Peristiwa Rengasdengklok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
SabitAprido (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 26566683 oleh 114.10.156.90 (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(217 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Kamar Bung Karno.jpg|rightka|thumbjmpl|300px250px|Kamar peristirahatan Bung Karno di rumah [[Djiaw Kie Siong]].]]
'''Peristiwa Rengasdengklok''' adalah peristiwa dimulai dari "penculikan" yang dilakukan oleh sejumlah pemuda (a.l. [[Soekarni]], [[Wikana]] dan [[Chaerul Saleh]] dari perkumpulan "''[[Menteng 31]]''" terhadap [[Soekarno]] dan [[Hatta]]. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke [[Rengasdengklok]], [[Karawang]], untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. [[Achmad Subardjo]] dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan.
 
'''Peristiwa Rengasdengklok''' adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain [[Soekarni]], [[Wikana]], [[D.N. Aidit|Aidit]], dan [[Chaerul Saleh]] dari perkumpulan ''"[[Menteng 31]]"'' terhadap [[Soekarno]] dan [[Hatta]].<ref>{{Cite web |last= |first= |date=2021-02-08 |editor-last=Gischa |editor-first=Serafica |title=Peristiwa Rengasdengklok: Tujuan dan Hasil Kesepakatan |url=https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/08/163206669/peristiwa-rengasdengklok-tujuan-dan-hasil-kesepakatan |access-date=2021-06-20 |website=[[KOMPAS]].com}}</ref>
Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian. Sementara itu di Jakarta, Chairul dan kawan-kawan telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan. Tetapi apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua anggota [[PETA]] mendukung rencana tersebut.
[[Berkas:Rumah persembunyian.jpg|thumb|250px|Tempat persembunyian [[Soekarno|Bung Karno]] dan [[Mohammad Hatta|Hatta]], berlokasi di [[Rengasdengklok, Karawang|Rengasdengklok]], [[Karawang]]]]
 
Peristiwa Rengasdengklok terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke [[Rengasdengklok]], [[Karawang]], untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan [[Republik Indonesia]], sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. [[Achmad Subardjo]] dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan terutama setelah [[Jepang]] mengalami kekalahan dalam [[Perang Pasifik]].<ref>{{Cite book|last=Adams, Cindy.|date=2007|url=https://www.worldcat.org/oclc/230895721|title=Bung Karno, penyambung lidah rakyat Indonesia|location=Jakarta|publisher=Yayasan Bung Karno|isbn=979-96573-2-6|edition=Ed. rev|others=Hadi, Syamsu., Yayasan Bung Karno (Jakarta).|oclc=230895721}}</ref><ref>{{Cite web|title=Ketika Sukarno Ditodong Pisau, Pedang dan Pistol|url=https://www.republika.co.id/berita/na390j/ketika-sukarno-ditodong-pisau-pedang-dan-pistol|website=Republika Online|access-date=2020-12-01}}</ref>
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta pada hari Jumat, [[17 Agustus]] [[1945]] di lapangan IKADA(yang sekarang telah menjadi lapangan Monas) atau di rumah Bung Karno di Jl.Pegangsaan Timur 56. Dipilih rumah Bung Karno karena di lapangan IKADA sudah tersebar bahwa ada sebuah acara yang akan diselenggarakan, sehingga tentara-tentara jepang sudah berjaga-jaga, untuk menghindari kericuhan, antara penonton-penonton saat terjadi pembacaan teks proklamasi, dipilihlah rumah Soekarno di jalan Pegangsaan Timur No.56. Teks Proklamasi disusun di Jakarta, bukan di Rengasdengklok, bukan di rumah seorang Tionghoa, [[Djiaw Kie Siong]] yang diusir dari rumahnya oleh anggota PETA agar dapat ditempati oleh "rombongan dari Jakarta". Naskah teks proklamasi di susun di rumah Laksamana Muda Maeda di Jakarta, bukan di Rengasdengklok. [[Bendera Merah Putih]] sudah dikibarkan para pejuang di Rengasdengklok pada Rabu tanggal [[16 Agustus]], sebagai persiapan untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia.
 
Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian. Sementara itu di Jakarta, ChairulChaerul dan kawan-kawan telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan. Tetapi apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua anggota [[PETA]] mendukung rencana tersebut.<ref>{{Cite web|last=Gitiyarko|first=Vincentius|date=2020-08-14|title=Peristiwa Rengasdengklok: Kisah Perjuangan Kaum Muda Memproklamasikan Kemerdekaan|url=https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/peristiwa-rengasdengklok-kisah-perjuangan-kaum-muda-memproklamasikan-kemerdekaan/|access-date=2021-06-20|website=Kompaspedia|language=id}}</ref>
Karena tidak mendapat berita dari Jakarta, maka [[Jusuf Kunto]] dikirim untuk berunding dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemui [[Wikana]] dan Mr. [[Achmad Soebardjo]], kemudian Kunto dan Achmad Soebardjo ke Rangasdengklok untuk menjemput Soekarno, Hatta, [[Fatmawati]] dan [[Guntur]]. Achmad Soebardjo mengundang Bung Karno dan Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56. Pada tanggal 16 tengah malam rombongan tersebut sampai di Jakarta.
 
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada hari Jumat, [[17 Agustus]] [[1945]]. diAda lapangandua lokasi pilihan untuk pembacaan teks proklamasi, yaitu Lapangan IKADA (yang sekarang telah menjadi lapanganLapangan Monas) atau di rumah Bung Karno di Jl. Pegangsaan Timur No. 56. Dipilih rumahRumah Bung Karno karenaakhirnya didipilih lapanganuntuk IKADAmenghindari sudahkericuhan tersebarantara bahwapenduduk adadan sebuahtentara acaraJepang yang akan diselenggarakan, sehinggakarena tentara-tentara jepangJepang sudah berjaga-jaga, untukdi menghindariLapangan kericuhan,IKADA antarasetelah penonton-penontonmendapat saatinformasi terjadiada pembacaansebuah teksacara proklamasi,yang dipilihlahakan rumah Soekarnodiselenggarakan di jalanlokasi Pegangsaan Timur No.56tersebut. Teks Proklamasi disusun di JakartaRengasdengklok. Awalnya, bukanBung diKarno Rengasdengklok,dan bukanBung Hatta ditempatkan di rumahsebuah seoranggubuk Tionghoatua, [[Djiawpinggir Kiekali Siong]]dekat sawah yang diusirtak darilayak rumahnyakondisinya. olehAtas anggotausulan PETAKH. agarDarip dapatpejuang ditempatidari olehKlender "rombongankepada dariSoekarni Jakarta".dan Naskahkawan-kawan, teksagar proklamasiBung diKarno susundan diBung rumahHatta Laksamanaditempatkan Mudadi Maedatempat diyang Jakartalayak, bukanmaka didipilih Rengasdengkloklah rumah saudagar Tionghoa bernama [[Djiaw Kie Siong]]. [[Bendera Merah Putih]] sudah dikibarkan para pejuang di Rengasdengklok pada RabuKamis tanggal [[16 Agustus]], sebagai persiapan untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Keesokan harinya, tepatnya tanggal [[17 Agustus]] [[1945]] pernyataan proklamasi dikumandangkan dengan [[teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia]] yang diketik oleh [[Sayuti Melik]] menggunakan mesin ketik yang "dipinjam" (tepatnya sebetulnya diambil) dari kantor Kepala Perwakilan Angkatan Laut [[Jerman]], Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler.<ref>[http://www.bogor.indo.net.id/indonesia.tuguperingatanjerman/ Kronik tentang nasib tentara Jerman di akhir Perang Pasifik di Indonesia]</ref>
 
Karena tidak mendapat berita dari [[Jakarta]], maka [[Jusuf Kunto]] dikirim untuk berunding dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemui [[Wikana]] dan Mr. [[Achmad Soebardjo]], kemudian Kunto dan Achmad SoebardjoSubardjo ke RangasdengklokRengasdengklok untuk menjemput Soekarno, Hatta, [[Fatmawati]] dan [[Guntur Soekarnoputra|Guntur]]. Achmad Soebardjo mengundang Bung Karno dan Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, rumah Bung Karno. Pada tanggal [[16 Agustus]] tengah malam rombongan tersebut sampai di Jakarta.
Latar mburi
Pada waktu itu Soekarno dan Moh. Hatta, tokoh-tokoh menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui [[PPKI]], sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan [[Jepang]]. Selain itu, hal tersebut dilakukan agar Soekarno dan Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Para golongan pemuda khawatir apabila kemerdekaan yang sebenarnya merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, menjadi seolah-olah merupakan pemberian dari Jepang.
 
Keesokan harinya, tepatnya tanggal [[17 Agustus]] [[1945]] pernyataan proklamasi dikumandangkan dengan [[teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia]] yang diketik oleh [[Sayuti Melik]] menggunakan mesin ketiktik yang "''dipinjam''" (tepatnya sebetulnya diambil) dari kantor Kepala Perwakilan Angkatan Laut [[JermanKriegsmarine]], Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler.<ref>[http{{Cite web|title=Proklamasi dan Kisah Mesin Ketik Jerman|url=https://wwwmajalah.bogortempo.indo.net.idco/indonesia.tuguperingatanjermaniqra/148132/proklamasi-dan-kisah-mesin-tik-jerman|website=Majalah KronikTempo|access-date=02 tentangMei nasib tentara Jerman di akhir Perang Pasifik di Indonesia]2021}}</ref>
Sebelumnya golongan pemuda telah mengadakan suatu perundingan di salah satu lembaga bakteriologi di [[Pegangsaan Timur]] [[Jakarta]], pada tanggal [[15 Agustus]]. Dalam pertemuan ini diputuskan agar pelaksanaan kemerdekaan dilepaskan segala ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan dari Jepang. Hasil keputusan disampaikan kepada Ir. Soekarno pada malam harinya tetapi ditolak Soekarno karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI.
 
== PranalaLatar luarbelakang ==
[[File:Altar ruang tamu.jpg|thumb|left|Altar ruang tamu]]
* {{id}} [http://www.kebudayaan.depdiknas.go.id/BudayaOnline/SeniBudaya/Sejarah/PERANG/n_jabar.htm Peristiwa Rengasdengklok]
Pada waktu itu Soekarno dan Moh. Hatta, tokoh-tokoh menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui [[PPKI]], sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan [[Jepang]]. Selain itu, hal tersebut dilakukan agar Soekarno dan Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Para golongan pemuda khawatir apabila kemerdekaan yang sebenarnya merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, menjadi seolah-olah merupakan pemberian dari Jepang.
* {{id}} [http://sejarahkita.blogspot.com/2006/08/sekitar-proklamasi-3.html Sekitar Proklamasi 3 oleh Rushdy Hoesein]
* {{id}} [http://www.youtube.com/watch?v=kHnrElCZe6U 16 Agustus 1945 - Film Pendek di Televisi Nasional menjelang 17 Agustus 2008]
 
Sebelumnya golongan pemuda telah mengadakan suatu perundingan di salah satu lembaga bakteriologi di [[Pegangsaan Timur]] [[Jakarta]], pada tanggal [[15 Agustus]]. Dalam pertemuan ini diputuskan agar pelaksanaan kemerdekaan dilepaskan segala ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan dari Jepang. Hasil keputusan disampaikan kepada Ir. Soekarno pada malam harinya tetapi ditolak oleh Soekarno karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI.
* {{id}} [http://deniborin.multiply.com/journal/item/38/Peristiwa_Rengasdengklok_dan_Artefaknya_Kini - Peristiwa Rengasdengklok dan Artefaknya Kini]
 
== ReferensiRujukan ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{indo-sejarah-stub}}
* [https://repository.usd.ac.id/4251/1/991_Rengasdengklok.pdf Mengenang Rengasdengklok]
* {{id}} [http://www.kebudayaan.depdiknas.go.id/BudayaOnline/SeniBudaya/Sejarah/PERANG/n_jabar.htm Peristiwa Rengasdengklok] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070113232707/http://www.kebudayaan.depdiknas.go.id/BudayaOnline/SeniBudaya/Sejarah/PERANG/n_jabar.htm |date=2007-01-13 }}
* {{id}} [http://sejarahkita.blogspot.com/2006/08/sekitar-proklamasi-3.html Sekitar Proklamasi 3 oleh Rushdy Hoesein]
* {{id}} [http://www.youtube.com/watch?v=kHnrElCZe6U 16 Agustus 1945 - Film Pendek di Televisi Nasional menjelang 17 Agustus 2008]
 
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 1945]]
[[Kategori:Sejarah Jawa Barat]]
 
[[Kategori:Sejarah Karawang]]
[[jv:Prastawa Rengasdengklok]]
[[Kategori:Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Rengasdengklok, Karawang]]