Dildo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(47 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{seksual}}
[[Berkas:
'''Dildo''' adalah [[alat]] untuk [[masturbasi]] diperuntukkan bagi [[perempuan]]. Dildo biasanya berbentuk seperti [[penis]]. Alat ini digunakan sebagai alat bantu untuk [[kenikmatan seksual]].<ref>{{cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/{{urlencode:dildo|WIKI}}|title=Arti kata dildo|website=[[KBBI Daring]]|department=[[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]], [[Kemendikbudristek]]|access-date=12 Agustus 2024}}</ref>
== Sejarah ==
Dildo telah digunakan oleh manusia sejak lama. Pastinya berapa lama tidak diketahui,
Dildo
== Asal
Kata "dildo" kemungkinan adalah korupsi dari kata [[bahasa Italia]] "''diletto''". Alat seks ini mungkin berasal dari alat pelayaran, yang juga membuat kota [
Kata ini juga mungkin diturunkan dari "Dil Doul", yang artinya penis yang tegak.
== Definisi dildo ==
Baris 23 ⟶ 20:
== Bahan ==
[[Berkas:Pittore dell'angelo volante (attr.), anfora con falli-uccello e ragazza con un fallo, 490 ac. ca. 04.JPG|jmpl|ka|Perempuan memegang dildo, tembikar ampfora Yunani, sekitar 490 SM]]
Dildo-dildo purbakala dibuat dari batu, kayu, kulit, lilin, atau tanah liat. Dari bahan-bahan ini, dildo dari kulit dengan pengisi yang keras dari kapas masih populer sampai saat ini. Dildo dari karet, biasanya ditambahi pegas dari baja untuk membuatnya kaku, mulai diproduksi pada tahun 1940-an. Jenis ini kurang memuaskan karena ada kemungkinan cedera dari pegas baja bila karetnya pecah.
Kemudian dildo dari PVC dengan pengisi PVC lembut menjadi terkenal. Sebagian besar dildo murah yang dijual saat ini menggunakan bahan ini.
Dildo dari baja dengan lapisan krom juga telah dibuat, dan memiliki beberapa penggemar, terutama mereka yang
Pada tahun 1990-an, dildo karet silikon menjadi populer, kecenderungan yang semakin meningkat dengan turunnya harga. Jenis ini lebih mudah untuk dibersihkan dan tidak memiliki bau plastik seperti PVC. Pada saat pertama diperkenalkan, mereka masih mahal
Yang lebih baru, dildo yang terbuat dari [[Pyrex]] juga muncul di pasaran. Mereka masih mahal, dan tidak fleksibel,
== Penggunaan ==
Penetrasi vagina adalah penggunaan yang jelas. Dildo juga memiliki aspek ''fetish'', dan banyak pasangan menggunakannya dengan cara lain, misalnya menggelidingkannya di atas kulit dalam ''foreplay''. Apabila ukurannya sesuai, dildo juga dapat digunakan untuk menyumpal mulut, penetrasi oral dan penetrasi anal.
== Aspek keamanan dan kesehatan ==
Baris 46 ⟶ 44:
== Variasi ==
[[Berkas:Double_Dildo.jpg|400px|
Dildo dengan ujung ganda telah diproduksi dalam berbagai bentuk. Dildo juga dapat dimasukkan ke anus dan dinamai ''[[butt-plug]]''. Ada juga dildo ganda dengan ukuran ujung berbeda, yang kedua ujungnya menuju ke arah yang sama, digunakan oleh wanita untuk penetrasi baik vaginal maupun anal.
Ada juga dildo yang dirancang untuk dipakai seperti ikat pinggang, kadang disebut ''[[strap-on dildo]]'', atau dipakai di dalam, kadang dengan alat getar di luar.
''Strap-on dildo'' juga dapat memiliki dua ujung, sehingga wanita dapat mengalami penetrasi vaginal sambil memasukkan dildo ke partnernya. Jenis ini juga digunakan dalam hubungan [[homoseksual]], dan dalam hubungan [[heteroseksual]] dengan penetrasi anal laki-laki, dalam sejenis permainan tukar peran. Dalam hal ini dikenal sebagai ''[[pegging]].''
Terdapat juga dildo yang dirancang untuk dipasang di muka. Juga terdapat dildo yang dapat mengembang.
== Daftar pustaka ==
* Haberlandt, M. 1899. "Conträre Sexual-Erscheinungen bei der Neger-Bevölkerung Zanzibars", ''Zeitschrift für Ethnologie'', 31: 668–670.
* [[Alexander Marshack|Marshack, A.]] 1972. ''The Roots of Civilization: The Cognitive Beginnings of Man's First Art, Symbol and Notation.''. New York: McGraw-Hill. {{ISBN|0-297-99449-2}}.
* Taylor, T. 1996. ''The Prehistory of Sex: Four Million Years of Human Sexual Culture''. New York: Bantam. {{ISBN|0-553-09694-X}}.
* Vasey, PL. 1998. "Intimate Sexual Relations in Prehistory: Lessons from Japanese Macaques", ''World Archaeology'' 29(03):407–425.
* {{cite book | title=Sexual Underworlds of the Enlightenment | url=https://archive.org/details/sexualunderworld0000unse |editor1-first= Roy |editor1-last= Porter| editor2-first= George |editor2-last=Sebastian Rousseau| chapter=Chapter 2: The discourse on sex - or sex as discourse: eighteenth-century medical and paramedical erotica | last=Wagner | first=Peter |publisher=Manchester University Press | year=1987 | isbn=0719019613}}
{{Commons|Dildo|Dildo}}
{{Commons category|Dildos}}
{{masturbasi}}
{{seks-stub}}
|