#ALIH [[ jv:KabupatènKabupaten Gunungkidul]] ▼
{{dati2|nama=Kabupaten Gunung Kidul
|propinsi=[[Daerah Istimewa Yogyakarta|D.I. Yogyakarta]]
|ibukota=[[Wonosari]]
|luas=1485.36
|penduduk=748119
|penduduktahun=2010
|kepadatan=462
|kecamatan=18
|kelurahan=144
|kodearea=0274
| dau = Rp. 572.300.004.000,-
| dauref =(2011)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2011/bulan/02/tanggal/17/id/590/|title=Perpres No. 6 Tahun 2011|date=2011-02-17|accessdate=2011-05-23}}</ref>
|lambang= [[Berkas:Lambang_Kabupaten_Gunung_Kidul.jpg|80px]]
|peta= [[Berkas:Lokasi DIY Kabupaten Gunungkidul.svg|300px]]
|koordinat=-
|dasar hukum=-
|tanggal=-
|motto=Handayani (Hijau, Aman, Normatif, Dinamis, Amal, Yakin, Asah Asih Asuh, Nilai Tambah, Indah)
|kepala daerah=[[Bupati]]
|nama kepala daerah= Hj. Badingah, SSos.
|web=http://www.gunungkidulkab.go.id/
}}
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Gunung KidulGunungkidul]] ▼
'''Kabupaten Gunung Kidul''' ([[bahasa Jawa]]: [[Hanacaraka]], ꦒꦸꦤꦸꦁꦏꦶꦢꦸꦭ꧀; [[huruf Latin|Latin]], ''Gunungkidul'') adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Provinsi]] [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]. Ibukotanya adalah '''Wonosari'''. Kabupaten ini berbatasan dengan Provinsi [[Jawa Tengah]] di utara dan timur, [[Samudra Hindia]] di selatan, serta [[Kabupaten Bantul]] dan [[Kabupaten Sleman]] di barat. Kabupaten Gunung Kidul terdiri atas 18 [[kecamatan]], yang dibagi lagi atas sejumlah [[desa]] dan [[kelurahan]]. Pusat pemerintahan di Kecamatan [[Wonosari]].
Sebagian besar wilayah kabupaten ini berupa perbukitan dan pegunungan kapur, yakni bagian dari [[Pegunungan Sewu]]. Sebagian wilayah Gunung Kidul merupakan daerah tandus, dimana pada musim kemarau sering terjadi bencana kekeringan.
== Pusaka dan Identitas Daerah ==
=== Zaman Prasejarah ===
Gunungkidul telah dihuni oleh spesies manusia sejak 700 ribu tahun lalu{{citation needed}}. Banyak ditemukan bukti-bukti arkeologis keberadaan manusia tersebut yang ditemukan di [[gua|gua-gua]] & [[ceruk|ceruk-ceruk]] di [[karst|perbukitan karst]] Gunung Kidul, terutama di [[Ponjong, Gunung Kidul|Kecamatan Ponjong]]. Kecenderungan manusia menempati Gunung Kidul saat itu disebabkan sebagian besar dataran rendah di Yogyakarta masih digenangi air.<ref name="A">[http://sains.kompas.com/read/xml/2009/10/11/15555379/melacak.manusia.purba.gunung.kidul Kompas - Melacak manusia purba Gunung Kidul] diakses pada 6 November 2009</ref> Kedatangan manusia pertama di Gunungkidul terjadi pada akhir periode [[Pleistosen]]. Saat itu, manusia [[Ras Australoid]] bermigrasi dari [[Pegunungan Sewu]] di [[Pacitan]], [[Jawa Timur]] melewati lembah-lembah karst [[Wonogiri]], [[Jawa Tengah]] hingga akhirnya mencapai pesisir pantai selatan Gunung Kidul melalui [[Sungai Bengawan Solo|jalur Bengawan Solo]] purba.<ref name="B">Kompas - Daya Adaptasi Penghuni Lembah Karst diakses 28 Agustus 2006</ref>
Dari sekitar 460 gua karst di Gunung Kidul, hampir setengahnya menjadi hunian manusia purba. Dari 72 gua horizontal di ujung utara Gunung Sewu, tepatnya di Kecamatan Ponjong yang terapit Ledok Wonosari di barat dan Ledok Baturetno di timur, 14 goa di antaranya merupakan bekas hunian manusia purba, dan dua di antaranya sudah diekskavasi yaitu Song Bentar dan Song Blendrong.<ref name="B"/> Di ceruk Song Bentar yang pernah menjadi hunian ''[[Homo sapiens]]'' ditemukan delapan individu yang terdiri dari: 5 dewasa, 2 anak-anak, dan 1 bayi juga ditemukan alat-alat batu seperti batu giling, beliung persegi, dan mata panah. Sementara di Song Blendrong ditemukan banyak tulang, peralatan batu, tanduk, dan serut kerang yang berserakan di lantai ceruk.<ref name="A"/>
Selain itu, di [[Goa Seropan]] di [[Semanu, Gunung Kidul|Kecamatan Semanu]] juga ditemukan bukti keberadaan manusia purba. Di lorong lama gua itu banyak ditemukan cetakan tulang purba di dinding-dinding lorong. Sementara di lorong baru, yang berada pada kedalaman 60 m, dan baru muncul setelah terjadinya banjir di sungai bawah tanah tahun 2008, ditemukan potongan tulang kaki, gigi, dan rusuk mamalia.<ref name="A"/>
=== Lain-lain ===
* [[Tombak Kyai Marga Salurung]]
[[Pusaka]] Tombak Kyai Marga Salurung merupakan pusaka pemberian dari Raja Yogyakarta, [[Hamengkubuwono X]] pada [[Minggu]] [[27 Mei]] [[2001]], saat Perayakan Hari Jadi ke-170 Kabupaten Gunungkidul.
Tombak pusaka yang memiliki dhapur baru cekel, warangka kajeng sanakeling melambangkan agar Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tetap memiliki tekad utama untuk mencapai cita-cita luhur yang berakar kuat dan selalu berpihak kepada rakyat. Para pemimpin dan rakyatnya memiliki sikap salurung atau searah setujuan, seia sekata, saiyeg-saeka- kapti dalam koridor demokrasi yang berarti berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, yang sadar haknya, namun juga menghormati hak orang lain dan tahu pasti kewajibannya.
* Tombak Kyai Panjolo Panjul
* Songsong (Payung) Kyai Robyong
== Batas wilayah ==
* Utara : Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman
* Timur : Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah
* Selatan : Samudra Hindia atau sering disebut dengan Pantai Laut Selatan
* Barat :Kecamatan [[Imogiri]], [[Pundong, Bantul|Pundong]],Dlingo, Piyungan, Kabupaten Bantul
== Kecamatan ==
* Gedangsari
* Girisubo
* Karangmojo
* Ngawen
* Nglipar
* Paliyan
* Panggang
* Patuk
* Playen
* Ponjong
* Purwosari
* Rongkop
* Saptosari
* Semanu
* Semin
* Tanjungsari
* Tepus
* Wonosari
== Pranala luar ==
* [http://www.jogjatrip.com/id Panduan Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya]
* [http://www.gunungkidul.org Informasi Seputar Gunungkidul]
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Kabupaten Gunung Kidul}}
{{DIY}}
[[Kategori:Kabupaten Gunung Kidul|Kabupaten Gunung Kidul]]
[[Kategori:Kabupaten di Yogyakarta|Gunung Kidul]]
▲[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Gunung Kidul]]
[[en:Gunung Kidul Regency]]
[[fr:Kabupaten de Gunung Kidul]]
▲[[jv:Kabupatèn Gunungkidul]]
[[ms:Kabupaten Gunung Kidul]]
|