KAI KF-21 Boramae: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ZéroBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: ru:KAI KF-X
Mengganti Active_electronically_scanned_array_radar_of_KF-21_Boramae.jpg dengan Hanwha_Systems_APY-016K_AESA_radar_and_APS-016K_signal_processing_unit.jpg (berkas dipindah
Tag: halaman dengan galat kutipan
 
(96 revisi perantara oleh 43 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{|{{Infobox aircraft begin|name=KAI KF-21 Boramae|image=File:KF-21 prototype.jpg|caption=Penampilan [[purwarupa]] [[Korea Aerospace Industries|KAI]] KF-21 pada tahun 2021}}{{Infobox aircraft type|type='''Blok 1''': [[Pesawat tempur superioritas udara]]<ref name="Meet South Korea's New KF-21 Hawk Indigenous Fighter"/> <br />'''Blok 2''': [[Pesawat tempur multiperan]], pesawat tempur superioritas udara<ref name="Meet South Korea's New KF-21 Hawk Indigenous Fighter"/><br />|national origin={{KOR}}|manufacturer=[[Korea Aerospace Industries]]|first flight=19 Juli 2022|number built=|status=Dalam pengembangan|primary user=[[File:Republic of Korea Air Force emblem.png|23px]] [[Angkatan Udara Republik Korea]]|developed from=|variants with their own articles=|introduced=2026 (direncanakan)}}
{{infobox Aircraft
|}'''KAI KF-21 Boramae''' (sebelumnya dikenal dengan '''KF-X''') adalah program pengembangan [[pesawat tempur]] [[Korea Selatan]], bermitra dengan [[Indonesia]], untuk menghasilkan [[pesawat tempur multiperan]] tingkat lanjut untuk [[Angkatan Udara Republik Korea]] dan [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|Angkatan Udara Republik Indonesia]].<ref>{{Cite web|last=Newdick|first=Thomas|date=2021-04-09|title=Meet South Korea's New KF-21 "Hawk" Indigenous Fighter|url=https://www.thedrive.com/the-war-zone/40113/meet-south-koreas-new-kf-21-hawk-indigenous-fighter|website=The Drive|language=en|access-date=2022-07-29}}</ref><ref name="South Korea rolls out the KF-21, joining elite group of global supersonic fighter jet makers">{{cite web|date=9 April 2021|title=South Korea rolls out the KF-21, joining elite group of global supersonic fighter jet makers|url=https://www.cnn.com/2021/04/09/asia/south-korea-kf-21-fifth-generation-fighter-jet-intl-hnk/index.html|publisher=CNN|access-date=10 April 2021}}</ref> Badan pesawat ini memiliki fitur [[Teknologi siluman|siluman]] bila dibandingkan dengan pesawat generasi ke-4 lainnya, tetapi tidak membawa persenjataan secara internal layaknya pesawat generasi ke-5, meskipun ''internal bays'' dapat diperkenalkan nantinya selama pengembangan.<ref>T. Washington Institute</ref><ref>{{Cite web|last=Roblin|first=Sebastien|date=2021-04-13|title=Korea's New KF-21 Jet Isn't A Stealth Fighter—But Could Evolve Into One|url=https://nationalinterest.org/blog/buzz/korea%E2%80%99s-new-kf-21-jet-isn%E2%80%99t-stealth-fighter%E2%80%94-could-evolve-one-182600|website=[[The National Interest]]|language=en|access-date=2021-04-21}}</ref>
|logo=
|name=F-33 (sebelumnya KF-X)
|type=Pesawat tempur multifungsi
|manufacturer= [[KAI]] dan [[Dirgantara Indonesia]]
|image=File:Korean Stealth Fighter.jpg
|caption=model dari desain KAI KF-X-201
|designer=
|first flight=
|introduced=direncanakan 2020
|retired=
|primary user=[[Korea Selatan]] dan [[Indonesia]]
|more users=
|number built= 250 unit
|status= Dalam pengembangan
|unit cost=
|variants with their own articles=
}}
 
Program ini dipimpin oleh [[Pemerintahan Korea Selatan|pemerintah Korea Selatan]] yang berkontribusi sebesar 60% pembiayaan dana program. Dimana Indonesia berkontribusi sebesar 20% pada tahun 2010, dan sisa 20% lainnya ditanggung oleh mitra swasta termasuk produsen [[Korea Aerospace Industries]] (KAI). KAI KF-X sendiri merupakan program pengembangan pesawat tempur kedua Korea Selatan setelah [[T-50 Golden Eagle|FA/T-50]].<ref name=":2" />
'''F-33''' (sebelumnya KF-X) adalah sebuah program Korea Selatan dan Indonesia untuk mengembangkan [[pesawat tempur]] multi-fungsi canggih untuk Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) dan Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Udara ([[TNI-AU]])<ref>http://www.investor.co.id/home/menhan-purnomo-yusgiantoro-2020-indonesia-produksi-pesawat-tempur-f-33/1900</ref>, program ini dipelopori oleh Korea Selatan dengan Indonesia sebagai mitra utama. Negara-negara lain seperti [[Turki]] telah menunjukkan minat dalam kerjasama pengembangan dan produksi pesawat. Ini adalah program pengembangan pesawat tempur kedua Korea Selatan setelah [[KAI FA-50]].
 
Pada bulan April 2021, [[purwarupa]] pertama telah selesai dan ditampilkan dalam upacara ''rollout'' di fasilitas pusat KAI di [[Bandar Udara Sacheon]].<ref>{{cite web|title=한국형 전투기 KF-X 시제기 출고식 - [끝까지 LIVE] MBC 중계방송 2021년 04월 09일|url=https://www.youtube.com/watch?v=UcJ51Iyd_Ro|website=[[YouTube]]|archive-url=https://ghostarchive.org/varchive/youtube/20211213/UcJ51Iyd_Ro|archive-date=2021-12-13|access-date=April 9, 2021|url-status=live}}{{cbignore}}</ref> Dengan nama resmi Boramae ([[bahasa Korea]]: 보라매, berarti "elang muda" atau "elang tempur").<ref>{{cite web|title=국립국어원 표준국어대사전|url=https://stdict.korean.go.kr/search/searchView.do?word_no=149481&searchKeywordTo=3|website=stdict.korean.go.kr|access-date=April 10, 2021}}</ref><ref name="DN01">{{cite web|date=April 9, 2021|title=South Korea unveils prototype of homegrown KF-X fighter jet|url=https://www.defensenews.com/industry/techwatch/2021/04/09/south-korea-unveils-prototype-of-homegrown-kf-x-fighter-jet/|website=Defense News|access-date=April 9, 2021}}</ref> Uji coba terbang perdana dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2022, dimana produksi dijadwalkan dimulai pada tahun 2026.<ref name="DN01" /> Setidaknya 40 unit pesawat direncanakan untuk siap dikirim pada tahun 2028, Korea Selatan sendiri berharap sebanyak 120 total pesawat telah hadir pada tahun 2032.<ref name="DN01" /> Tersedia juga untuk pasar ekspor.<ref name="APDJ01">{{cite web|date=April 11, 2021|title=South Korea launches first KF-X fighter prototype, officially named KF-21 Boramae|url=https://www.asiapacificdefensejournal.com/2021/04/south-korea-launches-first-kf-x-fighter.html?m=1|website=Asia Pacific Defense Journal|access-date=April 11, 2021}}</ref>
Proyek ini pertama kali diumumkan oleh Presiden Korea Selatan [[Kim Dae-Jung]] pada upacara wisuda di Akademi Angkatan Udara pada Maret 2001. Meskipun persyaratan operasional awal untuk program KF-X seperti yang dinyatakan oleh ADD (Badan Pengembangan Pertahanan) adalah untuk mengembangkan pesawat ber kursi-tunggal, ber mesin jet kembar dan dengan kemampuan siluman (stealth) yang lebih baik dibanding [[Dassault Rafale]] atau [[Eurofighter Typhoon]], tapi masih kurang stealth dibanding [[Lockheed Martin F-35 Lightning II]], fokus dari program tersebut telah bergeser untuk memproduksi pesawat tempur dengan kemampuan lebih tinggi dari pesawat tempur kelas [[F-16|KF-16]] pada tahun 2020. <ref>http://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2009/03/116_41896.html</ref><ref>http://www.asiae.co.kr/news/view.htm?sec=sisa1&idxno=2009072414004260622</ref>
 
Di Indonesia, program pengembangan KF-X sering disebut sebagai program '''IF-X'''.<ref name=":2" /><ref>{{Cite web|title=PT. Dirgantara Indonesia (Persero)|url=https://www.indonesian-aerospace.com/techdev/index/set/kfxifx|website=www.indonesian-aerospace.com|access-date=2020-06-15}}</ref> Menurut [[Jakarta Globe]] ketika pesawat tersebut telah selesai akan disebut sebagai F-33 Fighting Hawk.<ref name=":2" />
 
== Latar belakang ==
[[File:KF21-4.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:KF21-4.jpg|kiri|jmpl|Alur perakitan KF-21 pada bulan Juli 2021]]
KF-X sebagai program [[pesawat tempur multiperan]] tingkat lanjut, dengan tujuan melahirkan pesawat tempur yang modern untuk menggantikan armada pesawat [[F-4 Phantom II|F-4D/E Phantom]] dan [[Northrop F-5|F-5E/F Tiger]] Korea Selatan, pertama kali diumumkan oleh [[Presiden Korea Selatan|President Korea Selatan]] [[Kim Dae-jung]] di upacara kelulusan Akademi Angkatan Udara Korea Selatan pada bulan Maret 2001.<ref name=":0">{{Cite web|date=2018-01-26|title=RI sending KFX jet-fighter production team to South Korea - ANTARA Ne…|url=https://archive.today/20180126193256/https://en.antaranews.com/news/73621/ri-sending-kfx-jet-fighter-production-team-to-south-korea|website=archive.ph|access-date=2022-07-28}}</ref> Persyaratan penelitian dan pengembangan ditentukan oleh Kepala Staf Gabungan (Korea Selatan) pada tahun 2002.<ref name=":1">{{Cite web|date=2015-09-10|title=한국형 전투기 개발 계획: KF-X 사업(보라매사업)-pdf|url=http://www.nars.go.kr/fileDownload2.do?doc_id=1K_SBBWWOAq&fileName=(%ED%98%84%EC%95%88%EB%B3%B4%EA%B3%A0%EC%84%9C%20263%ED%98%B8-20150910)%ED%95%9C%EA%B5%AD%ED%98%95%20%EC%A0%84%ED%88%AC%EA%B8%B0%20%EA%B0%9C%EB%B0%9C%20%EA%B3%84%ED%9A%8D%EF%BC%9A%20KF-X%20%EC%82%AC%EC%97%85(%EB%B3%B4%EB%9D%BC%EB%A7%A4%EC%82%AC%EC%97%85).pdf|publisher=국회입법조사처|language=ko|trans-title=Korean fighter development plan:KF-X project (Boramae project)}}</ref> Program ini dirasa terlalu ambisius, melalui Korea Institute for Defense Analyses (KIDA) menyatakan keraguannya akan kapabilitas negara untuk menyelesaikan program kompleks tersebut.<ref name=":2">{{Cite web|date=2018-01-26|title=KF-X Fighter: Korea’s Future Homegrown Jet|url=https://archive.today/20180126193017/https://www.defenseindustrydaily.com/kf-x-paper-pushing-or-peer-fighter-program-010647/|website=archive.ph|access-date=2022-07-29}}</ref>
 
Dalam tahap pengembangan awal, terdapat beberapa keterlambatan dan penundaan serta biaya secara ekonomis menjadi perdebatan, namun program ini mendapat perhatian lebih setelah kajian studi yang dilakukan di tahun 2008 dan peristiwa tenggelamnya ROKS ''Cheonan'' oleh serangan [[Korea Utara]] di tahun 2010.<ref name=":2" /><ref>{{Cite web|date=2016-03-05|title=S. Korea considers building own stealth fighter jets|url=http://english.yonhapnews.co.kr/national/2010/12/27/16/0301000000AEN20101227003200315F.HTML|website=web.archive.org|access-date=2022-07-29|archive-date=2016-03-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20160305024252/http://english.yonhapnews.co.kr/national/2010/12/27/16/0301000000AEN20101227003200315F.HTML|dead-url=unfit}}</ref> Meskipun program ini memiliki beberapa resiko tersendir dan biaya per unit yang diperkirakan lebih mahal dibandingkan bila membeli dari produsen luar negeri, peningkatan industri pertahanan domestik dianggap penting secara strategis nasional dan diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan pada sektor industri teknologi muktahir.<ref name=":1" />
[[File:The_sixth_prototype_of_the_KF-21_Boramae.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:The_sixth_prototype_of_the_KF-21_Boramae.jpg|ka|jmpl|Purwarupa KF-21 ke-6 dengan varian dua kursi]]
Pada tanggal 15 Juli 2010, sebuah kesepakatan kemitraan dengan [[Indonesia]] terjalin, dalam wujud pembiayaan sebesar 20% dari anggaran yang diperuntukan untuk program KF-X, kerjasama pengembangan teknologi melalui [[Dirgantara Indonesia]], dan pembelian 50 unit dari sekitar 150-200 unit pesawat yang akan diproduksi.<ref name=":0" /> [[Turki]] juga mempertimbangkan untuk ikut berpatisipasi dengan pembagian berkisar 20%, tetapi dengan keleluasaan yang lebih daripada tawaran yang telah diberikan oleh Korea Selatan. Pemerintah Korea Selatan menanggung 60% dari pembiayaan anggaran sebagai bentuk komitmen.<ref name=":2" /> Sisa 20% lainnya ditanggung oleh beberapa perusahaan domestik maupun luar negeri.<ref name=":1" /> [[Korea Aerospace Industries]] (KAI) memenangkan tender produksi dan bermitra dengan [[Lockheed Martin]] untuk dukungan teknologi.<ref name=":2" /> Dalam kontrak disebutkan rencana pengiriman pesawat dimulai pada tahun 2026.<ref>{{Cite web|title=South Korea and KAI to sign formal contract on KF-X development program next week|url=https://www.airrecognition.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2236:south-korea-and-kai-to-sign-formal-contract-for-the-kf-x-development-program-next-week&catid=10082&Itemid=1081|website=www.airrecognition.com|access-date=2022-07-29}}</ref>
 
Pada 27 Juli 2022, Polish Armaments Agency menyatakan bahwa mereka memperhatikan secara seksama pengembangan KF-21, dan kemungkinan akan mengakuisisi tipe Blok 2 di masa mendatang.<ref>{{cite web|author=Wojciech L|date=4 August 2022|title=Polish Air Force Seeking More Air Superiority Fighters|url=https://www.overtdefense.com/2022/08/04/polish-air-force-seeking-more-air-superiority-fighters/|publisher=OvertDefence|access-date=10 August 2022}}</ref>
 
Angkatan Udara Filipina dan Angkatan Udara Peru juga menyatakan minatnya terhadap pesawat ini.<ref>{{cite web|title=PAF eyes SoKor's 'Boramae' multi-role, supersonic aircraft|url=https://www.pna.gov.ph/articles/1181410|access-date=12 April 2023}}</ref><ref>{{cite web|title=Korea's New KF-21 Jet Isn't A Stealth Fighter—But Could Evolve Into One|url=https://nationalinterest.org/blog/buzz/korea%E2%80%99s-new-kf-21-jet-isn%E2%80%99t-stealth-fighter%E2%80%94-could-evolve-one-182600|website=The National Interest|access-date=12 April 2023}}</ref>
 
Pada 15 Mei 2023, Defense Acquisition Program Administration (DAPA) mengumumkan bahwa KF-21 telah lolos uji evaluasi tempur sebagai syarat dalam memulai proses produksi di tahun 2024.<ref>{{cite web|author=|date=16 May 2023|title=KF-21 passes provisional combat suitability evaluation|url=https://koreajoongangdaily.joins.com/2023/05/16/national/defense/Korea-fighter-jets-KF21/20230516170558532.html|publisher=[[JoongAng Ilbo]]|archiveurl=https://web.archive.org/web/20230606064147/https://koreajoongangdaily.joins.com/2023/05/16/national/defense/Korea-fighter-jets-KF21/20230516170558532.html|archivedate=6 June 2023|accessdate=6 June 2023}}</ref>
 
Dengan purwarupa pertama pada tanggal 19 Juli 2022, keseluruhan enam unit purwarupa telah berhasil melaksanakan uji terbang perdana hingga 28 Juni 2023 dan akan melalui beragam uji verifikasi performa.<ref name="KAI 3325">{{cite web|author=Han Sang-heon|date=10 July 2023|title=KF-21 시제기 모두 하늘 날다 시제 6호기까지 최초비행 성공|url=https://www.kai-webzine.com/news/articleView.html?idxno=3325|publisher=[[Korea Aerospace Industries]]|archiveurl=https://web.archive.org/web/20230918030727/https://www.kai-webzine.com/news/articleView.html?idxno=3325|archivedate=18 September 2023|accessdate=18 September 2023}}</ref>
<!--== Desain dan pengembangan ==
{{Refimprove section|date=April 2021}}
Menurut Pusat Pengembangan dan Aplikasi Konsep Teknologi Senjata Universitas Konkuk, KF-X ditujukan lebih superior dari KF-16, menggantikan pesawat [[F-4 Phantom II|F-4D / E Phantom II]] dan [[F-5|F-5E / F Tiger II]] milik Korea Selatan, dengan jumlah produksi diperkirakan lebih dari 250 pesawat. Dibandingkan dengan KF-16, KF-X akan memiliki radius tempur 50% lebih besar, jarak tempuh 34% lebih lama, avionik yang lebih baik termasuk radar AESA yang diproduksi di dalam negeri (oleh Elta), perang elektronik yang lebih baik, IRST, dan kemampuan datalink. Persyaratan operasional juga menentukan sekitar 50.000 pon daya dorong yang dihasilkan oleh satu mesin atau dua mesin, kemampuan [[Pesawat pencegat|interceptor]] dan [[supercruise]] berkecepatan tinggi, teknologi siluman dasar, dan kemampuan multifungsi. Saat ini ada dua desain bersaing untuk KFX, KFX-201 yang memiliki susunan tiga lapisan permukaan dengan canard bergaya mesin tunggal F-35 yang lebih konvensional.
 
Korea Selatan akan mendanai 60% pengembangan pesawat tempur, dan mengharapkan mitra asing untuk menyediakan 40% sisanya. Korea Selatan memiliki 63% teknologi yang diperlukan untuk memproduksi KF-X, dan oleh karena itu mereka mencari kerja sama dengan Aerospace Industries, Turkish Aerospace Industries, [[Saab]], [[Boeing]], dan [[Lockheed Martin]] untuk mengembangkan KF-X. Sekitar 120 KF-Xs akan dibangun pada awalnya dan lebih dari 130 pesawat akan diproduksi tambahan setelah model tahap pertama mencapai kemampuan operasional. Biaya setiap pesawat KF-X diperkirakan sekitar $ 50 juta +.
 
Pada bulan Oktober 2009, seorang pensiunan Jenderal ROKAF ditangkap karena membocorkan dokumen rahasia ke Saab. Jenderal itu diberi suap beberapa ratus ribu dolar untuk salinan sejumlah dokumen rahasia yang dia potret di Universitas Pertahanan Korea Selatan, Namun pejabat Saab membantah terlibat.
 
Pada tanggal 15 Juli 2010, pemerintah Indonesia setuju untuk mendanai 20% biaya proyek KF-X dengan imbalan sekitar 50 pesawat yang dibangun untuk TNI AU setelah proyek selesai. Pada bulan September 2010, Indonesia mengirimkan tim ahli hukum dan ahli penerbangan ke Korea Selatan untuk membahas masalah hak cipta pesawat terbang.
 
Pada tanggal 7 September 2010, Mayjen Choi Cha-kyu, direktur jenderal biro program pesawat terbang di Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea (DAPA) mengatakan bahwa Turki tertarik untuk mengikuti program ini. Pada tanggal 15 Desember 2010, seorang pejabat pengadaan Turki senior mengatakan bahwa "Yang kami butuhkan adalah kemitraan yang benar dan setara untuk pengembangan pesawat tempur. Masalahnya adalah bahwa Korea Selatan tidak mungkin menyetujui sebuah kemitraan yang setara". Pada bulan Desember 2010, program tersebut beralih dari pesawat tempur [[F-16 Fighting Falcon|F-16]] ke pesawat siluman untuk menanggapi tekanan Korea Utara.
 
Pada tanggal 20 April 2011, Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA) mengkonfirmasi penandatanganan kesepakatan definitif antara Korea Selatan dan Indonesia untuk bersama-sama mengembangkan pesawat tempur generasi KF-X Korea. Pada tanggal 2 Agustus 2011, sebuah pusat penelitian bersama dibuka di [[Daejeon]].
 
Sebuah keputusan mengenai pemilihan jalur desain diharapkan dimulai pada tahun 2013. Namun juru bicara [[Kementerian Pertahanan Republik Indonesia|Kementerian Pertahanan Indonesia]] Pos Hutabarat mengumumkan penghentian proyek selama satu setengah tahun pada 2013. Keterlambatan ini dikatakan disebabkan oleh ketidaknyamanan di pemerintahan baru Korea Selatan karena biaya program tersebut.
 
Pada tanggal 23 Mei 2013, EADS menyatakan bahwa jika Korea Selatan memilih Eurofighter Typhoon sebagai pemenang program tempur F-X fase 3, mereka akan menginvestasikan $ 2 miliar ke dalam program KF-X. F-35A dipilih pada November 2013 dengan rencana 40 pesawat dan dengan opsi 20 pesawat jenis lain. EADS telah menawarkan dua opsi untuk 40 Eurofighter dan 20 Lightning II, dan akan terus menawarkan dana untuk program KF-X jikapun Eurofighter dibeli.
 
Pada bulan Juli 2013, pemerintah Indonesia mengumumkan akan melanjutkan pembangunan KF-X. [[Dirgantara Indonesia|Indonesian Aerospace]] bersiap untuk melakukan tahap kedua pengembangan pesawat terbang. Pada bulan Oktober 2013 di Pameran Dirgantara dan Pertahanan Internasional Seoul, dua model konsep untuk pesawat tempur KF-X ditampilkan.
 
Model KAI, KFX-E, dirancang oleh perusahaan sebagai pesawat bermesin tunggal dengan sebagian besar sistem yang dikembangkan berdasarkan pesawat latihan T-50 tanpa ruang amunisi internal. Pengalaman dari [[T-50 Golden Eagle|T-50]], dan dukungan yang diberikan oleh Lockheed untuk pesawat itu, dipandang sebagai pendekatan yang hemat biaya, karena pejabat KAI melihat proposal yang lebih kecil dan lebih murah untuk mendapatkan program peluncuran dan memasuki layanan sekitar pertengahan 2020-an. Ada dua versi KFX-E yang tersedia, yang standar dengan satu sirip vertikal dan opsi lain dengan dua sirip vertikal yang memerlukan lebih banyak pekerjaan pembangunan namun memiliki sedikit refleksi [[radar]]. Meskipun KFX-E lebih kecil dari F-35 Lightning II, beratnya lebih tinggi daripada T-50 dan F-16, dengan kapasitas bahan bakar internal 14 persen lebih tinggi daripada F-16C Blok 40 dengan 6,36 ton.
 
Sayapnya yang lebih besar dibanding F-16 akan menghasilkan lebih banyak seretan/gesekan dan membuatnya berakselerasi lebih lambat. Model lainnya dirancang oleh Seoul's Agency for Defense Development (ADD) yang menjadi pesaing KAI, mereka menilai desain ADD untuk pesawat bermesin ganda akan membutuhkan lebih banyak pengembangan sistem domestik yang dinilai terlalu ambisius. Sebenarnya ada dua proposal ADD, yaitu C103 dan C203, keduanya memiliki berat kosong 11 ton. Mereka mengusulkan pesawat yang sulit dideteksi radar, dan versi selanjutnya memiliki teknologi siluman yang canggih dan ruang senjata internal. Desain ADD memiliki keuntungan bekerja sama dengan Indonesia sebagai mitra asing utama. C103 dan KFX-E memiliki dua ekor vertikal, sementara C203 memiliki stabilizer horizontal di bagian depan.
 
Pada tanggal 5 Januari 2014, DAPA mengumumkan persetujuan pengembangan KF-X setelah hampir satu dekade dengan mengajukan alokasi 20 miliar won (US $ 19 juta). Dengan dimulainya pembangunan, kelayakan desain dan spesifikasi mulai ditinjau. Konsep ADD mencakup C103 bergaya F-35 dan C203 bergaya Eropa dengan canards dalam bingkai siluman, keduanya akan didukung oleh dua mesin masing-masing minimal 20.000 lb (9.100 kg). ADD mengklaim pesawat yang lebih besar dari KF-16 memiliki lebih banyak ruang untuk upgrade; Blok KF-X 2 akan memiliki ruang senjata internal, dan sebuah blok 3 memiliki tingkat siluman canggih yang sebanding dengan F-35 atau [[B-2 Spirit|B-2 spirit]]. Angkatan Udara lebih memilih pesawat tempur bermesin ganda untuk keamanan dan jangkauan. Proposal KAI dijuluki C501, konsep dengan mesin tunggal 29.000 lb (13.000 kg) berdasarkan FA-50 dengan fitur yang sulit terdeteksi dan avionik lebih maju. Model C501 ditujukan untuk keterjangkauan dan kinerja berdasarkan teknologi yang ada. Lockheed, yang ikut merancang pesawat latihan jet T-50, mendukung konsep satu mesin karena lebih murah dan cepat dikembangkan daripada pesawat bermesin ganda, namun mengatakan akan mendukung keputusan mana pun yang dibuat. Institut Korea untuk Analisis Pertahanan (KIDA) juga mendukung KAI, karena yakin Korea Selatan belum siap atau mampu bersaing dengan pesawat tempur yang dibuat oleh perusahaan A.S. atau Eropa, mereka memperkirakan biaya pengembangan program akan mencapai setidaknya 10 triliun won ($ 927 juta).
 
Penawaran oleh produsen untuk KF-X akan dimulai pada bulan April 2014. Hasrat untuk mengembangkan pesawat tempur di dalam negeri sebagian didorong oleh niat untuk mengekspornya ke pembeli asing, sesuatu yang tidak dapat dilakukan negara tersebut dengan pesawat buatan Amerika. Desain pesawat tempur masih belum diputuskan, dengan ADD mengusulkan twin-engine clean-sheet C103, dan DAPA menyukai mesin tunggal C501 yang sebagian besar berasal dari teknologi dari FA-50. Angkatan Udara ROK tertarik pada pesawat bermesin ganda, yang walaupun harganya lebih mahal, memiliki kapasitas muatan yang lebih besar, jarak yang lebih jauh, keamanan yang lebih besar jika satu mesin rusak, dan kemampuan yang lebih baik untuk menggabungkan upgrade di masa depan; C103 generasi 4,5 kemudian dapat ditingkatkan menjadi standar generasi kelima. Mengembangkan C501 akan menghasilkan pesawat tempur generasi keempat yang tidak dapat menggantikan armada tempur [[F-15 Eagle|F-15]] dan F-16 di masa depan, dan akan usang pada saat direncanakan untuk
 
beroperasi sekitar tahun 2023 oleh jet siluman canggih Tetangga Korea Selatan. Merampingkan badan pesawat FA-50 ke dalam C501 akan lebih mahal untuk merancang ulang [[aerodinamika]] dan akan memperpanjang waktu pengembangan. Pada bulan November 2013, Korea Institute of Science and Technology Evaluation and Planning (KISTEP) memperkirakan C501 bermesin tunggal menjadi lebih murah dan lebih cepat berkembang daripada C103. 6,4 triliun won lebih dari 8,5 tahun dibandingkan dengan 8,6 triliun won selama 10,5 tahun, dan biaya 1 triliun won untuk operasional dan pemeliharaan. KAI percaya bahwa C501 yang lebih kecil memiliki potensi ekspor yang lebih baik sebagai pesawat jet dengan harga terjangkau, kemungkinan untuk menggantikan jalur produksi F-16 milik Amerika yang ditutup. Menggunakan dua mesin besar mungkin membuat ukuran KF-X terlalu besar dan mahal untuk sebagian besar pasar tempur ekspor. Kementerian Pertahanan akan memutuskan jenis pesawat mana yang akan digunakan, dan program ini akan didanai oleh pemerintah dengan dukungan keuangan perusahaan terbatas.
 
Seiring dengan keputusan akhir pada 24 Maret 2014 untuk membeli Lockheed F-35 untuk F-X Tahap 3, Seoul berencana untuk meminta Lockheed untuk membantu pengembangan KF-X dan menanggung 20 persen dari biaya. Pemerintah mendanai 60 persen pembangunan, dan Indonesia mengambil 20 persen sisanya. Sebagai bagian dari kesepakatan F-35, Lockheed telah menawarkan untuk memberikan keahlian teknik "300 tahun-orang" untuk membantu merancang KF-X, bersama dengan lebih dari 500.000 halaman dokumentasi teknis yang berasal dari F-16, F-35, dan F-22. Lockheed telah berhasil mengembangkan pesawat terbang bersama Korea Selatan. Selama pengembangan pesawat latihan T-50, Lockheed menutupi 13 persen biaya, dengan KAI mencakup 17 persen, dan pemerintah mengambil 70 persen sisanya. Namun, perusahaan Lockheed khawatir dengan membantu program KF-X menciptakan pesawat tempur menengah, akan menjadi pesaing bagi ekspor pesawat tempur mereka sendiri.
 
Program KF-X sedang dipercepat, kebutuhan operasional dikonfirmasi pada pertengahan Juli 2014, dan proposal dimulai pada awal bulan berikutnya. ADD dan ROKAF telah memilih badan pesawat bermesin ganda untuk kapasitas lebih, mobilitas, daya dorong, dan keamanan yang lebih besar; pendukung desain bermesin tunggal mempertahankan bahwa akan lebih murah, lebih menarik untuk di ekspor, dan teknologi mesin modern akan membuat insiden kegagalan mesin jarang terjadi. Upaya untuk mempercepat program mungkin untuk mengatasi "vakum keamanan udara" yang akan terjadi pada 2019, ketika semua F-4 dan F-5 akan pensiun dan menyisakan 100 pesawat Angkatan Udara. Kepala Staf Gabungan (JCS) bertemu bulan itu dan secara resmi menetapkan spesifikasi dan jadwal untuk KF-X. KF-X akan dilengkapi dengan dua mesin untuk memenuhi kebutuhan operasional di masa depan dan mengikuti tren pengembangan pesawat negara tetangga. Perdebatan sengit dari KIDA, KAI, dan Forum Pertahanan dan Keamanan Korea mengenai biaya pengembangan tempur mesin ganda yang lebih tinggi, potensi kesulitan untuk menjualnya ke luar negeri, dan biaya yang lebih tinggi akan menghalangi produksi [[avionik]] buatan sendiri dan memaksa adopsi sistem dari luar, ditentang Angkatan Udara dan ADD, dan dukungan dana Indonesia juga akan berkurang selama produksi massal. Sebagian besar teknologi telah dibuat secara independen, dan pesawat yang lebih besar akan memiliki lebih banyak ruang untuk upgrade. Desain awalnya adalah menciptakan pesawat tempur generasi 4,5 dengan kapasitas + 20.000 lb (9.100 kg), dengan Blok KF-X 2 memiliki ruang senjata internal, dan Blok 3 memiliki fitur siluman yang sebanding dengan F-35 Lightning II atau B-2 Spirit. Pengoperasian awal dijadwalkan pada tahun 2025, dua tahun mundur dari yang dijadwalkan.
 
DAPA mengajukan proposal pada tanggal 23 Desember 2014, kementerian keuangan kemudian menyetujui anggaran 8,6991 triliun won ($ 7,9171 miliar) untuk pengembangan desain ADD KF-X, namun parlemen tidak akan mengizinkan pembelanjaan atau produksi skala penuh sampai pada anggaran pemerintah tahun 2016 di bulan Desember 2015. Selama waktu itu, [[Airbus]], [[Boeing]], dan Korean Airlines mencoba untuk mengusulkan alternatif yang lebih murah untuk desain tempur ADD dan menjadi saingan Lockheed Martin untuk memberikan bantuan teknis. Tim ini kemungkinan akan menawarkan versi [[Boeing F/A-18E/F Super Hornet|F/A-18E/F Super Hornet]] sebagai desain dasar. Karena A.S. membatasi teknologi tertentu yang diperbolehkan ditransfer ke luar negeri, Boeing dapat memberikan pengetahuan siluman dan radar melalui perusahaan Airbus Eropa.
 
Pada tenggat waktu pengiriman proposal 9 Februari 2015, tim KAI / Lockheed Martin telah mengajukan penawaran mereka namun Korean Air and Airbus Defense gagal, alasannya kemungkinan akan lebih banyak membutuhkan persiapan. Karena undang-undang Korea mengamanatkan setidaknya harus ada dua peserta lelang, tenggat waktu untuk pelelangan kedua dimundurkan ke 24 Februari. Gagal mendapatkan tawaran lain kemungkinan akan menunda jadwal program. Jika tawaran lain tidak diterima oleh pelelangan ketiga, badan pengadaan senjata diizinkan untuk maju hanya dengan satu peserta.
 
Pada tanggal 30 Maret 2015 tim KAI / Lockheed Martin dipilih untuk kontrak KF-X mengalahkan Korean Air and [[Airbus Defence and Space|Airbus Defense]]
 
== Purwarupa ==
 
Pada February 2019, KAI mulai membuat [[purwarupa]] KF-X, dengan target memproduksi 6 pesawat sampai tahun 2021. Semua pesawat ini akan diuji coba selama 4 tahun dan menyelesaikan proses pengembangannya pada pertengahan tahun 2026.<ref name="GrevattMilestone">{{cite web |first=Jon |last=Grevatt |publisher=Jane's Defence Industry |url=https://www.janes.com/article/86534/kai-reaches-early-production-milestone-on-kfx |title=KAI reaches early production milestone on KFX |archive-url=https://web.archive.org/web/20190825064559/https://www.janes.com/article/86534/kai-reaches-early-production-milestone-on-kfx |archive-date=2019-08-25 |work=[[Jane's 360]] |date=18 February 2019}}</ref><ref>{{cite web|first=Dylan |last=Malyasov |website=defence-blog.com |url=https://defence-blog.com/news/south-korea-begins-building-prototype-of-next-generation-fighter-aircraft.html |title=South Korea begins building prototype of next-generation fighter aircraft |archive-url=https://web.archive.org/web/20191019113807/https://defence-blog.com/news/south-korea-begins-building-prototype-of-next-generation-fighter-aircraft.html |archive-date=2019-10-19 |date=15 February 2019}}</ref> DAPA merencanakan uji terbang pertama terjadi pada tahun 2022.<ref name="DominguezPrototype">{{cite web|first=Gabriel |last=Dominguez |publisher=Jane's Defence Weekly |url=https://www.janes.com/article/91535/kf-x-fighter-prototype-to-be-rolled-out-in-first-half-of-2021-dapa-confirms |title=KF-X fighter prototype to be rolled out in first half of 2021, DAPA confirms |archive-url=https://web.archive.org/web/20190927110925/https://www.janes.com/article/91535/kf-x-fighter-prototype-to-be-rolled-out-in-first-half-of-2021-dapa-confirms |archive-date=2019-09-27 |work=[[Jane's 360]] |date=26 September 2019}}</ref>-->
== Desain dan pengembangan ==
[[File:Demonstration_of_basic_fighter_maneuvers_of_the_sixth_prototype_of_the_KF-21_Boramae.webm|thumbtime=10:07|jmpl|230x230px|KF-21 prototype 006 mendemonstrasikan [[manuver dasar pesawat tempur]] di [[Seoul]] ADEX 2023]]
Tujuan awal program ini adalah untuk mengembangkan pesawat tempur multiperan berkursi tunggal dan bermesin ganda dengan kemampuan siluman yang melebihi [[Dassault Rafale]] dan [[Eurofighter Typhoon]] namun kurang dari [[Lockheed Martin F-35 Lightning II]].<ref name="DIDHomegrown">{{cite web|title=KF-X Fighter: Korea's Future Homegrown Jet|url=https://www.defenseindustrydaily.com/kf-x-paper-pushing-or-peer-fighter-program-010647|website=Defense Industry Daily|archive-url=https://archive.today/20180126193017/https://www.defenseindustrydaily.com/kf-x-paper-pushing-or-peer-fighter-program-010647/|archive-date=26 January 2018|access-date=26 January 2018}}</ref> Pusat Penelitian Pengembangan Konsep dan Aplikasi Sistem Senjata [[Universitas Konkuk]] menyarankan bahwa KF-X harus lebih unggul daripada [[General Dynamics F-16 Fighting Falcon|F-16 Fighting Falcon]], dengan jangkauan tempur 50% lebih besar, umur rangka pesawat 34% lebih panjang, avionik yang lebih baik, radar active electronically scanned array (AESA), peperangan elektronik yang lebih efektif, dan kemampuan tautan data. Rekomendasi mereka menetapkan daya dorong sekitar 50.000 pound-force (220.000 N) dari dua mesin, kemampuan intersepsi dan jelajah supersonik, dan kemampuan multiperan.<ref name="Sung-kiTurkey">{{cite web|date=8 September 2010|title=Turkey could join Korea's fighter plan|url=https://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2010/09/116_72755.html|work=[[The Korea Times]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20151222100204/https://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2010/09/116_72755.html|archive-date=22 December 2015|access-date=21 January 2017|url-status=live}}</ref> Persyaratan proyek kemudian diturunkan oleh Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) menjadi pesawat tempur generasi 4,5 dengan kemampuan siluman terbatas.<ref name=":2" />
[[File:Hanwha Systems APY-016K AESA radar and APS-016K signal processing unit.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Hanwha Systems APY-016K AESA radar and APS-016K signal processing unit.jpg|jmpl|Radar AESA yang digunakan oleh pesawat KF-21 Boramae]]
Korea Selatan memiliki 65% teknologi yang diperlukan untuk memproduksi KF-X,<ref name="KAI 3346">{{cite web|author=|date=9 April 2021|title=KAI, 대한민국 첫 전투기'KF-21 보라매'시제기 출고|url=https://www.koreaaero.com/KO/MediaCenter/NewsRoomView.aspx?NewsPid=3346|publisher=[[Korea Aerospace Industries]]|archiveurl=https://archive.today/20231223033116/https://www.koreaaero.com/KO/MediaCenter/NewsRoomView.aspx?NewsPid=3346|archivedate=23 December 2023|accessdate=23 December 2023}}</ref><ref>{{cite web|author=Song Yeong-chan|date=1 March 2021|title=국산 첫 전투기 베일 벗었다…KFX사업 24조원 생산유발 효과|url=https://www.hankyung.com/politics/article/202102280515i|publisher=[[The Korea Economic Daily]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20210808113650/https://www.hankyung.com/politics/article/202102280515i|archive-date=8 August 2021|access-date=8 August 2021|url-status=live}}</ref> dan sedang mencari mitra kerja sama dengan negara lain.<ref name="Sung-kiTurkey2">{{cite web|date=8 September 2010|title=Turkey could join Korea's fighter plan|url=https://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2010/09/116_72755.html|work=[[The Korea Times]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20151222100204/https://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2010/09/116_72755.html|archive-date=22 December 2015|access-date=21 January 2017|url-status=live}}</ref> Untuk menfasilitasi transfer teknologi, [[Badan Pengembangan Pertahanan]] (ADD) mengusulkan dua konsep utama untuk KF-X: C103, yang menyerupai F-35,<ref name=":2" /><ref name="WaldronDesigns">{{cite web|last=Waldron|first=Greg|date=29 October 2013|title=PICTURES: KAI shows off two designs for KFX fighter|url=http://www.flightglobal.com/news/articles/pictures-kai-shows-off-two-designs-for-kfx-fighter-392262/|website=Flightglobal.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20190825082143/https://www.flightglobal.com/news/articles/pictures-kai-shows-off-two-designs-for-kfx-fighter-392262/|archive-date=25 August 2019}}</ref> dan C203, yang menyerupai pesawat tempur Eropa dengan [[Kanard (aeronautik)|kanard]] depan. Desain yang dipilih akan bergantung pada apakah kesepakatan pengembangan dicapai dengan mitra AS atau Eropa.<ref name=":2" />
 
Desain C503 (alias KFX-E) adalah desain ketiga<ref name=":2" /> yang diusulkan oleh KAI<ref name="WaldronDesigns2">{{cite web|last=Waldron|first=Greg|date=29 October 2013|title=PICTURES: KAI shows off two designs for KFX fighter|url=http://www.flightglobal.com/news/articles/pictures-kai-shows-off-two-designs-for-kfx-fighter-392262/|website=Flightglobal.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20190825082143/https://www.flightglobal.com/news/articles/pictures-kai-shows-off-two-designs-for-kfx-fighter-392262/|archive-date=25 August 2019}}</ref> dan didukung oleh [[Defense Acquisition Program Administration]] (DAPA)<ref name="KangDesign">{{cite news|last=Kang|first=Seung-woo|date=3 March 2014|title=Design of long-delayed KF-X still in debate|url=https://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2014/03/180_152615.html|work=[[The Korea Times]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20151222091520/https://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2014/03/180_152615.html|archive-date=22 December 2015}}</ref> dalam upaya mengurangi biaya produksi dengan membuat pesawat tempur bermesin tunggal yang lebih kecil, tetapi kinerjanya lebih rendah daripada F-16 dan tidak cocok dengan wilayah udara Indonesia yang luas.<ref name=":2" /> ROKAF lebih menyukai manfaat dari desain mesin ganda, dengan kinerja tempur dan keselamatan yang lebih baik, dan badan pesawat yang lebih besar dengan ruang untuk peningkatan. Peningkatan ini dapat menyebabkan reklasifikasi di masa depan sebagai pesawat tempur generasi kelima, sementara C501 lebih dekat ke generasi keempat.<ref name="KangDesign" /><ref>{{cite news|date=8 July 2014|title=Seoul speeds up fighter jet development plan|url=http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20140708000771|work=[[The Korea Herald]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20171024125547/http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20140708000771|archive-date=24 October 2017}}</ref>
 
Saat tim pengembang mulai merancang KFX pada Desember 2015, penelitian dan perancangan dilakukan berdasarkan konfigurasi C103. Setelah menerima gambar dasar C103, C104, dan C105 dari ADD, tim pengembang membangun model eksperimental C105 dan memulai eksperimen terowongan angin pada C107 yang baru dirancang, yang meningkatkan ukuran pesawat dan menambah berat lepas landas maksimum. Setelah sekitar 2 tahun melakukan berbagai eksperimen terowongan angin, pada tahun 2018, C109 yang diusulkan oleh ADD dan KAI diputuskan menjadi desain prototipe KFX.<ref>{{cite web|author=Kwon Hong-woo|date=15 June 2018|title=[권홍우 선임기자의 무기이야기] 기체 커지고 중량 늘어나고...KF-X, 2년 반만에 최종모델 눈앞|url=https://www.sedaily.com/NewsView/1S0TIC8G6S|publisher=The Seoul Economic Daily|archive-url=https://web.archive.org/web/20220715110558/https://www.sedaily.com/NewsView/1S0TIC8G6S|archive-date=15 July 2022|access-date=15 July 2022}}</ref>
 
=== Mitra proyek ===
KAI bertindak sebagai produsen utama, namun produksi pesawat KF-21 juga diikuti oleh perusahaan lain, baik dalam negeri maupun luar negeri, dalam kontrak pengadaan suku cadang ataupun bantuan operasional. Beberapa dari perusahaan ini telah bekerja sama dengan KAI dalam pengembangan pesawat [[T-50 Golden Eagle]]. Untuk teknologi sensitif tertentu, seperti radar AESA, EO TGP, IRST dan RF jammer, perusahaan asing hanya diajak konsultasi untuk pengujian dukungan dan saran teknis guna menghindari pembatasan perdagangan senjata.<ref name="DAPA 2017-05-23">{{cite web|author1=|date=23 May 2017|title=「‘ KF-X 레이더 ’ADD, 이스라엘 계약」보도 관련|url=https://www.dapa.go.kr/common/nttFileDownload.do?fileKey=mig_smnuq439n4qz68woh_14923|publisher=[[Defense Acquisition Program Administration]]|archiveurl=https://web.archive.org/web/20240712084648/https://www.dapa.go.kr/common/nttFileDownload.do?fileKey=mig_smnuq439n4qz68woh_14923|archivedate=12 July 2024|accessdate=12 July 2024}}</ref><ref name="JeongSaab">{{cite web|last=Jeong|first=Jeff|date=21 March 2018|title=Saab ready to offer radar tech for new Seoul fighter|url=https://www.defensenews.com/air/2018/03/22/saab-ready-to-offer-radar-tech-for-new-seoul-fighter-if-it-lands-maritime-patrol-aircraft-deal/|website=Defense World|access-date=27 March 2020}}</ref><ref name="MartinBaker">Martin-Baker [http://martin-baker.com/2018/03/23/martin-baker-wins-kf-x-ejection-seat-competition/ " MARTIN-BAKER WINS KF-X EJECTION SEAT COMPETITION "] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190930101907/http://martin-baker.com/2018/03/23/martin-baker-wins-kf-x-ejection-seat-competition/|date=30 September 2019}} ''[[Martin-Baker]]'', 23 March 2018.</ref>
 
[[Hanhwa Aerospace]], bagian dari [[Hanwha Group]], menandatangani perjanjian dengan [[General Electric]] untuk memproduksi mesin pesawat [[General Electric F414]] untuk pesawat KF-X. Menurut perjanjiannya, Hanhwa Aerospace akan memproduksi komponen penting, merakit mesin secara lokal, dan mengawasi pemasangan mesin pada pesawat. Perusahaan akan mendukung pengujian penerbangan dan membangun sistem pendukung yang luas untuk pengoperasian pesawat.<ref>Hanwha Techwin [https://www.hanwha.com/en/news_and_media/press_release/hanwha-techwin-signs-agreement-with-ge-to-locally-manufacture-f414-engines-for-kf-x-aircrafts.html " Hanwha Techwin Signs Agreement with GE to Locally Manufacture F414 Engines for KF-X {{sic|Aircrafts|nolink=yes}}"] {{Webarchive|url=https://archive.today/20180126185154/https://www.hanwha.com/en/news_and_media/press_release/hanwha-techwin-signs-agreement-with-ge-to-locally-manufacture-f414-engines-for-kf-x-aircrafts.html|date=26 January 2018}} ''[[hanwha.com]]'', 12 July 2016.</ref><ref>GE Aviation [https://www.geaviation.com/press-release/military-engines/ge-aviations-f414-engine-selected-power-south-koreas-kf-x-fighter " GE Aviation's F414 engine selected to power South Korea's KF-X fighter jet "] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190923152551/https://www.geaviation.com/press-release/military-engines/ge-aviations-f414-engine-selected-power-south-koreas-kf-x-fighter|date=23 September 2019}} ''[[geaviation.com]]'', 26 May 2016.</ref><ref>Hyunjoo Jin in SEOUL, Reuters [https://www.reuters.com/article/us-s-korea-ge-jets-idUSKCN0YH0G4 "South Korea picks GE to supply engines for homegrown fighter jets"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190923152548/https://www.reuters.com/article/us-s-korea-ge-jets-idUSKCN0YH0G4|date=23 September 2019}} ''[[reuters.com]]'', 26 May 2016.</ref>
 
Radar AESA KF-21 Boramae dikembangkan oleh [[Hanhwa Systems]] dibawah kepemimpinan ADD.<ref name="ADD">{{cite web|author=|date=|title=KF-X AESA 레이다|url=https://www.add.re.kr/board?menuId=MENU02687&siteId=SITE00002|publisher=[[Agency for Defense Development]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20220412155750/https://www.add.re.kr/board?menuId=MENU02687&siteId=SITE00002|archive-date=12 April 2022|access-date=12 April 2022}}</ref><ref name="Hanwha">{{cite web|author=[[Hanwha Systems]]|date=4 June 2022|title=한화시스템, KF-21의 눈 'AESA레이다' 국내 비행 시험 착수|url=https://www.hanwha.co.kr/media/news/news_view.do?seq=7309|publisher=[[Hanwha]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20220412165838/https://www.hanwha.co.kr/media/news/news_view.do?seq=7309|archive-date=12 April 2022|access-date=12 April 2022}}</ref> [[Elta Systems]] membantu menguji prototipe perangkat keras radar AESA yang dikembangkan oleh Hanwha Systems.<ref name="DAPA 2017-05-23" /><ref name="JeongImages">{{cite web|last=Jeong|first=Jeff|date=June 2018|title=South Korea unveils first images of KF-X design with European missiles|url=https://www.defensenews.com/air/2018/06/29/south-korea-unveils-first-images-of-kf-x-design-with-european-missiles/|website=DefenseNews|access-date=27 March 2020}}</ref> [[Saab]] memberikan konsultasi teknis kepada [[LIG Nex1]] yang mengembangkan perangkat lunak Multi Function Radar (MFR) untuk radar AESA.<ref name="JeongSaab" /><ref>defenseworld.net [https://www.defenseworld.net/news/21613/Saab_to_Support_S_Korean_KF_X_Fighter_Jet___s_AESA_Radar_Development " Saab To Support S Korean KF-X Fighter Jet's AESA Radar Development"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20191127181356/https://www.defenseworld.net/news/21613/Saab_to_Support_S_Korean_KF_X_Fighter_Jet___s_AESA_Radar_Development|date=27 November 2019}} ''[[www.defenseworld.net]]'', 23 December 2017.</ref>
 
== Kontroversi ==
 
=== Dugaan suap dari luar negeri ===
Pada bulan Oktober 2009, salah satu pensiunan jenderal [[Angkatan Udara Republik Korea]] ditangkap akibat membocorkan beberapa dokumen rahasia kepada [[Saab]]. Mantan jenderal tersebut diduga telah menerima uang suap beberapa ratus ribu [[Dolar Amerika Serikat|dolar]] atas sejumlah salinan dokumen rahasia yang telah dia foto. Pihak Saab membantah segala keterlibatan.<ref>{{cite web|date=16 October 2009|title=Korean anhölls för läcka till Saab – rapport|url=http://svt.se/2.22620/1.1731852/korean_anholls_for_lacka_till_saab|website=[[Sveriges Television]] (SVT)|language=se|trans-title=Korean was arrested for leaking to Saab|archive-url=https://web.archive.org/web/20091017094822/http://svt.se/2.22620/1.1731852/korean_anholls_for_lacka_till_saab|archive-date=2009-10-17|access-date=2011-04-26|url-status=dead}}</ref><ref>{{cite web|title=Saab suspected of bribes in South Korean jet deal|url=http://www.swedishwire.com/business/1089-saab-suspected-of-bribes-in-south-korean-jet-deal|website=Swedishwire.com.|archive-url=https://web.archive.org/web/20091010021634/http://www.swedishwire.com/business/1089-saab-suspected-of-bribes-in-south-korean-jet-deal|archive-date=2009-10-10|access-date=2011-04-26}}</ref><ref>[http://www.alert5.com/2009/10/saab-being-investigated-in-south-korea.html Military Aviation News: Saab being investigated in South Korea over KF-X info leak] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100123095820/http://www.alert5.com/2009/10/saab-being-investigated-in-south-korea.html|date=2010-01-23}}. Alert 5 (2009-10-07). Retrieved on 2011-04-26.</ref>
 
Defense Security Command (DSC) menemukan bukti bahwa ada firma usaha pertahanan luar negeri yang juga memberi suap kepada seorang anggota Security Management Institute (SMI). Presiden [[Lee Myung-bak|Lee Mying-bak]] meyakini oleh karena tindak suap korupsi tersebut membuat anggaran pertahanan naik sebesar 20%.<ref>{{cite news|author=Jung Sung-li|date=6 October 2009|title=Probe Into Foreign Defense Firms May Widen|url=http://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2009/10/205_53010.html|work=Korea Times|archive-url=https://web.archive.org/web/20180629044322/http://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2009/10/205_53010.html|archive-date=29 June 2018|access-date=27 March 2020|url-status=live}}</ref>
 
=== Oposisi ===
Korea Institute for Defense Analyses (KIDA) berbicara kepada khalayak umum bahwa [[Korea Selatan]] belum mampu secara teknologi untuk mengembangkan pesawat KF-X, bahwa program tersebut secara ekonomi tidak layak dan KF-X akan tidak menjadi produk ekspor yang berhasil. Selain itu juga mempertanyakan estimasi biaya dari Agency for Defense Development (ADD).<ref name=":3">{{Cite web|title=List Of KF-X Opponents Grows|url=http://aviationweek.com/awin/list-kf-x-opponents-grows|website=aviationweek.com|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20171112081414/http://aviationweek.com/awin/list-kf-x-opponents-grows|archive-date=2017-11-12|access-date=2017-11-12|url-status=dead}}</ref> Estimasi dari Defense Acquisition Program Administration (DAPA) sekitar {{currency|6|KRW}} triliun untuk biaya pengembangan dikritisi oleh beberapa analis, yang mengungkapkan program ini dapat menelan biaya hingga {{currency|8.5|KRW|linked=no}} triliun.<ref name="ReutersBillion">{{Cite web|title=Reuters {{!}} Breaking International News & Views|url=https://www.reuters.com/|website=Reuters|language=en|access-date=2022-08-05}}</ref><ref name="JakartaDuck">{{cite web|title=From Super Jet Fighter Project To Lame Duck|url=http://www.thejakartapost.com/news/2013/05/16/from-super-jet-fighter-project-lame-duck.html|work=The Jakarta Post.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20171109081359/http://www.thejakartapost.com/news/2013/05/16/from-super-jet-fighter-project-lame-duck.html|archive-date=9 November 2017|access-date=8 November 2017|url-status=live}}</ref>
 
Peneliti pertahanan Lee Juhyeong mengadakan sebuah seminar membahas program ini, menyatakan bahwa pengembangan KF-X bisa memakan biaya lebih dari {{currency|10|KRW|linked=no}} triliun (US$9,2 miliar) dan biayanya dapat dua kali lipat lebih mahal dibandingkan pesawat impor selama kurun waktu berjalannya program tersebut.<ref name=":3" />
 
Beberapa kritik menyebut bahwa KF-X akan lebih mahal dua kali lipat layaknya varian paling terbaru [[General Dynamics F-16 Fighting Falcon|F-16]] dan [[Jepang]] telah mengalami situasi yang sama dengan [[Mitsubishi F-2]] milik mereka.<ref>{{Cite web|title=Warplanes: South Korean Stealth|url=https://www.strategypage.com/htmw/htairfo/articles/20160210.aspx|website=www.strategypage.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20171112131715/https://www.strategypage.com/htmw/htairfo/articles/20160210.aspx|archive-date=2017-11-12|access-date=2017-11-12|url-status=live}}</ref>
 
=== Penarikan dana EADS ===
Pada tanggal 23 Mei 2013, EADS (sekarang telah menjadi bagian dari [[Airbus]]) menawarkan investasi sebesar US$2 miliar kepada program KF-X jika Korea Selatan memilih [[Eurofighter Typhoon]] untuk program akusisi pesawat [[:en:F-X fighter program#F-X Phase 3|F-X]]<nowiki/>nya pada tahapan ke-3.<ref>{{Cite web|title=EADS “Invests 2 Trillion KRW In the KF-X to Develop the Korean Indigenous Fighter Jet Together” – infolotnicze.pl|url=https://www.infolotnicze.pl/2013/05/24/eads-invests-2-trillion-krw-in-the-kf-x-to-develop-the-korean-indigenous-fighter-jet-together/|language=pl-PL|access-date=2022-08-05}}</ref> Namun [[Lockheed Martin F-35 Lightning II|F-35A]] justru yang dipilih, dan EADS beberapa kali menawar investasinya dengan pembagian akusisi untuk 40 unit Eurofighter Typhoon dan 20 unit F-35A.<ref name=":4">[http://english.yonhapnews.co.kr/national/2013/12/11/60/0301000000AEN20131211002000315F.html EADS open to S. Korea's split purchase of Eurofighters with F-35s] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304205143/http://english.yonhapnews.co.kr/national/2013/12/11/60/0301000000AEN20131211002000315F.html|date=2016-03-04}} – Yonhapnews.co.kr, 11 December 2013</ref> Akan tetapi pada bulan September 2017, Korea Selatan mengumumkan pembelian 40 unit pesawat tempur F-35, menyebabkan EADS menarik tawarannya.<ref>{{cite web|last=Editorial|first=Reuters|title=South Korea to sign deal this month to buy 40 F-35 jets for $7...|url=https://www.reuters.com/article/us-southkorea-airforce-orders/south-korea-to-sign-deal-this-month-to-buy-40-f-35-jets-for-7-billion-sources-idUSKCN0HJ0P620140924|website=[[Reuters]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20191110002648/https://www.reuters.com/article/us-southkorea-airforce-orders/south-korea-to-sign-deal-this-month-to-buy-40-f-35-jets-for-7-billion-sources-idUSKCN0HJ0P620140924|archive-date=2019-11-10|access-date=2019-12-06|url-status=live}}</ref>
 
=== Penundaan dan keterlambatan ===
Program KF-X telah mempunyai beberapa riwayat keterlambatan dan penundaan sejak pengumumannya di tahun 2011. Beberapa mitra luar negeri ditawarkan dengan pembagian biaya dan jaminan pembelian, dan beberapa upaya gagal dilakukan untuk membujuk [[Swedia]], [[Turki]], dan [[Amerika Serikat]] untuk bergabung dalam program. Konsep desain dan persyaratan seringkali berubah ketika sedang berusaha menarik calon mitra. Pada tanggal 1 Maret 2013, menjelang pemilihan Presiden [[Park Geun-hye]], Korea Selatan memutuskan untuk menunda program selama 18 bulan, akibat permasalahan finansial.<ref name="ReutersBillion" /><ref name="JakartaDuck" />
 
Pada tanggal 8 Februari 2017, [[Daftar Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia|Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia]] [[Abdurrahman Mohammad Fachir]] mengatakan bahwa program KF-X kembali tertunda karena pemerintah AS tidak menyetujui lisensi ekspor empat kunci teknologi F-35. Penolakan ini telah dibicarakan pada pertemuan di bulan Oktober 2015, meskipun militer AS menyatakan bahwa ada kesepakatan untuk membentuk sebuah kelompok kerja antarlembaga mengenai permasalahan seperti itu dan [[Menteri Pertahanan Amerika Serikat|Menteri Pertahanan AS]] akan "memikirkan cara untuk kerjasama bersama" melalui teknologi untuk KF-X.<ref name="JanesDelays">{{Cite web|title=Korean-Indonesian fighter project hits licensing delays {{!}} Jane's 360|url=http://www.janes.com/article/67575/korean-indonesian-fighter-project-hits-licensing-delays|website=www.janes.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20171112074219/http://www.janes.com/article/67575/korean-indonesian-fighter-project-hits-licensing-delays|archive-date=2017-11-12|access-date=2017-11-12|url-status=dead}}</ref><ref name="koreajoongangdaily_4Tech">{{Cite web|title=Pentagon says no to 4 KF-X technologies|url=https://koreajoongangdaily.joins.com/2015/10/16/politics/Pentagon-says-no-to-4-KFX-technologies/3010416.html|website=koreajoongangdaily.joins.com|language=en|access-date=2022-08-05}}</ref><ref name="koreaherald_4Tech">{{Cite web|last=Hyon-hee|first=Shin|date=2015-11-27|title=Who is responsible for troubled KF-X?|url=https://www.koreaherald.com/view.php?ud=20151127000931|website=The Korea Herald|language=en|access-date=2022-08-05}}</ref>
 
Pada tanggal 1 November 2017, [[Dirgantara Indonesia]] mengalami keterlambatan dalam pembayaran yang telah disepakati, dimana anggota [[Majelis Nasional (Korea Selatan)]] Kim Jong-Dae mengatakan akan menunda kembali atau bahkan memberhentikan sementara program.<ref name=":2" /><ref name="koreatimes.co.kr">{{Cite web|date=2017-11-01|title=Indonesia factor may postpone KF-X project|url=https://www.koreatimes.co.kr/www/nation/2022/08/356_238625.html|website=koreatimes|language=en|access-date=2022-08-05}}</ref> Kim mengungkapkan bahwa [[pemerintah Indonesia]] telah mengutarakan kesulitanya dalam membayar dan tidak memasukkan pembayaran tersebut dalam anggaran mereka. Akan tetapi, DAPA menyatakan bahwa tengah berunding dengan Indonesia terkait pembayaran, yang akan dibahas di pertemuan antara pemimpin dua negara.<ref name="koreatimes.co.kr" /> Indonesia mengutarakan alasannya bahwa hal ini merupakan dari kesalahan administrasi, karena salah menganggap bahwa sumber pembayaran berasal dari "anggaran pertahanan sampingan". Persetujuan dari parlemen diperlukan untuk membenahi kesalahan tersebut,<ref name="www.katadata.co.id">{{Cite web|date=2017-10-19|title=Minta Tambah Anggaran Pesawat Tempur, Sri Mulyani Tegur Kemenhan - Makro Katadata.co.id|url=https://katadata.co.id/safrezifitra/finansial/5e9a562fb5aee/minta-tambahan-anggaran-pesawat-tempur-menkeu-tegur-kemenhan|website=katadata.co.id|language=id|access-date=2022-08-05}}</ref> dan pembayaran disampaikan bersama dengan pernyataan harapan bahwa program akan berlanjut tanpa kerumitan lebih lanjut.<ref name="www.gardanasional.id">Garda Zaimalistiqom [https://gardanasional.id/post/7549/program-pesawat-if-x-tni-au-segera-terealisasi " Program Pesawat IF-X TNI AU Segera Terealisasi"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180219211737/https://gardanasional.id/post/7549/program-pesawat-if-x-tni-au-segera-terealisasi|date=2018-02-19}} ''[[GARDANASIONAL]]'', 6 Februari 2018.</ref>
 
=== Negosiasi ulang Indonesia ===
Pada tanggal 1 Mei 2018, dikabarkan bahwa Indonesia memiliki beberapa komplain mengenai aturan kontrak terkait manfaat teknis dan lisensi ekspor. Media pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa [[Kementerian Pertahanan Republik Indonesia|Kementerian Pertahanan]] akan melakukan negosiasi ulang program pengembangan bersama dalam upaya untuk mendapatkan bagian yang lebih besar dalam produksi lokal, sekaligus lisensi ekspor. Kementerian Pertahanan Indonesia menambahkan bahwa program ini akan tetap berjalan walaupun dengan beberapa kendala.<ref>{{cite web|last1=Jeong|first1=Jeff|date=8 May 2018|title=Is South Korea's future fighter jet partnership with Indonesia falling apart?|url=https://www.defensenews.com/global/asia-pacific/2018/05/07/is-south-koreas-future-fighter-jet-partnership-with-indonesia-falling-apart/|website=Defense News|location=Seoul|archive-url=https://archive.today/20180510160731/https://www.defensenews.com/global/asia-pacific/2018/05/07/is-south-koreas-future-fighter-jet-partnership-with-indonesia-falling-apart/|archive-date=10 May 2018|access-date=10 May 2018|url-status=live|df=dmy-all}}</ref>
 
Diskusi negosiasi uang berlanjut hingga tahun 2019. Menurut agenda pertemuan di bulan Januari 2019, Indonesia berupaya untuk lebih terlibat dalam program hingga tahun 2031, dan tertarik untuk melakukan sebagian dari pembayarannya dalam perdagangan untuk peralatan pertahanan produksi Indonesia.<ref name="WaldronPrototype">{{cite web|last=Waldron|first=Greg|date=27 September 2019|title=K-FX CDR sets stage for prototype production|url=https://www.flightglobal.com/news/articles/k-fx-cdr-sets-stage-for-prototype-production-461123/|website=Flight Global|location=Singapore|archive-url=https://web.archive.org/web/20191120071732/https://www.flightglobal.com/news/articles/k-fx-cdr-sets-stage-for-prototype-production-461123/|archive-date=2019-11-20}}</ref><ref name="RahmatRenegotiate">{{cite web|last=Rahmat|first=Ridzwan|date=28 January 2019|title=South Korean officials arrive in Jakarta to renegotiate KFX-IFX fighter aircraft programme|url=https://www.janes.com/article/85988/south-korean-officials-arrive-in-jakarta-to-renegotiate-kfx-ifx-fighter-aircraft-programme|work=[[Jane's 360]]|publisher=Jane's Defence Weekly|archive-url=https://web.archive.org/web/20190825060731/https://www.janes.com/article/85988/south-korean-officials-arrive-in-jakarta-to-renegotiate-kfx-ifx-fighter-aircraft-programme|archive-date=2019-08-25|url-status=dead}}</ref> Pada bulan Agustus, Indonesia telah menawarkan pesawat angkut beserta beberapa komoditas.<ref>Jon Grevatt, Bangkok – Jane's Defence Industry [https://www.janes.com/article/90350/indonesia-considers-commodities-to-fund-kfx-ifx-involvement " Indonesia considers commodities to fund KFX-IFX involvement "] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190809234832/https://www.janes.com/article/90350/indonesia-considers-commodities-to-fund-kfx-ifx-involvement|date=2019-08-09}} ''[[Jane's 360]]'', 07 August 2019.</ref><ref name="JungSharing">{{cite news|author=Jung Da-min|date=29 July 2019|title=Cost-sharing problem emerges over fighter jet project|url=http://www.koreatimes.co.kr/www/nation/2019/07/205_273060.html|work=[[koreatimes]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20190825084230/http://www.koreatimes.co.kr/www/nation/2019/07/205_273060.html|archive-date=2019-08-25|access-date=27 March 2020}}</ref> Pada Agustus 2021, Indonesia kembali menegaskan kembali komitmennya terhadap program KF-21.<ref name=":4" /> Negosiasi biaya akhirnya menemukan titik terang dan disepakati oleh kedua belah pihak pada tahun 2021.<ref name=":12">{{Cite web|last=Waldron2021-11-12T05:50:00+00:00|first=Greg|title=Jakarta, Seoul bridge cost differences for KF-21/IF-X fighter|url=https://www.flightglobal.com/defence/jakarta-seoul-bridge-cost-differences-for-kf-21/if-x-fighter/146349.article|website=Flight Global|language=en|access-date=2022-01-23}}</ref><ref name=":23">{{Cite web|last=Si-young|first=Choi|date=2021-11-11|title=S. Korea, Indonesia finalize fighter jet costs amid default rumors|url=http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20211111000856|website=The Korea Herald|language=en|access-date=2022-01-23}}</ref> Namun ternyata kendala pembayaran pengembangan yang disepakati antara Indonesia dan Korea Selatan belum juga terselesaikan.<ref name="Donga220524">{{cite web|author=저자|date=24 May 2022|title=[단독]'KF-21' 전투기 5년간 분담금 한 푼 안낸 인니, 조종사 ·기술진 39명 파견|url=https://www.donga.com/news/Politics/article/all/20220524/113592991/1|publisher=Donga|archiveurl=https://web.archive.org/web/20220530104239/https://www.donga.com/news/Politics/article/all/20220524/113592991/1|archivedate=24 May 2022|accessdate=24 May 2022}}</ref>
 
== Varian ==
 
=== KF-21N ===
Pada bulan September 2022, KAI menampilkan sebuah model dinamai KF-21N, variasi dari KF-21 yang ditunjukkan untuk beroperasi dari kapal induk. Di bulan Mei 2022, [[Kementerian Pertahanan Nasional (Korea Selatan)]] memutuskan untuk membatalkan pendanaan CVX, sebuah rencana program kapal induk kecil yang mampu menampung dan mengoperasikan pesawat [[Lockheed Martin F-35 Lightning II|F-35B]]. Tetapi kemudian, hal itu diklarifisikasi bahwa Kementerian Pertahanan Nasional (Korea Selatan) akan mempertimbangkan pengadaan desain kapal induk berukuran besar jika jet tempur maritim dapat dikembangkan secara mandiri. Melihat hal tersebut, KAI memulai penggarapan konsep desain awal untuk KF-21 dapat beroperasi dari kapal induk. Bagian sayap dibuat 20% lebih besar untuk memastikan kestabilan dan keamanan ketika lepas landas dan mendarat, serta dapat dilipat untuk penyimpanan yang praktis. Perubahan secara struktural menjadikan pesawat ini mampu beroperasi dengan [[CATOBAR]] dan [[STOBAR]]. Bila [[Angkatan Laut Republik Korea]] memutuskan untuk mengakusisi sebuah kapal induk yang mampu mengoperasikan armada jet tempur dan sesuai dengan kebutuhan, maka KAI mengklaim dapat membangun KF-21N ini "dalam beberapa tahun".<ref>{{Cite web|last=Ferran|first=Lee|date=2022-09-22|title=With indigenous carrier-capable fighter design, S. Korea seeks to rework naval plans|url=https://breakingdefense.sites.breakingmedia.com/2022/09/with-indigenous-carrier-capable-fighter-design-s-korea-seeks-to-rework-naval-plans/|website=Breaking Defense|language=en-US|access-date=2023-01-08}}</ref><ref>{{Cite web|last=|first=|date=21 September 2022|title=DX Korea 2022: KAI outlines plan to develop carrierborne KF-21N fighter|url=https://www.janes.com/defence-news/news-detail/dx-korea-2022-kai-outlines-plan-to-develop-carrierborne-kf-21n-fighter|website=[[Janes Information Services]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20220925074541/https://www.janes.com/defence-news/news-detail/dx-korea-2022-kai-outlines-plan-to-develop-carrierborne-kf-21n-fighter|archive-date=25 September 2022|access-date=|url-status=live}}</ref>
 
=== KF-21EA ===
Pada bulan Juni 2024, KAI mengumumkan tiga varian terbaru KF-21. KF-21EA adalah varian [[pesawat peperangan elektronik]] yang serupa dengan [[Boeing EA-18G Growler]]. Varian ini akan didasarkan dengan KF-21B yang memiliki dua tempat duduk, dengan kokpit belakang digunakan oleh perwira peperangan elektronik.<ref name=":5">{{Cite web|last=Centeno|first=Gabriel|date=24 June 2024|title=South Korea wants new versions of the KF-21 fighter, including stealth variant|url=https://www.aeroflap.com.br/en/South-Korea-wants-new-versions-of-the-KF-21-fighter-including-stealth-variant/}}</ref>
 
=== KF-21EX ===
Pada bulan Juni 2024, KAI mengumumkan tiga varian terbaru KF-21. KF-21EX dikabarkan memiliki kemampuan siluman penuh dengan dengan tanda silang radar yang dikurangi dan ruang senjata internal untuk membawa senjata. Varian ini juga diharapkan akan mengintegrasikan Next Air Combat System (NACS), jaringan tempur untuk angkatan udara.<ref name=":5" />
 
=== KF-21SA ===
Pada bulan Juni 2024, KAI mengumumkan tiga varian terbaru KF-21. KF-21SA adalah varian KF-21 yang dikhususkan untuk pasar ekspor dengan fitur yang bisa diganti sesuai keperluan pelanggan.<ref name=":5" />
 
== Operator ==
 
=== Masa depan ===
'''{{flag|Korea Selatan}}''' '''(20 orderan, 120 total)'''
 
40 KF-21 Block I dan 80 KF-21 Block II direncanakan untuk orderan (tidak termasuk purwarupa).<ref name=":42">{{Cite web|last=Arthur|first=Gordon|date=2024-06-27|title=South Korea orders first batch of KF-21 fighters|url=https://www.defensenews.com/global/asia-pacific/2024/06/27/south-korea-orders-first-batch-of-kf-21-fighters/|website=Defense News|language=en|access-date=2024-06-28}}</ref>
 
* 20 orderan pada Juni 2024<ref name=":42">{{Cite web|last=Arthur|first=Gordon|date=2024-06-27|title=South Korea orders first batch of KF-21 fighters|url=https://www.defensenews.com/global/asia-pacific/2024/06/27/south-korea-orders-first-batch-of-kf-21-fighters/|website=Defense News|language=en|access-date=2024-06-28}}</ref>
 
=== Operator potensial ===
'''{{flag|Filipina}}''' ('''menyatakan ketertarikan)'''
 
Pada tanggal 30 Juli 2024, pemerintahan Filipina meminta permintaan informasi oleh KAI untuk mengikuti tender pesawat tempur multiperan angkatan udara Filipina. KF-21 akan melawan pesawat [[General Dynamics F-16 Fighting Falcon|F-16V Viper]] dan [[Saab JAS 39 Gripen|JAS 39 Gripen]].<ref>{{Cite web|last=Waldron|first=Greg|date=30 Juli 2024|title=KF-21 could join battle for new Philippine fighter|url=https://www.flightglobal.com/defence/kf-21-could-join-battle-for-new-philippine-fighter/159405.article|website=Flight Global|language=en|access-date=2024-08-22}}</ref>
 
'''{{flag|Indonesia}} (status tidak jelas)'''
 
Sampai dengan Mei 2024, Indonesia mengurangi kontribursi pengembangan pesawatnya. Perjanjian yang dibuat pada tahun 2016 tersebut bernilai USD 6,59 miliar untuk 48 pesawat pada tahun 2026.<ref>{{Cite web|last=Lee|first=Hyo-jin|date=2024-05-22|title=What's next for KF-21 project after Indonesia's funding slash?|url=https://www.koreatimes.co.kr/www/nation/2024/06/113_375050.html}}</ref>
 
== Spesifikasi ==
{{multiple image
* '''Kru''': 1
| width = 300
* '''Daya dorong ''': sekitar 50,000 ;lbf
| image1 = Front view of KF-21 Boramae.png
* '''Avionik'''
| alt1 = Tampilan depan KF-21
** Kemampuan Datalink
| image2 = Side view of KF-21 Boramae.png
** Radar AESA
| alt2 = Tampilan samping KF-21
** [[IRST]]
| image3 = Top view of KF-21 Boramae.png
* [[RCS]] = dibawah 0.1 m2
| alt3 = Tampilan atas KF-21
| footer_align = center
| footer = Gambar tiga tampilan KF-21
}}
{{aircraft specifications
<!-- if you do not understand how to use this template, please ask at [[Wikipedia talk:WikiProject Aircraft]] -->|plane or copter?=plane
<!-- options: plane/copter -->|jet or prop?=jet
<!-- options: jet/prop/both/neither -->
<!-- Now, fill out the specs. Please include units where appropriate (main comes first, alt in parentheses). If an item doesn't apply, like capacity, leave it blank.
 
-->|ref=[[Korea Aerospace Industries]],<ref name="KAI KF-21 KOR">{{cite web|url=https://www.koreaaero.com/KO/Business/KF21.aspx|title=KF-21 한국형전투기 Next-Generation Fighter|publisher=[[Korea Aerospace Industries]]|date=|archiveurl=https://web.archive.org/web/20230902040147/https://www.koreaaero.com/KO/Business/KF21.aspx|archivedate=2 September 2023|accessdate=2 September 2023|author=}}</ref><ref name="KAI KF-21 ENG">{{cite web|url=https://www.koreaaero.com/EN/Business/KF21.aspx|title=KF-21 Next-Generation Fighter|publisher=[[Korea Aerospace Industries]]|date=|archiveurl=https://web.archive.org/web/20230508214732/https://www.koreaaero.com/EN/Business/KF21.aspx|archivedate=8 May 2023|accessdate=8 May 2023|author=}}</ref> [[Hanwha Systems]]<ref name="Hanwha Systems KF-21">{{cite web|url=https://www.hanwhasystems.com/en/business/defense/space/avonics01.do|title=KF-21|publisher=[[Hanwha Group|Hanwha Systems]]|date=2022|archiveurl=https://web.archive.org/web/20230517153949/https://www.hanwhasystems.com/en/business/defense/space/avonics01.do|archivedate=17 May 2023|accessdate=17 May 2023|author=}}</ref> and [[LIG Nex1]]<ref name="LIG Nex1 KFX">{{cite web|url=https://www.lignex1.com/web/eng/product/product.do?category=04&part=01&model=01|title=KFX|publisher=[[LIG Nex1]]|date=|archiveurl=https://web.archive.org/web/20230517114708/https://www.lignex1.com/web/eng/product/product.do?category=04&part=01&model=01|archivedate=17 May 2023|accessdate=17 May 2023|author=}}</ref><ref name="LIG Nex1 Brochure">{{cite web|url=https://www.lignex1.com/%24%7Blang%7D/downloadSeq.do?type=brochure_PE&bbsSeq=%202&seq=eng|title=Brochure|publisher=[[LIG Nex1]]|date=|archiveurl=https://web.archive.org/web/20230516172813/https://www.lignex1.com/$%7Blang%7D/downloadSeq.do?type=brochure_PE&bbsSeq=%202&seq=eng|archivedate=16 May 2023|accessdate=16 May 2023|author=}} p. 10</ref>|crew=1 atau 2<ref name="South Korea rolls out the KF-21, joining elite group of global supersonic fighter jet makers"/>|capacity=|payload main=|length main=16,9 m|span main=11,2 m|height main=4,7 m|area main=46,5 m2|airfoil=|aspect ratio=|empty weight main=11,800 kg|loaded weight main=17,200 kg|useful load main=|max takeoff weight main=25,600 kg|more general=<!--
Powerplant
-->|engine (jet)=[[General Electric F414]]-GE-400K, lisensi lokal oleh [[Hanwha Aerospace]]|type of jet=[[mesin turbofan]] [[pembakar lanjut]]|number of jets=2|thrust main=57.8 kN (13,000 lbf)|afterburning thrust main=97.9 kN (22,000 lbf)|max speed main=Mach 1.81<ref name="KAI 3353">{{cite web|url=https://www.kai-webzine.com/news/articleView.html?idxno=3353|title=KF-21, 독립운동 선열들의 ‘조국애’ 싣고 세계로 간다|publisher=[[Korea Aerospace Industries]]|date=10 August 2023|archiveurl=https://web.archive.org/web/20230917013406/https://www.kai-webzine.com/news/articleView.html?idxno=3353|archivedate=17 September 2023|accessdate=17 September 2023|author=Kim Gui-geun}}</ref><ref name="KAI 3346" />|max speed more=|cruise speed main=|cruise speed more=|stall speed main=|stall speed more=|never exceed speed main=|range main=2,900 km (1,800 mi, 1,600 nmi)|range more=|combat radius main=|combat radius more=|ferry range main=1550 nmi|ferry range more=|endurance=|ceiling main=|ceiling more=|climb rate main=|climb rate more=|sink rate main=|sink rate more=|loading main=|thrust/weight=|power/mass main=|hardpoints=10 (enam di bawah sayap dan empat di bawah badan pesawat)<ref name="Meet South Korea's New KF-21 Hawk Indigenous Fighter"/>|avionics=*[[Targeting pod|Electro-Optical Targeting Pod]] (EO TGP) oleh Hanwha Systems
*Kemampuan [[Tactical Data Links|Datalink]] oleh LIG Nex1
*[[Radio jamming|Radio Frequency Jammer]] (RF Jammer) oleh LIG Nex1 ALQ-200K
*Mission Computer (MC) oleh Hanwha Systems
*Stores Management Computer (SMC) oleh LIG Nex1 dan Hanwha Systems
*Multi-Function Display (MFD) oleh Hanwha Systems
*Flight Control Computer (FLCC) oleh LIG Nex1
*Sistem Communications, Navigation and Identification (CNI) oleh LIG Nex1|missiles=
**[[Rudal udara ke udara]]:
*** [[MBDA Meteor]]<ref name="DAPA Vol 132"/><ref name=K>{{Cite web|url=http://aviationweek.com/awindefense/south-korea-plans-meteor-iris-t-integration-kf-x|title=South Korea Plans Meteor, IRIS-T Integration On KF-X|access-date=2017-12-20|work=Aviation Week|date=2017-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20171222063938/http://aviationweek.com/awindefense/south-korea-plans-meteor-iris-t-integration-kf-x|archive-date=2017-12-22|url-status=live}}</ref><ref name=MBDA_CONTRACT_1/><ref name=MBDA_CONTRACT_2/>
*** [[AIM-120 AMRAAM]]<ref name=K1>{{Cite web|url=http://www.fnnews.com/news/201705291729155054|title=KF-X 미사일 '중복계약'..|access-date=2017-12-20|work=fnnews|date=2017-05-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20171222052833/http://www.fnnews.com/news/201705291729155054|archive-date=2017-12-22|url-status=live}}</ref>
*** [[IRIS-T|Diehl IRIS-T]]<ref name="DAPA Vol 132">{{cite web|url=https://www.dapa.go.kr/ebook/dapajournal/readerBook/vol132/pdf/vol132.pdf|title=DAPA Journal Vol 132|publisher=[[Defense Acquisition Program Administration]]|date=September 2023|archiveurl=https://web.archive.org/web/20230916095604/https://www.dapa.go.kr/ebook/dapajournal/readerBook/vol132/pdf/vol132.pdf|archivedate=16 September 2023|accessdate=16 September 2023|author=}} p. 21</ref><ref name=K/>
*** [[AIM-9 Sidewinder|AIM-9X Sidewinder]]<ref name=K1/>
*** [[ASRAAM]] (direncanakan)<ref name="defencesecurityasia.com">https://defencesecurityasia.com/en/fa-50-and-kf-21-fighters-to-get-spear-asraam-brimstone-missiles/</ref>
**[[Peluru kendali udara ke darat|Rudal udara ke darat]]:
*** [[Taurus KEPD 350]]<ref>{{cite web|url=https://www.defensenews.com/industry/techwatch/2018/07/10/south-korea-plans-to-locally-develop-missile-for-homemade-future-jet/|title=South Korea plans to locally develop missile for homemade future jet|publisher=Defense News|date=10 July 2018|archiveurl=https://archive.today/20180917084247/https://www.defensenews.com/industry/techwatch/2018/07/10/south-korea-plans-to-locally-develop-missile-for-homemade-future-jet/|archivedate=17 September 2018|accessdate=17 September 2019|author=Jeff Jeong}}</ref><ref>Franz-Stefan Gady, thediplomat [https://thediplomat.com/2018/07/south-korea-to-develop-air-launched-indigenous-long-range-bunker-buster-cruise-missile/ " South Korea to Develop Air-Launched Indigenous Long-Range Bunker Buster Cruise Missile "] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190715152349/https://thediplomat.com/2018/07/south-korea-to-develop-air-launched-indigenous-long-range-bunker-buster-cruise-missile/ |date=2019-07-15 }} ''[[thediplomat.com]]'', July 12, 2018.</ref>
*** [[AGM-65]]<ref name="Uberin 2023-03-07" />
*** Rudal udara ke darat (Tipe Blok 2)<ref name="DAPA Vol 132"/>
*** MBDA Brimestone (wacana)<ref name="defencesecurityasia.com">https://defencesecurityasia.com/en/fa-50-and-kf-21-fighters-to-get-spear-asraam-brimstone-missiles/</ref>
*** SPEAR 3 (wacana)<ref name="defencesecurityasia.com">https://defencesecurityasia.com/en/fa-50-and-kf-21-fighters-to-get-spear-asraam-brimstone-missiles/</ref>
**[[Rudal anti kapal]]:
*** [[AGM-84|AGM-84 Harpoon]]<ref>{{cite web|url=https://weekly.donga.com/3/all/11/2594623/1|title=세계 최정상급 4.5세대 전투기 KF-21 ‘대박’의 조건|publisher=[[The Dong-a Ilbo]]|date=25 April 2021|archiveurl=https://web.archive.org/web/20230514060230/https://weekly.donga.com/3/all/11/2594623/1|archivedate=14 May 2023|accessdate=14 May 2023|author=Shin In-kyun}}</ref>
*** [[Taurus KEPD 350]]|bombs=
** Amunisi konvensional:
*** Mk.81/82/83/84
*** GBU-39/B SDB
*** CBU-105 WCMD
** [[Amunisi berpandu presisi]]:
*** [[JDAM]]
*** GBU-54/56 LJDAM
*** GBU-12 LGB
*** [[KGGB]]|guns=1× meriam gatling [[M61 Vulcan|M61A2 Vulcan]] kaliber 20mm<ref name="Uberin 2023-03-07">{{cite web|url=http://uberin.mk.co.kr/view.php?year=2023&no=181032|title=앞으로 남은 시간 36개월, 순항 중인 KF-21 보라매|publisher=Uberin|date=7 March 2023|archiveurl=https://web.archive.org/web/20230514110430/http://uberin.mk.co.kr/view.php?year=2023&no=181032|archivedate=14 May 2023|accessdate=14 May 2023|author=Kang Heon}}</ref>|combat range main=1000 km <ref>{{cite web|url=https://www.donga.com/news/Politics/article/all/20211010/109633342/1|title=KF-21에 ‘한국형 발키리’ 더하면 게임 디스트로이어!|publisher=[[The Dong-a Ilbo]]|date=|archiveurl=https://web.archive.org/web/20230508231529/https://www.donga.com/news/Politics/article/all/20211010/109633342/1|archivedate=8 May 2023|accessdate=8 May 2023|author=Shin In-kyun}}</ref>}}
 
== Lihat juga ==
{{aircontent|related=|similar aircraft=* [[HAL AMCA]]
* [[T-50 Golden Eagle|T/A-50 Golden Eagle]]
* [[KAIHAL KT-1TEDBF]]
* [[Lockheed Martin F-35 Lightning II]]
* [[TNI-AU]]
* [[Mikoyan LMFS]]
* [[Mitsubishi X-2 Shinshin]]
* [[Shenyang FC-31]]
* [[Sukhoi Su-75 Checkmate]]
* [[TAI TF-X Kaan]]}}
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{commons category|KF-21 Boramae}}
* [http://www.koreaaero.com/english/major/fixed01_3.php Korea Aerospace Industries' future plan for the KFX]
 
* [http://www.koreaaero.com/english/major/fixed01_3.php Korea Aerospace Industries' future plan for the KFX] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070209115424/http://www.koreaaero.com/english/major/fixed01_3.php |date=2007-02-09 }}
* [https://www.oxleygroup.com/news/oxley-wins-development-contract-for-kf-x-fighter Oxley Wins Development Contract For KF-X Fighter]
* [https://aviationweek.com/awin/program/471691 "Korean Aerospace Industries (KAI) KF-X"]. ''Aviation Week''.
{{Indonesian Aerospace aircraft}}
 
[[Kategori:Pesawat militer]]
[[Kategori:Pesawat tempur]]
[[Kategori:Pesawat tempur Korea Selatan]]
[[Kategori:Pesawat terbang militer]]
[[Kategori:Pesawat menurut tipe|Militer]]
[[Kategori:Artikel kelas awal bertopik militer]]
[[Kategori:Pesawat terbang KAI|F-33]]
[[Kategori:Hubungan Indonesia dengan Korea Selatan]]
 
[[de:Korea Aerospace Industries KF-X]]
[[en:KAI KF-X]]
[[es:KAI KF-X]]
[[fr:Korea Aerospace Industries KF-X]]
[[ja:KFX (航空機)]]
[[ko:대한민국 차세대 전투기 사업]]
[[ms:Korea Aerospace Industries KF-X]]
[[ro:Korea Aerospace Industries KFX]]
[[ru:KAI KF-X]]
[[sl:Korea Aerospace Industries KFX]]
[[uk:KAI KF-X]]
[[vi:KAI KF-X]]
[[zh:KFX战斗机]]