Kakawin Ramayana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 125.163.161.161 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh ZéroBot |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(35 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox manuscript
[[Berkas:Lontar ramayana.jpg|thumb|Dua lembar [[lontar]] kakawin Ramayana yang tertua dan sekarang disimpan di Perpustakaan Nasional R.I. Lontar ini berasal dari pegunungan Merapi-Merbabu, [[Jawa Tengah]] dari [[abad ke-16]] [[Masehi|M]].]]▼
| location =
'''Kakawin Rāmâyaṇa''' ([[hanacaraka|aksara Bali]]: [[Berkas:Kakawin Ramayana-aksara Bali.png|180px]], [[aksara Jawa|Jawa]]: [[Berkas:Kakawin Ramayana-aksara Jawa.png|190px]]) adalah [[kakawin]] (syair) berisi cerita [[Ramayana]]. Ditulis dalam bentuk [[tembang]] berbahasa Jawa Kuna, diduga dibuat di [[Mataram Hindu]] pada masa pemerinthan [[Dyah Balitung]] sekitar tahun 820-832 [[Saka]] atau sekitar tahun 870 M. kakawin ini disebut-sebut sebagai adikakawin karena dianggap yang pertama, terpanjang, dan terindah gaya bahasanya dari periode Hindu-Jawa. Menurut tradisi Bali, Kakawin Ramayana ini dipercaya ditulis oleh seorang bernama Yogiswara. Hal ini ditolak oleh [[Prof. Dr. R.M.Ng. Purbatjaraka]]. Menurutnya, Yogiswara memang tercantum pada baris terakhir Ramayana versi Jawa ini, tetapi hal itu bukan merupakan identitas penulis, tetapi kalimat penutup yang berbunnyi :▼
<!----------Image---------->
| image =
| width =
| caption =
<!----------General---------->
| Also known as =
| Type =
| Date =
| Place of origin =
| Language(s) =
| Scribe(s) =
| Author(s) =
| Compiled by =
| Illuminated by =
| Patron =
| Dedicated to =
<!----------Form and content---------->
| Material =
| Size =
| Format =
| Condition =
| Script =
| Contents =
| Illumination(s) =
| Additions =
| Exemplar(s) =
| Previously kept =
| Discovered =
| Accession =
| Other =
| below =
}}
▲[[Berkas:Lontar ramayana.jpg|
▲'''Kakawin
''Sang Yogiswara çista, sang sujana suddha menahira huwus matje sira''
kalimat tersebut jika diterjemahkan demikian:
''Sang Yogi (pendeta/begawan) semakin bertambah pandai, Para sujana (cendekia/bijak) semakin bersih hatinya setelah membaca cerita ini''.
Jadi jelas bahwa Yogiswara bukan merupakan nama penulis Ramayana Jawa ini.
Syair dalam bentuk kakawin ini adalah salah satu dari banyak versi mengenai kisah sang [[Rama]] dan [[Sita]], wiracarita agung yang versi awalnya digubah di India oleh [[Walmiki]] dalam [[bahasa Sanskerta]]. Beberapa peneliti mengungkapkan, bahwa Kakawin Ramayana versi Jawa ini ternyata tidak sepenuhnya mengacu langsung kepada Ramayana versi [[Walmiki]], akan tetapi mengacu ini merupakan transformasi dari kitab ''[[Rawanawadha]]'' yang ditulis oleh pujangga India kuno bernama [[Bhattikawya]]. Hal ini disimpulkan oleh [[Manomohan Ghosh]], seorang peneliti sastra dari India yang menemukan beberapa bait Ramayana Jawa yang sama dengan bait bait dalam ''Rawanawadha''.
Dari segi alur cerita, Kekawin Ramayana juga memiliki perbedaan dengan Ramayana Walmiki. Pada akhir cerita, sekembalinya Rama dan Sita ke [[Ayodya]], mereka berpisah kembali, jadi Rama
== Ringkasan ==
Prabu
Di pertapaan, Rama dan Laksmana menghabisi semua raksasa dan kemudian mereka menuju negeri Mithila di mana diadakan sebuah [[sayembara]]. Siapa menang dapat mendapat putri raja bernama [[Sita]]. Para peserta disuruh merentangkan busur panah yang menyertai kelahiran Sita. Tak seorangpun berhasil kecuali Rama, maka mereka pun menikah dan lalu kembali ke Ayodya.
Di Ayodya Rama suatu hari akan dipersiapkan dinobatkan sebagai raja, karena ia adalah putra sulung. Namun
<!--[[Berkas:Sita diculuk.jpg|
Maka kemudian Rama, Sita dan Laksmana
Marica lalu bersiasat dan menyamar menjadi seekor kijang emas yang elok. Sita tertarik dan meminta suaminya untuk menangkapnya. Rama meninggalkan Sita bersama Laksmana dan pergi mengejar si kijang emas. Si kijang emas sangat gesit dan tak bisa ditangkap, akhirnya Sri Rama kesal dan memanahnya. Si kijang emas menjerit kesakitan, berubah kembali menjadi Marica dan mati. Sita yang berada di kejauhan mengira yang menjerit adalah Rama dan menyuruh Laksamana mencarinya. Laksmana menolak tetapi akhirnya mau setelah diperolok-olok dan dituduh Sita bahwa ia ingin memilikinya. Sebelumnya, Laksmana menggambar sebuah lingkaran ajaib guna melindungi Sita dari bahaya di sekitarnya. Dia menyuruh Sita untuk tidak meninggalkan lingkaran itu selama ia pergi mencari Rama. Akhirnya Sita ditinggal sendirian. Rahwana berusaha menculik Sita, tetapi terhalang oleh lingkaran ajaib tersebut. Namun Rahwana berhasil memperdayai Sita dengan berubah menjadi Brahmana tua dan berhasil menculik Sita.
Teriakan Sita terdengar oleh burung [[Jatayu]] yang pernah berkawan dengan prabu Dasaratha dan ia berusaha menolong Sita. Tetapi Rahwana lebih kuat dan bisa mengalahkan Jatayu. Jatayu yang sekarat masih bisa melapor kepada Rama dan Laksmana bahwa Sita dibawa ke Lengka, kerajaan Rahwana.▼
▲Teriakan Sita terdengar oleh burung [[Jatayu]], yang pernah berkawan dengan
Kemudian Rama dan Laksmana mencari kerajaan Alengka itu. Di suatu daerah mereka berjumpa dengan kera-kera dan seorang raja kera bernama [[Subali]] yang menculik istri adiknya, [[Sugriwa]]. Akhirnya Subali bisa dibunuh dan istrinya dikembalikan ke Sugriwa.
Sugriwa bersedia membantu Rama dengan mengirimkan seorang kera yang bernama [[Hanuman]]. Akhirnya dengan pertolongan bala tentara kera yang dipimpin Hanuman, mereka berhasil membunuh Rahwana dan membebaskan Sita. Namun Rama tidak langsung menerima Sita kembali. Ia khawatir bahwa Sita telah dinodai selama berada di Alengka. Maka disuruhnyalah Sita untuk membakar dirinya demi membuktikan kesuciannya. Apabila ia tidak terbakar, maka Rama akan menerimanya kembali sebagai istrinya. Sita menerima permintaan Rama dengan rela hati. Dengan kesuciannya, bantuan Hanuman dan dewa api, Sita berhasil keluar dari api tanpa terbakar. Sita lalu diboyong kembali ke Ayodya dan Rama dinobatkan menjadi raja.
== Contoh teks ==
Oleh para pakar dan sastrawan, kakawin Ramayana dianggap sebuah syair yang sangat indah dalam bahasa Jawa
=== Kiasan ===
;I.5
{| class="wikitable"
! Jawa Kuna !! Terjemahan▼
|-
|-
|align=left|
|-
|align=left|
|-
|align=left|
|-
|align=left| ŋuni-ŋuni ďaŋ hyaŋ ďaŋ ācârya.|| apalagi para pandita dan orang suci.
|}
=== [[Aliterasi]] ===
;XI.7
{| class="wikitable"
! Jawa Kuna !! Terjemahan▼
|-
|-
|align=left|
|-
|align=left|
|-
|align=left| lunghā tang bāyu madrĕs kayu-kayu ya katūb kampitekang Mahendra,|| Berlalulah angin ribut dan pohon-pohon kayu jatuh bertumbangan, seakan-akan gunung [[Mahendra]] bergetar.
|align=left| sakwéhning wânarâ nghér kaburu kabarasat sangshayé shatru shakti.|| Semua kera yang berdiam di sana terbirit-birit lari ketakutan seakan-akan dikejar oleh musuh yang sakti.▼
|-
▲|align=left|
|}
=== Lukisan alam ===
[[Berkas:Haniman puppet.jpg|
;XVI.31 (Bhramara Wilasita)
{| class="wikitable"
! Jawa Kuna !! Terjemahan▼
|-
|-
|align=left|
|-
|align=left| mambang tang pās wulan upamanikā,|| Seekor kura-kura yang mengambang seolah-olah bulan,
|-
|align=left| wintang tulya ng kusuma ya sumawur,|| Bintang-bintangnya adalah bunga-bunga yang tersebar,
|-
|align=left|
|}
== Hubungan dengan teks-teks lain ==
Kakawin Ramayana setelah diteliti oleh para pakar ternyata secara detail tidak mirip dengan versi-versi Ramayana di [[Nusantara]] lainnya, seperti [[Hikayat Sri Rama]] dalam [[bahasa Melayu]], [[Serat Rama Keling]] dalam [[bahasa Jawa|bahasa Jawa Baru]] dan juga relief-[[relief]] Ramayana yang terdapatkan di [[Candi Prambanan]].
Setelah diteliti ternyata sebagian besar kakawin Ramayana berdasarkan sebuah syair dalam bahasa Sanskerta dari India yang berjudul ''Rāvaṇavadha'' yang ditulis oleh pujangga bernama ''Bhaṭṭikāvya'' dari [[abad ke-6]] sampai [[abad ke-7|7]].
Baris 87 ⟶ 125:
Dalam [[sastra Jawa Baru]], kakawin Ramayana digubah ulang oleh kyai Yasadipura menjadi [[Serat Rama]].
==
*
*
*
*
*
*
*
==
▲* {{id}} Prof. Dr. R.M.Ng. Poerbatjaraka, [[1952]],''Kapustakaan Djawi'', [[Jakarta]] : [[Djambatan]]. Edisi Bahasa Jawa.
* {{id}} [http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/ramayana/rama1fs.htm Ramayana versi Jawa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130328134017/http://www.seasite.niu.edu/indonesian/ramayana/rama1fs.htm |date=2013-03-28 }}
▲* {{id}} Dinas Pendidikan Dasar Propinsi DATI Bali, [[1987]], ''Kekawin Ramayana''. 2 jilid. (Suntingan teks dan terjemahan dalam bahasa Indonesia)
▲* {{en}} [[C. Hooykaas]], [[1955]], ''The Old-Javanese Rāmāyaṇa kakawin'', VKI 16, [[Den Haag|The Hague]]: Martinus Nijhoff. (Resensi)
▲* {{nl}} [[Hendrik Kern]], [[1900]], ''Rāmāyaṇa Kakawin. Oudjavaansch heldendicht'', [[Den Haag|’s Gravenhage]]: Martinus Nijhoff. (Suntingan teks saja, menggunakan aksara Jawa)
▲* {{en}} [[Soewito Santoso]], [[1980]], ''Rāmāyaṇa kakawin'', [[New Delhi]]: International Academy of Indian Culture. 3 jilid. (Suntingan teks dalam huruf Latin dan terjemahan dalam bahasa Inggris)
▲* {{en}} [[P. J. Zoetmulder]], [[1974]], ''Kalangwan. A Survey of Old Javanese Literature'', [[Den Haag|The Hague]]: Martinus Nijhoff. Edisi bahasa Inggris. (Resensi, hal 218-233) ISBN 90-247-1674-8
▲* {{id}} [[P. J. Zoetmulder]], [[1983]], ''Kalangwan. Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang'', [[Jakarta]]: [[Djambatan]]. Edisi bahasa Indonesia. (Resensi, hal. 277-297)
[[Kategori:Kakawin|Ramayana]]
[[Kategori:Ramayana]]
▲[[en:Kakawin Ramayana]]
▲[[jv:Kakawin Ramayana]]
|