600 meter.
Pada tahun 1940, Jepang membombardir bandar udara ini karena digunakan Angkatan Udara Belanda. Setelah pengeboman tersebut bandara itu untuk sementara tak difungsikan.
Baru pada tahun 1946, Belanda memperbaiki dan membangunnya kembali dengan sejumlah perubahan.
Landasan pacu dilapisi beton, dipasangi besi, dan diperpanjang dari 800 meter menjadi 1.200 meter.
Pada tahun 1950, Lapangan Udara Polonia berada di bawah pengelolaan KLM dan Garuda, Dinas Pekerjaan Umum Bagian Lapangan Terbang, dan Dinas Teknik Umum Angkatan Udara Republik Indonesia.
Saat itu, landasan pacu Polonia diperpanjang lagi menjadi 1.800 meter dan lebar 45 meter.
Berdasarkan ketentuan Pemerintah RI, sejak tahun 1959 pengelolaan bandara ditangani dua instansi yaitu AURI dan Jawatan Penerbangan Sipil.
Sejak itu pula landasan mulai diperpanjang menjadi 2.455 meter guna menunjang keperluan dua instansi tersebut.
Sementara manajemen pengelolaan lapangan terbang mulai dikendalikan para lulusan Akademi Penerbangan Indonesia Curug.
Pada 1963, Jawatan Penerbangan Sipil diubah menjadi Direktorat Penerbangan Sipil di bawah Departemen Perhubungan.
Dampaknya status lapangan yang juga terdapat pangkalan udara militer, menjadi pelabuhan udara bersama berdasarkan keputusan bersama Menteri/Panglima AURI dengan Menteri Perhubungan.
Pada tanggal 26 Oktober 1966, bandar udara Polonia berubah statusnya menjadi bandar udara internasional dan seluruh fasilitasnya ditingkatkan.
Dengan naiknya status itu, maka lalu lintas udara di Polonia semakin ramai. Selain itu, penerbangan luar negeri juga semakin ramai dengan digunakannya Polonia sebagai salah satu bandara untuk pemberangkatan haji.
Pada tahun 1975, berdasarkan keputusan bersama Departemen Pertahanan dan Keamanan, Departemen Perhubungan dan Departemen Keuangan, pengelolaan pelabuhan udara Polonia menjadi hak pengelolaan bersama antara Pangkalan Udara AURI dan Pelabuhan Udara Sipil. Dan mulai 1985 berdasarkan Peraturan Pemerintah No 30 Tahun 1985, pengelolaan pelabuhan udara Polonia diserahkan kepada Perum Angkasa Pura yang selanjutnya mulai [[1 Januari]] [[1994]] menjadi [[Angkasa Pura II|PT Angkasa Pura II (Persero)]].
Akhirnya pada tahun 1986, sebutan lapangan terbang atau pelabuhan udara diganti menjadi bandar udara.
Bersamaan dengan itu, status Perum Angkasa Pura sebagai pengelola berubah nama menjadi Perum Angkasa Pura I Bandar Udara Polonia Medan.
Pada tahun 1991 pemerintah Indonesia mempunyai rencana untuk memindahkan Bandara Polonia ke tempat yang lebih baik.
Letak Polonia yang hanya beberapa ratus meter dari pusat kota, membuat bandara yang sudah beroperasi sejak 1928 itu sudah tidak ideal lagi.
Apalagi dengan posisi hanya 40–50 km dari gugusan Bukit Barisan, bandara seluas sekitar 100 hektar bisa menyulitkan pesawat berbadan besar yang mendarat atau lepas landas.
Selain itu, letaknya juga tidak jauh dari permukiman penduduk, bahkan bersisian dengan beberapa ruas jalan yang ramai.
Semua faktor itulah yang menjadi pertimbangan pemerintah untuk membangun bandar udara baru.
Pemerintah kemudian menentukan Deli Serdang sebagai bakal lokasi bandara baru dengan pertimbangan lokasi yang luas dan aman.
Pada tahun 2003, jumlah penumpang yang dilayani bandara Polonia mencapai 2.736.332 orang per tahun.
Selain itu, jumlah jadwal penerbangan pesawat domestik dan internasional juga mengalami kenaikan setiap harinya.
Bandara Polonia ditutup untuk penerbangan komersial pada [[24 Juli]] [[2013]] pukul 24.00 [[WIB]] dan semua aktivitas penerbangan komersial dipindahkan ke [[Bandar Udara Internasional Kuala Namu]]. Bersamaan dengan ditutupnya penerbangan komersial di Bandara Polonia, kepemilikannya kini berada langsung di bawah Komando Operasi TNI-AU. Namanya pun diubah menjadi Pangkalan Udara Soewondo. Nama [[Soewondo (militer)|Soewondo]] diambil dari seorang prajurit TNI-AU yang gugur setelah pesawatnya ditembak jatuh di sekitar [[Kota Pematangsiantar|Pematangsiantar]].
== Data dan statistik ==
Baris 67 ⟶ 146:
| 2006 || 1.062,3 || 248,3
|-
| 2007 || 1.176,2<ref name="dom-2007">''[[Biro Pusat Statistik]]'', [http://www.bps.go.id/sector/transpor/air/monthly/table3.shtml "Number of Domestic Passenger of Air Transportation, 2006-2007 (Persons)"], diakses 15 September 2007</ref> || 253,2<ref name="intl-2007">''[[Biro Pusat Statistik]]'', [http://www.bps.go.id/sector/transpor/air/monthly/table4.shtml "Number of International Passenger of Air Transportation at Main Airport in Indonesia (Polonia, Sukarno Hatta, Juanda and Ngurahrai (2006-2007) (Persons)"], diakses 15 September 2007</ref>
|-
|2008
|| 1.190,2<ref name="2008-dan-2009">''[[Biro Pusat Statistik]]'', [http://www.bps.go.id/brs_file/pariwisata-01sep09.pdf "Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Nasional Bulan Juli 2009"], hal. 9, 1 September 2009, diakses 9 Januari 2010</ref> || 262,7<ref name="2008-dan-2009"/>
|-
| 2009 || 1.190,3<ref name="2008-dan-2009"/> || 248,1<ref name="2008-dan-2009"/>
|}
Bandara Polonia mempunyai luas sebesar 144
Dari tahun ke tahun arus penumpang Polonia cenderung mengalami peningkatan antara 15 hingga 20 persen. Pada tahun [[2003]], arus penumpang mencapai sebesar 2.736.332 orang, naik dari 2.090.519 orang pada tahun sebelumnya.<ref name="ap2-2">''[[Angkasa Pura II]]'', [http://www.angkasapura2.co.id/cabang/mes/content.php?menu=12&page_id=5 "Air Traffic Statistics (Annual)"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070512230239/http://www.angkasapura2.co.id/cabang/mes/content.php?menu=12&page_id=5 |date=2007-05-12 }}, diakses 28 September 2006</ref> Jumlah pergerakan pesawat adalah 36.359 pada tahun 2003, naik dari 29.894 pada tahun [[2002]]. Tercatat ada 13.713 penerbangan domestik dan 4.387 penerbangan internasional dari Polonia pada [[1998]]. Pada [[2004]] jumlahnya telah mencapai 35.100 penerbangan domestik dan 8.266 penerbangan internasional.
Dari segi jumlah penerbangan, pada 1998 terdapat 56 penerbangan dalam sehari,
Di bidang transportasi barang, pada tahun 2005 pergerakan kargo di Polonia mencapai 31.347 ton.<ref name="ap2">[http://members.bumn-ri.com/angkasapura2/news.html?news_id=14492 "Ground breaking Bandara Baru Medan"], 29 Juni 2006</ref>
== Terminal ==
Terdapat dua terminal penumpang di Polonia, satu terminal keberangkatan dan satu untuk kedatangan, dan jika ditotal luasnya mencapai 13.811 meter².<ref name="ap2">[http://members.bumn-ri.com/angkasapura2/news.html?news_id=14492 "Ground breaking Bandara Baru Medan"], 29 Juni 2006</ref> Keduanya juga masing-masing dibagi untuk penerbangan domestik dan internasional. Terminal domestik Polonia mempunyai luas 7.941 meter² dan saat ini (laporan Januari 2006) menampung 1.810 orang yang datang bersamaan, sehingga setiap penumpang mempunyai luas 4m², kurang dari standar sebesar 14m² yang ditetapkan pemerintah. Mulai [[1 Oktober]] [[2006]], menyusul peristiwa penyimpangan muatan barang di [[Bandara Soekarno-Hatta]] pada September 2006, dioperasikan pula sebuah terminal [[kargo]] satu pintu yang diharapkan dapat menertibkan pergerakan kargo dan mencegah terjadinya manipulasi muatan barang.
== Permasalahan ==
Akibat letaknya yang sangat dekat dengan pusat kota – sekitar 2 km – bandara ini menyebabkan bangunan-bangunan di Medan dibatasi jumlah tingkatnya. Dampak dari peraturan ini adalah sedikitnya jumlah bangunan tinggi di Medan. Selain itu, bandara ini juga diperkirakan sudah atau hampir melebihi kapasitasnya. Sejak pemberian izin penerbangan diringankan di Indonesia pada tahun [[2000-an]], jumlah penerbangan yang melayani Polonia meningkat tajam.
[[Berkas:Polonia tarmac.jpg|ka|jmpl|250px|kiri|Bandara Polonia tidak mempunyai [[garbarata]] sehingga para penumpang harus berjalan melalui ''tarmac'' untuk mencapai pesawat.]]
Pada 29 Juni 2006, wakil presiden Indonesia, [[Jusuf Kalla]], meresmikan pembangunan Bandara Kualanamu. Dengan diresmikannya Bandara Kualanamu, Bandara Polonia secara resmi mengakhiri aktivitas penerbangan komersialnya.
== Kecelakaan ==
* [[11 Juli]] [[1979]] - Fokker F28-100 milik [[Garuda Indonesia]] menabrak
* [[4 April]] [[1987]] - Sebuah pesawat [[DC-9]] milik Garuda Indonesia PK-GNQ jatuh dan terbakar di landasan bandara; 26 awak dan penumpang tewas serta 19 orang luka berat. Penyebabnya, saat berada di ketinggian 1.700 kaki menjelang mendarat, pesawat mengalami gangguan dalam cuaca buruk, hujan, kilat dan angin berkecepatan 4 knot.
* [[20 September]] [[1981]] - DC-9 Porong Garuda mendarat darurat akibat kerusakan mesin. Sewaktu mendarat kedua ban belakang kiri pecah mengakibatkan pelek ban menghunjam landasan hingga sulit dipindahkan,
* [[20 November]] [[1985]] - Pesawat C-130H-MP Hercules milik TNI AU bernomor AI-1322 jatuh menjelang pendaratan setelah menabrak dinding pegunungan Sibayak, menewaskan 10 awaknya. Pesawat tersebut sedang melakukan patroli udara di Lanud Padang dan Lanud Medan.
* [[30 Januari]] [[1993]] - Pesawat SC-7 Skyvan Pan [[Malaysia]] Air Transport beregistrasi 9M-PID, hilang 35 menit setelah lepas landas dari Polonia. Pesawat dengan 11 penumpang dan lima awak tersebut jatuh di kawasan hutan Aceh Timur.
* [[26 September]] [[1997]] - [[Garuda Indonesia Penerbangan GA 152]] jenis Airbus A300-B4-200 jatuh sekitar pukul 13.30 WIB di kawasan perladangan warga di
* [[5 September]] [[2005]] - [[Boeing 737]] milik [[Mandala Airlines]] dengan nomor penerbangan [[Mandala Airlines Penerbangan RI 091|RI 091]] jenis Boeing 737-200, jatuh di tengah jalan raya di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, satu menit setelah lepas landas. Menelan korban 145 orang tewas termasuk Gubernur Sumut [[Rizal Nurdin]].
* [[1 Desember]] [[2007]] - Terminal keberangkatan domestik terbakar, menyebabkan aktivitas bandara terganggu.
* 30 Juni 2015 - Pesawat Jenis [[C-130 Hercules|Hercules Tipe C-130]] [[Kecelakaan pesawat C-130 Hercules 2015|Nomor Registrasi A 1310]] jatuh di Jalan Jamin Ginting, [[Padang Bulan, Medan Baru, Medan]], dua menit setelah lepas landas. Seluruh pemumpang dan kru pesawat yang berjumlah 121 jiwa dinyatakan tewas.
== Kebakaran pada tahun 2006 dan 2007 ==
Sebuah kebakaran menghanguskan seluruh dari terminal kedatangan internasional pada 9 Maret 2006,
Pada 7 Mei 2008, Polonia kembali beroperasi penuh setelah terminal keberangkatan domestik baru selesai dibangun.<ref name="beroperasi-kembali">[http://www.waspada.co.id/Berita/Medan/Terminal-Domestik-Bandara-Polonia-Dioperasikan.html "Terminal Domestik Bandara Polonia Dioperasikan"]{{Pranala mati|date=Februari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, ''Waspada'' 8 Mei 2008</ref>
== Pemindahan Pangkalan Udara Soewondo ==
Pemerintah berencana memindahkan Lapangan Udara (Lanud) Soewondo Medan, dari kawasan Medan Polonia ke lokasi baru. Namun pemerintah belum memutuskan lokasi baru tempat pemindahan tersebut.
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengatakan, pemindahan Lanud Soewondo akan dilakukan karena lokasinya yang saat ini berada di tengah Kota Medan, dianggap tidak lagi layak untuk mendukung operasional TNI AU.
Operasional Lanud Soewondo di lokasi saat ini juga dianggap dapat menimbulkan persoalan panjang, seperti yang terjadi pada saat jatuhnya Pesawat Hercules C-130 milik TNI AU di kawasan Djamin Ginting, Medan pada tahun 2015 lalu.
Ryamizard menegaskan, lokasi baru Lanud Soewondo idealnya berada di luar kota, tetapi tak terlalu jauh dari Medan karena Lanud tersebut akan digunakan juga untuk tempat mendarat tamu-tamu VVIP yang akan berkunjung ke Medan. Sementara untuk luasan lahan, menurut Ryamizard setidaknya tiga kali lebih luas dari yang ada saat ini.
"Harus lebih luas. Kalau mau ditukar harus tiga kali lebih luas. Karena nanti akan kita lengkapi dengan asrama dan fasilitas lain yang mendukung operasional TNI AU. Untuk persoalan penyelesaian tanahnya, harus dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," tegas Ryamizard.
Panglima TNI Jendral Andika Perkasa memerintahkan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo untuk segera pagari 1170 hektare lahan di [[Hamparan Perak, Deli Serdang]] yang akan dijadikan lokasi relokasi Lanud Soewondo.
Dalam arahannya, Jendral Andika Perkasa mengatakan bahwa KSAU harus turut segera membuat anggaran, guna proses pemagaran lahan di Hamparan Perak.
Andika mengatakan, bahwa status lahan Hamparan Perak yang akan dijadikan lokasi relokasi Lanud Soewondo itu sudah dihibahkan oleh PTPN II.
Dalam laporannya, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan bahwa lahan Hamparan Perak ini sangat cocok dijadikan lokasi relokasi Lanud Soewondo.
Secara geogfrafis, lahan di [[Hamparan Perak]] ini karakternya mirip dengan [[Bandara Kualanamu]].
"Bahwa lahan yang disiapkan oleh BUMN adalah lahan PTPN II di Hamparan Perak seluas 1170 hektare untuk sebagai relokasi Lanud Soewondo,"
"Secara umum, kondisi geografisnya baik, karena hampir sama dengan Kualanamu. Lalu, memang kedepan Soewondo ini tidak bisa dipertahankan lagi untuk sebuah bandara yang aman," katanya.
Karena di [[Kota Medan]] sudah banyak bangunan pencakar langit, maka dipilihlah kawasan Hamparan Perak sebagai lokasi baru Lanud Soewondo.
==Komandan==
Saat Bernama '''Lanud Medan'''
----
* Kolonel Pnb [[SB. Supriyadi]] (-2007)⭐
* Kolonel Pnb [[Agus Dwi Putranto]] (2007-2009)⭐⭐
* Kolonel Pnb [[HM. Tata Endrataka]] (2009-2010)⭐⭐
* Kolonel Pnb [[Sudipo Handoyo|Sudipo Handoyo, S.E., M.M.]] (2010-2011)⭐⭐
----
Likuidasi dan Menjadi '''Lanud Soewondo'''
----
* Kolonel Pnb [[Abdul Rasyid Jauhari]] (2011-2012)
* Kolonel Pnb [[Sri Mulyo Handoko|Sri Mulyo Handoko, S.Ip., M.A.P.]] (2012-2014)⭐⭐
* Kolonel Pnb [[Surya Chandra Siahaan|
Surya Chandra Siahaan, S.I.p., Dipl. of MDS., M.Tr. (Han).]] (2014-2015)⭐
* Kolonel Pnb [[Arifien Sjahrir]] (2015-2017)
* Kolonel Pnb [[Daan Sulfi|Daan Sulfi, S.Sos., M.Si.]] (2017-2018)⭐
* Kolonel Pnb [[Dirk Poltje Lengkey]] (2018-2019)⭐
* Kolonel Pnb [[Meka Yudanto|Meka Yudanto, S.Sos., M.A.P.]] (2019-2020)⭐
* Kolonel Pnb [[Juli Heryanto Ginting|Juli Heryanto Ginting, S.Sos.]] (2020-2022)⭐
* Kolonel Pnb [[Wastum|Wastum S.E, M.MP.]]⭐(2022-2022)<ref>[https://sumut.poskota.co.id/2022/01/24/kolonel-pnb-wastum-se-mmp-gantikan-kolonel-pnb-jh-ginting-sebagai-danlanud-soewondo "Kolonel Pnb Wastum S.E, M.MP"]</ref>
* Kolonel Pnb [[Reka Budiarsa]] (2022-2023)⭐
* Kolonel Pnb [[Ucok Enrico Hutadjulu|Ucok Enrico Hutadjulu, S.H., M.M., CHRMP.]] (2023-Sekarang)
== Referensi ==
{{reflist|colwidth=30em}}
== Lihat pula ==
* [[Daftar bandar udara di Indonesia]]
== Pranala luar
{{commonscat|Polonia Airport|Bandar Udara Internasional Polonia}}
* {{id}} [http://www.angkasapura2.co.id/cabang/mes/content.php?menu=10&page_id=3 Data Polonia di situs web PT. Angkasa Pura II] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181231023955/http://www.angkasapura2.co.id/cabang/mes/content.php?menu=10&page_id=3 |date=2018-12-31 }}
* {{id}} [http://www.iisummit2005.com/projects/c_transportation/C3-1Kualanamu-Mdn_New_Airprt_Dev.pdf Data dari proyek Kuala Namu]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} (format PDF)
* {{id}} [http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/01/tgl/14/time/020634/idnews/518382/idkanal/10 "Pemprov Sumut Minta Bandara Kuala Namu Segera Dibangun"], ''[[Detikcom]]'', 14 Januari 2006
* {{id}} ''11.000 Kecelakaan Pesawat Tercatat Pada Abad 20 Lalu'', ''[[Angkasa (majalah)|Angkasa]]'', No.4 Tahun X, Januari 2000
* {{id}} [http://kompas.com/kompas-cetak/0601/25/sumbagut/2390150.htm "Pembangunan Kuala Namu Sudah Mendesak"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070929131221/http://kompas.com/kompas-cetak/0601/25/sumbagut/2390150.htm |date=2007-09-29 }}, ''[[KOMPAS]]'', 25 Januari 2006
* {{id}} [http://www.ranesi.nl/tema/budaya/kumpulan_cerpen_ranesi/deli_cerpen_khasranesi060109 Sebuah cerpen yang memuat sepotong bagian mengenai sejarah Polonia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060301204718/http://www.ranesi.nl/tema/budaya/kumpulan_cerpen_ranesi/deli_cerpen_khasranesi060109 |date=2006-03-01 }}
{{Bandar Udara di Indonesia}}
{{Bandar udara di pulau Sumatera|state=autocollapse}}
[[Kategori:Kota Medan]]
[[Kategori:Bandar udara di
[[Kategori:
|