Perkebunan Nusantara VIII: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(43 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove|date=march 2021}}
{{Infobox company
| name = PT Perkebunan Nusantara VIII
| logo = PTPN VIII.jpg
|
| logo_alt =
|
| logo_padding =
| image =
| image_size = 200px
| image_alt =
| image_caption =
| type = [[Perseroan terbatas]]
| traded_as = <!-- {{IDX|BBNI}} -->
| industry = [[Perkebunan]]
| genre = <!-- Only used with media and publishing companies -->
| fate = Digabung ke [[PTPN I]]
| predecessor = PT Perkebunan XI (Persero)<br/>PT Perkebunan XII (Persero)<br/>PT Perkebunan XIII (Persero)
| successor =
| foundation = {{Start date and age|1996|02|14}}
| founder =
| defunct = {{End date|2023|12|03}}
| locations =
| location_city = [[Bandung]], [[Jawa Barat]]
| location_country = Indonesia
| coordinates =
| area_served =
| key_people = [[Mohammad Yudayat]]<ref name="direksi">{{cite web|url=https://www.ptpn8.co.id/direksi/|title=Dewan Direksi|publisher=Perkebunan Nusantara VIII|access-date=12 Oktober 2021}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br>[[Hanoeng Soeryo Soetikno]]<ref name="komisaris">{{cite web|url=https://www.ptpn8.co.id/dewan-komisaris/|title=Dewan Komisaris|publisher=Perkebunan Nusantara VIII|access-date=12 Oktober 2021}}</ref><br/>(Komisaris Utama)
| products = [[Teh]], [[Karet]], [[Kina]], [[Kakao]], [[Kelapa sawit]], dan [[Getah perca]]
| brands = {{hlist|Walini|Goalpara}}
| production =
| services =
| revenue =
| operating_income =
| net_income =
| aum = <!-- Only for financial-service companies -->
|
|
| owner =
|
| num_employees = 10.370 (2021)
| parent = [[PT Perkebunan Nusantara III]] (Persero) (90%)
| divisions =
| subsid =
| slogan =
| module = <!-- Used to embed other templates -->
| website = {{URL|www.ptpn8.co.id}}
| footnotes =
}}
'''PT Perkebunan Nusantara VIII
== Sejarah ==
Perusahaan perkebunan milik negara di Jawa Barat dan Banten berasal dari perusahaan perkebunan milik pemerintah Belanda, yang ketika penyerahan kedaulatan secara otomatis menjadi milik pemerintah Republik Indonesia, yang kemudian dikenal dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Lama. Antara tahun 1957 – 1960 dalam rangka nasionalisasi atas perusahaan-perusahaan perkebunan eks milik swasta Belanda/Asing (antara lain: Inggris, Prancis dan Belgia) dibentuk PPN-Baru cabang Jawa Barat.
Dalam periode 1960 – 1963 terjadi penggabungan perusahaan dalam lingkup PPN-Lama dan PPN-Baru menjadi
Selanjutnya selama periode 1963 – 1968 diadakan reorganisasi dengan tujuan agar pengelolaan perkebunan lebih tepat guna, dibentuk PPN Aneka Tanaman VII, PPN Aneka Tanaman VIII, PPN Aneka Tanaman IX dan PPN Aneka Tanaman X, yang mengelola tanaman teh dan kina, serta PPN Aneka Tanaman XI dan PPN Aneka Tanaman XII yang mengelola tanaman karet. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan, pada periode 1968 – 1971, PPN yang ada di Jawa Barat diciutkan menjadi tiga Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) meliputi 68 kebun, yaitu
* PNP XI berkedudukan di Jakarta (24 perkebunan), meliputi perkebunan-perkebunan eks PPN Aneka Tanaman X, dan PPN Aneka Tanaman XI;
* PNP XII berkedudukan di Bandung (24 perkebunan), meliputi beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman XI, PPN Aneka Tanaman XII, sebagian eks PPN Aneka Tanaman VII, dan PPN Aneka Tanaman VIII;
* PNP XIII berkedudukan di Bandung (20 perkebunan), meliputi beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman XII, eks PPN Aneka Tanaman IX, dan PPN Aneka Tanaman X.
Sejak tahun 1971, PNP XI, PNP XII dan PNP XIII berubah status menjadi Perseroan Terbatas Perkebunan (Persero). Dalam rangka restrukturisasi BUMN Perkebunan mulai 1 April 1994 sampai dengan tanggal 10 Maret 1996, pengelolaan PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII digabungkan di bawah manajemen PTP Group Jabar.
Selanjutnya sejak tanggal 11 Maret 1996, PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII dilebur menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero).<ref name="merger">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/6339/PP0131997.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 13 tahun 1996|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=9 Oktober 2021}}</ref> Pada tahun 2014, pemerintah Indonesia resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[PTPN III]], sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang perkebunan.<ref name="holding">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/174297/PP0722014.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 72 tahun 2014|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=9 Oktober 2021}}</ref> Pada akhir tahun 2023, perusahaan ini resmi digabung ke dalam [[PTPN I]], sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal PTPN III yang bergerak di bidang pendukung bisnis perkebunan.<ref name="subholding" />
== Komoditi ==
PT Perkebunan Nusantara VIII dulu merupakan BUMN yang bergerak pada sektor perkebunan dengan kegiatan usaha meliputi pembudidayaan tanaman, pengolahan, dan penjualan komoditas perkebunan seperti teh, karet dan sawit sebagai komoditas utamanya, serta kakao dan kina sebagai komoditas pendukungnya.
Hingga tahun 2022, PT Perkebunan Nusantara VIII mengelola 41 kebun dan 1 unit rumah sakit. yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Jawa Barat dan 2 kabupaten di Provinsi Banten.
=== Teh ===
PTPN VIII dulu mengelola 24 perkebunan teh di atas tanah produktif seluas 25.905,3 Ha dan merupakan perkebunan yang cukup luas di 6 kabupaten yakni [[Sukabumi]] (2 perkebunan), [[Bogor]] (2 perkebunan), [[Cianjur]] (3 perkebunan), [[Subang]] (2 perkebunan), [[Kab.Bandung]] dan [[Kab.Bandung Barat]] (12 perkebunan) dan [[Kab.Garut]] (3 perkebunan)..
Produksi teh yang dihasilkan senantiasa terus menigkat dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena adanya upaya pengelolaan yang baik oleh PTPN VIII misalnya dalam hal pembudidayaan, cara pemetikan dan pengolahan
=== Karet ===
Tanaman karet yang dikelola PTPN VIII dulu seluas 25.536 Ha tersebar di 14 kebun. Jumlah pabrik yang menghasilkan RSS ada 13 pabrik dengan 2 TPC, 3 concentrated latex, dengan
=== Sawit ===
PTPN VIII dulu mengembangkan budidaya kelapa sawit
=== Kakao ===
Budidaya Kakao (coklat) dikembangkan
=== Kina ===
Tanaman Kina yang dikelola PTPN VIII dulu adalah seluas 3.004,29 Ha yang tersebar di 13 perkebunan. Kulit kina kering ini diproses menjadi SQ-7 yaitu garam kina yang mengandung quinine sulphate, quinine bisulphate, dan kandungan lain. Kini produksinya dilakukan oleh PT. Sinkona Indonesia Lestari (PT.SIL) sebagai anak perusahaan PTPN VIII. Produk perusahaan ini diekspor ke benua [[Eropa]], [[Kanada]] dan [[Amerika]].
== Wilayah Kerja ==
Per 1 Januari 2021, terdapat 37 Wilayah Kerja atau Unit sebagai berikut. Terdapat beberapa penggabungan kebun seperti:
# Kebun Sukamaju dan Kebun Parakansalak digabung menjadi 1 unit Kebun Sukamaju-Parakansalak
# Kebun Cikaso dan Kebun Agrabinta digabung menjadi 1 unit Kebun Cikaso-Agrabinta
# Kebun Panyairan dan Kebun Pasirnangka digabung menjadi 1 unit Kebun Panyairan-Pasirnangka
# Kebun Cisaruni dan Kebun Dayeuhmanggung digabung menjadi 1 unit Kebun Cisaruni Manggung
# Kebun Batulawang dan Kebun Cikupa digabung menjadi 1 unit Kebun Balakupa
{| class="wikitable"
|-
! Kabupaten
! Kebun / Unit
! Budidaya
|-
| [[Pandeglang]]
|
|
|-
| [[Lebak]]
Baris 78 ⟶ 112:
| [[Lebak]]
| Cisalak Baru
|
|-
| [[Bogor]]
| Cikasungka
| [[
|-
| [[Bogor]]
Baris 100 ⟶ 122:
| [[Teh]]
|-
| [[
| Gedeh Mas
| [[
|-
| [[
| Sukamaju-Parakansalak
| [[Sawit]] dan [[Teh]]
|-
| [[Sukabumi]]
| Cibungur
| [[Karet]] dan [[Sawit]]
|-
| [[Sukabumi]]
| Pasir Badak
| [[Karet
|-
| [[Sukabumi]]
| Cikaso-Agrabinta
| [[Karet]]
|-
| [[Sukabumi]]
| Goalpara
| [[Teh
|-
| [[Cianjur]]
| Panyairan-Pasirnangka
| [[Teh]]
|-
| [[
| Montaya
| [[Teh]]
|-
| [[
| Panglejar
| [[Karet]], [[Sawit]], dan [[Teh]]
|-
| [[
| Jalupang
| [[Karet]]
|-
| [[Bandung]]
| Sinumbra
| [[Teh]]
|-
| [[Bandung]]
| Rancabali
| [[Teh]]
|-
| [[Bandung]]
| Rancabolang
| [[Teh]]
|-
| [[Bandung]]
| Pasirmalang
| [[Teh]]
|-
| [[Bandung]]
| Kertamanah
| [[Teh]]
|-
| [[Bandung]]
Baris 186 ⟶ 196:
| [[Bandung]]
| Talun Santosa
| [[Teh]]
|-
| [[Bandung|Subang]]
| Bukit Tunggul
| [[Kina]]
|-
| [[Subang]]
| Wangunreja
| [[Karet]]
|-
| [[Subang]]
| Ciater
| [[
|-
| [[Subang]]
| Tambaksari
| [[Teh]] dan [[Sawit]]
|-
| [[Purwakarta]]
| Cikumpay
| [[Karet]]
|-
| [[Garut]]
| Papandayan
| [[Teh]]
|-
| [[Garut]]
| Cisaruni-Manggung
| [[Teh]]
|-
Baris 225 ⟶ 231:
|-
| [[Garut]]
|
| [[Karet
|-
| [[Tasikmalaya]]
| Bagjanagara
| [[Karet]]
|-
| [[Ciamis]]
|
| [[Karet
|-
|[[Bandung]] dan [[Sukabumi]]
|Gunung Mas, Rancabali,
Malabar, Ciater, Sukawana,
Tenjoresmi
|[[Agrowisata]]
|-
|[[Kota Bandung]]
|Industri Hilir Teh
|[[Teh]]
|}
Baris 252 ⟶ 265:
* Teh Walini
* ''Ready To Drink'' (RTD)
* Teh Manoko
=== Rumah Sakit ===
PTPN VIII dulu memiliki satu unit rumah sakit yang berlokasi di Subang, Jawa Barat, sebagia rumah sakit rujukan untuk daerah Subang dan sekitarnya. Rumah sakit ini memberikan pelayanan kesehatan, tidak hanya bagi karyawan PTPN VIII tetapi juga bagi masyarakat umum. Dilengkapi dengan peralatan medis dan pelayanan yang berkualitas, serta tenaga-tenaga medis yang memiliki keahlian.
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [http://www.pn8.co.id/ Situs resmi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090209191436/http://www.pn8.co.id/ |date=2009-02-09 }}
* [https://drive.google.com/file/d/1AqIunMI6w6FF2DV6rIo9nZMF_wzjtHBF/view?usp=sharing Download Buku Ekspedisi Potensi Potensi Desa Cijedil, Cibeureum, Gasol, Sukamanah dan Wangunjaya Kecamatan Cugenang, Explorer 01 dan 02, Community Developement 2019 Universitas Prasetiya Mulya]
{{Mantan BUMN Indonesia}}
[[Kategori:Perkebunan Nusantara VIII| ]]
[[Kategori:Perusahaan perkebunan Indonesia]]
[[Kategori:Perkebunan Nusantara|8]]
|